20141207

Kebaktian Umum, Minggu 7 Desember2014 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Zakharia 10:3-4
10:3 "Terhadap para gembala akan bangkit murka-Ku dan terhadap kepala-kepala kawanan kambing Aku akan mengadakan pembalasan, sebab TUHAN semesta alam memperhatikan kawanan ternak-Nya, yakni kaum Yehuda, dan membuat mereka sebagai kuda keagungan-Nya dalam pertempuran.
10:4 Dari pada mereka akan muncul batu penjuru, dari pada mereka akan muncul patok kemah, dari pada mereka akan muncul busur perang, dari pada mereka akan keluar semua penguasa bersama-sama.

Kita berada pada ruas jalan akhir. Sebagaimana perjalanan bangsa Israel di ruas jalan akhir ada dua hal yang Tuhan perintahkan untuk mereka perhatikan supaya mereka luput dari arus sungai Yordan. Arus sungai Yordan menunjuk arus kematian rohani. Solusinya sudah Tuhan tunjukkan yaitu kita harus memandang peti perjanjian dan siapa yang memikulnya.

Jadi kita harus memperhatikan hamba Tuhan yang menyampaikan Firman. Mengapa hamba Tuhan harus kita perhatikan? Sebab ternyata dalam Maleakhi 2:1-9 ada dua model pelayan Tuhan. Ada hamba Tuhan yang tetap mempertahankan apa panggilan Tuhan kepadanya sehingga dalam pelayanannya dia tidak berani membongkar janji Tuhan dengan dirinya, artinya hamba Tuhan itu melayani secara fulltime. Dia 100% menahbiskan diri hanya untuk pelayanan. Adapun kebutuhan-kebutuhan lahiriahnya itu urusan Tuhan, dia dipanggil untuk melayani. Kalau melayani mendahulukan yang jasmani berarti mengejar mamon. Mamon dekat dengan lalim, lalim berarti kejam. Kalau mamon ini sudah masuk di dalam perut pelayan seperti itu maka bukannya rencana Tuhan yang terpenuhi dalam dirinya tetapi malah akan berafiliasi dengan antikristus. Ini yang jangan terjadi dalam diri kita.

Ketika saya duduk di kaki Tuhan menyembah Tuhan maka instrument Allah berbicara: “hambaKu Bernard Legontu, Aku taruh Tabut Perjanjian di atas pundakmu”. Begitu mendengar itu hati saya hancur, sebab Tuhan mempercayakan Tabut Perjanjian di atas pundak saya. Saya mengerti bagaimana tanggung jawab untuk membawa setiap jiwa yang Tuhan percayakan digembalakan untuk dihentar supaya menjadi Peti Perjanjian yang menerima Tutup Peti.Peti itu adalah Mempelai Wanita dan Tutup Peti itulah Mempelai Pria Sorga.

Dalam Zakharia 10:3 dikatakan gembala-gembala itu mendapat murka Tuhan. Mengapa mereka sudah dipercayakan jabatan gembala untuk menggembalakan domba-domba Tuhan, menggembalakan umat Tuhan tetapi mengapa Tuhan justru membalas dengan murka.

Posisi hamba Tuhan antara lain adalah menjaga supaya jangan sidang jemaat kemasukan angin pengajaran palsu.
Yesaya 32:1-2
32:1 Sesungguhnya, seorang raja akan memerintah menurut kebenaran, dan pemimpin-pemimpin akan memimpin menurut keadilan,
32:2 dan mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus.

Hamba Tuhan itu adalah tempat perteduhan terhadap angin ribut itulah angin pengajaran yang palsu. Tetapi pada kenyataannya hal ini masih jauh, bahkan ada pelayan yang dalam pemberkatan nikah ada yang menasihati kalau suami kasar maka istri harus melawan. Padahal ini sudah ajaran asing. Padahal seharusnya diangkat I Petrus 3:1, supaya oleh kelakuannya maka suami itu dimenangkan.
I Petrus 3:1
3:1 Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya,

Kalau gembala seperti itu maka nantinya akan kena murka. Padahal posisi kami para gembala harusnya memberikan perlindungan agar jemaat itu sehat bugar. Jangan sampai jemaat mengkonsumsi makanan yang tidak sehat dan terkena angin pengajaran/ permainan palsu manusia. Ini yang hebat kita hadapi di hari-hari terakhir ini untuk menguji bangunan rumah Tuhan. Mengapa justru gembala-gembala ini dimurkai Tuhan?
Ø  Karena ada pendurhakaan
Yeremia 2:8
2:8 Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN? Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa yang tidak berguna.
Dalam terjemahan aslinya adalah apostasia artinya meninggalkan kebenaran, menampilkan yang tidak benar. Kalau dalam kepercayaan Tuhan untuk menggembalakan domba-dombanya Tuhan lalu mengedepankan kepentingan jasmani maka akhirnya akan menyeleweng, akan terjadi pendurhakaan, akan meninggalkan panggilan.

Ø  Karena merusak kebun anggur Tuhan
Yeremia 12:10
12:10 Banyak gembala telah merusakkan kebun anggur-Ku, memijak-mijak tanah-Ku, dan membuat tanah kedambaan-Ku menjadi padang gurun yang sunyi sepi.

Kebun mempelai justru dirusak oleh orang yang menggarap. Saudara jangan kaget kalau hal ini muncul di permukaan di hari-hari terakhir ini.

Ø  Karena membiarkan angin pengajaran masuk dalam jemaat

Pandanglah pemikul, apakah pemikul itu merusak kebun anggur, apakah pemikul itu adalah orang yang mendurhaka, apakah pemikul itu orang yang membiarkan angin masuk dalam jemaat? Kalau itu terjadi di sini maka rugi saudara datang di sini. Ini koreksi bagi kami para gembala agar jangan memposisikan diri untuk dimurkai oleh Tuhan. Kalau gembala dimurkai maka bagaimana nasib sidang jemaat. Umat Tuhan bisa kena murka karena ulah pelayan Tuhan.
Bilangan 8:19;18:5
8:19 dan Aku menyerahkan orang Lewi dari tengah-tengah orang Israel sebagai pemberian kepada Harun dan anak-anaknya untuk melakukan segala pekerjaan jabatan bagi orang Israel di Kemah Pertemuan, dan untuk mengadakan pendamaian bagi orang Israel, supaya orang Israel jangan kena tulah apabila mereka mendekat ke tempat kudus."
18:5 Dan kamu ini haruslah melakukan kewajibanmu mengenai tempat kudus dan kewajibanmu mengenai mezbah, supaya orang Israel jangan lagi tertimpa oleh murka.

Keterkaitan gembala dan jemaat adalah saling mengenal suara.
Yohanes 10:3-4,16,27
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

Dalam Zakharia 10 ini gembala yang kena murka duluan, jangan sampai saya sperti itu. Di sini tentu permasalahannya karena gembala-gembala ini tidak memperhatikan hujan yang lebat dan deras yang turun. Kalau meraka memperhatikan maka tidak akan bernasib seperti itu. Sedangkan sudah menerima hujan deras itupun masih terbagi dua bagian. Sebab ada yang mengganggu dalam penggembalaan yaitu terafim yang jahat, juru-juru tenung yang dusta, mimpi-mimpi yang hampa dan hiburan yang sia-sia.

Hal-hal itu di atas justru yang banyak diminati dan digemari di dalam gereja. Tetapi dalam ayat 3, oleh karena apa yang mereka senangi itu maka mereka kena murka mulai dari gembala. Kemudian ditambah lagi kepala-kepala kawanan kambing. Ini adalah pemimpin yang lain selain gembala di dalam sidang jemaat, mereka menyaingi gembala, pemimpin ini memimpin dalam roh pemberontakkan. Hal ini jangan terjadi dalam diri kita.

Hujan sudah turun tetapi masih terjadi dua hal:
1.      Kalau hujan ini ditanggapi serius mulai dari gembala lalu turun kepada sidang jemaat maka akan mendapatkan dua hal.
Ibrani 6:7
6:7 Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya, menerima berkat dari Allah;

a)      Bermanfaat bagi yang mengerjakan.
Yang mengerjakan disini adalah hamba Tuhan bersama-sama dengan Tuhan.
I Korintus 3:9
3:9 Karena kami adalahkawansekerja Allah; kamuadalahladang Allah, bangunan Allah.

Jemaat adalah ladang Allah dan bangunan Allah. Ini adalah upaya Tuhan yang begitu serius  bagi umatNya:
Zakharia 1:14
1:14 Berkatalah kepadaku malaikat yang berbicara dengan aku itu: Serukanlah ini: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Sangat besar usaha-Ku untuk Yerusalem dan Sion,
Sangat besar usaha Tuhan terhadap Yerusalem, terhadap ladangnya Tuhan, terhadap bangunannya Tuhan, itu sebabnya sebagai bukti usaha Tuhan itu, Dia menurunkan hujan yang lebat dan deras di tengah jemaat. Jadi kalau dalam jemaat turun hujan yang lebat dan deras yaitu ada pembukaan rahasia Firman, maka itu adalah usaha Tuhan yang besar bagi kita. Jangan malah menepis usaha Tuhan ini. Bermanfaat bagi yang mengerjakan berarti kita berfaedah bagi Tuhan.

b)      Menerima berkat dari Allah.
Siapa yang menerima berkat dari Allah karena menerima hujan yang turun? Sidang jemaat dan hamba Tuhan yang melayani. Bagaimana ketentuannya supaya bisa menerima berkat?
Mazmur 24:1-6
24:1 Mazmur Daud. TUHANlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya.
24:2 Sebab Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
24:3 "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
24:4 "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
24:5 Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.
24:6 Itulah angkatan orang-orang yang menanyakan Dia, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub." S e l a

Berkat besar yang dimaksud adalah kalau kita masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus yang sempurna menjadi Mempelai Wanita Tuhan, itu adalah berkat yang besar karena kita memiliki Pribadi yang memiliki seluruh berkat di Sorga, di bumi dan di bawah bumi, itulah Tuhan Yesus Kristus.

Bagaimana cara mendapatkan berkat ini?
I Petrus 3:8-9
3:8 Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati,
3:9 dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab:

Rendah hati berarti mampu untuk mengaku dosa. Kita harus saling memberkati bukan mencaci maki, itulah yang harus kita lakukan.

2.      Ada yang tidak menerima hujan deras turun dengan sepenuh hati sehingga yang muncul adalah onak atau rumput duri.
Ibrani 6:8
6:8 tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.

Kita harus waspada, sedang turun hujan akan terjadi dua kelompok. Jangan menempatkan diri pada ayat 8 ini sebab akan berakhir dengan pembakaran. Kalau ada duri dan onak tumbuh berarti suasana menakutkan/ menyeramkanadadalamsidangjemaat.
Yehezkiel 2:6
2:6 Dan engkau, anak manusia, janganlah takut melihat mereka maupun mendengarkan kata-katanya, biarpun engkau di tengah-tengah onak dan duri dan engkau tinggal dekat kalajengking. Janganlah takut mendengarkan kata-kata mereka dan janganlah gentar melihat mukanya, sebab mereka adalah kaum pemberontak.

Berarti tinggal di tengah-tengah onak dan duri itu adalah suasana menyeramkan. Sebagai contoh kadang kala ketika terdengar suara papa atau mama datang malah terasa menyeramkan dan membuat anak-anak takut itu karena ada suasana duri dan onak yang menyeramkan dan menakutkan. Jangan sampai suami tampil menyeramkan terhadap istri dan anak-anakatauistriterhadapsuami.

Hamba Tuhan harus menjadi mediator (mendamaikan) dan bukan malah mengkompori dan memperuncing permasalahan.

Setelah Tuhan membalas para gembala dan kepala kawanan-kawanan kambing maka tiba-tiba Tuhan memberikan perhatian serius kepada kawanan ternakNya yaitu Yehuda. Kita harus memposisikan diri kita di situ.
Zakharia 10:3
10:3 "Terhadap para gembala akan bangkit murka-Ku dan terhadap kepala-kepala kawanan kambing Aku akan mengadakan pembalasan, sebab TUHAN semesta alam memperhatikan kawanan ternak-Nya, yakni kaum Yehuda, dan membuat mereka sebagai kuda keagungan-Nya dalam pertempuran.
Yehuda artinya yang dipuji. Siapa orang yang bisa dipuji oleh Tuhan? Itulah orang yang tahan uji.
II Korintus 10:18
10:18 Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan.

Dikatakan orang Yehuda seperti kuda keanggunganNya dalam pertempuran. Secara spesial Tuhan menaruh perhatian kepada kita. Apakah kita masuk dalam kategori orang yang disebut kaum Yehuda yang dipuji karena tahan uji? Ada dua ciri khusus dari Yehuda:
1.      Dia berani pasang badan untuk memperjuangkan orang lain, dia berani menjadi tumbal untuk kepentingan orang lain.
2.      Dia rela mengorbankan kepentingan dirinya sendiri.

Ketika Yehuda berani bertindak seperti itu maka roh Mempelai yang tadinya masih terselubung langsung membuka diri. Yusuf adalah gambaran roh Mempelai. Ketika Yehuda bertindak seperti itu maka Yusuf langsung menyatakan diri bahwa dialah Yusuf.Kalau kita ada di sana, maka kita akan dicengkram oleh roh mempelai. Yusuf menerima berkat dua kali lipat untuk dirinya sendiri. Dua berkat untuk satu orang, ini menunjuk dua menjadi satu, berarti Yusuf adalah gambaran roh Mempelai.

Sifat seperti Yehuda inilah yang Tuhan cari dari diri kita. Jangan kita sekedar berbicara bahwa kita adalah calon mempelai wanita Tuhan tetapi bawalah dirimu menjadi wujud dari Mempelai itu.

Kejadian 43:8-10; 44:31-34
43:8 Lalu berkatalah Yehuda kepada Israel, ayahnya: "Biarkanlah anak itu pergi bersama-sama dengan aku; maka kami akan bersiap dan pergi, supaya kita tetap hidup dan jangan mati, baik kami maupun engkau dan anak-anak kami.
43:9 Akulah yang menanggung dia; engkau boleh menuntut dia dari padaku; jika aku tidak membawa dia kepadamu dan menempatkan dia di depanmu, maka akulah yang berdosa terhadap engkau untuk selama-lamanya.
43:10 Jika kita tidak berlambat-lambat, maka tentulah kami sekarang sudah dua kali pulang."
44:31 tentulah akan terjadi, apabila dilihatnya anak itu tidak ada, bahwa ia akan mati, dan hamba-hambamu ini akan menyebabkan hambamu, ayah kami yang ubanan itu, turun ke dunia orang mati karena dukacita.
44:32 Tetapi hambamu ini telah menanggung anak itu terhadap ayahku dengan perkataan: Jika aku tidak membawanya kembali kepada bapa, maka akulah yang berdosa kepada bapa untuk selama-lamanya.
44:33 Oleh sebab itu, baiklah hambamu ini tinggal menjadi budak tuanku menggantikan anak itu, dan biarlah anak itu pulang bersama-sama dengan saudara-saudaranya.
44:34 Sebab masakan aku pulang kepada ayahku, apabila anak itu tidak bersama-sama dengan aku? Aku tidak akan sanggup melihat nasib celaka yang akan menimpa ayahku."

Yehuda rela menanggalkan kepentingan diri sendiri dan memperjuangkan keselamatan orang lain. Ketika bahasa ini muncul, ketika pertanggung jawaban ini didengar oleh Yusuf maka Yusuf membuka diri.
Kejadian 45:1-5
45:1 Ketika itu Yusuf tidak dapat menahan hatinya lagi di depan semua orang yang berdiri di dekatnya, lalu berserulah ia: "Suruhlah keluar semua orang dari sini." Maka tidak ada seorang pun yang tinggal di situ bersama-sama Yusuf, ketika ia memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya.
45:2 Setelah itu menangislah ia keras-keras, sehingga kedengaran kepada orang Mesir dan kepada seisi istana Firaun.
45:3 Dan Yusuf berkata kepada saudara-saudaranya: "Akulah Yusuf! Masih hidupkah bapa?" Tetapi saudara-saudaranya tidak dapat menjawabnya, sebab mereka takut dan gemetar menghadapi dia.
45:4 Lalu kata Yusuf kepada saudara-saudaranya itu: "Marilah dekat-dekat." Maka mendekatlah mereka. Katanya lagi: "Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu jual ke Mesir.
45:5 Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu.

Itu sebabnya dikatakan Yehuda adalah kuda keagungan Tuhan dalam pertempuran sebab dia menang dalam peperangan. Karena Yehuda berani mengorbankan dirinya dan menanggung keselamatan orang lain maka Yusuf menyatakan diri, berarti roh Mempelai diperkenalkan. Oleh karena hal itu maka terjadi penyatuan tubuh. Kalau ada roh mempelai kita pasti kembali bersekutu. Saya heran kalau ada yang mengatakan memiliki roh mempelai tetapi bukan menyatukan tubuh dan malah mencerai-beraikan.

Dengan pernyataan Yusuf ini berarti dia membuka rahasia. Itu artinya roh Mempelai diperkenalkan. Ini terjadi setelah Yehuda menampilkan dua perkara yang ada pada dirinya. Kalau mau menikmati roh Mempelai dalam diri kita maka jangan sampai kita mempertahankan harga diri kita dan kepentingan diri sendiri. Biarlah kita menjadi kehidupan yang mau pasang badan demi keselamatan orang lain.

Berbeda dengan Ruben, pada waktu itu Ruben juga berkata kepada Yakub ayah mereka agar diizinkan membawa Benyamin. Tetapi Ruben tidak bertanggung jawab seperti Yehuda. Dia malah menyuruh membunuh kedua anak laki-lakinya bila Benyamin tidak dibawa pulang.


Kejadian 42:36-37
42:36 Dan Yakub, ayah mereka, berkata kepadanya: "Kamu membuat aku kehilangan anak-anakku: Yusuf tidak ada lagi, dan Simeon tidak ada lagi, sekarang Benyamin pun hendak kamu bawa juga. Aku inilah yang menanggung segala-galanya itu!"
42:37 Lalu berkatalah Ruben kepada ayahnya: "Kedua anakku laki-laki boleh engkau bunuh, jika ia tidak kubawa kepadamu; serahkanlah dia ke dalam tanganku, maka dia akan kubawa kembali kepadamu."

Ruben memikul tanggung jawab tetapi tanggung jawab yang salah. Itu sebabnya dalam Maleakhi pasal 2 ada dua model hamba Tuhan. Hamba Tuhan yang benar:
Maleakhi 2:5-7
2:5 Perjanjian-Ku dengan dia pada satu pihak ialah kehidupan dan sejahtera dan itu Kuberikan kepadanya -- pada pihak lain ketakutan -- dan ia takut kepada-Ku dan gentar terhadap nama-Ku.
2:6 Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.
2:7 Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran dari mulutnya, sebab dialah utusan TUHAN semesta alam.

Hamba Tuhan yang salah:
Maleakhi 2:8-9
2:8 Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam.
2:9 Maka Aku pun akan membuat kamu hina dan rendah bagi seluruh umat ini, oleh karena kamu tidak mengikuti jalan yang Kutunjukkan, tetapi memandang bulu dalam pengajaranmu.

Jadi dalam Alkitab ini ditunjukkan mana yang benar dan mana yang salah. Tinggal kita mau memposisikan diri berada di mana, ada di posisi Ruben atau Yehuda. Tuhan menjadikan Yehuda sebagai kuda keagungan dalam pertempuran. Kalau dikatakan kuda keagungan dalam pertempuran berarti sudah ada jaminan bahwa Yehuda selalu disertai roh kemenangan di dalam peperangan.

Hukum tentang perang:
Ulangan 20:1
20:1 "Apabila engkau keluar berperang melawan musuhmu, dan engkau melihat kuda dan kereta, yakni tentara yang lebih banyak dari padamu, maka janganlah engkau takut kepadanya, sebab TUHAN, Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir, menyertai engkau.

Ayat 1 ini nuansanya adalah cobaan yang besar. Kapan kita diarahkan oleh Tuhan untuk berperang? Ketika kita berhadapan dengan cobaan-cobaan. Ketika berhadapan dengan ulah suami, ulah istri atau ulah anak itu berarti kita sedang berperang.

400 tahun mereka menderita di Mesir dan Tuhan bebaskan, kemudian Tuhan menjadi memberikan mereka kemenangan. Kalau kita memposisikan diri seperti Yehuda maka Tuhan sudah janji kita pasti menang.

Ulangan 20:2
20:2 Apabila kamu menghadapi pertempuran, maka seorang imam harus tampil ke depan dan berbicara kepada rakyat,

Ternyata dalam menghadapi peperangan baik karena ulah orang lain juga ketika berperang melawan daging kita sendiri maka kita tidak boleh lepas dengan imam yang melayani kita. Ada binaan yang disuarakan oleh imam.
Ulangan 20:3
20:3 dengan berkata kepada mereka: Dengarlah, hai orang Israel! Kamu sekarang menghadapi pertempuran melawan musuhmu; janganlah lemah hatimu, janganlah takut, janganlah gentar dan janganlah gemetar karena mereka,

Ada 4 hal di sini yang disampaikan oleh imam:
1.      Jangan lemah hatimu
2.      Janganlah takut
3.      Jangan gentar
4.      Janganlah gemetar

Seringkali kita membesar-besarkan percobaan dan malah mengecilkan kuasa Tuhan. Ini salah besar padahal Tuhan sudah menjamin kemenangan kita. Tidak ada satu setan yang bisa menjamah kita.
I Yohanes 5:18
5:18 Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya.

Syarat peperangan:
1.      Ulangan 20:5
20:5 Para pengatur pasukan haruslah berbicara kepada tentara, demikian: Siapakah orang yang telah mendirikan rumah baru, tetapi belum menempatinya? Ia boleh pergi dan pulang ke rumahnya, supaya jangan ia mati dalam pertempuran dan orang lain yang menempatinya.

Artinya jangan dulu maju dalam peperangan kalau belum ada pengalamanapalagidalamnikah. Kalau sudah ada pengalaman kemenangan karena Firman, baru kita bisa bersaksi. Jangan hanya bersaksi tentang perkara-perkara jasmani.

2.      Ulangan 20:6
20:6 Dan siapa telah membuat kebun anggur, tetapi belum mengecap hasilnya? Ia boleh pergi dan pulang ke rumahnya, supaya jangan ia mati dalam pertempuran dan orang lain yang mengecap hasilnya.

Berarti Tuhan mau supaya jerih lelah kita, kita nikmati. Tuhan tidakinginorang lain yang menikmati jangan kita malah tidak menikmati.
Pengkhotbah 5:17-18
5:17 Lihatlah, yang kuanggap baik dan tepat ialah, kalau orang makan minum dan bersenang-senang dalam segala usaha yang dilakukan dengan jerih payah di bawah matahari selama hidup yang pendek, yang dikaruniakan Allah kepadanya, sebab itulah bahagiannya.
5:18 Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya -- juga itu pun karunia Allah.

Dinikmati di sini baru untuk diri sendiri. Supaya kita ada senjata untuk masuk dalam perang maka harus latihan dulu, kebun anggur itu harus dirawat baik-baik supaya ada hasilnya. Kalau sudah ada hasilnya maka ketika kita bersaksi maka itu akan berhasil karena orang lain sudah melihatnya. Kalau orang lain sudah bisa melihat kita ada anggur, berarti ada kesukaan di dalam nikah maka kehidupan seperti itu layak untuk berperang (bersaksi).

3.      Ulangan 20:7
20:7 Dan siapa telah bertunangan dengan seorang perempuan, tetapi belum mengawininya? Ia boleh pergi dan pulang ke rumahnya, supaya jangan ia mati dalam pertempuran dan orang lain yang mengawininya.

Di sini sudah bertunangan tetapi belum sampai pada wujud nikah. Orang seperti itu jangan dulu ikut perang. Artinya dia belum punya pengalaman dalam penyucian nikah. Apakah ini cukup kepada yang sudah menikah? Tentu tidak, ini untuk kita semua karena kita bertunangan dengan Tuhan Yesus.
II Korintus 11:2
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.

Kalau hubungan kita belum harmonis dengan Tuhan lalu maju berperang maka kita pasti akan kalah karena Tuhan tidak beserta dengan kita. Jadi kita harus ada hubungan yang mesra dengan Tuhan.

Ayub 7:1
7:1 "Bukankah manusia harus bergumul di bumi, dan hari-harinya seperti hari-hari orang upahan?

Ayub 7:1 (Terjemahan lama)
7:1 Bahwasanya hal manusia di atas bumi ini seperti orang perang adanya dan hari hidupnyapun seperti hari orang upahan.
Tidak ada manusia yang luput dari cobaan. Itu sebabnya kepada Yehuda sebagai kuda keangungan Tuhan mendapat jaminan bahwa dia akan menang dan dimemperlihatkan bahwa betul-betul ada kemenangan. Akhirnya ada 4 hal yang akan diterima oleh Yehuda, itu yang kita rindukan di penghujung akhir zaman ini.

4.      Bilangan 1:3,35-36,45
1:3 yang berumur dua puluh tahun ke atas dan yang sanggup berperang, orang demi orang. Engkau ini beserta Harun harus mencatat mereka menurut pasukannya masing-masing.
1:35 Jumlah yang dicatat dari suku Manasye ada tiga puluh dua ribu dua ratus orang.
1:36 Ketika silsilah bani Benyamin disusun menurut kaum-kaum yang ada dalam suku mereka, maka dicatatlah nama orang-orang yang berumur dua puluh tahun ke atas, semua orang yang sanggup berperang.
1:45 Jadi semua orang Israel yang dicatat menurut suku-suku mereka, yaitu orang-orang yang berumur dua puluh tahun ke atas dan yang sanggup berperang di antara orang Israel,

Usia 20 tahun ini yang dikatakan sanggup berperang. Angka 20 tahun ini ada dua pengertiannya:
a)      Tanda kedewasaan
b)      Angka setia menanti
Pada pintu gerbang Tabernakel ada angka 20. Lebar pintu gerbang Tabernakel adalah 20 hasta, pintu itu menghadap ke timur. Tuhan setia menanti kapan orang berdosa itu mau datang kepada Tuhan Yesus dan mau dihentar ke ruangan maha kudus. Kalau kita mau menang maka Tuhan menuntun kesetiaan kita untuk menanti. Jangan tidak setia!Jadi sampai sekarang Tuhan sabar menanti kapan orang berdosa mau datang kepadanya.
II Petrus 3:9,15
3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
3:15 Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.

Ini kesabaran Tuhan menanti saudara, masakan kita tidak sabar dan tidak setia menanti kedatangan Tuhan pada kali yang kedua. Karena orang Israel tidak setia menanti kedatangan Musa turun dari gunung Sinai, maka 3000 orang yang mati. Angka 3000 adalah angka suasana rohani. Kalau kita tidak setia menanti maka rohani kita pasti hancur.

Yakub setia menanti selama 20 tahun sekalipun mengalami pengalaman pahit getir menghadapi Laban. 10 kali dia ditipu oleh Laban, berkali-kali upahnya dirubah oleh Laban, tetapi dia tetap sabar. Ini hubungannya dengan nikah dan kekayaan.
Kejadian 30:38,41
30:38 Ia meletakkan dahan-dahan yang dikupasnya itu dalam palungan, dalam tempat minum, ke mana kambing domba itu datang minum, sehingga tepat di depan kambing domba itu. Adapun kambing domba itu suka berkelamin pada waktu datang minum.
30:41 Dan setiap kali, apabila berkelamin kambing domba yang kuat, maka Yakub meletakkan dahan-dahan itu ke dalam palungan di depan mata kambing domba itu, supaya berkelamin dekat dahan-dahan itu.

Salomo setia menanti selesainya pembangunan Bait Allah dan Istana selama 20 tahun.
I Raja-raja 9:10
9:10 Setelah lewat dua puluh tahun selesailah Salomo mendirikan kedua rumah itu, yakni rumah TUHAN dan istana raja.

Ada dua proyek di sini yaitu Bait Allah dan Istana. Bait Allah ada hubungannya dengan ibadah, Istana ada hubungannya dengan nikah. Jadi nikah ini harus dibangun seirama dengan ibadah. Di sini kita harus sabar menanti, kalau mau membangun nikah jangan dibangun tanpa ibadah. Nikah harus dibangun disertai dengan ibadah sebab kalau tidak pasti akan hancur. Jangan membangun nikah di luar Firman, diluar ibadah karena pasti hancur, tidak akan bertemu dengan Tuhan Yesus Mempelai Pria Sorga. Betapa mengerikan kalau masuk dalam aniaya antikristus selama 3,5 tahun kemudian terus lagi ke neraka.

Israel melupakan Tuhan, mereka membangun istanyanya sendiri tanpa Firman.
Hosea 8:14
8:14 Israel telah melupakan Pembuatnya dan telah mendirikan istana-istana; Yehuda telah memperbanyak kota-kota yang berkubu; tetapi Aku akan melepas api ke dalam kota-kota mereka, sehingga puri mereka dimakan habis.

Kalau membangun nikah tanpa ibadah yang benar maka nantinya akan dipermalukan oleh Tuhan.
Yeremia 17:13
17:13 Ya Pengharapan Israel, TUHAN, semua orang yang meninggalkan Engkau akan menjadi malu; orang-orang yang menyimpang dari pada-Mu akan dilenyapkan di negeri, sebab mereka telah meninggalkan sumber air yang hidup, yakni TUHAN.

Dilenyapkan berarti tidak masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus. Yehuda tidak mau diperlakukan seperti itu. Kalau dikatakan dia adalah kuda keangungan Tuhan berarti ada angka 20 di situ. Dan dia juga berupaya supaya jangan menjadi sandungan. Sebab kalau orang lemah diikut sertakan dalam peperangan nanti dia akan menjadi sandungan.

Sementara Tuhan memurkai para gembala dan kepala kawanan kambing yang salah langkah, Tuhan memberikan perhatian khusus kepada kaum Yehuda. Semoga kita memposisikan diri pada kaum Yehuda. Jangan sampai Tuhan mempermalukan nikah dan ibadah kita. Perhatian Tuhan kepada saudara serius, biarlah kita datang kepada Tuhan dan berkata “saya mau mendirikan nikahku beriringan dengan ibadah, saya mau beribadah dan saya mau membenahi nikahku”. Dua hal ini tidak bisa lepas.

Tuhanmemberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar