20241120

Kebaktian Ucapan Syukur, Kamis, 21 November 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Matius 11:25-30

11:25 Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.

11:26 Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.

11:27 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.

11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."

 

Di sini Yesus mengucap syukur. Apa yang menjadi pokok ucapan syukur Yesus ini menjadi teladan bagi kita. Yesus mengucap syukur karena pembukaan rahasia Firman dinyatakan oleh Roh Kudus di akhir zaman ini. Pembukaan rahasia Firman bukan dibukakan kepada para nabi sekalipun Tuhan memakai mereka dalam Firman nubuatan. Bukan juga kepada para malaikat, sekalipun malaikat ingin tahu pembukaan rahasia Firman. Justru kepada kita yang hidup di akhir zaman ini.

I Petrus 1:10-12

1:10 Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu.

1:11 Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu.

1:12 Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat.

 

Hal ini ingin diketahui oleh para malaikat tetapi tidak dinyatakan kepada mereka tetapi kepada kita khususnya kita bangsa kafir. Bangsa di luar Israel adalah bangsa kafir itulah kita. Kalau kepada Israel Tuhan percayakan Firman, tetapi Rahasia Firman dibukakan bagi kita.

Efesus 1:7-10

1:7 Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,

1:8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.

1:9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus

1:10 sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.

 

Kolose 1:25-26

1:25 Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu,

1:26 yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.

 

Keluarga mengucap syukur atas perpanjangan umur, kesehatan, sekalipun diperhadapkan dengan penyakit yakin Tuhan berikan kesembuhan. Kita bisa mengucap syukur karena kita diberkati, mengucap syukur karena kenaikan pangkat, mengucap syukur berhasil panennya dan lain sebagainya. Tetapi yang menjadi pokok ucapan syukur jika kita bisa menikmati pembukaan rahasia Firman. Namun kenyataannya banyak orang Kristen bukannya bersyukur Firman dibukakan malah menolak, bosan mendengar Firman, tidak suka mendengar Firman. Lebih parah lagi, hamba Tuhan menutupi Firman. Artinya tidak mau memberitakan Firman yang menyatakan kesalahan dan kekurangan gereja Tuhan. Seringkali kita menyanyi mau seperti Yesus, tetapi begitu kekurangan dan kesalahan kita dinyatakan, malah marah. Padahal isi dari pembukaan rahasia firman adalah mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakukan, mendidik di dalam kebenaran.

II Timotius 3:16

3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

 

Tugas kami hamba Tuhan memberitakan Firman untuk menyatakan kesalahan yang ada supaya yang salah diperbaiki. Sesudah diperbaiki dituntun dalam kebenaran. Ini cara Tuhan untuk membawa kehidupan kita kelak berhasil mencapai kesempurnaan gereja. Gereja yang sempurna disebut Mempelai Wanita Tuhan. Bukan nikah yang jasmani tetapi nikah yang rohani. Mempelai Pria itu kepala, Mempelai wanita itu tubuh, kepala dan tubuh tidak boleh terpisah. Gereja mau dibawa pada arah kesempurnaan, sebagai Tubuh Kristus yang tidak akan terpisah selama-lamanya dengan Yesus.

 

Makanya kita bersyukur kalau dalam gereja ada pembukaan rahasia Firman menyatakan dosa. Tetapi dalam kitab Yeremia, orang Israel lebih senang kalau imam mengajar sewenang-wenang. Mereka lebih suka mendengar Firman yang menyatakan kita selamat, kita diberkati. Itu juga yang sekarang dalam gereja. Kalau kita diberkati, kita selamat, senang. Tetapi kalau ditunjuk salahnya dia tidak bisa menerima.

Yeremia 5:31

5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?

 

Kalau sudah datang kesudahannya, artinya kesudahan zaman, Yesus datang akibatnya tentu akan ada. Dia tidak masuk dalam penyingkiran gereja, tidak bisa menyambut Yesus, tetapi akan dihukum bersama dengan dunia ini. Tuhan tidak mau manusia yang Dia ciptakan dihukum, makanya Yesus tampil dengan pembukaan rahasia Firman. Ini yang kita syukuri jika dalam setiap kita beribadah dosa dinyatakan. Seumpama dosa itu A sampai Z, datang ibadah dosa A ditunjukan untuk diperbaiki, datang lagi dosa B dinyatakan, terus sampai dosa Z semua diperbaiki, tidak ada lagi dosa, itulah yang disebut sempurna seperti Yesus, tidak ada lagi cacat cela. Gereja mau dijadikan tanpa cacat cela seperti Yesus.

 

Bagaimana untuk bisa menerima Firman pengajaran yang benar. Dalam Matius 11:25 dikatakan ‘Engkau nyatakan kepada orang kecil’. Untuk bisa menerima pembukaan rahasia Firman kita harus menjadi orang kecil, artinya mengecilkan diri bahkan menjadi sama seperti bayi yang baru lahir.

I Petrus 2:22

2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

 

Menjadi seperti bayi yang baru lahir, mengecilkan diri. Ada prosesnya untuk mengecilkan diri, menjadi bayi yang baru lahir. Itu diajar oleh Yesus, belajarlah kepadaKu. Proses mengecilkan diri belajar kepada Yesus di kayu salib:

1.      Belajar untuk rendah hati

2.      Belajar untuk lemah lembut

 

Kalau 2 sifat ini ada pada kita, maka Firman bisa kita terima. Firman yang menyatakan dosa sekalipun keras bisa kita terima. Kita akan melihat satu contoh dalam Alkitab, dalam keadaan dia butuh pertolongan, Firman datang dengan keras, tetapi dia bisa membenarkan Firrman maka mujizat terjadi. Mujizat yang utama itu penyucian dan pembaharuan. Kalau itu sudah terjadi maka mujizat jasmani itu bagi Tuhan lebih mudah dari pada membalikan telapak tangan.

 

Pengertian rendah hati:

1.      Kemampuan untuk mengaku dosa, ketika ditunjuk salahnya akui kepada Tuhan dan kepada sesama, sesudah diampuni jangan diperbuat lagi. Waktu kita sekarang waktu yang sisa, kita gunakan waktu yang sisa ini bukan untuk menambah dosa tetapi untuk menyelesaikan dosa. Dosa apa saja, kita akui kepada Tuhan dan kepada sesama.

 

Dari atas mau mengaku kepada yang dibawah seringkali berat. Kalau dari bawah kepada yang di atas lebih mudah, tetapi ada juga yang dari bawah susah menyelesaikan kepada yang di atas.

 

2.      Kemampuan untuk menerima kenyataan yang ada. Firman Tuhan juga menunjuk keadaan kita. Ketika ada dalam keadaan terpuruk lalu ditunjuk, kita bisa menerima. Bisa menerima kenyataan yang ada, bukan kecewa, bukan putus asa tetapi bisa mengucap syukur. Kalau Tuhan izinkan sesuatu terjadi dalam hidupku, ada sesuatu yang indah yang akan Tuhan kerjakan dalam hidupku. Bukan berkata kenapa Tuhan perlakukan saya seperti ini, orang lain koq baik hidupnya. Bahkan orang yang tidak bertobat lebih baik hidupnya dari saya. Tuhan izinkan itu terjadi supaya bisa mengucap syukur. Salah satu kehendak Tuhan adalah hendaklah kamu selalu mengucap syukur dalam segala hal.

 

3.      Yang ketiga ini seringkali kami hamba Tuhan sulit untuk melakukan. Apa itu?

Filipi 2:3

2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

 

Kemampuan untuk menganggap orang lain lebih utama dari kita. Bukan malah merasa kita lebih dari orang lain. Kalau saya bisa dipakai Tuhan bisa menyampaikan Firman, melayani Tuhan, semua karena anugerah kemurahan Tuhan, bukan mau merasa lebih besar dari yang lain. Menganggap orang lain lebih utama dari kita, sehingga siapapun hamba Tuhan yang menyampaikan Firman kita bisa terima! Kenapa kita sulit menerima Firman? Karena seringkali kita menilai hamba Tuhan itu dari segi jasmaninya. Masih muda, tidak ada ijazahnya, hamba Tuhan dari kampung, dinilai dari segi yang jasmani sehingga tidak bisa menerima Firman yang disampaikan padahal Tuhan sudah percayakan rahasia Firman. Tentu dilihat tahbisannya, dilihat nikahnya.

 

Ketika Yesus datang di Nazaret, orang banyak takjub mendengar, mereka mengaminkan Firman. Tetapi ada kelanjutannya, mereka berkata bukanlah Dia ini anaknya Yusuf tukang kayu, bukankah saudaranya ada bersama-sama dengan kita, lalu mereka kecewa menolak Yesus. Seringkali karena kita tidak bisa menerima yang lain sehingga Firman juga tidak bisa kita terima. Tuhan tolong jangan terjadi dalam kehidupan kita.

 

Lihat hamba Tuhan itu lihat dari segi yang rohaninya, bukan yang jasmani. Lihat nikahnya, lihat tahbisannya, lihat pemakaian Tuhan, lihat buah-buah pelayanannya.

 

Pengertian lemah lembut.

1.      Kemampuan untuk mengampuni dan melupakan dosa orang lain. Simon Petrus bertanya kepada Yesus, sampai berapa kali saya mengampuni saudaraku, sampai 7x? Yesus bilang sampai 70x7x kalinya di belakang tidak terhingga. Dan diberi perumpamaan tentang hamba yang berhutang banyak. Dulu upah kerja sehari di Israel itu 1 dinar, kalau dijadikan hari hutangnya itu 200.000 tahun. Mana ada orang hidup selama itu.

 

Belajar untuk mengampuni dan melupakan dosa orang lain. Sesakit apapun kita diperlakukan, ampuni dan lupakan. Ketika disakiti belajar diam dulu. Dikata-katai, diam, tidak usah balas. Namanya belajar ada proses, tidak langsung jadi. Saya juga begitu diproses untuk belajar mengampuni, belajar melupakan, belajar diam tidak usah bereaksi. Kalau salah yah minta ampun. Kalau tidak salah diam saja dan mengampuni serta melupakan.

 

2.      Kemampuan untuk menerima Firman sekeras apapun demi keselamatan jiwa kita.

Yakobus 1:21

1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.

 

Kita tidak berkuasa menyelamatkan jiwa kita, hanya Yesus yang berkuasa menyelamatkan lewat FirmanNya. Ayo kita terima Firman Tuhan.

 

Jadi sikap mendengar Firman adalah rendah hati dan lemah lembut sehingga kita bisa mendengar Firman itu dengan suatu kebutuhan, suatu kerinduan, seperti bayi yang baru lahir rindu air susu yang murni. Kalau dia lapar dan haus, butuh air susu ibu, biar dikasih dengan harta kekayaan yang banyak, tetap menangis, yang dia butuh air susu ibu. Tuhan rindu kita bersikap seperti itu, ada suatu kerinduan, suatu kebutuhan. Saya datang beribadah, apa yang saya cari dalam ibadah? Firman Tuhan! Firman Tuhan itu pribadi Yesus sendiri, itu yang kita cari, bukan cari sesuatu yang jasmani, bukan cari mujizat yang jasmani.

 

Pada mulanya Tuhan menciptakan langit dan bumi, semua dijadikan dengan Firman Tuhan. Kalau langit dan bumi saja diciptakan, manusia saja diciptakan oleh Firman, jangan takut Tuhan sediakan semuanya. Kami buka pelayanan di Tonusu dengan berapa jiwa yang Tuhan percayakan, tidak ada sponsor, tidak ada gaji, tetapi Tuhan menciptakan oleh Firman. Saya yakin Tuhan bukakan Firman, Tuhan sediakan semuanya.

 

Sebab itu mari kita belajar rendah hati dan lemah lembut, suatu sikap yang sangat membutuhkan Firman. Juga seperti perempuan Kanani, dia sangat membutuhkan Firman. Sekalipun waktu dia berteriak Yesus tolong anakku yang kerasukan setan, Yesus katakan tidak patut ambil roti untuk anak dan dilemparkan kepada anjing. Perempuan Siro Fenesia ini dari kita bangsa kafir disamakan dengan anjing. Tetapi dia berkata benar Tuhan, dia tidak marah. Dia tidak berpikir bukan main saya datang butuh pertolongan, saya butuh kesembuhan, saya butuh pertolongan masalah keluarga, malah Firman keras bilang saya anjing. Benar Tuhan saya anjing tetapi mau menjilat remah-remah roti yang jatuh dari meja. Kita belajar dari Yesus dan juga belajar dari perempuan yang banyak kekurangan ini.

Matius 15:22, 25-28

15:22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."

15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."

15:26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

15:27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."

15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

 

Banyak persoalan kita hadapi dan persoalan yang terbesar yang dihadapi manusia di seluruh dunia ini adalah persoalan nikah dan buah nikah. Tidak disebutkan suaminya di mana dan anaknya kerasukan setan. Banyak kali kita menghadapi buah nikah yang seperti dirasuk setan, tidak bisa diatur, suka melawan, suka membantah. Dan tidak sedikit juga suami isteri, seperti itu juga. Dalam keadaan seperti dirasuk setan, tengkar, ribut semua. Itulah keadaan kita kalau tidak ada Firman.

 

Tadinya perempuan ini belum menjilat remah-remah roti, anaknya kerasukan setan, nikahnya terganggu. Inilah keadaan kita bangsa kafir yang tidak suka Firman, seperti anjing! Yaitu:

1.      Lidahnya tidak baik. Lidah anjing itu menjilat muntah

II Petrus 2:22

2:22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."

 

Perkataannya tidak baik, perkataan yang kotor, perkataan yang najis, perkataan-perkataan yang tidak pantas.

 

Anjing itu suka menjilat darah, ingat raja Ahab ketika mati darahnya dijilat oleh anjing. Ini perkataan yang merugikan orang lain, gosip, fitnah, tuduhan-tuduhan yang tidak benar.

 

Ingat lazarus yang miskin, anjing datang menjilat borok/ kudis. Artinya suka menceritakan kekurangan orang! Yang benar itu kita seperti perempuan Samaria, dia saksikan kekurangannya yang sudah diubahkan. Dia berkata kepada orang kota Sikhar, mari ke sini, mungkinkah dia itu Mesias, dia memberitahukan kepadaku apa yang telah kuperbuat. Apa yang dia perbuat? 5 kali kawin cerai, yang keenam bukan suami yang sah. Itu yang dia saksikan, dia sudah diubahkan. Itu yang benar, dari pada menceritakan kekurangan dan kelemahan orang, menjelek-jelekan orang. Apalagi kalau itu tidak benar.

 

2.      Anaknya kerasukan setan, berarti masalah nikah dan buah nikah dan tidak ada damai sejahtera. Goncang terus karena tidak ada Firman di dalam dirinya.  

 

Mari kita bersikap seperti perempuan ini yang mau rendah hati dan lemah lembut. Ketika kita diperhadapkan dengan persoalan seperti yang dihadapi perempuan ini, di mana lidah kita lidah yang belum bertobat, nikah kita nikah yang terganggu, buah nikah terganggu, ada masalah yang menyebabkan tidak damai sejahtera, apa yang kita lakukan? Segera rendah hati dan lemah lembut, buka hati menerima Firman sekeras apapun. Yesus berkata hai ibu besar imanmu, karena kata-katamu anakmu sembuh.

 

Iman itu timbul dari mendengar Firman. Kita mengaku orang Kristen, orang beriman, tetapi tidak suka dengar Firman, iman apa itu! Ketika Yesus datang kedua kali yang Dia tanya, adakah iman di bumi ini. Ini pertanyaan kepada kita juga, adakah iman, iman dari mendengar Firman.

Roma 10:17

10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

 

Firman Kristus, itulah Firman dalam urapan Roh Kudus. Roh Kudus tidak terbatas, tidak bisa dibatasi oleh apapun. Kadangkala orang berkata Firman itu tidak bisa diterima oleh kita kalangan seperti ini, hanya cocok kalangan atas. Dengar Firman tidak pakai logika kita manusia, memang terbatas kalau kita pakai logika manusia lalu mau mempelajari tentang Allah, harus dengan iman. Iman lebih tinggi dari logika. Kalau iman bisa menerima maka logika pasti bisa menerima.

 

Musa luar biasa pendidikannya, 40 tahun dia dididik di Mesir. Menghadapi masalah, laut Teberau di depan, kiri kanan tidak ada jalan, di belakang musuh mengejar, Firman Tuhan datang kepada Musa ‘berangkat!’. Kalau dia pakai logikanya, 40 tahun dididik di Mesir, dia tidak tertolong, dia mati. Tetapi begitu Firman Tuhan berkata ulurkan tangan ke atas laut, dia lakukan maka terjadi mujizat. Firman itu untuk diterima dan dipraktekan, bukan untuk diperdebatkan, bukan untuk dilawan. Lakukan Firman maka mujizat pasti terjadi!

 

Ketika Firman Tuhan datang keras kepada perempuan Siro Fenesia ini, tidak patut ambil roti untuk anak diberikan kepada anjing, dengan kata kasarnya perempuan ini anjing, dia langsung membenarkan Firman ‘benar Tuhan!’. Ini praktek rendah hati dan lemah lembut, kita bisa mengakui keadaan kita. Firman datang menunjuk dosa kesalahan kita, akui keadaan dan dosa kita. Tunjukan kepada Tuhan, apa yang Kau sampaikan betul, itulah keadaanku. Lidahku tidak baik, nikahku tidak beres, buah nikahku tidak beres. Ketika kita bisa menerima Firman maka mujizat Tuhan pasti terjadi.

 

Biarlah kita bersikap seperti anjing mau menjilat remah-remah roti. Remah roti itu sekali dijilat habis, tidak akan dibiarkan tercecer sedikitpun, itulah sikap kita. Ada penghargaan setinggi-tingginya terhadap Firman Tuhan. Ketika pendeta bilang ayat terakhir, eh sudah ayat terakhir, padahal masih suka mendengar Firman.

 

Kalau pakai logika, pikiran manusia terbatas mendengar Firman, paling lama 45 menit. Ingat waktu Paulus khotbah sampai tengah malam berapa orang yang tertidur, sampai jatuh dan mati! Hanya satu, Eutikhus. Pembicaraan itu berlangsung lama bahkan sampai fajar menyingsing, semalam suntuk khotbah, hanya satu yang mengantuk. Kalau Alkitab berkata semua mengantuk, kecuali Eutikhus yang tidak mengantuk, kalau begitu harus pakai logika kalau menangkap Firman, jangan lama-lama. Ini tidak seperti itu, semua bisa menangkap Firman, kecuali Eutikhus, mengantuk, tertidur, jatuh dan mati. Namun masih ditolong, dia dibangkitkan. Kalau ada Firman kejatuhan apapun ditolong dan diangkat, masih bisa dibangkitkan. Bagi Tuhan tidak ada perkara yang mustahil, tinggal sikap kita mau rendah hati atau lemah lembut. Kalau rendah hati dan lemah lembut pasti ditolong.

 

Hasilnya kalau kita rendah hati dan lemah lembut:

1.      Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Tuhan akan mengangkat segala letih lesu dan beban berat kita. Dan Tuhan tidak bekerja separuh jalan, setelah diangkat tidak dibiarkan.

 

2.      Tuhan memberikan kelegaan dan damai sejahtera. Mungkin masalahnya belum selesai, tetapi sudah damai sejahtera, menghadapi segala sesuatu sudah tenang. Alkitab katakan diam dan tenang, kalau sudah diam dan tenang selesai semua. Tenang itu menguasai diri untuk berdoa menyembah Tuhan. Kalau ada jemaat yang dalam keadaan sakit, menghadapi kesulitan, lalu datang konseling atau menelpon, nasihat saya cuma 1, jaga hati tenang dan damai. Kalau sudah tenang dan damai sudah selesai. Segenggam ketenangan. Israel menghadapi kelaparan yang hebat di zaman Elia, dengan awan sebesar telapak tangan selesai semua. Awan setelapak tangan itu menunjuk segenggam ketenangan, kalau sudah tenang sudah selesai.

 

Beban yang terberat yang membebani manusia sampai ke neraka adalah beban dosa. Kalau beban dosa sudah diangkat maka beban-beban yang lain pasti diselesaikan oleh Tuhan. Termasuk beban dalam nikah, beban buah nikah. Dihadapan orang terlihat baku sayang sekali ini suami isteri padahal sudah tidak sehati lagi di rumah, sudah tidak saling bicara. Ngkai tidur dengan cucu pertama, nenek tidur dengan cucu ketiga. Biar ngkai digigit nyamuk yang penting nenek dengan cucu di dalam kelambu.

 

3.      Tuhan memberi kuk yang enak dan ringan kepada kita untuk dipikul. Artinya Tuhan menyucikan kita dan Tuhan percayakan jabatan pelayanan kepada kita untuk kita dipakai dalam pelayanan Tubuh Kristus. Kalau kita melayani dengan kesucian, pasti bisa melayani dengan rasa terbeban, rasa tanggung jawab. Dan Tuhan tidak pernah menipu, semua menjadi enak dan ringan.

Matius 11:30

11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."

 

Tuhan percayakan saya melayani 4 tempat, kalau secara daging berat rasanya. Tetapi kalau melayani dengan rendah hati dan lemah lembut, semua menjadi enak dan ringan. Apapun persoalan pergumulan kita hadapi, jaga tetap dalam kesucian. Biar kesucian hidup kita ditempa oleh Firman. Rendah hati, lemah lembut menerima Firman, maka tangan Tuhan mengangkat segala letih lesu dan beban berat, tangan Tuhan memberi kelegaan damai sejahtera, tangan Tuhan memberi kuk yang enak dan ringan untuk kita pikul. Kita dipercayakan pelayanan, kita bisa melayani dengan enak dan ringan. Tidak mungkin tinggalkan pelayanan, sampai garis akhir, sampai di Yerusalem Baru terus melayani Tuhan.

Wahyu 22:3-4

22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,

22:4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.

 

Kita bisa memandang wajah Tuhan muka dengan muka untuk selama-lamanya. Kita datang dengan begitu banyak pergumulan, tetapi dengan kita mau membuka hati, rendah hati, lemah lembut, Tuhan sanggup menjawab setiap pergumulan kita. Di dalam Firman Tuhan ada kuasa menghapus segala pergumulan.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar