20190324

Kebaktian Umum, Minggu 24 Maret 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 8:1-5
8:1 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.
8:2 Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala.
8:3 Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
8:4 Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
8:5 Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.

Wahyu 8:1 adalah puncak perjalanan gereja Tuhan, yaitu pertemuan Mempelai Laki-laki Sorga dan mempelai wanita. Jadi apa yang kita jalani/ tapaki hari-hari terakhir ini, bermuara pada Wahyu 8:1. Mohon saudara perhatikan, kami hamba Tuhan adalah penunjuk arah supaya arah yang kami tunjuk tepat Wahyu 8:1 dan gereja Tuhan diayomi oleh Mempelai Laki-laki Sorga. Semeion = penunjuk arah. Jika terlepas dari itu maka tidak ada perlindungan Tuhan. Saya sebagai hamba Tuhan telah melihat suasana ini dalam mata iman percaya saya, bahkan kerinduan hatiku ingin segera menikmati persekutuan dengan Mempelai Laki-laki sorga yang sesudah itu tidak bisa lagi diganggu gugat oleh siapapun. Kalau sekarang memang masih banyak tantangan yang mengganggu kehidupan saudara. Kehidupan yang diberi Tuhan pemahaman mulai dari hamba Tuhan kepada arah/sasaran yang jelas itu yang akan diganggu oleh iblis, tetapi yang tidak mengerti akan hal ini, iblis diam saja. Jadi, jangan kaget kalau kita diganggu. Sebab itu lawan iblis, Tuhan akan berikan kemenangan.

Saya kutip penglihatan ibu Mangiri beberapa tahun yang lampau. Dia cerita semalam suntuk tidak bisa tidur, akhirnya dia lipatkan lutut menyembah Tuhan, di dalam suasana penyembahan ia melihat kita di sini, kemudian suara datang, sampaikan kepada hambaKu Bernard Legontu, aku jadikan mereka tiang gerejaKu di Tentena. Berarti kita dikemas oleh Tuhan seperti jemaat Filadelfia. Filadelfia artinya persaudaraan. Tolong bapak, ibu, jika saudara adalah Filadelfia maka galakkan persaudaraan saudara, saling memperdulikan satu dengan yang lain, tidak hanya mengedepankan kepentingan diri, tapi lihat orang lain.

Mengapa Wahyu 8:1 terjadi sunyi sepi di sorga? Itu penghormatan sorga, penghuni sorga yang suci/ kudus menghormati melihat pertemuan Mempelai Laki-laki dan mempelai wanita selama setengah jam. Ini tujuan akhir kita. Sebab jika kita sampai pada Wahyu 8:1, maka pada Wahyu 12:1 ibu yang melahirkan dilindungi, ini pengertian secara rohani.

Saudara mohon kepada Tuhan supaya bisa mengerti akan hal ini, jangan sampai sudah terjadi saudara terkejut, saudara tidak ada di dalamnya. Sebab itu gereja Tuhan yang mengerti ini akan diserang/ diganggu terus oleh iblis.

Hubungan dengan mezbah dupa emas disertai dengan doa-doa orang percaya. Doa di sini adalah PROSKUNEO, (dibaca: pros-koo-neh'-o ) artinya doa penyembahan, bukan doa meminta-minta atau doa syukur tapi doa penyerahan diri. Jika hari-hari terakhir ini saudara mengerti doa penyembahan, di saat menghadapi kemelut kita ada doa penyerahan diri, di saat kita hidup liner/ tenang tetap ada doa penyembahan, maka sorga akan menampung semua.

Itu sebabnya mengapa suasana sepi setengah jam diikuti dengan ayat 2 ada 7 sangkakala hukuman Allah yang besar sudah siap akan ditiup. Sangkakala yang ke empat di situ adalah penyingkiran gereja, di mana seekor burung nazar terbang antara langit dan bumi dan dia berseru celaka, celaka, celakalah mereka yang diam di atas bumi. Hati-hati jangan sampai saya berseru, justru kena istriku, istriku berseru justru kena saya, saudara berseru justru kena saya. Mari kita sama-sama berseru supaya kita sama-sama terangkat/ tersingkir. Tetapi ingat, isilah hidupmu dalam nikah/ rumah tanggamu, usaha pekerjaanmu dengan doa-doa penyembahan.

Wahyu 8:13
8:13 Lalu aku melihat: aku mendengar seekor burung nasar terbang di tengah langit dan berkata dengan suara nyaring: "Celaka, celaka, celakalah mereka yang diam di atas bumi oleh karena bunyi sangkakala ketiga malaikat lain, yang masih akan meniup sangkakalanya."

Wahyu 8:3 → Mezbah dupa emas doa penyembahan
Doa saudara ditampung oleh Tuhan. Kalau sekarang saudara tidak tahu berdoa, tidak ada penyerahan diri, maka tidak akan terkait di sini. Kadang-kadang saudara abaikan gembala, misalnya saudara bangun rumah tidak panggil gembala untuk berdoa, saudara buka toko, saudara diam saja karena anggap saudara pandai berdagang, setelah terjadi apa-apa, berkata Tuhan tidak tolong saya. Kaitkan semua hidupmu, apa yang saudara kerjakan dengan Tuhan lewat pelayanan gembala sebagai penunjuk arah/semeion, agar doa penyembahan benar ada di dalam tuntunan Tuhan.

Hal ini tercantum dengan pembukaan rahasia Firman diikuti dengan doa yang ditampung.
Wahyu 5:6-8
5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
5:7 Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.
5:8 Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.

Jadi, doa orang-orang kudus ini menghiasi pembukaan rahasia Firman Allah. Jika benar kita menghayati lawatan Tuhan dalam pembukaan Firman di hari-hari terakhir ini, maka hiasilah hidup saudara dengan doa penyembahan/ penyerahan diri. Sebab itu yang akan menghentar pada Wahyu 8:1.

Itu sebabnya sebagai hamba Tuhan melihat hal ini, saya berterima kasih jika Tuhan berikan kemampuan untuk menyembah 1-3 jam, saya percaya itu tidak sia-sia jika ditularkan kepada jemaat. Setiap hari berilah waktu minimal satu jam menyembah Tuhan untuk menghadapi salib. Doa satu jam itu sudah standar yang paling di bawah dan membuat Allah senang. Tapi seringkali umat Tuhan tidak tahu berdoa, bahkan berdoa untuk makan saja susah. Jangan seperti babi begitu dicurah makanan langsung hap,hap,hap, tidak tahu berdoa.

Doa yang kita naikkan itu ditampung dan diambil oleh seorang malaikat yang gagah perkasa, kemudian Dia bakar dengan kemenyan, asapnya naik ke hadirat Tuhan, diisi api dan dicurah ke bumi, menjadi hukuman bagi bumi. Kalau ada asap berarti ada sesuatu yang dibakar. Mana kita pilih kena api hukuman atau asap yang dupanya membawa kita naik ke atas, masuk dalam kemuliaan bersama Yesus, masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah. Saya sebagai gembala ingin kita semua ada di sana.

Sekarang apakah saudara menggalakkan doa penyembahan di rumah? Tidak usah dimobilisasi, tetapi masing-masing, semoga saudara mengerti. Lewat Wahyu 8 ini Tuhan mau pacu saudara dan saya.

Penyembahan orang-orang kudus, begitu serius ditampung oleh Allah dan Wahyu 5 seiring dengan pembukaan rahasia Firman. Kita sudah terlalu banyak dicurah oleh Tuhan dengan berlimpah-limpah dengan pembukaan rahasia Firman, jika tidak dibarengi dengan proskoneho/ doa penyembahan, maka kita sama dengan mengabaikan pembukaan rahasia Firman Allah. Termasuk dalam ibadah ketika selesai Firman, ada ajakan untuk menyembah, menyembahlah jangan dingin.

Bayangkan Salomo sampai mengajak Sulamit untuk pergi di tempat yang sepi diikuti dengan persiapan buah dudaim. Buah dudaim yang lama = perjanjian lama dan dudaim yang baru = perjanjian yang baru.
Kidung Agung 7:11-13
7:11 Mari, kekasihku, kita pergi ke padang, bermalam di antara bunga-bunga pacar!
7:12 Mari, kita pergi pagi-pagi ke kebun anggur dan melihat apakah pohon anggur sudah berkuncup, apakah sudah mekar bunganya, apakah pohon-pohon delima sudah berbunga! Di sanalah aku akan memberikan cintaku kepadamu!
7:13 Semerbak bau buah dudaim; dekat pintu kita ada pelbagai buah-buah yang lezat, yang telah lama dan yang baru saja dipetik. Itu telah kusimpan bagimu, kekasihku!

Kidung Agung 7:11-13 (Terjemahan lama)
7:11 Marilah, hai kekasihku! hendaklah kita keluar ke padang, hendaklah kita bermalam di dusun-dusun.
7:12 Hendaklah pagi-pagi kita pergi ke bukit kebun anggur serta melihat kalau pokok anggur bertunas dan bunganyapun berkembang, kalau pokok delima berbunga! Di sana aku hendak menunjuk kasihku akan dikau.
7:13 Bahwa semerbaklah bau buah dudayim dan pada pintu kita adalah pelbagai buah-buah yang indah-indah, dari pada yang baharu dan lama; itu sudah kutaruh bagimu, hai kekasihku!

Bunga pacar menghasilkan cairan yang berwarna jingga, itu simbol ceria dan baunya harum.
Makanya Wahyu 5, pembukaan rahasia Firman Allah dari perjanjian sampai perjanjian sudah disimpan oleh Tuhan kepada kita, sudah disimpan oleh Salomo kepada kekasihnya.

Apakah saudara menyikapi ini dengan serius, “Tuhan, saya mau nikmati pembukaan rahasia Firman dengan doa penyembahan”.

Penyembahan mengandung 2 pengertian :
1.      Menunjuk kerendahan diri seperti anjing menjilat tumit tuannya
2.      Seperti seorang istri menyerah penuh kepada suami.
Mengapa Wahyu 12 wanita itu hamil? Karena ia menyerah penuh di dalam Wahyu 8:1, dengar dengan telinga rohani. Itu gereja Tuhan. Makanya hubungan gereja Tuhan dengan Kristus selalu digambarkan seperti hubungan suami istri.

Tuhan sudah siapkan buah dudaim/ buah kasih, tetapi gereja Lea melepaskannya dan jatuh kepada Rahel.
Kejadian 30:14-15
30:14 Ketika Ruben pada musim menuai gandum pergi berjalan-jalan, didapatinyalah di padang buah dudaim, lalu dibawanya kepada Lea, ibunya. Kata Rahel kepada Lea: "Berilah aku beberapa buah dudaim yang didapat oleh anakmu itu."
30:15 Jawab Lea kepadanya: "Apakah belum cukup bagimu mengambil suamiku? Sekarang pula mau mengambil lagi buah dudaim anakku?" Kata Rahel: "Kalau begitu biarlah ia tidur dengan engkau pada malam ini sebagai ganti buah dudaim anakmu itu."

Tetapi banyak umat Tuhan sekarang ini yang melepaskan buah kasih hanya karena persoalan duniawi. Jangan sampai hal itu terjadi bagi jemaat Tuhan di sini.

Coba kita perhatikan bagaimana Tuhan mengajar kita untuk bisa menghadirkan doa-doa penyembahan, bagaikan kemenyan dibakar, ada raksamala, mur, kulit lokan, yang semua sudah ditumbuk halus.

Mezbah dupa, tingginya = 2 hasta
Mezbah dupa ada hubungannya kasih Bapa kepada kita dan kasih kita kepada Bapa, sesuai dengan 10 hukum dibagi dua, itu sebabnya ukurannya 2 hasta = kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama.

Panjangnya = 1 hasta dan lebarnya = 1 hasta.
Satu hasta artinya kita menyembah kepada Allah yang satu itulah Yesus.

Kita lihat bagaimana peran Yesus di sini luar biasa, Dia tunjukkan kepada kita suatu teladan yang luar biasa. Wahyu 8 dan 12 adalah pasal kemuliaan gereja Tuhan.

Bagaimana saya dan saudara untuk mencapai sasaran ini? saya lebih dahulu yang harus punya dambaan seperti ini, jika saya tidak ada kerinduan hati maka sama dengan pendeta pendusta di hadapan jemaat, pendeta asal-asalan.

Doa yang Tuhan perlihatkan di dalam Shekinah Gloria, menggambarkan bagaimana suasana kedatangan Tuhan pada kali yang kedua.
Matius 17:2
17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.

Raja Daud punya dambaan hati tidak mau lepas dengan Tuhan, ini diteladankan bagi kita.
Mazmur 141:1-2
141:1 Mazmur Daud. Ya TUHAN, aku berseru kepada-Mu, datanglah segera kepadaku, berilah telinga kepada suaraku, waktu aku berseru kepada-Mu!
141:2 Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang.

1 Timotius 2:8
2:8 Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.
Jika saudara menggalakkan doa penyembahan tetapi tidak ada koreksi dalam dirimu, menyembah dengan perbuatan tangan yang masih kotor, masih ada roh perselisihan, maka doamu sia-sia.

Menyembah harus lebih dahulu menyelesaikan dosa, berdamai dengan Tuhan dan sesama.
Apalagi jika dalam nikah harus berdamai antara suami dan istri. Supaya tuntutan Tuhan hanya satu jam bisa terlaksana.

Allah sedang mendorong kita untuk menggenapi waktu, sebab waktu sudah mau habis, jangan kita leha-leha/ santai-santai di hari-hari terakhir ini, karena kita sudah berada pada detik-detik terakhir. Satu hari bagi Allah adalah seribu tahun.
2 Petrus 3:8
3:8 Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.

Makanya, ayo sidang jemaat Tuhan, suami dan istri sambut Firman Tuhan dengan hati lapang, isi hidupmu dengan doa penyembahan. Tetapi jika masih ada perselisihan, semua harus diselesaikan, pergi berdamai dulu dengan suami atau istri, baru datang menyembah Tuhan.

Doa tidak bisa lepas dengan nikah.
1 Petrus 3:7
3:7 Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.
                  
Kasihan istri adalah kaum yang lemah. Saya dahulu salah satu suami yang tidak benar di hadapan Tuhan. Istriku memberi saya 6 anak walaupun dia lemah, mengapa saya tidak harus bijaksana alias kasar? Tapi berapa kali saya cium kakinya, minta-minta ampun, saya sudah salah.

Makanya pembukaan rahasia Firman Tuhan yang terbesar adalah di dalam nikah dan ibadah.
Itu sebabnya dalam Wahyu 5 di mna meterai dibuka, ada yang berkuasa membuka diperlihatkan, kemudian dibarengi dengan doa-doa orang kudus, Wahyu 8 gereja Tuhan bertemu dengan Mempelai Laki-laki sorga dan juga dibarengi dengan doa-doa orang kudus, luar biasa perhatian Tuhan kepada kita.

Allah izinkan terjadi ketika istri saya masuk rumah sakit, saya bingung di kamar bolak-balik keliling, Tuhan tolong istri saya dan mujizat terjadi, hanya 3 hari di rumah sakit dan ke 4 hari siuman. Semua ada maksud Tuhan.

Doa adalah pekerjaan utama dari hamba Tuhan.
Kisah Rasul 6:4
6:4 dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman."

Jika hamba Tuhan lalai dalam soal itu, maka jemaat kena imbasnya bersama hamba Tuhan tersebut. Jika seorang gembala bisa menunjuk arah, saudara harus topang/dukung, saudara harus memberikan apresiasi dalam pelayanan. Jangan saudara jatuh pada penggembalaan yang yang salah, anda akan rugi, sebab tidak bisa mengunjuk-unjuk saudara, tidak ada roh sembayang, tidak ada roh akan pemahaman Firman Allah, sebab ada 2 ayat dalam Alkitab bahwa hamba Tuhan harus cakap dalam mengajar.

Saya cemburu kepada pulau-pulau, karena Alkitab mengatakan pulau-pulau menanti ajaran Tuhan. Kalau secara hurufiah pulau-pulau menanti ajaran, apalagi saya dan saudara sangat butuh keselamatan, butuh pengajaran. Tuhan memberikan alegori lewat pulau-pulau ini supaya kita termotivasi.
Yesaya 42:4,21
42:4 Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.
42:21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia;

Sekarang Tuhan sudah curah pengajaran yang besar dan mulia, jangan saudara ringankan/ entengkan. Kita sudah seperti itik yang berenang di kolam kemudian mati kehausan, seperti ayam bertelur di atas padi kemudian mati kelaparan, itu bodoh sekali. Olehnya mari kita perhatikan, jangan sampai terjadi dalam diri kita.

Kisah Rasul 12:6; 16:25-26
12:6 Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu.
16:25 Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.
16:26 Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.
Kita lihat Petrus punya Firman dan punya kesaksian tapi tidak ada doa penyembahannya.

Jangan seperti dalam Wahyu 12:17, kehidupan yang ada Firman (meja roti sajian) dan kesaksian (pelita emas) tapi tidak ada doa penyembahannya (mezbah dupa). Itu sebabnya mereka tertinggal. Kalau ke 3 alat itu lengkap dalam diri kita maka tidak akan bisa dikejar oleh ular.
Wahyu 12:17
12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.

Petrus malah tertidur bukan menyembah. Kalau dipikir ia pendeta besar, gembala sidang jemaat di Yerusalem yang dilantik langsung oleh Tuhan tapi satu ketika dia depresi rohani, tidak ada penyembahan lagi, sehingga diincar oleh iblis. Saat kita lemah di situ iblis berbisik agar kita tidak usah menyembah sebab terlalu capek, banyak pekerjaan, sehingga KO lagi kita, hilang kesempatan untuk menyembah Tuhan. Jangan biarkan iblis mengganggu kita karena lalai akan doa penyembahan.

Itu sebabnya Petrus tidak sadari waktu itu, tapi untung ada persekutuan doa di rumah Maria ibu Markus, mereka menopang mendoakan Petrus.
Kisah Rasul 12:12
12:12. Dan setelah berpikir sebentar, pergilah ia ke rumah Maria, ibu Yohanes yang disebut juga Markus. Di situ banyak orang berkumpul dan berdoa.

Kisah Rasul 12:4-6 (Terjemahan lama)
12:4 Setelah sudah ditangkapnya dia, maka dimasukkannya ke dalam penjara, serta diserahkannya kepada enam belas laskar menjagai dia empat-empat orang bergilir-gilir, maksudnya menghadapkan dia kepada kaum itu kemudian daripada Pasah.
12:5 Maka oleh sebab itu terkurunglah Petrus di dalam penjara, tetapi sidang jemaat itu mendoakan dia kepada Allah dengan bersungguh-sungguh.
12:6 Apabila Herodes hendak membawa dia ke luar, maka pada malam itu juga, sedang Petrus tidur di antara dua laskar terbelenggu dengan dua rantai, dan lagi ada beberapa orang jaga di muka pintu sedang menjaga penjara itu,

Ada 16 tentara yang menjaga Petrus secara bergilir satu kali 24 jam. 16 tentara ini dibagi menjadi 4 regu. Tiap regu mendapat kesempatan 6 jam. Angka 16 adalah angka tabernakel, sebab tabernakel dibangun dengan 16 jenis bahan. Gereja Tuhan di Yerusalem pada zaman rasul Petrus, dalam Kisah Rasul 2, dibangun dimulai dengan 16 bahasa. Ini menunjukkan bahwa di mana-mana anak Tuhan berada, orang kristen berada, ada Herodes utus tentaranya untuk menghancurkan doa penyembahan saudara. Karena itu dibagi 4 regu = 4 penjuru bumi. Ini yang diupayakan oleh iblis, makanya kita harus hati-hati.

4 regu berarti 4 orang satu regu selama 6 jam. 6 jam dibagi 4, satu orang= 1.5 jam, ini adalah angka pengantara, pendamaian, korban Kristus, itu juga mau diganjal oleh Herodes supaya hubungan saudara putus dengan Tuhan. Siasat iblis begitu jahat untuk menghadang kita.
1 Timotius 2:5
2:5 Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,

Kalau 1 regu kerja 6 jam total, bayangkan iblis mau hancurkan pekerjaan 6 jam Yesus di salib dari jam 9 sampai jam 3. Proses penebusan Tuhan, dia akan hancurkan dalam diri saudara. Makanya banyak orang-orang percaya, tidak jelas lagi program penebusan Yesus dalam dirinya, berarti Herodes berhasil meraih dia. Tujuan Herodes untuk membunuh Petrus, membunuh kita.

Herodes dari Indumea, wilayah Edom, jadi Herodes ini keturunan Esau/ pendendam. Esau dengan Israel saudara kembar, tapi ia yang akan membunuh saudaranya yang punya Tuhan yang benar, hati-hati liciknya roh Herodes, jangan sampai kita kena dengan rohnya Esau.

16 adalah angka tabernakel/tubuh Kristus, Jika saudara membawa dirimu menjadi tubuh Kristus, waspada ada Herodes yang mengincar untuk menghancurkan saudara. Tapi jika saudara tidak mau membawa diri untuk menjadi tubuh Kristus maka herodes diam, tidak akan mengganggu, tapi bahaya nanti ketika Tuhan datang. Makanya kalau kita merasa selalu terganggu, jangan saudara risau itu berarti saudara membawa dirimu menjadi tubuh Kristus.

Syukur kalau ada jemaat yang mendoakan saya dan saya memang butuh dukungan doa, saya masih punya kelemahan, kalau saya sudah sempurna saya sudah tidak ada di sini, sudah diangkat Tuhan, karena saya belum sempurna, maka saya masih ada di depan saudara, kita bersama-sama menanti Tuhan.

Herodes mengutus berdua-dua untuk membelenggu umat Tuhan, tetapi Yesus mengutus muridNya/hamba Tuhan berdua-dua untuk melepaskan belenggu. Mana yang kita mau sambut? Kita mau dilepaskan dari belenggu oleh semeion atau kita menerima utusan Herodes untuk membelenggu saudara? ini harus kita jaga, saya lebih dahulu makanya butuh dukungan doa. Untung ada persekutuan doa, karena Petrus murid Tuhan yang terang-terangan disebut punya istri, karena mak mertuanya sakit, kemudian Yesus pergi sembuhkan, berarti Petrus dari awal sudah menikah. Malaikat Tuhan diutus untuk menolong Petrus.

Malaikat datang menepuk rusuknya Petrus, berarti nikahnya Petrus dikoreksi sebab sudah telanjang, tidak memakai kasut dan ikat pinggang.
Kisah Rasul 12:7-8 (Terjemahan lama)
12:7 tiba-tiba terdirilah seorang malaekat Tuhan di situ, dan suatu cahaya bersinar di dalam bilik itu; lalu ditepuknya rusuk Petrus, sambil mengejutkan dia, katanya, "Bangunlah segera!" Maka gugurlah belenggunya daripada tangannya.
12:8 Maka kata malaekat itu kepadanya, "Ikatlah pinggangmu, pakailah kasutmu!" Lalu diperbuatnyalah demikian. Maka katanya kepadanya, "Pakailah pakaianmu, ikutlah aku!"

Ketika Petrus dibelenggu oleh Herodes ia tidak punya ikat pinggang, berarti semua kebenaran habis dirampas oleh Herodes. Tidak memakai kasut, berarti tidak ada lagi roh perdamaian, tidak memakai pakaian, berarti telanjang. Jadi seseorang yang sudah ditangkap oleh Herodes cirinya seperti itu.

Utama pekerjaanku sebagai hamba Tuhan adalah doa dan penyembahan, tidak ada yang lain. Olehnya jemaat Tuhan kaitkan dirimu dengan Tuhan lewat doa penyembahan, di mana saudara dilawati Tuhan dengan pembukaan rahasia Firman Tuhan. Jika terjadi apa-apa, kita akan aman. Mari gereja Tuhan seriuslah dengan Tuhan, jangan bermain-main, Tuhan sudah mau datang. Jangan sampai saudara satu ketika baru terjaga tetapi waktu sudah habis, ternyata inilah yang pak pendeta katakan dulu, akhirnya tidak ada lagi orang lain yang menanganimu, tinggal tunggu antikrist, saudara akan dianiaya berlahan-lahan. Perhatikan gereja Tuhan, bersandarlah pada Tuhan.

Petrus sadar hampir disembelih oleh Herodes dan mulai saat itu Petrus berubah.
2 Petrus 1:16-18
1:16 Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.
1:17 Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
1:18 Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus.

Petrus, Yohanes dan Yakobus melihat dan mendengar penghormatan dari Allah dan Yesus menerima kemuliaan dari Allah Bapa. Kalau toh sekarang ada yang tidak mengakui, silahkan, tapi Bapa di Sorga mengakui Yesus adalah AnakNya yang diberi kehormatan dan kemuliaan sebagai Raja. Jadi, Yesus yang akan datang pada kali yang kedua bukan hanya sebagai Tuhan tapi Raja di atas segala raja dalam kemuliaan dan gereja Tuhan juga akan mencapai kemuliaan, itulah Wahyu 8:1.

Di akhir zaman ini mari kita galakkan doa penyembahan di dalam rumah dan di mana saja, jangan kita remehkan. Saya sebagai hamba Tuhan bukan hanya sebatas penunjuk jalan, tapi saya juga berjalan ke sana, tahu arah, bukan mencelakakan orang.


Tuhan memberkati.





GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
JADWAL IBADAH
Rabu   :           Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu  :           Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar