20241207

Kebaktian PA Imamat, Minggu 8 Desember 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu

 


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Imamat 27:1-8

27:1 TUHAN berfirman kepada Musa:

27:2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila seorang mengucapkan nazar khusus kepada TUHAN mengenai orang menurut penilaian yang berlaku untuk itu,

27:3 maka tentang nilai bagi orang laki-laki dari yang berumur dua puluh tahun sampai yang berumur enam puluh tahun, nilai itu harus lima puluh syikal perak, ditimbang menurut syikal kudus.

27:4 Tetapi jikalau itu seorang perempuan, maka nilai itu harus tiga puluh syikal.

27:5 Jikalau itu mengenai seorang dari yang berumur lima tahun sampai yang berumur dua puluh tahun, maka bagi laki-laki nilai itu harus dua puluh syikal dan bagi perempuan sepuluh syikal.

27:6 Jikalau itu mengenai seorang dari yang berumur satu bulan sampai yang berumur lima tahun, maka bagi laki-laki nilai itu harus lima syikal perak, dan bagi perempuan tiga syikal perak.

27:7 Jikalau itu mengenai seorang yang berumur enam puluh tahun atau lebih, jikalau itu mengenai laki-laki, maka nilai itu harus lima belas syikal dan bagi perempuan sepuluh syikal.

27:8 Tetapi jikalau orang itu terlalu miskin untuk membayar nilai itu, maka haruslah dihadapkannya orang yang dinazarkannya itu kepada imam, dan imam harus menilainya; sesuai dengan kemampuan orang yang bernazar itu imam harus menentukan nilainya.

 

Ayat 1 sampai 8 ini mengenai nazar untuk memberikan atau mempersembahkan orang untuk melayani Tuhan. Disebut nazar khusus, Tuhan mau kita mengkhususkan diri untuk melayani Tuhan. Bukan menjadi hamba Tuhan pelayan Tuhan umum tetapi pelayan Tuhan khusus. Sampai nanti kita menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna, di mana Tuhan berada di situ kita berada.

Yohanes 12:26

12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

 

Hamba Tuhan pelayan Tuhan yang khusus memang dagingnya tidak bisa bergerak bebas. Dulu orang yang mengkhususkan diri untuk melayani Tuhan disebut nazir Allah.

Bilangan 6:1-7

6:1 TUHAN berfirman kepada Musa:

6:2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka: Apabila seseorang, laki-laki atau perempuan, mengucapkan nazar khusus, yakni nazar orang nazir, untuk mengkhususkan dirinya bagi TUHAN,

6:3 maka haruslah ia menjauhkan dirinya dari anggur dan minuman yang memabukkan, jangan meminum cuka anggur atau cuka minuman yang memabukkan dan jangan meminum sesuatu minuman yang dibuat dari buah anggur, dan jangan memakan buah anggur, baik yang segar maupun yang kering.  

6:4 Selama waktu kenazirannya janganlah ia makan sesuatu apa pun yang berasal dari pohon anggur, dari bijinya sampai kepada pucuk rantingnya.

6:5 Selama waktu nazarnya sebagai orang nazir janganlah pisau cukur lalu di kepalanya; sampai genap waktunya ia mengkhususkan dirinya bagi TUHAN, haruslah ia tetap kudus dan membiarkan rambutnya tumbuh panjang.

6:6 Selama waktunya ia mengkhususkan dirinya bagi TUHAN, janganlah ia dekat kepada mayat orang;

6:7 bahkan apabila mati ayahnya ataupun ibunya, saudaranya laki-laki ataupun saudaranya perempuan, janganlah ia menajiskan dirinya kepada mereka, sebab tanda kenaziran bagi Allahnya ada di atas kepalanya.

 

Ada 3 larangan Tuhan bagi hamba Tuhan pelayan Tuhan yang khusus:

1.      Jangan minum anggur atau minuman yang memabukan. Tentang anggur dikaitkan dengan Nuh dan juga dengan Lot, artinya jangan sombong rohani, jangan tercemar nikahnya.

2.      Rambut jangan dicukur. Rambut bicara penundukan oleh Roh Kudus, juga bicara kekuatan oleh Roh Kudus.

3.      Jangan dekat atau bersentuhan dengan mayat, termasuk mayat ayah ibunya.

 

Kita bicara poin kedua, rambut jangan dicukur. Rambut bicara kekuatan oleh Roh Kudus. Ingat Simson, dia adalah nazir Allah, rambutnya tidak boleh dicukur. Begitu rambutnya dicukur kekuatannya hilang.

Hakim-hakim 13:3-5; 14:6; 16:17

13:3 Dan Malaikat TUHAN menampakkan diri kepada perempuan itu dan berfirman kepadanya, demikian: "Memang engkau mandul, tidak beranak, tetapi engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki.

13:4 Oleh sebab itu, peliharalah dirimu, jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram.

13:5 Sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; kepalanya takkan kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi seorang nazir Allah dan dengan dia akan mulai penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin."

14:6 Pada waktu itu berkuasalah Roh TUHAN atas dia, sehingga singa itu dicabiknya seperti orang mencabik anak kambing — tanpa apa-apa di tangannya. Tetapi tidak diceriterakannya kepada ayahnya atau ibunya apa yang dilakukannya itu.

16:17 Maka diceritakannyalah kepadanya segala isi hatinya, katanya: "Kepalaku tidak pernah kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibuku aku ini seorang nazir Allah. Jika kepalaku dicukur, maka kekuatanku akan lenyap dari padaku, dan aku menjadi lemah dan sama seperti orang-orang lain."

 

Jadi seorang hamba Tuhan pelayan Tuhan adalah orang yang memiliki kekuatan oleh Roh Kudus. Melayani Tuhan harus kuat. Bukan kuat secara fisik tetapi rohaninya kuat. Mungkin fisiknya kuat, rohaninya lemah, bisa mundur dari pelayanan. Fisiknya mungkin lemah tetapi rohaninya kuat, dia bisa bertahan melayani sampai garis akhir.

 

Roh Kudus dan Firman tidak bisa dipisahkan, Roh Kudus memuliakan Firman pengajaran. Berarti kekuatan Roh Kudus = kekuatan Firman pengajaran, melayani Tuhan dengan kekuatan Firman pengajaran yang benar di dalam urapan Roh Kudus. Firman pengajaran itu adalah Firman kasih karunia.

Kisah Para Rasul 20:32

20:32 Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.

 

Kalau kita bisa melayani Tuhan sampai saat ini hanya karena kasih karunia Tuhan. Banyak hamba Tuhan pelayan Tuhan tetapi gugur di tengah jalan, tidak kuat. Diterpa godaan dosa dan dunia bisa gugur. Dihimpit tantangan yang ada bisa gugur. Firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus itu Firman kasih karunia. Memberikan kekuatan kita bisa melayani Tuhan sampai garis akhir, bisa menanti, bisa menyambut kedatangan Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Ada 3 kekuatan ekstra dari Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus untuk kita bisa melayani Tuhan sampai garis akhir, untuk bisa menanti dan menyambut kedatangan Yesus Mempelai Pria Sorga.

I Timotius 2:1-7

2:1 Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus.

2:2 Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.

2:3 Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.

2:4 Seorang 1prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.

2:5 Seorang 2olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.

2:6 Seorang 3petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya.

2:7 Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.

 

1.      Kekuatan seorang prajurit. Ada 2 kekuatan seorang prajurit:

a)      Kekuatan untuk menderita karena perintah komandan. Komandan kita adalah Yesus. Sama dengan kekuatan untuk taat pada Firman Tuhan sekalipun tidak cocok dengan kehendak daging kita. Kita mau taat pada Firman Tuhan sampai daging kita tidak bersuara lagi. Yesus Komandan kita sudah memberikan teladan, Dia taat pada Bapa di Sorga sampai mati di kayu salib. Ini pelajaran bagi saya seorang gembala, saya mengajar sidang jemaat, saya lebih dahulu harus taat pada Firman Tuhan itu. Bukan hanya mengajar harus begini harus begitu, sementara saya sendiri tidak taat pada Firman Tuhan. Tidak melakukan Firman = menipu diri sendiri. Kalau hamba Tuhan khotbah tetapi dia sendiri tidak melakukan Firman Tuhan itu maka dia menipu diri sendiri dan menipu sidang jemaat sehingga disebut penipu ulung! Jangan sampai kita dilayani oleh pendeta penipu ulung.

I Yohanes 2:4

2:4 Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.

 

Kita mendengar Firman untuk dilakukan. Kita belajar taat seperti Yesus, Yesus taat sampai mati di kayu salib. Dan Tuhan tidak pernah menipu, kalau kita mau taat pada Firman Tuhan maka Tuhan berikan kuasa namaNya, kuasa dalam nama Tuhan Yesus!

Filipi 2:8-10

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

 

Belajar taat maka kita diberikan kuasa nama Yesus untuk menang atas:

Ø  Yang ada di langit itu setan dengan roh jahat dan roh najisnya.

Ø  Yang ada di atas bumi itu nabi palsu dengan roh dusta, roh kepalsuan, ajaran palsu, ibadah palsu dan penyembahan palsunya.

Ø  Yang ada di bawah bumi itu antikristus dengan roh durhaka, roh hujat, roh kebencian dengan kekuatan mamon.

 

Setan itu sumbernya dosa, sumbernya masalah, sumbernya semua yang jelek-jelek, kita bisa menang atas setan tritunggal.

 

Berlajar untuk taat, perhatikan komandonya, harus satu Firman pengajaran yang benar, jangan lebih. Baris berbaris saja kalau komandonya lebih dari satu bisa bingung. Satu komando artinya satu Firman pengajaran yang benar, jangan campur-campur, membingungkan. Kalau saya hamba Tuhan berubah-rubah pengajaran, lalu misalkan saya ajarkan A kemudian jemaat meninggal saat itu, kemudian saya rubah menjadi ajaran B bagaimana mempertanggung jawabkan keselamatan jemaat yang meninggalkan itu. Seharusnya kami hamba Tuhan mikir, jangan asal saja ganti-ganti pengajaran. Kalau makanan jasmani boleh ganti menu, tetapi kalau makanan rohani satu menu tidak boleh ganti-ganti. Bangsa Israel 40 tahun makan manna. Memang mereka pernah bosan, begitu bosan ular datang! Setan datang, racunnya masuk, dosa dan ajaran palsu masuk. Menunya hanya 1 yaitu Firman pengajaran yang benar.

 

Perhatikan komandonya yaitu Firman pengajaran yang benar. Juga perhatikan komandannya secara jasmani itulah gembala. Perhatikan tahbisannya, hidupnya dan nikahnya, benar atau tidak. Harus diperhatikan karena kita ini mau masuk dalam peperangan. Ingat bangsa Israel, untuk masuk tanah Kanaan mereka harus berperang merebut Kanaan. Pesan Tuhan kepada mereka pandang tabut, pandang yang memikul tabut yaitu imam-imam dari suku Lewi. Yang memikul tabut adalah hamba Tuhan yang benar tahbisannya, yang berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar, hamba Tuhan yang benar nikahnya.

 

Perhatikan sungguh-sungguh sebab kalau komandonya salah, pelayanan kita pasti hancur. Firman pengajarannya salah, maka pelayannya pasti salah, tidak berkenan kepada Tuhan. Ada hamba Tuhan katakan ‘cuma gambarnya, tidak apa-apa berbeda’. Bagaimana bisa kalau gambarnya sudah berbeda. Seperti membangun, orang membangun kalau gambarnya sudah berbeda tidak mungkin sama bangunannya. Begitu juga soal yang rohani. Gambar sudah diotak atik, Tabernakelnya sudah diubah-ubah, mana bisa artinya sama!

 

Pengajarannya sudah benar, pemimpinnya salah, terjadi ikabod! Hilang kemuliaan Tuhan. Ingat Hofni dan Pinehas, mereka memikul tabut, tetapi kalah! Karena hidup Hofni dan Pinehas tidak sesuai Firman, disebut mereka orang-orang dursila, melakukan kejahatan kenajisan! Jadi perhatikan Firman, perhatikan juga hamba Tuhannya, bagaimana hidupnya, bagaimana nikahnya.

 

Makanya saya pesan kepada sidang jemaat, kalau tidak tahu bagaimana tahbisan hamba Tuhan itu, lebih baik tidak usah didengar! Bapak ibu boleh posting cuplikan khotbah yang jelas kita tahu benar tahbisannya. Jangan yang kita tidak tahu tahbisannya. Supaya kita menang, ada kekuatan. Mungkin hebat khotbahnya tetapi siapa yang tahu kalau dia seperti Hofni dan Pinehas! Bukan saya menghakimi pendeta yang pernah bapak ibu posting itu Hofni dan Pinehas, tetapi harus yang kita tahu tahbisannya, bagaimana nikahnya, itu yang kita taati komandonya. 

 

b)      Kekuatan untuk selalu berjaga-jaga yaitu berjaga-jaga di dalam doa. Ayo banyak berjaga-jaga di dalam doa, karena kita menghadapi dahsyatnya malam akhir zaman ini, dosa semakin hebat, pencobaan di berbagai bidang, harus ekstra berjaga-jaga di dalam doa. Kita berjaga-jaga supaya jangan jatuh di dalam pencobaan.

Markus 14:38

14:38 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."

 

Bukan berarti tidak akan ada pencobaan datang. Bukan berarti kalau sudah berdoa mulus-mulus saja hidupnya, bukan demikian. Pencobaan ada tetapi kita tidak jatuh dalam dosa, tidak berbuat dosa, tidak kecewa, tidak putus asa! Pdt. Pong Dongalemba pernah mengatakan kecewa dan putus asa merupakan AIDS secara rohani, tidak ada daya tahan secara rohani, mudah masuk virus-virus dosa, mudah jatuh di dalam dosa.

 

Kita mohon kepada Tuhan, berikan kekuatan kepada saya Tuhan, kekuatan seorang prajurit, kekuatan untuk taat pada Firman Tuhan, taat pada gembala yang bertanggung jawab atas keselamatan jiwa saya. Kemudian minta kekuatan untuk selalu berjaga-jaga di dalam doa. Kalau taat, tekun dalam doa, pasti menang! Bukti kita menang:

a)      II Timotius 2:4

2:4 Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.

 

Bukti kita menang, kita tidak memusingkan perkara jasmani. Bukan berarti kita tidak butuh perkara jasmani, memang kita butuh, tetapi artinya tidak memusingkan perkara jasmani adalah kita tidak kuatir tentang hidup sehari-hari dan hidup yang akan datang. Sebab kita yakin Yesus sebagai Komandan pasti bertanggung jawab atas hidup kita. Dia mampu menyediakan apa yang kita butuhkan.

 

Di dunia saja seorang prajurit itu ada gaji dan ada tunjangan. Tidak usah pusing, pergi perang saja, isteri dan anaknya pemerintah yang jamin. Kalaupun gugur di medan perang, keluarganya pasti dijamin oleh pemerintah. Begitu juga kita melayani Tuhan, tidak usah pusing dengan perkara jasmani, layani Tuhan saja, yang penting komadannya senang. Senangkan saja hati Tuhan, soal hidup sehari-hari, pemeliharaan, perlindungan, masa depan, Tuhan yang jamin. Minimal kita melayani Tuhan ada damai ada ketenangan. Kalau damai tenang maka semua menjadi enak dan ringan, kita tidak ragu lagi! Jangan pernah ragukan kasih Tuhan, jangan pernah ragukan pemeliharaan Tuhan.

 

Dunia memang sedang goncang, bagaikan laut yang bergelora, tetapi kita tetap tenang dan damai. Tenang dan damai di tengah goncangan itu hati mempelai. Mempelai wanita Tuhan itu disebut prajurit, bala tentara yang besar.

Kidung Agung 6:10 (Perikop: Mempelai Laki-laki memuji mempelai perempuan)

6:10 "Siapakah dia yang muncul laksana fajar merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya?"

 

Menghadapi segala sesuatu kita raba hati kita, apakah damai dan tenang. Menghadapi natal ini kalau pakai kekuatan daging tidak akan jadi, semua harga naik. Tetapi kita tenang, Tuhan sudah menolong menyediakan semuanya.

 

b)      Bisa duduk bersanding dengan Yesus.

Wahyu 3:21

3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

 

Istilah duduk menunjuk posisi yang mantap. Kita mau bersanding dengan Yesus, mulai sekarang ini duduk di atas rumput, artinya mantap tergembala. Mantap tergembala ini roh mempelai.

Kidung Agung 1:7

1:7 Ceriterakanlah kepadaku, jantung hatiku, di mana kakanda menggembalakan domba, di mana kakanda membiarkan domba-domba berbaring pada petang hari. Karena mengapa aku akan jadi serupa pengembara dekat kawanan-kawanan domba teman-temanmu?

 

Kerinduan mempelai wanita mau tahu di mana penggembalaan Mempelai Laki-laki Sorga. Ayo punya hati mempelai, punya roh mempelai, itulah prajurit yang gagah perkasa. Kekuatan Firman dan Roh Kudus membuat kita tampil sebagai prajurit yang gagah perkasa.

 

2.      Kekuatan seorang olahragawan yaitu kekuatan untuk menuruti peraturan-peraturan olah raga. Artinya melayani Tuhan harus sesuai Firman, menuruti Firman = punya tahbisan yang benar. Bukan asal, pokoknya melayani. Di dunia saja kalau mau bekerja harus sesuai persyaratan, ada minimal ijazahnya apa, punya pengalaman kerja dan lain-lain. Begitu juga di dalam Tuhan, tidak boleh asal melayani, pokoknya melayani.

 

Kalau tidak sesuai peraturan olah raga didiskualifikasi. Jangan sampai di hadapan Tuhan kita juga didiskualifikasi oleh Tuhan! Sudah tampil melayani lalu Yesus katakan, Aku tidak pernah kenal kamu, enyahlah kamu sekalian pembuat kejahatan!

Matius 7:21-23

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

Hebat pelayanannya tetapi tidak sesuai selera Tuhan! Ini bulan Desember, bulan terakhir. Kita evaluasi pelayanan kita dari awal sampai akhir tahun ini. Apakah kita melayani sesuai dengan Firman Tuhan, melayani dalam tahbisan yang benar atau tidak. Sebelum kita dienyahkan Tuhan, baharui tahbisan kita.

 

Tanda-tanda tahbisan yang benar:

a)      Ibrani 12:1

12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

 

Perlombaan yang diwajibkan bagi kita, berarti melayani itu wajib hukumnya. Mau masuk kerajaan Sorga harus melayani, kalau sekarang kita tidak mau melayani Tuhan bagaimana mau masuk ke sana. Status penghuni kerajaan Sorga adalah imam dan raja, mau masuk kerajaan 1000 tahun damai juga harus imam dan raja. Melayani itu diwajibkan tetapi harus ikuti peraturannya.

 

Tanda tahbisan yang benar adalah menanggalkan beban dosa. Kalau memikul beban bagaimana mau lari dalam perlombaan. Apa itu beban dosa? Beban dosa itu adalah dosa yang sudah dipikirkan, sudah dikatakan dan sudah diperbuat, bahkan dosa yang baru berupa keinginan. Ayo selesaikan, tanggalkan! Selesaikan lewat mengaku kepada Tuhan dan kepada sesama. Bukan dilupakan begitu saja seiring waktu, Tuhan cari yang sudah lalu.

Pengkhotbah 3:15

3:15 Yang sekarang ada dulu sudah ada, dan yang akan ada sudah lama ada; dan Allah mencari yang sudah lalu.

 

Jadi apa yang kita pikirkan, kita katakan, kita perbuat, yang pernah timbul di hati, ayo buang, tanggalkan semua, karena Tuhan tuntut itu. Kalau dosa bisa dilupakan seiring waktu, Yesus tidak perlu datang untuk mati di kayu salib menyelamatkan kita manusia berdosa. Tetapi Firman berkata Tuhan mencari yang sudah lalu.

 

Selesaikan semua, kita evaluasi pelayanan kita. Selama ini kita melayani dengan beban dosa, kita sudah selesaikan, kita sudah tanggalkan atau dipikul terus. Melayani dengan beban dosa akan membuat pelayanan itu terasa berat. Sehingga akhirnya nanti menanggalkan pelayanan. Padahal yang benar beban dosanya yang ditanggalkan, beban pelayanannya jangan dibuang. Kalau beban dosa sudah dibuang pasti merasa terbeban untuk melayani Tuhan sebagai rasa syukur kita, tidak akan asal melayani. Rasul Paulus mengatakan dari semua rasul akulah yang paling berdosa, aku seorang ganas, aku berbuat ini, berbuat itu. Tetapi begitu dia sudah menanggalkan beban dosa, dia bekerja lebih keras melayani, ada rasa beban untuk melayani Tuhan.

 

b)      Menyingkirkan dosa yang merintangi. Di depan kita ada jerat dosa dipasang oleh setan. Setan memasang jerat dosa di tempat kita datangi, kita lewati, di tempat kita beraktivitas. Di mana tempat kita sering datangi? Di rumah gereja! Dipasang jerat dosa di situ.

 

Bagaimana menanggalkannya? Bawa pedang, pedang Firman pengajaran harus ada di tangan kita. Artinya Firman pengajaran sudah harus kita praktekan menjadi pengalaman hidup. Begitu ada jerat, tidak boleh ini! Kita langsung potong dengan pedang Firman pengajaran yang benar.

 

Macam-macam jerat dosa:

1)      I Timotius 6:9-10

6:9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.

6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

 

Jerat pertama adalah keinginan akan uang =  akar kejahatan. Orang tersandung bukan pada pohonnya tetapi pada akarnya yang seringkali dianggap tidak apa-apa. Ikatan uang itu membuat kikir, tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan tidak bisa memberi kepada sesama yang membutuhkan. Dia pikir tidak apa-apa, kan uang saya sendiri, saya yang kerja keras, ini gaji saya, kenapa mau dituntut berkorban? Itu akar dosa, dianggap tidak apa-apa, akhirnya tersandung.

 

Ikatan uang itu juga serakah, mencuri milik Tuhan, mencuri milik sesama. Kadang dianggap tidak apa-apa mengambil milik Tuhan. Malah ketika pendeta khotbah tentang perpuluhan dia pikir itu pendeta lagi kurang duitnya sampai khotbah tentang perpuluhan.

 

Coba lari kencang lalu ada akar, semakin kencang dia lari lalu tersandung pada akar, betapa berat cederanya. Kalau jalan biasa lalu tersandung masih bisa menjaga keseimbangan, tetapi kalau lari cepat lalu tersandung, bisa jatuh terguling-guling, bisa patah, bisa luka. Mengapa dalam kehidupan rohaninya mengalami kejatuhan yang hebat luar biasa? Karena ada akar kejahatan yang tidak diselesaikan. Perlombaan lari kita naik ke gunung Yerusalem Baru, kalau tersandung bisa jatuh terguling-guling, betapa hancur hidupnya!

 

Ingat dalam perjanjian lama ada orang tersandung dan hancur hidupnya, dalam Perjanjian Baru juga ada yang tersandung dan hancur hidupnya karena ikatan akan uang dan selalu berdampak pada nikah.

 

Dalam Perjanjian Lama, waktu bangsa Israel berhasil mengalahkan Yerikho, kemudian menghadapi kota yang kecil, kota Ai, ada seorang yang terikat akan uang. Siapa itu? Akhan! Apa yang terjadi, begitu dia terikat akan uang, mencuri barang-barang yang dikhususkan untuk Tuhan, dampaknya kepada nikahnya. Yang salah adalah Akhan tetapi yang dihukum sekeluarga. Akhan dibawa ke lembah Akhor, keluarganya juga dibawa dan dilempar batu dan dibakar sampai mati. Jadi jangan dianggap tidak apa-apa. Yang dianggap tidak apa-apa itu justru berbahaya, dampaknya kepada rumah tangga kita! Kalau kita sayang nikah kita jangan main-main soal uang, jangan ada ikatan uang! Termasuk saya hamba Tuhan, jangan ada ikatan uang! Mungkin sekarang tidak apa-apa, nanti suatu saat baru sadar koq nikahku begini! Itu karena akarnya masih ada, tidak disingkirkan.

Yosua 7:24-25

7:24 Kemudian Yosua, beserta seluruh Israel mengambil Akhan bin Zerah, dan perak, jubah dan emas sebatang itu, anak-anaknya yang laki-laki dan perempuan, lembunya, keledainya dan kambing dombanya, kemahnya dan segala kepunyaannya, lalu semuanya itu dibawa ke lembah Akhor.

7:25 Berkatalah Yosua: "Seperti engkau mencelakakan kami, maka TUHAN pun mencelakakan engkau pada hari ini." Lalu seluruh Israel melontari dia dengan batu, semuanya itu dibakar dengan api dan dilempari dengan batu.

 

Jika dibandingkan dengan semua harga di Yerikho, berapa sih nilainya barang-barang yang diambil oleh Akhan, tetapi itu membawa dia ke lembah Akhor, lembah kesukaran. Sama seperti kita, berapa nilainya milik Tuhan yang diambil dibandingkan seluruh berkat yang ada, cuma 1/10. Tetapi justru yang 1/10 itu yang membawa ke lembah Akhor, lembah kesukaran. Akhirnya nikahnya berada dalam kesukaran. Sukar apa? Sukar berubah! Sukar segala-galanya.

 

Dalam Perjanjian Baru dalam awal kegerakan, ada Ananias dan Safira mati dibunuh oleh Tuhan karena ikatan akan uang. Nikah mati, buah nikahnya mati, semua mati kalau bermain-main dengan ikatan akan uang.

 

Izinkan Firman pengajaran yang benar ini bekerja memotong akar kejahatan ini, jangan sampai ada. Kalau sepanjang tahun ini kita tidak jujur soal keuangan, perbaiki! Kita mau masuk perlombaan rohani, sudah mau dekat finish, Yesus sudah mau datang, jangan tersandung di depan garis finish.

 

2)      Kalau ada akar kejahatan pasti ada akar kenajisan!

Amsal 7:10-11,22-23

7:10 Maka datanglah menyongsong dia seorang perempuan, berpakaian sundal dengan hati licik;

7:11 cerewet dan liat perempuan ini, kakinya tak dapat tenang di rumah,

7:22 Maka tiba-tiba orang muda itu mengikuti dia seperti lembu yang dibawa ke pejagalan, dan seperti orang bodoh yang terbelenggu untuk dihukum,

7:23 sampai anak panah menembus hatinya; seperti burung dengan cepat menuju perangkap, dengan tidak sadar, bahwa hidupnya terancam.

 

Ini akar kenajisan yaitu dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan. Merokok, minuman keras dan narkoba. Dosa seks dengan berbagai ragamnya itu menjerat. Sekali dilakukan mau lagi, sampai satu waktu terjerat, tidak bisa lepas lagi! Seperti burung masuk perangkap tinggal siap untuk digoreng, dimakan. Jangan terjadi pada kehidupan kita.

 

Dosa ini menjerat mulai dari masa kecil. Ingat anak yang dirasuk roh bisu tuli sakit ayan, ditanya Yesus sejak kapan dia seperti ini? Dijawab sejak masa kecilnya, sejak kanak-kanak. Perhatikan guru-guru sekolah minggu, anak sekolah minggu dididik dengan Firman Tuhan dan digumuli, didoakan sejak masa kecil.

Markus 9:21

9:21 Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: "Sudah berapa lama ia mengalami ini?" Jawabnya: "Sejak masa kecilnya.

 

Hati-hati, masih sekolah minggu, masih kecil bisa dijerat oleh setan dengan dosa makan minum dan kawin mengawinkan!

 

Kejahatan dan kenajisan ini kita putuskan dengan pedang Firman pengajaran. Kalau ini sudah diputuskan maka kita bisa dipakai Tuhan, larinya enteng, berhasil sampai garis finish.

 

c)      Imamat 21:12

21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

 

Tempat imam itu di ruangan suci. Jadi tanda tahbisan yang benar adalah harus tekun dalam penggembalaan:

1)      Ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci (meja roti sajian) bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman pengajaran dan KurbanNya, diberi makan.

2)      Ketekunan dalam ibadah raya (pelita emas) bersekutu dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karuniaNya, diberi minum.

3)      Ketekunan dalam ibadah doa penyembahan (mezbah dupa emas) bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya, kita bernafas.

 

Tempat imam di dalam ruangan suci, tidak boleh keluar dari ruangan suci. Periksa bagaimana sepanjang tahun ini, bolong-bolong? Aduh saya banyak bolongnya, diperbaiki tahbisannya. Biarlah kita bisa bertekun dalam kandang penggembalaan. Di situ tubuh jiwa dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal. Kalau tidak melekat pada Allah Tritunggal maka setan mau menghancurkan kehidupan kita.

Ibrani 2:14

2:14  Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;

 

Iblis ini penguasa maut, kalau kita tidak tergembala, tidak melekat pada Allah Tritunggal maka iblis maut bisa masuk menghancurkan kehidupan kita. Maut itu mengincar kehidupan kita. Sejak kecil maut itu mengincar, sebab itu sejak kecil bawa anak tergembala, jangan ditinggal-tinggal di rumah. Sambil dibawa gumuli dan doakan. Dosa itu mau menghancurkan generasi penerus! Coba lihat sekarang ini, berita-berita di televisi, yang banyak menjadi pelaku kejahatan itu masih belasan tahun, masih remaja tanggung.

 

Di zaman Nuh apakah ada bayi dan anak kecil yang selamat? Tidak ada yang selamat, cuma Nuh sekeluarga. Jadi jangan berpikir tidak membawa anak beribadah supaya tenang beribadah. Anak-anak itu kita yang tanggung jawab, kalau dia binasa Tuhan tuntut kepada kita. Sebab itu bawa kepada Tuhan.

 

Dalam penggembalaan terjaga kesucian dan urapan terus ada pada kita. Semakin disucikan urapan semakin bertambah, semakin meningkat pelayanannya. Kalau urapan semakin bertambah semakin enak kita melayani, tidak akan bersungut-sungut, tidak akan mengomel, tidak akan merasa berat, pelayanan terasa enak dan ringan.

 

d)      II Timotius 4:7-8

4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.

4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

 

Berlomba sampai garis akhir, bukan separuh jalan. Misalkan lomba lari 400M, 100M pertama dia memimpin, tetapi dia berhenti, tidak sampai 4 kali putaran. Harus sampai garis akhir, berjuang sampai garis akhir. Jangan berkata saya sudah tua, nanti pengkaderan, saya berhenti melayani. Dalam pelayanan tidak ada istilah tua, melayani sampai garis akhir. Usia semakin tua, kekuatan menurun, tetapi harus berjuang sampai garis akhir. Terutama yang kita perjuangkan adalah imannya. Iman yang benar timbul dari mendengar Firman. Jadi melayani sampai garis akhir sambil berpegang teguh ada pengajaran yang benar, jangan dilepaskan! Jangan cuma dulu tetapi sampai Yesus datang!

 

Kita belajar dari surat Ibrani, seorang gembala lebih dahulu harus menjadi teladan iman.

Ibrani 13:7-9

13:7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.

13:8 Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.

13:9 Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Sebab yang baik ialah, bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia dan bukan dengan pelbagai makanan yang tidak memberi faedah kepada mereka yang menuruti aturan-aturan makanan macam itu.

 

Pengajaran jangan berubah-ubah. Yesus tetap sama, pengajaran yang benar juga hanya satu yaitu yang tertulis dalam Alkitab, dibukakan rahasianya ayat yang satu menerangkan ayat yang lain, tajam menyucikan nikah, diberitakan dengan cuma-cuma, tidak mencari keuntungan dan dipraktekan. Ayo pegang teguh pengajaran yang benar, jangan berubah-ubah! Kalau dulu pengajaran, sekarang pengajaran dan sampai garis akhir pengajaran!

 

3.      Kekuatan seorang petani

Tentu kalau menanam sesuatu dengan harapan menikmati hasil. Apa kekuatan seorang petani?

a)      Sabar dan tekun dalam penderitaaan. Menghadapi penderitaan tidak bersungut-sungut.

Yakobus 5:7-8

5:7 Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.

5:8 Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!

 

Tidak bersungut-sungut, tidak berbantah-bantah tetapi selalu mengucap syukur, terima kasih Tuhan, puji Tuhan.

 

b)      Sabar dan tekun menunggu waktu Tuhan. Kalau belum ditolong, itu belum waktunya, tunggu! Kalau belum ditolong apa yang harus kita lakukan?

Yohanes 7:6

7:6 Maka jawab Yesus kepada mereka: "Waktu-Ku belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada waktu.

 

Bagi kita selalu ada waktu. Waktu untuk apa? Waktu untuk mengoreksi diri. Kalau ada kesalahan kita dapati lewat ketajaman Firman, selesaikan! Kalau belum ditolong berarti Tuhan masih sibuk membebani hidup kita. Bagi Tuhan untuk menolong itu lebih mudah dari membalik telapak tangan.

 

Selalu ada waktu. Waktu apa? Waktu untuk menyembah. Selalu berserah penuh kepada Tuhan. Bukan salahkan Tuhan, salahkan siapa-siapa. Kita pukul diri dan tetap menyembah Tuhan, hanya mengeluh, berseru, berserah kepada Tuhan. Tunggu waktu Tuhan. Pertolongan Tuhan itu seperti ibu hamil mau melahirkan. Masalahnya semakin hari makin bertambah berat, begitu melahirkan lupa segala penderitaannya.

Yohanes 16:19-22

16:19 Yesus tahu, bahwa mereka hendak menanyakan sesuatu kepada-Nya, lalu Ia berkata kepada mereka: "Adakah kamu membicarakan seorang dengan yang lain apa yang Kukatakan tadi, yaitu: Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku?

16:20 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.

16:21 Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.

16:22 Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu.

 

Saat kita sudah berada pada puncak sengsara, itu sebenarnya waktu Tuhan menolong kita. Tetapi ada 2 kemungkinan yang terjadi:

1)      Bersungut-sungut tinggalkan Yesus.

2)      Puncak penyerahan sepenuh kepada Tuhan, hanya mengeluh dan mengerang kepada Tuhan. Gereja Tuhan ditampilkan sebagai perempuan hamil hendak melahirkan, di depan ada naga. Sudah dipuncak sengsara, dalam keadaan paling lemah, menghadapi naga lagi. Apa yang bisa dilakukan? Tinggal mengeluh mengerang, berseru haleluya.

 

Secara jasmani kita akan menikmati hasil kesabaran dan ketekunan kita. Secara rohani juga demikian, kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang diluputkan dari aniaya antikristus. Segala penderitaan kita di dunia ini Tuhan ganti sukacita kekal, bahagia yang tidak terkatakan.

 

Kekuatan seorang prajurit, kekuatan untuk taat pada komando, kekuatan untuk berjaga-jaga. Kekuatan seorang olahragawan menuruti peraturan, berjuang sampai garis akhir. Kekuatan seorang petani adalah sabar, sabar menunggu waktu Tuhan, sabar dalam penderitaan. Pasti menikmati hasil

Yakobus 5:7

5:7 Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.

 

Waktu Tuhan itulah yang terbaik bagi kita. Di depan ada perjamuan suci, ketika kita tidak mampu lagi, pandang Korban Kristus. Engkau menderita karena saya, kalau saya menderita itu wajar karena saya orang berdosa, sehingga kita menjadi kuat lagi. Di mana ada bangkai di situ burung nazar berkumpul. Bangkai itu menunjuk perjamuan suci, kekuatan kita dapatkan untuk menanti dan menyambut kedatangan Yesus kedua kali.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar