Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Tema: Kami datang untuk menyembah Dia
Matius 2:2
2:2 dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."
Menyembah Tuhan adalah puncak pelayanan kita. Kita sudah melayani pekerjaanNya, ada paduan suara, solo, pemain musik, pemimpin pujian, bagian konsumsi, mendirikan tenda dan lain-lain, itu kita melayani pekerjaan Tuhan. Tetapi harus memuncak pada melayani pribadi Tuhan yaitu lewat doa penyembahan. Dalam Lukas 17:10 hambanya sudah bekerja di ladang, begitu pulang harus melayani majikannya, memberi makan minum majikannya, itu menunjuk penyembahan.
Kerinduan hati orang Majus hanya satu yaitu menyembah Yesus Raja orang Yahudi. Dan bukan hanya raja orang Yahudi, Yesus juga adalah Raja segala raja. Dan mereka bersukacita menyembah Yesus. Ini pelajaran bagi kita, kita periksa apakah kita bersukacita waktu melayani Tuhan dan waktu menyembah Tuhan. Kadang natal itu sukacitanya identik dengan kado, dengan perayaan-perayaan jasmani. Yang harusnya menjadi sukacita kita adalah kita melayani dan menyembah Tuhan, itu sukacita yang sesungguhnya. Ibadah pelayanan dan penyembahan harus dengan kerendahan hati dan penyerahan sepenuh kepada Tuhan.
Orang Majus datang menyembah membawa emas, kemenyan dan mur. Kita tidak lagi membawa itu. Kalau ibadah natal kita harus membawa emas, kemenyan dan mur, sekalipun diundang mungkin pikir-pikir lagi mau datang. Malam ini kita tidak datang membawa emas, kemenyan dan mur, tetapi kita membawa seluruh hidup kita mau serahkan kepada Tuhan.
Waktu orang Majus menyembah Yesus mereka membawa emas, kemenyan dan mur. Malam ini kita pelajari mengenai mur.
Matius 2:11
2:11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.
Perjalanan hidup Yesus di dunia ini diawali dan diakhiri dengan ditandai mur. Awal perjalanan hidup Yesus ketika Dia lahir orang Majus membawa mur. Akhir perjalanan hidup Yesus Dia disalibkan, juga ditandai dengan mur. Yesus disodori air anggur bercampur mur untuk diminum.
Markus 15:22-23
15:22 Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, yang berarti: Tempat Tengkorak.
15:23 Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepada-Nya, tetapi Ia menolaknya.
Mengapa Yesus tidak mau meminumnya? Mur itu ada kaitannya dengan penyembahan. Di sini mur dipakai untuk mengolok-olok Yesus. Artinya Yesus merindukan supaya penyembahan kita adalah penyembahan yang benar, penyembahan kepada Yesus Raja segala raja, Kepala dalam hidup kita. Bukan justru mengolok-olok Yesus. Namun kenyataannya orang Kristen dalam merayakan natal justru banyak mengolok-olok Yesus. Kalau mau jujur, perayaan yang kita lakukan selama ini justru mengolok-olok Yesus.
Praktek menyembah Yesus sebagai Raja segala raja, sebagai Kepala dalam hidup kita adalah mau diatur oleh Firman. Tubuh kita ini diatur oleh kepala, mau makan kepala yang komando, minum kepala yang komando, semua dari kepala, tubuh tidak bisa bergerak sendiri. Begitu juga kita, kita mau menyembah Yesus Raja maka kita mau diatur oleh FirmanNya. Tetapi kebanyakan yang terjadi Firman yang diatur supaya menuruti maunya kita. Pak gembala jangan lama-lama kalau khotbah, cukup 10 sampai 15 menit! Isi Firman juga diatur, jangan keras-keras, yang menghibur saja. Itu sama dengan ketika Yesus mau masuk ke Yerusalem, Yesus menunggangi keledai. Keledai menunjuk kita bangsa kafir, yang seharusnya Yesus menunggangi keledai. Kalau Firman mau diatur menuruti maunya kita, itu seperti keledai yang menunggangi Yesus, terbalik.
Kita periksa, selama ini bertahun-tahun kita merayakan natal, apakah Firman yang mau kita turuti atau Firman kita paksa mengikuti maunya kita. Mulai dari kami hamba Tuhan, bagaimana jemaat mau menuruti Firman kalau ajaran yang diajarkan salah! Mungkin jemaat bisa menuruti Firman tetapi yang dia turuti itu sesuatu yang salah. Di sinilah peran hamba Tuhan. Kami hamba Tuhan harus mengawasi diri kami dan mengawasi ajarannya. Harus benar, harus seperti yang tertulis dalam Alkitab, ajaran yang sehat, jangan ditambah, jangan dikurangi, jangan dipelintir untuk kepentingan sendiri.
I Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.
Saya sebagai hamba Tuhan mengawasi diri dan mengawasi ajaran. Artinya yang diajarkan itu apa yang sudah dilakukan. Murid-murid kembali kepada Yesus, mereka lapor apa yang sudah mereka kerjakan dan apa yang mereka ajarkan. Yesus juga memberikan teladan. Yesus mengajarkan sesuatu yang Dia kerjakan. Baru jemaat bisa mentaati, sebab mereka melihat teladan dari hamba Tuhan yang menuruti Firman. Itulah artinya kita merayakan natal, Firman lahir menjadi manusia dan diam di dalam kita.
Mengapa mur mewarnai perjalanan hidup Yesus?
Kidung Agung 1:13
1:13 Bagiku kekasihku bagaikan sebungkus mur, tersisip di antara buah dadaku.
Kidung Agung ini menceritakan tentang cinta kasih Salomo dengan gadis sulam yang disebut Sulamit. Salomo mempelai pria dan Sulamit mempelai wanita. Salomo menggambarkan Yesus Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga. Sulamit gambaran gereja Tuhan, mempelai wanita Tuhan. Kita mau dijadikan mempelai wanita Tuhan Yesus.
Digambarkan di sini Salomo bagaikan mur yang tersisip di antara buah dada Sulamit. Apa maknanya di sini? Buah dada itu untuk menyusui, menunjukan memberi pelayanan secara cuma-cuma. Ayat-ayat ini berisi bahasa cinta kasih Salomo dan Sulamit. Jadi secara rohani mur menunjukan jiwa yang penuh cinta kasih kepada Yesus, Raja segala raja, Mempelai pria Sorga. Yang dibuktikan dengan jiwa kita selalu merindu untuk melayani Yesus. Selalu kita ingat kapan lagi ibadah, karena rindu mau melayani Yesus.
Dari awal sampai akhir perjalanan hidup Yesus ditandai mur. Jadi dari awal sampai garis akhir hidup kita harus ditandai jiwa yang penuh cinta kasih kepada Yesus, mau melayani Yesus, tidak mau mundur! Kita rindu untuk selalu melayani Tuhan. Puncak pelayanan adalah doa penyembahan. Kita rindu untuk selalu menyembah Yesus.
Yesus mengajarkan dan meneladankan penyembahan itu ada 3 macam:
1. Doa penyembahan 1 jam. Penyembahan satu jam ini untuk merobek kehendak daging kita. Di taman Getsemani Yesus berdoa ‘ya Bapa jikalau mungkin lalukan cawan ini dari pada-Ku tetapi bukan kehendakKu yang jadi melainkan kehendakMu yang jadi. Kehendak dagingNya mau menolak salib, Dia robek kehendak dagingNya, biar kehendak Tuhan yang jadi. Itu teladan dari Yesus.
2. Doa puasa. Orang Kristen juga harus berpuasa, Yesus mengajarkan puasa. Untuk apa berpuasa? Supaya kita menang menghadapi pencobaan. Dalam Matius 4 Yesus berpuasa.
3. Doa semalaman. Yesus berdoa semalaman untuk memilih 12 rasul dan salah satunya adalah Yudas si pengkhianat. Jadi doa semalaman supaya kita tidak menjadi pengkhianat seperti Yudas, tetapi kita melayani sampai garis akhir.
Garis akhir manusia ada 2:
1. Sampai meninggal dunia. Tidak ada pensiun dalam melayani Tuhan.
2. Hidup sampai Yesus datang kembali, tetap melayani sampai Yesus datang kembali. Berbahagialah hamba yang didapati tuannya sedang melayani.
Mur dikaitkan dengan Salomo. Salomo adalah seorang raja yang luar biasa yang penuh hikmat, tidak ada raja yang memiliki hikmat melebihi Salomo. Tetapi bagaimana akhir hidup Salomo? Di masa tuanya Salomo jatuh pada penyembahan berhala. Ini memperingatkan kita, jangan sampai menjelang garis akhir hidup kita, kita malah jatuh pada penyembahan kepada antikristus!
I Raja-raja 11:1-4
11:1 Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het,
11:2 padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: "Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan mereka pun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka." Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta.
11:3 Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN.
11:4 Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya.
Bicara sudah tua ini menunjuk kita di akhir zaman ini. Salomo pada usia tua malah menyembah berhala. Ini peringatan bagi kita, jangan sampai di penghujung akhir zaman ini kita malah menyembah antikristus, bukan menyembah Yesus. Di mulut mungkin masih kedengaran menyembah Tuhan, tetapi praktek hidupnya menyembah antikristus. Mulutnya berseru haleluya segala puji syukur kepada Tuhan, tetapi hatinya, perilakunya bukan menyembah Tuhan tetapi menyembah antikristus.
Menyembah antikristus = menyembah uang. Kekuatan antikristus adalah mamon atau uang. Kalau antikristus sudah berkuasa semua diambilnya. Semua rekening dikuasai antikristus. Tidak ada yang bisa membeli dan menjual kecuali yang punya cap 666.
Wahyu 13:16-18
13:16 Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
13:17 dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Praktek menyembah uang:
1. I Timotius 6:9-10
6:9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Praktek pertama memburu uang atau mencari uang dengan cara yang tidak halal sampai menyimpang dari iman, menyimpang dari kebenaran. Ayo kita cari uang yang benar-benar saja, jangan tipu-tipu, jangan merugikan orang. Apalagi kalau soal warisan, sampai pemerintah pusing menghadapi kakak adik yang berebut warisan. Itu sudah menyimpang dari iman! Bahkan pendetapun tidak malu-malu merugikan orang, menyimpang dari kebenaran demi dapat uang. Jangan ada keinginan akan uang, jangan cinta uang!
2. Kikir dan serakah. Kalau sudah cinta uang pasti kikir dan serakah. Kikir tidak bisa memberi untuk sesama yang membutuhkan. Dalam berkat yang kita terima ada berkat untuk sesama yang membutuhkan, jangan di makan sendiri. Kikir juga tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan. Biasanya isteri sudah digerakan mau berkorban tetapi suami yang cegat, atau sebaliknya. Yang parah kalau seperti Ananias dan Safira, suami isteri sudah sepakat tidak mau jujur.
Uang adalah ikatan terakhir yang membuat gereja tidak bisa tersingkir. Ingat perbudakan Israel di Mesir, ada 5 siasat Firaun supaya orang Israel tidak keluar dari Mesir. Pada siasat yang terakhir Firaun bilang, kamu boleh pergi beribadah pada Allahmu, tetapi ternakmu tinggal, jangan bawa ternakmu. Musa bilang tidak bisa, bagaimana kami bisa beribadah kepada Allah, sementara dari ternak itu kami mempersembahkan korban bakaran untuk Tuhan. Di sini harta menjadi ikatan terakhir. Keluarnya Israel dari Mesir menubuatkan keluarnya gereja Tuhan dari dunia untuk menuju ke angkasa bertemu Yesus waktu Dia datang kedua kali. Ini bukan dongeng tetapi sungguh-sungguh akan menjadi kenyataan.
Ingat lagi orang muda yang kaya, dia bertanya kepada Yesus, Guru yang baik apa yang harus aku perbuat supaya selamat. Yesus berkata tentang 10 hukum. Baru sampai hukum ke-9 belum disebut jangan mengingini, apa yang dikatakan orang muda yang kaya itu? Semua sudah aku lakukan. Yesus berkata ‘satu lagi yang kurang, pergi, jual hartamu dan bagikan kepada orang miskin lalu datang ikutlah Aku’. Mendengar itu hatinya langsung sedih dan pergi meninggalkan Yesus sebab banyak hartanya. Ikatan yang terakhir adalah uang!
Uang membuat kikir dan serakah! Serakah itu merampas milik sesama dan juga merampas miliknya Tuhan. Ikatan-ikatan apapun terutama ikatan uang ini kita putuskan, kita mau menyembah Yesus Raja segala raja, jangan ada ikatan. Bayangkan berapa pengorbanan orang Majus, datang dari timur, jauh-jauh ke Betlehem untuk menyembah Yesus, membawa lagi korban persembahan. Ini pelajaran terutama untuk saya hamba Tuhan, melayani jangan mencari sesuatu! Sejak Tuhan percayakan saya melayani di Tonusu, Diora dan sekarang di Tentena bukan untuk mencari sesuatu yang jasmani. Tuhan ajar melayani Tuhan bukan cari yang jasmani tetapi memberi untuk pekerjaan Tuhan.
Biarlah kita melayani hanya untuk menyenangkan Tuhan. Menyembah itu memberi kepada Tuhan, bukan meminta.
3. Beribadah melayani Tuhan untuk mencari perkara jasmani. Untuk kami hamba Tuhan, yang menjadi jerat adalah melayani Tuhan tetapi mencari kehormatan. Apalagi kalau selesai khotbah lalu disalami oleh jemaat ‘terima kasih om, Firmannya om luar biasa’. Saya selalu mengajar jemaat, jangan katakan firmannya om. Saya tidak punya Firman, Firman itu punyanya Tuhan, kami hamba Tuhan hanya penyambung lidah, hanya memberitakan Firman dari Tuhan. Saya juga tidak berani berkata ini jemaat saya karena saya tidak pernah membeli jemaat dengan darahku. Ini domba-dombanya Tuhan, kami hamba Tuhan hanya dipercaya. Dalam Yohanes pasal 10 ada Gembala ada penjaga. Kami hamba Tuhan hanya penjaga, Yesus Gembala Agungnya, Gembala Baik yang menyerahkan nyawa.
Jadi untuk kami hamba Tuhan tidak usah marah rebutan domba. Tidak usah marah kalau ada domba yang dilayani lalu pindah ke penggembalaan lain, kita hanya penjaga! Apalagi sampai keluar bahasa-bahasa yang tidak baik di dengar. Inilah kalau beribadah melayani hanya mencari yang jasmani, mencari kehormatan, mencari pujian. Kalau sudah seperti itu, begitu dia tidak dapat dalam ibadah, dengan mudahnya dia akan tinggalkan ibadah pelayanan untuk mencari yang jasmani di luar, entah itu uang, entah itu kehormatan. Itu sudah bukan menyembah Yesus tetapi menyembah antikristus.
Lalu bagaimana penyembahan yang benar?
Keluaran 30:22-23
30:22 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
30:23 "Ambillah rempah-rempah pilihan, mur tetesan lima ratus syikal, dan kayu manis yang harum setengah dari itu, yakni dua ratus lima puluh syikal, dan tebu yang baik dua ratus lima puluh syikal,
Mur adalah salah satu bahan untuk membuat minyak urapan. Ditulis 1 pasal dengan mezbah dupa emas. Mezbah dupa emas bicara penyembahan. Minyak urapan menunjuk urapan Roh Kudus. Jadi penyembahan yang benar kita hidup di dalam urapan Roh Kudus. Yesus katakan akan ada waktunya penyembah-penyembah yang benar akan menyembah Allah di dalam roh dan kebenaran.
Kita periksa apakah saya ini sudah dalam urapan Roh Kudus atau belum. Lain kalau urapan Roh Kudus, apalagi kepenuhan Roh Kudus hanya dijadikan suatu pertunjukan tetapi praktek hidupnya tidak demikian.
Praktek hidup dalam urapan Roh Kudus:
1. I Yohanes 4:2
4:2 Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah,
Roh Kudus itu membuat kita bisa mengaku bahwa Yesus datang sebagai manusia. Yesus datang sebagai manusia untuk menebus dosa kita manusia. Jadi, mengaku Yesus yang datang sebagai manusia = mengaku dosa. Praktek hidup dalam urapan Roh Kudus adalah kalau salah bisa mengaku dosa. Bukan malah disembunyi, setelah berbuat dosa malah salahkan orang! Seperti Adam dan Hawa, setelah jatuh dalam dosa Tuhan bertanya Adam apa yang kau perbuat? Adam berkata perempuan yang Kau tempatkan di sisiku, dia yang memberi buah itu maka kumakan. Jadi dia salahkan isterinya, dia salahkan Tuhan. Tuhan tanya kepada Hawa apa yang kau perbuat? Ular yang memperdaya aku!
Banyak kali kita manusia seperti Adam dan Hawa. Bukan saya, isteri saya yang salah. Sampai Firman dia salahkan. Yang lebih parah lagi waktu ditanya kenapa kau perbuat itu? Sebenarnya saya tidak mau bikin, tetapi iblis bisik di telinga. Memang sukanya iblis menjatuhkan kita di dalam dosa. ‘Ini sakit lagi maag saya, memang kurang ngajarnya setan’ padahal dia yang salah makan rica malah iblis disalahkan. Seringkali kita begitu, sudah berbuat salah tetapi salahkan orang, salahkan Tuhan, salahkan setan, semua disalahkan. Kalau ada urapan Roh Kudus begitu salah segera minta ampun kepada Tuhan. Begitu terjadi sesuatu sehingga dia sakit langsung periksa diri apa yang salah. Saya yang salah, tidak taruh pisau di leher, langsung saja makan. Bukan malah salahkan siapa-siapa.
2. Roma 8:13
8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
Matikan perbuatan daging, bukan dihidupkan!
Galatia 5:19-21
5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: 1percabulan, 2kecemaran, 3hawa nafsu,
5:20 4penyembahan berhala, 5sihir, 6perseteruan, 7perselisihan, 8iri hati, 9amarah, 10kepentingan diri sendiri, 11percideraan, 12roh pemecah,
5:21 13kedengkian, 14kemabukan, 15pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu — seperti yang telah kubuat dahulu — bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Paulus katakan seperti yang telah kubuat dahulu, seperti yang telah dia peringatkan, jadi Firman diulang-ulang. Bukan Paulus melakukan perbuatan daging ini, ini Firman yang Paulus ulang.
Galatia 5:21
5:21 dengki, mabuk, berlazat-lazat dan sebagainya. Maka akan hal segala perkara itu lagi aku berkata kepadamu, seperti yang dahulu sudah kukatakan kepadamu, bahwa orang yang mengamalkan segala perkara yang demikian itu tiada akan mewarisi kerajaan Allah.
Angka 15 secara rohani menunjuk angka kelimpahan kemurahan Tuhan. Contohnya ketika air bah datang Bahtera Nuh berada 15 hasta di atas gunung yang tertinggi, mendapat kelimpahan kemurahan. Hizkia sudah divonis mati, tetapi ketika dia berdoa sungguh-sungguh, diberikan lagi perpanjangan umur 15 tahun. Jadi kalau melakukan perbuatan daging berarti tidak menghargai kelimpahan kemurahan Tuhan. Bangun pagi kita tarik nafas, hembuskan, kita mendapat kemurahan. Kita bisa beraktivitas kita mendapat kemurahan Tuhan. Kita bisa bekerja, beribadah, kita mendapat kemurahan Tuhan. Kita bisa melayani itu karena kemurahan Tuhan. Diberkati yang jasmani karena kemurahan Tuhan. Lalu kita gunakan hanya untuk perbuatan daging, itu berarti tidak menghargai kelimpahan kemurahan Tuhan!
Ada kemurahan Tuhan tetapi ingat ada kekerasan Tuhan. Tidak menghargai kemurahanNya, akan berhadapan dengan kekerasanNya Tuhan. Jangan berkata Tuhan jahat, kejam, tidak adil, kenapa saya dihukum. Itu karena kelimpahan kemurahan Tuhan tidak dihargai. Apa lagi kalau belajar peta zaman, zaman Allah Roh Kudus itu 2000 tahun. Sekarang di zaman Allah Roh Kudus dan sudah lebih 24 tahun, sudah mau masuk 25 tahun. Kita mendapat kelimpahan kemurahan Tuhan, lalu sisa hidup yang masih ada kita gunakan untuk perbuatan daging, itu sungguh-sungguh tidak menghargai kemurahan Tuhan. Hanya akan berhadapan dengan kekerasan Tuhan untuk menghukum.
Roma 11:22
11:22 Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamu pun akan dipotong juga.
Roma pasal 11 ini tentang zaitun hutan. Kita ini zaitun hutan yang dicangkok pada pokok zaitun sesungguhnya itulah Israel yang akarnya adalah Abraham, Ishak dan Yakub. Bangsa Israel dipotong karena tidak menghargai kemurahan Tuhan. Kita ini hanya dicangkokan, kemudian tidak menghargai lagi kemurahan Tuhan! Kalau Israel saja dipotong dan dibuang oleh Tuhan, apalagi hanya kita bangsa kafir, Tuhan akan buang!
Ayo jangan ada lagi perbuatan daging, matikan! Di momen natal ini perbuatan daging yang sudah lalu kita buat, jangan diulang lagi! Salah satunya tadi pesta pora dan kemabukan, jangan lagi diperbuat! Kita merayakan natal seharusnya ada mur, mur itu harum. Bawalah persembahan mur, perbuatan daging dimatikan, biarlah kita berbuah-buah roh, itu yang harum bagi Tuhan, Tuhan disenangkan.
3. Roma 8:15
8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Oleh Roh Kudus membuat kita bisa berseru ya Abba, ya Bapa = taat dan jujur!
Matius 5:37
5:37 Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Taat dan jujur apapun resikonya sampai daging tidak bersuara lagi! Teladannya adalah Yesus, Dia taat sampai mati di kayu salib. Yesus jujur, sekalipun sebenarnya Dia menghindari dari penangkapan. Waktu serdadu-serdadu datang di taman Getsemani Yesus bertanya ‘siapa yang kamu cari?’ mereka jawab Yesus orang Nazaret. Mereka tidak kenal Yesus. Bisa saja Yesus tunjuk kepada Yudas ‘itu dia di sebelahmu, tangkap dia’. Tetapi Yesus berkata Akulah Dia. Jujur apapun resikonya, mulai jujur mengaku dosa apapun resikonya. Itu sama dengan kita menghargai Korban Kristus.
Mur itu didapat dari pohon mur yang dilukai. Mur itu berbau harum. Itu menunjukan Yesus yang mati, rela menerima luka-luka sampai mati di kayu salib. Yesus harus mati, bangkit dan naik ke sorga maka Roh Kudus dicurahkan kepada kita. Harga urapan Roh Kudus, harga pencurahan Roh Kudus seharga Korban Kristus. Biar kita mau mengaku dosa sungguh-sungguh, mau mematikan perbuatan daging, mau berseru ya Abba ya Bapa.
Yohanes 16:7
16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
Dia rela mencurahkan darahNya di kayu salib untuk mencurahkan Roh Kudus kepada kita. Hargai Korban Kristus. Natal ini kita ingat awal perjalanan hidup Yesus ditandai mur, akhir perjalanan Yesus ditandai mur. Dalam keadaan bercucuran darah, disodori anggur asam bercampur mur.
Kita merayakan natal malam ini berarti Yesus sudah mau datang, kita merayakan natal lagi berarti kedatangan Yesus sudah semakin dekat. Apakah kita betul-betul hidup dalam urapan Roh Kudus atau jadi orang Kristen urakan, berbuat apa saja, berbuat dosa sampai sudah tidak peduli lagi, jangan! Kita merayakan natal malam ini, kita dengar berita natal untuk membawa kita hidup dalam urapan Roh Kudus, sampai Roh Kudus menguasai seluruh hidup kita. Sampai bukan lagi kehendak daging kita yang mau kita lakukan tetapi kehendak Tuhan yang mau kita lakukan.
Dan Tuhan tidak pernah menipu. Kalau kita hidup dalam urapan Roh Kudus maka kita akan merasakan manfaat dari Roh Kudus dalam hidup kita.
1. Roma 8:11
8:11 Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
Roh Kudus sanggup membangkitkan apa yang sudah mati, berarti menghapus kemustahilan. Maria seorang perawan belum menikah tetapi bisa mengandung dari Roh Kudus. Roh Kudus sanggup menghapus kemustahilan, apa yang sudah mustahil dihapuskan semua.
2. Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
Roh Kudus menyucikan kita sehingga berbau harum, menyenangkan Tuhan. Menjadi orang Kristen yang berbau harum, di mana saja kita menjadi kesaksian. Di dalam rumah tangga berbau harum, di dalam lingkungan pekerjaan berbau harum. Kalau kami hamba Tuhan dalam sidang jemaat berbau harum, menyenangkan Tuhan dan menyenangkan sesama.
3. Titus 3:5
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Roh Kudus membaharui kita sampai sempurna. Kita manusia daging banyak kebusukan, tetapi Roh Kudus menyucikan, Roh Kudus membaharui menjadi manusia rohani yang berkenan kepada Tuhan, yang terus menerus dibaharui sampai nanti sempurna. Kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, siap menyambut Yesus Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga. Dengan seruan haleluya, kita menyambut Yesus.
Merayakan natal, sudahkah Roh Kudus menguasai hidup kita. Kita hidup dalam urapan Roh Kudus mulai dari kita mau mengaku dosa, matikan perbuatan daging, taat dan jujur apapun resiko yang dihadapi. Roh Kudus dicurahkan, Roh Kudus menghapus kemustahilan, Roh Kudus menyucikan, Roh Kudus membaharui sampai sempurna. Biarlah malam ini kita merayakan natal kita mohon Roh Kudus ada di tengah-tengah kita, berkarya di tengah kehidupan kita sekalian.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar