20200304

Kebaktian PA Imamat, Rabu 4 Maret 2020 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 23:39
23:39 Akan tetapi pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu pada waktu mengumpulkan hasil tanahmu, kamu harus mengadakan perayaan bagi TUHAN tujuh hari lamanya; pada hari yang pertama haruslah ada perhentian penuh dan juga pada hari yang kedelapan harus ada perhentian penuh.

Pengumpulan hasil pertama ini ada hubungannya dengan unjuk-unjukan atau timang-timangan.

Imamat 23:40-44
23:40 Pada hari yang pertama kamu harus mengambil buah-buah dari pohon-pohon yang elok, pelepah-pelepah pohon-pohon korma, ranting-ranting dari pohon-pohon yang rimbun dan dari pohon-pohon gandarusa dan kamu harus bersukaria di hadapan TUHAN, Allahmu, tujuh hari lamanya.
23:41 Kamu harus merayakannya sebagai perayaan bagi TUHAN tujuh hari lamanya dalam setahun; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun. Dalam bulan yang ketujuh kamu harus merayakannya.
23:42 Di dalam pondok-pondok daun kamu harus tinggal tujuh hari lamanya, setiap orang asli di Israel haruslah tinggal di dalam pondok-pondok daun,
23:43 supaya diketahui oleh keturunanmu, bahwa Aku telah menyuruh orang Israel tinggal di dalam pondok-pondok selama Aku menuntun mereka sesudah keluar dari tanah Mesir, Akulah TUHAN, Allahmu."
23:44 Demikianlah Musa menyampaikan kepada orang Israel firman tentang hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN.

Nehemia 8:16
8:16 dan bahwa di semua kota mereka dan di Yerusalem harus disampaikan berita dan pengumuman yang berbunyi: "Pergilah ke gunung, ambillah daun pohon zaitun, daun pohon minyak, daun pohon murad, daun pohon korma dan daun dari pohon-pohon yang rimbun guna membuat pondok-pondok sebagaimana tertulis."

Melihat yang sekarang ini terjadi, saya katakan kepada kawan-kawan saya bahwa ini boleh terjadi di mana-mana dan boleh hadir di Tentena tetapi saya dipanggil Tuhan hanya akan menonton, saya akan nonton. Sebab kita ini peti perjanjian dan di atas kita atas tutup pendamaian. Jadi janji Tuhan kita cuma menonton asalkan kita satu dengan tutup pendamaian.
Mazmur 91:8,6
91:8 Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik.
91:6 terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.

Saya yakin saya cuma menonton karena saya adalah peti perjanjian. Jangan sampai saudara yang ditonton. Kiranya kita menjadi penonton. Di mana berkat kita menjadi penonton? Dalam Kolose. Kita harus optimis, yakin, percaya sungguh.
Kolose 2:14-15
2:14 dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:
2:15 Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.

Dari mana berkat itu? Dari salib. Oleh karena itu kita perhatikan, perintah tadi kita harus naik ke gunung. Gunung yang dimaksud di sini memang ada beberapa gunung, tetapi yang pertama harus kita hayati adalah gunung Golgota. Oleh berkat gunung Golgota ini, maka kita nanti cuma menonton. Kalau sekarang anak Tuhan tidak mau mendaki gunung Golgota, merasa susah, merasa berat untuk perobekan daging, tunggulah, nanti anda yang ditonton. Tetapi Tuhan janji, gereja Tuhan yang menjadi Peti Perjanjian hanya menonton asal ada melihat darah Golgota di atas kita. Sebabnya jangan takut walaupun orang mengatakan ada di sini, ada di situ. Sekalipun ada yang mengatakan ada di terminal atau ada di ujung jembatan, tidak usah takut, kita hanya nonton. Kita harus percaya! Kita dipanggil untuk menonton, tetapi harganya harus kita bayar:
Mazmur 91:14
91:14 "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.

Dalam kitab Imamat pasal 23 ini kita berada pada pesta puncak. Pesta puncak ini dalam pengertian rohani adalah penyingkiran gereja. Harus kita lengkapi diri kita untuk masuk pada penyingkiran. Arahan Tuhan supaya kita naik ke gunung.
Nehemia 8:16 (Terjemahan Lama)
8:16 Maka sebab itu dimaklumkannyalah dan disuruhnya berseru-seru berkeliling dalam segala negerinya dan di Yeruzalem, katanya: Hendaklah kamu keluar ke pegunungan, ambilkanlah dari sana cabang-cabang pokok zait dan cabang pokok zait hutan dan cabang pokok murd dan pelepah pokok kurma dan cabang segala pokok yang lebat daunnya akan diperbuatkan pondok daun-daun seperti yang tersurat itu.

Pegunungan berarti banyak gunung. Pertama naik gunung Golgota, kedua naik gunung yang kudus dan hasilnya kita naik ke gunung Yerusalem Baru. Bila naik ke gunung maka ada yang kita lihat dan ada yang kita dengar di gunung Golgota itu. Dalam Wahyu pasal 5 kita tahu bahwa yang kita lihat sekaligus kita dengar ada pada ayat 12.
Wahyu 5:12
5:12 katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!"

Saat mendaki gunung Golgota kita lihat Anak Domba yang disembelih itu layak menerima kuasa (pokok zaitun), kekayaan (pokok minyak), hikmat (pokok rimbun), kekuatan (pelepah korma), hormat (buah anggur), kemuliaan (pokok murad) dan puji-pujian (pokok gandarusa). Semua ini kita dapatkan di Golgota, makanya kita disuruh naik. Kita lihat satu pribadi yang tersalib, membayar harga di Golgota supaya kita lihat Dia lengkap memiliki ketujuh pohon itu dan kita menerima itu. Bagaimana kalau gereja Tuhan dijejali pemahaman hanya sampai percaya Yesus dan tidak meningkat mau ke mana. Itu karena tidak adanya pemaparan Firman Tuhan untuk mengairahkan dan membawa hidupnya bahwa itulah rencana Tuhan. Apa yang dimiliki oleh Yesus juga kita miliki. Tetapi taruhannya harus ada, kita harus rela mendaki. Mata kita harus melihat siapa di atas gunung Golgota itu. Telinga kita harus mendengar 7 ucapan Yesus. 7 ucapan Yesus itu semua kena 7 pohon dalam pesta pondok daun-daunan.

Dalam bacaan kita tadi, hanya Israel asli yang merayakan. Bagaimana kita bisa masuk dalam pesta ini tanpa salib Golgota. Oleh karena adanya Golgota maka kita setara dengan Israel. Inilah kondisi kita sebenarnya, tidak ada harapan. Untung ada Korban Kristus, untung ada Golgota.
Efesus 2:11
2:11 Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --

Kalau diterapkan dengan Imamat 23:42-43, kita ini tidak ada harapan karena kita bukan orang Yahudi menurut daging. Sekarang ini apa yang mau kita banggakan dan mau sombongkan, terkadang di hadapan Tuhan juga kita berlagak angkuh dan tidak sadar bahwa kita ini sebenarnya orang yang sudah terhilang.
Efesus 2:12-14
2:12 bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,

Jadi kesimpulannya, untuk mendapatkan pokok zaitun, pokok minyak, pokok rimbun dan semuanya, harus naik ke gunung. Jika kita naik ke gunung Golgota, kita lihat satu sosok tubuh yang bagaikan domba yang tersembelih. Dan Dia membuka suara 7 kali di Golgota. Ini memberikan pengharapan. Jika bicara tentang Tuhan, tidak layak kita berbicara jika tidak Tuhan percayakan. Siapa yang bisa berbicara tentang Tuhan yang suci dan kudus yang sangat kontradiksi dengan manusia. Olehnya yang disebutkan oleh Firman Allah ini, harus kita apresiasi.

Imamat 23:39
23:39 Akan tetapi pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu pada waktu mengumpulkan hasil tanahmu, kamu harus mengadakan perayaan bagi TUHAN tujuh hari lamanya; pada hari yang pertama haruslah ada perhentian penuh dan juga pada hari yang kedelapan harus ada perhentian penuh.

Pesta pondok daun-daunan ini ada hubungannya dengan pesta unjuk-unjuk, juga pesta pantekosta ada hubungan dengan unjuk-unjuk, pesta pada bulan pertama juga digandeng dengan unjuk-unjuk. Ini menunjukan pentingnya penggembalaan yang mengunjuk-unjuk jemaat Tuhan. Jika jemaat menghindar dari tangan gembala yang dipercayai Tuhan untuk mengunjuk-unjuk, sama dengan dia bunuh diri sendiri, dia membinasakan diri sendiri.

Kita naik ke gunung ini, kita lihat Dia yang tersalib dan kita dengar suara yang Dia serukan. Suara ini bukan suara yang mengutuk atau mengancam tetapi suara yang ada nuansa berkat besar bagi gereja Tuhan. Olehnya lebih dahulu kita perhatikan ini, apakah kita siap untuk masuk pesta pondok daun-daunan atau tidak. Dalam Nehemia 8:16, ada 5 kali disebut daun. Berarti untuk masuk dalam pesta pondok daun-daunan, banyak aktifitas yang harus kita kerjakan. Tidak boleh vakum, tidak boleh diam sebagai anak Tuhan. Banyak pekerjaan yang harus kita kerjakan.

Termasuk kenapa Tuhan taruh dalam hati saya untuk membuat media cetak. Untuk kita pergi khotbah kepada mereka tidaklah mungkin, tetapi dengan memberikan media cetak mereka mudah untuk membaca. Olehnya jika saudara menerima transkrip dan makalah saya, tolong jangan saudara jadikan pembungkus kacang goreng. Kalau saudara terbeban, saudara serahkanlah kepada orang lain. Bukan mengada-ada, saya ini orang bodoh, tetapi Tuhan yang memberikan saya inspirasi untuk menulis ini. Saya melihat ini sebagai salah satu cara untuk menerobos tembok. Buktinya banyak orang yang menerima dan mengatakan menjadi berkat.

Oleh korban Kristus yaitu Domba yang tersembelih inilah maka kita memiliki kuasa:
1.      Kuasa pendamaian
Setelah melihat sosok yang tersalib, kita mendengar suaraNya berkata:
Lukas 23:34
23:34 Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.

Perkataan “ampunilah mereka” ini adalah kuasa pendamaian. Yesus tujukan kepada instansi serdadu romawi, struktur organisasi dalam Bait Allah yang dipimpin oleh imam besar dan masyarakat yang saat itu belum mengerti. Jika dihubungkan dengan tanaman yang dijadikan pondok daun-daunan, ini kena ranting pohon zaitun. Kita tahu dalam Kejadian pasal 8, ketika Nuh melepaskan merpati yang kedua, maka dia membawa pulang ranting pohon zaitun. Itu menunjukan Tuhan mendamaikan diriNya dengan dunia.
Kejadian 8:11
8:11 menjelang waktu senja pulanglah burung merpati itu mendapatkan Nuh, dan pada paruhnya dibawanya sehelai daun zaitun yang segar. Dari situlah diketahui Nuh, bahwa air itu telah berkurang dari atas bumi.

Sekarang zaman modern, masih menggunakan ranting ini. Tahun 70an kita diperhadapkan perang Malvinas antara Inggris dan Argentina. Malvinas ini ada dekat perairan Argentina. Tetapi ini adalah jajahan Inggris. Memang dua-duanya mirip dengan peribahasa, menang menjadi arang, kalah jadi abu. Presiden Argentina langsung mengirim surat untuk berdamai dan di dalamnya ada daun Zaitun. Tanpa dibaca, dengan melihat daun Zaitun berarti mereka ingin berdamai.

Kuasa perdamaian ini hanya ada pada Yesus Kristus. Kalau anak Tuhan sampai detik ini masih menyimpan roh permusuhan (animositeit) berarti dia belum memiliki pokok zaitun. Kita harus melepaskan pengampunan kepada siapapun. Bukan hanya sekedar ucapan tetapi benar-benar harus menjadi kenyataan bahwa saya ada pokok zaitun. Lepaskan pengampunan kepada orang yang tidak senang pada saudara dan kepada siapapun. Supaya animositeit itu benar-benar bersih.

Berbicara pokok zaitun, jangan ada rasa permusuhan. Ini harus dibersihkan ludes jika kita memandang Yesus dan mendengar ucapanNya. Jika kita bayangkan ucapan ini, dalam keadaan perih, bisa mengucapkan bahasa itu. Ini kuasa pendamaian oleh Korban Kristus. Ini untuk saya lebih dahulu, saya minta ampun kepada Tuhan.
Kolose 1:20-21
1:20 dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.
1:21 Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,

Kuasa pendamaian itu berangkat dari mana? Oleh Korban Kristus. Itulah yang ditunjukan oleh pohon Zaitun. Inilah yang dikatakan dalam Wahyu 5:12 itulah kuasa. Ini dipercayakan pada saudara dan saya. Kalau kepada kita dipercayakan lalu saya sendiri ada roh permusuhan, bagaimana mungkin bisa. Kalau saya ada animositeit bagaimana Tuhan mau percayakan. Hasil pelayanan jika ada tanda rasa permusuhan, nanti lihat hasilnya bagaimana. Saya takut, makanya saya katakan “Tuhan bukan saya yang menarik jiwa, tetapi Engkau lewat Firman pengajaran”. Alangkah tidak becusnya jika dalam 1 tahunpun tidak ada jiwa baru! Berarti saya bukan penyalur. Bagaimana mau masuk pesta pondok daun-daunan jika aktifitas salah. Walaupun aktifitas banyak seperti jemaat Tiatira, soal aktifitas mereka luar biasa, tetapi Tuhan cela.

II Korintus 5:18-19
5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.
5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

Kalau Tuhan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka, kemudian pekerjaan pelayanan pendamaian ini dipercayakan kepada kita, lalu apakah saya tetap memperhitungkan pelanggaran mereka! Tidak, saya belajar dengan suara yang ada di Golgota. Jangan sampai saya dipercayakan roh perdamaian itu untuk saya sampaikan lalau saya masih memperhitungkan pelanggaran mereka.

II Korintus 5:20
5:20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.

Kadang kita tersambar di sini “berilah dirimu didamaikan” sementara kita sendiri tidak damai! Kita katakan “ambil pokok zaitun” sementara kita sendiri tidak punya.

II Korintus 5:21
5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

Di sini posisi kami sebagai hamba Tuhan yaitu meneladani Yesus di Golgota, jika melihat Dia tersembelih dan mendengar suaraNya. Kita katakan “Tuhan ampuni kami sebagai hamba Tuhan”. Hanya orang yang punya pokok zaitun yang bisa seperti ini:
I Petrus 3:8-9
3:8 Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati,
3:9 dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab:

Inilah beratnya yaitu memberkati orang yang memusuhi saudara. Jadi kesimpulannya, memiliki pohon Zaitun berarti dalam dirinya ada damai. Orang membenci dan memusuhi dia, dia tidak membalas tetapi mengasihi dan mencintai. Ini bukti ada pokok zaitun. Saya katakan kepada Tuhan, tolong berikan saya ini pokok zaitun. Saya minta karya Golgota mengalir dalam diriku, berarti ada pokok zaitun dalam diriku. Jika kita katakan mendaki Golgota dan melihat Yesus dalam derita sengsara, tetapi itu tidak ada pada diri kita, maka itu sama dengan ini:
Titus 1:16
1:16 Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik.

Dalam pesta pondok daun-daunan ini mengapa Tuhan minta 7 jenis pohon, bukan 8 atau kurang dari 7? Karena semua ini hanya kita peroleh dari Golgota. Karena secara hurufiah Gandarusa tidak ada di gunung, tetapi ada di tepi sungai. Kalau pokok Murad anti duri, di mana ada pokok murad, tidak ada duri di sana. Tetapi kalau ada duri di sana, jangan cari pokok murad di sana, tidak akan kita temukan.

2.      Lukas 23:43
23:43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

Apakah Firdaus itu tempat yang miskin? Tidak. Ukuran perkataan ini adalah:
Lukas 23:40
23:40 Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?

Saat dia menegur temannya, perkataan ini didengar oleh Yesus, sehingga tergugah hati Yesus.

Lukas 23:41
23:41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."

Dia akui kebenaran Yesus dan dia akui kesalahannya sebagai penjahat/ penyamun.

Lukas 23:42
23:42 Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."

Jika Yesus datang sebagai Raja, di mana Dia bertakhta? Di Yerusalem.
Yeremia 3:17
3:17 Pada waktu itu Yerusalem akan disebut takhta TUHAN, dan segala bangsa akan berkumpul ke sana, demi nama TUHAN ke Yerusalem, dan mereka tidak lagi akan bertingkah langkah menurut kedegilan hatinya yang jahat.

Dia dibawa ke Firdaus, menikmati kekayaan luar biasa dari Tuhan. Bahasa ini menunjukan kehidupan itu memiliki pohon minyak. Pohon minyak itu bicara kekayaan. Karena bau pohon minyak ini lebih harum dari zaitun asli, dia memiliki minyak lebih banyak dan batang pohonnya mengkilat. Itu kekayaan yang dimiliki oleh orang yang disalib oleh orang Romawi bersama dengan Yesus.

Roma 9:23
9:23 justru untuk menyatakan kekayaan kemuliaan-Nya atas benda-benda belas kasihan-Nya yang telah dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan,

Kekayaan ini dipersiapkan. Siapa yang duluan menikmati? Penjahat yang menegur temannya, yang berkata “kita layak menerima ini”.

Roma 9:24-26
9:24 yaitu kita, yang telah dipanggil-Nya bukan hanya dari antara orang Yahudi, tetapi juga dari antara bangsa-bangsa lain,
9:25 seperti yang difirmankan-Nya juga dalam kitab nabi Hosea: "Yang bukan umat-Ku akan Kusebut: umat-Ku dan yang bukan kekasih: kekasih."
9:26 Dan di tempat, di mana akan dikatakan kepada mereka: "Kamu ini bukanlah umat-Ku," di sana akan dikatakan kepada mereka: "Anak-anak Allah yang hidup."

Jadi kalau ingin menerima kekayaan, maka harus dilengkapi dengan zaitun hutan atau pokok minyak. Saya katakan jahat diriku jika tidak menghargai salib Golgota, yang memungkinkan saya yang bukan umat, bukan kekasih, namun sekarang menjadi kekasih Tuhan. Berarti saya kaya rohani, saya memiliki pokok minyak. Kenapa kita gereja Tuhan tidak mau memperlengkapi diri dengan ini. Stoknya selalu disediakan oleh Tuhan dan tidak pernah habis. Sekalipun untuk 10 milliar manusia, stoknya ini tidak akan habis, selalu ada terus. Hanya manusia yang kepala batu.

Kasihan nanti kalau kita dinonton. Tidak Tuhan, kita tidak akan ditonton tetapi menonton sebab kita memiliki ini! Syaratnya melekatlah kepada Tuhan, kenalilah Dia maka kita dilindungi dan diluputkan oleh Tuhan. Ini berkat Tuhan yang saya nikmati. Saya merasakan rahasia Firman Tuhan semakin dibukakan. Namun ada malah yang mencela.

3.      Yohanes 19:26-27
19:26 Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"
19:27 Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.

Yesus menitip ibuNya kepada Yohanes. Artinya Yesus tidak sembarang menitipi keluargaNya. Ibu ini adalah keluarga Yesus, benar-benar dia dititip di tempat yang paling pas. Dan penitipan ini tentu akan berkesinambungan dengan persoalan penggembalaan dan ibadah. Jadi soal penggembalaan dan ibadah, tidak boleh sembarang kita menitip anak-anak kita. Jangan hanya karena memikirkan masa depan dunianya, sembarang saja dia titip! Itu berarti kehidupan itu tidak berhikmat. Jadi menitip keluarga dalam penggembalaan dan ibadah yang benar, itu namanya berhikmat. Ini kena mengena dengan pokok rindang. Kenapa Tuhan lirik pokok rindang? Sebab di pokok rindang itu pada masa dulu bahkan sampai sekarang, bangsa kafir menyembah berhala di bawa pokok rindang. Apa yang berhala minta mereka turuti. Tuhan cemburu melihat bangsa kafir, kenapa kita yang sudah percaya Tuhan tidak menyembah Tuhan dengan hikmat.

Termasuk kita menitip diri kita dalam penggembalaan dan ibadah, harus pas. Berarti kita memiliki hikmat, berarti memiliki pokok rindang yang kita bawa dalam pesta pondok daun-daunan. Kalau dalam ibadah saja aras-arasan, tidak berhikmat dalam ibadah, tidak tahu bagaimana sikapnya seharusnya saat menghadap Tuhan, bagaimana sikap saat menyanyi, bagaimana saat berdoa, bagaimana memuja dan memuji Tuhan, bagaimana saat menyembah Tuhan.
Lukas 8:18
8:18 Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."

Kalau dalam hal ini gagal, berarti tidak memiliki pokok rindang. Oleh sebab itu titiplah dirimu dan titiplah juga orang lain yang ada hubungan keluarga denganmu dan jangan salah titip. Kalau salah titip berarti tidak berhikmat dan itu berarti tidak memiliki pokok rindang.

Pada umumnya orang menyembah berhala itu dibawa pokok yang rindang, utamanya pohon beringin. Dan memang dalam Firman Tuhan ada dikatakan identik dengan pohon beringin. Kalau anda menitip dirimu pada penggembalaan yang benar, berarti anda punya pohon rindang.

Kalau kita ada pokok rindang sehingga menitip diri kita dan orang lain dalam penggembalaan yang benar. Maka tanda-tandanya pasti ada.
Kolose 1:27-28
1:27 Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!
1:28 Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.

Jadi penitipan kita, motivasinya supaya orang itu dan diri kita maju serta masuk dalam kesempurnaan, bukan asal! Sebab acap kali kita tidak memikirkan soal kesempurnaan. Kita cuma pikir masa depan secara jasmani. Mungkin bisa dia raih, tetapi itu fana! Bagaimana dia akan meraih kesempurnaan, bagaimana dia masuk dalam penyingkiran gereja kalau kita salah menitip diri kita dan salah menitip orang lain yaitu anak, isteri serta suami kita. Nanti akan gigit jari dan akhirnya mengalami kesulitan di depan ini, corona menyambar dia, flu babi menyambar dia. Kalau sudah bicara bela sampar, sudah terakumulasi 4 hal, ada pedang, ada kelaparan, ada binatang buas dan juga bela sampar. Mau lari ke mana!
Wahyu 6:8
6:8 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi.

Jadi sudah komplet. Tetapi saya katakan “Tuhan saya hanya akan menonton”.
Mazmur 91:6,8
91:6 terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.
91:8 Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik.

Jangankan hanya itu, orang dalam neraka juga akan kita nonton.
Yesaya 66:24
66:24 Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam, maka semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup.

Betapa ngerinya kita satu gereja atau bahkan satu bangku tetapi temanmu menonton dirimu di dalam neraka! Saya mohon kepada Tuhan, jangan sampai saya ditonton. Saudara ini mau menonton atau ditonton? Jangan main-main dengan Tuhan. Makanya titiplah dirimu dan keluargamu dalam penggembalaan yang ada berita hikmat yang membawa saudara menuju pada kesempurnaan, siap bertemu Mempelai Laki-laki Sorga. Berarti ada pembukaan rahasia Firman Tuhan.
Efesus 1:8
1:8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.

Jangan asal kita menitip diri dalam tempat yang tidak ada pembukaan rahasia Firman, ngomongnya hanya tentang berkat jasmani, pokoknya hewan piaraan beranak banyak, bebek bertelur banyak. Kalau seperti itu bukan hikmat sorga, itu hikmat dunia. Itu bukan pengertian sorga, itu pengertian dunia.

Efesus 1:9
1:9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus

Jadi kalau kita mendapat pembukaan rahasia Firman yaitu rahasia nikah Kristus dan gereja serta rahasia ibadah, itu pemberian Tuhan, itu kerelaan dari Tuhan, kenapa kita tolak! Kalau orang salah titip dan saya salah menitip diriku berarti tidak ada kesiapan untuk bertemu Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Sebab tidak ada pokok rindang.

“Ibu ini anakmu. Yohanes, ini ibumu”. Bahasa yang Yesus ucapkan ini mengandung pokok rindang, mengandung hikmat. Tuhan cemburu kalau melihat bangsa kafir justru anaknya rela dia korbankan kalau diminta berhala.

Itu sebabnya akhir zaman ini jangan salah titip dirimu. Saya tidak mengatakan Langgadopi ini tempatnya menitip, kita sendiri yang merasakan. Hanya anjuran Tuhan jangan salah titip. Kalau salah menitip berarti kita tidak ada hikmat, tidak ada pokok rindang. Kita punya pola ibadah yang luar biasa, ada halaman, ada ruangan suci dan ruangan maha suci yang harus kita tapaki dan jalani.

4.      Matius 27:46
27:46 Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?

Ini diangkat dari:
Mazmur 22:2,20
22:2 Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.
22:20 Tetapi Engkau, TUHAN, janganlah jauh; ya kekuatanku, segeralah menolong aku!

Kristus Yesus sendiri berseru seperti ini. Jika kita ditinggalkan oleh Tuhan, jauh dari Tuhan maka tidak ada kekuatan untuk kita menang. Makanya raja Daud berseru “jangan jauh ya kekuatanku”. Artinya “biarlah aku miliki itu pelepah korma”. Pelepah korma itu tanda memiliki sorak kemenangan. Bukti kita ada beserta Tuhan.

Tuhan perlihatkan di sini jangan sampai kita jauh dari Tuhan sebab itu tidak akan ada pelepah korma, tidak ada daun palem pada diri kita. Berarti tidak bisa masuk penyingkiran gereja sebab tidak lengkap. Ini kekuatan kita menghadapi musuh. Ketika Yesus naik Yerusalem di atas punggung keledai, orang-orang berdiri memegang pelepah korma sambil bersorak hosana, kemenangan. Jika ini tidak ada pada kita berarti kita jauh dari Tuhan, maka tidak mungkin kita menang/ kuat.

Dia merasa seperti tidak memiliki lagi pelepah korma. Tetapi dia minta “Tuhan janganlah jauh, ya kekuatanku segeralah menolong aku”. Saya mau tanya pada diri kita semua, apakah ada pelepah kurma pada diri kita atau kalah terus. Baru hujan sedikit sudah kalah! Tuhan itu kekuatan kita. Kalau menjauh dari Tuhan, di mana kekuatan kami lagi. Itu sebabnya harus kami pegang pelepah korma, ada kekuatan untuk menang. Raja Daud merasa ngeri kalau Tuhan jauh dari dirinya. Dan kalimat itu diangkat oleh Yesus di Golgota.

Satu waktu saya ditanya oleh mahasiswa “kalau Yesus itu Tuhan, kenapa Dia berseru Eloi, Eloi lama sabakhtani”. Saya balik bertanya “Yesus disalib mengganti siapa?”. Mereka menjawab “mengganti kita semua”. Lalu saya langsung masuk “suara yang Yesus katakan itu adalah suaramu dan suaraku. Itu menunjukan betapa ngerinya kalau kita ditinggalkan oleh Tuhan”.

Ngeri kalau Tuhan tinggalkan kita. Ngeri kalau saudara tidak punya daun pohon korma. Seharusnya menghadapi tantangan dan cobaan kita hanya menonton, bukan kita yang ditonton sebab kita ada pelepah korma. Tidak usah takut. Raja Daud merasa begitu ngeri kalau ditinggalkan Tuhan, berarti dia tidak punya pokok korma. Tetapi syukur dia berdoa “Engkaulah kekuatanku, tolonglah aku”. Kalau pokok korma ini ada maka pasti kita akan menjadi penonton. Saya percaya dan yakin Firman Tuhan yang mengatakan ini. Tetapi kita harus dikondisikan lebih dahulu berkemenangan.

5.      Yohanes 19:28-29
19:28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia -- supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci --: "Aku haus!"
19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.

“Aku haus” dihubungkan dengan air anggur. Kalau bicara air anggur, itu ada hubungannya dengan nikah. Di sini Tuhan memperlihatkan sikap manusia terhadap nikah tidak ada penghormatan lagi! Padahal nikah harus dihormati.
Efesus 5:33
5:33 Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.

Yesus perlihatkan di sini, hormatilah nikah, air anggur dihormati. Berarti Tuhan punya rencana di sini agar kita memiliki pokok permai atau pokok elok/ anggur.
I Tesalonika 4:4
4:4 supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan,

Yang kita baca ini, itu berarti Tuhan ingin memulihkan apa yang sudah salah masa lampau kita.

Ibrani 13:4
13:4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.

I Petrus 3:7
3:7 Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.

Tuhan ingin memulihkan nikah dengan berseru “Aku haus”. Mendengar bahasa itu, mereka memberikan air anggur. Yesus memahami, inilah keadaan manusia yang sudah tidak ada hormat terhadap nikah, Tuhan Yesus ingin memulihkan supaya kita memiliki pokok anggur. Apa yang salah dan yang tidak benar pada masa lampau, Tuhan ingin memulihkan.

Coba lihat cara Yesus menangani perempuan dalam dalam Yohanes 4. Apakah langsung Yesus marah sambil olah-olah jari di depannya? Tidak, Tuhan angkat. Tuhan bawa demikian rupa sehingga akhirnya dia sampai pada alam kesadaran dan Yesus mengatakan “Akulah Mesias itu”. Kadang kita pekabar mempelai ini over. Pdt. Totaijs mengatakan “jangan kita lebih suci dari roh suci”. Lihat Alkitab yang dinafasi oleh Allah dan lihat cara Tuhan menangani. Yesus tidak menyuruh wanita itu “kembali pada suamimu yang pertama”. Tadinya dia tidak dilihat orang, ahirnya perempuan itu menjadi berkat, dia memenangkan hampir seluruh penduduk Sikhar. Berarti kembali dia memiliki pokok anggur, kembali dia miliki pokok permai. Dan ini untuk kita, supaya kita masuk pada nikah yang rohani di sorga.

Apa yang terjadi pada masa lampau, sekarang Tuhan mau memulihkan dengan sukarela.
Hosea 14:5
14:5 Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka.

Saya selalu ibaratkan, kalau saudara punya ijazah Diploma ahli montir, lalu orang bawa barang yang rusaknya sedikit, saudara tarik tarif Rp. 50.000. Kemudian dia bawa yang sudah rusak habis dipenggal-penggal, saudara katakan saya minta setengah juta. Saudara tidak akan katakan “ah ini berat”. Siapa kita di dunia ini yang tidak rusak. Beranikah saudara mengatakan tidak rusak. Tetapi kita harus tangani. Saya sebagai hamba Tuhan harus rela menangani sebagai bukti saya punya pokok anggur. Coba kalau saya di sini hanya nikah yang bagus-bagus saya terima yang lain saya usir, saya pasti ditolak Tuhan! Manusia itu sudah rusak, kita ini tinggal puing-puing, tinggal sisa-sisanya dosa! Tunjukan kita punya pokok permai, punya pokok anggur dan bisa menangani umat Tuhan. Jangan sampai kita bergaya padahal kita salah.

6.      Yohanes 19:30
19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

Ucapan ini sudah didahului Yesus di taman Getsemani dalam doaNya.
Yohanes 17:3-5
17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.
17:4 Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.
17:5 Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.

Ini adalah kemuliaan yang tidak ada cacat cela, ini menunjuk pokok murad. Murad tidak ada cacat cela sebab murad antiduri. Ini dijanji oleh Yesus untuk diberikan juga kepada kita. Apakah kita membuka hati yang lapang untuk menerima ini?
Yohanes 17:22,24,23
17:22 Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:
17:24 Ya Bapa, Aku mau supaya, di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.
17:23 Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.

Inilah pokok murad, kemuliaan yang tidak ada taranya lagi. Pokok murad ini adalah evolusi dari onak dan duri. Jadi bayangkan, kita yang dulu onak, kita yang dulu duri, kemudian Tuhan ruba menjadi Murad. Dimana kita dirubah? Di Golgota.
Yesaya 55:13
55:13 Sebagai ganti semak duri akan tumbuh pohon sanobar, dan sebagai ganti kecubung akan tumbuh pohon murad, dan itu akan terjadi sebagai kemasyhuran bagi TUHAN, sebagai tanda abadi yang tidak akan lenyap.

Yesaya 55:13 (Terjemahan Lama)
55:13 Akan ganti pokok duri kelak bertumbuh pohon senobar dan akan ganti pokok onak kelak bertumbuh pohon murd, maka inilah bagi Tuhan akan suatu nama dan akan tanda yang kekal, yang tiada terhapuskan.

Seperti perempuan di tepi sumur itu, akhirnya memasyurkan nama Tuhan. Kalau kita dulu pokok duri lalu dirubah Tuhan menjadi murad, tugas kita adalah memasyurkan nama Tuhan. Supaya jangan kita lupa, dulu kita ini onak, duri dan kecubung, kemudian Tuhan rubah. Kehidupan yang mengalami keubahan itu adalah bukti yang memiliki ranting pohon murad. Sehingga ketika kuda merah, kuda hitam, kuda kelabu dan kuda putih, coba menerjang tetapi terhenti, sebab ada pokok murad di situ. Itu menunjukan apapun yang coba menerjang dan menghantam kita, kalau kita tampil menjadi kehidupan yang dirubah oleh Tuhan dari duri menjadi murad, maka tidak berdaya siapapun yang melawan kita.

Zakharia 1:8
1:8 "Tadi malam aku mendapat suatu penglihatan: tampak seorang yang menunggang kuda merah! Dia sedang berdiri di antara pohon-pohon murad yang di dalam jurang; dan di belakangnya ada kuda-kuda yang merah, yang merah jambu dan yang putih.

Zakharia 1:8 (Terjemahan Lama)
1:8 Maka pada waku malam kulihat, bahwasanya adalah seorang laki-laki mengendarai kuda merah, maka berhentilah ia di tengah-tengah segala pokok murd, yang pada tempat dalam, dan di belakangnya adalah beberapa ekor kuda merah dan merah tua dan putih warnanya.

Banyak yang akan menerjang saudara. Orang sudah merancang bagaimana untuk menerjang saudara. Tetapi kalau saudara bagaikan pokok murad, berarti ada kekuatan untuk melawan orang yang coba menerjang saudara. Pokok murad ini anti duri, anti hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan.
Amsal 8:13
8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

7.      Matius 27:50-51
27:50 Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.
27:51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,

Dari sejak kelahirannya, kemudian setelah dewasa usia 30 tahun terlibat dalam pelayanan, banyak tantangan yang Dia hadapi. Berulang kali diancam dilempar dengan batu. Berulang kali mau ditangkap dan sebagainya. Dan di sini Dia tergantung di Golgota. Berarti apa yang Dia alami ini memuncak di sana dan itu menunjukan bahwa Dia pribadi yang tahan uji. Jadi ucapan ketujuh ini tersirat bahwa Dia adalah pribadi yang tahan uji. Orang yang tahan uji ini dipuji oleh Tuhan. Apakah kita tahan uji? Kalau kita tahan uji berarti kita memiliki pokok gandarusa. Sebab gandarusa itu menunjuk puji-pujian.
II Korintus 10:18
10:18 Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan.

Amsal 27:2
27:2 Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.

Jika kita ini tahan uji, berarti memiliki pokok gandarusa. Kita dipuji Tuhan dan juga orang lain memuji. Jika saudara tahan uji maka saudara adalah pribadi yang dilengkapi Tuhan dengan pokok gandarusa.

Yesaya 44:4
44:4 Mereka akan tumbuh seperti rumput di tengah-tengah air, seperti pohon-pohon gandarusa di tepi sungai.

Berarti tidak akan pernah layu karena di tepi sungai. Kehidupannya tetap tahan uji, menghadapi penyakit tahan uji, menghadapi cobaan yang lainnya tahan uji.

Yesaya 44:45
44:5 Yang satu akan berkata: Aku kepunyaan TUHAN, yang lain akan menyebut dirinya dengan nama Yakub, dan yang ketiga akan menuliskan pada tangannya: Kepunyaan TUHAN, dan akan menggelari dirinya dengan nama Israel."

Karena tahan uji maka dia menyatakan diri “aku punyanya Tuhan” sampai 2 kali dia sebutkan. Nama Yakub, berarti kehidupan yang memiliki hak sulung. Menggelari diri dengan nama Israel, berarti pahlawan Tuhan.

Kapan dia mendapatkan nama Israel? Di tepi sungai Yabok karena menang menghadapi pergumulan. Kita ini diperhadapkan banyak tantangan, termasuk saya. Besok subuh saya harus berangkat ke Palu untuk pelayanan di sana dan malamnya langsung kembali. Saya yakin saya menjadi penonton, bukan ditonton dalam derita.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar