Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 12:35-36
12:35 Kata Yesus kepada mereka: "Hanya sedikit waktu lagi terang ada di antara kamu. Selama terang itu ada padamu, percayalah kepadanya, supaya kegelapan jangan menguasai kamu; barangsiapa berjalan dalam kegelapan, ia tidak tahu ke mana ia pergi.
12:36 Percayalah kepada terang itu, selama terang itu ada padamu, supaya kamu menjadi anak-anak terang." Sesudah berkata demikian, Yesus pergi bersembunyi dari antara mereka.
Yohanes 12:20-36 terbagi 3 bagian:
1. Ayat 20-27 Orang-orang Yunani ingin bertemu Yesus dan Yesus menjawab dengan menunjuk pada kematianNya.
2. Ayat 28-34 Suara Bapa di Sorga dan Yesus dipermuliakan di atas salib.
3. Ayat 35-36 Berjalan di dalam terang.
Dunia ini sudah gelap, terang sebentar lagi akan diambil dan kegelapan yang paling gelap akan menguasai dunia yaitu masa aniaya antikristus selama 3,5 tahun. Itu sebabnya manfaatkan sebaik-baik waktu yang masih ada ini untuk berjalan di dalam terang Firman pengajaran yang benar. Ini disebut terang hidup, terang yang sesungguhnya. Mari kita berjalan di dalam terang maka arah kita jelas, bisa mencapai kota terang, Yerusalem yang baru. Sebabnya ayo gunakan sekarang waktu yang sisa. Tinggal sedikit waktu lagi terang itu akan diambil. Kalau pengajaran ini sudah beralih kepada bangsa Israel, akan tertutup bagi kita bangsa kafir. Sekarang masih ada kesempatan kita berjalan di dalam terang, kita tekuni Firman pengajaran yang benar supaya kegelapan dosa yang mau menguasai hidup kita sirna semuanya, tidak ada lagi kegelapan dosa.
Firman pengajaran yang benar memberikan terang untuk mengusir kegelapan dengan 3 macam terang. Kita akan belajar dari Tabernakel.
1. Terang Mezbah Korban bakaran, ini menunjukan terang Yesus Anak Domba Allah. Dulu di atas mezbah dipersembahkan hewan korban sebagai penebus, sebagai penghapus dosa, tetapi semuanya sudah digenapi oleh satu korban, itulah Korban Yesus di atas kayu salib. Jadi terang mezbah korban bakaran = terang Yesus Anak Domba Allah yang berkorban nyawa untuk menolong manusia yang berada di dalam kegelapan dosa.
Efesus 5:2-4,8-9
5:2 dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.
5:3 Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut saja pun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus.
5:4 Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono — karena hal-hal ini tidak pantas — tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur.
5:8 Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,
5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,
Kita manfaatkan korban Yesus Anak Domba Allah = terang Korban Kristus. Dulunya kita hidup dalam kegelapan dosa, tetapi lewat terang Korban Kristus, kita menjadi anak-anak terang. Kita manfaatkan terang Korban Kristus lewat menyelesaikan dosa. Waktu yang sisa ini bukan untuk menambah dosa tetapi menyelesaikan dosa. Mengaku kepada Tuhan, kalau sudah diampuni jangan diperbuat lagi. Kepada sesama saling mengaku dan mengampuni serta melupakan dosa.
Lewat terang Korban Kristus kita menjadi anak-anak terang. Buktinya kita anak-anak terang ada buah kebaikan, buah keadilan dan buah kebenaran.
a) Buah kebenaran yaitu hidup benar dalam segala hal dan menjadi senjata kebenaran. Melayani Tuhan dengan benar, itulah senjata kebenaran. Kalau mau tahu hamba Tuhan itu sudah menyimpang lihat buahnya, lihat tahbisannya, lihat nikahnya.
Roma 6:13
6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
Jadi senjata kebenaran, yang kita lakukan semuanya untuk kebenaran, layani Tuhan dengan benar.
b) Buah keadilan, artinya jujur. Terutama jujur soal pengajaran. Adil itu hanya memihak Tuhan. Kalau hanya memihak sesama, itu pasti tidak adil. Ketika kita diperhadapkan dengan suatu persoalan, biasanya persoalan paling berat itu persoalan dalam rumah tangga, kita mau memihak siapa? Mau memihak manusia, nanti ada yang merasa mengalami ketidakadilan. Apalagi orang tua menghadapi 2 atau 3 anaknya yang bermasalah, mau memihak siapa? Memihak pada Firman, yang benar itu yang sesuai Firman. Kalau memihak manusia, nanti pasti berpihak pada anak yang paling disayang. Yang tidak disayang itu disalah-salahkan terus. Begitu juga masalah dalam penggembalaan, nanti kalau gembala memihak jemaat, ini jemaat yang korbannya banyak, ini yang tidak terlalu banyak. Akhirnya yang kecil diperlakukan tidak adil. Memihak pada Firman Tuhan, biar benar salahnya itu ditentukan oleh Firman, bukan manusia.
c) Buah kebaikan artinya hanya melakukan yang baik bagi sesama, bukan merugikan, apalagi membalas kebaikan dengan kejahatan, jangan! Kita hanya melakukan yang baik sampai bisa membalas kejahatan dengan kebaikan.
Yang ditaruh paling pertama adalah kebaikan, lalu keadilan dan kebenaran. 3 poin ini harus ada pada kita, tidak boleh dipisah. Kadang ada orang kelihatan baik tetapi tidak benar. Dikunci dengan kebenaran, kebaikan itu harus dengan kebenaran.
2. Terang pelita emas = terang Roh Kudus = kesucian atau kemurnian. Pelita emas ini dibuat dari emas murni yang ditempa, bukan dicor.
Keluaran 25:31
25:31 "Haruslah engkau membuat kandil dari emas murni; dari emas tempaan harus kandil itu dibuat, baik kakinya baik batangnya; kelopaknya — dengan tombolnya dan kembangnya — haruslah seiras dengan kandil itu.
Dibuat dari emas murni yang ditempa, jadi memang butuh proses. Untuk menghasilkan terang kesucian dan kemurnian butuh proses dan kita harus rela ditempa, memang sakit bagi daging. Kalau ditempa itu sudah dikasih panas, dipukul lagi, itulah yang kita alami untuk bisa tampil sebagai pribadi yang suci, nikahnya suci, betul-betul ditempa, diproses. Ditempa dengan Firman yang keras. Firman seperti palu, Firman juga seperti api. Sesudah itu masih ditempa lagi dengan sesama, sesama dalam nikah, sesama dalam penggembalaan, kalau kami sesama hamba Tuhan. Semua diproses untuk menjadi terang kesucian.
Untuk masuk proses penempaan, daging ini tidak mampu, sebab itu kita butuh Roh Kudus. Ayo minta Roh Kudus kepada Tuhan. Sekuat-kuatnya daging kalau tidak ada Roh Kudus, pasti undur.
Kita menghadapi keadaan dunia yang semakin gelap, semakin pekat.
Matius 25:1,6
25:1 "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
Keadaan kita sekarang ini tengah malam, Mempelai Laki-laki datang pada tengah malam. Sudah tengah malam sekarang ini, dosa begitu pekat, kita butuh terang Roh Kudus. Terang Roh Kudus ini menginsafkan kita akan dosa. Kita hidup di dunia yang sudah gelap pekat, tanpa kita sadari terjerumus dalam dosa, sebab itu butuh Roh Kudus. Roh Kudus yang menginsafkan kita akan dosa sehingga bisa bertobat dan tidak mengulangi dosa lagi. Sebagai hamba Tuhan, pelayan Tuhan tidak luput dari kesalahan, tetapi Roh Kudus yang menginsafkan ‘eh tadi kamu berbuat begini’ langsung minta ampun. Hamba Tuhan pelayan Tuhan kadang kena jebakan setan, ada Roh Kudus yang menginsafkan, aduh saya salah, segera selesaikan.
Yohanes 16:8
16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
Juga di akhir zaman ini kita menghadapi bahaya penyesatan. Pendeta baik belum tentu benar, baik tetapi menyesatkan. Ketika murid-murid Yesus bertanya bilamana Engkau datang kembali. Yesus bukan berkata akan terjadi bencana alam, huru hara dan lain-lain. Tetapi yang Yesus tekankan akan ada penyesatan. Sampai 4 kali dikatakan penyesatan, sampai yang keempat menyesatkan orang-orang pilihan. Orang-orang pilihan itu adalah orang-orang dalam pengajaran Kabar Mempelai, masih bisa disesatkan kalau lengah, kalau tidak waspada.
Matius 24:3-5,11,24
24:3 Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"
24:4 Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang 1menyesatkan kamu!
24:5 Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan 2menyesatkan banyak orang.
24:11 Banyak nabi palsu akan muncul dan 3menyesatkan banyak orang.
24:24 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka 4menyesatkan orang-orang pilihan juga.
4 kali dikatakan menyesatkan, 4 ini menunjuk 4 penjuru bumi. Di mana-mana pada keempat penjuru bumi terjadi penyesatan. Kita butuh terang Roh Kudus. Kalau ada Roh Kudus kita tidak perlu diajar oleh orang lain artinya tidak bisa disesatkan oleh ajaran lain. Kita telah menerima pengurapan dari Allah, pengurapan itu yang membuat kita peka terhadap ajaran yang lain sehingga kita tidak bisa disesatkan. Kita bisa tegas menolak ajaran lain dan tegas berpegang pada pengajaran yang benar.
I Yohanes 2:27
2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu — dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta — dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
I Timotius 4:1-2
4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
4:2 oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.
Kita menghadapi penyesatan yang luar biasa. Dari mana kita tahu yang disampaikan itu ajaran yang sesat, ajaran yang sudah menyimpang? Salah satu tanda ajaran yang sesat dan menyimpang ada dalam Roma 16:17-18
Roma 16:17-18
16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!
16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.
Salah satu tandanya bahwa ajaran itu sudah menyimpang adalah sudah berbeda dengan ajaran yang telah kita terima, bertentangan dengan ajaran yang telah kita terima. Kalau sudah bertentangan jangan didengar, ada ketegasan, hindari!
Dan motivasi pemberitaan Firman hanya untuk mendapat perkara-perkara yang jasmani. Bisa uang, bisa kehormatan, pujian. Bisa diraba, kalau Firman yang disampaikan tidak diterima dia marah. Kalau pengajaran yang benar yang disampaikan lalu orang tidak mau terima yah sudah, berkatnya nanti kembali kepada kita, tidak usah marah.
Di mana kita mendapatkan urapan Roh Kudus supaya kita bisa peka?
Imamat 21:12
21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Jawabannya jangan keluar dari tempat kudus, ruangan suci = ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Tekuni itu, kalau sudah tekun pasti ada urapan Roh Kudus yang membuat dia peka. Sampai dari pori-pori kita sudah bisa merasa, orang ini membawa ajaran yang lain. Itu sangking kuatnya urapan Roh Kudus. Biar ada terang pelita emas, terang urapan Roh Kudus kita butuhkan hari-hari terakhir ini sebab kita menghadapi kegelapan dosa, kita juga menghadapi bahaya penyesatan.
Dalam kitab Mazmur penyesatan ini penyakit sampar. Ini penyakit sampar yang begitu cepat menular. Termasuk gosip-gosip, itu juga cepat sekali menular. Yang satu ngomong begini, sampai kepada yang lain sudah dikembangkan, sudah dibumbui. Nanti sampai pada orang yang kesepuluh sudah lain ceritanya, begitu cepat sekali dia menular.
II Timotius 2:16-18
2:16 Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan.
2:17 Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus,
2:18 yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa kebangkitan kita telah berlangsung dan dengan demikian merusak iman sebagian orang.
Sebab itu dalam bersekutu hati-hati, ikuti saja komando gembala. Gembala yang memberi komando betul-betul ada urapan yang kuat untuk bisa tegas membedakan mana yang benar, mana yang salah.
Ini penyakit menular yang mengamuk di waktu malam, di waktu petang. Sampai 1000 rebah, 10.000 rebah, banyak yang rebah!
Mazmur 91:6-7
91:6 terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.
91:7 Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.
Penyakit sampar dalam bentuk covid saja orang sudah takut, belum lagi cacar monyet, dan lain-lain. Penyakit sampar secara jasmani saja sudah begitu hebat, banyak korbannya, yang rohani lebih hebat lagi. 1000 orang rebah, 1000 itu angka kesucian. 10.000 orang rebah di sebelah kanan, 10.000 angka pengajaran. Banyak orang yang rebah, banyak yang hancur walaupun sudah dalam pengajaran. Apalagi kalau tidak mau disucikan, gampang sekali kena ajaran palsu ini.
Tuhan tolong jangan sampai kita kena. Sebab itu tekuni Firman pengajaran yang benar, pegang teguh Firman pengajaran yang benar, jangan sampai kita disesatkan oleh angin ajaran palsu.
3. Terang kemuliaan = terang dari Tabut Perjanjian. Di atas tutup Tabut Perjanjian ada Shekina Gloria. Terang ini muncul setelah 2x7 percikan darah di depan tabut dan di atas tutup pendamaian.
Imamat 12:2,12-16
12:2 Firman TUHAN kepadanya: "Katakanlah kepada Harun, kakakmu, supaya ia jangan sembarang waktu masuk ke dalam tempat kudus di belakang tabir, ke depan tutup pendamaian yang di atas tabut supaya jangan ia mati; karena Aku menampakkan diri dalam awan di atas tutup pendamaian.
12:12 Dan ia harus mengambil perbaraan berisi penuh bara api dari atas mezbah yang di hadapan TUHAN, serta serangkup penuh ukupan dari wangi-wangian yang digiling sampai halus, lalu membawanya masuk ke belakang tabir.
12:13 Kemudian ia harus meletakkan ukupan itu di atas api yang di hadapan TUHAN, sehingga asap ukupan itu menutupi tutup pendamaian yang di atas hukum Allah, supaya ia jangan mati.
12:14 Lalu ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan memercikkannya dengan jarinya ke atas tutup pendamaian di bagian muka, dan ke depan tutup pendamaian itu ia harus memercikkan sedikit dari darah itu dengan jarinya tujuh kali.
12:15 Lalu ia harus menyembelih domba jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa bagi bangsa itu dan membawa darahnya masuk ke belakang tabir, kemudian haruslah diperbuatnya dengan darah itu seperti yang diperbuatnya dengan darah lembu jantan, yakni ia harus memercikkannya ke atas tutup pendamaian dan ke depan tutup pendamaian itu.
12:16 Dengan demikian ia mengadakan pendamaian bagi tempat kudus itu karena segala kenajisan orang Israel dan karena segala pelanggaran mereka, apa pun juga dosa mereka. Demikianlah harus diperbuatnya dengan Kemah Pertemuan yang tetap diam di antara mereka di tengah-tengah segala kenajisan mereka.
Ini setahun sekali, imam besar yang terpilih membawa darah ke dalam ruangan maha suci untuk dipercik 7 kali di atas tutup pendamaian dan 7 kali di depan tabut perjanjian sehingga muncul Shekina Glori tanda seluruh dosa umat Israel sudah diperdamaikan, telah diampuni. Jadi ini penyucian secara tuntas. Harun harus memercikan darah itu, dia mengadakan pendamaian bagi dirinya, bagi isterinya dan anak-anaknya dan bagi seluruh jemaah. Itu hari raya pendamaian.
Sekarang tutup itu menunjukan pribadi Yesus, sudah mengalami percikan darah. Dia rela mengalami percikan darah mulai dari taman Getsemani sampai mati di kayu salib. Petinya atau tabut menunjuk kita gereja Tuhan, juga harus mengalami percikan darah, sengsara daging tanpa dosa karena Yesus, karena ibadah pelayanan yang benar dan karena Firman pengajaran yang benar. Bentuknya macam-macam, ada yang diizinkan sakit, diizinkan difitnah, digosipkan, dikucilkan, bahkan sudah mengalami sengsara fisik. Itu harus kita hadapi semuanya tetapi menghasilkan sinar kemuliaan, terang kemuliaan.
Bagaimana supaya kita bisa bertahan menghadapi percikan darah ini? Harun membawa darah dan juga membawa dupa. Supaya tahan menghadapi percikan darah harus tekun dalam doa penyembahan. Yesus sudah memberi teladan. Waktu menghadapi Getsemani, menghadapi salib, Yesus berdoa. Yesus naik gunung berdoa dan waktu itu datang Musa dan Elia bercakap-cakap tentang penderitaan yang akan Dia alami di Yerusalem.
Harus ada darah dan dupa. Kalau menghadapi percikan darah dan tidak ada penyembahan pasti hancur, nanti semakin jauh dari Tuhan. Lihat saja murid-murid Yesus, tidak usahlah 8 murid-murid yang ada di luar taman Getsemani, coba lihat 3 orang yang dibawa untuk berdoa yaitu Petrus, Yakobus dan Yohanes. Lihat bagaimana reaksi mereka waktu Yesus ditangkap? Adakah yang menemani Yesus? Tidak! Petrus menyangkal karena takut salib. Yohanes yang memakai sehelai kain tipis, waktu mau ditangkap dia lari dengan telanjang. Yakobus juga lari. Tidak ada yang bersama dengan Yesus. Kalau tidak ada penyembahan tidak akan bisa menghadapi percikan darah, sengsara daging, pasti mundur tinggalkan Yesus, tinggalkan pengajaran yang benar.
Mari tingkatkan penyembahan kita. Tahun ini tahun penyembahan, sudah mau habis tahun 2024, sudah sejauh mana penyembahan kita? Tingkatkan.
Mengapa kita harus mengalami percikan darah?
a) Untuk mengalami pendamaian dari dosa-dosa sampai nanti kita tidak bercacat cela. Terutama dosa kebenaran diri sendiri. Firman bisa dia terima, tetapi waktu diperhadapkan percikan darah, kelihatanlah kebenaran diri sendiri. Seperti Ayub, sampai dia berkata betapa mujur orang fasik. Padahal Ayub ini jujur, saleh, taat beribadah, begitu diperhadapkan sengsara habis-habisan dia berkata betapa mujur orang fasik. Sampai dia mempersalahkan Tuhan, ketika teman-temannya menasihati dia malah marah.
Jadi kalau Tuhan izinkan kita mengalami percikan darah ayo periksa diri. Saat sengsara datang, seumpama sakit datang, langsung periksa diri, begitu mengalami musibah periksa diri, kalau ada dosa, selesaikan untuk mengalami penyucian tuntas. Kalau tidak ada diam saja, jangan bereaksi daging, tetap menyembah Tuhan. Kita sedang diuji untuk mengalami peningkatan rohani.
b) Supaya mengalami terang kemuliaan yang mengubahkan kita. Diperhadapkan dengan percikan darah supaya berubah!
II Korintus 4:16-18
4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
Kita mengalami pembaharuan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani. Mulai dari pembaharuan hati dan pandangan, tidak tawar hati, tidak kecewa, tidak putus asa, melainkan kuat dan teguh hati. Hati sudah dibaharui sampai bisa bahagia di dalam penderitaan. Sengsara dialami tetapi bisa tahan, bahagia karena dianggap layak menderita karena Yesus.
I Petrus 4:12-14
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Hati dibaharui, pandangannya juga dibaharui. Kami tidak memperhatikan apa yang kelihatan, tetapi yang tidak kelihatan. Bukan lagi melihat yang dunia tetapi pandangan sorgawi. Mungkin selama ini dia sudah mengumpulkan kekayaan yang banyak, tetapi mengalami percikan darah sampai habis. Pandangannya tidak tertuju pada perkara yang jasmani, hanya pada yang rohani. Kalau pandangan hanya tertuju pada yang jasmani, tidak akan tembus sorga. Pandangan kita adalah pandangan sorgawi sehingga kita mengalami kemuliaan demi kemuliaan sampai nanti puncaknya kita menjadi sama mulia dengan Yesus. Puncak terang kemuliaan adalah kita menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna, masuk Yerusalem Baru. Tidak ada malam lagi di sana, hanya terang Allah.
Wahyu 21:23; 22:5
21:23 Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya.
22:5 Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.
Raja itu selalu berkemenangan. Bukti bahwa kita ada terang kemuliaan, kita tampil sebagai raja yang selalu bekemenangan, tidak kalah. Menghadapi dosa menang, menghadapi masalah menang, menghadapi apapun menang. Menang terus sampai kita mencapai Yerusalem Baru.
Mazmur 20:7,10
20:7 Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya.
20:10 Ya TUHAN, berikanlah kemenangan kepada raja! Jawablah kiranya kami pada waktu kami berseru!
Biarlah terang itu ada pada kita. Terang mezbah korban bakaran = terang Korban Kristus, kita bisa menghasilkan buah kebenaran, keadilan, kebaikan. Terang pelita emas = terang Roh Kudus, ada terang kesucian, kemurnian, tidak mau campur dengan ajaran lain. Tetap pertahankan kemurnian Firman pengajaran yang benar. Memang mempertahankan kemurnian kalau dibandingkan masuk pengajaran, lebih sulit untuk mempertahankan kemurnian Firman pengajaran yang benar. 1.000 orang rebah, orang yang tidak mau disucikan itu rebah. 10.000 itu rebah, itu angka guru.
I Korintus 4:15
4:15 Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu.
I Korintus 4:15 (Terjemahan Lama)
4:15 Karena meskipun kamu ada sepuluh ribu guru di dalam Kristus, tetapi kamu tiada banyak Bapa; karena di dalam Kristus Yesus aku ini telah memperanakkan kamu dengan Injil itu.
Cuma 1 bapa, bapa itu gembala. Gembala Agung di Sorga itulah Tuhan Yesus, gembala kita di dunia hanya satu, tidak 2 atau 3. Jangan mau mendengar ajaran lain. Kadangkala gembala bilang tidak boleh tetapi malah dengar yang lain yang bilang boleh, itu yang seringkali membuat rebah.
Kemudian ada terang kemuliaan, terang dari Tabut Perjanjian. Percikan darah kita alami, kita dibaharui. Pendamaian dosa-dosa kita alami, pembaharuan terjadi sampai kita menjadi sama dengan Tuhan Yesus, kita layak masuk kota Yerusalem Baru yang bercahaya kemuliaan, kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.
Tuhan Memberkati
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar