20140723

Kebaktian PA Imamat, Rabu 23 Juli 2014 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 10:1-7
10:1 Kemudian anak-anak Harun, Nadab dan Abihu, masing-masing mengambil perbaraannya, membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas api itu. Dengan demikian mereka mempersembahkan ke hadapan TUHAN api yang asing yang tidak diperintahkan-Nya kepada mereka.
10:2 Maka keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan keduanya, sehingga mati di hadapan TUHAN.
10:3 Berkatalah Musa kepada Harun: "Inilah yang difirmankan TUHAN: Kepada orang yang karib kepada-Ku Kunyatakan kekudusan-Ku, dan di muka seluruh bangsa itu akan Kuperlihatkan kemuliaan-Ku." Dan Harun berdiam diri.
10:4 Kemudian Musa memanggil Misael dan Elsafan, anak-anak Uziel, paman Harun, lalu berkatalah ia kepada mereka: "Datang ke mari, angkatlah saudara-saudaramu ini dari depan tempat kudus ke luar perkemahan."
10:5 Mereka datang, dan mengangkat mayat keduanya, masih berpakaian kemeja, ke luar perkemahan, seperti yang dikatakan Musa.
10:6 Kemudian berkatalah Musa kepada Harun dan kepada Eleazar dan Itamar, anak-anak Harun: "Janganlah kamu berkabung dan janganlah kamu berdukacita, supaya jangan kamu mati dan jangan TUHAN memurkai segenap umat ini, tetapi saudara-saudaramu, yaitu seluruh bangsa Israel, merekalah yang harus menangis karena api yang dinyalakan TUHAN itu.
10:7 Janganlah kamu pergi dari depan pintu Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati, karena minyak urapan TUHAN ada di atasmu." Mereka melakukan sesuai dengan perkataan Musa.

Kasus ini terjadi secara mendadak, belum ada larangan untuk membawa api asing. Tetapi kita melihat ketegasan Tuhan bahwa api yang dari Tuhan harus dipelihara. Berarti walaupun kata “larang” belum ada tetapi petunjuk untuk memelihara atau memanfaatkan api itu sudah ada. Di sini kita melihat bahwa Allah tidak mau ketetapan FirmanNya dirubah sedikitpun. Allah secara pribadi menghormati atau memuji FirmanNya. Kalau Allah saja secara pribadi memuji FirmanNya, siapakah kita ini. Ini petunjuk kepada kita untuk menghargai FirmanNya seperti menghargai pribadiNya.
Mazmur 138:2
138:2 Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu.

Mazmur 138:2 (Terjemahan Lama)
138:2 Maka sujudlah aku di hadapan maligai kesucian-Mu sambil memuji nama-Mu, karena sebab kemurahan-Mu dan kebenaran-Mu; karena lebih dari pada segala kepujian-Mu Engkau telah membesarkan firman-Mu.

Mengapa Allah begitu menghargai dan menghormati FirmanNya? Sebab untuk membawa kita pada tingkat kekudusan dan kemuliaan Allah tidak ada cara lain selain lewat Firman itu sendiri, berarti lewat PribadiNya sendiri. Ada dua hal yang Tuhan nyatakan kepada karibNya yaitu kekudusan dan kemuliaanNya. Itulah tingkat yang sedang kita tuju, kudus seperti Dia dan mulia seperti Dia.

Ada dua perangkat yang kita lihat di sini, yang bisa kita lihat adalah hamba Tuhan dan yang tidak bisa kita lihat adalah Firman serta Roh Kudus. Keduanya ini bergerak bersama untuk menghentar gereja Tuhan mencapai nilai tertinggi yaitu kekudusan Allah. Tuhan ingin mengembalikan kita pada kekudusanNya. Ini adalah alat Allah untuk mengembalikan kita pada kekudusan sama dengan Dia.
Ibrani 12:10-11
12:10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
12:11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.

Ini tuntutan Tuhan dari perjanjian lama dan tidak berubah sampai pada perjanjian baru.
Imamat 11:44-45
11:44 Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, maka haruslah kamu menguduskan dirimu dan haruslah kamu kudus, sebab Aku ini kudus, dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan setiap binatang yang mengeriap dan merayap di atas bumi.
11:45 Sebab Akulah TUHAN yang telah menuntun kamu keluar dari tanah Mesir, supaya menjadi Allahmu; jadilah kudus, sebab Aku ini kudus.

I Petrus 1:15-16
1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

Untuk mencapai rencana Allah ini maka Tuhan tidak ingin jalan yang akan kita tapaki itu kita rombak sebab tujuannya sudah pasti yaitu untuk membawa manusia yang sebenarnya seperti rupa dan gambar Allah tetapi karena pekerjaan iblis, manusia jatuh dalam dosa sehingga kemuliaan dan kekudusan Allah itu hilang dan Tuhan mau mengembalikan.

Satu hal yang Tuhan mau tunjukkan di sini yaitu betapa ngeri kalau merombak Firman Tuhan! Jangan coba sedikitpun kita merombak apa yang Allah telah berikan. Tuhan sudah memberikan kita pola ibadah yang begitu jelas yaitu pola Tabernakel. Tidak ada lagi yang perlu kita ragukan karena semua sudah jelas.

Tetapi iblis bukan iblis kalau dia tidak berupaya meniupkan dalam pikiran kita untuk merubah sebab manusia cenderung untuk mengikuti firman yang cocok dengan dagingnya dan Firman yang benar yang tidak berbenturan dengan keinginan dagingnya ditolak.

Imamat 10:3
10:3 Berkatalah Musa kepada Harun: "Inilah yang difirmankan TUHAN: Kepada orang yang karib kepada-Ku Kunyatakan kekudusan-Ku, dan di muka seluruh bangsa itu akan Kuperlihatkan kemuliaan-Ku." Dan Harun berdiam diri.

Ini kasus pertama yang terjadi di mana keponakan Musa yaitu anak-anak Harun dilibas oleh api dari Tuhan. Memang secara lahiriah mereka mati tetapi masih mengenakan pakaian imam. Itu berarti kepada kita banyak orang yang masih melayani tetapi sebenarnya rohaninya sudah mati. Orang-orang seperti ini pasti bentrok dengan kekudusan dan kemuliaan Tuhan. Berita yang mereka sampaikan tidak ada lagi ketegasan dalam hal kekudusan dan kemuliaan Tuhan, kalaupun ada tetapi prakteknya sudah tidak seperti itu. Kalau ada pelayanan Tuhan yang sudah mati rohaninya jangan kita bertanya tentang Firman kepadanya. Bagaimana kita mau meraih kekudusan dan kemuliaan Tuhan kalau pelayan Tuhan yang melayani kita rohaninya sudah mati!

Ketika Tuhan Yesus bangkit dari kubur malaekat mengatakan “jangan mencari orang hidup di antara orang mati”. Artinya jangan mencari kehidupan dari orang yang mati rohaninya, apalagi mau mencari kekudusan Allah dan kemuliaan Allah! Sekalipun orang lain mengatakan ini ekstrim tetapi saya tidak peduli karena melihat untuk kita mencapai kekudusan dan kemuliaan Tuhan hal ini tidak bisa ditawar-tawar.

Yesaya 8:19
8:19 Dan apabila orang berkata kepada kamu: "Mintalah petunjuk kepada arwah dan roh-roh peramal yang berbisik-bisik dan komat-kamit," maka jawablah: "Bukankah suatu bangsa patut meminta petunjuk kepada allahnya? Atau haruskah mereka meminta petunjuk kepada orang-orang mati bagi orang-orang hidup?"

Kalau saudara menginginkan kekudusan dan untuk mencapai kemuliaan maka jangan bertanya pada pelayan Tuhan yang mati rohaninya. Karena hamba Tuhan seperti itu hanya akan berangkat dengan pikirannya sendiri dan tidak paham apa rencana Tuhan dalam hidupnya. Kalau hanya mau mencari bahan khotbah itu terlalu gampang, tetapi bukan itu yang Tuhan inginkan. Kalau hanya seperti itu maka kita tidak akan sampai pada puncak rencana Allah.

Jangan bertanya pada orang yang rohaninya mati. Bagaimana bukti bahwa pelayan itu hidup rohaninya? Harus ada pengajaran dan kesaksian hidup.
Yesaya 8:20
8:20 "Carilah pengajaran dan kesaksian!" Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar.

Pada kami pelayan Tuhan, Tuhan menutut hal yang berat di sini, bukan hanya kita harus memiliki pengajaran tetapi juga harus punya kesaksian. Bagaimana mau mencapai kesempurnaan dan bertemu bintang fajar kalau berbicara tidak sesuai dengan pengajaran dan tidak menyimpan kesaksian sebagai seorang murid.

Yesaya 8:16
8:16 Aku harus menyimpan kesaksian ini dan memeteraikan pengajaran ini di antara murid-muridku.

Pengajaran itu ada di antara murid-murid. Artinya pengajaran itu ada di antara kehidupan yang mau diajar. Dan bukti kita mempunyai pengajaran yang sehat adalah kita memiliki kesaksian hidup.
Tuhan menunjukkan kondisi Mempelai Wanita Tuhan yaitu ada dalam kekudusan dan kemuliaan Tuhan. Untuk mencapai kekudusan harus ada Firman pengajaran. Untuk mencapai kemuliaan Tuhan juga harus ada Firman pengajaran.
Yesaya 42:21
42:21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia;

Kemuliaan ini sudah disediakan oleh Tuhan sebelum dunia diciptakan. Itu bagaikan suatu paket yang sudah Tuhan bungkus dan ingin Tuhan berikan kepada kita di penghujung akhir zaman. Itu adalah rencana Tuhan yang sudah berjuta-juta tahun yang lalu. Kita tidak perlu tahu dunia ini sudah berapa lama sebab itu tidak ada hubungannya dengan keselamatan.
Ulangan 29:29
29:29 Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini."

Firman Tuhan yang sudah dibukakan rahasianya itulah yang harus kita lakukan. Manusia sudah jatuh dalam dosa dan hidup dalam dosa tetapi Tuhan mempunyai rencana mengembalikan kita pada kekudusanNya. Manusia sudah kehilangan kemuliaan Tuhan tetapi Tuhan mau membawa kita sejalan dengan kekudusan untuk mencapai kemuliaan.
Roma 3:23
3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

Lukas 24:5
24:5 Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati?

Jangan cari Tuhan Yesus di dalam pelayanan yang mati sebab anda tidak akan mendapatkan. Tuhan menjaga supaya jangan ada kematian beruntun. Ada 3 anjuran Tuhan:
1.      Harun, Eleazar dan Itamar tidak boleh berkabung.
Jangan sampai Harun dan kedua anaknya ikut mati, itu sebabnya Tuhan melarang mereka untuk berkabung. Kalau Harun dan kedua anaknya berkabung berarti mereka ikut dengan suasana orang yang mati itu sehingga akhirnya mereka juga mati dan orang Israel juga mati, artinya untuk kita ialah mati rohani.

2.      Jangan pergi dari depan kemah pertemuan sebab minyak urapan Allah ada di atas mereka.
Pintu kemah menunjuk baptisan Roh Kudus.

3.      Umat Tuhan yang harus berkabung.
Mengapa mereka harus berkabung? Sebab sasaran pelayanan imam-imam itu bukan untuk dirinya tetapi untuk jemaat Tuhan. Kalau hamba Tuhan paham bahwa tujuannya pelayanannya adalah sidang jemaat maka jangan bersekutu dengan kematian. Sebab kalau hamba Tuhan berkabung berarti dia bersekutu dengan kematian dan yang kena akibatnya adalah sidang jemaat. Jadi sidang jemaat harus berkabung supaya Tuhan melihat air mata mereka dan Tuhan mau menangani mereka sebab yang ingin Tuhan hentar menjadi karib Tuhan adalah sidang jemaat. Kalau umat Tuhan tidak berkabung maka putuslah hubungannya dengan Tuhan karena pelayan-pelayan Tuhan itu sudah mati rohaninya.

Jangan merubah ketetapan Tuhan. Ternyata pengalaman ini tidak mau dipelajari dengan mantap oleh yang senior yaitu Musa dan Harun. Mereka tidak mau menaruh hal ini dengan mantap dalam hatinya supaya jangan mereka mengalami apa yang terjadi pada Nadab dan Abihu. Mereka sudah tahu bahwa akibat Nadab dan Abihu merubah ketetapan Tuhan maka mereka pasti mati. Karena tidak waspada maka Musa dan Harun juga merubah ketetapan Tuhan. Setiap kejadian itu harus dijadikan pelajaran dan cambuk dari Tuhan dan bukan hanya sekedar kita baca.
Bilangan 20:7-11
20:7 TUHAN berfirman kepada Musa:
20:8 "Ambillah tongkatmu itu dan engkau dan Harun, kakakmu, harus menyuruh umat itu berkumpul; katakanlah di depan mata mereka kepada bukit batu itu supaya diberi airnya; demikianlah engkau mengeluarkan air dari bukit batu itu bagi mereka dan memberi minum umat itu serta ternaknya."
20:9 Lalu Musa mengambil tongkat itu dari hadapan TUHAN, seperti yang diperintahkan-Nya kepadanya.
20:10 Ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan jemaah itu di depan bukit batu itu, berkatalah ia kepada mereka: "Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?"
20:11 Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum.

Tuhan menyuruh dia berbicara kepada bukit batu tetapi Musa malah memukul dengan tongkatnya. Yang dia ingat adalah kejadian ketika keluar dari Mesir dan menghadapi orang Amalek.
Keluaran 17:5
17:5 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Berjalanlah di depan bangsa itu dan bawalah beserta engkau beberapa orang dari antara para tua-tua Israel; bawalah juga di tanganmu tongkatmu yang kaupakai memukul sungai Nil dan pergilah.

Dia lupa bahwa sekarang mereka sudah ada dalam kepemimpinan Peti Perjanjian. Kepemimpinan tongkat mulai dari Mesir sampai ke padang gunung Sinai tetapi dari gunung Sinai sampai masuk tanah Kanaan mereka dipimpin oleh Tabut Perjanjian.

Bilangan 20:12
20:12 Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka."

Merubah sedikit saja Tuhan sudah tersinggung persoalan kekudusanNya. Berarti merubah sedikit saja kita tidak akan sampai pada kekudusan dan kemuliaan Tuhan. Musa tidak bisa membawa jemaah Tuhan ke negeri yang Tuhan akan berikan pada mereka. Berarti tidak mencapai wilayah kesempurnaan. Kalau sekarang ini kita tidak mencapai wilayah kesempurnaan berarti kelak akan berhadapan dengan siksaan antikristus.

Merubah sedikit saja titah Tuhan sudah dianggap Tuhan memberontak.
Bilangan 27:14
27:14 Karena pada waktu pembantahan umat itu di padang gurun Zin, kamu berdua telah memberontak terhadap titah-Ku untuk menyatakan kekudusan-Ku di depan mata mereka dengan air itu." Itulah mata air Meriba dekat Kadesh di padang gurun Zin.

Musa akhirnya bermohon-mohon kepada Tuhan supaya bisa masuk ke tanah perjanjian.
Ulangan 3:23-26
3:23 "Juga pada waktu itu aku mohon kasih karunia dari pada TUHAN, demikian:
3:24 Ya, Tuhan ALLAH, Engkau telah mulai memperlihatkan kepada hamba-Mu ini kebesaran-Mu dan tangan-Mu yang kuat; sebab allah manakah di langit dan di bumi, yang dapat melakukan perbuatan perkasa seperti Engkau?
3:25 Biarlah aku menyeberang dan melihat negeri yang baik yang di seberang sungai Yordan, tanah pegunungan yang baik itu, dan gunung Libanon.
3:26 Tetapi TUHAN murka terhadap aku oleh karena kamu dan tidaklah mendengarkan permohonanku. TUHAN berfirman kepadaku: Cukup! Jangan lagi bicarakan perkara itu dengan Aku.

Keras Tuhan terhadap Musa! Ini bukti bahwa Tuhan sangat menghargai FirmanNya. Tetapi Musa dan Harun tidak menghargai, sama seperti Nadab dan Abihu juga tidak menghargai. Itu sebabnya Tuhan ingin menekankan ini sebab kita sedang berjalan untuk mencapai kekudusan dan kemuliaan sama seperti Tuhan.
Ulangan 3:27-29
3:27 Naiklah ke puncak gunung Pisga dan layangkanlah pandangmu ke barat, ke utara, ke selatan dan ke timur dan lihatlah baik-baik, sebab sungai Yordan ini tidak akan kauseberangi.
3:28 Dan berilah perintah kepada Yosua, kuatkan dan teguhkanlah hatinya, sebab dialah yang akan menyeberang di depan bangsa ini dan dialah yang akan memimpin mereka sampai mereka memiliki negeri yang akan kaulihat itu.
3:29 Demikianlah kita tinggal di lembah di tentangan Bet-Peor."

Ternyata semakin saya mendalamai semakin saya takut, sebab merubah sedikit saja Tuhan sudah katakan pemberontak. Bagaimana kita bisa menjalani hidup yang begitu berat ini? Tuhan sudah menunjukkan bagaimana cara untuk mengatasi permasalahan ini.

Harun artinya guru atau terang. Artinya jangan terangmu berubah, jangan pengajaranmu berubah. Itamar artinya daratan dengan pohon-pohon Palem. Pohon Palem artinya kemenangan. Artinya jangan tinggalkan kemengangan, jangan sampai kalah, jangan sedikitpun mengalah. Eleazar artinya orang yang ditolong oleh Yehova. Kita tidak akan ditolong oleh Tuhan kalau tidak bersandar kepada Tuhan.

Bila pelayan-pelayan ini meninggalkan pengajaran, meninggalkan terang maka akibatnya kegelapan.
Amsal 6:23
6:23 Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,

Bila pelayan-pelayan ini meninggalkan kemenangan maka akan selalu kalah.
Wahyu 7:9
7:9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.

Bila tidak ditolong oleh Tuhan maka akibatnya akan terjadi kematian dan umat Tuhan yang kena murka. Itu sebabnya umat Tuhan harus menangis. Ini tugas umat Tuhan untuk mendoakan hamba-hamba Allah. Tugas hamba Tuhan tidak enteng, begitu berat yaitu untuk menghadirkan kekudusan dalam sidang jemaat dan mulai dari dirinya sendiri (hamba Tuhan).

Setiap pelanggaran mulai dari taman Eden, Tuhan selalu mengatakan bila melanggar akibatnya mati. Jadi jauh sebelumnya manusia sudah tahu hal ini. Sebelum manusia jatuh dalam dosa mereka sudah tahu akibat melanggar adalah mati dan kita ini adalah akibat kejatuhan manusia, masakan kita mau meneruskan akibat itu! Kita sudah harus belajar dari kejadian-kejadian sebelumnya. Musa seharusnya belajar dari kejadian yang dialami oleh Nadab dan Abihu, kenapa dia masih memberontak. Tuhan mengakui Musa itu orang yang paling lembut dari seluruh manusia tetapi masih bisa terjadi seperti itu, apalagi kita ini.
Bilangan 12:3
12:3 Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi.


Kejadian 2:17
2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

Apakah setelah memakan buah itu Adam dan Hawa langsung mati? Tidak, mereka masih hidup 900 tahun lebih tetapi rohani mereka yang mati. Berarti setiap pelanggaran akan berujung pada kematian rohani.

Keluaran 11:5
11:5 Maka tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir akan mati, dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak sulung budak perempuan yang menghadapi batu kilangan, juga segala anak sulung hewan.

Mengapa mereka harus mati? Sebab mereka adalah orang-orang yang ada di bawah komando Firaun untuk menghalang-halangi umat Tuhan beribadah dan melayani. Sebenarnya kalau kita menghalang-halangi orang lain maka lebih dahulu kita sudah menghalangi diri kita. Kita sudah menghalangi diri kita maka kita juga menghalangi orang lain.

Ada tiga kasus kematian di sini yang harus kita perhatikan. Tiga kasus ini kena pada 3 unsur dalam diri manusia yaitu tubuh, jiwa dan roh. Kematian mulai dari roh lalu jiwa dan kemudian tubuh itu sebabnya Tuhan memulai pemulihan dari roh lalu jiwa dan tubuh.
I Tesalonika 5:23
5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

Banyak orang masih berjalan-jalan tetapi rohnya sudah mati, banyak orang berjalan-jalan tetapi jiwanya sudah mati.

1.      Anak sulung Firaun
Firaun inilah yang disembah orang Mesir. Kalau berbicara tentang penyembahan berarti roh yang akan mati. Kalau kita menghalang-halangi diri kita dan ditambah menghalang-halangi orang lain berarti tinggal menunggu roh kita mati. Kalau roh sudah mati maka komunikasi dengan Tuhan sudah sulit sebab komunikasi dengan Tuhan lewat roh. Itu sebabnya mari kita memperhatikan supaya jangan kita berujung pada kematian rohani dan juga berakibat pada kematian jasmani.

Mari kita perhatikan apakah roh kita masih terasa hidup atau tidak. Tanda seseorang rohnya masih hidup dia pasti senang menyembah Tuhan. Sesibuk apapun dia pasti mencari waktu menyembah Tuhan sebab di situ dia memberi makan rohnya supaya jangan mati. Namun banyak orang tidak peduli dengan seruan rohnya yang ingin makan. Beri makan rohmu supaya jangan terjadi kematian beruntun! Sampai 3 kali Tuhan mengingatkan supaya jangan terjadi kematian beruntun dalam Imamat pasal 10. Itu menunjuk kematian roh, jiwa dan tubuh.

2.      Anak sulung orang Mesir
Ini kena mengena dengan jiwa. Kalau jiwa tidak diberi makan Firman maka kesempatan untuk damai dan berbahagia apalagi selamat itu akan hilang. Itu sebabnya jiwa harus kita isi dengan Firman di dalam urapan Roh Kudus sehingga ada kesempatan merasakan damai dan kebahagiaan serta keselamatan menjadi bagian kita.

Hadirlah ketika ada kesempatan kita mendapatkan suplai makanan untuk jiwa kita. Ini yang harus ada dalam diri kita anak-anak Tuhan. Di akhir zaman ini sarana untuk membuat rohani kita mati bertebaran di mana-mana. Salah sedikit kita melangkah maka kita akan jatuh dari titian sebab begitu hebat pekerjaan kuasa kegelapan untuk membinasakan roh, jiwa dan tubuh.

Itu sebabnya kematian anak sulung orang Mesir ini hubungannya dengan jiwa, berarti mereka tidak diberi kesempatan untuk hidup damai, untuk menikmati kebahagiaan apalagi kesempatan untuk selamat.

3.      Anak sulung hewan
Ini kena mengena dengan tubuh. Tubuh adalah daging, itulah tubuh jasmani. Untuk binatang tidak ada kesempatan untuk bertobat. Jadi anak-anak sulung binatang ini kena pada tubuh. Kalau manusia sudah tidak mau bertobat itu sejajar dengan binatang! Kehidupan yang tidak bertobat itu bagaikan binatang.

Demikian juga hamba Tuhan yang bandel itu sama dengan binatang.
Ulangan 18:15-20
18:15 Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.
18:16 Tepat seperti yang kamu minta dahulu kepada TUHAN, Allahmu, di gunung Horeb, pada hari perkumpulan, dengan berkata: Tidak mau aku mendengar lagi suara TUHAN, Allahku, dan api yang besar ini tidak mau aku melihatnya lagi, supaya jangan aku mati.
18:17 Lalu berkatalah TUHAN kepadaku: Apa yang dikatakan mereka itu baik;
18:18 seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.
18:19 Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban.
18:20 Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati.

Ini berarti hamba Tuhan yang merubah Firman. Ini yang harus kita sikapi kita harus waspada di penghujung akhir zaman. Zaman Taurat sarana untuk beribadah sudah ada, sebab Tabernakel sudah ada, maka Tuhan mengirim api. Begitu juga ketika gereja mula-mula akan dibawa pada suasana ibadah dan pelayanan, maka Tuhan mengirimkan api. Dalam pelayanan Tuhan Yesus lebih dahulu Dia harus dibaptis dengan roh dan api. Di penghujung pelayananNya Tuhan Yesus juga melayani murid-muridNya dengan api.
Yohanes 21:9
21:9 Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti.

Ada nilai rohani yang harus kita perhatikan di sini. Saat itu Petrus dan teman-temannya kerohaniannya sudah menukik, ini persis sama dengan Elia. Setelah melihat api arang ini maka terkenanglah mereka akan kejadian Elia. Ketika pelayanan Elia sudah menukik maka perlu diperlihatkan api arang. Orang Israel dahulu tidak membuat arang dari sembarang kayu. Api arang ini diambil dari kayu arar.
Mazmur 120:4
120:4 Panah-panah yang tajam dari pahlawan dan bara kayu arar.

Jadi api arang itu diambil dari kayu arar. Dahulu Elia ditidur di bawah pohon arar dan meminta supaya Tuhan mengambil nyawanya karena dia putus asa dalam pelayanannya. Dia sudah melihat kuasa Allah tetapi karena suara Izebel dia lari terbirit-birit dan minta mati. Akhir zaman ini suara Izebel itu mengejar kita.

Dahulu Elia tidur di bawah pohon arar, sekarang Tuhan memperlihatkan kita bahwa ada ikan dan roti yang dibakar di atas arang kayu arar. Kalau kita memakan roti/ Firman dan ikan yang sudah dibakar itu mengingatkan kita selalu akan panggilan Tuhan. Ingat sidang jemaat, perhatikan panggilan Tuhan dalam dirimu. Jangan mati seperti Nadab dan Abihu, jangan minta mati seperti Elia, jangan seperti Petrus dan kawan-kawannya yang meninggalkan panggilan Tuhan. Kalau meninggalkan panggilan Tuhan akan senasib dengan iblis.
Matius 25:41
25:41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.

Bahasa ini jangan sampai kena kepada kita. Ketika Tuhan Yesus sudah ada dalam suasana kebangkitan maka Tuhan secara khusus datang kepada Petrus, berarti dia tidak dibiarkan oleh Tuhan. Seringkali kita meninggalkan panggilan dan mengutamakan hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan panggilan Tuhan. Itu sama dengan kita bawa diri pada api yang kekal.

I Raja-raja 19:4
19:4 Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."

Tadinya Elia merasa lebih baik dari yang lain, dia mengatakan dirinya giat untuk Tuhan. Tetapi dalam keadaan depresi rohani dia mengatakan tidak lebih baik dari nenek moyangnya.
I Raja-raja 19:5-8
19:5 Sesudah itu ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu. Tetapi tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia serta berkata kepadanya: "Bangunlah, makanlah!"
19:6 Ketika ia melihat sekitarnya, maka pada sebelah kepalanya ada roti bakar, dan sebuah kendi berisi air. Lalu ia makan dan minum, kemudian berbaring pula.
19:7 Tetapi malaikat TUHAN datang untuk kedua kalinya dan menyentuh dia serta berkata: "Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu."
19:8 Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.

Mari kita melihat kasus-kasus yang terjadi yang digambarkan oleh Firman dan referensikan dengan Firman. Coba lihat bagaimana diri kita masing-masing. Apakah kasus-kasus ini tidak mewarnai diri kita? Kalau kita mau jujur semua ini mewarnai diri kita. Tetapi kalau kita melihat kayu arar berarti Tuhan masih mencari kita. Tuhah memperlihatkan bara api supaya Petrus kembali dan benar dengan derai air mata Petrus mengaku mengasihi Tuhan dan dia kembali.
Untuk kasus-kasus semacam ini Paulus benar-benar melatih dirinya supaya jangan dia mengajar tetapi dirinya sendiri ditolak.
1 Korintus 9:27
9:27 Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.

Ini harus ada dalam diri hamba-hamba Tuhan dan sidang jemaat supaya jangan sampai ketika Tuhan datang kita malah ditolak. Dalam Matius 25 tadi ada penolakan Tuhan kepada orang yang tidak mau melayani dengan cara Tuhan. Mereka mengabaikan pelayanan dan hanya terfokus pada dirinya, itu sebabnya mereka harus berhadapan dengan api yang kekal. Berarti itu terjadi karena dalam diri mereka ada pemberontakkan.

Ketika Tuhan Yesus melayani murid-muridNya maka murid-muridNya yang tadinya ragu-ragu juga memberikan hal yang sama yaitu ikan goreng. Itu berarti mereka memiliki hal yang sama. Ini yang Tuhan inginkan yaitu Tuhan Yesus ada pada standar kekudusan dan kemuliaan maka gereja Tuhan harus mencapai standar yang sama. Biarlah kita harus berjuang untuk itu.

Maleakhi 1:10
1:10 Sekiranya ada di antara kamu yang mau menutup pintu, supaya jangan kamu menyalakan api di mezbah-Ku dengan percuma. Aku tidak suka kepada kamu, firman TUHAN semesta alam, dan Aku tidak berkenan menerima persembahan dari tanganmu.

Ini keluh kesah hatinya Tuhan. Untuk menutup pintu dan menyalakan api di mezbah Tuhan saja orang Israel berlaku kurang ajar, mereka minta bayaran. Menutup pintu berarti putus hubungan dengan hidup lama (luar). Jadi pelayanan yang mereka lakukan bukan pelayanan cuma-cuma. Apakah Tuhan Yesus melayani murid-muridNya dengan terpaksa? Apakah murid-muridNya harus melayani Tuhan Yesus dengan terpaksa?

Baiklah kita berpikir untuk melayani Tuhan dengan berkobar-kobar. Hubungan kita dengan perkara yang di belakang, dengan hidup lama harus putus kalau benar-benar kita mau melayani Tuhan.

Kalau rohani saudara merosot segera bangkit, jangan saudara mengalami kematian beruntun. Cukup orang lain seperti itu, jangan lagi saudara menambah barisan orang seperti itu. Jangan bertanya Firman yang hidup pada pelayan yang mati rohaninya. Mari kita cari Firman yang hidup pada pelayanan yang hidup sehingga langkah kita teratur rapi menuju pada puncak kekudusan dan puncak kemuliaan Tuhan. Ini yang Tuhan nyatakan lewat kasus Nadab dan Abihu di mana Tuhan memperlihatkan kekudusan dan kemuliaanNya. Ini yang seringkali tidak dihargai oleh banyak pelayan Tuhan termasuk oleh Musa dan Harun.

Biarlah kita melihat ke mana Tuhan membawa kita. Hamba Tuhan biarlah tahu ke mana sasaran pelayanannya, ke mana sidang jemaat mau dihentar.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar