Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 12:28-34
12:28 Bapa, muliakanlah nama-Mu!" Maka terdengarlah suara dari sorga: "Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!"
12:29 Orang banyak yang berdiri di situ dan mendengarkannya berkata, bahwa itu bunyi guntur. Ada pula yang berkata: "Seorang malaikat telah berbicara dengan Dia."
12:30 Jawab Yesus: "Suara itu telah terdengar bukan oleh karena Aku, melainkan oleh karena kamu.
12:31 Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar;
12:32 dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku."
12:33 Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.
12:34 Lalu jawab orang banyak itu: "Kami telah mendengar dari hukum Taurat, bahwa Mesias tetap hidup selama-lamanya; bagaimana mungkin Engkau mengatakan, bahwa Anak Manusia harus ditinggikan? Siapakah Anak Manusia itu?"
Terdengar suara Bapa untuk memuliakan Yesus. Dan untuk dimuliakan, Yesus harus ditinggikan di atas kayu salib = mati di atas kayu salib. Ini juga pelajaran bagi kita, untuk dimuliakan bersama Yesus, kita harus menerima salib, tidak boleh mengelak dari salib. Praktek awal menerima salib adalah bertobat. Salib adalah tempat Yesus ditinggikan, pada Tabernakel terkena pada mezbah korban bakaran. Mezbah dalam bahasa Gerikanya adalah altare artinya tempat yang ditinggikan. Kita harus bertobat, mati terhadap dosa dan kembali kepada Tuhan. Proses bertobat:
1. Mengaku dosa kepada Tuhan (vertikal) mengaku dosa kepada sesama (horisontal) setelah diampuni jangan diperbuat lagi. Darah Yesus sudah menghapus dosa kita di kayu salib.
2. Mengampuni dan melupakan dosa orang lain. Mari kita tingkatkan untuk bisa mengampuni, khususnya bisa mengampuni dan melupakan dosa orang lain. Sesakit apapun kita diperlakukan, kita harus bisa mengampuni dosa orang lain.
Saat kita bisa mengaku dan mengampuni kita mengalami kasih Yesus dari kayu salib, untuk menutupi dosa-dosa kita, melepaskan kita dari dosa-dosa. Kalau kita sungguh-sungguh bertobat (bukan hanya bertobat sewaktu-waktu lalu melakukan dosa lagi) maka kita bisa memahami kasih Tuhan dari kayu salib.
Efesus 3:18-19
3:18 Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus,
3:19 dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
Kasih itu melampaui segala pengetahuan. Orang-orang di luar Kristen berkata kenapa Tuhan disalibkan, itu karena mereka tidak memahami, tidak bisa mengerti kasih Tuhan itu melampaui segala pengetahuan.
Jadi jika pertobatan kita sungguh-sungguh, kita bisa mengenal lebih dalam kasih Yesus dari kayu salib, yaitu:
1. Betapa tinggi dan dalamnya = naik dan juga turun.
Efesus 4:8-12
4:8 Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia."
4:9 Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?
4:10 Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Dalamnya kasih Yesus diwujudkan dengan Dia telah turun ke bagian bumi paling bawah, Dia telah mati di kayu salib dan dikuburkan. Untuk apa? Untuk membebaskan kita dari tawanan maut atau tawanan dosa. Kemudian Dia telah naik, Dia bangkit, untuk mengangkat kita menjadi imam dan raja, hamba Tuhan dan pelayan Tuhan.
Wahyu 1:5-6
1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya —
1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, — bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
Kalau kita bertobat sungguh-sungguh kita bisa memahami kasih Yesus dari kayu salib, betapa tinggi dan dalam kasih Yesus. Kalau kita bisa memahami betapa tinggi dan dalamnya kasih Yesus, diwujudkan dengan mau melayani, mau aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Bukan pasang surut dalam melayani, kadang melayani, kadang tidak, bukan begitu!
Tuhan sudah mati dan bangkit dan oleh korbanNya, Dia memperlengkapi kita dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Sebenarnya ini bukan untuk menyiksa kita. Kadang orang berpikir kalau melayani itu disiksa, dibuat susah, harus begini, harus begitu, apalagi kalau paduan suara harus latihan, harus beli seragam dan lain-lain. Sebenarnya jika kita bisa melayani Tuhan, kita sedang menerima jubah maha indah dari Tuhan untuk menjadikan hidup kita indah. Melayani itu untuk memperindah hidup kita, bukan untuk dibikin susah. Orang yang memahami tinggi dan dalamnya kasih Tuhan dia mau melayani Tuhan, dia tidak berpikir saya dibuat susah, saya dibikin susah. Justru dengan aktif melayani dia yakin hidupnya dijadikan indah oleh Tuhan. Saya mengalami bagaimana terjun di dalam pelayanan sebagai hamba Tuhan sepenuh, Tuhan memperindah hidup kita.
Kita bukan lagi tawanan maut, kita sudah dilepaskan dari tawanan maut. Sekarang kita adalah tawanan roh.
Kisah Para Rasul 20:19-24
20:19 dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku.
20:20 Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu;
20:21 aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.
20:22 Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ
20:23 selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku.
20:24 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.
Seringkali orang Kristen pandangannya hanya tertuju pada sengsaranya, tidak melihat mahkota kemuliaan yang disediakan bagi kita dibalik sengsara itu. Kalau kita memahami tinggi dan dalamnya kasih Tuhan itu, kita mau melayani Tuhan sebagai tawanan Roh.
Praktek melayani sebagai tawanan Roh:
a) Melayani Tuhan dengan kerendahan hati (ayat 19) yaitu ketika kita salah segera menyelesaikannya, segera mengaku kepada Tuhan dan kepada sesama. Siapa yang tidak pernah salah. Nabi-nabi dalam Alkitab dalam pelayanan ada kesalahan yang mereka lakukan. Yesaya dalam pasal 1 sampai pasal 5 dia sudah melayani, tetapi pada pasal 6 dibuka oleh Tuhan bahwa selama ini dia melayani dengan keadaan mulutnya yang najis dan dia mau mengaku. Ini orang yang dipakai Tuhan, kalau salah mengaku! Sebagai hamba Tuhan kalau salah yah mengaku, jangan malu untuk mengaku!
Itu melayani dengan kerendahan hati, saat salah bisa mengaku kepada Tuhan, mengaku kepada sesama. Dan bisa mengakui pemakaian Tuhan kepada orang lain, mengaku kelebihan orang lain, sehingga bisa bekerja sama! Pembangunan Tubuh Kristus tidak bisa dikerjakan sendiri, harus bekerja sama. Sebab itu dibutuhkan kerendahan hati. Akui kelebihan dan pemakaian Tuhan kepada orang lain, sekalipun itu mungkin juniornya. Apalagi kalau dia senior, akui pemakaian Tuhan kepadanya untuk kita bisa bekerja sama.
b) Melayani Tuhan dengan banyak mencucurkan air mata (ayat 19). Artinya melayani Tuhan dengan kesungguhan hati! Sebab kalau tidak sungguh-sungguh nanti jadi antikristus. Melayani Tuhan dengan kesungguhan hati disertai dengan pengorbanan-pengorbanan untuk Tuhan. Segala sesuatu harus kita korbankan, harta, pikiran, perasaan sampai seluruh hidup kita diserahkan untuk Tuhan.
c) Melayani sesuai kehendak Tuhan (ayat 22 dan 23). Kadangkala melayani sesuai moodnya, kalau lagi mood melayani, kalau tidak mood tidak melayani. Ini bukan pekerjaan kita, ini pekerjaan Tuhan! Harus melayani dengan menuruti maunya Tuhan, bukan kehendak kita sendiri. Ayo melayani sesuai kehendak Tuhan, sesuai rencana Tuhan. Apalagi kami sebagai hamba Tuhan sepenuh, di mana Tuhan tempatkan harus melayani sesuai kehendak Tuhan.
d) Melayani Tuhan sampai garis akhir, tanpa menghiraukan perkara-perkara yang jasmani, yang penting kita bisa menyelesaikan pekerjaan Tuhan itu. Sedangkan nyawa saja Paulus tidak hiraukan, apalagi cuma perkataan orang. Layani saja Tuhan, tidak usah pusing dengan perkataan orang. Jemaat yang Tuhan percayakan itu yang diurus, bukan urus yang lain-lain. Terserah kalau orang mau urus urusan orang lain, kalau saya mau urus pelayanan, urus jiwa yang Tuhan percayakan untuk berkenan kepada Tuhan, bisa diterima oleh Tuhan.
2. Betapa panjang dan lebarnya.
Efesus 5:25-26
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
Betapa panjang dan lebarnya kasih Tuhan artinya kasih Tuhan merupakan landasan kasih di dalam nikah yaitu kasih yang ditandai pengorbanan. Kita periksa kasih kita di dalam nikah, apakah betul kita memahami betapa luasnya kasih Tuhan. Panjang kali lebar itu luas. Bukan kasih yang sempit tetapi kasih yang luas, ditandai dengan pengorbanan-pengorbanan. Yesus rela menyerahkan diriNya bagi jemaat, Dia rela mati di kayu salib untuk menyucikan jemaat dengan air dan Firman. Jadi luasnya kasih di dalam nikah itu berdasarkan kesucian. Semakin kita disucikan semakin luas kasih kita di dalam nikah, semakin panjang dan lebar kasih kita di dalam nikah. Suami disucikan, isteri disucikan, anak disucikan, orang tua disucikan maka kasih dalam nikah semakin luas. Tetapi kalau tidak ada kesucian kasih itu semakin sempit sampai dingin, tidak ada lagi kasih, yang ada hanya kedurhakaan dalam nikah rumah tangga.
I Petrus 1:22
1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
Dari kesucian kita bisa mengasihi dengan segenap hati. Penyucian itu mulai dari penyucian lewat air, itu penyucian lewat baptisan air yang benar! Yang benar itu bagaimana? Sesuai Alkitab dan seperti Yesus dibaptis yaitu hidup lama kita yang berdosa dikubur dalam air bersama Yesus dan kita bangkit bersama Yesus dalam hidup yang baru, hidup dalam urapan Roh Kudus = hidup di dalam kebenaran. Kalau nikahnya benar maka kita bisa mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas. Kalau betul-betul mengasihi pacarnya, mengasihi tunangannya, jangan berbuat yang najis-najis, sehingga ketika masuk di dalam nikah kita bisa merasakan betapa panjang dan lebarnya kasih Tuhan. Kaum muda dijaga masa pacaran dan tunangan harus benar. Benar di sini maksudnya apa? Jangan sembunyi-sembunyi, harus diketahui orang tua, disetujui dan direstui orang tua. Jangan berbuat yang najis. Sudah menikahpun dijaga nikahnya tetap benar, kedudukan dalam rumah tangga benar, sebagai suami dia kepala, sebagai isteri dia tubuh, semua benar, jangan terbalik. Keuangannya benar, semua benar. Itulah panjang dan lebarnya kasih Tuhan yang bisa kita alami dalam nikah kita.
Matius 3:15-16
3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.
3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
Roh Kudus itulah roh kebenaran yang memimpin kita pada seluruh kebenaran. Kalau sudah terlanjur jatuh pada permulaan nikah harus segera diselesaikan, biar dibenarkan oleh darah Yesus, sehingga kasih itu mengalir dalam nikah kita.
Sesudah disucikan lewat baptisan air, lanjutkan disucikan oleh Firman, harus mandi air hujan Firman pengajaran yang benar. Tempatnya dalam penggembalaan, di situ kita dimandikan oleh air hujan Firman pengajaran yang benar.
Ulangan 32:1-2
32:1 "Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.
32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.
Kalau kita disirami air hujan Firman pengajaran, maka dalam nikah itu ada sukacita sorga. Karena hujan Firman pengajaran = nyanyian Musa. Dalam nikah ada nyanyian sukacita, bukan nyanyian kematian!
Ulangan 31:19
31:19 Oleh sebab itu tuliskanlah nyanyian ini dan ajarkanlah kepada orang Israel, letakkanlah di dalam mulut mereka, supaya nyanyian ini menjadi saksi bagi-Ku terhadap orang Israel.
Betapa enak nikah itu, bahagia. Saya suka dengar musik, lagi suntuk dengar lagu jadi bahagia. Coba dalam rumah tangga yang terdengar hanya nyanyian sukacita karena semua disucikan. Bukan malah sepanjang hari isteri mengomel, suami marah-marah terus, tetapi ada sukacita dalam rumah tangga. Dan nyanyian ini dinyanyikan juga di sorga. Jadi kalau kita disucikan nikah kita bersuasana sorga, bukan neraka mini!
Wahyu 15:2-4
15:2 Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.
15:3 Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!
15:4 Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu."
Nyanyian Musa terdengar di sorga, dinyanyikan bersama dengan nyanyian Anak Domba dan yang menyanyi adalah orang-orang yang menang. Jadi kalau kita mau disucikan, dalam nikah kita ada sukacita, dalam nikah ada suasana sorga dan kita selalu mengalami kemenangan oleh darah Anak Domba Allah. Maka nikahnya bisa menjadi kesaksian sebab ada kemenangan oleh darah Yesus Anak Domba Allah. Banyak persoalan kita hadapi, tetapi karena kita disucikan, ada sukacita sorga, ada kemenangan. Masalah biaya anak mau sekolah, Tuhan kasih kemenangan. Tuhan tolong semua masalah demi masalah.
Tuhan selalu memberikan kemenangan kepada kita, menang dari dosa dan menang dari daging. Bukti menang dari daging adalah kita bisa taat. Nikah itu bisa jadi satu kalau sama-sama taat pada Firman Tuhan.
Roma 8:7
8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Bagi daging tidak bisa taat. Tetapi kalau kita disucikan, oleh darah Anak Domba kita dilepaskan dari daging dan kita bisa taat pada Firman Tuhan, maka nikah itu menjadi satu daging, daging yang taat.
Juga menang dari dunia dengan segala pengaruhnya yang membuat tidak setia! Pekerjaan yang begitu banyak membuat tidak setia dalam nikah!
Yakobus 4:4
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Banyak terjadi seperti itu, akhirnya jadi renggang hubungan dalam rumah tangga. Pulang tinggal menerima secarik kertas dari isteri ‘aku pergi’. Karena suami pagi sudah pergi kerja, malam sudah capek pulang rumah, tidak ada lagi komunikasi yang baik dengan isteri, akhirnya isteri tinggalkan. Dijaga kesetiaan dalam nikah. Masa pacaran, masa tunangan dijaga kesetiaan. Jangan lirik sana, lirik sini.
Maleakhi 2:14-16
2:14 Dan kamu bertanya: "Oleh karena apa?" Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu.
2:15 Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.
2:16 Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel — juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!
Biar kita memahami betapa panjang dan lebarnya kasih Tuhan, isilah nikah kita dengan kebenaran hasil penyucian lewat baptisan air yang benar, isi nikah kita dengan kesucian hasil penyucian oleh Firman Tuhan. Di dalamnya ada sukacita sorga dan ada kemenangan demi kemenangan yang kita raih.
Nikah yang diisi dengan sukacita akan mengarah pada puncak sukacita yaitu pesta nikah Anak Domba Allah, nikah yang rohani antara Yesus Mempelai Pria Sorga dengan kita gerejaNya yang sempurna.
Penentu nikah itu ada sukacita sorga dan ada kemenangan adalah mulut yang suci. Menyanyi itu pakai mulut. Jadi penyucian mulut ini yang kita jaga dalam nikah kita, mulut harus suci. Masa permulaan nikah, masa pacaran dan tunangan, dijaga mulut ini. Lain kali mau masuk nikah sudah renggang karena mulut tidak disucikan, asal ngomong saja. Calon mantu sudah menyakiti hati mertua, calon mertua dengan mulutnya yang kasar sembarang bicara!.
Yang seringkali terjadi pertentangan dan dituliskan dalam Alkitab adalah mertua perempuan dan menantu perempuan. Itu karena mulut tidak dijaga.
Lukas 12:53
12:53 Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya."
Tidak ditulis menantu laki-laki dan mertua perempuan. Akhirnya yang susah suami, mau bela isteri mama tersinggung, mau bela mama isteri tersinggung. Jadi pusing suami! Biar semua disucikan, bukan cuma mertua perempuan dan menantu perempuan, laki-laki juga disucikan.
Mari dijaga mulut kita ini, biar mulut kita hanya untuk memuji memuliakan nama Tuhan. Mulut disucikan sampai tidak salah dalam perkataan, itu yang disebut sempurna, kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Yakobus 3:2
3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Isilah nikah kita dengan sukacita sorga, rasakan betapa panjang dan lebarnya kasih Tuhan. Hidup dalam kebenaran, isi dengan kebenaran, isi dengan kesucian, sukacita Sorga bisa kita alami. Dan kita bisa mencapai kota Yerusalem Baru. Yang diukur dari kota Yerusalem Baru adalah panjang dan lebarnya. Ada juga tingginya, tetapi yang ditekankan panjang dan lebarnya.
Wahyu 21:16
21:16 Kota itu bentuknya empat persegi, panjangnya sama dengan lebarnya. Dan ia mengukur kota itu dengan tongkat itu: dua belas ribu stadia; panjangnya dan lebarnya dan tingginya sama.
Betapa panjang dan lebarnya kasih Tuhan membawa kita sampai ke kota Yerusalem Baru. Kita mau datang kepada Tuhan, kita mau menyembah Tuhan, rasakan betapa tinggi dan dalamnya kasih Tuhan, betapa panjang dan lebarnya kasih Tuhan.
Tuhan Memberkati
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar