20200209

Kebaktian Umum, Minggu 9 Februari 2020 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 10:5-11
10:5 Dan malaikat yang kulihat berdiri di atas laut dan di atas bumi, mengangkat tangan kanannya ke langit,
10:6 dan ia bersumpah demi Dia yang hidup sampai selama-lamanya, yang telah menciptakan langit dan segala isinya, dan bumi dan segala isinya, dan laut dan segala isinya, katanya: "Tidak akan ada penundaan lagi!
10:7 Tetapi pada waktu bunyi sangkakala dari malaikat yang ketujuh, yaitu apabila ia meniup sangkakalanya, maka akan genaplah keputusan rahasia Allah, seperti yang telah Ia beritakan kepada hamba-hamba-Nya, yaitu para nabi."
10:8 Dan suara yang telah kudengar dari langit itu, berkata pula kepadaku, katanya: "Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat, yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu."
10:9 Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: "Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu."
10:10 Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya.
10:11 Maka ia berkata kepadaku: "Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja."

Menyangkut tidak ada penundaan lagi dikaitkan dengan langit dengan segala isinya, bumi dengan segala isinya dan laut dengan segala isinya. Kadang tanpa kita sadar, kita sibuk dengan bumi, sibuk dengan laut, tetapi kita tidak sadar bahwa segera akan berakhir karena tidak ada penundaan. Itu sebabnya lebih dahulu Tuhan katakan urutan paling atas adalah langit dengan segala isinya. Jika ini menjadi pusat pandangan saudara, maka pada kalimat yang terahkir saudara tidak akan gagal, alias tidak ada rasa gentar, sebab pikiran kita kepada langit dan segala isinya. Berbicara langit menunjuk perkara-perkara rohani. Serta segala isinya berarti perkara-pekara rohani dengan segala yang Tuhan ungkapkan kepada kita. Jadi Tuhan tidak hanya tunjuk langit tanpa memperlihatkan isinya. Tuhan tidak hanya tunjuk perkara rohani tanpa rahasia isi yang rohani itu. Ini yang harus menjadi prioritas kita.

Gereja Tuhan yang hidup akhir zaman ini akan dipicu dengan persaingan. Persaingan begitu ketat di hari-hari terakhir ini termasuk persaingan ekonomi. Karena persaingan ini akhirnya kita lupa diri bahwa ada langit dengan segala isinya. Padahal kalimat terakhir pada ayat 6 adalah tidak ada penundaan lagi.
Wahyu 10:6
10:6 dan ia bersumpah demi Dia yang hidup sampai selama-lamanya, yang telah menciptakan langit dan segala isinya, dan bumi dan segala isinya, dan laut dan segala isinya, katanya: "Tidak akan ada penundaan lagi!

Diingatkan oleh Tuhan lebih dahulu kepadaku, apakah saya sebagai hamba Tuhan memprioritaskan langit dengan segala isinya, perkara rohani dengan segala kekayaannya. Sebab kalau ini tidak ada maka akan dipandu bumi dengan segala isinya dan laut dengan segala isinya yang membuat kita kalang kabut menghadapi goncangan-goncangan dan di mana tidak ada penundaan lagi.

Pembukaan rahasia Firman itu fokusnya 2:
1.      Rahasia ibadah yaitu keubahan hidup.
2.      Rahasia nikah antara Kristus dengan gereja.

Kalau perkara langit diungkap oleh Tuhan dengan segala isinya, maka taruhlah itu pada urutan atas, jika tidak nanti kita kelalapan. Karena waktu berjalan serba cepat. Seperti orang naik motor sampai jarum kecepatannya sandar/ maksimal. Jika kita tidak mendahulukan langit dengan segala isinya dan kita ambil bumi dengan segala isinya, laut dengan segala isinya maka nanti kita akan dipeluk oleh dua pribadi. Kalau yang kedua dan ketiga itu menjadi prioritas maka kita akan dirangkul oleh yang ada di bumi (ada kepalsuan di sana) dan yang ada di laut (antikristus). Wahyu 13:1-6 itulah penguasa laut dan Wahyu 13:11-18 itulah penguasa bumi. Makanya langit ditaruh bagian atas agar mencegah jangan kita jatuh dalam pelukan 2 yang bengis dan kejam ini yaitu antikristus dan nabi palsu.

Tidak mudah dan tidak gampangan untuk mengungkap rahasia ini. Kita harus kembali pada pasal yang kelima. Pergumulan untuk mengungkapbukakan ini Yesus harus dari taman Getsemani, melewati jalan via dolorosa sampai di puncak Golgota. Pembayaran harganya mahal untuk membuka rahasia ini. Setelah Tuhan membayar mahal, maka untuk mencegah saudara jangan jatuh pada pelukan bumi dan laut maka Tuhan arahkan supaya utamakan langit. Langit di sini tidak ada hubungannya dengan iblis.

Manusia siapapun di dunia ini hati nuraninya berbicara bahwa ada Tuhan. Jika ada yang berkata tidak ada Tuhan, baca ayat ini:
Roma 1:20-21
1:20 Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.
1:21 Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.

Ini yang dijaga, kalau kita hanya memikirkan bumi dan segala isinya. Ayat ini ada hubungannya dengan ibadah tetapi yang diselewengkan, ini ibadah kepalsuan. Ibadah yang palsu ini cirinya:
Wahyu 13:11
13:11 Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.

Cirinya dia berorientasi pada perkara bumi tetapi dikaitkan dengan ibadah. Jadi ibadah pelayanan kita jika dominan dengan perkara bumi serta segala isinya maka itu adalah kematian semu, kebangkitan semu dan ibadah palsu. Tuhan memperlihatkan kita harus menjaga diri karena dari laut serta segala isinya. Inipun bekerja hari-hari terakhir ini dan tidak bisa kita hentikan, dia bekerja terus. Ini akan menggoda kita sehingga kita tidak lagi fokus kepada langit dengan segala isinya dan akhirnya dipeluk oleh tangan yang kejam ini. Semoga kita tidak jatuh di tangan ini.

Pembukaan rahasia Firman itu bukan hanya sekedar ngomong pembukaan rahasia Firman harus fokus pada pembukaan rahasia nikah dan ibadah. Tujuan pembukaan rahasia Firman ini supaya gereja Tuhan keluar sebagai pemenang menghadapi trio iblis yaitu iblis, antikristus dan nabi palsu. Hal ini tidak semudah yang kita pikirkan. Adanya pembukaan rahasia Firman ini karena Yesus rela berkorban. Dari pihak Tuhan, Tuhan sudah membuka rahasia Firman. Imbalannya dari kita bagaimana? Bagaimana saudara mengapresiasi/menanggapi ini. Dari pihak Tuhan hatiNya lapang. Itu diibaratkan oleh rasul Paulus. Ini bukan sebatas hamba Tuhan tetapi Tuhan bersama hamba Tuhan sebab Tuhan bekerja sama dengan hamba Tuhan.
II Korintus 6:11
6:11 Hai orang Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu, hati kami terbuka lebar-lebar bagi kamu.

Ini berarti Tuhan menyatakan hal yang terang-terangan. Diungkapkan Tuhan isi hatiNya melalui hamba Tuhan. Kalau hamba Tuhan dibukakan Tuhan rahasia Firman, tidak boleh dia tutup sesuai anjuran Tuhan.
Wahyu 22:10
22:10 Lalu ia berkata kepadaku: "Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, sebab waktunya sudah dekat.

II Korintus 6:12
6:12 Dan bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu.

Sementara Tuhan ungkap langit serta segala isinya lewat hamba Tuhan yang dinyatakan oleh pekerjaan Tuhan, tetapi umat Tuhan hatinya sempit. Mengapa sempit? Karena pekerjaan bumi dan yang dibawa bumi. Ini yang kita tanpa kita sadari menganggu kita. Walaupun Tuhan terang-terangan menyampaikan “ini rahasia-Ku” tetapi jemaat sepi-sepi, sepertinya menganggap itu hanya ocehan pendeta. Ini yang jangan ada pada kita. Bagaimana Firman Tuhan mau bergerak kalau hati kita sempit. Saudara lihat perjalanan bangsa Israel dari Mesir, pertama mereka berkemah di Sukot. Sukot artinya sempit, kiri tebing, kanan jurang, di belakang Firaun dan di depan laut Teberau. Itu adalah tempat yang sempit dan hampir mencelakakan mereka. Kalau hati kita sempit, itu sama dengan mengundang petaka! Tuhan tidak menginginkan kita alami itu, Tuhan tidak mau kita ada di dalam suasana petaka atau musibah. Itu sebabnya Tuhan membuka hatiNya dan lewat hamba Tuhan berbicara “hei umat, buka juga hatimu sama seperti kami”.

Gereja Tuhan yang hidup akhir zaman ini, perhatikan baik-baik. Ini adalah saatnya dan waktunya karena kita berada pada ruas jalan akhir, di mana kita mempersiapkan waktu pertemuan kepala dan Tubuh. Itu diwarnai dengan pembukaan rahasia Firman.
Efesus 1:8-10
1:8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.
1:9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus
1:10 sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.

II Korintus 6:13
6:13 Maka sekarang, supaya timbal balik -- aku berkata seperti kepada anak-anakku --: Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!

Dia akan beribicara tentang persekutuan, bicara tentang nikah. Bagaimana nikahnya mau berjalan mulus kalau tidak buka hati. Kalau buka hati di sini maka nanti akan ada koreksi, utama koreksi tentang nikah.

II Korintus 6:14
6:14 Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?

Jika hal ini diprioritaskan oleh Tuhan karena tujuan pembukaan rahasia Firman adalah membawa saya dan saudara menjadi belahan jiwanya Tuhan. Secara jasmani, oma belahan jiwa saya dan saya belahan jiwa oma. Secara rohani Yesuslah belahan jiwaku. Dan Yesus berkata sidang jemaat adalah belahan jiwaNya. Sebab penyataan terhadap seorang ibu mengatakan Tuhan akan jadikan sidang jemaat ini tiang gereja Tuhan di Tentena. Tetapi itu secara umum, apakah kita benar-benar kita yang ada di sini terserap di dalamnya. Jika hatimu sempit, tidak akan terserap di dalamnya. Kalau Tuhan begitu murah hati membuka hati kepada kita, bagaimana tanggapanmu, apakah mengapresiasi hal ini?

Pada poin pertama dalam II Korintus 6:11-14 ini, kita disuruh Tuhan untuk berpijak di situ. Saudara sudah menikah secara jasmani dan punya anak yang gagah-gagah, ganteng-ganteng dan cantik-cantik. Tetapi apakah gagah dan cantik rohani, apakah kita mempedulikan hal ini. Mungkin saudara katakan “sudah hancur masa laluku”. Tetapi sekarang Tuhan tawarkan Tuhan akan pulihkan, Tuhan akan benahi asalkan kita mau seperti ini. Kenapa? Dalam ayat yang kita baca tadi, ada kata yang menonjol yaitu manis, manis ketika dia makan. Ini berarti ketika dia menikmati Firman yang dibukakan, itu akan mewarnai bibir mulut anak Tuhan, mulutnya manis. Maka akan setara dengan Mempelai Laki-laki Sorga. Coba lihat bagaimana perkataanNya.
Kidung Agung 5:16
5:16 Kata-katanya manis semata-mata, segala sesuatu padanya menarik. Demikianlah kekasihku, demikianlah temanku, hai puteri-puteri Yerusalem.

Yang digambarkan di sini adalah Salomo. Kalau gereja mengkonsumsi pembukaan rahasia Firman Allah, maka otomatis jika dia ambil, dia rasakan dan dia betul-betul bersekutu maka dia juga akan manis.
Kidung Agung 4:11
4:11 Bibirmu meneteskan madu murni, pengantinku, madu dan susu ada di bawah lidahmu, dan bau pakaianmu seperti bau gunung Libanon.

Meneteskan madu murni berarti manis. Jadi sudah setara kata-kata Mempelai Laki-laki dan Mempelai Wanita Sorga. Dari tempat ini saya harus mohon maaf kepada saudara jika anak saya agak kasar berbicara kepada orang tua. Kadang norma-norma atau kaidah-kaidah dalam berbicara tidak ada. Kadang tidak melihat siapa yang dia hadapi. Itu juga pelajaran tahbisan. Ada hamba Tuhan satu waktu harus saya tegur, sebab ada seorang kakek yang lihat pisang di meja makan yang disajikan di meja hamba Tuhan lalu dia makan, malah pendeta yang melihat itu langsung marah kepada kakek itu. Cara menegur itu tidak normal! Karena saya dengar, saya langsung pergi bujuk itu kakek karena dia sudah tidak mau digembalakan lagi oleh hamba Tuhan itu. Akhirnya sampai sekarang kakek itu setia.

Saya ngeri melihat, tidak mengerti norma sehingga orang tua dimaki. Ini pelajaran tahbisan. Jangan karena merasa saya pendeta maka sewenang-wenang bicara pada orang tua.
I Timotius 5:1-2
5:1 Janganlah engkau keras terhadap orang yang tua, melainkan tegorlah dia sebagai bapa. Tegorlah orang-orang muda sebagai saudaramu,
5:2 perempuan-perempuan tua sebagai ibu dan perempuan-perempuan muda sebagai adikmu dengan penuh kemurnian.

Ini kaidah/norma santunnya di dalam gereja Tuhan. Kiranya kita memahami ini agar bibir kita manis meneteskan madu murni.
Kidung Agung 4:11
4:11 Bibirmu meneteskan madu murni, pengantinku, madu dan susu ada di bawah lidahmu, dan bau pakaianmu seperti bau gunung Libanon.

Kalau Mempelai Laki-laki Sorga seperti ini:
Kidung Agung 5:15
5:15 Kakinya adalah tiang-tiang marmar putih, bertumpu pada alas emas murni. Perawakannya seperti gunung Libanon, terpilih seperti pohon-pohon aras.

Mempelai Wanita disinggung Libanon, Mempelai Laki-laki sorga juga disinggung Libanon. Selanjutnya dibicarakan tentang kata-katanya yang manis.
Kidung Agung 5:16
5:16 Kata-katanya manis semata-mata, segala sesuatu padanya menarik. Demikianlah kekasihku, demikianlah temanku, hai puteri-puteri Yerusalem.

Dalam pemberitaan firman tentu ada keras dan ada lembutnya. Tetapi kalau bukan dari mimbar, tentu beda situasinya.

Oleh pembukaan rahasia Firman Allah, untuk mengangkat, membina, membenahi dan menggarap supaya perkataannya manis seperti Mempelai Laki-laki Sorga yang perkataannya manis. Mempelai Wanita dan Mempelai Laki-laki Sorga sudah setara.

Kalau dalam Wahyu pasal 10 tadi dikatakan ambil dan makan, rasanya manis. Kita lihat bangsa Israel dulu, ketika mereka memungut roti manna, apakah roti manna itu pahit? Tidak, dikatakan manis rasanya.
Keluaran 15:31
16:31 Umat Israel menyebutkan namanya: manna; warnanya putih seperti ketumbar dan rasanya seperti rasa kue madu.

Kita anak Tuhan, justru saat mendengarkan Firman Tuhan, bukan manis yang kita rasa. Bukan karena Firman itu tidak manis, yang menjadi penyebabnya adalah animositeit artinya ada rasa permusuhan sehingga tidak manis dia mendengar Firman. Kalau ada roh permusuhan di dalam hati seseorang terhadap yang memberitakan Firman berarti dia animositeit. Makanya banyak anak Tuhan ketika mendengarkan Firman Tuhan tidak manis dia dengar itu Firman karena animositeit ada dalam dirinya. Ini jangan ada dalam diri kita.

Sejauh perjalanan hidupku, sudah 46 tahun saya menjadi gembala, lagi 4 tahun saya genap 50 tahun menjadi gembala, belum pernah saya mendengar Firman lalu hatiku ada roh permusuhan. Saya sambut, saya terima sewajarnya. Apakah koreksi Firman datang tajam, saya terima. Kecuali kalau bukan Firman yang dia beritakan. Seperti satu saat di satu tempat saya duduk di belakang pembicara, lalu disampaikan “memang orang pendek, tidak tetap pendirian!” itu bukan lagi Firman. Semua yang pendek-pendek langsung tertunduk dan menutup Alkitabnya.

Roti itu manis seperti mandu, tetapi saudara lihat bagaimana ulah Israel. Jadi apa yang dulu terjadi di tengah-tengah Israel, mereka menikmati roti manna itu seperti panganan madu, tetapi bagaimana kenyataanya, tanggapan mereka selanjutnya.
Bilangan 21:5
21:5 Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."

Begitu mereka merendahkan panganan yang bagaikan madu murni ini mereka katakan makanan hambar. Bahasa ini bisa terulang pada diri kita, padahal Tuhan sajikan pada kita madu yang murni, tetapi bisa ada yang mengatakan makanan hambar. Ini yang jangan sampai terjadi. Olehnya gereja Tuhan, suami-suami, isteri-isteri yang diberkati Tuhan, jangan saudara suka dimadu. Mengapa berkata hambar? Karena ada animositeit, ada rasa permusuhan, ada rasa tidak senang. Mengapa orang Yahudi pandai-pandai? Karena mereka makan roti dari sorga yang gizinya luar biasa. Keturunannya sampai sekarang masih ada darah dari roti manna itu.

Menghadapi turunnya roti manna ini seharusnya bagaimana? Kalau benar animo saudara bukan animositeit, maka coba lihat gerakannya. Ada gerakannya yang luar biasa. Jangan sudah menikmati roti yang manis dari sorga kemudian diakhiri dengan Bilangan pasal 21, ini Tuhan tidak suka. Bagaimana untuk menikmati roti yang manis ini?
Bilangn 11:8
11:8 Bangsa itu berlari kian ke mari untuk memungutnya, lalu menggilingnya dengan batu kilangan atau menumbuknya dalam lumpang. Mereka memasaknya dalam periuk dan membuatnya menjadi roti bundar; rasanya seperti rasa panganan yang digoreng.

Lihat hiruk pikuk mereka memungut roti manna untuk menggunakan waktu yang singkat. Sebab roti manna hanya bisa ada sebelum matahari terbit, sebab kalau matahari terbit maka mencair semua. Mereka memanfaatkan waktu yang sempit untuk mendapatkan makanan yang seperti madu ini. Makanya Yohanes juga disuruh pergi, ambil, makan kemudian Wahyu 10:6 dikatakan “tidak ada penundaan lagi”. Kalau Yohanes tidak cepat bergegas maka habislah dan kita juga tidak akan mendapatkan berkatnya.

Rasanya seperti panganan yang digoreng. Siapa yang tidak mau gorengan, ubi sudah direbus mau lagi digoreng. Ketika direbus hanya dilihat-lihat, setelah digoreng amblas dalam waktu singkat.
Bilangan 11:9
11:9 Dan apabila embun turun di tempat perkemahan pada waktu malam, maka turunlah juga manna di situ.

Kalau matahari sudah terbit, habis roti manna. Makanya mereka lari kian kemari karena mengejar waktu. Kita sekarang sudah dekat terbit matahari, artinya sudah dekat kedatangan Yesus dan kita baru mau lari sana sini mencari roti manna, itu sudah telat. Makanya sekarang ini ada kesempatan, apalagi Yohanes sudah ditunjukan alamatnya, ada Yesus yang memegang kita yang terbuka, mintalah dan akan diberikan. Estafetnya kitab ini dari tangan Bapa, kemudian pindah di tangan Yesus. Ini bukan pindah dengan mudah saja tetapi Dia harus bayar dengan pengorbananNya. Kemudian kitab itu diberikan kepada rasul Yohanes. Tetapi bukan juga Yohanes terima dengan santai-santai tetapi dia harus bayar dengan air mata, untuk mendapatkan itu dia harus menangis, harus meratap. Sekarang gereja Tuhan malah diajar tertawa terkekeh-kekeh.

Apakah sidang jemaat memanfaatkan waktu, sebab tidak ada penundaan lagi. Yang masih suka tinggal di lubang-lubang semut cepat keluar, yang suka tinggal di lubang-lubang tikus cepat keluar, jangan sembunyi, waktu akan segera berakhir! Saya cuma mengarahkan, tidak bisa saya paksa.

Firman ini dibayar mahal oleh Yesus. Kalau Tuhan bicara tentang Anak Domba yang membuka ini, sudah tidak lepas dengan mezbah korban bakaran. Saya akan akhiri di sini.
Keluaran 27:3
27:3 Juga harus engkau membuat 1kuali-kualinya tempat menaruh abunya, dan sodok-sodoknya dan bokor-bokor penyiramannya, garpu-garpunya dan perbaraan-perbaraannya; semua perkakasnya itu harus kaubuat dari tembaga.

Ada 5 alat di mezbah korban bakaran dan itu semua kena kepada Yesus. Untuk apa 5 alat itu? Untuk mempercepat korban itu hangus dan menjadi harum di hadapan Tuhan. Itu sudah dilakukan oleh Yesus. Demi terbukanya rahasia Firman Allah, Yesus kena 5 alat ini. Saya mau mengulangi tentang ini supaya kita tidak menjadi gereja Tuhan yang hanya tertawa di hadapan Tuhan. Bahkan Firman Tuhan katakan gantilah tertawamu menjadi ratapan dan rendahkan diri di hadapan Tuhan. Hubungan dengan meratap itu adalah merendahkan diri.
Yakobus 4:9-10
4:9 Sadarilah kemalanganmu, berdukacita dan merataplah; hendaklah tertawamu kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu dengan dukacita.
4:10 Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.

Ada 5 alat dan semuanya kena kepada Yesus. Kenapa Yesus harus menerima 5 alat ini? Demi dibukakan rahasia Firman Allah supaya jemaat mendapatkan pelayanan Firman, sehingga sebagaimana Yesus mulia, manusia yang mengkonsumsi Firman yang dibukakan rahasiaNya juga mulia seperti Yesus. Yesus matahari, gereja juga matahari. Gereja tampil seperti matahari. Kita perlu lihat di sini, harga yang saudara konsumsi itu dibayar mahal oleh Yesus.

1.      Yohanes 19:1
19:1 Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia.

Mencambuk berarti cemeti. Untuk membukakan rahasia Firman, Yesus harus dicambuk. Dia dicambuk 40 kali sebat. Sebab kalau belum sampai 40 belum layak menerima hukuman mati. Menurut tradisi Romawi, cambuk yang dari timah berduri itu ada 3 cabangnya. Kemudian direndam dulu dalam bisa kalajengking, kemudian dipakai mencambuk orang yang dieksekusi. Saudara bayangkan betapa beratnya ketika Dia dicambuk dan ada sengat bisa kalajengking. Untuk apa? Supaya saya bisa makan Firman, bisa menerima pembukaan rahasia Firman. Sebabnya kalau saudara tidak menghargai pembukaan rahasia Firman, itu sama dengan menghina Yesus. Karena Yesus dicambuk, kita menerima hasilnya. Saya bisa berbicara tentang pembukaan rahasia Firman Allah, karena Yesus rela dicambuk.

2.      Yohanes 19:2-3
19:2 Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Mereka memakaikan Dia jubah ungu,
19:3 dan sambil maju ke depan mereka berkata: "Salam, hai raja orang Yahudi!" Lalu mereka menampar muka-Nya.

Mereka menutup wajah Yesus dan ketika mereka menampar Yesus mereka berkata “bernubuatlah siapa yang menampar Engkau”
Matius 26:68 (Terjemahan Lama)
26:68 sambil berkata, "Nubuatkanlah kami, hai Kristus, siapakah yang memukul Engkau?"

Mahkota duri ditancapkan di kepala. Pikiran yang merenungkan, merancang demi keselamatan kita justru harus ditusuk dengan duri. Semua itu Yesus lakukan demi kita menerima pembukaan rahasia Firman.  Tetapi dibayar juga oleh hamba Tuhan dengan air mata. Saudara lihat di dindingmu ada Yesus bermahkota duri. Tujuannya apa? Supaya dibukakan rahasia Firman kepada kita. Biar kita pajang di seluruh dinding, tanpa wujud nyata pembukaan rahasia Firman Allah, tidak ada nilainya apa-apa.

Terima kasih banyak Tuhan. Jika saya mendapatkan pembukaan rahasia Firman Allah, saya merenungkan di mana Yesus yang bermahkota duri dan dicambuk.

3.      Yohanes 19:17-18
19:17 Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota.
19:18 Dan di situ Ia disalibkan mereka dan bersama-sama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-tengah.

Ada kayu palang yang dipikul oleh Yesus. Sampai Simon orang Kirene dipaksa memikul salib Yesus karena Yesus sudah tidak sanggup memikul salib, sudah terseok-seok, sudah jatuh bangun. Tujuannya apa? Membuka rahasia Firman.

4.      Kolose 2:14
2:14 dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:

Yang keempat adalah paku. Tetapi dalam kitab Yeremia diceritakan mereka memaku berhala di dinding. Itu berseberangan dengan pekerjaan Korban Kristus. Yesus rela dipaku kaki tanganNya. Kaki untuk datang mendekati saudara, tangan untuk melayani saudara.

5.      Yohanes 19:32-34
19:32 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

5 alat di mezbah korban bakaran, semua kena kepada Yesus. Untuk apa? Untuk membukakan rahasia Firman Allah. Sekarang kita sudah menerima pembukaan rahasia Firman karena sudah dibayar mahal oleh Tuhan Yesus. Jika ada yang merendahkan pembukaan rahasia Firman Allah, itu sama dengan merendahkan korban Kristus.

Secara rohani, 5 alat itu juga menunjukan 5 jabatan.
1.      Cemeti itu jabatan guru
Kalau dulu, ketika murid salah dicambuk oleh gurunya. Kalau sekarang kalau coba pukul murid, langsung mengamuk. Gereja Tuhan tanpa Firman yang dibukakan rahasianya, berarti tidak ada pelayanan cemeti di situ. Kalau kita mendengarkan Firman bagaikan dicambuk, itu berarti ada pelayanan guru di situ. Supaya tidak hanya sekedar datang beribadah. Apalagi kalau hanya bicara berkat-berkat, ini kesalahan yang tidak disadari.

2.      Mahkota duri, itu ada hubungannya dengan jabatan nabi. Jadi kalau kita mendengarkan Firman pengajaran dan seperti pikiran perasaan saudara tertusuk, itu berarti nabi sedang melayani saudara.

3.      Kayu salib dipikul, ini tanggung jawab seorang gembala. Kalau gembala punya tanggung jawab menyajikan Firman di dalam pembukaannya, itu berarti saudara dilayani oleh hamba Tuhan yang diutus dari sorga yang penuh tanggung jawab.

4.      Paku menusuk tangan dan kaki, itu adalah perjalanan seorang penginjil. Jadi kalau tangan kita ditusuk paku, kaki kita ditusuk paku, itu pertanda penginjil sedang melayani saudara.

5.      Lembing adalah pelayanan rasul. Ketika lembing ditusuk maka keluar darah dan air. Ketika Petrus menyampaikan Firman bagaikan lembing yang ditusukan maka lahirlah sidang jemaat, 3000 orang dibaptis. Saya tidak terkejut jika jiwa digiring oleh Tuhan untuk lahir baru. Umat Tuhan yang belum lahir baru, segeralah, waktu tidak ada penundaan lagi.

Ada perkataan yang menonjol manis dan ada perkataan yang menonjol pahit. Tetapi kita berbahagia karena menerima layanan Tuhan oleh Firman yang dibukakan rahasianya. Fokuslah di dalam nikah dan ibadah. Hasil rahasia ibadah:
I Korintus 15:51-52
15:51 Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,
15:52 dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.

Sekejab mata berarti waktu yang tidak dapat dibagi lagi atau dipisah-pisah lagi. Kita sedang mengarah ke sana. Makanya Tuhan katakan tidak ada penundaan lagi. Kita ini tidak akan mati, tetapi kalau pemakaman malah dikatakan “kita semua ini antri”. Kalau memang antri untuk mati berarti tidak ada Henokh dan Elia. Orang-orang seperti itu membohongi gereja terus menerus! Mereka katakan “kalau pergi ke dokter itu cuma menunda kematian” di mana ayatnya menunda? Saya mau menjadi Mempelai Wanita Tuhan, tidak akan mati! Jadi ada 2 kelompok, yang mati dibangkitkan, yang masih hidup diubahkan menerima tubuh seperti Yesus dan terbang ke angkasa di awan-awan permai.

Saya ingat Pdt. In Yuwono menerangkan kita 75 hari di angkasa. Benar-benar markas iblis dikuasai oleh gereja Tuhan. 70 angka keberhasilan, 5 angka kemurahan. Selama 75 hari, bumi dibersihkan dari segala yang kotor kemudian kita turun kembali ke bumi untuk berkerajaan 1000 tahun. Jangan sampai kita kehilangan hal ini.

Jika kita dilayani oleh Tuhan, rahasia Firman dibukakan, lihat hal itu mahal dibayar oleh Yesus. Keterlaluan saya dan saudara jika tidak menghargai apa yang Tuhan berikan kepada kita. Sekarang kita sudah tahu, tinggal kita ambil. Setiap manusia ambil sendiri, bukan diwakilkan tetapi masing-masing.

Sekali lagi saya mau katakan dalam nama Yesus, sudahkah perkataanmu manis seperti Mempelai Laki-laki Sorga manis. Kalau belum manis, kita harus belajar sampai setara dengan Tuhan Yesus.  Kata Mempelai Laki-laki Sorga manis, bibir Mempelai Wanita meneteskan madu murni yang manis. Sebabnya dalam berucap dan berkata, kita semua diajar dan belajar kepada Tuhan.
Kidung Agung 5:15
5:15 Kakinya adalah tiang-tiang marmar putih, bertumpu pada alas emas murni. Perawakannya seperti gunung Libanon, terpilih seperti pohon-pohon aras.

Waktu Musa dan 70 tua-tua, serta Nadab dan Abihu naik ke gunung Sinai, mereka melihat kaki Tuhan seperti marmer.
Keluaran 24:9
24:9 Dan naiklah Musa dengan Harun, Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel.
24:10 Lalu mereka melihat Allah Israel; kaki-Nya berjejak pada sesuatu yang buatannya seperti lantai dari batu nilam dan yang terangnya seperti langit yang cerah.

Kidung Agung 5:16
5:16 Kata-katanya manis semata-mata, segala sesuatu padanya menarik. Demikianlah kekasihku, demikianlah temanku, hai puteri-puteri Yerusalem.

Ini teladan dari Tuhan Yesus. Saya masih banyak kata-kata teledor baik kepada isteri dan anak juga sidang jemaat. Apakah sekarang ini saudara melihat Yesus sangat menarik bagi saudara? Apakah saudara tertarik kepada Yesus? Jika benar saya tertarik kepada Yesus, saya tidak akan pernah melupakanNya! Karena Dia sudah berkorban bagi saya, saya tetap tertarik kepadaNya. Tidak ada yang lain yang bisa menarik pandangan dan perhatianku, hanya Yesus.

Kidung Agung 5:10
5:10 -- Putih bersih dan merah cerah kekasihku, menyolok mata di antara selaksa orang.

Bicara 10.000 itu bicara pengajaran.
I Korintus 4:15
4:15 Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu.
4:15 Karena meskipun kamu ada sepuluh ribu guru di dalam Kristus, tetapi kamu tiada banyak Bapa; karena di dalam Kristus Yesus aku ini telah memperanakkan kamu dengan Injil itu.(TL)

Biarpun bermacam ragam pengajaran, hanya satu yang menarik yaitu Kabar Mempelai. Apa yang menarik saudara hadir di sini. Kalau saudara katakan saya tertarik pada Firman pengajaran, itu sudah betul! Berarti saudara tertarik kepada Yesus.

Tuhan Memberkati.



GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar