20241126

Kebaktian PA Imamat, Rabu 27 November 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu

 


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Imamat 27:1-8

27:1 TUHAN berfirman kepada Musa:

27:2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila seorang mengucapkan nazar khusus kepada TUHAN mengenai orang menurut penilaian yang berlaku untuk itu,

27:3 maka tentang nilai bagi orang laki-laki dari yang berumur dua puluh tahun sampai yang berumur enam puluh tahun, nilai itu harus lima puluh syikal perak, ditimbang menurut syikal kudus.

27:4 Tetapi jikalau itu seorang perempuan, maka nilai itu harus tiga puluh syikal.

27:5 Jikalau itu mengenai seorang dari yang berumur lima tahun sampai yang berumur dua puluh tahun, maka bagi laki-laki nilai itu harus dua puluh syikal dan bagi perempuan sepuluh syikal.

27:6 Jikalau itu mengenai seorang dari yang berumur satu bulan sampai yang berumur lima tahun, maka bagi laki-laki nilai itu harus lima syikal perak, dan bagi perempuan tiga syikal perak.

27:7 Jikalau itu mengenai seorang yang berumur enam puluh tahun atau lebih, jikalau itu mengenai laki-laki, maka nilai itu harus lima belas syikal dan bagi perempuan sepuluh syikal.

27:8 Tetapi jikalau orang itu terlalu miskin untuk membayar nilai itu, maka haruslah dihadapkannya orang yang dinazarkannya itu kepada imam, dan imam harus menilainya; sesuai dengan kemampuan orang yang bernazar itu imam harus menentukan nilainya.

 

Ayat 1 sampai 8 ini nazar mengenai orang atau manusia untuk melayani Tuhan = nazar pentahbisan. Nazar itu dibayar ada harganya dan sudah ditentukan untuk laki-laki berapa, untuk perempuan berapa dengan umur sekian sampai sekian dan seterusnya. Kitab Imamat ini kitab ibadah, aturan-aturan untuk ibadah, ini peraturan untuk bangsa Israel asli. Lalu bagaimana dengan kita bangsa kafir. Untuk kita bangsa kafir bisa melayani Tuhan ada seorang yang telah membayarkan yaitu Yesus dengan darahNya, dengan nyawaNya sendiri.  

 

Tadi disebut nazar khusus. Kerinduan hati Tuhan untuk kita mengkhususkan diri untuk melayani Tuhan = pelayan Tuhan secara khusus, bukan pelayan Tuhan biasa atau umum. Pelayan Tuhan yang khusus puncaknya nanti akan menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna. Dimana Tuhan Yesus sebagai kepala berada di situ kita tubuhnya berada.

 

Yohanes 12:26

12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

 

Dulu orang yang mengkhususkan diri untuk melayani Tuhan disebut nazir Allah. Dan ada aturan-aturannya, ada larangan-larangan yang tidak boleh mereka langgar yang harus dipatuhi oleh seorang nazir Allah. Buktikan kita ini pelayan Tuhan secara khusus, larangannya Tuhan jangan kita langgar.

Bilangan 6:1-7

6:1 TUHAN berfirman kepada Musa:

6:2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka: Apabila seseorang, laki-laki atau perempuan, mengucapkan nazar khusus, yakni nazar orang nazir, untuk mengkhususkan dirinya bagi TUHAN,

6:3 maka haruslah ia menjauhkan dirinya dari anggur dan minuman yang memabukkan, jangan meminum cuka anggur atau cuka minuman yang memabukkan dan jangan meminum sesuatu minuman yang dibuat dari buah anggur, dan jangan memakan buah anggur, baik yang segar maupun yang kering. 

6:4 Selama waktu kenazirannya janganlah ia makan sesuatu apa pun yang berasal dari pohon anggur, dari bijinya sampai kepada pucuk rantingnya.

6:5 Selama waktu nazarnya sebagai orang nazir janganlah pisau cukur lalu di kepalanya; sampai genap waktunya ia mengkhususkan dirinya bagi TUHAN, haruslah ia tetap kudus dan membiarkan rambutnya tumbuh panjang.

6:6 Selama waktunya ia mengkhususkan dirinya bagi TUHAN, janganlah ia dekat kepada mayat orang;

6:7 bahkan apabila mati ayahnya ataupun ibunya, saudaranya laki-laki ataupun saudaranya perempuan, janganlah ia menajiskan dirinya kepada mereka, sebab tanda kenaziran bagi Allahnya ada di atas kepalanya.

 

Ada 3 larangan:

1.      Jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan, artinya jangan ada kesombongan rohani dan jangan nikah tercemar, dijaga kekudusan nikah.

2.      Jangan mencukur rambut.

3.      Jangan dekat atau bersentuhan dengan mayat, bahkan mayat ayah ibunya.

 

Kita membahas poin kedua jangan mencukur rambut. Rambut ini menunjuk penundukan kepada Tuhan oleh kekuatan urapan Roh Kudus. Jangan dicukur artinya berupaya selalu tunduk, jangan sampai tidak tunduk.

I Korintus 11:6-7,10,15

11:6 Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya.

11:7 Sebab laki-laki tidak perlu menudungi kepalanya: ia menyinarkan gambaran dan kemuliaan Allah. Tetapi perempuan menyinarkan kemuliaan laki-laki.

11:10 Sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa di kepalanya oleh karena para malaikat.

11:15 tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan, jika ia berambut panjang? Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung.

 

I Korintus 11:10 (Terjemahan Lama)

11:10  Sebab itulah perempuan itu wajib memakai di kepalanya suatu tanda ia takluk, oleh sebab segala malaekat.

 

Kalau tidak tunduk = rambut dicukur. Tidak tunduk, terus tidak tunduk, berarti rambutnya dicukur sampai botak! Botak itu seperti bola, akhirnya hidup itu menjadi bola permainan setan, ditendang ke dosa A, ditendang ke dosa B, dikalahkan setan. Lawan iblis dengan tunduk kepada Tuhan. Kalau tidak tunduk setan tendang terus ke dosa A, dosa B, dosa C, setannya tepuk tangan gol, dan orang itu dikalahkan terus oleh setan.

 

Rambut tanda tunduk, dikaitkan dengan isteri. Isteri harus tunduk kepada Tuhan dan juga kepada suami. Kalau isteri tidak mau tunduk kepada Tuhan, tidak mau tunduk kepada suami itu seperti rambut yang dicukur sampai botak. Akhirnya menjadi bola permainannya setan dan juga jadi bola permainannya suami. Kenapa dibuat begini oleh suami? Karena tidak tunduk! Tetapi kalau isteri bisa tunduk dia mendapat tudung atau perlindungan yang double, dari Yesus dan juga dari suami secara jasmani. Kita ini calon isterinya Yesus, Mempelai Wanita Tuhan, harus tunduk supaya mendapat perlindungan dari Yesus Mempelai Sorgawi kita.

 

Tetapi seringkali tunduk dalam nikah itu sulit sekali, malah dibantah. Bahkan hamba Tuhan sulit sekali untuk tunduk.

I Korintus 11:16

11:16 Tetapi jika ada orang yang mau membantah, kami maupun Jemaat-jemaat Allah tidak mempunyai kebiasaan yang demikian.

 

Berarti orang yang tidak tunduk bukan jemaat Tuhan. Lalu mereka jemaat siapa kalau bukan jemaat Tuhan? Mereka jemaah iblis. Tidak ada di tengah-tengah, kalau bukan jemaat Tuhan, mereka jemaah iblis. Biarlah kita belajar untuk bisa tunduk kepada Tuhan, kepada Firman Tuhan, ditandai dengan tunduk di dalam nikah rumah tangga.

 

Roh tidak tunduk ini bisa muncul kapan saja, waktu terjepit dalam keadaan terdesak bisa tidak tunduk. Juga saat diberkati, semua ada, berhasil, bisa tidak tunduk. Ingat saja raja Saul, waktu dia terjepit dalam keadaan terdesak dia tidak tunduk. Waktu dalam keadaan diberkati dia juga tidak tunduk. Jadi hati-hati, roh tidak tunduk ini bisa muncul kapan saja. Lain kali orang berkata ‘iya hidupmu enak makanya kamu bisa tunduk’. Belum tentu orang yang enak hidupnya bisa tunduk.

 

Kita lihat raja Saul di saat terjepit.

I Samuel 13:6-9

13:6 Ketika dilihat orang-orang Israel, bahwa mereka terjepit — sebab rakyat memang terdesak — maka larilah rakyat bersembunyi di gua, keluk batu, bukit batu, liang batu dan perigi;

13:7 malah ada orang Ibrani yang menyeberangi arungan sungai Yordan menuju tanah Gad dan Gilead, sedang Saul masih di Gilgal dan seluruh rakyat mengikutinya dengan gemetar.

13:8 Ia menunggu tujuh hari lamanya sampai waktu yang ditentukan Samuel. Tetapi ketika Samuel tidak datang ke Gilgal, mulailah rakyat itu berserak-serak meninggalkan dia.

13:9 Sebab itu Saul berkata: "Bawalah kepadaku korban bakaran dan korban keselamatan itu." Lalu ia mempersembahkan korban bakaran.

 

Ini ketidaktundukannya Saul. Yang harus mempersembahkan korban adalah nabi atau imam. Ini Saul yang mempersembahkan korban. Kalau dilihat apa salahnya? Tetapi Firman Tuhan bilang tidak boleh begitu! Hanya imam atau nabi yang boleh menangani korban keselamatan, korban bakaran.

 

I Samuel 13:10-12

13:10 Baru saja ia habis mempersembahkan korban bakaran, maka tampaklah Samuel datang. Saul pergi menyongsongnya untuk memberi salam kepadanya.

13:11 Tetapi kata Samuel: "Apa yang telah kauperbuat?" Jawab Saul: "Karena aku melihat rakyat itu berserak-serak meninggalkan aku dan engkau tidak datang pada waktu yang telah ditentukan, padahal orang Filistin telah berkumpul di Mikhmas,

13:12 maka pikirku: Sebentar lagi orang Filistin akan menyerang aku di Gilgal, padahal aku belum memohonkan belas kasihan TUHAN; sebab itu aku memberanikan diri, lalu mempersembahkan korban bakaran."

 

Orang yang tidak tunduk itu suka menyalahkan orang lain. Saul menyalahkan nabi Samuel, menyalahkan hamba Tuhan, dia salahkan rakyatnya, inilah orang yang tidak tunduk!

 

Orang tidak tunduk itu perbuatan bodoh

I Samuel 13:13-14a

13:13 Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya.

13:14a  Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap.

 

Saul terjepit menghadapi orang Filistin yang begitu banyak 3.000 kereta, 6.000 orang pasukan berkuda, pasukan berjalan kaki, bahkan dikatakan sebanyak pasir di tepi laut sehingga Saul ketakutan. rakyat sudah tinggalkan dia, waktu mempersembahkan korban sudah sampai, Samuel belum datang, dia beranikan diri mempersembahkan korban yang tidak boleh dia lakukan. Ini tidak tunduk saat terjepit, saat dalam kesulitan. Ini bicara tahbisan. Tidak tunduk saat terjepit dan dalam kesesakan, tahbisannya salah. Seringkali ketika dalam keadaan terjepit, dalam keadaan kesusahan, tahbisannya salah, tidak tunduk pada Tuhan, pada Firman Tuhan.

 

Saat dalam keadaan terjepit, setan datang menyerang pikiran sehingga berpikiran daging, tidak bisa menyerah sepenuh kepada Tuhan. Tidak tunduk itu perbuatan bodoh di hadapan Tuhan. Dan akibatnya kerajaan Saul diambil dari padanya, Saul kehilangan kerajaan. Bagi kita artinya tidak bisa masuk kerajaan 1000 tahun damai, tidak bisa masuk kerajaan sorga yang kekal. Itu akibatnya kalau tidak tunduk! Dalam keadaan terjepit jaga pikiran kita, jangan diganggu dan dirusak oleh setan akhirnya tahbisannya jadi rusak. Apalagi kami hamba Tuhan sepenuh ketika kesulitan dalam pelayanan, setan ganggu pikiran sehingga jadi salah dalam tahbisan pelayanan.

 

Kita lihat bagaimana ketidaktaatan Saul saat diberkati.

I Samuel 15:13-15

15:13 Ketika Samuel sampai kepada Saul, berkatalah Saul kepadanya: "Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN; aku telah melaksanakan firman TUHAN."

15:14 Tetapi kata Samuel: "Kalau begitu apakah bunyi kambing domba, yang sampai ke telingaku, dan bunyi lembu-lembu yang kudengar itu?"

15:15 Jawab Saul: "Semuanya itu dibawa dari pada orang Amalek, sebab rakyat menyelamatkan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dengan maksud untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu; tetapi selebihnya telah kami tumpas."

 

Di sini jemaat lagi dia salahkan. Orang yang tidak tunduk itu suka salahkan orang. Saul berkata ‘dengan maksud’ saat diberkati berhasil semuanya setan datang menyerang perasaan, hatinya, sehingga menjadi hati yang keras, tidak bisa taat pada Firman Tuhan sehingga menyerah kepada suara daging. Tidak bisa menyerah kepada Tuhan, kepada Firman Tuhan.

 

Tidak tunduk, tidak taat itu suara daging yang keras. Digambarkan suara kambing domba lembu sapi. Coba kalau himpunan kambing, domba, sapi bersuara semua. Tidak taat itu suara daging yang paling keras. Dan ada akibatnya:

1.      I Samuel 15:26

15:26 Tetapi jawab Samuel kepada Saul: "Aku tidak akan kembali bersama-sama dengan engkau, sebab engkau telah menolak firman TUHAN; sebab itu TUHAN telah menolak engkau, sebagai raja atas Israel."

 

Akibatnya Saul ditolak sebagai raja. Raja adalah orang yang diurapi dan selalu menang. Ditolak menjadi raja berarti kering, tanpa urapan Roh Kudus dan selalu kalah! Kalau dia hamba Tuhan, begitu dia diberkati, pelayanannya maju, lalu tidak tunduk pada Firman,  kelihatan memang berkembang pelayanannya, hebat, tetapi kering dan selalu kalah. Kalah menghadapi dosa, kalah menghadapi dunia dan kalah menghadapi dagingnya sendiri.

Mazmur 20:7,10

20:7 Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya.

20:10 Ya TUHAN, berikanlah kemenangan kepada raja! Jawablah kiranya kami pada waktu kami berseru!

 

Raja itu orang yang diurapi dan selalu menang, jadi kalau ditolak menjadi raja artinya kering, tanpa urapan Roh Kudus dan selalu kalah. Guru saya mengatakan, lapar sudah pernah, haus sudah pernah, tetapi jangan sampai kering. Saya sendiri juga merasakan kalau persiapan lalu kesulitan belum dapat apa-apa, betapa menderita! Kalau kering bisa naik emosi. Tinggal minta ampun kepada Tuhan, jangan sampai kering, biar Tuhan selalu bukakan rahasia Firman. Kalau kering pasti kalah, kalah menghadapi masalah, kalah menghadapi dosa, kalah menghadapi dagingnya sendiri, kalah menghadapi pengaruh-pengaruh dunia.

 

2.      Raja itu doanya dijawab oleh Tuhan. Kalau ditolak menjadi raja berarti doanya ditolak oleh Tuhan, tidak sampai kepada Tuhan, malah doanya menjadi kekejian bagi Tuhan, Tuhan tidak mau mendengarnya.

Amsal 28:9

28:9 Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian.

 

Jadi penundukan itu sangat penting! Saat kita terjepit jaga pikiran, jangan dirusak oleh setan. Saat kita diberkati jaga hati, jaga perasaan jangan sampai dirusak oleh setan. Hati dan pikiran terjaga, maka kita memiliki hati dan pikirannya Yesus.

Filipi 2:5,8

2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

 

Kita belajar untuk tunduk pada Firman Tuhan. Firman bilang A lakukan A, Firman bilang B lakukan B. Jangan Firman bilang A malah buat B. Dibilang B malah lakukan C. Lain kali manusia ini mau lebih hebat dari Tuhan, mau buat yang lebih dari yang difirmankan oleh Tuhan.

 

Penundukan di dalam Tabernakel digambarkan dengan serban dari lenan halus yang ada pada kepala imam besar. Kalau imam-imam itu disebut destar juga dari lenan halus. Itu harus ada saat mereka melayani, kalau tidak ada maka pasti mati!

Keluaran 39:28; 28:39-43

39:28 serban dari lenan halus, destar yang indah dari lenan halus, celana lenan dari lenan halus yang dipintal benangnya,

28:39 Haruslah engkau menenun kemeja dengan ada raginya, dari lenan halus, dan membuat serban dari lenan halus dan haruslah kaubuat ikat pinggang dari tenunan yang berwarna-warna.

28:40 Juga bagi anak-anak Harun haruslah kaubuat kemeja-kemeja dan haruslah kaubuat ikat-ikat pinggang bagi mereka, dan destar-destar haruslah kaubuat bagi mereka untuk menjadi perhiasan kemuliaan.

28:41 Maka semuanya itu haruslah kaukenakan kepada abangmu Harun bersama-sama dengan anak-anaknya, kemudian engkau harus mengurapi, mentahbiskan dan menguduskan mereka, sehingga mereka dapat memegang jabatan imam bagi-Ku.

28:42 Buatlah celana-celana lenan bagi mereka untuk menutupi daging auratnya: celana itu haruslah dari pinggang sampai paha panjangnya.

28:43 Harun dan anak-anaknya haruslah memakainya, apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan atau apabila mereka datang ke mezbah untuk menyelenggarakan kebaktian di tempat kudus, supaya mereka jangan membawa kesalahan kepada dirinya, lalu mati. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya baginya dan bagi keturunannya."

 

Sekarang ini untuk kita imam-imam menurut peraturan Imam Besar Yesus. Oleh Korban Kristus kita diangkat menjadi imam-imam, harus punya pelayanan, salah satunya serban atau destar. Pakaian imam-imam itu adalah perhiasan kemuliaan.

I Petrus 3:3-5

3:3 Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,

3:4 tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.

3:5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,

 

Sekarang perempuan menunjuk gereja Tuhan. Suami kita adalah Yesus, kita tunduk pada Yesus, tunduk pada Firman Tuhan. Ini perhiasan, kita harus punya perhiasan, tunduk itu perhiasan rohani kita. Kalau ada perhiasan rohani maka yang jasmani juga Tuhan hiasi, yang jasmani Tuhan jadikan indah. Dulu saya bertahun-tahun lari dari panggilan Tuhan, akibatnya tidak indah, kacau hidup saya! Semakin jelas panggilan Tuhan saya malah lari, akibatnya jatuh dari motor. Begitu mau menjadi hamba Tuhan, hidup saya mulai Tuhan perindah. Jadi kalau kita tunduk pasti Tuhan perindah, secara jasmani dan rohani diperindah oleh Tuhan, dihiasi oleh Tuhan.

 

Tunduk pada Firman menghasilkan kesucian.

I Petrus 1:22

1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

 

Kesucian pada pakaian imam besar dan pakaian imam-imam ditunjukan dengan kemeja beragi, berjala-jala.

Keluaran 28:39 (Terjemahan Lama)

28:39 Dan lagi suruhlah engkau tenun sehelai baju dalam dari pada benang bisus dengan berjala-jala, dan kulah itupun hendaklah kauperbuat dari pada bisus dan ikat pinggang itu hendaklah perbuatan yang bersuji.

 

Lenan halus itu putih, itu simbol kebenaran dan kesucian. Kemudian berjala-jala, ada lubang-lubangnya seperti mata. Mengingatkan pada tujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi, itulah mata Tuhan.

Wahyu 5:6

5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.

 

Supaya kesucian kita terjaga, maka kita butuh kekuatan Roh Kudus! Daging kita tidak bisa bertahan dalam kesucian, daging tidak mampu, daging terlalu banyak kelemahannya. Roh Kudus yang memampukan kehidupan kita tetap bertahan dalam kebenaran dan kesucian.

 

Penundukan pada Firman menghasilkan kesucian. Kalau disimpulkan tunduk pada Firman menghasilkan kesucian dalam pengaruh urapan Roh Kudus. Mungkin untuk sesaat bisa suci, kalau tidak ada urapan jebol lagi! Itu pengalaman saya.

 

Kalau kekudusan dijaga maka semua menjadi indah. Kekuatan kita hanya Roh Kudus, daging ini tidak mampu. Makanya dulu papa selalu mengingatkan harus ada Roh Kudus, berupaya untuk dipenuhkan Roh Kudus. Kalau tidak dipenuhi tidak akan bisa menjaga kekudusan menghadapi keadaan dunia akhir zaman ini yang sudah dicemari oleh dosa, dimana-mana virus dosa! Dosa itu penyakit menular di tengah malam, betul-betul menghantam gereja Tuhan. Keadaan orang Kristen akhir zaman ini, kesucian itu sudah menjadi sesuatu yang langkah. Malah diejek kalau ada orang menjaga kesucian, kunolah, kuperlah dan lain sebagainya. Kalau tidak ada Roh Kudus habislah kehidupan kita. Roh Kudus juga digambarkan seperti garam, mencegah kebusukan, kita butuh Roh Kudus.

 

Kemeja beragi dipakai dengan destar atau serban dari lenan halus, dengan sabuk dan juga dengan celana dalam dari kain lenan yang panjangnya dari pinggang sampai ke paha. Kita sudah pelajari tadi, serban itu penundukan pada Yesus Imam Besar sehingga kita memiliki pikiran dan perasaan Yesus Imam Besar. Tunduk menghasilkan kesucian. Kemeja atau pakaian menunjuk perilaku kita termasuk perkataan kita sehari-hari. Kalau kita tunduk kepada Firman, maka perilaku dan perkataan kita sehari-hari di depan orang pasti suci dalam pengaruh urapan Roh Kudus.

 

Bukti kita tunduk pada Firman:

I Petrus 5:5-7

5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." 

5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

 

Pasal ini adalah pasal penggembalaan. Jadi bukti tunduk adalah tergembala dengan benar dan baik. Untuk masuk dalam kandang penggembalaan, gembala itu punya tongkat dan domba masuk melalui bawah tongkat gembala, bukan melompat. Sekarang tongkat penggembalaan itu menunjuk Firman penggembalaan. Jadi memasukan domba di dalam kandang lewat Firman penggembalaan. Kalau jemaat sudah bisa menikmati Firman dengan sendirinya dia akan masuk kandang penggembalaan, menjadi domba yang tergembala dengan benar dan baik. Tidak usah dipaksa, tidak usah diancam-ancam, sampaikan saja Firman penggembalaan, dia bisa menikmati, masuk kandang, tergembala dengan benar dan baik. Di situlah kita disucikan dan urapan Roh Kudus selalu ada pada kita.

Imamat 21:12

21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

 

Ayo domba-domba masuk kandang penggembalaan, tekun 3 macam ibadah pokok:

1.      Ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci (meja roti sajian).

2.      Ibadah raya (pelita emas).

3.      Ibadah doa penyembahan (mezbah dupa emas).

 

Gereja mula-mula bertekun dalam penggembalaan. Kita gereja hujan akhir harus lebih tekun lagi di dalam penggembalaan.

 

Apa yang membuat sulit tunduk? Kekuatiran!  Ayo masuk kandang penggembalaan, serahkan segala kekuatiran kepada Yesus Gembala Agung. Yang membuat sulit tunduk, sulit tergembala itulah kekuatiran. Nanti kalau tekun 3 macam ibadah bagaimana saya punya study, bagaimana saya kerja, bagaimana ini, bagaimana itu. Banyak pertanyaan bagaimana, akhirnya tidak bisa tergembala. Mari belajar untuk tunduk, masuk kandang. Serahkan semua kekuatiran kepada Yesus, Dia pemelihara jiwa.

I Petrus 2:25

2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

 

Kalau jiwa Tuhan pelihara, tubuh juga Tuhan pelihara, roh juga pasti dipelihara. Semua kita dapat dalam penggembalaan. Bertekunlah dalam 3 macam ibadah penggembalaan ada urapan Roh Kudus menguasai kita.

 

Kemeja beragi itu berjala-jala seperti mata, mata itu menunjuk urapan Roh Kudus. Kalau disimpulkan urapan Roh Kudus adalah mata Tuhan yang senantiasa mengawasi hidup kita supaya tetap hidup benar dan suci. Di sekolah diawasi oleh Tuhan, begitu kita mau menjamah dosa, Roh Kudus mengingatkan ‘jangan!’. Sudah terlanjur berbuat dosa, Roh Kudus mengingatkan supaya insaf, supaya sadar. Daging mau berbuat begini, Roh Kudus ingatkan ‘jangan!’.

Amsal 15:3

15:3 Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik.

 

Kita diawasi supaya tetap hidup benar dan hidup suci. Kaum muda perhatikan, kalau sungguh-sungguh tergembala, mata Tuhan terus mengawasi, tetap hidup benar dan suci. Kalau zaman dulu kalau ada kejatuhan di awal nikah itu aib, malu sekarang. Kalau zaman sekarang malah sudah dianggap biasa. Biarlah mata Tuhan senantiasa mengawasi kehidupan kita sehingga kita hidup benar dan suci.

 

Apa yang diawasi?

Keluaran 39:28

39:28  serban dari lenan halus, destar yang indah dari lenan halus, celana lenan dari lenan halus yang dipintal benangnya,

 

Terutama yang dijaga yaitu:

1.      Celana lenan atau celana dalam yang panjangnya dari pinggang sampai paha. Ini menunjuk nikah. Mata Tuhan mengawasi nikah kita supaya tetap benar, suci dan satu, bukan nikah yang tercerai berai. Tuhan menjaga, kita juga proaktif menjaga nikah kita supaya tetap benar, suci dan satu. Alkitab mengatakan kamu bukan lagi 2 tetapi satu.

 

Ukuran celana itu dari pinggang sampai ke paha. Ukuran tiap orang tentu berbeda-beda. Artinya nikah setiap orang adalah rahasia pribadi masing-masing, jangan diumbar kekurangan di dalamnya kepada orang lain. Kalau sekarang malah diumbar di media sosial. Kelemahan dalam nikah jangan diumbar keluar kecuali konsultasi kepada gembala untuk mendapat nasihat Firman dan doa. Sebagai gembala saya tidak akan mengumbar apa yang jemaat konsultasikan, itu rahasia iman yang tidak boleh saya cerita kepada siapapun.

 

Mengapa ukurannya dari pinggang sampai paha?

 

Kita bicara dulu tentang pinggang

Mazmur 18:33,40; 65:7

18:33 Allah, Dialah yang mengikat pinggangku dengan keperkasaan dan membuat jalanku rata;

18:40 Engkau telah mengikat pinggangku dengan keperkasaan untuk berperang; Engkau tundukkan ke bawah kuasaku orang yang bangkit melawan aku.

65:7 Engkau, yang menegakkan gunung-gunung dengan kekuatan-Mu, sedang pinggang-Mu berikatkan keperkasaan;

 

Pinggang ini menunjuk keperkasaan Tuhan. Jadi menjaga kesucian dan kesatuan nikah bukan dengan kekuatan daging tetapi dengan keperkasaan Tuhan, kekuatan Tuhan. Kalau di dunia ini ada nikah yang bermasalah dibawa ke dewan adat. Sampai di sana disarankan cerai karena dia yang makan dendanya. Tidak bisa dengan intelektual, dengan perasaan daging, tetapi dijaga dengan kekuatan Tuhan. Apa itu kekuatan Tuhan?

Ibrani 4:12

4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

 

Menjaganya dengan kekuatan Tuhan yaitu pedang Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata 2. Pedang itu disandang di pinggang. Waktu orang Israel menyembah anak lembu emas, perintah Tuhan lewat Musa kepada orang Lewi, ikat pedangmu di pinggang. Pinggang itu tempat pedangnya Tuhan, Firman pengajaran yang benar.

 

Kita bersyukur kalau dalam ibadah ada pedang Firman diberitakan. Berarti ada harapan untuk nikah kita tetap terjaga kesucian dan kesatuannya, jangan dibongkar. Firman pengajaran yang benar mengatur kedudukan kita di dalam nikah. Dan  memampukan kita untuk melakukan kewajiban di dalam nikah. Kalau suami melakukan kewajibannya maka isteri menjadi hak suami, isteri melakukan kewajiban di dalam nikah maka suami adalah haknya, terjaga, tidak akan diambil oleh siapa-siapa, tidak akan ada rasa curiga.

I Korintus 7:3

7:3 Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.

 

Lakukan dulu kewajibannya baru mendapat haknya.

I Korintus 7:4

7:4 Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.

 

Jadi Firman pengajaran mengatur kedudukan kita dalam nikah, memampukan kita melakukan kewajiban utama kita di dalam nikah.

Kolose 3:18-21

3:18 Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan.

3:19 Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.

3:20 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan.

3:21 Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.

 

Ayo lakukan kewajiban utama:

a)      Suami kedudukannya sebagai kepala, kewajibannya mengasihi isteri seperti diri sendiri dan jangan berlaku kasar baik lewat perbuatan dan juga lewat perkataan. Kalau masih ada yang kasar-kasar bertobatlah. Saya juga diingatkan Tuhan jangan mentang-mentang suami apalagi gembala, lalu mau kasar kepada isteri. Suami itu terutama saluran yang rohani bagi isteri dan anak-anak. Inilah suami yang perkasa di mata Tuhan, pahlawan iman di dalam nikah. Jadilah pahlawan iman, pahlawan yang menjaga kesucian dan kesatuan nikah kita. Mungkin dia bisa menjadi saluran yang jasmani, uangnya banyak dibagi sama isteri, sama anak, tetapi bagaimana secara rohani?

 

b)      Isteri sebagai tubuh kewajibannya tunduk kepada suami seperti kepada Tuhan.

Efesus 5:22

5:22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,

 

Tuhan tidak pernah mengajak umatNya berbuat dosa. Jadi kalau suami mengajak isteri berbuat dosa, isteri yang tunduk tidak melakukan dosa. Minta hikmat kepada Tuhan untuk tidak berbuat dosa. Seperti Abigael tunduk kepada Nabal, dia tidak ikut-ikutan berbuat dosa seperti yang Nabal lakukan.

 

Isteri melindungi kelemahan suami dan anak lewat doa penyembahan. Ini isteri yang perkasa, pahlawan iman! Isteri yang perkasa itu bukan yang kuat angkat galon, itu perkasa secara jasmani.

 

c)      Anak harus taat pada orang tua dalam segala hal. Banyak kali anak-anak kalau soal jodoh diingatkan ‘jangan nak, papa lihat laki-laki itu tidak baik’. Sudah terlanjur cinta, tidak bisa! Ayo belajar tunduk. Tunduk pada orang tua serta meringankan beban orang tua. Ini anak yang perkasa.

 

d)      Orang tua jangan membuat tawar hati anak dengan memaksakan kehendak yang tidak sesuai Firman atau menuruti kehendak anak yang tidak sesuai Firman. Ini orang tua yang perkasa.

 

Jadilah 60 pahlawan yang mengelilingi joli Salomo dengan pedang pada pinggang. Masing-masing berusaha menjaga nikahnya. Saya suami sebagai pahlawan yang menjaga nikah, saya isteri saya pahlawan menjaga nikah, saya anak harus jadi pahlawan menjaga nikah orang tua jangan rusak gara-gara ulah anak. Banyak nikah orang tua rusak gara-gara ulah anak. Papa sayang anak tetapi anak berbuat ini dan itu sehingga mama marah, papa sama mama bertengkar, atau sebaliknya.

Kidung Agung 3:7-8

3:7 Lihat, itulah joli Salomo, dikelilingi oleh enam puluh pahlawan dari antara pahlawan-pahlawan Israel.

3:8 Semua membawa pedang, terlatih dalam perang, masing-masing dengan pedang pada pinggang karena kedahsyatan malam.

 

Kaum muda yang masih punya orang tua, tunduk dan taatlah. Jangan karena ulah kita sehingga orang tua bertengkar, orang tua ribut bahkan bisa orang tua cerai.

 

Celana itu dari pinggang sampai ke paha, paha itu artinya:

a)      Jangan ada kenajisan di dalam nikah! Jangan ada laki-laki lain, jangan ada perempuan lain, hubungan yang tidak wajar soal tempat tidur. Saya mendengar kesaksian hamba Tuhan yang dipakai Tuhan, selalu berdoa dulu sebelum berhubungan, dijaga supaya jangan ada kenajisan! Kami praktekan juga supaya dijaga jangan ada kenajisan di dalamnya. Masa permulaan nikah, pacaran dan tunangan dijaga, sesudah menikah dijaga jangan ada perselingkuhan. Kalau sudah terlanjur minta ampun. Kalau suami masih bisa menerima atau isteri masih bisa menerima itu kemurahan Tuhan, jangan diulangi lagi!

 

b)      Paha itu ada kaitannya dengan perkara cemburu.

Bilangan 5:22

5:22 sebab air yang mendatangkan kutuk ini akan masuk ke dalam tubuhmu untuk mengembungkan perutmu dan mengempiskan pahamu. Dan haruslah perempuan itu berkata: Amin, amin.

 

Kadangkala cemburu buta, dijaga perasaan hati. Kalau kita sudah melakukan kewajiban utama dalam nikah maka isteri itu hak suami, suami itu hak isteri, jangan cemburu buta.  

 

Apalagi kami sebagai hamba Tuhan, interaksinya banyak dengan orang di luar, harus dijaga, ada kepercayaan. Tetapi harus dijaga juga jangan haha hihi dengan perempuan atau laki-laki lain. Termasuk jangan membuat Tuhan cemburu karena kita lebih mengutamakan keluarga dari pada Tuhan, lain kali karena persoalan keluarga sehingga pelayanan ditinggalkan, Tuhan sudah nomor 2.

 

2.      Ada ikat pinggang. Apa ini ikat pinggang? Kesetiaan dan kebenaran dalam ibadah pelayanan.

Yesaya 11:5

11:5a tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.

 

Ini sudah mau penghujung tahun, mau masuk bulan Desember, evaluasi bagaimana ibadah pelayanan kita sepanjang tahun ini. Bagaimana kesetiaannya dan kebenarannya, masih terjaga atau sudah mulai kendor, sudah tidak sungguh-sungguh.

 

Tuhan mencatat apa yang kita buat pada waktu ibadah dalam sebuah kitab dan kitab itu akan dibuka ketika takhta putih digelar.

Maleakhi 3:16,18

3:16 Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan TUHAN: "TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya."

3:18 Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.

 

Orang yang takut Tuhan itu orang yang beribadah. Jadi dicatat, si anu ini yang dia buat waktu ibadah. Waktu ibadah dia cuma main game, dia cuma bikin ini, bikin itu. Apa yang kita perbuat, apakah beribadah dengan rasa hormat dan takut akan Tuhan atau tidak ada rasa hormat dan takut kepada Tuhan. Itu semua akan dibuka di takhta pengadilan Tuhan.

Wahyu 20:12

20:12 Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.

 

Dibuka semua kitab, termasuk kitab yang mencatat apa yang kita lakukan dalam ibadah. Ibadah dan nikah itu Tuhan awasi. Kenapa? Sebab kalau ibadah bermasalah maka nikahnya bermasalah, begitu juga sebaliknya, makanya Tuhan awasi.

Maleakhi 2:13-14

2:13 Dan inilah yang kedua yang kamu lakukan: Kamu menutupi mezbah TUHAN dengan air mata, dengan tangisan dan rintihan, oleh karena Ia tidak lagi berpaling kepada persembahan dan tidak berkenan menerimanya dari tanganmu.

2:14 Dan kamu bertanya: "Oleh karena apa?" Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu.

 

Ibadahnya tidak diterima karena nikahnya tidak beres. Ibadah dan nikah diawasi oleh Tuhan. Sebab itu biarlah kita belajar tunduk pada Firman supaya terjaga ibadah kita, terjaga nikah kita. Kesucian dan kebenaran nikah terjaga, ibadah terjaga kesetiaan dan kebenarannya. Waktu Yesus datang kita siap untuk masuk di dalam pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Memang dalam nikah banyak tantangannya. Dalam ibadah pelayanan juga banyak sekali tantangannya. Tetapi ingat selalu ada mata Tuhan mengawasi = mata Tuhan memperhatikan, juga mempedulikan dan memberikan kemenangan kepada kita. Diawasi ini nikahnya menghadapi masalah yang sulit, Tuhan berikan Firman yang memberikan kekuatan dan Tuhan berikan kemenangan. Ini ibadahnya menghadapi tantangan yang sulit, dia tidak mampu, Tuhan kasih kekuatan, Tuhan kasih kemenangan. Di depan kita ada perjamuan suci, ini jaminan kekuatan dan jaminan kemenangan dari Tuhan. Waktu Yesus di kayu salib, kata terakhir sebelum Yesus mati ‘sudah selesai’. Malam ini yakinlah masalah apapun yang kita hadapi, masalah nikah, masalah buah nikah, masalah dalam ibadah pelayanan kita, ada mata Tuhan mengawasi, memperhatikan dan mempedulikan kita. Kita yakin Tuhan sanggup menyelesaikan semuanya bagi kita.

Yohanes 19:30

19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar