20141227

Kebaktian Doa, Sabtu 27 Desember 2014 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Di penghujung akhir zaman ini kita harus waspada karena iblis akan berusaha untuk menghancurkan kita karena dia tahu waktunya segera akan berakhir.

Amos 8:1-3 (Penglihatan keempat: Bakul dengan buah-buahan)
8:1 Inilah yang diperlihatkan Tuhan ALLAH kepadaku: Tampak sebuah bakul berisi buah-buahan musim kemarau.
8:2 Lalu berfirmanlah Ia: "Apakah yang kaulihat, Amos?" Jawabku: "Sebuah bakul berisi buah-buahan musim kemarau." Berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Kesudahan telah datang bagi umat-Ku Israel. Aku tidak akan memaafkannya lagi.
8:3 Nyanyian-nyanyian di tempat suci akan menjadi ratapan pada hari itu," demikianlah firman Tuhan ALLAH. "Ada banyak bangkai: ke mana-mana orang melemparkannya dengan diam-diam."

Buah musim kemarau ini dalam terjemahan aslinya adalah buah yang sudah matang. Matang dari sisi mana? Alkitab mengenal ada dua sisi, matang dari sisi negatif dan matang dari sisi yang positif. Kitab Amos 8:1-3 ini berbicara sisi yang negatif. Kita melihat di sini Alkitab menceritakan kepada kita bahwa benar-benar Tuhan tidak akan memaafkannya lagi. Buah yang matang dari sisi negatif ini tidak akan dimaafkan lagi sehingga nyanyian-nyanyian di tempat suci dirubah menjadi ratapan, dirubah menjadi nyanyian perkabungansebabmatangdalamkejahatan.

Mengapa dikatakan buah ini sudah matang? Karena mereka telah dilawati oleh Tuhan tetapi mereka tetap membangkang dan menambah terus perbuatan jahat mereka. Ibadah mereka isi dengan puji-pujian dan menyangka itu menyenangkan hati Tuhan padahal kebalikannya itu malah membuat hati Tuhan sebal. Sehingga Tuhan melihat tiba saatnya buah itu sudah matang untuk dimusnahkan oleh Tuhan.

Dari pasal yang kedua Tuhan sudah memilih orang-orang khusus untuk menjadi nazir dan nabi agar mereka tinggal di antara umat Tuhan. Maksudnya dengan kehadiran mereka ini membawa hadirat Tuhan sehingga kehidupan umat Tuhan benar-benar hanya tertuju kepada Tuhan. Tetapi perbuatan Tuhan ini tidak digubris, tidak diperduli oleh mereka.

Pada pasal yang keempat kita melihat kepada bangsa Israel ini berkali-kali Tuhan berikan teguran supaya mereka berbalik tetapi mereka ini tidak mau berbalik. Apakah mereka tidak beribadah? Mereka beribadah tetapi hati mereka tidak melekat pada pengajaran. Apakah mereka tidak memuji Tuhan? Justru pujian mereka lebih semarak dari kita tetapi tidak ada Firman pengajaran.

Ini yang membuat Tuhan sebal dan Tuhan tidak mampu menahan lagi, Tuhan mengatakan buah mereka sudah matang. Nabi Amos tidak asing lagi dengan buah ara karena dia adalah pemungut buah ara hutan sehingga ketika Tuhan memperlihatkan maka Amos tidak salah menjawab. Amos melihat buah itu sudah matang tetapi matang dalam arti siap untuk dihukum. Benar-benar Tuhan memperlihatkan di sini bahwa Dia tidak mau dipermainkan.

Mereka beribadah, mereka mendengar Firmansedikit, mereka memuji Tuhan bahkan lebih dari kita tetapi ada satu yang kurang yaitu Firman yang menegur, Firman pengajaran yang mengoreksi tidak mereka suka.
Amos 5:10
5:10 Mereka benci kepada yang memberi teguran di pintu gerbang, dan mereka keji kepada yang berkata dengan tulus ikhlas.

Apalah arti beribadah dan pujian yang menggelegar tetapi mereka tidak butuh pengajaran yang menyucikan. Ini pelajaran bagi kita, kita sudah beribadah dan memuji Tuhan tetapi kalau hati kita tidak cenderung pada Firman pengajaran maka itu salah. Seharusnya ketika kita datang beribadah kita harus meminta kepada Tuhan untuk ditunjukkan kesalahan dan kekurangan kita agar kita akui dan Tuhan bersihkan dengan darahNyalewatpenampilanpengajaranFirman Allah.

Orang Israel justru kebalikkannya, ketika Firman disampaikan malah mereka benci. Sasaran kebencian ditujukan kepada yangg menegur padahal dia menegur dengan tulus hati.
Amsal 5:11-14
5:11 dan pada akhirnya engkau akan mengeluh, kalau daging dan tubuhmu habis binasa,
5:12 lalu engkau akan berkata: "Ah, mengapa aku benci kepada didikan, dan hatiku menolak teguran;
5:13 mengapa aku tidak mendengarkan suara guru-guruku, dan tidak mengarahkan telingaku kepada pengajar-pengajarku?
5:14 Aku nyaris terjerumus ke dalam tiap malapetaka di tengah-tengah jemaah dan perkumpulan."


Amos 5:10
5:10 Merekabencikepada yang memberiteguran di pintugerbang, danmerekakejikepada yang berkatadengantulusikhlas.

Justru di tengah-tengah jemaat ada orang yang seperti ini. Ini jangan sampai terjadi dalam diri kita. Ini yang ada di tengah-tengah orang Israel yang ada di utara karena mereka telah terbuai dengan keberhasilan secara lahiriah. Pujian itu mereka utamakan tetapi mereka menolak teguran, menolak FirmanPengajaranuntukmenyucikan.

Pada gereja umum mereka memuji Tuhan dengan menggelegar tetapi ketika disampaikan Firman mereka ada di luar. Lebih baik pujian biasa saja dan tidak terlalu menggelegar asal kita memasang telinga kita mendengarkan Firman Tuhan dengan sungguh-sungguh dan mengalami penyucian.
Ayub 36:10
36:10 daniamembukakantelingamerekabagiajaran, danmenyuruhmerekaberbalikdarikejahatan.

Penyucian itulah yang bagaikan pujian kepada Tuhan. Hidup kita yang disucikan itu adalah sanjungan kepada Tuhan. Itu lebih dihargai oleh Tuhan dari pada sekedar mulut yang memujiTuhantetapihatitidakalamigarapanFirman Allah.
Amsal 23:26
23:26 Haianakku, berikanlahhatimukepadaku, biarlahmatamusenangdenganjalan-jalanku.

Mereka ini tidak mau peduli dengan apayang Tuhan suka. Apa yang Tuhan suka justru mereka tidak suka sebaliknya apa yang Tuhan tidak suka malah itu yang mereka suka. Jangan kita kepincut dengan pujian yang menggelegar dan kita anggap itu luar biasa. Padahal Alkitab mengatakan itu Tuhan benci kalau tanpa Firman yang menyucikan.
Amos 5:21-24
5:21 "Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu.
5:22 Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang.
5:23 Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar.
5:24 Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir."

Yang Tuhan suka itu ada pada ayat 24 tetapi justru itu yang mereka tidak suka. Mereka tidak cocok dengan selera Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.

Itu sebabnya kita harus memperhatikan baik-baik supaya kita benar-benar matang bukan dari sisi yang negatif tetapi matang dari sisi yang positif. Semunya ini melalui proses.
Yakobus 1:12-13
1:12 Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
1:13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun.

Tuhan tidak pernah mencobai, yang mencobai itu adalah iblis. Kalau iblis mencobai tujuannya untuk menghancurkankita. Tetapi Tuhan menguji kita supaya kita naik kelas.
Yakobus 1:14
1:14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.

Orang Israel ini tidak peduli dengan selera Tuhan, apa yang menjadi selera Tuhan mereka tepis dan mereka hanya mengikuti keinginan mereka sendiri. Jadi orang Israel memuji Tuhan hanya atas keinginan mereka sendiri dan bukan sesuaikandengan selera Tuhan, bukan atas dasar Firman penyucian. Akhirnya mereka diseret dan dipikat kepada perkara-perkara yang sifatnya negatif yang menyeretmerekapadamurka Allah.

Yakobus 1:15
1:15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.

Inilah buah ara musim kemarau, matang dalam dosa, matang dalam perlawanan kepada Tuhan. Ini bukan matang yang positif tetapi matang yang negatif. Akhirnya melahirkan maut dan Tuhan tidak memaafkannya lagi, itu berarti kemusnahan. Tuhan merubah pujian mereka menjadi perkabungan. Jangan sampai kita melayani Tuhan, kita pikir kita sudah memuji Tuhan, kita sudah menyanyi bagi Tuhan padahal Tuhan merubah pujian itu menjadi ratapan. Tetapi bila kita memuji Tuhan dan mendahulukan hidup kita disucikan dan dibersihkan karena kita  membuka hati untuk menerima Firman pengajaran maka sekalipun pujian kita hanya satu mangkok tetapi itu lebih menyenangkan hati Tuhan dari pada pujian yang banyak dan gegap gempita namun tanpa penyucian.

Iblis begitu lihai di hari-hari terakhir ini, dia memutar fakta sehingga manusia Kristen tidak tahu selera Allah. Dia pikir sudah memuji Tuhan bahwa itu selera Tuhan padahal bukan. Selera Tuhan adalah hidup kita disucikan lewat Firman pengajaranbaruadapuji-pujian.

Jangan kita marah kepada orang yang menyampaikan Firman penyucian. Saya banyak mengalami ketika menyampaikan Firman penyucian ada umat dan bahkan hamba Tuhan yang marah dan tidak suka. Kalau gembala menolak Firman penyucian maka dia akan menerima akibatnya, jiwa-jiwa yang dia layani akan keluar (tinggalkandia).
Amsal 5:11-19
5:11 dan pada akhirnya engkau akan mengeluh, kalau daging dan tubuhmu habis binasa,
5:12 lalu engkau akan berkata: "Ah, mengapa aku benci kepada didikan, dan hatiku menolak teguran;
5:13 mengapa aku tidak mendengarkan suara guru-guruku, dan tidak mengarahkan telingaku kepada pengajar-pengajarku?
5:14 Aku nyaris terjerumus ke dalam tiap malapetaka di tengah-tengah jemaah dan perkumpulan."
5:15 Minumlah air dari kulahmu sendiri, minumlah air dari sumurmu yang membual.
5:16 Patutkah mata airmu meluap ke luar seperti batang-batang air ke lapangan-lapangan?
5:17 Biarlah itu menjadi kepunyaanmu sendiri, jangan juga menjadi kepunyaan orang lain.
5:18 Diberkatilah kiranya sendangmu, bersukacitalah dengan isteri masa mudamu:
5:19 rusa yang manis, kijang yang jelita; biarlah buah dadanya selalu memuaskan engkau, dan engkau senantiasa berahi karena cintanya.

Penyesalan itu tidak pernah ada di depan tetapi selalu di belakang. Dia menyesal karena menolak pengajaran yang disampaikan oleh guru. Telinganya hanya cenderung mendengar bisikan daging/ iblis dan dunia dan bukan mengdengar Firman yang disampaikan oleh hamba Tuhan. Teguran itu mengarahkan kita pada nikah yang rohani. Kita harus lapang dada menerima garapan Firman Tuhan walaupun sakit bagi daging dari pada kita berbual-bual keluar dan orang lain yang mencedok.

Apa yang terjadi pada pasal 8 ini prosesnya mulai dari pasal 2. Tuhan sudah melantik nabi dan memilih nazir di tengah mereka supaya mereka mengerti bahwa ada Allah di sekitar mereka. Bukan berarti nabi dan nazir itu adalah Allah tetapi kehadiran mereka membuat umat Tuhan merasakan kehadiran Tuhan di sekitar mereka.

Alangkah indahnya kalau kita hadir di tengah masyarakat dan kita menjadi berkat. Kalau kita menjadi berkat maka orang lain akan menanti-nantikan kapan lagi kita datang.

Segala sesuatu itu melalui proses. Kalau kita mulai tidak menggubris tampilnya hamba Tuhan di tengah-tengah kita dan Tuhan mengugah kita dengan bunyi gerobak yang menarik gandum yang banyak. Artinya Tuhan akan mengingatkan bahwa pernah Firman Allah digelar di daerahmu tetapi engkau tidak menghirau. Itu sebabnya Tuhan mengizinkan terjadi 4 masalah. Ini sudah terjadi tetapi begitu kerasnya hati orang Israel.

Tuhan bergerak lagi pada Amos pasal 4 dengan melakukan ini dan itu, Tuhan berpikir mereka akan berbalik kepada Tuhan tetapi ternyata tidak. Memang secara lahiriah mereka berbalik, mereka terlihat beribadah dan memuji Tuhan tetapi hati mereka tidak mereka beri untuk dibentuk oleh Tuhan.
Amsal 23:26
23:26 Hai anakku, berikanlah hatimu kepadaku, biarlah matamu senang dengan jalan-jalanku.

Tuhan minta hati kita, bukan hanya pujian kita yang kita persembahkan kepada Tuhan. Membuka hati kepada Tuhan sama dengan menaruh perhatian pada Firman yang kita dengar supaya Tuhan memberikan pengertian kepada kita. Ketika mendengar Firman kita tidak menaruh perhatian dan mengembara kemana-mana itu berarti kita menutup hati.Banyak anak Tuhan datang beribadah tetapi hatinya tidak terbuka kepada Tuhan sebab perhatiannya ke mana-mana.

Ada yang tidak senang dengan jalan-jalannya Tuhan. Umat Israel sampai mengusir hamba Tuhan yang menyampaikan Firman.
Yesaya 30:11-13
30:11 menyisihlah dari jalan dan ambillah jalan lain, janganlah susahi kami dengan Yang Mahakudus, Allah Israel."
30:12 Sebab itu beginilah firman Yang Mahakudus, Allah Israel: "Oleh karena kamu menolak firman ini, dan mempercayakan diri kepada orang-orang pemeras dan yang berlaku serong dan bersandar kepadanya,
30:13 maka sebab itu bagimu dosa ini akan seperti pecahan tembok yang mau jatuh, tersembul ke luar pada tembok yang tinggi, yang kehancurannya datang dengan tiba-tiba, dalam sekejap mata,

Pada Amos 8:1-3 Tuhan memperlihatkan pada Amos buah-buahan musim kemarau dan dia melihat buah ara yang matang tetapi matang dalam sisi yang negatif, matang dalam dosa, matang dalam kejahatan. Jangan sampai kita menjadi anak Tuhan yang matang tetapi bukan matang yang positif namun matang yang negatif.


Wahyu 14:14-18
14:14 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya.
14:15 Maka keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: "Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak."
14:16 Dan Ia, yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumi pun dituailah.
14:17 Dan seorang malaikat lain keluar dari Bait Suci yang di sorga; juga padanya ada sebilah sabit tajam.
14:18 Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah; ia berkuasa atas api dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya: "Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah-buah pohon anggur di bumi, karena buahnya sudah masak."

Malaikat ini datang dari mezbah sebab mezbah ini yang menunjuk Korban Kristus inilah yang mereka nista. Dasar dari penyucian adalah mezbah ini, yaitu Korban Kristus. Kalau mereka tidak suka akhirnya mereka dilemparkan dalam kilangan yang besar, itulah sengsara besar 3,5 tahun aniaya antikristus.
Wahyu 14:19-20
14:19 Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah.
14:20 Dan buah-buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang kuda dan jauhnya dua ratus mil.

Kenapa tingginya sampai dikekang kuda? Dalam surat Yakobus dikatakan kuda dikendalikan oleh kekang. Itu berarti kehidupan yang ada dalam masalah ini adalah kehidupan yang tidak pernah dikekang oleh Firman (tidakreladikekangolehFirman Allah).
Yakobus 3:1-3
3:1 Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat.
3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
3:3 Kita mengenakan kekang pada mulut kuda, sehingga ia menuruti kehendak kita, dengan jalan demikian kita dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

Akhirnya ukuran hukuman itu sampai dikekang kuda. Ketika anak Tuhan atau hamba Tuhan tidak mau dikendalikan oleh Firman maka dia masuk dalam ukuran hukuman ini. Apa yang dikatakan oleh Firman itu pasti akan digenapi di kemudian hari, pasti akan menjadi kenyataan. Kalau sekarang kita tidak mau dikekang, tidak mau dikendalikan oleh Firman, tidak peduli tentang ibadah, tidak peduli dengan sembayang, tidak peduli untuk melayani Tuhan, tidak peduli dengan kesucian maka nanti akan berhadapan dengan darah setinggi kekang kuda. Artinya akan melihat kengerian derita sengsara di depan yang luar biasa.

Itu sebabnya mari kita berbalik kepada Tuhan, artinya mari kita berdamai dengan Tuhan. Dipenghujung tahun ini, apa yang salah pada hari-hari yang sudah biarlah kita selesaikan dan kita kembali kepada Tuhan.

Amos 4:6
4:6 "Sekalipun Aku ini telah memberi kepadamu gigi yang tidak disentuh makanan di segala kotamu dan kekurangan roti di segala tempat kediamanmu, namun kamu tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN.
Apakah mereka tidak memuji Tuhan? Mereka memuji Tuhan tetapi hati mereka tidak tertuju kepada Tuhan.

Amos 4:8
4:8 penduduk dua tiga kota pergi terhuyung-huyung ke satu kota untuk minum air, tetapi mereka tidak menjadi puas; namun kamu tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN.
Ada fellowship antara kota tetapi kenyataannya fellowship mereka tidak membawa kembali kepada Tuhan.

Amos 4:9-11
4:9 "Aku telah memukul kamu dengan hama dan penyakit gandum, telah melayukan taman-tamanmu dan kebun-kebun anggurmu, pohon-pohon ara dan pohon-pohon zaitunmu dimakan habis oleh belalang, namun kamu tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN.
4:10 "Aku telah melepas penyakit sampar ke antaramu seperti kepada orang Mesir; Aku telah membunuh terunamu dengan pedang pada waktu kudamu dijarah; Aku telah membuat bau busuk perkemahanmu tercium oleh hidungmu; namun kamu tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN.
4:11 "Aku telah menjungkirbalikkan kota-kota di antara kamu, seperti Allah menjungkirbalikkan Sodom dan Gomora, sehingga kamu menjadi seperti puntung yang ditarik dari kebakaran, namun kamu tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN.

Mereka sudah direbut oleh Tuhan dari dalam api bagaikan puntung yang ditarik dari dalam api tetapi tetap mereka tidak berbalik. Hal ini jangan terjadi pada diri kita. Biarlah memasuki tahun 2015, hati kita benar-benar dipersembahkan kepada Tuhan. Jangan sampai pujian yang kita naikan malah Tuhan rubah  menjadi ratapan.
Amos 8:1-3
8:1 Inilah yang diperlihatkan Tuhan ALLAH kepadaku: Tampak sebuah bakul berisi buah-buahan musim kemarau.
8:2 Lalu berfirmanlah Ia: "Apakah yang kaulihat, Amos?" Jawabku: "Sebuah bakul berisi buah-buahan musim kemarau." Berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Kesudahan telah datang bagi umat-Ku Israel. Aku tidak akan memaafkannya lagi.

Amos melihat buah ara musim kemarau di dalam keranjang. Artinya dia melihat buah ara yang sudah matang, namun matang di dalam kejahatan, Israek digambarkan bagaikan buah ara di dalam keranjang.

Amos 8:3
8:3 Nyanyian-nyanyian di tempat suci akan menjadi ratapan pada hari itu," demikianlah firman Tuhan ALLAH. "Ada banyak bangkai: ke mana-mana orang melemparkannya dengan diam-diam."
Akhirnya pujian Tuhan rubah menjadi ratapan dan berbau busuk. Jangan kita menampilkan bau busuk di tengah ladang Tuhan. Jangan kita sampai menampilkan bau mayat di tengah ladang Tuhan. Kalau itu yang muncul dari kehidupan kita berarti apa yang kita kerjakan di masa silam itu tidak disambut oleh Tuhan dan dianggap Tuhan tidak adaartinya (nihil).

Kita mau berdamai dengan Tuhan sehingga apa yang kita lakukan Tuhan ampuni dan Tuhan memulai dengan yang baru dari diri kita. Tuhan tagih yang baru dari diri kita. Dikatakan tadi kita nyaris hancur, berarti belum hancur. Ini adalah kesempatan bagi kita di akhir zaman ini. Itu sebabnya mari kita mengagungkan Tuhandengandasarhati yang disucikan.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar