20200308

Kebaktian Umum, Minggu 8 Maret 2020 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 11:1
11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.
Bahasa ini disampaikan kepada Yohanes, dikatakan “kemudian”. Berarti berkaitan erat dengan Wahyu 10:11. Jadi sebelum ada perintah untuk mengukur, maka ada pelayanan singkat untuk membenahi apa yang belum sempurna. Itulah pengertian kata “kemudian”.
Wahyu 10:11
10:11 Maka ia berkata kepadaku: "Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja."

Pada ayat ini menunjukan pelayanan rasul Yohanes dan juga ada roh nabi dalam diri rasul Yohanes. Itu adalah pelayanan singkat atau dapat dikatakan bonus bagi gereja untuk menyempurnakan pengiringan kita kepada Tuhan sehingga semua kena ukuran jika jemaat menaruh perhatian. Jika tidak diperhatikan, apa boleh buat. Maka tugas kami hamba Tuhan adalah mengunjuk-unjuk, menjaga jemaat Tuhan jangan sampai tertidur.

Pengukuran dalam Wahyu 11:1 ini adalah tindak lanjut dari Zakharia 2:1-4. Ini adalah pengukuran yang pertama. Namun, ketika orang itu membawa tali untuk mengukur, tiba-tiba datang seorang manusia mencegah supaya jangan dulu. Jadi penukuran di situ dicegah kembali oleh Tuhan.
Zakharia 2:1-4
2:1 Aku melayangkan mataku dan melihat: tampak seorang yang memegang tali pengukur.
2:2 Lalu aku bertanya: "Ke manakah engkau ini pergi?" Maka ia menjawab aku: "Ke Yerusalem, untuk mengukurnya, untuk melihat berapa lebarnya dan panjangnya."
2:3 Dan sementara malaikat yang berbicara dengan aku itu maju ke depan, majulah seorang malaikat lain mendekatinya,
2:4 yang diberi perintah: "Berlarilah, katakanlah kepada orang muda yang di sana itu, demikian: Yerusalem akan tetap tinggal seperti padang terbuka oleh karena banyaknya manusia dan hewan di dalamnya.

Masih diberikan kesempatan kepada manusia dan ada hubungan dengan hewan. Hewan itu ada hubungannya dengan sarana ibadah. Manusia yang beribadah di dalamnya masih diberikan peluang.
Zakharia 2:5
2:5 Dan Aku sendiri, demikianlah firman TUHAN, akan menjadi tembok berapi baginya di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya."

Jadi pengukuran pertama ini masih gagal. Ini peringatan bagi saya utamanya dan bagi kita sekalian. Jika masih ada anak Tuhan yang bersentuhan dengan hewan, artinya bersentuhan dengan ibadah, maka Tuhan mengatakan “Aku akan menjadi pagar berapi sekelilingnya”.

Ibadah pelayanan kita semuanya diukur oleh Tuhan. Artinya ada contoh untuk dijadikan alat pengukur. Kalau kita baca kitab Zakharia ini kita harus waspada. Kemudian dilanjutkan dengan ayat 6 dan 7.
Zakharia 2:6-7
2:6 Ayo, ayo, larilah dari Tanah Utara, demikianlah firman TUHAN; sebab ke arah keempat mata angin Aku telah menyerakkan kamu, demikianlah firman TUHAN.
2:7 Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion, hai, penduduk Babel!

Secara hurufiah, orang Israel sudah ada di Yerusalem. Mereka telah dicerai beraikan oleh Tuhan, sekarang ada ajakan kembali. Memang masih banyak mereka yang ada di luar. Yang membuat Amerika begitu maju adalah orang Yahudi. Orang-orang pandai dan orang-orang kaya di Amerika itu orang Yahudi. Karena mereka dulu mengkonsumsi makanan sorga yaitu manna yang bergizi, sehingga genetika itu turun pada mereka.

Jadi Sion itu ternyata adalah tempat untuk mendapatkan keluputan. Dalam Mikha 4 dan Yesaya pasal 2, Sion itu adalah tempat tampilnya Firman pengajaran. Kalau mau luput lari ke Sion, artinya rangkul Firman pengajaran, jangan tolak dan jangan entengkan Firman pengajaran, apalagi jika dibukakan Tuhan rahasianya. Kalau orang berkata “tidak perlu pengajaran-pengajaran” silahkan saja, ngomong. Tetapi ada resikonya.

Tujuan kenapa harus lari ke Sion, sebab di sana kita diajar dan bina oleh Tuhan.
Amsal 6:23
6:23 Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,

Kita ada di dalam kegelapan dunia yang makin gelap hari-hari terakhir ini. Kalau tanpa ajaran, berarti tanpa cahaya, sehingga gelap yang menaungi dirinya. Bagaimana mau berjalan kalau gelap. Olehnya pengajaran itu sangat dibutuh. Pengajaran itu memperbaiki kelakuan, menunjuk yang salah dan mendidik dalam kebenaran.

Kita ini mau diukur, tadinya dalam Zakharia itu masih ditunda. Kata “tunggu dulu” itu waktunya cukup panjang mulai dari zaman Zakharia yaitu ± 500 tahun sebelum Yesus. Berarti waktu yang Tuhan berikan kesempatan untuk kita membenahi diri itu cukup panjang. Itu menurut panjangnya waktu sejarah.
Tetapi kalau menurut panjang usia kita, itu tergantung masing-masing. Jika kita masih bernafas sampai saat ini, jangan sia-siakan. Ada kesempatan atau peluang untuk kita kena ukuran.
Wahyu 11:1 (Terjemahan Lama)
11:1 Maka diberikan kepadaku sejenis buluh pengukur yang seperti tongkat rupanya dengan katanya, "Bangkitlah, dan ukurlah Bait Allah, dan tempat korban dan segala orang yang sembahyang di dalamnya itu;

Jadi buluh pengukur ini disebut seperti tongkat. Tongkat ini ada di tangan rasul Yohanes. Dia tidak disebut nabi, tetapi dengan kalimat dalam Wahyu 4:1 bahwa Tuhan akan memberitahu hal-hal yang akan datang, berarti Yohanes ada roh nabi. Sebagai rasul dia ada Firman pengajaran dan sebagai nabi ada Firman nubuatan, berarti lengkaplah sudah. Kami hamba Tuhan harus ada dalam 2 hal ini. Jangan hanya berseru “suara kenabian” tetapi tidak tahu apa itu kenabian. Suara nabi itu berarti menunjukan hal-hal yang akan terjadi di depan.

Tuhan memerintahkan Yohanes mengambil tongkat dari bambu. Berarti Yohanes duluan bersentuhan dengan bambu itu. Yohanes duluan harus diukur. Saya tidak mengukur anda sebelum saya mengukur diriku. Yang mengukur ini adalah hamba Tuhan dan hamba Tuhan itu lebih dahulu diukur, baru dia diukur dengan tongkat ini. Tongkat ini luar biasa, ada 6 hal yang dihasilkan oleh tongkat ini. Saya tidak mungkin abaikan, saya tidak mau kehilangan 6 hal ini. Makanya saya harus ukur dulu diriku, apakah 6 berkat yang besar ini saya miliki atau tidak. Kita ini hidup di ujung akhir zaman, kita sudah susah di dunia ini kemudian akan kehilangan lagi kesempatan untuk memiliki 6 berkat ini. Saya tidak mau! Makanya saya berdoa, diriku, keluargaku dan seluruh sidang jemaat, jangan sampai kami tidak mendapatkan 6 berkat dari kuasa wibawa tongkat ini.

Gereja diukur dengan tongkat ini. Setelah rashasia Firman dibuka dan Yesus tampil dalam kemuliaan, maka Dialah yang memiliki tongkat itu dari sejak awal.
Kejadian 49:10
49:10 Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.

Yang berhak atas tongkat itu ialah Tuhan Yesus. Dalam Wahyu pasal 10 Yesus tampil dan pada pasal 11 tongkat itu diberikan pada Yohanes untuk mengukur Bait Allah, mezbah dan orang yang beribadah di dalamnya. Tongkat itu disebut tongkat kebenaran.
Mazmur 45:7
45:7 Takhtamu kepunyaan Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaanmu adalah tongkat kebenaran.

Yang dipakai mengukur dan dipegang oleh rasul Yohanes yang punya roh nabi ini adalah tongkat kebenaran. Juga Yesus sudah diukur dengan tongkat kebenaran ini. Kita sudah membaca di mana Yesus dalam Matius 27:27-31, tongkat ini dipakai mengukur Yesus. Dalam pengalaman pengukuran Yesus tidaklah gampang. Tongkat itu mengukur sejauh mana sikap Yesus saat diukur/ pengalaman dengan tongkat bambu.
Matius 27:27-28
27:27 Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus.
27:28 Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya.

Yesus diukur dengan tongkat buluh ini dalam suasana diolok, diejek, dipakaian jubah ungu. Pandangan mereka Dia adalah raja yang layak diolok.

Matius 27:29-30
27:29 Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: "Salam, hai raja orang Yahudi!"
27:30 Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya.

Yesus diludahi dan diolok, ini ukuran. Jika kita diolok, apakah kita diam dan mengambil ukuran seperti Yesus yang diam walaupun darah bersimbah di wajahNya. Kemudian bagaimana jika kita diludahi, Yesus sudah diludahi. Dalam Bilangan pasal 12, kalau diludahi itu sama dengan ayah yang menghina anaknya. Dalam Bilangan pasal 12 itu Miryam kena kusta sehingga akhirnya memperlambat perjalanan bangsa Israel selama 7 hari. Padahal dalam II Petrus 3:12 kita ini harus mempercepat kedatangan Tuhan, bukan memperlambat. Jadi persoalan meludah ini bisa terjadi 2 kemungkinan yaitu mempercepat atau memperlambat.

Bilangan 12:13-14
12:13 Lalu berserulah Musa kepada TUHAN: "Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia."
12:14 Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sekiranya ayahnya meludahi mukanya, tidakkah ia mendapat malu selama tujuh hari? Biarlah dia selama tujuh hari dikucilkan ke luar tempat perkemahan, kemudian bolehlah ia diterima kembali."

Berarti Yesus dipermalukan ketika diludahi. Padahal Yesus memakai ludah untuk menyembuhkan orang buta sehingga melihat. Tetapi mereka ini meludahi Yesus, mempermalukan Yesus. Jadi ini permainan ludah. Ludah bisa memperlambat rohani saudara atau bisa menyembuhkan mata yang buta. Yang seharusnya kita ini mempercepat kedatangan Tuhan.
II Petrus 3:12
3:12 yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.

Yesus menggunakan ludah menyembuhkan orang buta. Tetapi orang menggunakan ludah untuk mempermalukan. Ini ludah tentara di pagi hari sementara mereka belum sikat gigi.
Matius 26:67
26:67 Lalu mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia,
Luar biasa, diludahi, ditinju dan dipukul. Saat itu Yesus diukur dengan tongkat kebenaran. Benar-benar Yesus adalah kebenaran dan tidak ada suara keluar untuk melawan mereka. Kalau kita baru satu kali dimaki, kita sudah membalas dengan ribuan makian. Makanya kita diajar untuk membalas caci maki dengan berkat.
I Petrus 3:9
3:9 dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab:

Tongkat ini bagaimanapun harus ada pada saudara. Kita lihat tongkat ini harus ada pada Yesus dan Yesus berikan kepada Yohanes sebagai hamba Tuhan. Apakah fungsi tongkat ini berlaku bagi saudara atau tidak.

1.      Kejadian 32:10
32:10 sekali-kali aku tidak layak untuk menerima segala kasih dan kesetiaan yang Engkau tunjukkan kepada hamba-Mu ini, sebab aku membawa hanya tongkatku ini waktu aku menyeberangi sungai Yordan ini, tetapi sekarang telah menjadi dua pasukan.

Kita ini sebenarnya tidak layak menerima kasih setia Tuhan. Tetapi kalau ada tongkat, yaitu wibawa salib, maka kita bisa menerima berkat ganda. Waktu Yakub menyeberang sungai, dia hanya membawa tongkat, berarti wibawa salib itu yang dia terima. Hasil dari tongkat ini menjadi 2 pasukan. Berkat luar biasa dia terima. Kita tidak melihat pasukan yang ada. Tetapi dengan wibawa salib, maka arahkan matamu, ada 2 pasukan di atas meja roti pertunjukan.

Tuhan perlihatkan kepada Yakub, 2 pasukan datang mengelilingi Yakub. Karena Yakub takut menghadapi Esau.
Kejadian 32:1-2
32:1 Yakub melanjutkan perjalanannya, lalu bertemulah malaikat-malaikat Allah dengan dia.
32:2 Ketika Yakub melihat mereka, berkatalah ia: "Ini bala tentara Allah." Sebab itu dinamainyalah tempat itu Mahanaim.

Yakub mengatakan bahwa sekarang dia menjadi 2 pasukan tentara Allah, makanya dia namakan Mahanaim. Pengertian rohani bagi kita, kita harus membuka mata melihat ada 2 pasukan di atas meja roti sajian. Tuhan sudah memberikan contoh kepada Yakub, ada 2 pasukan bala tentara Allah, itu sebabnya dia namakan Mahanaim. Kalau benar saudara ada wibawa salib maka kita bersekutu. Kita ini sebenarnya tidak layak menerima kasih Tuhan, hanya kemurahan Tuhan. Jika hanya karena kemurahan Tuhan kita bisa menerima, berarti kita diserahi tongkat dan kita melihat 2 pasukan. Sejauh mana pandangan umat Tuhan hari-hari terakhir ini. Kalau melihat meja roti sajian, kita melihat 2 tumpuk roti di sana, seakan-akan kita berhadapan dengan 2 pasukan, itu adalah berkat yang besar. Makanya lari pada pengajaran untuk peroleh berkat Tuhan, itu hasil tongkat! Apakah saudara menerima ini?
Saya duduk di kaki Tuhan, walaupun kadang terkantuk-kantuk, tetapi Tuhan menolong saya dan memampukan saya. Malam ini 3 jam saya duduk di kaki Tuhan, itu hanya kemurahan Tuhan. Biarlah Tuhan ukur, saya sudah mendapat berkat berganda. Yakub tahu persis manfaat tongkat ini. Ketika dia memberi berkat kepada anak-anaknya Yusuf, dia taruh tongkat dan bersandar pada tongkat itu. Luar biasa wibawa tongkat, sebenarnya jangan anggap itu mengerikan, tetapi Tuhan pakai tongkat itu mengukur kita. Lihat dulu, bagaimana tongkat itu kita nikmati. Masakan kita tidak mau mengisi ukuran itu.
Ibrani 11:21
11:21 Karena iman maka Yakub, ketika hampir waktunya akan mati, memberkati kedua anak Yusuf, lalu menyembah sambil bersandar pada kepala tongkatnya.

Begitu luar biasa penghargaannya terhadap wibawa salib. Olehnya gereja Tuhan, mau mendapatkan berkat berganda, jangan tolak wibawa salib, jangan tolak tongkat yang Tuhan karuniakan dari keluarga Yehuda ini. Sebab itu miliknya Tuhan. Kalau Yesus yang berhak memiliki lalu kita menyembah Yesus maka berkat turun kepada kita. Kalau tidak mau menyembah Tuhan, kekayaan dunia mungkin dia miliki tetapi sorga tertutup baginya. Berarti berkat kekal tidak dia peroleh. Ini berkat sepenuh, bukan berkat separuh, bukan berkat 99% tetapi 100%

Orang yang akan kena ukuran ini harus punya warna kehidupan seperti Kejadian pasal 32 dan Ibrani 11:21. Saudara sudah terima berkat, berarti bersekutu dengan tongkat. Otomatis kalau dipakai tongkat mengukur saudara maka saudara sudah pas karena dari sejak awal saudara menghargai wibawa salib. Apalagi kalau saudara bersandar di kepala tongkat itu. Berarti di tempat yang paling atas.

2.      Jika saudara menghargai tongkat itu, maka saudara akan melihat saudara benar atau salah. Berarti masalah yang saudara hadapi diselesaikan dengan adanya tongkat itu.
Kejadian 38:18-19,24-26
38:18 Tanyanya: "Apakah tanggungan yang harus kuberikan kepadamu?" Jawab perempuan itu: "Cap meteraimu serta kalungmu dan tongkat yang ada di tanganmu itu." Lalu diberikannyalah semuanya itu kepadanya, maka ia menghampirinya. Perempuan itu mengandung dari padanya.
38:19 Bangunlah perempuan itu, lalu pergi, ditanggalkannya telekungnya dan dikenakannya pula pakaian kejandaannya.
38:24 Sesudah kira-kira tiga bulan dikabarkanlah kepada Yehuda: "Tamar, menantumu, bersundal, bahkan telah mengandung dari persundalannya itu." Lalu kata Yehuda: "Bawalah perempuan itu, supaya dibakar."
38:25 Waktu dibawa, perempuan itu menyuruh orang kepada mertuanya mengatakan: "Dari laki-laki yang empunya barang-barang inilah aku mengandung." Juga dikatakannya: "Periksalah, siapa yang empunya cap meterai serta kalung dan tongkat ini?"
38:26 Yehuda memeriksa barang-barang itu, lalu berkata: "Bukan aku, tetapi perempuan itulah yang benar, karena memang aku tidak memberikan dia kepada Syela, anakku." Dan ia tidak bersetubuh lagi dengan perempuan itu.

Jadi sebenarnya Tamar sudah melakukan kesalahan, dia memakai pakaian sundal dan yang kena adalah bapak mertunya yaitu Yehuda. Akhirnya Yehuda mengakui bahwa Tamar yang benar dan dia yang salah. Jadi masalah yang pelik sekalipun, dengan adanya tongkat, maka segala masalah diselesaikan.

Kalau saudara menjauh dari tongkat wibawa salib, saudara merasa tidak butuh salib, maka jangan kaget kalau masalah itu terus berkesinambungan dan tidak akan pernah selesai. Sebenarnya Tuhan sudah memberikan solusi yang terbaik bagi kita yaitu wibawa tongkat. Tetapi anak Tuhan menjauh. Apalagi kami hamba Tuhan, apa yang akan kami beritakan kalau menjauh dari wibawa salib ini. Akhirnya masalah tidak akan pernah terselesaikan. Amsal Sulaiman mengatakan, jika orang benar maka musuh-musuhnya akan didamaikan dengan dia. Siapa yang tidak punya masalah? Mau diukur, tetapi kalau masalahnya tidak pernah selesai maka dia akan masuk dalam 3,5 tahun antikristus. Makanya sekarang ini jangan jauh dari tongkat, tongkat itu adalah wibawa salib. Kalau saudara jauh, makanya jangan heran masalah terus menerus muncul. Tidak selesai 1 muncul lagi satu. Akhirnya terbungkuk-bungkuk dan lama-lama tiarap di bumi, menyatu dengan dunia.

Saya juga berdoa “Tuhan saya tidak sanggup dan tidak mampu kalau tanpa wibawa salib”. Sebab masalah akan muncul terus menerus. Padahal solusinya sudah Tuhan sediakan “ayo bersekutu dan pegang itu tongkat/ salib”.

Akhirnya Yehuda mengakui “Tuhan yang benar, aku yang salah”. Jadi tongkat di sini berfungsi sebagai saksi ahli yang tidak bisa dibantah. Olehnya saudara-saudaraku di dalam Tuhan, jangan jauh dengan salib, jangan jauh dengan Yesus, sebab kalau menjauh itu membuat masalahmu tidak pernah selesai. Juga kalau hadir dalam ibadah tetapi hatimu jauh, itu sama dengan tidak hadir. Tetapi ketika hadir, hatimu ada di situ, itu berarti saudara sudah kena ukuran.

Apakah saudara suka pikul terus masalah yang tidak pernah selesai, apakah senang hidup ini penuh masalah, ribet tingkat dewa? Yesus sediakan salib untuk membuat saudara damai dan masalah selesai.

3.      Bilangan 21:17
21:17 Pada waktu itu orang Israel menyanyikan nyanyian ini: "Berbual-buallah, hai sumur! Mari kita bernyanyi-nyanyi berbalas-balasan karena sumur yang digali oleh raja-raja,
Berbalas-balasan artinya tidak sepihak, tidak egois, tetapi terkait satu dengan yang lain. Ini siapa yang berperan? Tongkat!

Bilangan 21:18
21:18 yang dikorek oleh kaum bangsawan di antara bangsa itu dengan tongkat-tongkat kerajaan, dengan tongkat-tongkat mereka." Dan dari padang gurun mereka ke Matana;

Saya berbahagia kalau saya dipercayai Tuhan ada mata air yang membual-bual. Terima kasih banyak Tuhan, Engkau memberikan kepercayaan yang tidak bisa dibendung oleh siapapun.

Berkat tongkat yang menggali sumur ini berarti selalu diberikan kesempatan untuk mandi air Firman Tuhan. Kalau ada mata air yang membual-bual oleh pekerjaan tongkat raja-raja yang dipakai menggali, berarti diberikan kesempatan untuk kita mandi air Firman Allah. Maka tidak mungkin saudara tidak masuk ukuran. Jika ada mata air yang berbual-bual di sini, berarti saudara diberikan kesempatan untuk mandi. Sangat disayangkan kalau saudara tidak hargai atau saudara berpikir negatif tentang hal ini.
Efesus 5:26
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

Tidak mungkin kita mandi kalau tidak ada air. Karena ada air yang membual-bual maka ada kesempatan bagi kita untuk mandi sehingga kita masuk dalam ukuran.

Memang ketika kebenaran itu tampil, efeknya dua hal, yang menerima dan yang tidak menerima. Saya tidak mau kehilangan berkat ini. Sedangkan pada orang lain yang ada mata air yang membual-bual, saya akan mengejar dan bersekutu dengan dia, saya tidak akan abaikan. Apalagi kalau itu ada pada diri saya.

4.      Mazmur 23:4
23:4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.

Jadi sebelum diukur pakai tongkat, fungsi tongkat itu menghibur saya dan saudara. Kenapa butuh penghiburan? Karena kita menghadapi masalah. Masalah itu yang membuat kita terpuruk. Tetapi dengan adanya wibawa tongkat maka kita menang dan terhibur. Mengapa tongkat itu bisa menghibur? Sebab salib itu memberikan kita kemenangan. Jika saudara pandang salib, pandang golgota maka kita mendapatkan hiburan dan wilayahnya pada penggembalaan.

5.      Wahyu 2:26-27
2:26 Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa;
2:27 dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk -- sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku --

Ini tongkat yang bisa menghancurkan tembikar tukang periuk. Itu sama seperti kepala orang-orang Moab yang dihancurkan. Artinya dapat mengalahkan segala sesuatu yang disodorkan oleh bangsa, suku dan kaum. Kenapa kita kalah ketika disodorkan adat istiadat? Karena kita lepas tongkat dan seirama dengan mereka. Mereka sudah lepas tongkat dan pegang yang lain. Akhirnya saudara ikut serta dengan mereka menghempaskan salib! Bagaimana mau masuk ukuran kalau gereja kelepotan dengan adat istiadat. Kalau saudara masih pegang itu, tidak usah masuk gereja, tunggu saja aniaya antikristus, sebab pasti tidak akan kena ukuran.
Wahyu 14:4
14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.

Dia tidak kena ukuran karena tidak menikmati penebusan dari antara manusia, manusia dengan segala macam tata karamanya. Hal ini bisa menjadi sandungan bagi saudara. Jika saudara mau menikah dan masih menggunakan itu, carilah gereja lain. Sebab saya takut tidak kena ukuran. Kalau saudara melakukan itu, sudah jelas tidak kena ukuran. Maaf, selamat jalan, anda tidak akan kena ukuran!

Ini kuasa untuk menemukan wibawa salib.
Wahyu 2:26-27
2:26 Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa;
2:27 dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk -- sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku --

Sekarang mungkin mereka di atas, tetapi tongkat besi itu menghancurkan kepala mereka seperti tongkat menghancurkan tembikar tukang periuk, apa lagi yang sulit. Kalau sekarang suara mereka menggema seperti menerkam kita, tetapi satu saat kita yang akan menerkam mereka dan mereka yang dikalahkan!

6.      Yehezkiel 20:37-38
20:37 Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.
20:38 Aku akan memisahkan dari tengah-tengahmu orang-orang yang memberontak dan mendurhaka terhadap Aku; Aku akan membawa mereka keluar dari negeri, tempat mereka tinggal sebagai orang asing, tetapi di tanah Israel mereka tidak akan masuk. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.

Saudara lihat di sini “tongkat gembalaKu”. Jadi Yehezkiel tahu bahwa ada tongkat gembalanya, itulah Tuhan, wibawa salib. Kalau sudah masuk ke kandang dan menghitung mereka, masakan tidak kena ukuran. Ini berarti sudah kena ukuran. Sebabnya Wahyu pasal 11 ini bukan bahasa begitu saja, tetapi ada kriteria-kriteria yang membuat kita kena ukuran. Maukah kita lewat dibawa tongkat gembala? Berarti anak Tuhan dari A sampai Z itu adalah anak Tuhan yang selalu menghamba, merendahkan diri dibawa tongkat penggembalaan. Dia tidak di atas, tetapi dia di bawah, berarti dia mau diatur oleh tongkat penggembalaan sehingga masuk pilihan. Tetapi kalau memang tidak mau diatur, apa boleh buat.

Lihat, kita ini orang pilihan Tuhan, tidak mungkin tidak masuk ukuran. Tongkat diangkat tinggi, dia dengan mudah lewat. Tongkat makin diturunkan dia juga bisa lewat sebab merendahkan diri.
Yehezkiel 20:37
20:37 Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.

Pekerjaan gembala ini tidak enteng, sebab dia memasukan satu persatu. Ibarat gandum, ini dimasukan ke lumbung. Ini berarti perlindungan Tuhan.

Kalau kita mau kena ukuran Tuhan, hargai tongkat seperti Yakub yang berkata dulu dia datang hanya dengan tongkat di tangannya, sekarang oleh kasih karunia Tuhan, dia sudah ada tampil dengan 2 pasukan, juga menunjuk 2 tumpukan roti di atas meja roti sajian. Sebabnya ayo lari pada Firman pengajaran, tidak mungkin tidak masuk ukuran.

Seribet apapun masalah, kalau ada wibawa tongkat, bisa menyelesaikan masalah. Kemudian tongkat itu mengorek mata air sehingga berbual-bual, sekotor apapun kita kalau masuk pada air yang berbual-bual, kita mandi/ disucikan sehingga ada harapan masuk pada ukuran. Kemudian dari tongkat itu ada hiburan dan mengalahkan bangsa-bangsa sehingga kita bisa masuk ukuran.

Jika dulu Tuhan membatalkan pengukuran dalam Zakharia pasal 2, di depan ini tidak ada lagi pembatalan. Dulu masih diulur oleh Tuhan, padahal laki-laki itu sudah lari membawa ukuran namun disuruh orang mengejar untuk menahan “jangan dulu diukur”. Sekarang kita menikmati hari yang sisa yang Tuhan katakan “jangan dulu diukur”. Nanti pada Wahyu pasal 11 tidak ada lagi tunggu dulu. Sebabnya bawalah dirimu diukur. Dalam perjalanan hidupmu, mulai dari dirimu dan nikahmu diukur oleh Tuhan. Persaudaraan antara sesama, semua diukur oleh Tuhan. Jika tongkat kita miliki, maka kita pasti lolos.

Tongkat yang ajaib yaitu wibawa salib, itu yang membawa kita bertemu 2 pasukan yaitu Firman pengajaran, menyelesaikan masalah, menikmati air yang membual-bual, menikmati penghiburan dari Tuhan, mengalami kemenangan menghadapi kaum dan bangsa, masuk dalam hitungan Tuhan. Apakah ini sebatas kita mendengar?

Zakharia 2:2-4
2:2 Lalu aku bertanya: "Ke manakah engkau ini pergi?" Maka ia menjawab aku: "Ke Yerusalem, untuk mengukurnya, untuk melihat berapa lebarnya dan panjangnya."
2:3 Dan sementara malaikat yang berbicara dengan aku itu maju ke depan, majulah seorang malaikat lain mendekatinya,
2:4 yang diberi perintah: "Berlarilah, katakanlah kepada orang muda yang di sana itu, demikian: Yerusalem akan tetap tinggal seperti padang terbuka oleh karena banyaknya manusia dan hewan di dalamnya.

Kesimpulannya, tunggu dulu, jangan dulu. Kata ini masih berfungsi sekarang. Tetapi kalau Wahyu 11:1 kata tunggu dulu atau jangan dulu sudah berakhir. Sebelum tongkat itu direntangkan, kita sudah menerima 6 berkat Tuhan dari tongkat tadi.

Saya berbahagia, bukan cuma dibahasakan. Tetapi kalau Roh Allah berkata “kepada hambaKu Bernard Legontu ada mata air yang membual-bual” saya berterima kasih kepada Tuhan. Kemudian saya disuruh gali sumur dan di dasarnya saya temukan roti yang besar-besar dan masih hangat. Roti di atas meja roti sajian itu dibuat dari 2 gomer tepung yang terbaik, itu kurang lebih 3 liter, jadi roti itu besar sekali. Roti itu tidak beragi dan roti itu keras sekali.

Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar