Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 12:37-43
12:37 Dan meskipun Yesus mengadakan begitu banyak mujizat di depan mata mereka, namun mereka tidak percaya kepada-Nya,
12:38 supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami? Dan kepada siapakah tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan?"
12:39 Karena itu mereka tidak dapat percaya, sebab Yesaya telah berkata juga:
12:40 "Ia telah membutakan mata dan mendegilkan hati mereka, supaya mereka jangan melihat dengan mata, dan menanggap dengan hati, lalu berbalik, sehingga Aku menyembuhkan mereka."
12:41 Hal ini dikatakan oleh Yesaya, karena ia telah melihat kemuliaan-Nya dan telah berkata-kata tentang Dia.
12:42 Namun banyak juga di antara pemimpin yang percaya kepada-Nya, tetapi oleh karena orang-orang Farisi mereka tidak mengakuinya berterus terang, supaya mereka jangan dikucilkan.
12:43 Sebab mereka lebih suka akan kehormatan manusia dari pada kehormatan Allah.
Ini mengenai orang Yahudi tidak percaya kepada Yesus. Ini menggenapi nubuatan nabi Yesaya. Orang yang tidak percaya Yesus adalah orang yang degil atau orang yang keras hati. Ini salah satu dosa yang tidak diampuni, bagaimana mau diampuni kalau dia tidak percaya. Ada 2 dosa yang tidak terampunkan:
1. Dosa tidak percaya Yesus
2. Dosa menghujat Roh Kudus
Yesaya 53:1-4
53:1 Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan?
53:2 Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya.
53:3 Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan.
53:4 Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
Yesaya 53:1-12 menubuatkan sengsara Yesus, Yesus mati dan bangkit. Dari 2 pembacaan kita ini kita melihat banyak orang yang tidak percaya kepada Yesus yang disalibkan, tidak percaya kematian dan kebangkitan Yesus. Betapa hebat iblis bekerja untuk menghambat hati manusia, membuat hati manusia keras untuk tidak percaya kematian dan kebangkitan Yesus.
Mengapa demikian? Sebab iblis tahu dengan percaya kematian dan kebangkitan Yesus, maka manusia masuk pada awal penciptaan untuk menjadi sempurna, menjadi sama mulia dengan Yesus, menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, Mempelai Wanita Tuhan. Percaya Yesus itu awal penciptaan, kalau dalam Tabernakel itu pintu gerbang. Menjadi Mempelai Wanita Tuhan itu adalah akhir penciptaan, dalam Tabernakel itu adalah Tabut Perjanjian.
Apa buktinya kita percaya kematian dan kebangkitan Yesus? Masuk baptisan air yang benar. Sampai saat ini masih diperdebatkan, bahkan orang Kristen sibuk memperdebatkan. Inilah cara iblis bekerja, sudah jelas ayatnya masih dilawan, yang tidak tertulis itu yang dilakukan. Betul-betul menjadi suatu perdebatan yang panas. Yesus adalah kepala, hanya satu kepala. Kita ini tubuh, hanya satu tubuh. Kalau Yesus dibaptis dengan cara diselamkan, kita juga sebagai tubuh harus seperti itu, jangan beda-beda. Karena hanya satu kepala dan satu tubuh, maka kepala dan tubuh harus satu baptisan. Masakan kepala baptisannya lain, tubuh baptisannya sendiri.
Dalam Injil Matius dibuka dengan penyembahan pada pasal 2 dan pada ditutup dengan penyembahan pada pasal 28. Pada pasal 28 itu murid-murid ragu terhadap Yesus yang dibangkitkan. Menyembah tetapi ragu. Sekarang ini banyak orang Kristen seperti itu, menyembah Yesus tetapi ragu mana baptisan yang benar.
Matius 28:17
28:17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.
Banyak orang Kristen ragu tentang baptisan air. Sampai pendeta juga ragu. Kalau pendeta tidak ragu, begitu dia dibaptis seperti Yesus dibaptis, dia pasti mengajarkan juga kepada jemaat. Tetapi ini malah sembunyi-sembunyi. Dia masuk dalam baptisan seperti Yesus dibaptis tetapi jemaat tidak diajarkan. Tidak berani dia ajar, kalau dia ajar baptisan yang benar bisa dipecat! Inilah yang dikatakan dalam Yohanes 12:43, mencari kehormatan manusia.
Kita lihat bagaimana baptisan yang benar.
Matius 3:13-17
3:13 Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya.
3:14 Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?"
3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.
3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
Baptisan air yang benar adalah menggenapkan seluruh kehendak Tuhan. Berarti didorong oleh Firman, bukan dipaksa, terpaksa, disuruh, ikut-ikutan. Dan pelaksanaannya adalah dikuburkan bersama Yesus di dalam air = menjadi satu dalam pengalaman kematian Yesus.
Roma 6:2,4
6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Dikuburkan bersama Yesus, menjadi satu dengan kematian Yesus = kita kuburkan hidup lama kita yang berdosa. Kemudian keluar dari air bersama Yesus = menjadi satu dalam pengalaman kebangkitan bersama Yesus yaitu hidup di dalam urapan Roh Kudus = hidup dalam kebenaran sesuai Firman.
Roma 8:11
8:11 Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
Yohanes 16:13a
16:13a Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran;
Benar sesuai Firman, bukan berdasarkan pandangan pikiran manusia.
Ada lagi yang sudah masuk baptisan air yang benar tetapi tidak ada tindak lanjutnya, hanya puas pada baptisan air, yaitu tidak mau tergembala dengan benar dan baik untuk disucikan dan disempurnakan. Padahal percaya Yesus dilanjut dengan baptisan air itu masih awal penciptaan, belum selesai. Akhir penciptaan menjadi Mempelai Wanita Tuhan, menjadi tabut perjanjian yang menyatu dengan tutup. Harus ada tindak lanjutnya, setelah dibaptis menjadi orang yang benar, ada kelanjutannya, orang benar harus tergembala.
Amsal 12:26
12:26 Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.
Kenapa orang Yahudi tidak percaya Yesus? Karena hatinya degil, hatinya keras. Jadi masuk baptisan air yang benar dan tergembala, itu adalah persoalan hati. Kalau hatinya lembut pasti masuk baptisan air yang benar, masuk penggembalaan yang benar, tergembala dengan benar dan baik. Semua soal hati. Selama dia masih mengeraskan hati tidak akan masuk baptisan air, tidak akan bisa tergembala.
Hari-hari terakhir ini mari kita melembut sebab Yesus sudah mau datang. Kalau pohon ara sudah melembut akan segera bertunas, demikianlah kedatangan Yesus, kita harus melembut.
Markus 13:28-29
13:28 Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.
13:29 Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.
Kedatangan Yesus sudah di ambang pintu, hari-hari terakhir ini kita gunakan untuk melembut, jangan keraskan hati. Yang belum masuk baptisan air mari melembut biar bisa masuk baptisan air yang benar. Yang sudah masuk baptisan air ayo melembut untuk tergembala dengan benar dan baik.
Tergembala itu sama seperti pohon yang tertanam di tepi aliran air sehingga akar-akarnya tidak akan pernah kering, dia terus menyerap air. Biar musim panas, akarnya menyerap air, pohonnya tidak pernah kering.
Mazmur 1:1-3
1:1 Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
1:2 tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
1:3 Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok kita bisa menyerap air kehidupan, tidak akan pernah kering.
1. Ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci (meja roti sajian) kita menyerap air Firman.
2. Ibadah raya (pelita emas) kita menyerap air Roh Kudus.
3. Ibadah doa penyembahan (mezbah dupa emas) kita menyerap air kasih Allah.
Tanda-tanda tergembala:
1. Merenungkan Firman pada waktu siang. Untuk apa? Untuk menghadapi bahaya pada siang hari. Apa itu bahaya pada siang hari?
II Petrus 2:13
2:13 dan akan mengalami nasib yang buruk sebagai upah kejahatan mereka. Berfoya-foya pada siang hari, mereka anggap kenikmatan. Mereka adalah kotoran dan noda, yang mabuk dalam hawa nafsu mereka kalau mereka duduk makan minum bersama-sama dengan kamu.
Jadi merenungkan Firman pada waktu siang = tidak hidup berfoya-foya. Artinya tidak membuang-buang waktu hanya untuk memuaskan daging! Banyak kali kita orang Kristen foya-foya, waktu dibuang percuma untuk memuaskan daging kita. Tetapi gunakan waktu untuk menuruti kehendak Tuhan, untuk perkara-perkara yang rohani! Itu yang benar. Waktu yang ada ini waktu yang sisa. Kalau diwaktu yang sisa ini berfoya-foya nanti orang itu betul-betul tertinggal waktu Yesus datang.
I Petrus 4:2-3
4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.
4:3 Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang.
Waktu ini tinggal sisa, sudah di ambang pintu, sudah dekat sekali. Misalnya ada tamu yang datang kemudian kita telpon ‘sudah di mana?’ lalu dia bilang saya ini sudah di tugu di Tentena, berarti sudah dekat. Sudah di mana? Sudah di lampu merah, oh sudah tambah dekat. Sudah di mana? Sudah di muka pintu. Begitu juga Yesus sudah di ambang pintu. Waktu ini tinggal sisa, jangan pergunakan untuk memuaskan daging! Apalagi kami hamba Tuhan. Seharusnya waktu digunakan untuk berdoa dan baca Alkitab, tetapi malah digunakan untuk menyenangkan daging, memuaskan daging. Kalau untuk pelayanan alasan tidak bisa ini, tidak bisa itu, tetapi kalau untuk yang lain-lain bisa. Bahaya kalau hamba Tuhan seperti ini!
Ada banyak kehendak Tuhan, kita baca salah satunya.
I Tesalonika 4:3
4:3 Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,
Kehendak Tuhan adalah kekudusan. Jadi orang yang tergembala menggunakan waktunya untuk hidup dalam kekudusan. Kalau ada hal-hal yang berbahaya, kalau kita ada Roh Kudus kita tahu ini bahaya, hindari! Jangan malah pancing-pancing, nyerempet-nyerempt bahaya. Jangan berpikir tidak apa-apa om serempet bahaya, jangan! Yang tidak apa-apa itu malah jadi apa-apa!
2. Merenungkan Firman pada waktu malam.
I Tesalonika 5:5-7
5:5 karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.
5:6 Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.
5:7 Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.
Merenungkan Firman pada waktu malam artinya jangan tidur rohani, jangan mabuk rohani. Tidur rohani artinya tidak aktif dalam pelayanan. Orang tidur mana bisa kerja. Jadi jangan tidur artinya aktifkan diri kita di dalam ibadah pelayanan = setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir. Memuncak pada setia berkobar-kobar dalam doa penyembahan. Dalam Lukas 17:7-10 ada hamba yang bekerja di ladang, setelah pulang harus melayani majikannya, artinya doa penyembahan. Semua pelayanan yang kita kerjakan harus memuncak pada doa penyembahan. Jangan tidur, jangan malas beribadah melayani Tuhan, jangan malas menyembah Tuhan. Setia dalam doa penyembahan itu = sikap berjaga-jaga, karena kita menghadapi kedahsyatan malam, dosa yang semakin pekat dan juga krisis di berbagai bidang.
Mabuk rohani itu berarti tanpa Roh Kudus, hanya menuruti hawa nafsu dagingnya.
Kisah Para Rasul 2:4,13-15
2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
2:13 Tetapi orang lain menyindir: "Mereka sedang mabuk oleh anggur manis."
2:14 Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.
2:15 Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan,
Jadi mabuk itu tanpa Roh Kudus. Jangan mabuk artinya hidup kita dikuasai Roh Kudus sehingga bisa taat pada Firman apapun resikonya dan jujur. Mengikuti Firman, bukan mengikuti hawa nafsu daging.
Roma 8:15
8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Ini taat seperti Yesus, di taman Getsemani Yesus berdoa ya Abba ya Bapa, jikalau sekiranya mungkin lalukanlah cawan ini dari padaku. Dagingnya Yesus takut menghadapi salib. Tetapi dalam doa Dia robek ketakutan daging ini dan Dia berkata bukan kehendakKu yang jadi, namun kehendakMu yang jadi. Roh Kudus membuat kita taat dan membuat kita jujur, jika ya katakan ya, jika tidak katakan tidak. Mulai jujur soal pengajaran.
Kadang kami hamba Tuhan punya standar ganda. Jangan sembarang bersekutu, awas ragi penyesatan, tetapi pergi ke tempat yang lain. Kalau untuk sesama pengajaran tidak mau bersekutu, tetapi yang bukan pengajaran malah pergi. Ini standar ganda namanya! Itu bukan jujur.
Jadi tanda tergembala dengan benar dan baik adalah suci, setia, taat dan jujur. Ini tabiat Ilahi yang harus ada pada kita. Mana yang sudah ada? Kalau sudah ada semua puji Tuhan. Kalau baru satu, baru dua ayo ditingkatkan. Itulah fungsinya kita datang beribadah. Dengar Firman, ada kekuatan dari Roh Kudus untuk membuat kita bisa suci, bisa setia, bisa taat dan jujur. Maka ada hasil yang dinikmati. Tergembala itu tidak rugi, kita menjadi pribadi yang suci sekalipun dibenci orang, kita menjadi orang yang setia sekalipun resikonya kehilangan pekerjaan atau kehilangan pacar. Kita mau taat dan jujur memang sakit bagi daging, tetapi ada hasil yang bisa kita nikmati.
Mazmur 1:3
1:3 Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Hasil tergembala:
1. Daunnya tidak layu sekalipun menghadapi panas terik. Dia tertanam di tepi aliran air, biar panas dia bisa menyerap air sehingga daunnya tidak pernah layu. Bicara daun itu tempat fotosintesis, tempat memasak makanan, tempat aktivitas. Jadi daun tidak layu artinya tetap setia berkobar-kobar sekalipun menghadapi pencobaan. Semakin terang, semakin berat ujiannya. Hari-hari terakhir ini cuaca panas sekali. Belum ekonomi panas, ancaman pengangguran panas. Stasiun televisi mulai berguguran satu persatu, ribuan karyawan mulai di-PHK. Nanti kalau ekonomi panas, politik panas, keamanan juga nanti panas. Orang lapar jadi jahat, tidak peduli mau membunuh atau merampok. Inilah keadaan akhir zaman! Tetapi orang yang tergembala, tetap setia teguh hati. Tidak mundur apapun yang terjadi, maju terus sampai mencapai Yerusalem yang baru.
2. Menghasilkan buah pada musimnya. Artinya ada buah-buah rohani yang dihasilkan. Ada buah rohani yang menyenangkan Tuhan, memuaskan Tuhan dan juga menyenangkan sesama. Buah itu dimakan oleh Tuhan dan juga dimakan oleh sesama. Dalam rumah ada buah-buah rohani yang dihasilkan, sampai menghasilkan buah roh.
Galatia 5:22-23
22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
9 buah roh ini menunjukan tabiat Allah Tritunggal:
Ø Kasih, sukacita dan damai sejahtera, tabiat Allah Bapa
Ø Kesabaran, kemurahan dan kebaikan, tabiat Anak Allah.
Ø Kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri, tabiat Allah Roh Kudus.
Orang tergembala menghasilkan buah, pasti berbuah. Berbuah = berubah, dari manusia daging menjadi manusia rohani. Manusia rohani yang punya kasih, ada sukacita, damai sejahtera, sabar, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri, ada pada dirinya. Mungkin belum matang sepenuhnya tetapi sudah ada, sampai nanti betul-betul matang bisa dinikmati oleh Tuhan, kita menjadi segambar dengan Tuhan, sempurna seperti Yesus.
Apalagi akhir zaman ini, menghadapi keadaan dunia yang semakin goncang, jasmani goncang, rohani juga goncang. Betul-betul penggenapan Daniel 11:35, terjadi pengujian, penyaringan dan pemurnian. Goncang semua, semua disaring, mau dimurnikan. Kalau jemaat melihat kenapa hamba Tuhan yang satu dengan yang lain koq seperti ini, jemaat bisa ikut goncang karena melihat hamba Tuhan saja seperti itu. Dalam zaman gereja mula-mula sudah terjadi. Di zaman gereja hujan akhir lebih hebat lagi akan terjadi. Zaman gereja mula-mula Paulus dan Barnabas berselisih tajam. Paulus lanjut, Barnabas hilang, tidak tercatat lagi dalam Alkitab. Waktu sidang dalam Kisah Para Rasul pasal 15 mereka bertengkar sangat. Hamba Tuhan soal pengajaran bisa goncang. Kalau jemaat lihat, pendeta koq begitu, dari Perjanjian Lamapun begitu! Bukan saya membenarkan hamba Tuhan seperti ini, tetapi inilah pengujian, penyaringan dan pemurnian.
Daniel 11:35
11:35 Sebagian dari orang-orang bijaksana itu akan jatuh, supaya dengan demikian diadakan pengujian, penyaringan dan pemurnian di antara mereka, sampai pada akhir zaman; sebab akhir zaman itu belum mencapai waktu yang telah ditetapkan.
Kita lihat contoh dalam Perjanjian Baru bagaimana hamba Tuhan dengan hamba Tuhan betul-betul disaring.
Kisah Para Rasul 15:7
15:7 Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung pertukaran pikiran mengenai soal itu, berdirilah Petrus dan berkata kepada mereka: "Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya.
Kisah Para Rasul 15:7 (Terjemahan lama)
15:7 Apabila mereka itu sedang bertengkar-tengkar sangat, bangkitlah Petrus serta berkata kepada mereka itu, "Hai Tuan-tuan dan Saudara-saudara, kamu ketahui bahwa sudah lama Allah memilih aku di antara kamu, supaya dengan lidahku orang kafir harus mendengar firman Injil, lalu percaya.
Jadi sekarang ini sedang terjadi penyaringan dan pemurnian, sungguh-sungguh terjadi! Itu kegoncangan yang luar bisa yang terjadi pada gereja Tuhan. 9 buah roh dikunci dengan penguasaan diri. Inilah yang kita butuhkan hari-hari terakhir ini, buah penguasaan diri. Ketika terjadi kegoncangan, bisa menguasai diri, bisa tenang, bisa menaikan doa penyembahan, tidak ikut goncang.
3. Apa saja yang diperbuatnya berhasil. Jadi tergembala itu menentukan keberhasilan kita secara jasmani, terutama keberhasilan secara rohani yaitu berhasil menjadi mempelai wanita Tuhan. Berhasil mencapai kegenapan rencana Allah. Rencana Allah tidak pernah gagal, tetapi pertanyaannya apakah kita berhasil mencapai kegenapan rencana Allah? Mau berhasil mencapai kegenapan rencana Allah, harus tergembala dengan benar dan baik. Tidak mungkin kita mencapai kegenapan rencana Allah kalau tidak tergembala, itu hanya impian yang tidak pernah menjadi kenyataan. Sorga hanya impinan, Yerusalem Baru hanya impian, menjadi Mempelai Wanita Tuhan hanya jadi impian. Kita rindu supaya impian itu sungguh-sungguh menjadi kenyataan. Ketika Mempelai Wanita Tuhan sudah terbentuk, terdengar suara sudah genap, semua menjadi baru.
Wahyu 21:5-6
21:5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
21:6 Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.
Tuhan sudah memulai awal penciptaan dalam diri kita, masuk baptisan air itu awal penciptaan, dan yang akhir kita berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Untuk kita berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan jaminannya adalah Korban Kristus. Jangan ragukan itu! Yesus sudah mati di kayu salib, Dia bangkit, berarti Tubuh Kristus pasti akan terbentuk. Sebab seruan Yesus yang terakhir di kayu salib sebelum Dia menyerahkan nyawanya adalah ‘sudah selesai!’. Dengan tangan direntangkan, nafas tinggal satu-satu Dia masih bisa berseru sudah selesai.
Yohanes 19:30
19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Saya rindu bersama isteri dan anak-anak, keluarga daging saya, jemaat dan semua keluarganya bisa menyambut Yesus di awan-awan. Sudah selesai, kita berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.
Tuhan Memberkati
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar