20190306

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 6 Maret 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Dalam terang Tabernakel Yeremia pasal 7 ini terkena Mezbah Korban Bakaran.       

Yeremia 7:1-15
7:1 Firman yang datang kepada Yeremia dari pada TUHAN, bunyinya:
7:2 "Berdirilah di pintu gerbang rumah TUHAN, serukanlah di sana firman ini dan katakanlah: Dengarlah firman TUHAN, hai sekalian orang Yehuda yang masuk melalui semua pintu gerbang ini untuk sujud menyembah kepada TUHAN!
7:3 Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini.
7:4 Janganlah percaya kepada perkataan dusta yang berbunyi: Ini bait TUHAN, bait TUHAN, bait TUHAN,
7:5 melainkan jika kamu sungguh-sungguh memperbaiki tingkah langkahmu dan perbuatanmu, jika kamu sungguh-sungguh melaksanakan keadilan di antara kamu masing-masing,
7:6 tidak menindas orang asing, yatim dan janda, tidak menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tempat ini dan tidak mengikuti allah lain, yang menjadi kemalanganmu sendiri,
7:7 maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini, di tanah yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu, dari dahulu kala sampai selama-lamanya.
7:8 Tetapi sesungguhnya, kamu percaya kepada perkataan dusta yang tidak memberi faedah.
7:9 Masakan kamu mencuri, membunuh, berzinah dan bersumpah palsu, membakar korban kepada Baal dan mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal,
7:10 kemudian kamu datang berdiri di hadapan-Ku di rumah yang atasnya nama-Ku diserukan, sambil berkata: Kita selamat, supaya dapat pula melakukan segala perbuatan yang keji ini!
7:11 Sudahkah menjadi sarang penyamun di matamu rumah yang atasnya nama-Ku diserukan ini? Kalau Aku, Aku sendiri melihat semuanya, demikianlah firman TUHAN.
7:12 Tetapi baiklah pergi dahulu ke tempat-Ku yang di Silo itu, di mana Aku membuat nama-Ku diam dahulu, dan lihatlah apa yang telah Kulakukan kepadanya karena kejahatan umat-Ku Israel!
7:13 Maka sekarang, oleh karena kamu telah melakukan segala perbuatan itu juga, demikianlah firman TUHAN, dan oleh karena kamu tidak mau mendengarkan, sekalipun Aku berbicara kepadamu terus-menerus, dan kamu tidak mau menjawab, sekalipun Aku berseru kepadamu,
7:14 karena itulah kepada rumah, yang atasnya nama-Ku diserukan dan yang kamu andalkan itu, dan kepada tempat, yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu itu, akan Kulakukan seperti yang telah Kulakukan kepada Silo;
7:15 Aku akan melemparkan kamu dari hadapan-Ku, seperti semua saudaramu, yakni seluruh keturunan Efraim, telah Kulemparkan."

Ini adalah lawatan Tuhan kepada bangsa Israel khususnya Yehuda lewat pelayanan Yeremia. Dikatakan dalam ayat 1, hamba Tuhan ini lebih dahulu dibekali Firman Tuhan sebelum dia berdiri di pintu gerbang untuk berhadapan dengan orang-orang yang datang beribadah. Bekal yang diberikan Tuhan kepada Yeremia adalah memperlihatkan sekilas keadaan orang-orang Yehuda atau umat Tuhan, yang datang beribadah yang didustai oleh imam-imam, dibohongi oleh nabi-nabi. Mereka sudah terbiasa dengan ini. Jadi keadaan ini sudah menahun, sudah berlarut-larut. Jadi umat Tuhan sudah biasa mendengar “ini Bait Allah” untuk kita sekarang “kita tubuh Kristus, kita pasti selamat”. Sementara perbuatan mereka bertentangan dengan isi yang mereka ucapkan. Jika dulu di zaman Yeremia dan Yehezkiel ada yang seperti ini, maka rohnya lebih hebat hari-hari terakhir ini.

Lewat pelajaran nabi Yeremia ini kita diberi Tuhan kesempatan untuk melihat bagaimana dan di mana kita berada sekarang ini. Agar kita tidak memposisikan diri atau mengkondisikan diri lewat bentuk-bentuk pelayanan yang sifatnya pembohongan, pendustaan.

Apa yang terjadi dalam kitab Yeremia ini sudah berlarut-larut, berarti mereka sudah termakan dengan bohong. Umat Tuhan sudah termakan oleh dusta dari pelayanan-pelayan. Setiap mereka beribadah mereka mendapat asupan-asupan dari para pendusta dan mereka enjoy dengan itu. Ini yang berat untuk dibongkar. Mereka sudah terbuai dengan cara itu dan harus dirubah lalu ditunjukkan bahwa itu salah, belum tentu mereka bisa menerima, itu beresiko. Hamba Tuhan yang dipakai untuk menegur ini lebih dahulu dibekali Tuhan dengan Firman.
Yeremia 7:1
7:1 Firman yang datang kepada Yeremia dari pada TUHAN, bunyinya:

Berarti Yeremia mendapat penyataan Tuhan. Jika hamba Tuhan seringkali bicara tentang penyataan Tuhan, bukan diterima dengan tulus hati, malah kadang ditanggapi dengan miring. Padahal ini mengandung tujuan untuk menegur. Harus ada kekuatan untuk memberikan teguran, lebih dahulu diberikan penyataan Tuhan. Ada warna atau nuansa bahwa Tuhan membekali hamba Tuhan itu dengan penyataan, ini menyangkut untuk menegur yang salah.

Jika rasul Paulus tidak ada penyataan Tuhan, dia akan mati konyol berhadapan dengan Petrus karena Petrus pasti akan mengamuk. Tetapi walaupun dia hamba Tuhan kemarin, menghadapi hamba Tuhan senior, karena dia ada penyataan Tuhan maka hamba Tuhan senior bertekuk lutut menyadari. Ini bekal awal.

Bukan berarti mulus-mulus. Menghadapi hamba Tuhan seperti Petrus dia bisa menerima. Tetapi belum tentu pelayan yang lain seperti Petrus juga bisa menerima. Makanya siapapun yang Tuhan percayakan memiliki mata yang nyelimet, mata yang melihat hal-hal yang bisa membahayakan seseorang kemudian dia sampaikan, syukur kalau diterima. Bisa berbalik menjadi perlawanan.
Jika kesalahan orang itu diberitahu, kalau dia bisa diterima maka dia akan segera mengambil domba. Berarti dia langsung bersekutu dengan Korban Kristus, itu bukti orang yang menerima.
Imamat 4:23
4:23 maka jikalau dosa yang telah diperbuatnya itu diberitahukan kepadanya, haruslah ia membawa sebagai persembahannya seekor kambing jantan yang tidak bercela.

Dia membawa seekor kambing jantan berarti dia segera berdamai dengan Allah Bapa Sorgawi lewat Korban Kristus.

Kalau kita membaca daftar yang ada dalam Yeremia pasal 7 ada 10 masalah yang mereka miliki. Mengaku orang percaya tetapi karakternya bukan karakter orang percaya. Makanya Yeremia lebih dahulu, Paulus juga harus dibekali. Supaya diterima atau tidak diterima kami tidak kurang hati. Jika diterima syukur, jika tidak diterima puji Tuhan, kepercayaan Tuhan kepadanya tidak kurang sedikitpun.

Kalau melihat Yeremia pasal 7, jika kita yang meninggalkan Tuhan, Tuhan tidak rugi. Tetapi kalau Tuhan yang meninggalkan kita maka hancurlah kita. Di sini ada ancaman Tuhan bahwa Tuhan akan melempar mereka. Seharusnya bukan diri kita yang dilempar, tetapi dosa dari diri kita.
Mikha 7:19
7:19 Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.

Yesaya 38:17
38:17 Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi keselamatan bagiku; Engkaulah yang mencegah jiwaku dari lobang kebinasaan. Sebab Engkau telah melemparkan segala dosaku jauh dari hadapan-Mu.

Yang harus dilempar (dibuang) adalah dosa supaya jangan diri kita dilempar. Ada 10 daftar dalam kitab Yeremia yang harus dilempar, harus dipisahkan dari kita supaya kita tidak dilempar oleh Tuhan tetapi dosa kesalahan itu  yang harus dibuang lewat teguran Tuhan melalui nabi Yeremia.

Menegor itu harus dibekali dengan penyataan Tuhan. II Timotius 4:3-4 sebab ini menjadi wabah rohani akhir zaman, ini bencana rohani akhir zaman. Jadi bukan cuma zaman Yeremia, sekarang justru lebih mekar.
II Timtoius 4:3-4
4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

Menegur itu lebih dahulu dibekali dengan penyataan Tuhan.
II Timotius 4:1
4:1 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:

Demi penyataan dan demi kerajaanNya berarti hamba Tuhan itu paham pintu gerbang, mezbah korban bakaran, bejana pembasuhan, sampai ruangan maha suci. Itu kerajaan Allah, itu harus menjadi bekal kami hamba Tuhan dan ada penyataan. Makanya kami hamba Tuhan harus mahir tentang Tabernakel, harus paham betul. Jangan sampai ketika dikonfrontir di luar malah kalah. Karena tidak sedikit orang-orang yang katanya jebolan pendidikan yang labelnya Tabernakel tetapi ketika berada di luar, dia malah terjungkir ketika berhadapan ajaran lain. Bukan cuma muridnya, bahkan gurunya ikut tumbang. Ini bencana rohani akhir zaman ini. Makanya sebagai hamba Tuhan saya berseru kepada Tuhan “lengkapi saya dengan dua faktor ini”.

Sekitar tahun 1985 Tuhan memberikan kepastian. Ketika berdoa bersama dengan opa oma dari panti werda Tuhan berbicara “umatKu membutuhkan pola ibadah yang benar agar mereka terhindar dari kekacauan ibadah akhir zaman. Pola ibadah yang benar itulah kerajaan Allah, itulah Tabernakel.

II Timotius 4:2
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

Yeremia harus menyatakan apa yang salah. Makanya dia berdiri di pintu gerbang berhadapan dengan orang yang mau datang beribadah. Tuhan perintahkan dia berdiri di pintu gerbang dan mengatakan sesuai perintah Tuhan.

Zaman Yeremia itu 600an tahun sebelum Yesus. Dan ayat dalam II Timotius ini sekitar 50 tahun sesudah Yesus. Apalagi keadaan sekarang, lebih hebat dari dulu. II Timotius 4:3-4 itulah masalah yang dihadapi oleh gereja Tuhan akhir zaman, ayat itu mengisi Yeremia pasal 7.
II Timotius 4:3-4
4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

Dulu ajaran sehat sudah tidak mereka terima, kemudian Tuhan koreksi karena mereka sudah terlalu manja dengan keselamatan murahan. Orang senang mendengar kalau menerima keselamatan dengan murahan. Tetapi kalau keselamatan dengan membayar harga, tunggu dulu.
II Timotius 4:5
4:5 Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!
Kasihan hamba Tuhan selalu disuruh sabar menghadapi terjangan yang begitu berat dari pihak orang yang senang dengan dongeng, senang dengan ajaran yang tidak sehat. Kalau ini sudah terpatri dalam hati seseorang, sulit untuk dikeluarkan. Jika dikeluarkan dia mengamuk. Inilah suasana yang hamba Tuhan hadapi akhir zaman ini.

Jadi Yeremia disuruh oleh Tuhan untuk berdiri di depan pintu gerbang rumah Tuhan di mana umat Tuhan akan masuk beribadah, kemudian Yeremia berkhotbah di depan pintu gerbang. Padahal ada imam yang mau berkhotbah di situ. Tetapi Yeremia secara khusus diutus dari sorga untuk berdiri di situ. Yeremia juga imam dan dia juga nabi, tetapi bukan dia sebenarnya yang bertugas waktu itu. Karena pada hakekatnya orang Israel sudah dibagi dalam bentuk rombongan, bulan ini rombongan ini yang melayani. Sama seperti dalam Lukas pasal 1, waktu itu dari rombongan Abia dan Zakharialah orangnya yang melayani.

Sementara yang mau melayani itu masuk, Yeremia hadang di situ. Bukan orang biasa yang akan memegang khadim dan khatib.
Mikha 3:11
3:11 Para kepalanya memutuskan hukum karena suap, dan para imamnya memberi pengajaran karena bayaran, para nabinya menenung karena uang, padahal mereka bersandar kepada TUHAN dengan berkata: "Bukankah TUHAN ada di tengah-tengah kita! Tidak akan datang malapetaka menimpa kita!"

Yeremia berhadapan dengan orang-orang seperti ini. Saya merenungkan dan membayangkan bagaimana Yeremia harus berhadapan dengan rombongan besar bersama pemimpin ibadah sedangkan Yeremia sendiri. Coba saudara renungkan. Saudara bayangkan apa yang akan terjadi, itu zaman Yeremia. Zaman sekarang sudah kita lihat dalam II Timotius tadi dan saudara bisa lihat dalam:
II Korintus 2:14-17
2:14 Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.
2:15 Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa.
2:16 Bagi yang terakhir kami adalah bau kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan. Tetapi siapakah yang sanggup menunaikan tugas yang demikian?
2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.

Filipi 3:18-19
3:18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.

Roma 16:17-18
16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!
16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.

Jika jemaat bisa memahami, jika saudara melihat itu pekerjaan Tuhan maka topanglah hamba Tuhan sebab demi kebaikan dan keselamatan saudara! Bukan dia mengada-ada mencari masalah. Karena dia mempertaruhkan nyawa demi keselamatan tubuh, jiwa dan roh jemaat yang dipercayakan Tuhan di atas pundaknya. Dalam nama Yesus saya minta kehidupan saudara bisa berpikir sampai di situ. Jika saudara melihat ada hamba Tuhan punya kapasitas seperti ini topang! Karena demi keselamatanku dan keselamatanmu. Apalagi kalau bicara penyataan. Penyataan itu untuk kepentingan bersama, kepentingan tubuh Kristus Bukan kepentingan orang itu. Kalau anda merasa anggota tubuh, jika ada penyataan Allah kepadanya maka anda akan merasa “itu demi kepentingan saya juga” bukan malah berkata “ah sombong kau!” seperti perkataan seorang gembala yang saya dengar sendiri.
I Korintus 12:7
12:7 Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.

Mestinya kita merangkul itu sebagai kepentinganku juga. Jika si A mendapat, si B mendapat, berarti apa yang mereka peroleh untuk kepentinganku juga, untuk kemanfaatan saya. Harusnya seperti itu umat Tuhan.

Tuhan tidak menyuruh Yeremia berdiri di ruangan suci apalagi di ruangan maha suci, tetapi Tuhan suruh berdiri di pintu gerbang. Tuhan ingin meletakan landasan yang benar. Jadi Tuhan membenahi pondasi ibadah. Makanya Yeremia pasal 7 terkena Mezbah Korban Bakaran, itu dasar ibadah. Sehingga kita bisa dibawa oleh Tuhan untuk melihat kondisi Mezbah Korban Bakaran. Di Mezbah Korban Bakaran ini umat Tuhan melandaskan ibadahnya yaitu pada Korban Kristus.

Di Mezbah Korban Bakaran ada 5 alat untuk mempercepat korban itu hangus berbau harum di hadapan Tuhan. 5 alat ini langsung menyentuh 5 alat yang kena mengena dengan penyaliban Kristus.
1.      Cemeti
Yohanes 19:1
19:1 Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia.
Yesus sebagai guru diolok/diejek

2.      Mahkota duri
Yesus sebagai nabi diolok/diejek
Di sana Yesus dipakaikan mahkota duri kemudian ditutup mukaNya lalu ditinju dan dipukul. Kemudian mereka berkata “bernubuatlah siapa yang memukul engkau”. Jadi Mahkota duri itu adalah pengolokan terhadap jabatan nabi.

3.      Kayu salib yang dipikul oleh Yesus
Yesus sebagai gembala diolok/diejek

4.      Tangan dan kaki dipaku
Yesus sebagai penginjil diolok/diejek

5.      Lembing yang ditusuk ke lambungNya
Yesus sebagai rasul diolok/diejek

Jika benar kita tidak menjadikan itu sebagai bahan olokan, maka cemeti yang kena kepada Yesus juga harus kena kepada saudara lewat Firman pengajaran. Pengolok ini bukan berarti mengolok dalam cara yang lazim. Tetapi pengolokan itu ada 10 butir dalam Yeremia pasal 7.

Kalau benar kita tidak menjadi pengolok mahkota duri yang dikenakan kepada Yesus, maka kita juga harus menerima Firman nubuatan, harus mantap. Apalagi saya sebagai hamba Tuhan. Dua-duanya harus mantap, Firman pengajaran dan Firman nubuatan. Supaya jangan hanya dominan Firman pengajaran, tetapi mana Firman nubuatannya, mana sasarannya. Atau hanya dominan Firman nubuatan tetapi mana Firman pengajaran. Keduanya ini kembar dan tidak dapat dipisahkan.

Kemudian kayu salib, itu beban tanggung jawab gembala. Penggembalaan itu bukan dijadikan olokkan tetapi kita harus ikut memikul tanggung jawab di dalam penggembalaan. Mulai dari menggembalakan diri saudara, menerima asupan dari hamba Tuhan yang dipercayakan Tuhan menggembalakan saudara yang sekaligus suami bayangan dari jemaat. Jadi gembala itu adalah suami bayangan dari jemaat yang bertanggung jawab membawa jemaat kepada suami yang sebenarnya. Itulah Roma 15:16,18.
Roma 15:16,18
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
15:18 Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku, yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan perbuatan,

Bagaimana saya sebagai gembala yang digambarkan sebagai suami bayangan, kemudian orang yang akan kami bawa pada suami yang sesungguhnya malah berontak, tidak mau digembalakan, maka tidak bakal jadi. Seharusnya dia memberikan keringanan “terima kasih saya sudah digembalakan, terima kasih saya bisa mengerti Firman”. Mestinya demikian, bukan menambah beban berat, tetapi topanglah gembala, itu yang benar.
Tangan dan kaki dipaku, ini pengolokan penginjilan. Saya bicara dari versi pengolokan. Tangan yang datang melayani dan kaki yang berjalan untuk mendapatkan kita kenapa kita olok. Kemudian lembing, ini kasihnya Tuhan diolok. Darah dan air mengalir itu adalah kasih Mempelai Laki-laki Sorga, namun itu diolok. Ini jangan sampai terjadi.

Kenapa saya hentar saudara pada pengolokan? Karena kita berbicara tentang Yeremia pasal 7. Ada 10 butir bahwa mereka benar mengolok Mezbah Korban Bakaran, mengolok Korban Kristus, mengolok korban pendamaian, mengolok korban tahbisan. Ini yang ada kita lihat dalam kitab Yeremia pasal 7 dan kita lihat juga perilaku gereja Tuhan akhir zaman ini agar kita tidak memiliki roh ini. Olehnya Yeremia tampil berbicara.

Perhatikan teguran ini. Karena Yeremia berhadapan dengan pelayan-pelayan yang sudah nyaman dengan dusta, dengan pendustaan dan pembohongan. Dan jemaat sudah enjoy dengan ini. Coba bayangkan, Yeremia harus berhadapan dengan umat Tuhan yang banyak yang sudah enjoy dengan ini turun temurun. Ini tidak gampang. Makanya kalau ada hamba Tuhan yang seperti Yeremia, dukung dia dengan doa, karena itu untuk kepentingan kita, kepentingan tubuh.

Yeremia 7:8
7:8 Tetapi sesungguhnya, kamu percaya kepada perkataan dusta yang tidak memberi faedah.

Jadi umat ini sudah termakan dusta, sudah termakan hoax. Sudah sukar untuk membersihkan karena yang menyebar dusta ada di sekitar mereka, ada bersama dengan mereka. Coba saudara renungkan, bagaimana perasaan Yeremia mengahadapi mereka? Berat, tidak enteng, tidak mudah. Tetapi Yeremia harus berdiri di situ demi menolong jemaat Tuhan yang sudah termakan dusta. Yeremia disuruh Tuhan, berarti sorga masih peduli dengan umat Tuhan ini supaya mereka lepas dari dusta. Ini bukan pekerjaan enteng, ini pekerjaan berat bagi kami hamba Tuhan akhir zaman.

Sebabnya coba saudara lihat apa yang Tuhan katakan.
Yeremia 7:2
7:2 "Berdirilah di pintu gerbang rumah TUHAN, serukanlah di sana firman ini dan katakanlah: Dengarlah firman TUHAN, hai sekalian orang Yehuda yang masuk melalui semua pintu gerbang ini untuk sujud menyembah kepada TUHAN!

Jadi sekarang Yeremia langsung menjadi khatib dan kadim yang langsung diangkat oleh Tuhan. Padahal rombongan yang datang ini datang bersama dengan khatib dan kadim mereka. Saudara bayangkan bagaimana perasaan terusiknya hati para kadim, para imam yang akan melayani ini. Secara manusia harga diri mereka dan prestise mereka disentuh. Bisa saja Yeremia dikeroyok oleh mereka, tetapi Yeremia bersama dengan Tuhan. Kemudian jemaat yang bersama dengan mereka yang sudah termakan dengan dusta, bagaimana reaksi mereka waktu mendengar bahasa Yeremia dalam ayat 3 ini.
Yeremia 7:3
7:3 Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini.

Ayat 3a bagaikan pisau sembilu yang menyayat. Tetapi ayat 3b itu Tuhan membalut. Jadi Yeremia tampil membawa suara Tuhan yang melukai, mengoperasi, tetapi dia juga datang untuk membalut.
Hosea 6:1
6:1 "Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita.

Yeremia tampil seperti itu. Dia membawa karakter Ilahi, cara Tuhan di dalam pelayanan. Dia lukai, dia sayat dengan pisau sembilu. Kalau perlu peras lagi dengan jeruk nipis supaya dia berteriak, tetapi setelah itu diobat ulang. Juga itu Ayub alami. Ini memang pekerjaan berat, saya mau sayat dengan pisau, saya mau parang mereka, saya mau pukul mereka. Tetapi akan diobati “Aku akan diam bersama kamu jika kamu menerima”.
Ayub 5:18
5:18 Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.

Itu cara Tuhan dan kami masih belajar untuk mempraktekan cara Tuhan. Itu sebabnya dalam II Timotius 4:2-5 kami hamba Tuhan disuruh sabar dan lain-lainnya. Karena ada 10 poin, 10 butir perilaku perbuatan mereka yang disebut orang beribadah yang dibohongi dan didustai ini. Dusta yang ada pada mereka adalah ini:
1.      Yeremia 7:4-5
7:4 Janganlah percaya kepada perkataan dusta yang berbunyi: Ini bait TUHAN, bait TUHAN, bait TUHAN,
7:5 melainkan jika kamu sungguh-sungguh memperbaiki tingkah langkahmu dan perbuatanmu, jika kamu sungguh-sungguh melaksanakan keadilan di antara kamu masing-masing,

Saat itu tidak ada lagi keadilan, bahkan keadilan datang dengan terbalik. Sudah tidak ada keadilan tetapi beribadah. Kemudian suara yang dikumandangkan oleh pengkhotbah “pulanglah, kita selamat”. Sementara tidak ada keadilan.
Habakuk 1:4
1:4 Itulah sebabnya hukum kehilangan kekuatannya dan tidak pernah muncul keadilan, sebab orang fasik mengepung orang benar; itulah sebabnya keadilan muncul terbalik.

Habakuk 1:4 (Terjemahan Lama)
1:4 Maka sebab itu hukum dihalai-balaikan dan insafpun tiada lagi boleh menang; karena orang fasik merajalela atas orang yang benar; maka sebab itu hukumpun keluar terbalik.

Kasihan, orang kecil ditekan. Orang yang tidak berdaya itu ditekan, tidak ada lagi keadilan. Mestinya kita sebagai umat Tuhan, kami hamba Tuhan, semua unsur-unsur yang terlibat dalam pelayanan, buktikan bahwa saudara bisa mengayomi orang yang benar. Saudara bisa mengayomi orang yang lemah, bukan ditindas orang yang lemah. Kalau menindas orang lemah, itu sudah salah. Jadi kalau ada penindasan orang lemah sehingga tidak ada lagi keadilan, berarti dalam gereja kita mempraktekkan berita bohong, kita ada dalam pendustaan. Ini jangan sampai terjadi. Saya harus melihat orang itu patut ditolong, dia lemah tidak berdaya, butuh keadilan, bukan kita injak. Prakteknya zaman Yeremia malah diinjak, tidak ada lagi keadilan. Bukannya menjadi tangan Tuhan untuk menolong, mengayomi orang yang lemah.

Kalau mempraktekkan salah, saudara telah menerima dusta dan mempraktekkan dusta, yang mendustai hati saudara. Jangan kita seperti itu. Kita sebagai umat Tuhan, yang kuat menolong yang lemah.
Galatia 6:1,6
6:1 Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.
6:6 Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu.

Ini tugas kita. Ini praktek keadilan.
Roma 15:1-3
15:1 Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri.
15:2 Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya.
15:3 Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: "Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku."

Ini praktek Mezbah Korban Bakaran yang benar, ini praktek orang yang menghayati Korban Kristus. Kita yang kuat, wajib menolong yang lemah. Tidak mungkin kita menemukan dalam sidang jemaat itu semuanya mulus, bisa dari gembala kadang melakukan pelanggaran. Kita kembali melihat keadilan Tuhan. Tuhan melihat kita tidak berdaya, Dia datang dari sorga bagaikan domba yang tersembelih, dibakar di mezbah korban bakaran demi menolong kita. Bagaimana praktek kita menghadapi orang yang ada dalam pelanggaran, bagaimana prakteknya kita menolong orang yang ada dalam kelemahan supaya mereka juga senang seperti kita menikmati kesenangan. Itulah keadilan.

Bagaimana ini keadilan dalam mempraktekan.
Yakobus 2:5-8
2:5 Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?
2:6 Tetapi kamu telah menghinakan orang-orang miskin. Bukankah justru orang-orang kaya yang menindas kamu dan yang menyeret kamu ke pengadilan?
2:7 Bukankah mereka yang menghujat Nama yang mulia, yang oleh-Nya kamu menjadi milik Allah?
2:8 Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri", kamu berbuat baik.

Inilah keadilan, kita lihat siapa yang patut ditolong dan membutuhkan pertolongan. Jika kita memiliki kapasitas untuk menolong, berikan pertolongan, jangan malah menindas dia. Berikan dia kesempatan bernafas dan biarkan dia menikmati. Amat terlebih menolong pekerjaan Tuhan. Karena ini pekerjaan Yesus, Yesus yang kaya rela menjadi miskin, berarti ini pekerjaan Yesus yang miskin.

2.      Yeremia 7:6
7:6 tidak menindas orang asing, yatim dan janda, tidak menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tempat ini dan tidak mengikuti allah lain, yang menjadi kemalanganmu sendiri,

Menindas orang asing, berarti itu pengolokan terhadap Mezbah Korban Bakaran. Mezbah Korban Bakaran ini adalah sarana Tuhan untuk menolong umat manusia, apalagi kita ini orang asing. Karena kita sudah tertolong maka mari kita praktekkan menolong orang lain lewat pelayanan cuma-cuma. Tidak menindas orang asing berarti memberikan service pelayanan cuma-cuma tanpa menuntut balas. Jika memberikan pelayanan cuma-cuma tanpa menuntut balas maka hakmu ada pada Tuhan, berkat kita sudah ada, pasti Tuhan curah. Tetapi Tuhan ingin melihat praktek kita.

Ini orang beribadah tetapi menindas orang asing, lalu pengkhotbah mengatakan “kita selamat, ini Bait Allah, ini rumah Tuhan, ini Betel”. Tetapi apa yang mereka lakukan? Tidak ada pelayanan cuma-cuma. Malah ini yang mereka lakukan:
Mikha 3:11
3:11 Para kepalanya memutuskan hukum karena suap, dan para imamnya memberi pengajaran karena bayaran, para nabinya menenung karena uang, padahal mereka bersandar kepada TUHAN dengan berkata: "Bukankah TUHAN ada di tengah-tengah kita! Tidak akan datang malapetaka menimpa kita!"

Ini bahaya, sebab semuanya harus dibayar. Memang kalau bicara pekerjaan kita harus dibayar. Tetapi yang paling utama kita sendiri harus menjadi sukarelawan menawarkan diri untuk bekerja. Kalau ada imbalan syukur, kalau tidak dibayar syukur berarti kita sudah mempraktekan pelayanan kepada orang asing.

Yesus dalam perjalanan bersama Kleopas suami isteri ke Emaus, Yesus bagaikan orang asing bagi mereka. Sampai mereka berkata “adakah engkau orang asing yang tidak mengerti kejadian di Yerusalem baru-baru ini”. Ternyata orang asing itu akhirnya memberikan pelayanan cuma-cuma kepada mereka, terbalik, dibalik!
Lukas 24:18
24:18 Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?"

Yesus ditempatkan sebagai orang asing. Bahasa ini mengandung sindiran, mereka menyindir Yesus. Syukur dan puji bagi Tuhan, ternyata Yesus orang asing di hadapan mereka ketika dalam perjalanan. Dan waktu mereka menggelar makan bersama, orang asing ini memberi pelayanan cuma-cuma.

Ini untuk saya dan saudara. Marilah kita buka mata melihat kebutuhan-kebutuhan pekerjaan Tuhan hari-hari terakhir ini demi terwujudnya Tubuh Kristus yang sempurna. Ayo kita layani, ini pekerjaan Yesus yang ditunjuk sebagai orang asing, ini pekerjaan Yesus yang rela jadi miskin. Kita harus buka mata, kita harus memberi pelayanan kepadaNya demi terwujudnya Tubuh Kristus. Di dalamnya ada saudara terekrut dalam persekutuan Tubuh Kristus. Berarti pelayanan itu walaupun kita katakan cuma-cuma, tetapi hasilnya kita ada dalam tubuh. Justru luar biasa berkat yang kita terima. Saya melayani dengan cuma-cuma dan berarti saya ada dalam kategori Tubuh Kristus serta menjadi Mempelai Wanita, ini berkat luar biasa yang saya terima dari pada pelayanan tadi.

Gereja Tuhan akhir zaman ini wajar jika kita ditegur oleh Tuhan. Jangan marah jika kita ditegur oleh Tuhan. Mengapa ada teguran? Karena orang itu melangkah sudah lari dari rel makanya ditegur “ayo kembali pada rel”.

3.      Yeremia 7:6
7:6 tidak menindas orang asing, yatim dan janda, tidak menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tempat ini dan tidak mengikuti allah lain, yang menjadi kemalanganmu sendiri,

Yatim ini kehilangan ayah. Yang ditindas di sini adalah yatim. Berarti dia sendiri tidak ada minat, tidak ada ikhtiar, tidak ada kerinduan hati untuk dewasa rohani. Sebab ayah itu yang akan membawa pada pendewasaan rohani. Kalau kita menindas diri kita berarti tidak mau menuju pada kedewasaan rohani. Ibadah kanak-kanak terus, tidak bisa tersinggung! Berarti tidak ada kerinduan hati untuk dewasa. Itu berarti termakan dusta. Didustai siapa? Iblis yang mendustai pikiran dan hatimu! Sebab iblis pengkhotbah ulung, sebab Yesus saja dia khotbahi, apalagi cuma saudara dan saya. Dia seret-seret lagi, dia bawa ke gunung, dia bawa ke bumbungan. Sampai di bumbungan dia khotbah.

Kalau cuma berkhotbah banyak orang jago. Tetapi untuk mengajar dan mendidik serta memberikan keteladanan belum tentu bisa. Saya sangat membutuhkan ini di dalam diriku. Jangan sampai kehilangan kesempatan untuk didewasakan karena kita sendiri tindas rohani kita tetap yatim, mau kanak-kanak terus. Saya butuh pendewasaan, umat Tuhan butuh kedewasaan rohani. Jangan saudara dibohongi oleh daging saudara, jangan mau dibohongi oleh iblis yang bertengger di daging saudara. Ini hal-hal yang wajib dan wajar kita terima.

4.      Yeremia 7:6
7:6 tidak menindas orang asing, yatim dan janda, tidak menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tempat ini dan tidak mengikuti allah lain, yang menjadi kemalanganmu sendiri,

Tanpa kita sadar kita menghimpit Firman pengajaran yang seharusnya menjadi kepala kita, menjadi suami kita. Firman pengajaran yang kita dengar dan kita terima kadang kita abaikan. Kita tidak beri kesempatan dia mekar dalam kehidupan kita, kita himpit. Itu sama dengan menindas janda. Firman pengajaran itulah kepala. Gerakannya kita himpit, kita tekan. Itu sama dengan kita tetap janda rohani. Ini yang jangan sampai terjadi dalam kehidupan saya sebagai hamba Tuhan. Utamanya dalam pelayananku, saya mau memberi kesempatan Firman pengajaran itu berkembang, mekar terus sehingga mencapai sasaran akhir supaya kita bertemu suami yang sesungguhnya. Gembala adalah suami bayangan dari jemaat.

Pengajaran itu seharusnya dari sekarang sudah kita jadikan belahan jiwa kita.
Amsal 7:4
7:4 Katakanlah kepada hikmat: "Engkaulah saudaraku" dan sebutkanlah pengertian itu sanakmu,

Roh hikmat inilah yang bergerak membukakan rahasia Firman. Katakanlah hikmat itu saudaramu dan pengertian itu kerabatmu. Kalau kita jadikan saudara berarti seribu akar, tidak akan tumbang. Pohon yang 1000 akar, biarpun menghadapi puting beliung sukar ditumbangkan.

Hikmat itulah yang membukakan rahasia Firman.
Efesus 1:8-9
1:8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.
1:9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus

Kolose 1:27
1:27 Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!

Kalau katakan “rahasia Firman yang dibukakan oleh Tuhan itu saudaraku” maka saudara tidak akan tumbang. Tidak akan termakan dengan dusta dan bohong, karena kita dilayani oleh Tuhan lewat Firman pengajaran yang seharga dengan Korban Kristus. Kenapa bisa tumbang? Karena tidak menghargai, dia himpit itu pengajaran, dia tidak meresponi Firman pengajaran, makanya dia tumbang. Jangan sampai terjadi kehidupan kita benar-benar menindas janda.

Saudara lihat dalam Yeremia pasal 7, mayoritas umat Tuhan termakan dusta. Siapa yang menjadi alatnya iblis mempropagandakan dusta? Imam-imam dan nabi-nabi. Pdt. Totaijs mengatakan “hati-hati hamba Tuhan. Sekarang kalian ada di tangan Tuhan, jangan sampai esok lusa saudara ada di tangan iblis”. Jika sekarang kita ada di tangan iblis dan esok lusa kita sadar dan berbalik ada di tangan Tuhan.

5.      Yeremia 7:6
7:6 tidak menindas orang asing, yatim dan janda, tidak menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tempat ini dan tidak mengikuti allah lain, yang menjadi kemalanganmu sendiri,

Yesus orang yang tidak bersalah.
Yohanes 15:25
15:25 Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi: Mereka membenci Aku tanpa alasan.

Yesus ditumpahhkan darahNya, dibenci tanpa alasan. Sampai Pilatus mengatakan “tidak ada alasan bagiku untuk menghukum orang ini”. Sampai dia bawa pemikirannya secara manusia untuk membasuh tangannya, karena Yesus tidak ada salahnya. Kadang bukan Yesus yang kita benci tanpa alasan, tetapi orang yang diutus oleh Yesus itulah yang dibenci. Yesus mengatakan “sebagaimana Bapa mengutus Aku demikian Aku mengutus kamu” orang yang mengalami pengutusan ini yang banyak ditumpahkan darahnya dan dibenci habis-habisan, tetapi dilakukan orang beribadah. Kenapa beribadah tetapi yang digalakkan roh kebencian.

Kadang-kadang roh kebencian bisa tampil karena tujuan kita terhambat. Maksud kita terhambat oleh orang yang menyampaikan Firman itu, apa yang mau kita capai terhalang sehingga kita benci habis-habisan. Ini jangan terjadi pada diriku dan diri saudara. Jangan sampai karena tujuan kita tidak tercapai lalu kita katakan “oh kurang ajar orang ini!” kemudian kita salah-salahkan orang itu.

Dalam pelayanan satu tujuanku yaitu supaya bisa saya sebagai suami bayangan membawa jemaat Tuhan pada suami yang sesungguhnya. Itu yang menjadi beban dalam diriku. Ketika kami sebagai suami bayangan merasa ada roh yang lain membenci kami, terima kasih banyak sebab Yesus sudah lebih dahulu dibenci oleh dunia tanpa alasan. Tetapi sebenarnya alasannya ada dalam Yohanes 7:7.
Yohanes 7:7
7:7 Dunia tidak dapat membenci kamu, tetapi ia membenci Aku, sebab Aku bersaksi tentang dia, bahwa pekerjaan-pekerjaannya jahat.

Jadi ketika Yesus atau gembala menunjuk kejahatan-kejahatan umat, maka karena alasan itulah Yesus mereka benci. Coba tarik alur itu pada saudara. Ketika saudara bersaksi tentang kejahatan orang itu dan orang itu tidak menerima maka dia akan membenci. Ini yang mewabah hari-hari terakhir ini.

Makanya banyak orang berkata “dari pada cari gara-gara tidak usah membicarakan perbuatannya yang salah, biarkan saja”. Ini dusta namanya, anda ditipu! Tetapi kalau saudara adalah utusan Kristus maka engkau akan bersaksi seperti Yesus “itu salah, itu tidak boleh, itu berbahaya bagi dirimu”. Resiko apapun harus diterima.

Kenapa ada kebencian? Inilah masalahnya. Bukan karena orang itu lebih benar tetapi karena melihat ada bahaya di situ makanya dia tunjuk. Saya juga melihat isteri, anak, cucu dan mantuku “ini yang salah” maka saya tunjuk karena itu bisa membawa mereka terjebak dalam 3,5 tahun aniaya antikristus. Saya tidak ingin isteri dan anak-anakku serta cucu dan mantuku harus ada dalam aniaya 3,5 tahun, makanya saya harus bicara. Apalagi jemaat yang adalah calon Mempelai Wanita Tuhan Yesus, harus saya tunjuk. Jadi kalau Firman yang menunjuk kesalahan saudara, terimalah. Kalau Firman sampai pada saudara berarti Tuhan mengasihi saudara. Jangan kita mengkal muka.

Yeremia 7:10
7:10 kemudian kamu datang berdiri di hadapan-Ku di rumah yang atasnya nama-Ku diserukan, sambil berkata: Kita selamat, supaya dapat pula melakukan segala perbuatan yang keji ini!

Akhirnya Tuhan membuang mereka, mestinya dosa yang dibuang.
Yeremia 7:15
7:15 Aku akan melemparkan kamu dari hadapan-Ku, seperti semua saudaramu, yakni seluruh keturunan Efraim, telah Kulemparkan."

Jadi ada yang sudah dilempar lebih dahulu. Tuhan pakai bangsa Asyur pada tahun 720 sebelum masehi untuk melempar mereka. Akhirnya kerajaan Yehuda dilempar juga oleh Tuhan tahun 620 sebelum masehi. Mestinya mereka harus belajar dari yang pertama, jangan sampai menyusul seperti itu, sebab sudah dilihat oleh mata kasat mereka bahwa ada yang dilempar oleh Tuhan, tetapi mereka tidak mengambil pelajaran. Makanya Amsal mengatakan “aku lewat di ladang si pemalas dan aku mengambil pelajaran”.
Amsal 24:30-32
24:30 Aku melalui ladang seorang pemalas dan kebun anggur orang yang tidak berakal budi.
24:31 Lihatlah, semua itu ditumbuhi onak, tanahnya tertutup dengan jeruju, dan temboknya sudah roboh.
24:32 Aku memandangnya, aku memperhatikannya, aku melihatnya dan menarik suatu pelajaran.

Mestinya Yehuda melihat pada Israel yang pada 720 tahun sebelum masehi sudah dibuang. Itu peringatan bagi Yehuda, tetapi 100 tahun kemudian mereka juga dibuang ke Babel. Kita jangan lagi seperti Israel dan Yehuda.
Ini pelajaran yang manis dari Tuhan bagiku dan bagi saudara. Jangan kita dilempar. Biarlah kita ada dalam pelukan suami kita, Mempelai Laki-laki Sorga.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar