20200321

Kebaktian Doa, Sabtu 21 Maret 2020 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.                                 

Yohanes 7:45-52
7:45 Maka penjaga-penjaga itu pergi kepada imam-imam kepala dan orang-orang Farisi, yang berkata kepada mereka: "Mengapa kamu tidak membawa-Nya?"
7:46 Jawab penjaga-penjaga itu: "Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!"
7:47 Jawab orang-orang Farisi itu kepada mereka: "Adakah kamu juga disesatkan?
7:48 Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya kepada-Nya, atau seorang di antara orang-orang Farisi?
7:49 Tetapi orang banyak ini yang tidak mengenal hukum Taurat, terkutuklah mereka!"
7:50 Nikodemus, seorang dari mereka, yang dahulu telah datang kepada-Nya, berkata kepada mereka:
7:51 "Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang, sebelum ia didengar dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?"
7:52 Jawab mereka: "Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea."

Orang yang diperintahkan untuk menangkap Yesus, ternyata setelah mereka datang di mana Yesus memberitakan Firman, mereka terpukau mendengar ajaran yang disampaikan oleh Yesus, sehingga mereka pulang kosong dan tidak jadi menangkap. Mereka berkata “belum pernah seorang manusia berkata-kata seperti itu”. Jadi penyajian atau pelayanan Yesus dalam memberitakan Firman, sama dengan komentar orang-orang dalam Markus pasal 1 “orang ini mengajar lain dari pada orang-orang Farisi”. Pengajaran Firman yang kita dengar dan memukau kita, Tuhan tidak ingin kita hanya sampai terpukau atau mengagungkan tetapi yang Tuhan inginkan kita harus merangkul, berpegang dan melekatkan diri kepada ajaran ini. Inilah yang diteladankan kepada kita lewat Nikodemus. Nikodemus tidak dipengaruhi oleh suara orang banyak, tetapi betul-betul kokoh pendiriannya walaupun tinggal sendiri. Ini sudah dianjurkan oleh Firman Tuhan jauh-jauh hari.
Keluaran 23:2
23:2 Janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang melakukan kejahatan, dan dalam memberikan kesaksian mengenai sesuatu perkara janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang membelokkan hukum.

Nikodemus patuh kepada ayat ini, dia tidak mau turut-turut kebanyakan orang melakukan kejahatan. Kejahatan yang mereka lakukan dalam Yohanes pasal 7 ini adalah kebohongan. Arti nama Nikodemus adalah menang atas suara orang banyak. Dia tidak peduli walaupun tinggal sendirian. Dalam Yohanes pasal 3 memang Nikodemus terpukau dengan ajaran Yesus tetapi dia tidak hanya sampai pada terpukau atau mengagungkan tetapi sampai melekat kepada Yesus.

Kita dikepung, banyak yang mengepung kita. Jika hal ini kita alami, disinilah kita dibina oleh Tuhan apakah kita mau melekat kepada Tuhan, mempertaruhkan hidup kita kepada Tuhan sehingga kita hanya menjadi saksi mata melihat orang yang kena wabah, hanya jadi penonton. Saya optimis, saya yakini Firman Tuhan!

Kita ditantang oleh Tuhan, mau Nikodemus atau Nikolaus. Niko artinya suara orang menang, laus itu rakyat. Salah satu jemaat yang ada di Asia Kecil yaitu Pergamus, telah dikuasai oleh pengajaran Nikolaus.
Wahyu 2:12
2:12 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua:

Jadi Tuhan tampil dengan pedang tajam bermata dua. Secara khusus untuk membabat suara orang banyak, butuh pedang yang tajam. Menghadapi massa banyak, dibandingkan satu dua orang, itu tidak enteng. Perlu pedang tajam bermata dua, ini yang dibutuhkan gereja Tuhan untuk membersihkan Nikolaus.

Wahyu 2:13
2:13 Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.

Jika dilihat mereka berpegang pada Tuhan. Gembala mereka yang bernama Antipas dibunuh dengan cara dimasukan dalam perut lembu dari tembaga. Kemudian api pelan-pelan dipanaskan dari bawah perut lembu tembaga itu. Lalu mereka berkata “Antipas, apakah engkau mau tetap mengikut Yesus?”. Antipas menjawab “saya ikut Yesus, sudah 80 tahun saya mengikut Yesus dan Yesus tidak pernah mengecewakan saya. Saya tidak mau mengecewakan Dia”. Lalu api dipanaskan terus sampai suara Antipas tidak terdengar lagi sebab terpanggang di dalam perut lembu tembaga. Itulah keteguhan Antipas.

Wahyu 2:14
2:14 Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.

Ajaran Bileam ini adalah kehidupan hamba Tuhan yang melayani mencari upah.

Wahyu 2:15
2:15 Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus.

Jadi tujuan pedang yang tajam ini untuk menghadapi ajaran Bileam yaitu perzinahan rohani dan ajaran Nikolaus.

Wahyu 2:16
2:16 Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini.

Ternyata jemaat ini hampir 100% adalah seteru Tuhan, sehingga Tuhan datang untuk memerangi. Apa gunanya kita jumlah banyak tetapi posisi kita musuh Tuhan. Ini sudah orang Kristen tetapi kenapa menjadi musuh Tuhan? Karena ajarannya sudah tidak jelas, ajarannya gado-gado. Kalau dilihat ayat di atas, iman mereka betul dan juga berpegang kepada Yesus, namun lihat ada yang dibenci Tuhan. Dari 7 sidang jemaat di Asia kecil itu 71% tidak bertobat, hanya 29% yang bertobat. Apa artinya bangga dengan jumlah banyak kalau sebagian besar tidak bertobat, hanya sedikit yang bertobat.

Kalau kita menang menghadapi ini, ada berkat yang Tuhan berikan kepada kita. Jika kita tidak menjadi Nikolaus dan menjadi Nikodemus, maka ada berkat yang Tuhan siapkan. Berkat itu adalah batu putih.
Wahyu 2:17
2:17 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapa pun, selain oleh yang menerimanya."

Ada 4 kriteria atau persyaratan yang ada pada umat yang menerima batu putih ini:
1.      Setelah umat Tuhan ini diperiksa, dijamah, diukur, ditakar, ditimbang rohaninya, kemudian didapati ternyata sempurna, tidak ada salahnya, maka dia diberikan batu putih. Batu itu bukan hal yang ringan, itu berat tetapi putih berarti suci. Jadi kehidupan itu memiliki bobot rohani yang berat sebab dicari-cari sudah tidak ditemukan lagi apa yang salah. Kehidupan seperti ini tidak ada alasan untuk tidak menerima batu putih, berarti luput dari Nikolaus.

Nikodemus dari tengah sahabat-sahabatnya yang mayoritas yang tidak sepaham, dia harus keluar dari sana. Itu bukanlah hal yang muda! Saya ingat perjalanan rohani saya, ketika kawan-kawan saya setuju dengan cara pengumpulan dana untuk pembangunan gedung wanita di Jakarta, saya tidak setuju walaupun beresiko tinggi. Saya tidak tahu kenapa Tuhan taruh hati untuk menentang yang sifatnya duniawi.

2.      Orang yang terlibat dalam peperangan rohani dan ketika pulang dia meraih kemenangan, bukan dikalahkan. Kita anak Tuhan sekarang ini ada dalam suasana peperangan, lebih lagi kami hamba Tuhan. Perang yang sekarang ini adalah perang berita melawan berita, antara yang benar dengan yang tidak benar. Perang itu sudah diawali dari Matius pasal 28 yaitu antara kelompok Petrus cs dan imam besar. Kalau dilihat kelompok Petrus, mereka adalah orang-orang yang sangat sederhana yang dapat dikatakan tidak berpendidikan menurut Kisah Para Rasul pasal 4 dan pasal 5. Dibandingkan imam besar dan jajarannya, mereka adalah orang-orang cendekia, orang-orang pandai. Didukung lagi serdadu romawi yang makan suap. Kalau melihat di atas kertas, bagi orang yang tidak mengerti pengajaran dia akan berkata “mereka ini orang pandai, apa itu Petrus!” sehingga Petrus disisihkan. Tetapi di hadapan Tuhan mana yang betul? Petrus yang betul walaupun orang sederhana tidak berpendidikan. Kita lihat lembaganya, kita lihat statusnya luar biasa, padahal ada di bawah jajaran imam besar Kayafas. Inilah yang menipu kita.

Kita sekarang berperang, apakah ada pada berita yang benar atau berita yang sesat. Di mana posisi kita? Harus ada pada kelompok berita yang benar kalau mau mendapat batu putih.

3.      Yang mendapat batu putih adalah anak Tuhan yang jelas kewarganegaraannya secara rohani.
Filipi 3:20
3:20 Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,

Kewargaan kita harus jelas dalam kerajaan sorga. Ini dikomentari oleh panglima tentara romawi ketika dia mengutus prajurit untuk menyesah Paulus. Dia berkata “saya menjadi warga romawi dengan membayar mahal”. Tetapi Paulus mengatakan “saya menjadi warga kerajaan romawi karena kelahiranku”. Jadi kita menjadi warga kerajaan sorga karena kelahiran kita. Kelahiran kita lewat kebangkitan Kristus. Buktikan bahwa saudara memiliki batu putih karena dilahirkan kembali menjadi warga kerajaan Sorga lewat korban Kristus. Berarti buktikan saudara menghargai korban Kristus setinggi-tingginya. Hidup yang memiliki batu rohani, punya bobot rohani dalam kebenaran Firman.

4.      2 orang  bersaudara yang selama ini terpisah kemudian kembali bertemu. Setelah bertemu kembali mereka cocok-cocokan apa yang mereka pegang yaitu batu putih, ternyata mereka bersaudara. Berarti kembalinya 2 orang bersaudara ini menjadi satu, itu berarti terjadi pendamaian. Hidup seperti itu, diberikan oleh Tuhan batu putih.

Ini dikenakan dengan menghadapi Nikolaus. Saudara bayangkan, Nikolaus mau menghalangi 4 hal ini. Jika kita terpancing dengan jumlah yang banyak, maka salah satu dari empat kategori ini tidak bisa kita masuki. Tidak usah berkecil hati, Yesus berkata “hai kawanan yang kecil, BapaKu yang di sorga menyediakan kerajaan bagimu”.
Lukas 12:32
12:32 Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.

Tidak disebutkan “hai kamu yang jumlahnya besar, maka Bapa menyediakan kerajaan Sorga bagimu”. Justru yang kecil ini dihibur. Jadi kesimpulannya, walaupun jumlah kita kecil tetapi Tuhan menghibur kita karena diberikan kerajaan Sorga.

Sedangkan tinggal sendiri, Nikodemus tetap kuat. Apalagi kalau ada 2 atau 3. Baik dalam jumlah memang kecil, amat terlebih jika kita mengecilkan diri kita. Maka kerajaan Sorga Tuhan sudah sediakan bagi saya dan saudara. Hal inilah yang paling banyak menghibur saya dalam pelayanan sehingga tidak naik turun rumah menjaring jiwa. Itu juga karena bahasa Tuhan kepada kami.

Nikodemus berawal tampil dalam Yohanes pasal 3. Kemudian dalam Yohanes 7:48-52 dia tampil terang-terangan. Dan ketika Yesus akan dikubur, dia ada di sana dalam pelayanan untuk mengatasi kebusukan. Jenazah itu jika tidak dirempah-rempah maka dia akan busuk. Dalam pengertian rohani, jika kita menyadari kematian Kristus Yesus karena saya dan saudara, mari kita jaga untuk membawa harum, bukan kebusukan di mana-mana! Yang banyak dilakukan oleh anak Tuhan dan tidak sedikit hamba-hamba Tuhan, bukan meredam kebusukan tetapi membuka kebusukan. Ini yang tidak boleh dilakukan oleh gereja Tuhan.

Hal ini sudah ditunggu oleh orang Farisi. Orang farisi menginginkan hal-hal seperti itu, mereka bukannya menampilkan keharuman. Buktinya dalam Matius 23:4 saudara lihat orang Farisi dan ahli Taurat itu, mereka taruh beban di atas umat, dia sendiri menyentuh dengan jarinyapun tidak. Mereka pandai berkamuflase.
Matius 23:4
23:4 Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya.

Kalau dilihat aktifitas ahli Taurat dan orang Farisi ini mereka mengarungi lautan untuk mentobatkan manusia dan mengikuti agama mereka, tetapi akhirnya dibawa ke neraka. Apalah guna mencari jiwa tetapi dibawa ke neraka. Ini yang juga tidak boleh kita lakukan. Termasuk Nikodemus juga tadinya kena perangkap ini. Tetapi syukur akhirnya dia bertobat dan keluar dari kelompok ini.
Matius 23:15
23:15 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri.

Kita harus pahami ini, banyak orang bertobat tanpa Yesus. Ada orang percaya Yesus tetapi tidak bertobat, itu sama saja. Jangan sampai kita ini tergolong kelompok yang kedua yang percaya Yesus tetapi tidak bertobat. Bertobat tanpa Yesus itu masuk neraka juga. Ini adalah pekerjaan dari orang munafik, orang farisi dan ahli Taurat. Termasuk Nikodemus di dalamnya ini, tetapi dia keluar dari suasana ini. Kita juga harus keluar dari sini dan membawa keharuman tubuh Kristus, bukan malah membawa bau busuk.
Nikodemus membawa minyak mur dan gaharu. Bagi mempelai wanita, mur itu ada di antara buah dada.
Kidung Agung 1:13
1:13 Bagiku kekasihku bagaikan sebungkus mur, tersisip di antara buah dadaku.

Ini tanggapan mempelai wanita, benar-benar Mempelai Laki-laki itu bagaikan sebungkus mur yang ada di antara buah dadanya. Dia tidak mau melepaskan kasih mempelai. Walaupun Mur ini pahit, tetapi menghadapi kepahitan hidup, tetapi dia tidak mau lepas dengan kekasihNya, dia bungkus di antara buah dadanya. Kepahitan hidup yang banyak dihadapi adalah persoalan kampung tengah, persoalan perut. Sekalipun kita tidak makan, tidak berkecukupan, tetapi kalau dalam kondisi seperti itu kita tetap menyimpan kekasih kita seperti membungkus mur di antara buah dada, maka inilah tipe Mempelai Wanita.

Dari kehidupan Nikodemus kita belajar pertumbuhan rohaninya, benar-benar dia menerima batu putih. Berat itu batu putih, itulah kebenaran dan kesucian. Dalam perjalanan rohaninya, memang dari Yohanes pasal 3, Nikodemus menyadari apa itu arti kelahiran baru. Kemudian masuk pasal 7, terang-terangan di muka kawan-kawanNya, dia membela Yesus. Tentu kawan-kawannya yang lain terkejut mendengar Nikodemua. Mereka melihat Nikodemus ini pelan-pelan keluar dari kelompoknya, menarik diri dari kesatuannya. Dia harus keluar dari kelompoknya karena dia tidak setuju dengan perilaku jahat mereka, dengan kebohongan mereka. Dia menggenapi acuan Firman Tuhan dalam Keluaran 23:2 yaitu jangan ikut-ikut kebanyakan orang.

Kita sebagai anak Tuhan yang diberkati Tuhan, jangan sampai karena mendengar ini lebih banyak dan lebih terhormat sehingga bergabung di situ dan ternyata terjebak di situ. Lalu melihat ini cuma kelompok kecil dan orang­-orang sederhana yang tidak terpandang tetapi di mana Tuhan, Tuhan sediakan kerajaan bagi mereka. Kita ini salah pilih, saya juga salah pilih kalau mengacu pada pandangan seperti tadi.

Kita lihat pelayanan Nikodemus yang terakhir.
Yohanes 19:39
19:39 Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya.

Yang ditampilkan duluan adalah Mur. Mur itu pahit. Ini bukan hal yang enteng, Nikodemus harus berhadapan dengan hal yang pahit.  

Yohanes 19:40
19:40 Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat.

Untuk menangani Tubuh Kristus kita tidak boleh memikirkan berat ringannya. Jadi menangani tubuh Kristus, tidak bisa lepas dengan mur. Artinya kalau melayani Tubuh Kristus, jangan tolak sesuatu yang pahit dalam diri kita, kita harus terima. Kadang kala kita berupaya seperti manusia liberal yang mengupayakan kesenangan dan kenyamanannya. Lihat saja di Eropa, kalau kapasitas 1 bangku gereja untuk 4 orang, jangan coba diisi 5 orang, mereka protes. Berarti tidak mau menderita, makanya banyak gereja kosong, gereja dijual menjadi bioskop. Karena manusia hanya mencari kesenangan dan kenyamanan. Kalau kita terbentur sedikit dengan perkara yang pahit lalu berkata “kalau begitu tidak usah lagi gereja!”. Berarti saudara luput dari kasih mempelai, mur itu tidak terbungkus di dada saudara!

Jangan cari kenyamanan ikut Tuhan, kita harus pikul salib. Kalau berita injil kemakmuran, semua mencari kenyamanan. Logika bisa menerima “kasihan jemaat sudah bekerja kantor, kerja di ladang, datang di gereka diberikatakan lagi tentang salib, kasihan mereka! Kalau ke gereja beritakan berita penghiburan”. Makanya berjubel-jubel orang di situ karena tidak mau mur, tidak mau yang pahit. Padahal bukan itu, tetapi salib yang lebih dahulu. Gampang sekali menjaring jiwa kalau dengan bahasa yang menyenangkan.
Matius 16:21
16:21 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
16:22 Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."

Pandangan Petrus seperti inilah yang sekarang dijejali dan marak dalam gereja. Tetapi apa kata Yesus terhadap pandangan seperti itu? Iblis! Kalau kita mulai melepaskan salib dan mencari keenakan daging mengikut Tuhan, berarti orang itu sudah ada dalam genggaman iblis.

Matius 16:23-25
16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
16:24 Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
16:25 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.

Jadi kesimpulannya, yang marak sekarang dalam gereja tanpa disadari adalah berita yang dilatarbelakangi iblis. Makanya enak sekali sekarang, biar konglomerat, bisa jadi gembala. Tetapi di mata Tuhan itu iblis, karena pandangannya salah. Ayo bagaimana bisa ada mur terbungkus di dadanya kalau seperti ini. Padahal ciri mempelai wanita ada sebungkus mur di dadanya.

Kalau Tuhan berikan pemikiran dan membangunkan saya tengah malam untuk berlutut tanpa memikirkan pahitnya, kurang darah, darah tinggikah, saya tahu semua sudah diatasi oleh Tuhan, karena saya ingin Dia bagaikan sembungkus Mur terbungkus di dadaku.

Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar