20200229

Kebaktian Doa, Sabtu 29 Februari 2020 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.                                 

Yohanes 7:37-44
7:37 Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!
7:38 Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."
7:39 Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.
7:40 Beberapa orang di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan-perkataan itu, berkata: "Dia ini benar-benar nabi yang akan datang."
7:41 Yang lain berkata: "Ia ini Mesias." Tetapi yang lain lagi berkata: "Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea!
7:42 Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal."
7:43 Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Dia.
7:44 Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorang pun yang berani menyentuh-Nya.

Namanya ibadah, itu tidak berakhir di dunia tetapi berkelanjutan di sorga. Jadi pesta ketujuh yang diceritakan di sini adalah pesta yang paling ditunggu-tunggu oleh bangsa Israel. Namun di zaman Yesus, suasananya ternyata sudah beda. Di sini suasananya sudah lain karena ada kelompok yang bersikap adu fisik dan ada kelompok yang senang dengan penampilan hal-hal yang rohani. Kelompok yang suka beradu fisik selalu berucap “tangkap dia!”. Ini adalah orang yang bergerak dengan otot, dengan kekuatan daging. Berarti ada di rumah ibadah tetapi yang dia tonjolkan adalah fisik. Kepada orang seperti itu Tuhan katakan “kamu mencari Aku tetapi kamu tidak akan mendapatkan di mana Aku berada”. Jadi kelompok yang suka mengedepankan daging, tidak akan ada bersama dengan Yesus. Ini harus kita tanggalkan dari kehidupan kita, jangan sampai ada animositeit (rasa permusuhan). Ini tidak boleh ada pada kita karena mempelai wanita sifatnya anti kekerasan.

Penampilan Yesus menawarkan ini kepada semua yang ada pada waktu itu di rumah Tuhan. Tidak peduli pada orang yang menampilkan daging atau hanya yang percaya kepadaNya. Semua diberikan kesempatan. Berarti kasih Tuhan menjangkau semua umat manusia.

Saat-saat terakhir ini, kita diperhadapkan dengan situasi dunia yang menghadapi virus corona. Ini bela sampar yang disebutkan dalam kitab Wahyu, kita harus hati-hati, Tuhan sudah akan datang. Sebab kalau sudah bicara bela sampar maka itu sudah terakomodasi 4 bela dalam Wahyu 6:8. Yaitu:
1.      Bela sampar
2.      Kelaparan
3.      Darah bersimbah
4.      Binatang buas

Wahyu 6:8
6:8 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi.

Jadi kalau sudah diperhadapkan dengan bela sampar, maka yang 3 ini akan ikut serta. Kalau kita santai-santai dan tidak paham hal seperti ini, bahaya. Bayangkan, sampai perdana menteri Iran menutup ibadah jumat. Esok lusa kita tidak bisa berpergian lagi, entah ke mana.

Olehnya mari kita terima tawaran Tuhan karena hanya ini yang menyejukan kita dan memberikan kita perlindungan. Kalau kita ada dalam urapan Roh Kudus, tidak ada satu setan atau virus bisa menerjang saudara. Sebab tameng yang kita miliki adalah wibawa Ilahi itulah Roh Kudus.

Di sini tempat kita latihan beribadah dan nanti di sorga kelanjutannya.
I Timotius 4:7-8
4:7 Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.
4:8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

Banyak orang latihan jasmani, menghimpun otot dan yang duniawi, itu terbatas. Kalau pada hidup ini ada janji Tuhan, berarti saudara diluputkan dari bela sampar, virus corona, dsb.

Kita lihat dulu bagaimana Tuhan menawarkan kuasa Roh Kudusnya dengan seruan di rumah Tuhan, supaya semua telinga terarah tuju dari mana suara itu datang. Jadi orang-orang yang ada di pojok-pojok pasti terkejut dan mata mereka memandang dari mana suara itu. Tujuan Tuhan adalah untuk menangkap telinga mereka. Kemudian Tuhan menawarkan satu paket yang sangat berharga dengan cuma-cuma. Dia memberikan paket yang tidak dapat dinilai dengan apapun di dunia yaitu pemberian kuasa Roh Kudus.

Yohanes 7:37
7:37 Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!

Tidak disebutkan Yesus ada di depan, di tengah-tengah atau di mana. Yang penting di dalam rumah ibadah Yesus berseru, sehingga semua mata tertuju dari mana asal suara itu. Kemudian Yesus menawarkan suatu tawaran yang luar biasa tanpa bayaran, Dia berikan dengan cuma-cuma. Ini pesta pondok daun-daunan yang disebut hari yang terakhir. Kalau pesta pondok daun-daunan ada 7 hari tetapi diberikan juga hari kedelapan. Saya percaya saat Yesus berseru ini adalah hari ketujuh. Tuhan tawarkan Roh Kudus berarti Tuhan mengingatkan kita Kisah Para Rasul pasal 2. Sebab di sini Yesus berseru, berarti menangkap telinga. Setelah telinga ditangkap maka mata memandang dari mana arah suara itu. Itu seirama dengan Kisah Para Rasul pasal 2, telinga duluan ditangkap, baru mata dan akhirnya lidah.
Kisah Para Rasul 2:1-4
2:1 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
2:3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

Setelah telinga ditangkap, maka mata ditangkap lalu lidah berbahasa Roh. Untuk mengendalikan tubuh, karena lidah ini bagaikan kemudi kapal yang kecil yang bisa mengendalikan kapal yang besar, lebih dahulu harus telinga ditangkap, mata ditangkap kemudian lidah dapat dikendalikan. Ini yang mau Tuhan tawarkan dengan cuma-cuma kepada kita gereja Tuhan. Sudahkah telingamu ditangkap oleh suara Sorga, sudahkah pendengaranmu dikuasai oleh sorga. Untuk menerima yang cuma-cuma, maka Yesus yang ada di antara mereka berseru. Karena Yesus berseru, maka otomatis manusia yang ada di sekitar itu mata mereka memandang dari mana suara itu datang. Maka terbagilah 2 bagian. Dalam Kisah Para Rasul pasal 2 juga terjadi 2 bagian. Ada yang percaya dan mereka dipenuhkan Roh Kudus, berarti menerima pemberian yang cuma-cuma. Tetapi ada kelompok yang menyindiri.
Kisah Para Rasul 2:12-13
2:12 Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: "Apakah artinya ini?"
2:13 Tetapi orang lain menyindir: "Mereka sedang mabuk oleh anggur manis."

Inilah yang terjadi, sementara curahan berkat Tuhan dengan cuma-cuma, semua telinga sudah ditangkap, mata sudah ditangkap oleh sorga, tetapi lidah ternyata masih terbagi dua. Yang lain mengagungkan Tuhan sedangkan yang lain justru menyindir tawaran sorga. Ini yang terjadi hari-hari terakhir ini di dunia, apalagi di dunia maya. Yang menyindir ini lebih banyak. Itu sebabnya Petrus harus tampil, dia katakan “kami ini tidak mabuk, ini masih pagi. Kalau mau mabuk, mabuk waktu malam”.

Untuk mendapatkan hal yang cuma-cuma ini ternyata ada persyaratannya, walaupun Yesus tidak mengedepankan.

Pesta Pantekosta ini adalah pesta tunggal dalam bulan yang ketiga. Bulan pertama ada 3 pesta, tetapi pesta ketiga itu hanya menggabung tidak permanent pada bulan ketiga yaitu pesta unjuk-unjukan. Dia bisa menggabung pada pesta Pantekosta dan juga bisa ada dalam pesta pondok daun-daunan. Jadi saudara bayangkan, pentingnya penggembalaan. Dalam bulan pertama ada 2 yang memang betul-betul ada di situ. Tetapi ada pesta unjuk-unjukan di situ. Begitu masuk pesta Pantekosta, pesta unjuk-unjukan ada membayang-bayangi di situ. Begitu masuk pesta pondok daun-daunan, pesta unjuk-unjukan ini ada juga membayang-bayangi. Ini menunjukan pelayan penggembalaan tidak boleh dientengkan. Jemaat harus ada dalam pengembalaan sebab gembala diangkat oleh Roh Kudus. Gembala diangkat setelah kematian dan kebangkitan Kristus. Jadi penggembalaan itu seharga Korban Kristus.

Jangan berani mengusik hamba Tuhan kalau diurapi oleh Tuhan karena saudara bukan mengusik pribadinya tetapi mengusik urapan Roh Kudus yang ada padanya dan itu sangat berbahaya. Olehnya kita harus waspada dalam berucap, dalam menanggapi yang sifatnya arahan ibadah. Karena kalau tidak ada yang mengunjuk-unjuk kita di hadapan Tuhan, nanti rohani kita bisa tertidur. Itu sebabnya perlu ada yang mengunjuk-unjuk di hadapan Tuhan. Kita harus berterima kasih jika ada orang yang berdoa spesial untuk saudara. Dia menjadi pengantara antara anda dengan Tuhan yaitu gembala.

Pemberian yang cuma-cuma ini terjadi pada kegerakan hujan awal. Bagi kita sekarang sedang dan akan berkelanjutan sampai gereja Tuhan sempurna. Persoalan mendengar dan melihat ini jika salah, maka hancur Adam dan Hawa (nikah).
Amsal 20:12
20:12 Telinga yang mendengar dan mata yang melihat, kedua-duanya dibuat oleh TUHAN.

Jadi ketika Roh Kudus dan Yesus berseru juga di dalam rumah Tuhan, maka telinga ditangkap dan mata tertuju dari mana suara itu datang. Orang yang menanggapi dengan sifat positif, telinganya yang mendengar dan matanya yang melihat, itu berarti dicipta oleh Tuhan. Jadi kalau kita mendengar suara seruan dari sorga maka kita lihat seperti dalam Kisah Para Rasul pasal 2 yaitu melihat api yang menyala. Ini pernah terjadi pada tahun 1902 di Tompeka California. Itu embrionya Pantekosta zaman modern. Itu di satu tempat yang namanya gudang, di sana anak-anak Tuhan bergumul. Sebab apa? Baptisan sudah benar yaitu baptisan selam, tetapi mereka membaca Firman bahwa ada baptisan Roh Kudus.

Waktu orang-orang Marten Luther menyampaikan pada induk gereja yaitu Katolik bahwa bukan surat penebusan dosa dari Paus Paulus yang menyelamatkan tetapi iman kepada korban Kristus, maka mereka kembali pada iman yang benar. Tetapi saat itu masih baptisan percik. Maka ada pergumulan, mereka belajar terus tentang Firman. Mereka katakan harus baptisan selam. Disampaikan pada induk gereja tetapi mereka menolak. Akhirnya memisahkan diri dan lahirlah metodis, dsb.

Sekarang baptisan air sudah benar, kemudian mereka membaca harus dipenuhkan Roh Kudus. Mereka masuk dalam gudang dan bergumul. Sementara mereka bergumul, lidah-lidah api datang di atas kepala mereka. Mereka sampaikan kepada induk gereja, tetapi induk gereja menolak. Maka lahirlah Pantekosta di dunia di California, di Tompeka. Masuk di Indonesia tahun 1922 di Bali yang dibawa oleh 2 hamba Tuhan. Oleh kuasa Tuhan maka anak gadis raja Bali yang sakit kusta itu disembuhkan. Dia sebenarnya tidak boleh masuk Kristen, tetapi karena dia masuk Kristen maka dibunuh oleh orang tuanya. Lalu 2 hamba Tuhan ini dikejar, maka mereka lari ke Cepu, bertemulah dengan Van Gessel. Mereka sampaikan Firman Allah pada bapak Van Gessel. Bapak Van Gessel membuka hati dan malam itu dia dibaptis bersama isteri lalu meninggalkan pekerjaan dunianya untuk menjadi pelayan Tuhan. Itulah embrionya Pantekosta yang ada di Indonesia. Jadi pekerjaan Roh Kudus tidak bisa dibendung. Kalau Roh Kudus bekerja tidak ada yang bisa membendung, olehnya mari kita berdoa.

Jika telinga tidak ditangkap, mata tidak ditangkap, artinya pekerjaan penciptaan itu diabaikan jika pasang telinga kepada suara yang lain, maka ini penyebab kehancuran. Telinga Adam dan Hawa diciptakan oleh Tuhan, sekarang ada tangan lain yang coba meraba.
Kejadian 3:1
3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"

Tadinya bahasa Firman Tuhan diakhiri tanda seru.
Kejadian 2:16-17
2:16 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

Begitu suara yang datang adalah suara yang lain maka tanda seru dia bengkokan menjadi tanda tanya. Jadi telinga mereka mendengar dan mata mereka melihat tanda tanya, bukan lagi tanda seru. Ini bahaya akhir zaman ini. Makanya filsafat dimulai dengan pertanyaan dan diakhiri dengan pertanyaan. Jangan kita kepincut dengan filsafat hari-hari terakhir ini. Filsafat inilah aliran stoa dan epikuris yang melahirkan genostik. Di Athena mereka bertemu dengan Paulus. Mereka coba menarik Paulus sebab Paulus membawa ajaran yang baru bagi mereka. Merek mau menggabung ajaran Paulus dengan ajaran mereka. Rasul Paulus tidak mau, masakan Injil mau digabung dengan ajaran mereka! Tetapi setelah rasul-rasul ini pergi dan tinggal penerus, maka mudah diterobos. Sehingga akhirnya melahirkan genostik. Ini yang sekarang mewabah dalam gereja, pasang telingamu, hancur saudara!
Semua tanda tanya, baptisan tanda tanya, tidak dipercaya. Siapa yang seperti itu? Orang-orang filsafat. Inilah yang merusak.

Alat yang dipakai oleh iblis adalah binatang yang paling cerdik, ular itu jago filsafat. Kemampuannya tinggi, karena dia cerdik. Mendengar itu olehya telinga Hawa langsung berkembang. Kemudian matanya melihat itu buah. Telinganya langsung ditangkap, matanya langsung ditangkap hanya dengan beberapa kalimat. Apalagi kalau saudara masuk dalam fellowship yang salah maka ratusan kalimat saudara dengar, saudara bisa hancur! Hawa saja mendengar 1 kalimat sudah hancur, apalagi kalau berani mendengar mereka ini. Jangan hal ini terjadi pada kita, sebab iblis berkiprah hebat hari-hari terakhir ini.

Apa yang membuat tanah itu kering, tanah itu gersang sehingga Tuhan kirim hujan deras untuk mendirus? Karena dosa atau aib. Ini yang kita harus buka di hadapan Tuhan. Sementara Tuhan berkehendak memberikan paket yang sangat berharga dan tidak dapat dinilai dengan dollar, hanya oleh kuasa Firman yang bisa merubah kita.

Yesaya 4:1
4:1 Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki, serta berkata: "Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah aib yang ada pada kami!"

7 perempuan. Angka 7 kena mengena dengan akhir zaman, angka sempurna, angka perhentian. Ini untuk kita sekarang di zaman ini. Jika ada di dalam diri saudara roh yang berbiara seperti perempuan ini, berarti saudaralah yang dimaksud dengan 7 perempuan ini. Kita rindu lepas dari aib, karena itu yang membuat kita kering dan gersang. Kalau dalam Yohanes 7:37, Yesus yang menawarkan. Dalam Yesaya pasal 4 ini mereka yang berseru. Jadi klop, gereja Tuhan yang tahu dan sadar persis bahwa mereka ada di ambang bahaya karena kering kerontang sebab ada aib, maka mereka datang pada satu laki-laki. Siapa itu laki-laki? Itulah Yesus. Yang bisa melepaskan aib mereka adalah curahan Roh Kudus dalam diri mereka. Bagiku ini sangat saya butuhkan. Makanya saya rasa kalau sembayang tanpa berkata-kata asing, sepertinya sayur tanpa garam, seperti langit tanpa bintang. Makanya saya harus berlutut walaupun tidak harus berteriak-teriak, tetapi saya nikmati indahnya dengan Tuhan dalam doa penyembahan.

7 perempuan ini menunjuk anak Tuhan yang motivasinya hanya satu yaitu baginya aib dilepaskan oleh nama Mempelai Laki-laki itu termeterai pada mereka. Persoalan sandang, pangan dan papan bukan itu lagi yang mereka minta dari Tuhan. Yang mereka minta supaya nama Tuhan dilekatkan pada mereka agar aib dilepaskan. Sebab yang bisa melepaskan dari aib adalah nama Yesus. Dan dengan Roh KudusNya sekarang Dia bekerja.

Yesaya 4:2 (Perikop:Yerusalem disucikan dan dilindungi)
4:2 Pada waktu itu tunas yang ditumbuhkan TUHAN akan menjadi kepermaian dan kemuliaan, dan hasil tanah menjadi kebanggaan dan kehormatan bagi orang-orang Israel yang terluput.
Perkataan “pada waktu itu” dalam kitab nabi Yesaya jumlahnya ada 50 kali, itu angka Pantekosta. Kemudian dari pasal 1 sampai 39 isinya senada seperti Perjanjian Lama, pasal 40 sampai 66 isinya seperti Perjanjian Baru. Makanya kitab Yesaya mewakili seluruh Alkitab.

Tunas kepermaian dan kemuliaan ini kena mengena dengan Yesus Anak Allah. Karena ada tunas manusia, itu injil Lukas. Ada tunas raja, itu Injil Matius. Ada tunas hamba, itu kena pada Injil Markus.

Yesaya 4:3
4:3 Dan orang yang tertinggal di Sion dan yang tersisa di Yerusalem akan disebut kudus, yakni setiap orang di Yerusalem yang tercatat untuk beroleh hidup,

Yang dibicarakan di sini yang sisa, bukan semuanya. Kalau bicara yang sisa itu berarti akhir zaman. Kita sekarang ada di ruas jalan akhir. Sadarkah bahwa ada yang membuat saudara kering kerontang? Itulah aib dan dosa! Makanya kenapa Tuhan harus berseru di Bait Allah? Sebab seruan itu menangkap telinga. Kemudian dengan adanya seruan maka orang yang ada di situ pandangannya tertuju dari mana arah suara itu. Jadi Yesus ingin menangkap telinga dan mata kita supaya kita sadar ada aib. Memang Yesus akan memberi, tetapi sadarilah dulu apa yang membuat saudara kering. Nama Tuhan ini dahsyat dalam penyuciannya.
Mazmur 111:9
111:9 Dikirim-Nya kebebasan kepada umat-Nya, diperintahkan-Nya supaya perjanjian-Nya itu untuk selama-lamanya; nama-Nya kudus dan dahsyat.

Kudus = higiest, dahsyat = higietso, artinya dahsyat menyucikan. Berarti nama ini ada kuasa menyucikan. Makanya 7 wanita datang kepada Yesus sebab hanya Yesus yang bisa mengangkat aib. Sesudah itu masuk pada pesta pondok daun-daunan.
Yesaya 4:5-6
4:5 Maka TUHAN akan menjadikan di atas seluruh wilayah gunung Sion dan di atas setiap pertemuan yang diadakan di situ segumpal awan pada waktu siang dan segumpal asap serta sinar api yang menyala-nyala pada waktu malam, sebab di atas semuanya itu akan ada kemuliaan TUHAN sebagai tudung
4:6 dan sebagai pondok tempat bernaung pada waktu siang terhadap panas terik dan sebagai perlindungan dan persembunyian terhadap angin ribut dan hujan.

Kalau mau masuk penyingkiran gereja kemudian masih bawa-bawa aib, itu tidak mungkin! Itu hanya mengeringkan kita dan membuat kita haus. Makanya kita membutuhkan Roh Kudus. Tetapi sebelum memberikan Roh Kudus, Yesus berseru dulu.
Yohanes 7:37
7:37 Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!

Begitu Dia berseru, maka telinga ditangkap.

Yohanes 7:38
7:38 Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."

Makanya anak Tuhan jangan buat telingamu tidak suka dengar Firman. Kalau saudara tidak suka dengar Firman, berarti telingamu tidak dicipta oleh Tuhan. Kalau tidak memandang sosok yang menyampaikan Firman maka matamu tidak diciptakan oleh Tuhan. Maka aibmu ada terus sehingga tidak bisa masuk dalam penyingkiran gereja. Akhirnya kata-kata yang diucapkan bukan gosolali tetapi bahasa caci maki, bahasa fitnah dan bahasa nista yang selalu diucapkan karena mata telinga tidak ditangkap oleh Tuhan.

Sebabnya jangan biasakan saudara tidak suka dengar Firman. Kita beribadah di dunia ini tidak stop sampai di sini tetapi berlanjut di sorga. Di sini latihan, kalau di sini tidak mau beribadah, jangan mimpi ada di sorga! Karena di sorga orang selalu beribadah, itu pekerjaan kita di sorga. Banyak orang berpikir kalau sudah Kristen lurus-lurus masuk sorga. Eh tidak ada namanya asal sudah Kristen lalu langsung masuk sorga!

Wahyu 22:3
22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,

Kalau sekarang tidak mengabdi kepadaNya, tidak beribadah kepadaNya, bagaimana bisa ada di sorga. Yang ada malah dirubuhkan oleh Tuhan dan tidak dapat bangkit-bangkit lagi.
Mazmur 28:5
28:5 Karena mereka tidak mengindahkan pekerjaan TUHAN dan perbuatan tangan-Nya; Ia akan menjatuhkan mereka dan tidak membangunkan mereka lagi.

Sebagai suami bayangan hatiku sedih jika ada yang meringankan ibadah. Saya mau persembahkan “ini milikmu Tuhan” lalu Tuhan hanya katakan “yang seperti ini yang kau persembahkan! Orang yang tidak tahu beribadah!”. Saya tidak mau seperti itu. Sebagai suami bayangan saya ingin isteri itu diterima oleh suami yang sesungguhnya.

Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar