20190327

Kebaktian PA Imamat, Rabu 27 Maret 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Pesta kelima: Pesta Bunyi Nafiri
Imamat 23:23-25
23:23 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:24 "Katakanlah kepada orang Israel, begini: Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, kamu harus mengadakan hari perhentian penuh yang diperingati dengan meniup serunai, yakni hari pertemuan kudus.
23:25 Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat dan kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN."

Sebagaimana kita sudah dengar, dari pesta ke pesta selalu ditandai dengan pencurahan darah/ ada korban-korban sembelihan. Jadi, gereja Tuhan harus ada suasana pesta/ masa raya tetapi juga dibarengi dengan darah, ada goresan-goresan daging kita sehingga ada sengsara daging, bukan sengsara dunia tetapi sengsara yang bernuansa pesta. Ini yang sulit diolah dengan logika kita, pesta tetapi ada tanda darah, sengsara tetapi pesta.

Di sini adalah pesta bunyi nafiri, ini adalah mengajak kepada kita, meniup nafiri/sangkakala itu menunjukkan bahwa kehidupan kita harus selalu bersaksi, anak Tuhan tidak boleh vakum/diam. Bersaksi di sini tidak hanya semata berdiri di belakang mimbar. Walaupun kalau saudara baca di facebook ada yang mengata-ngatai Yesus, membuat kita sakit hati, tapi tidak menjadi masalah, dari pihak kita harus bersaksi di luar, bunyikan nafiri, menyaksikan bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat. Tetapi kita tidak boleh mengabaikan kemampuan ajaib lewat pesta yang ke empat yaitu pesta pentakosta yakni pekerjaan Roh Kudus. Karena kita tidak bakal mampu menghadapi tantangan jika kita diserang balik dalam bersaksi. Sebab itu bunyi nafiri/ bersaksi harus ditopang dengan kemampuan ajaib dari Roh Kudus.

Kisah Rasul 1:6-8
1:6 Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?"
1:7 Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.
1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Begitu pertanyaan mereka tentang persoalan yang lahiriah, Yesus jawab tentang kita menjadi saksi mulai dari Yerusalem sampai ke ujung bumi, berarti kena mengena dengan pembangunan tubuh Kristus. Makin banyak kita bersaksi, jiwa dimenangkan dan dibawa dalam penggembalaan dan dibina masuk dalam pembentukan tubuh Kristus. Jadi, mau bersaksi, Yesus katakan tunggu di Yerusalem, sampai diberi Roh Kudus, kemampuan yang ajaib. Ini yang harus digumuli hari-hari terakhir.

Jika kita diajak oleh Tuhan masuk dalam penyembahan, jangan diam, seperti digembok mulut, kita harus berucap haleluya, haleluya, sampai satu saat saudara merasa perutmu sudah goncang, lidahmu terputar, saudara berbicara bahasa Roh Kudus, itu pertanda bahwa saudara benar-benar dibaptis oleh Tuhan dengan baptisan Roh Kudus untuk memampukan kita meniup nafiri.

Kita perhatikan dalam Kisah Rasul 1 dalam terang tabernakel terkena 12 bintang/mahkota di kepala mempelai wanita Tuhan. Apa maksud Tuhan bagi kita untuk masuk dalam suasana bersaksi?, kita perlu lebih dahulu pahami apakah ada bintang di atas kepala kita. Kita harus berdoa supaya pekerjaan Roh Kudus terasa dalam diri saudara dan saya. Saya sebagai hamba Tuhan, saya tidak mau mengajar kemudian saya tidak miliki. Kemurahan Tuhan dari tahun 1971 saya dibaptis Roh Kudus.

Manfaat Roh Kudus antara lain:
a)      Tanda pengesahan sorga bahwa kita adalah anakNya Tuhan. Ini adalah tanda kebesaran sorga. Kita tidak diragukan sebagai anak Tuhan, menjadi milik Tuhan/ mempelai wanita Tuhan selama-lamanya. Kalau kami hamba Tuhan mengajar, kemudian kami sendiri tidak menikmati kepenuhan Roh Kudus, berarti kami tidak menikmati kebesaran pengesahan sorga dan saya melayani dalam pelayanan yang biasa-biasa, tidak luar biasa.
Itulah salah satu mengapa ada tanda bintang di kepala.

Berbicara mempelai wanita tidak bisa pisah dengan Roh Kudus, kesaksiannya sama.
Efesus 1:13-14
1:13 Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
1:14 Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.

Dimeterai itu baru panjar/ arabon. Mulai dari sekarang gereja Tuhan sudah harus memiliki panjar untuk mendapatkan sepenuhnya jika menjadi milik Tuhan, mempelai wanita.

Dalam 2 Korintus sampai 2 kali disebut arabon.
2 Korintus 1:22; 5:5
1:22 memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.
5:5 Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita.

Banyak orang berbangga hanya sampai di sini, dia tidak tahu itu baru panjar, jangan hanya puas sampai di situ. Kita sekarang baru terima panjar, jika itu saja belum ada bagaimana utuh kita menjadi milik Tuhan. Saya sebagai hamba Tuhan, saya kejar, makanya tiap duduk di kaki Tuhan rasanya tidak enak kalau tidak ada hubungan harmonis dengan Tuhan lewat bahasa lidah/ bahasa asing/bahasa Roh. Saya pertama kali dipenuhkan Roh Kudus saya tidak tahu bahasa apa, kemudian tetangga saya yang mendengar saya ternyata berbahasa mandarin. Tapi kalau sekarang saya disuruh ulang, saya tidak tahu lagi.

Itu sebabnya di dalam gereja Tuhan bukan pendeta cuma pidato, pimpin upacara, tapi tidak ada terasa jamahan tangan Tuhan di dalam sidang jemaat, di dalam dirinya sendiri, ini akan membuat kita gagal.

Kesaksian kita akan sama dengan kesaksian Roh Kudus → Wahyu 22:17
22:17 Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!

Jika ada tanda pengesahan, kebesaran Allah pada kita, ketika saudara bersaksi, maka iblis tidak akan bisa mengguling saudara. Saya sudah banyak pengalaman, begitu orang coba tantang, apalagi orang yang menantang bahwa Yesus itu bukan Tuhan, KO dia. Jadi, jangan saudara abaikan pengesahan Allah, itu harus kita gumuli, supaya saat meniup nafiri, telinganya dibor masuk Firman.

b)      Tanda/ bukti sebagai anggota keluarga Allah.

Itu sebabnya sebelum pesta bunyi nafiri ada pesta pantekosta, ini tidak bisa dipisah kelanjutannya. Karena kita lihat dalam Kisah Rasul. Mengapa dalam Alkitab harus ada Kisah Rasul? Karena 4 injil menceritakan Yesus adalah Kepala. Kisah Rasul menceritakan pembangunan tubuh Kristus, mempelai wanita. Bagaimana ada Kepala tanpa tubuh?. Tubuh ini pertama menerima pengesahan Allah, kemudian kita sebagai anggota keluarga Allah bukan umat biasa. Jangan sampai kita menjadi kristen umum, tapi kristen yang betul-betul ada pengesahan sorga, kartu keluarga Allah = kristen khusus.

Misalnya di dalam rumah saya terdaftar saya kepala rumah tangga, istri saya ibu rumah tangga, ada anak dan orang tinggal, nah orang yang tinggal ini tidak terdaftar dalam keluarga saya, dia masuk dalam kategori kristen umum, kita tidak boleh seperti itu, kita harus masuk anggota keluarga Allah.
Roma 8:9, 14-15
8:9 Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.
8:14 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

Contoh ada pada pribadi Yesus, Ia pernah berucap “ Abba, ya Bapa. Orang yang berucap “Ya Abba, ya Bapa adalah orang yang ada di dalam urapan Roh Kudus. Jika kita berseru ya Abba ya Bapa berarti di dalam diri kita ada Roh Kudus yang mendorong untuk dengar-dengaran kepadaNya. Jika kita berseru Abba ya Bapa tapi tidak dengar-dengaran kepadaNya, itu sama dengan kebohongan.
Markus 14:36
14:36 Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."

Jadi, tanda kedua sebagai anggota keluarga Allah adalah tanda yang berucap Abba ya Bapa, berarti dalam diri anak Tuhan itu ada roh kepatuhan/ roh dengar-dengaran. Jika dalam keluarga Allah ada satu yang tidak dengar-dengaran itu merusak tatanan keluarga Allah. Kalau saudara tidak dengar-dengaran, saudara keluarga yang ada di luar bukan keluarga khusus. Ini jangan terjadi dalam diri kita. Akhirnya kalau seperti itu kalau bersaksi, orang cuma cuek, karena kesaksiannya tidak ditopang bahwa dirinya anggota keluarga Allah, ada roh kepatuhan kepada Allah. Kita harus menjaga keharmonisan sebagai anggota keluarga Allah. Sebelum bersaksi, kita benahi hidup, sehingga apa yang kita bilang, orang lain lihat dalam kehidupan sehari-hari memang betul sesuai dengan apa yang  kita saksikan.

Sebelum Tuhan Yesus beri Roh Kudus, lebih dahulu mereka menunggu 10 hari.

Ini yang harus kita renungkan kembali, “Tuhan terima kasih banyak buat koreksi Firman. Selama ini saudara bersaksi, bersaksi tetapi yang nampak dalam perilaku hidupku tidak seperti apa seelok yang saudara ucapkan“ Bagaimana kita mau bersaksi tapi tidak mau tahu sesama anggota keluarga Allah. Jangan dulu di luar, dalam komunitas sidang jemaat ini, bagaimana hubungan saudara satu dengan yang lain?, jika lain keadaannya, segera kita dengar Firman Allah, inilah kesempatan kita membenahi diri. Ini yang lebih dulu kita jaga.

Dalam Kisah Rasul 1:6-7 pada waktu mereka sebagai keluarga Allah, murid bertanya kapan Yesus mendirikan kerajaan Israel? Yesus tidak menjawab tapi Yesus mendorong mereka supaya bersaksi, berarti membangun tubuh Kristus. Jadi, kita ini sebagai umat Tuhan apakah hanya memikirkan kerajaan yang jasmani atau kita melihat cara Tuhan untuk mendorong kita masuk dalam pembentukan tubuh Kristus, lewat kesaksian kita, lewat kita meniup nafiri?. Dari 7 pesta ini semua harus ada dalam diri kita. Sebelum terlibat dalam pesta bunyi nafiri, kita perhatikan apakah kita anggota keluarga Allah khusus atau umum? Kalau keluarga khusus, maka A dan B hubungannya baik, tidak munafik.

c)      Masuk pesta nikah Anak Domba Allah
Dikaitkan oleh Tuhan sampai Tuhan tunjuk sesuatu yang jauh di sana tapi yang sangat indah.
Kidung Agung 3:11
3:11 puteri-puteri Sion, keluarlah dan tengoklah raja Salomo dengan mahkota yang dikenakan kepadanya oleh ibunya pada hari pernikahannya, pada hari kesukaan hatinya.

d)      Kita menerima mahkota mempelai
Bintang atau mahkota di kepala yaitu Roh kudus, Tuhan arahkan kita sampai pandangan jauh yakni pesta pernikahan. jadi kepenuhan Roh kudus dilanjutkan bersaksi, setelah kita bersaksi Tuhan tunjuk pelaminan, kita menjadi mempelai wanitaNya. Luar biasa cara Tuhan mengarahkan gerejaNya. Jika hal ini kita tidak paham maka kasihan gereja Tuhan dan memang terlampau banyak gereja Tuhan yang tidak paham seperti ini. Jika saudara diberi Tuhan pemahaman, ayo kita sambut, kita apresiasi, kita peluk, jangan lepaskan pemahaman ini, karena kita rindu untuk duduk di pelaminan, masuk pada pesta nikah Anak Domba Allah. Itu ke sana arahnya, ternyata luar biasa rancangan Tuhan bagi saya dan saudara.

Sebelum kita meniup nafiri, diberikan oleh Tuhan pengertian-pengertian seperti ini, mau duduk bersanding dengan Tuhan tidak bisa lepas dari kesaksian kita, coba saudara bayangkan begitu saudara bersaksi, satu saja jiwa yang saudara menangkan, kemudian begitu sampai di pelaminan orang itu ada di sana, apakah saudara tidak bersukacita?. Ini orang yang saya menangkan, ini orang yang pernah mendengar saya meniup nafiri, dulu waktu saya bersaksi awalnya dia menyangkal, sekarang karena saya tiup terus nafiri, bersaksi terus, kemudian dia buka hati dengarkan Firman, dia duduk di pelaminan, betapa bangga saya. Tetapi betapa memilukan hati, saya bersaksi, memang dia terima, tapi kemudian dia menjauh, hilang tidak tahu di mana rimbanya. Sekarang ini banyak orang kristen tersesat di rimba ayat-ayat Firman Allah karena tidak dijelaskan, tidak diberi pemahaman. Siapa yang bertanggung jawab? Yaitu gembala. Itu sebabnya tidak bisa kita katakan sama saja semua gembala, saya mau katakan “tidak sama!”. Jangan sampai dia berangkat dengan logika, teologianya. Ini bahaya, akhir zaman ini kita harus hati-hati.

Kita harus lebih mengerti, ada tanda pengesahan kebesaran Tuhan, sebagai anggota keluarga Allah, menjadi milik Tuhan, dihubungkan dengan pesta nikah, tetapi jangan lupa ini semua ada di dalam roh perjuangan, istilah Alkitab ada peperangan, kita harus berperang, tidak mungkin kita menerima mahkota itu tanpa ada perjuangan. Makanya Alkitab mengatakan yang bertanding itu ada aturannya.
1 Korintus 9:24-25,27
9:24 Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!
9:25 Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.
9:27 Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.

Kita harus dapat menguasai diri (sospronismos). Rasul Paulus Rasul yang tersohor untuk bangsa kafir, dia juga harus berjuang untuk bisa menguasai dirinya. Maka point a,b,c tadi diisi dengan perjuangan. Karena rasul Paulus takut jangan sampai orang lain yang disaksikan selamat tetapi dia sendiri ditolak oleh Tuhan.

Ketika emosi sudah mau naik, bilang darah Yesus, sehingga tidak jadi, kita dapat kuasai diri.
Sekarang kita bersaksi, bersaksi, tapi ingat jangan sampai orang yang saudara saksikan ada di pelaminan, tapi saudara ada di mana?. Yang dulu bersaksi malah ada di api, seperti Abraham dan Lazarus melihat orang yang ada di api dan orang yang di api itu melihat Abraham dan Lazarus. Ini mengingatkan kita jangan sampai kita seperti orang kaya yang ada di dalam neraka, kita harus butuh perjuangan.

Apa yang harus kita perjuangkan? Sebab untuk meniup nafiri kita harus dibekali oleh Tuhan dengan hal ini. Ada 3 hal yang harus kita perjuangkan, kita harus exist di sini:
1)      Naik ke ruang atas → Meja Roti Sajian
Kisah Rasul 1:13
1:13 Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.

Kadang kita ingin dilengkapi oleh Tuhan dengan Roh Kudus tapi tidak mau naik di ruang atas. Mana perjuanganmu?
Lukas 22:12
22:12 Lalu orang itu akan menunjukkan kepadamu sebuah ruangan atas yang besar yang sudah lengkap, di situlah kamu harus mempersiapkannya."

Bicara ruang atas tidak bisa lepas dari malam terakhir Yesus memecah-mecahkan roti, memberi perjamuan kudus kepada murid-murid. Secara rohani di mana tempat pemecahan roti itu? Yaitu di dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci.

Saya katakan lalu, Tuhan baptis Roh Kudus orang yang ada di Yerusalem yang 120, kemudian yang di rumah Kornelius tidak dengan gebrakan musik, dengan teriakan-teriakan, saya yakin dan percaya ini akan Allah ulangi di depan ini. Ketika kita menanggapi pemecahan roti/ penjelasan pemahaman Firman Allah kepada kita dengan serius, tunggu saja tiba-tiba saudara sudah dihinggapi Roh kudus tanpa dibantu dengan musik yang menggelegar, kalau cuma dibantu oleh musik yang menggelar itu hanya memicu emosi saudara. Tapi kalau saudara sementara dengar Firman ada perhatian, ada kemenyan saudara bakar, ada roh penyembahan, tanpa sadar tiba-tiba saudara sudah merasakan urapan Roh Kudus, anda berbicara bahasa asing dengan begitu indah. Pasti, mengapa? Sebab saya alami, saya dipenuhkan Roh Kudus bukan karena gelegarnya musik, di kamar sesudah saya belajar untuk naik tingkat di akademi bank dan keuangan, saya ambil Alkitab kecil, saya baca, kemudian saya berlutut di tempat tidur, tiba-tiba perut saya seperti bergelombang, lidah saya sudah terputar, saya sudah berbahasa lidah, begitu saya berbahasa lidah, mama ade saya terbangun, dia kira saya mengigau, kemudian dia goyang saya, kenapa, ada apa, sehingga terhenti/stop, kemudian hari Minggu diulang di gereja dipenuhkan Roh Kudus, terguling-guling di lantai.

Jadi, tidak mutlak harus nanti didorong musik, dipicu emosi kita kemudian datang pendeta goyang-goyang kepala kita, tidak perlu begitu. Apalagi mau les privat bahasa Roh, seperti pengalaman yang saya lihat di satu gereja, di suruh baris di depan kemudian gembala suruh ikut apa yang dia bilang. Heran bin ajaib, di dunia kristen sekarang sudah terjadi penyelewengan.

Ayo ke ruang atas, setia dengan pemecahan roti, setia mendengar Firman Pengajaran seperti roti dipecah-pecahkan. Termasuk malam ini.

2)      Bertekun dalam doa penyembahan → Mezbah Dupa
Setia dalam doa penyembahan
Kisah Rasul 1:14
1:14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.

Itu sebabnya bukan mengada-ada kami gembala untuk mendorong saudara supaya datang dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan kudus, ayo datang dalam ibadah doa penyembahan, itu adalah persiapan nanti. Sekarang mungkin saudara katakan sudah penuh Roh Kudus, harus dijaga. Saudara yang belum penuh Roh kudus jangan kecil hati, Tuhan melihat kesetiaan saudara, ada waktunya Tuhan, sebab itu perlu aktif dalam doa penyembahan.

3)      Ada roh kesetiaan → Pelita Emas
Matius 10:22; 24:13
10:22 Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
24:13 Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.

Kalau bicara orang yang setia, pasti dia akan dilengkapi minyak, sehingga pelitanya menyala, inilah 5 anak dara yang bijak. Berarti orang yang setia ada pelita, ada kaki dian. Ini yang selalu diganggu oleh iblis. Mengapa bukan pemecahan roti, kenapa bukan doa penyembahan, tetapi kaki dian ini yang selalu diganggu, karena di situ ada bahagian saudara yang setia.

Soal kesetiaan ini yang ditakuti oleh rasul Paulus. Roh kesetiaan itu jangan sampai hilang.
2 Korintus 11:3
11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.

Di dalam kesetiaan murid-murid itu, saudara bayangkan lebih separuh yang tidak setia.
± 500 orang yang menatap Yesus naik ke sorga, tetapi yang setia tinggal 120, 380 tidak setia, mayoritas.
1 Korintus 15:6
15:6 Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal.

Yang setia tinggal kira-kira 120 orang, yang ada pelita di tangannya.
Kisah Rasul 1:15
1:15 Pada hari-hari itu berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul itu, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya, lalu berkata:

Semoga saudara adalah penggenap orang-orang yang setia, walaupun sekarang ini kita sebagai umat Tuhan ditantang habis-habisan, apakah saudara setia?

Kesetiaan ini langsung terkait dengan hubungan Mempelai Laki-laki dan mempelai wanita, diisi dengan kesetiaan. Di saat menanti kedatangan Tuhan pada kali yang kedua, orang-orang yang setia hanya orang pilihan Tuhan tinggal sedikit. Lihat saja dalam Keluaran 32, tidak setia. Roh tidak setia ini harus kita singkirkan.

Kita harus ada di ruang atas, artinya ada pemecahan roti (Firman pengajaran), ada roh sembayang dan kesetiaan, karena kita mau meniup nafiri, saudara akan bersaksi, saudara katakan kepada teman, ayo kita setia, tapi teman bilang, minggu lalu saya datang tapi saya tidak lihat kau, berarti di nyek/ejek orang. Hal ini yang jangan terjadi.

Berikut yang kita harus jaga, harus perhatikan adalah pikiran dan perasaan yang bercabang, hal ini tidak ada yang kebal, semua bisa terganggu baik dia hamba Tuhan, jemaat, diaken, sidang jemaat. Justru lebih banyak orang tumbang di sini.

Mengapa Yudas Iskariot bisa tumbang? Karena pikiran dan perasaannya bercabang. Ikut Tuhan merasa tidak menjanjikan, kemudian saya kasnya Tuhan maka saya manfaatkan yang menjanjikan, dia beli sebidang tanah, roh Yudas sekarang ini bekerja. Seringkali mata kami berkunang-kunang ketika melihat pohon cingkeh itu berbuah, coba kalau saya punya lahan, luar biasa hasilnya, siapa dia? Gembala, sehingga mau tiru dia. Sekarang ini sampai ada gembala yang punya kebun, berapa juta dia panen. Seakan-akan bantu pembangunan untuk rumah Tuhan, itu salah, masa Tuhan mau dibantu? Kalau bahasa bantu di dalam Hakim-hakim pasal 5 itu artinya Tuhan memberi kesempatan supaya kita terlibat dalam pekerjaannya, bukan berarti seperti kita manusia membantu sesamanya. Ini yang terjadi di hari-hari terakhir ini, bapak-bapak, ibu-ibu, apalagi kami gembala, bisa mata kami jadi biru melihat hal itu.

Hasilnya jika pikiran dan hati yang bercabang, berakhir pada suasana yang tidak menyenangkan.
Kisah Rasul 1:16-18
1:16 "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.
1:17 Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini."
1:18 -- Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.

Ini pernah terjadi di zaman perjanjian lama, Gehazi juga pernah berbuat seperti Yudas yang bercabang pikirannya, dia tidak melihat lagi kuasa Allah yang menyertai pelayanannya Elisa, tapi ia melihat ada yang lebih menjanjikan sehingga dia korupsi dan membeli tanah.

Maaf, di sini saya mau katakan kepada kawan-kawan hamba Tuhan, jangan sampai jika saya menegur saudara kemudian bilang opa itu tidak betul, jangan sampai saudara ketika mendengar Firman seperti ini saudara malah benci saya. Saya tidak akan rugi, malah untung.
Amos 5:10
5:10 Mereka benci kepada yang memberi teguran di pintu gerbang, dan mereka keji kepada yang berkata dengan tulus ikhlas.
Teguran ini di pintu gerbang, apalagi jika di mimbar kemudian dibenci lagi, lebih parah.

Murid-murid Yesus ada 12 orang, tinggal 11 orang. Angka 11 adalah angka penghalang pembangunan tubuh Kristus. Ini yang harus disingkir jika mau dipenuhkan Roh kudus. Kalau saya menjadi penghalang pembangunan tubuh Kristus, maka Tuhan tidak akan beri arabon/ panjar Roh Kudus. Tapi kalau hidup kita dibawa masuk dalam pembentukan tubuh Kristus maka pasti Tuhan kirim Roh Kudus. Angka 11 ini tidak boleh kita pelihara, harus dilengkapi jadi 12, berarti menjadi dasar pembangunan tubuh Kristus.
2 Korintus 12:20-21
12:20 Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya (1)perselisihan, (2)iri hati, (3)amarah, (4)kepentingan diri sendiri, (5)fitnah, (6)bisik-bisikan, (7)keangkuhan, dan (8)kerusuhan.
12:21 Aku kuatir, bahwa apabila aku datang lagi, Allahku akan merendahkan aku di depan kamu, dan bahwa aku akan berdukacita terhadap banyak orang yang di masa yang lampau berbuat dosa dan belum lagi bertobat dari (9)kecemaran, (10)percabulan dan (11)ketidaksopanan yang mereka lakukan.
Sampai rasul Paulus 3 kali berkata: “aku kuatir”, ini ada hubungannya dengan 2 Korintus 11:6.

11 penghalang pembangunan tubuh Kristus:
1)      Perselisihan, mulai dari nikah
2)      Iri hati
3)      Amarah/ plektes/ pumohi
4)      Kepentingan diri sendiri
5)      Fitnah/ diabolos
6)      Bisik-bisikan
7)      Keangkuhan
8)      Kerusuhan
9)      Kecemaran
10)  Percabulan
11)  Ketidaksopanan

Ketidaksopanan ini ada banyak hal termasuk perempuan mengajar sementara ada laki-laki duduk, kalau perempuan jadi gembala di hadapan Tuhan itu tidak sopan, menjadi penghalang pembangunan tubuh Kristus.
1 Korintus 14:34-35,38
14:34 Sama seperti dalam semua Jemaat orang-orang kudus, perempuan-perempuan harus berdiam diri dalam pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara. Mereka harus menundukkan diri, seperti yang dikatakan juga oleh hukum Taurat.
14:35 Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya kepada suaminya di rumah. Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam pertemuan Jemaat.
14:38 Tetapi jika ia tidak mengindahkannya, janganlah kamu mengindahkan dia.

Kalau orang itu tidak peduli dan tetap melakukan itu terserah, Tuhan bilang jangan indahkan dia, berarti Tuhan juga tidak akan indahkan dia, makanya biar ketuk-ketuk pintu, Tuhan tidak akan bukakan pintu. Lihat saja di mana-mana, jangan kita bangga dengan jumlah banyak tapi di hadapan Tuhan pelaku-pelaku tidak sopan, penghambat pembangunan tubuh Kristus. Ini salah satu yang harus kita waspadai di akhir zaman ini. Jangan saudara samakan semua gembala, sebab tidak akan sama kalau dia perempuan gembala berarti tidak sopan.

Bagaimana mau diberi wibawa kita meniup nafiri jika hal-hal ini masih mengganjal kita. Olehnya gereja Tuhan mari kita perhatikan, kita peduli apa kata Firman Allah, bukan apa kata orang.
Selama ini memang kita sudah meniup nafiri, tetapi masih banyak kebobolan, masih banyak penyelewengan/penyimpangan, masih banyak yang tidak benar, ayo kita benahi sekarang. Di saat peniupan nafiri dilanjut dengan pesta gafirat, penyempurnaan gereja. Jadi, orang yang sedang menipu nafiri, karena ditopang oleh Roh Kudus, di dalam dirinya ada roh kesetiaan, ada roh kerinduan hati untuk tetap belajar mengenal Yesus dengan benar, ada roh penyembahan, maka pasti pasti Tuhan akan beri hidupnya diisi dengan Roh Kudus.

Kesetiaan dihubungkan dengan kedatangan Tuhan pada kali yang kedua. Setia sampai Tuhan datang, bukan cuma setia kita duduk dalam gereja.
Matius 24:13
24:13 Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.

Roh kudus tidak bersaksi sendiri, tapi ia panggil kita bersama Roh Kudus untuk bersaksi. Roh Kudus bersaksi tentang Yesus mempelai Laki-laki sorga, Dia tidak akan bersaksi yang lain. Roh Kudus bagaikan meniup nafiri untuk Yesus, kita juga meniup nafiri untuk yesus.
Yohanes 15:26-27
15:26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
15:27 Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."

Gereja dan Roh bersaksi sudah stem/satu suara.
Wahyu 22:17
22:17 Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!

Roh dan mempelai perempuan sama-sama ada bahasa mengajak: “marilah” berarti paham akan persekutuan satu dengan yang lain (kohen/ tubuh Kristus) bahu membahu/ memikul bersama. Kalau itu tidak ada bagaimana bilang ada Roh Kudus, bagaimana bisa mengajak yang lain.

Berarti Roh Kudus dan mempelai perempuan punya sarana, ada air, ada makanan, mereka siap saji.

Apakah ada pada diri kita lidah seorang murid? Apakah kita ada pada arus pembentukan tubuh Kristus ataukah jadi penghalang?
Yesaya 50:4
50:4 Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.

Manfaat Roh Kudus ini adalah berkat besar bagi kita. Ini akan menolong, mendorong kita supaya bisa mencapai sasaran.

Saudara masuk dalam pembangunan tubuh Kristus, kita butuh arabon/ panjar/ jaminan dari Tuhan. Malam ini tidak mustahil jika hati saudara terbuka serius mendengar Firman Allah, tidak ada neko-nekonya, betul-betul tulus hatimu, tidak mustahil bagi Tuhan untuk memberikan saudara Roh Kudus.


Tuhan memberkati.




GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar