20200219

Kebaktian PA Imamat, Rabu 19 Februari 2020 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 23:32-43
23:32 Itu harus menjadi suatu sabat, hari perhentian penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Mulai pada malam tanggal sembilan bulan itu, dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, kamu harus merayakan sabatmu."
23:33 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:34 "Katakanlah kepada orang Israel, begini: Pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu ada hari raya Pondok Daun bagi TUHAN tujuh hari lamanya.
23:35 Pada hari yang pertama haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.
23:36 Tujuh hari lamanya kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN, dan pada hari yang kedelapan kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN. Itulah hari raya perkumpulan, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.
23:37 Itulah hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN, yang harus kamu maklumkan sebagai hari pertemuan kudus untuk mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN, yaitu korban bakaran dan korban sajian, korban sembelihan dan korban-korban curahan, setiap hari sebanyak yang ditetapkan untuk hari itu,
23:38 belum termasuk hari-hari Sabat TUHAN dan belum termasuk persembahan-persembahanmu atau segala korban nazarmu atau segala korban sukarelamu, yang kamu hendak persembahkan kepada TUHAN.
23:39 Akan tetapi pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu pada waktu mengumpulkan hasil tanahmu, kamu harus mengadakan perayaan bagi TUHAN tujuh hari lamanya; pada hari yang pertama haruslah ada perhentian penuh dan juga pada hari yang kedelapan harus ada perhentian penuh.
23:40 Pada hari yang pertama kamu harus mengambil buah-buah dari pohon-pohon yang elok, pelepah-pelepah pohon-pohon korma, ranting-ranting dari pohon-pohon yang rimbun dan dari pohon-pohon gandarusa dan kamu harus bersukaria di hadapan TUHAN, Allahmu, tujuh hari lamanya.
23:41 Kamu harus merayakannya sebagai perayaan bagi TUHAN tujuh hari lamanya dalam setahun; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun. Dalam bulan yang ketujuh kamu harus merayakannya.
23:42 Di dalam pondok-pondok daun kamu harus tinggal tujuh hari lamanya, setiap orang asli di Israel haruslah tinggal di dalam pondok-pondok daun,
23:43 supaya diketahui oleh keturunanmu, bahwa Aku telah menyuruh orang Israel tinggal di dalam pondok-pondok selama Aku menuntun mereka sesudah keluar dari tanah Mesir, Akulah TUHAN, Allahmu."
Penekanannya adalah perayaan bagi Tuhan. Berarti objek atau yang menjadi sasaran adalah Tuhan, benar-benar di sini menyenangkan hati Tuhan. Itu ada pada ayat 34,39 dan 41. Pada ayat-ayat itu juga ditekankan perayaan bagi Tuhan tujuh hari. Hari kedelapan adalah bonus.

Saya ingin mengulangi kembali dari awal dari pesta pertama yaitu Paskah. Karena dasar dari pesta pondok daun-daunan ini, pada hari yang pertama itu jumlah ternak yang disembelih 30 ekor, kemudian pada hari kedelapan adalah 10 ekor. Angka 30 adalah angka Korban Kristus, berarti Domba Paskah. Paskah harus mantap, sebab jika tidak, kita tidak akan ada pada pesta pondok daun-dauan yang yang diselenggarakan pada tanggal 15 bulan 7. Di sana angka 30 ditampilkan. Berarti Tuhan mengoreksi persekutuan kita dengan domba Paskah, apakah baik atau tidak. Yang namanya pesta pondok Daun, di dalam Nehemia 8:16, ada 5 kali disebutkan kata daun. Bicara daun itu adalah aktivitas. Apakah Paskah yang kita rayakan baik secara pribadi ataupun dalam komunitas, apakah aktivitas kita sudah benar.
Nehemia 8:16
8:16 dan bahwa di semua kota mereka dan di Yerusalem harus disampaikan berita dan pengumuman yang berbunyi: "Pergilah ke gunung, ambillah daun pohon zaitun, daun pohon minyak, daun pohon murad, daun pohon korma dan daun dari pohon-pohon yang rimbun guna membuat pondok-pondok sebagaimana tertulis."

Dalam Nehemia pasal 8 ditekankan tentang daun. Dalam Imamat 23 yang ditekankan adalah buah. Jadi daun/ kegiatan dan buah/ hasil dari kegiatan itu adalah sesuatu yang harus nyata dalam kehidupan kita. Apakah kita adalah orang-orang yang kelak bisa masuk dalam penyingkiran gereja atau tidak. Olehnya dikoreksi aktivitas kegiatan kita atau buah-buah pelayanan kita.

Kemudian pesta roti fatir atau baptisan air, apakah mantap atau tidak. Jadi tidak boleh sedikitpun ada selisi. Jangan sampai kita membangun ikuti selera kita. Tetapi harus kita bangun sesuai selera Tuhan. Itu sebabnya dikunci dalam pesta pondok daun-daunan “perayaan bagi Tuhan” sampai 3 kali disebutkan.

Setelah Paskah dan roti fatir sudah mantap, maka untuk memelihara apa yang sudah kita terima maka ada pesta unjuk-unjukan atau timang-timangan. Yakni pesta ketiga yang ditaruh pada pesta pertama. Tetapi sesungguhnya ada pada pesta keempat yaitu pesta pantekosta, bahkan sampai pesta pondok daun-daunan masih disinggung. Maka untuk menjaga kelestariannya, maka jemaat dan kamipun gembala harus berada dalam penggembalaan Firman. Kalau kami para gembala tergembala lewat fellowship, itulah tempat penggembalaan kami. Itu untuk menjaga kelestarian dan kesinambungan untuk sampai pada pesta pondok daun-daunan. Sebab dalam pesta timang-timangan itu akan dilanjut pada pesta yang keempat pada bulan yang ketiga. Pesta keempat ini tunggal yaitu pesta Pentekosta. Arti rohaninya untuk kita adalah kita dipenuhkan Roh Kudus atau dibaptis dengan Roh Kudus. Justru di sinilah pekerjaan timang-timangan itu lebih dominan. Sebab pesta Pentekosta ini ada hubungannya dengan hulu hasil. Itulah kegerakan hujan awal yang ditulis dalam Kisah Para Rasul pasal 2.
Itu sebabnya anak Tuhan tidak boleh jalan sendiri, harus ada di dalam ibadah persekutuan seperti sore ini sehingga gembala itu mengunjuk-unjuk terus sidang jemaat di hadapan Tuhan. Tujuan kami untuk mengoyang-goyang, menggerak-gerakan supaya yang tidur menjadi siuman, yang lemah dikuatkan. Lewat Firman penggembalaan kita diunjuk-unjuk kepada Tuhan lewat tangan gembala.

Kalau ini disampaikan bukan berarti hanya ditujukan kepada jemaat tetapi saya juga. Jangan jemaat salah menafsir ketika mendengarkan, seakan-akan gembala hanya menunjuk-nunjuk jemaat. Sama, saudara ada yang mengunjuk-unjuk, kami pun ada yang mengunjuk-unjuk. Jadi kami lebih dahulu diunjuk-unjuk baru bisa mengunjuk-unjuk sidang jemaat.
Bilangan 8:11
8:11 dan Harun harus mengunjukkan orang Lewi itu sebagai persembahan unjukan dari antara orang Israel di hadapan TUHAN, dan demikianlah mereka diuntukkan melakukan pekerjaan jabatannya bagi TUHAN.

Jadi kami harus lebih dahulu ada dalam praktek diunjuk-unjuk. Saya tidak akan mengunjuk-unjuk saudara kalau tidak ada pengalaman diunjuk-unjuk

Bilangan 8:15,21
8:15 Barulah sesudah itu orang Lewi boleh masuk untuk melakukan pekerjaan jabatannya pada Kemah Pertemuan, sesudah engkau mentahirkan mereka dan mengunjukkan mereka sebagai persembahan unjukan.
8:21 Orang Lewi itu menghapus dosa dari dirinya dan mencuci pakaian mereka, kemudian Harun mengunjukkan mereka sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN, dan mengadakan pendamaian bagi mereka sambil mentahirkan mereka.

Setelah mempunyai pengalaman ditimang maka kamipun akan dipercayakan Tuhan untuk mengunjuk-unjuk seberapa jemaat yang Tuhan percayakan di atas pundak kami. Kami punya tugas mengunjuk-unjuk jemaat. Ini tidaklah mudah, sebab ini adalah salah satu dari 7 bagian pesta Tuhan dan dikunci dalam pesta pondok daun-daunan.

Dalam situasi unjukan ini kita akan bergerak ada pada pesta bunyi nafiri. Jadi gembala dan sidang jemaat yang digembalakan serempak meniup nafiri, serempak bersaksi menyampaikan Firman Allah, baik dengan perilaku maupun dengan perkataan. Gembala bertugas mengunjuk jemaat. Dan jemaat bersaksi kepada masyarakat di sekitarnya. Kemudian ujung dari pesta bunyi nafiri, kita akan masuk pada pesta pendamaian. Kalau pesta bunyi nafiri tanpa diakhiri pesta pendamaian, maka tidak ada manfaatnya. Pada pesta pendamaian tanggal 10, korban yang dipersembahkan di situ sama dengan pesta pondok daun-daunan hari kedelapan.
Bilangan 29:9-8,11
29:8 Pada waktu itu haruslah kamu mempersembahkan sebagai korban bakaran kepada TUHAN, sebagai bau yang menyenangkan: seekor lembu jantan muda, seekor domba jantan, tujuh ekor domba berumur setahun; haruslah tidak bercela semuanya itu;
29:9 juga sebagai korban sajiannya: tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, yakni tiga persepuluh efa untuk lembu jantan itu, dua persepuluh efa untuk domba jantan yang seekor itu,
29:11 dan seekor kambing jantan sebagai korban penghapus dosa, selain dari pada korban penghapus dosa pembawa pendamaian dan korban bakaran yang tetap serta dengan korban sajiannya dan korban-korban curahannya.

Jumalah ternak pada pesta pendamaian, sama dengan jumlah ternak pada akhir pesta pondok daun-daunan.
Bilangan 29:35-38
29:35 Pada hari yang kedelapan haruslah kamu mengadakan perkumpulan raya, maka tidak boleh kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.
29:36 Pada waktu itu haruslah kamu mempersembahkan sebagai korban bakaran, sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN: seekor lembu jantan, seekor domba jantan, tujuh ekor domba berumur setahun yang tidak bercela,
29:37 dengan korban sajiannya dan korban-korban curahannya, yakni untuk lembu-lembu jantan, untuk domba-domba jantan dan untuk domba-domba muda itu, menurut jumlah yang sesuai dengan peraturan;
29:38 dan seekor kambing jantan sebagai korban penghapus dosa, selain dari korban bakaran yang tetap serta dengan korban sajiannya dan korban curahannya.

Kalau pesta pertama sampai pesta keenam tidak mulus, maka di mana mulusnya? Dalam pesta pendamaian. Di situ kesempatan kita mulus atau kita mengerjakan sempurna roh pendamaian.

Mendengar Firman itu adalah hak setiap pribadi umat Tuhan. Jadi kita diberikan oleh Tuhan hak mendengar Firman atau bahasa lebih jauh adalah hak untuk makan. Jadi jemaat ini diberi hak untuk mendengar Firman atau hak untuk makan. Kalau terhadap hak untuk makan, hak untuk mendengarkan Firman anda tidak serius, jangan harap mulus dalam pesta-pesta ini. Masa diberikan kesempatan untuk makan kemudian hak itu diabaikan, tidak dihirau. Bagaimana bisa sempurna kalau seperti itu, itu berarti melecehkan Tuhan yang memberikan hak kepada kita.

Gembala adalah suami bayangan bagi jemaat, untuk membawa pada suami yang sesungguhnya. Kalau suami bayangan melihat ada yang tidak menghirau, tidak menggunakan haknya, berarti pemberian Tuhan diabaikan, maka sedih hatinya. Bagaimana bisa dipersembahkan kepada suami yang sesungguhnya. Sebab tugas kami sebagai suami bayangan adalah menangani jemaat yang adalah calon mempelai wanita untuk dipersembahkan kepada Tuhan. Kalau tidak menghirau maka sakit hati kami! Bagaimana bisa dibawa kepada Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, akhirnya tidak bisa masuk. Semoga semua menghargai hak untuk makan supaya diterima oleh Tuhan.

Untuk apa kita makan? Supaya ada kemampuan kita beraktivitas, ada kemampuan masuk dalam kegiatan seperti daun yang bergerak terus. Daun ini bergerak menerima makanan dari akar lalu dimasak di daun, dia kirim ke seluruh tanaman itu. Karena kita ini ada aktivitas, ada kegiatan. Kenapa? Sebab kita makan. Kenapa kita makan? karena kita beraktivitas supaya kita kuat. Dalam pesta pondok daun yang ditekankan adalah daun. Jadi aktivitas kita dikoreksi oleh Tuhan.
Nehemia 8:16
8:16 dan bahwa di semua kota mereka dan di Yerusalem harus disampaikan berita dan pengumuman yang berbunyi: "Pergilah ke gunung, ambillah daun pohon zaitun, daun pohon minyak, daun pohon murad, daun pohon korma dan daun dari pohon-pohon yang rimbun guna membuat pondok-pondok sebagaimana tertulis."

Kita mau masuk pesta pondok daun, kita sekarang sedang belajar untuk masuk ke sana. Makanya dikoreksi bagaimana aktivitas kita selama ini di dalam pelayanan. Sebabnya jangan bermain-main dalam aktivitas kita. Kita mau masuk pesta pondok daun, makanya daun itu yang ditonjolkan. Kegiatan kita ditujukan kepada pribadi Tuhan. Itulah sebabnya disebut perayaan bagi Tuhan. Jadi bagi Tuhan, bukan bagi gembala, bukan bagi siapa-siapa. Baik kita berkorban itu bagi Tuhan, kita harus fokus di sana. Jadi jangan kita berkorban bagi Tuhan yang asal-asal! Dalam kerja secara fisik juga jangan asal, itu bagi Tuhan! Kita mau masuk pesta pondok daun, daun itu kegiatan kita, jangan asal-asal! Buka matamu, kita tidak main-main, kita mau masuk pesta bagi Tuhan. Kenapa bagi Tuhan? Karena kita mau menjadi Mempelai Wanita untuk Tuhan.

Jangan main-main dalam pelayanan kita hari-hari terakhir ini menjelang kedatangan Tuhan kali yang kedua. Motivasi pelayanan kita adalah bagi Tuhan.
Imamat 23:34,39,41
23:34 "Katakanlah kepada orang Israel, begini: Pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu ada hari raya Pondok Daun bagi TUHAN tujuh hari lamanya.
23:39 Akan tetapi pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu pada waktu mengumpulkan hasil tanahmu, kamu harus mengadakan perayaan bagi TUHAN tujuh hari lamanya; pada hari yang pertama haruslah ada perhentian penuh dan juga pada hari yang kedelapan harus ada perhentian penuh.
23:41 Kamu harus merayakannya sebagai perayaan bagi TUHAN tujuh hari lamanya dalam setahun; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun. Dalam bulan yang ketujuh kamu harus merayakannya.

3 kali disebutkan berarti kita merayakan perayaan bagi bapa, anak dan Roh Kudus, jangan kita main-main. Ketika kita bekerja secara fisik harus serius, beribadah harus serius, pimpin pujian harus serius, main musik harus serius, singer harus serius. Betapa hebatnya kalau semua kita curah dengan hati tulus dan ikhlas kepada Tuhan, akan meledak kuasa Roh Kudus di sini. Menghadapi KKR harus serius. Sayapun dituntut, bukan cuma saudara. Apakah saya serius.

Sudah dekat waktunya Tuhan datang merebut kita dengan keras dan tegas (harpaso) ketika kita sudah terancam dari kebuasan dunia. Di lain sisi roh dajal menghimpun kekuatan mereka dan sekarang secara terang-terangan menentang saya dan saudara. Walaupun sekarang baru dalam bentuk aumannya, tetapi satu waktu secara fisik, saudara mau ke mana! Tetapi ketika dia mau berhadapan secara fisik, kita disingkirkan oleh Tuhan. Siapa yang disingkirkan? Yang masuk pesta pondok daun yaitu kehidupan yang punya kegiatan yang benar bagi Tuhan.

Saya sebagai suami bayangan sedih jika melihat saudara punya perilaku yang tidak serius. Saya masih bertanya-tanya orang ini diterima oleh Tuhan atau tidak. Makanya saya harus bersuara dari mimbar sebab ada keprihatinan dari suami bayangan, orang ini ada kemungkinan ditolak oleh Tuhan. Padahal kerinduan hati ini supaya saudara dipersembahkan kepada Tuhan dan diterima oleh Tuhan.

Dalam Imamat 23:40 yang ditonjokan adalah buah, disebut pohon elok, itulah buah anggur.
Imamat 23:40
23:40 Pada hari yang pertama kamu harus mengambil buah-buah dari pohon-pohon yang elok, pelepah-pelepah pohon-pohon korma, ranting-ranting dari pohon-pohon yang rimbun dan dari pohon-pohon gandarusa dan kamu harus bersukaria di hadapan TUHAN, Allahmu, tujuh hari lamanya.

Jadi keseluruhan pohon dari Nehemia 8:16 dan Imamat 23:40, jumlahnya ada 7 jenis pohon. Semua ini daun-daunan dari ranting pohon yang rimbun. Kenapa Tuhan perintahkan pohon yang rimbun, kenapa pelepah korma, kenapa ganda rusa, kenapa pokok murad, kenapa zaitun hutan dan kenapa pokok zaitun asli serta pokok elok diambil? Karena yang ditonjolkan adalah daun dan buah. Daun dan buah tidak bisa lepas. Tuhan berbahagia melihat anak Tuhan yang tidak pernah istirahat kegiatannya.
1 Korintus 15:58
15:58 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

Jumlah binatang yang disembelih itu 199 ekor dalam Bilangan 29. Dulu ketika saya mempelajari hanya fokus pada Nehemia pasal 8 dan imamat pasal 23. Tetapi oleh kemurahan Tuhan, saya dibawa pada Bilangan pasal 29. Ternyata disitulah teknisnya perayaan pesta pondok daun-daunan. Mulai dari angka 30, 29, 28, 27, 26, 25 dan berhenti pada angka 24, kita belum berbicara hari bonus. Jika kita diperhadapkan dengan angka 24, kita melihat takhta-takhta di sekeliling takhta Tuhan ada 24 takhta. Tetapi kita tidak diberikan fasilitas Tuhan pada takhta yang 24 itu, tidak ada tempat kita di situ! Walaupun itu sudah luar biasa mulianya, tetapi Tuhan tidak berikan kita tempat di antara 24 takhta itu. Namun luar biasa gereja Tuhan karena kita adalah calon Mempelai WanitaNya, Dia berikan kita takhta di mana Yesus duduk. Fasilitas kita ada di situ. Makanya kegiatan kita harus melampaui kegiatan 24 tua-tua ini. Paling tidak kita meneladani mereka.

Di zaman Musa, Tuhan memilih 70 tua-tua. Di zaman Kristus Yesus disebut Sanhedrin, salah satunya adalah Nikodemus. Ternyata dari 70 tua-tua hanya 24 yang bisa lolos sampai di dekat takhta Tuhan. Dari 70 tua yang tulus dan tetap aktif hanya 24. Yang 46 ke mana? Gugur! 46 adalah angka pembangunan Bait Allah. Mereka tidak bisa masuk pembangunan Tubuh Kristus, mereka lepas dari pembangunan Tubuh Kristus. Ini yang menjadi keprihatinanku sebagai hamba Tuhan. Saya tanya kepada Tuhan saat duduk di kaki Tuhan. Lalu datang bisikan, begitu satu kata datang langsung membias dan saya mengerti. Itu yang saya alami jika bergaul dengan Tuhan.

Saudara tidak difasilitasi Tuhan untuk duduk di takhta 24 tua-tua itu. Tetapi Tuhan sediakan takhta di mana Yesus duduk. Bayangkan itu! Olehnya dalam pesta pondok daun-daunan ini harus kita mengerti, tetapi jangan lupa 6 pesta yang lain mulai dari Paskah. Itu sebabnya pada pesta pondok daun-daunan hari pertama, jumlah ternaknya ada 30 ekor.
Bilangan 29:13,16
29:13 Pada waktu itu haruslah kamu mempersembahkan sebagai korban bakaran, sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN: tiga belas ekor lembu jantan muda, dua ekor domba jantan, empat belas ekor domba berumur setahun; haruslah tidak bercela semuanya itu;
29:16 dan seekor kambing jantan sebagai korban penghapus dosa, selain dari korban bakaran yang tetap dengan korban sajiannya dan korban curahannya.

Semua totalnya 30 ekor, ini mengingatkan kita kepada Kristus Domba Paskah. Di sini Tuhan mengungkap isi hatiNya. Sejauh mana penghargaan kita terhadap Korban Kristus yang sekarang ini dinista oleh banyak orang yang tidak mengerti arti korban Kristus.

Angka 30 berubah sampai 24. Angka 2 dari hari pertama sampai ketujuh tidak berubah, itu kesaksian kita harus kuat. Angka 14 dari hari pertama sampai hari ketujuh tidak berubah, berarti Tuhan kawal hati kita jangan sampai dimasuki 14 akar dosa dan jangan sampai terjebak. Angka 1 juga tidak berubah.

Yang masuk pesta pondok daun-daunan adalah orang-orang yang terlibat dalam pekerjaan Tuhan dengan tulus ikhlas dalam arti rajin. Bukan dipaksa, bukan terpaksa, tetapi dia aktif dan tulus ikhlas alias rajin, bukan pemalas!
Mazmur 28:5
28:5 Karena mereka tidak mengindahkan pekerjaan TUHAN dan perbuatan tangan-Nya; Ia akan menjatuhkan mereka dan tidak membangunkan mereka lagi.

Jadi orang yang tidak mengindahkan pekerjaan Tuhan, itu orang yang malas, tidak rajin. Orang seperti ini akan Tuhan jatuhkan dan tidak bisa bangun-bangun lagi! Ini peringatan Tuhan bagi kita malam ini. Jangan sampai kita tidak mengindahkan pekerjaan Tuhan dan mendahulukan kepentingan-kepentingan kita. Kita akan masuk pesta pondok daun-daunan. Gawat kalau kita tidak masuk ke sini, berarti meringkuh dalam aniaya antikristus selama 3,5 tahun. Tetapi kalau kita mengindahkan pekerjaan Tuhan, kita tidak akan masuk di sana dan tidak akan dibiarkan Tuhan hancur.

Mulai dari saya hamba Tuhan, jangan sampai tidak menghirau dan membiarkan. Jika saudara tidak hadir kerja bakti, pasti ada yang bisa hadir. Bisa doamu di rumah dan dalam bentuk material. Jangan saudara anggap sepi pekerjaan Tuhan! Ini petaka kalau sampai Tuhan katakan akan Saya jatuhkan dan tidak bangun lagi. Tuhan tidak bermaksud untuk menghancurkan, tetapi Tuhan bermaksud mengingatkan kita agar kita tidak menikmati nasib seperti ini.
Yesaya 5:12
5:12 Kecapi dan gambus, rebana dan suling, serta anggur terdapat dalam perjamuan-perjamuan mereka, tetapi perbuatan TUHAN tidak dipandangnya dan pekerjaan TUHAN tidak dilihatnya.

Pekerjaan Tuhan tidak mau dia tengok, yang dia lihat kesenangannya sendiri. Penyingkiran sudah diambang pintu. Lihat di hadapan saudara sekarang ini ada yang lagi menghimpun kekuatan. Sekarang masih dalam bentuk auman, tunggu dia tampil secara fisik. Kita tidak tahu kapan waktunya. Kedatangan Tuhan dalam peristiwa pharusia itu adalah kedatangan Tuhan seperti pencuri, hanya kuasaNya. Siapa yang mau tahu ketika Tuhan datang seperti pencuri. Bagaimana caranya berjaga-jaga? Lihatlah pekerjaan Tuhan, jangan cuma daging kita yang kita senangkan.

Coba kalau suami bayangan melihat calon isteri untuk Yesus kenapa seperti ini! Ini afker dia tidak akan jadi mempelai wanita Tuhan. Inilah yang dikatakan Mazmur 28:5. Makanya jangan sampai kita malas. Siapapun tidak boleh malas! Tua, muda siapapun kalau namanya anggota tubuh, bagian dari tubuh harus ada aktivitas. Kalau sel tubuh sudah mati maka dia keluar dari tubuh. Berarti keluar dari pembangunan Tubuh Kristus. Dijauhkan Tuhan saya melayani jiwa yang saya gembalakan kemudian terbuang dari pembangunan Tubuh Kristus. Betapa memilukan hatiku kalau seperti itu. Hati berbunga-bunga mempersembahkan jemaat kemudian Tuhan cuma nyek “model yang seperti itu yang kau persembahkan!”.

Untuk membuat kita selalu ingat, selalu ada roh keprihatinan, maka korban ini disertai dengan korban sajian. Korban sajian ini bahannya dari tepung yang terbaik.
Imamat 24:5
24:5 "Engkau harus mengambil tepung yang terbaik dan membakar dua belas roti bundar dari padanya, setiap roti bundar harus dibuat dari dua persepuluh efa;

Untuk menjaga supaya aktivitas saya itu selalu hidup dan bernyala-nyala, maka kita diberikan oleh Tuhan Firman pengajaran yang sehat, yang akan membawa kehidupan kita dan aktivitas kita makin lama makin sama seperti Dia.

Korban sajian itu tidak boleh ada ragi dan madu.
Imamat 2:11
2:11 Suatu korban sajian yang kamu persembahkan kepada TUHAN janganlah diolah beragi, karena dari ragi atau dari madu tidak boleh kamu membakar sesuatu pun sebagai korban api-apian bagi TUHAN.

Aktivitas yang seringkali kami lakukan kadang kala salah. Jika membuka ladang baru kemudian kami dahulukan madu, lihat nanti akibatnya. Memang akan datang jiwa mendengar Firman. Tetapi begitu madu sudah tidak ada, pelan-pelan dia pergi. Kemudian ketika ada pendeta lain mengganti, mereka akan bertanya “pendeta yang biasa bawa madu, bawa sendal, bawa ikan asin itu mana?”. Ketika pendeta pengganti ini sudah tidak bawa lagi sandal dan ikan asin, hilang jiwa-jiwa yang tadinya datang, sampai akhirnya tutup. Makanya banyak tempat pelayanan yang dibuka, ketika dilanjutkan hamba Tuhan lain malah hilang sebab tidak ada ikan asin dan sendal jepit. Ini kesalahan yang banyak dilakukan oleh kami hamba Tuhan. Akhirnya mereka hilang, tidak bertahan karena diikat dengan madu, harta dunia.

Itu sebabnya korban sajian jangan pakai madu. Kalau jemaat itu datang beribadah karena tertarik oleh Firman pengajaran, pasti dia bertahan. Tetapi kalau dia datang beribadah karena dipancing dengan madu, ketika madu tidak ada maka dia berkata “selamat tinggal pendeta”.

Imamat 2:11
2:11 Suatu korban sajian yang kamu persembahkan kepada TUHAN janganlah diolah beragi, karena dari ragi atau dari madu tidak boleh kamu membakar sesuatu pun sebagai korban api-apian bagi TUHAN.

Kalian hadir di sini bukan karena madu, tetapi karena pengajaran Firman. Sebab saya tidak mampu menyediakan madu/ harta duniawi, saya tidak mampu menyediakan berton-ton ikan asin.

Kemudian ada minyak yang murni.
Imamat 24:1-4
24:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
24:2 "Perintahkanlah kepada orang Israel, supaya mereka membawa kepadamu minyak zaitun tumbuk yang tulen untuk lampu, supaya lampu dapat dipasang dan tetap menyala.
24:3 Harun harus tetap mengatur lampu-lampu itu di depan tabir yang menutupi tabut hukum, di dalam Kemah Pertemuan, dari petang sampai pagi, di hadapan TUHAN. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun.
24:4 Di atas kandil dari emas murni haruslah tetap diaturnya lampu-lampu itu di hadapan TUHAN."

Kegunaan minyak murni ini supaya pelita tetap bernyala, berarti pada anak Tuhan terasa cahaya pelita, minyak yang murni, urapan yang murni turun. Bukan minyak yang sudah tidak murni, kedengaran masih bunyi seperti tape recorder tetapi merpatinya sudah tidak ada, yang ada tinggal tahi burung merpati. Ini yang kami jaga supaya kami tetap menyala karena ada urapan di dalam diri kami dan turun kepada jemaat. Untuk apa? Untuk menjaga lestarinya aktivitas saudara. Kita akan masuk pesta pondok daun, itulah hasil kegiatan kita mulai dari Paskah sampai pesta yang ketujuh.

Kemudian ada air anggur yang manis. Dari semua ini menurut kitab nabi Yoel, tepung terbaik sudah habis, minyak yang murni sudah menipis dan air anggur sudah kering! Merataplah kamu hai imam-imam. Justru menjelang kedatangan Tuhan pada kali yang kedua air anggur sudah kering, minyak sudah menipis dan tepung terbaik sudah hilang. Aduh, bagaimana keadaan gereja Tuhan kalau tepung terbaik sudah tidak ada, Firman pengajaran sudah tidak ada. Yang ada minyak urapan yang sudah menipis dan air anggur yang sudah kering. Itu sebabnya kita jangan sampai di akhir zaman ini tidak bernyala-nyala.

Untuk masuk dalam pesta pondok daun-daunan ini maka kita harus lihat bonusnya.
Bilangan 29:35-38
29:35 Pada hari yang kedelapan haruslah kamu mengadakan perkumpulan raya, maka tidak boleh kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.
29:36 Pada waktu itu haruslah kamu mempersembahkan sebagai korban bakaran, sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN: seekor lembu jantan, seekor domba jantan, tujuh ekor domba berumur setahun yang tidak bercela,
29:37 dengan korban sajiannya dan korban-korban curahannya, yakni untuk lembu-lembu jantan, untuk domba-domba jantan dan untuk domba-domba muda itu, menurut jumlah yang sesuai dengan peraturan;
29:38 dan seekor kambing jantan sebagai korban penghapus dosa, selain dari korban bakaran yang tetap serta dengan korban sajiannya dan korban curahannya.

Ini hari yang kedelapan. Kenapa diangkat hari yang kedelapan? Mengingatkan kembali pada pesta pendamaian, jumlah korbannya sama. Berarti masih diberikan kesempatan yang terakhir namun sangat sempit. Kalau dapat dikatakan ini adalah pemutihan. Itu disejajarkan dengan Bilangan 29:8-9.
Bilangan 29:8-9
29:8 Pada waktu itu haruslah kamu mempersembahkan sebagai korban bakaran kepada TUHAN, sebagai bau yang menyenangkan: seekor lembu jantan muda, seekor domba jantan, tujuh ekor domba berumur setahun; haruslah tidak bercela semuanya itu;
29:9 juga sebagai korban sajiannya: tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, yakni tiga persepuluh efa untuk lembu jantan itu, dua persepuluh efa untuk domba jantan yang seekor itu,

Di sinilah kesempatan penyelesaian apa-apa yang ada pada diri kita bersama yang disebut penyelesaian rasa permusuhan yang dalam bahasa Inggrisnya animosity. Saya sebagai hamba Tuhan menyadari dan paham persis kelemahan dan kekurangan diri saya sendiri, jangan sampai hal ini saya pelihara. Rasa permusuhan harus bersih mulai dari dalam nikah rumah tangga. Makanya dalam Imamat 23:40 yang ditampilkan pertama adalah buah elok, itulah buah anggur, itu berarti dalam nikah tidak ada rasa permusuhan. Kalau itu masih ada maka Tuhan tawarkan lagi hari yang kedelapan, padahal cuma ada 7 hari perayaan pesta pondok daun-daunan. Terlalu baik Tuhan.

Mulai dari diriku, kami suami isteri, juga anak-anak dengarkan Firman Tuhan. Anak-anak Tuhan, sidang jemaat suami isteri, dengarkan baik-baik. Mungkin kemarin masih ada perselisihan paham, mungkin minggu lalu, mungkin bulan lalu, mungkin tahun lalu, masih ada kesempatan sempit, ayo manfaatkan. Sama seperti ketika rasul Yohanes telah memakan kitab kecil itu, ada perintah bernubuatlah pada waktu yang singkat sekali. Jika kita melihat Tuhan masih memberikan kesempatan yang sempit, bernubuatlah kepada raja-raja dan kaum-kaum. Ini untuk saya dan bapak ibu kekasihnya Tuhan Yesus.

Dalam Wahyu 5:6 Yesus bagaikan Anak Domba yang tersembelih.
Wahyu 5:6
5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.

Itu Paskah, Yesus bersimbah darah. Di hidungNya keluar darah, di telingaNya keluar darah, di mataNya keluar darah, di mulutNya keluar darah, sekujur tubuhNya keluar darah. Kenapa? Sebab Dia ditinju dan dicambuk. Tetapi ketika tampil dalam Wahyu pasal 10, wajahnya seperti matahari. Berarti ketika Firman Tuhan dibukakan rahasiaNya, kita akan dibawa sama seperti wajah Yesus, wajah seperti matahari. Dalam kesempatan yang sedikit ini ada perintah “bernubuatlah” itu adalah kesempatan untuk kita menikmati  wajah seperti matahari. Ketika kita belum mencapai hal seperti itu, diberikan kesempatan sedikit, seperti Imamat pasal 23 dan Bilangan pasal 29.
Imamat 23:39
23:39 Akan tetapi pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu pada waktu mengumpulkan hasil tanahmu, kamu harus mengadakan perayaan bagi TUHAN tujuh hari lamanya; pada hari yang pertama haruslah ada perhentian penuh dan juga pada hari yang kedelapan harus ada perhentian penuh.

Saya mau memanfaatkan hari yang kedelapan ini supaya tidak ada rasa permusuhan. Kita harus hempaskan seluruhnya, jangan ada roh permusuhan di dalam gereja Tuhan, di dalam sidang jemaat dan di dalam rumah tangga kita masing-masing. Makanya suami isteri, orang tua dengan anak, orang tua dan anak mantu jangan ada roh permusuhan. Kita manfaatkan, masih ada kesempatan terakhir yang sisa sedikit ini.

Kita mau dibawa oleh Tuhan dalam pesta pondok daun, di mana ditonjolkan daun itulah kegiatan dan ditonjolkan buah itulah buah anggur yang berbicara kesukaan di dalam nikah.

Wahyu 5:6-7 ;10:1
5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
5:7 Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.
10:1 Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api.

Setelah meterai kitab itu dibuka (berarti rahasia Firman dibuka) maka wajah Yesus bagaikan matahari. Tetapi lebih dahulu wajahNya bersimbah darah. Demikian juga kita. Jika kita bersekutu dengan Korban Kristus, walaupun ada dalam tanda sengsara, kemudian kita masuk dalam wilayah di mana Tuhan membukakan rahasia Firman Tuhan, maka itu memberikan kita kemungkinan memiliki wajah seperti matahari.

Matius 15:43
13:43 Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

Hakim-hakim 5:31
5:31 Demikianlah akan binasa segala musuh-Mu, ya TUHAN! Tetapi orang yang mengasihi-Nya bagaikan matahari terbit dalam kemegahannya. Lalu amanlah negeri itu empat puluh tahun lamanya.

Yang memegang peran di sini adalah pembukaan rahasia Firman Allah. Olehnya jangan lecehkan Korban Kristus, karena Dialah yang membukakan rahasia Firman.

Kami gembala-gembala adalah suami bayangan. Betapa hati ini berbunga-bunga jika jemaat ini kami bawa kepada Yesus dan Yesus dengan muka berseri-seri melihat “inilah Mempelai Wanita Tuhan”. Jangan biarkan Yesus wajahNya murung melihat saudara. Tetapi biarlah wajah Yesus girang melihat saudara. Sayapun sangat girang.

Pesta Pondok daun-daunan ini adalah pesta yang dinanti-nanti oleh bangsa Israel. Inilah pesta yang paling mulia bagi kita yaitu pesta nikah Anak Domba Allah. Kita mau datang kepada Yesus. Jangan buat wajah Yesus murung, jangan buat hati Tuhan sedih. Layanilah Dia dengan hati tulus. Jangan saudara biarkan pekerjaanNya, biarlah kita masuk dan terlibat di dalamnya.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar