20140724

Kebaktian PA 7 Masa Raya Tuhan, Kamis 24 Juli 2014 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 23:26-29
23:26 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:27 "Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN.
23:28 Pada hari itu janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah hari Pendamaian untuk mengadakan pendamaian bagimu di hadapan TUHAN, Allahmu.
23:29 Karena setiap orang yang pada hari itu tidak merendahkan diri dengan berpuasa, haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya.

Orang yang tidak berpuasa atau tidak berpantang hal yang tidak diinginkan oleh Tuhan maka orang itu tidak masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus walaupun dia mengatakan dirinya orang yang percaya Tuhan Yesus Kristus. Karena hal yang tidak diinginkan oleh Tuhan yang harus dia pantang malah dia gemari.

Imamat 23:28-32
23:30 Setiap orang yang melakukan sesuatu pekerjaan pada hari itu, orang itu akan Kubinasakan dari tengah-tengah bangsanya.
23:31 Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun di segala tempat kediamanmu.
23:32 Itu harus menjadi suatu sabat, hari perhentian penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Mulai pada malam tanggal sembilan bulan itu, dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, kamu harus merayakan sabatmu."

Pesta grafirat dimulai tanggal sembilan petang sampai tanggal sepuluh petang adalah akhir pesta grafirat. Dari pesta pertama sampai pesta yang ketujuh tidak ada yang tidak disertai dengan korban bakaran. Ini mengingatkan kita bahwa Tuhan menghentar kita dari pesta pertama sampai pesta yang terakhir dasarnya adalah Korban Kristus. Inilah yang akan menghentar kita sampai pada wilayah kesempurnaan.

1.      Pesta Paskah
Imamat 23:4-5
23:4 Inilah hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN, hari-hari pertemuan kudus, yang harus kamu maklumkan masing-masing pada waktunya yang tetap.
23:5 Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, ada Paskah bagi TUHAN.

Ada korban yang diikut sertakan dalam melaksanakan Paskah. Kalau kita melihat sebenarnya bukan binatang itu yang salah tetapi dia rela disembelih, dikuliti, dipenggal-penggal, dibersihkan isi perutnya, betisnya dan sebagainya kemudian dibakar di atas mezbah. Nilai pesta Paskah adalah kelepasan. Banyak kali kita mengatakan mengadakan paskah secara sejarah gereja dalam kita mengikut Tuhan yaitu pada bulan ketiga dan keempat. Tetapi apakah benar-benar korban Paskah itu kita hayati dan pahami? ada bukti kelepasan?

Dalam Paskah itu ada korban dan itu adalah korban kelepasan. Kalau kita mengatakan pengikut Kristus dan telah merayakan paskah maka buktikan ada kelepasan dari prilaku-prilaku yang lama kemudian muncul prilaku yang baru. Itulah yang disebut dengan suasana pesta. Kita harus melepaskan hal yang lama, sekalipun sudah menjadi kegemaran atau hobi kita tetapi kalau itu mengganjal hubungan kita dengan Tuhan kita harus rela lepaskan sebab sudah dibayar oleh korban kelepasan itulah korban Kristus Yesus. Hal itulah yang harus ada.

Kalau Paskah hanya diisi dengan perayaan secara jasmani berarti kita sudah lari dari konteks Firman Tuhan. Kalau itu yang digalakkan di dalam gereja Tuhan maka itu bukan membawa pada kelepasan namun malah membuat membelenggu kehidupan itu. Setiap pesta disertai dengan korban dan korban itu adalah korban semeblihan. Memang sakit ketika korban itu disembelih, dikuliti, dipenggal-penggal tetapi bagi kehidupan yang di dalam Tuhan seharusnya itu adalah suasana pesta sebab di sana kita mengalami kelepasan.

2.      Pesta Roti Fatir
Imamat 23:6-8
23:6 Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi.
23:7 Pada hari yang pertama kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.
23:8 Kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN tujuh hari lamanya; pada hari yang ketujuh haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat."

Dalam pesta ini juga ada korban. Korban di sini menunjuk korban kelahiran baru. Kalau namanya korban kelahiran baru maka kita harus mengerti pembayaran harga untuk kita bisa lahir baru. Ketika kita dilahirkan oleh ibu maka kita cocok di dunia tetapi tidak cocok di sorga. Supaya kita bisa cocok di sorga maka kita harus mengalami kelahiran baru. Untuk membawa kita pada kelahiran baru ini ada korban. Kalau tadi adalah korban kelepasan maka untuk pesta roti fatir ini adalah korban kelahiran baru dan yang menjadi pembayar harganya adalah Tuhan Yesus sendiri. Oleh kematian dan kebangkitannya kita mengalami kelahiran baru.

Dari korban kelahiran baru ini kita harus membuktikan bahwa ada hal yang baru yang kita tampilkan. Jangan seperti barang yang kemasannya saja yang dirubah tetapi isinya tidak dirubah. Itu sama dengan kita melakukan kebohongan. Kalau yang di dalamnya sama saja dan tidak mengalami sesuatu yang baru itu berarti tidak menikmati korban kelahiran baru. Tuhan sudah janji persoalan kelahiran baru ini.
Wahyu 21:5-6
21:5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
21:6 Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.

Pembaharuan itu adalah perkataan yang tidak bisa dirubah, itu adalah cara Tuhan dan kebenaran Allah yang harus diisi oleh orang yang mau masuk dalam apa yang Tuhan katakan di atas.

Wahyu 21:5-6 (Terjemahan Lama)
21:5 Maka Ia yang duduk di atas arasy itu pun berfirman, "Tengoklah, Aku jadikan semuanya baharu." Dan lagi firman-Nya, "Suratkanlah, karena perkataan inilah tetap dan benar."
21:6 Maka firman-Nya kepadaku, "Sudahlah genap; Aku inilah Alif dan Ya, yaitu Yang awal dan Yang akhir. Kepada orang yang dahaga kelak Aku akan memberi minum daripada mata air hayat dengan percuma.

3.      Pesta timang-timangan
Untuk meningkatkan rohani kita dari pembaharuan tadi dan menjaga kelahiran baru kita supaya tidak diam di tempat apalagi sampai undur supaya kita bisa masuk dalam apa yang dikatakan dalam Wahyu 21:5-6, maka kita harus masuk dalam pesta timang-timangan. Manusia cenderung meniru yang baru yang sifatnya jasmani tetapi tidak mau meniru yang sifatnya yang rohani.

Korban dalam pesta timang-timangan adalah korban penggembalaan. Ada pencuri yang mau masuk dalam penggembalaan, yang mau dicuri ini adalah sesuatu yang baru yang sudah kita miliki.
Yohanes 10:10-11
10:10 Adapun pencuri itu datang hanya akan mencuri dan membunuh dan membinasakan, Aku ini datang supaya domba itu memperoleh kehidupan dengan berkelimpahan.
10:11 Akulah Gembala yang baik; maka gembala yang baik itu menyerahkan nyawa-Nya ganti segala domba itu.

Inilah korban dalam penggembalaan, yaitu Tuhan Yesus. Dalam mengisi korban dalam pesta paskah, pesta roti fatir dan pesta timang-timangan Tuhan Yesus tidak pernah mengeluh, Dia melakukan semua dengan sukarela dan tidak dipaksa. Itulah sukacita dari korban kelepasan, korban kelahiran baru dan korban penggembalaan.
Yohanes 10:17
10:17 Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.

4.      Pesta Pantekosta
Dalam pesta keempat ini lebih banyak tuntutannya pada kita umat Tuhan. Pesta Pantekosta ini juga ada korbannya. Turunnya Roh Kudus karena ada Korban Kristus. Tetapi kita disuruh oleh Tuhan supaya ada upaya supaya dapat menikmatinya.
Lukas 11:9-13
11:9 Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
11:10 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
11:11 Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan?
11:12 Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking?
11:13 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."



Di sini ada korban dari kita yaitu:

a)      Mintalah
Untuk meminta ini membutuhkan kerendahan hati atau korban perasaan dalam diri kita. Kerendahan hati itu perlu untuk meminta, sebab itu adalah korban perasaan. Meminta itu dasarnya iman yang harus disertai kerendahan hati dan korban perasaan.

Tuhan katakan kalau minta roti berarti minta Firman, tidak mungkin Tuhan memberikan batu. Artinya tidak mungkin Tuhan memberikan Taurat kepada kita, Tuhan memberikan Firman pengajaran kepada kita. Yang Tuhan berikan adalah loh hati. Lebih mulianya loh hati dari pada loh batu.
II Korintus 3:3
3:3 Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.

Kalau meminta ikan tidak mungkin diberikan ular/ iblis. Kalau meminta telur berarti meminta kehidupan, tidak mungkin diberikan kalajengking/ diberikan kutuk. Tetapi taruhannya kita harus datang dengan kerendahan hati, korban perasaan dengan berlandaskan iman kepada Tuhan.

b)      Mencari
Ini adalah kerendahan hati untuk berkorban waktu. Tuhan Yesus datang ke dunia yang fana ini untuk mencari kita dan itu membutuhkan waktu. Kurang lebih dibutuhkan 6000 tahun untuk mendapatkan gerejaNya yang sempurna. Kita beribadah dan melayani Tuhan membutuhkan waktu, banyak orang yang mengeluh karena dia tidak sadar itu adalah pesta, ketika kita korbankan waktu untuk datang pada Tuhan.

c)      Ketuklah
Ini berarti alamatnya sudah kita tahu. Di sini yang dibutuhkan korban kesabaran untuk menunggu, ini korban tenaga. Tuhan Yesus memberikan perumpamaan tentang hakim yang lalim. Sekalipun hakim itu lalim tetapi karena janda itu terus-menerus memohon maka dia pun mengulurkan tangan. Apalagi Bapa kita yang di Sorga. Hanya kadang kita malas meminta atau sudah mengetuk tetapi tidak sabar.

Mengapa Tuhan memberi Firman seperti ini? Sebab Tuhan tahu Roh Kudus itu bukan barang murahan. Untuk Tuhan Yesus mencurahkan Roh Kudus, Dia harus membayar mahal dengan KorbanNya di Golgota. Tetapi ada anak Tuhan yang menganggap ini tidak terlalu penting.
Lukas 11:13
11:13 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."

Banyak anak Tuhan tidak menggunakan haknya yang diberikan Tuhan kepadanya sehingga tidak meminta, tidak mencari dan tidak sabar menunggu.

Lukas 18:1-2
18:1 Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.
18:2 Kata-Nya: "Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun.

Janda ini malah meminta haknya untuk dibela oleh hakim yang lalim ini. Hakim yang lalim ini tidak takut akan Allah berarti padanya tidak ada loh batu yang pertama, dia tidak menghormati seorang pun berarti padanya tidak ada loh batu yang kedua. Hakim ini tahu hukum tetapi tidak memengang hukum, dia tahu loh batu pertama dan loh batu kedua tetapi dia tidak melakukannya.

Tuhan justru memberikan hak kepada kita untuk meminta. Wanita ini memakai haknya untuk dibela oleh hakim yang lalim ini. Kita tidak meminta pada hakim yang lalim tetapi kepada Tuhan Yesus.

Lukas 18:3-8
18:3 Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku.
18:4 Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun,
18:5 namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku."
18:6 Kata Tuhan: "Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu!
18:7 Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?
18:8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

Kalau kita ini orang pilihan Tuhan, kita dikhususkan Tuhan dan diberi Tuhan kesempatan untuk menikmati indahnya rahasia Firman Tuhan, masakan kita tidak akan dibenarkan oleh Tuhan dan akan diterlantarkan oleh Tuhan. Itu sebabnya mintalah, carilah dan ketuklah maka Tuhan pasti memberikan. Kita harus ada korban perasaan, korban waktu dan korban kesabaran. Kesabaran inilah pembuka rumus kasih dan penutup rumus kasih.
I Korintus 13:4,7
13:4 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
13:7 Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

Ini warna pesta Pantekosta. Di sinilah banyak kita gagal dalam meminta, mencari dan menunggu. Seringkali kita tidak ada kesabaran untuk meminta, mencari dan menunggu.

5.      Pesta meniup nafiri.
Dalam pesta ini ada korbannya yang disebut korban kesaksian. Meniup nafiri sama dengan kita bersaksi. Dalam bersaksi ada korban-korban yang menyertainya. Bagaimana kita mau bersaksi kalau kita tidak rela membuang waktu untuk bersaksi. Tuhan Yesus sudah rela membayar harganya tentu kita harus menapaki jejak Tuhan Yesus, kita juga harus rela untuk membayar harga untuk bersaksi.

6.      Pesta pendamaian atau Pesta Grafirat
Korbanya adalah korban pendamaian. Korban pendamaian yang dimaksud dalam pesta Grafirat adalah pendamaian tuntas untuk kita masuk dalam pesta pondok daun-daunan. Di sini ada yang harus kita jaga dan kita awasi. Utama kami hamba Tuhan harus menjaga jangan sampai umat Tuhan dimasuki roh penyesatan. Jangan sampai umat Tuhan sudah dialihkan tetapi tidak sadar padahal sudah berada pada arah yang salah.

Lukas 17:1
17:1 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.

Apakah Tuhan tidak mempunyai kuasa menghentikan penyesatan? Tuhan berkuasa tetapi Tuhan tidak melakukannya. Roh penyesatan ini menghambatan pesta pendamaian yaitu penuntasan segala cacat cela kita.

Lukas 17:2-3
17:2 Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini.
17:3 Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia.

Ini adalah proses bagaimana menjaga roh pendamaian itu, baik diri gembala dan juga jemaat yang digembalakan. Kalau orang itu salah harus ditegur.
Amsal 27:6
27:6 Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah.

Amsal 27:6 (Terjemahan lama)
27:6 Jikalau dipalu oleh sahabat, ia itulah tanda setia, tetapi cium seteru patut ditangkiskan dengan doa.

Lukas 17:4-5
17:4 Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia."
17:5 Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: "Tambahkanlah iman kami!"

Ternyata persoalan pendamaian ini adalah hal yang berat sekali sehingga rasul-rasul memohon untuk ditambahkan imannya.

Dalam pelayanan pesta Grafirat kita harus yakin satu saat manusia yang bertikai akan melepaskan perdamaian kepada orang lain. Kita tidak bisa menutup diri kita untuk dibenci tetapi kita jangan balas membenci.

Bagaimana sikap kita terhadap penyesatan agar kita tidak terlepas dari pembentukan Tubuh Krsitus
Matius 18:8
 18:8 Jika tanganmu atau kakimu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung atau timpang dari pada dengan utuh kedua tangan dan kedua kakimu dicampakkan ke dalam api kekal.

Tuhan memperlihatkan betapa mengerikan neraka itu. Kalau perbuatan dan pelayanan kita menyesatkan kita maka itu harus kita penggal. Jangan sampai tangan yaitu pelayanan kita dan kaki yaitu pendirian kita menyeret kita dalam penyesatan (neraka).

Matius 18:9
18:9 Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua.

Jangan sampai mata kita yaitu pandangan kita menyeret kita pada penyesatan. Bagaimana supaya pelayanan, pendirian dan pandangan kita tidak menyesatkan kita? Kita harus memandang pelayanan Tuhan Yesus, pendirian Tuhan Yesus dan pandangan mata Tuhan Yesus supaya jangan kita disesatkan.
Ibrani 12:1-2
12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

Waktu kita sekarang ada di era pesta grafirat dan sudah mau masuk dalam pesta pondok daun-daunan. Kalau kita tidak memanfaatkan pesta grafirat maka kita tidak akan masuk dalam pesta yang ketujuh yaitu pesta pondok daun-daunan yang menunjuk penyingkiran gereja.

7.      Pesta pondok daun-daunan
Pada pesta pondok daun-daunan hari pertama ada 13 ekor lembu yang disembelih. Ini menunjukkan bahwa sebenarnya kita tidak layak untuk berada pada pesta pondok daun-daunan karena kita ini adalah manusia pemberontak. Angka 13 adalah angka pemberontakan.
Yesaya 53:6
53:6 Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.

Pada pesta pondok daun-daunan juga ada korban 14 ekor domba setiap hari dan tidak pernah berubah. Ini menunjuk kehidupan lama kita yang adalah pemberontak yang dikuasai oleh 14 dosa tetapi oleh karena Korban Kristus semua dosa itu dihancurkan. Pembersihan yang terakhir terjadi pada pesta pendamaian.

Kita diangkat sebagai imam berarti kita diberi kesempatan untuk beribadah dan melayani Tuhan. Jangan dulu berangan-angan menjadi raja kalau tidak ada dalam ibadah dan pelayanan. Kalau kita ini sudah melalui poin-poin di atas dan kita isi dengan ibadah dan pelayanan, itu berarti kita adalah orang yang mengerti ketujuh pesta di atas.
Wahyu 5:9-10
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
5:10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

Kalau sekarang ini kita tidak mau menjadi pelayan Tuhan maka Tuhan akan mengizinkan kita menjadi hamba manusia supaya bisa tahu perbedaan menjadi hamba Allah dan menjadi hamba duniawi.
II Tawarikh 12:8
12:8 Tetapi mereka akan menjadi hamba-hambanya, supaya mereka tahu membedakan antara mengabdi kepada-Ku dan mengabdi kepada kerajaan-kerajaan duniawi."

Ulangan 28:47-48
28:47 "Karena engkau tidak mau menjadi hamba kepada TUHAN, Allahmu, dengan sukacita dan gembira hati walaupun kelimpahan akan segala-galanya,
28:48 maka dengan menanggung lapar dan haus, dengan telanjang dan kekurangan akan segala-galanya engkau akan menjadi hamba kepada musuh yang akan disuruh TUHAN melawan engkau. Ia akan membebankan kuk besi ke atas tengkukmu, sampai engkau dipunahkan-Nya.

Kalau sekarang tidak mau memperhamba diri kepada Tuhan maka suatu saat akan diperhamba oleh antikristus. Jangan kita diperhamba oleh nafsu orang muda.
II Timotius 2:21
2:22 Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.

Jadi mari kita menjadi imam berarti beribadah dan melayani. Setelah itu baru menjadi raja berarti ada kemenangan dan ada dalam tanda kemuliaan.

Setiap korban dikaitkan dengan korban Kristus. Sekarang kita sudah ada pada pesta grafirat dan sudah mau masuk dalam pesta pondok daun-daunan, jangan sampai kita telat mengalami penyucian tuntas.

Tuhan memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar