20241211

Kebaktian Natal Diora, Rabu 11 Desember 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu

 


Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Tema: Kami datang untuk menyembah Dia

 

Matius 2:2

2:2 dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."

 

Untuk kami sidang jemaat, tema tahun ini adalah tahun penyembahan. Injil Matius menampilkan pribadi Yesus sebagai Raja segala raja, makanya dicatat silsilahnya. Kalau Injil Markus menampilkan Yesus sebagai hamba, tidak perlu dicatat silsilahnya dan tidak diceritakan juga kelahirannya, yang dibutuhkan dari hamba hanya tenaganya. Injil Lukas menampilkan Yesus sebagai manusia yang sengsara, ada silsilahnya dan dicatat juga kelahirannya bahkan paling lengkap. Injil Yohanes menampilkan Yesus sebagai Anak Allah, tidak ada silsilahnya.

 

Injil Matius menampilkan Yesus sebagai Raja, dibuka dengan penyembahan dan ditutup dengan penyembahan.

Matius 28:17

28:17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.

 

Kalau membaca Injil, kedatangan Yesus pertama kali disambut dengan penyembahan, kedatangan Yesus kedua kali juga disambut dengan penyembahan. Orang banyak berseru haleluya menyambut Yesus Raja segala raja. Statusnya sebagai Raja dan juga disebut Mempelai Pria Sorga.

Wahyu 19:6-7

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

 

Siapa penggantinya? Itulah gereja Tuhan yang sempurna, mempelai wanita Tuhan, Tubuh Kristus yang sempurna, yang bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali sebagai Raja, sebagai Mempelai Pria Sorga dalam kemuliaan, jadi tidak kena mengena lagi dengan dosa. Untuk kita bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali sebagai Raja, sebagai Mempelai Pria Sorga maka sebagai orang Kristen harus tahu menyembah bahkan bergemar menyembah Tuhan.

 

Seringkali orang Kristen hanya tahu doa permohonan. Kalau sakit berdoa minta kesembuhan. Waktu mau ujian minta diberikan kepandaian supaya bisa menjawab soal-soal dengan baik. Ada kesulitan-kesulitan berdoa supaya ditolong oleh Tuhan. Yang banyak dinaikan doa permohonan, itu tidak salah. Alkitab mengajar kita mintalah maka kepadamu akan diberi, carilah maka engkau mendapatkan, ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu. Tetapi kalau hanya sebatas meminta, kehidupan itu sama dengan Bartimeus buta yang meminta-minta yang berada di ruas jalan Yerikho ke Yerusalem, tidak sampai ke Yerusalem. Sekarang kita menuju Yerusalem Baru, kalau hanya sampai pada doa permohonan tidak akan sampai ke sana.

 

Kita harus sampai pada doa penyembahan, dalam bahasa aslinya proskoneho. Artinya seperti anjing yang menjilat kaki tuannya. Kita merendahkan diri di hadapan Tuhan, hanya memberikan hormat, pujian, rasa syukur kepada Tuhan sampai kita bisa memberikan seluruh hidup kita. Bukan hanya sampai pada permohonan.

 

Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita untuk berdoa yang benar lewat doa Bapa kami.

Matius 6:9-10

6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,

6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

 

Di bumi seperti di sorga, kita masih di bumi tetapi sudah bersuasana sorga. Di dalam Wahyu 19:6-7 adalah penyembahan di bumi, ayat 1-5 itu penyembahan di sorga. Perkataannya sama yaitu haleluya. Jadi penyembahan kita di bumi pantulan dari penyembahan yang ada di Sorga.

 

Matius 6:11-13

6:11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya

6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;

6:13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]

 

Kalau doa Bapa kami ini kita pahami maka doa kita akan meningkat, bukan hanya berhenti pada doa permohonan tetapi sampai doa penyembahan. Doa Bapa kami terbagi menjadi 7 bagian, Kalau dirangkumkan menjadi 2 bagian besar:

1.      Ayat 9-10 menunjuk suasana Sorga di mana Tuhan bertakhta. Dalam Tabernakel terkena pada ruangan maha suci, di dalamnya ada alat Tabut Perjanjian yang menunjuk persekutuan antara Mempelai Pria Sorga dengan Mempelai WanitaNya.

 

2.      Ayat 11-13 Tuhan memimpin kita dalam kesucian di bumi ini sehingga kita boleh menikmati kebahagiaan pekerjaan penebusan oleh korban Kristus Yesus.

 

Kita masih membahas poin pertama, suasana sorga di mana Tuhan bertakhta. Jadi lewat doa penyembahan, Tuhan sedang menarik kita sampai ke takhta Tuhan. Masih di bumi tetapi sudah bersuasana takhta Sorga.

 

Apa suasana takhta sorga? Kita periksa dari isi doa Bapa kami:

1.      Bapa kami yang di sorga.

Yakobus 1:17

1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.

 

Bapa yang kita sapa adalah Bapa segala terang. Kita menyapa Dia Bapa segala terang, maka hidup kita harus menjadi anak-anak terang, jangan ada yang gelap, jangan ada kegelapan dosa yang disembunyikan. Harus ditelanjangi kegelapan itu, kita menjadi anak-anak terang.

 

Yesus mengajar Bapa kami, bukan Bapa-ku, berarti lebih dari satu orang. Buktikan kita sebagai anak terang dengan menjaga hubungan kita dengan sesama anggota tubuh Kristus, hubungan yang baik, hubungan dalam kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hubungan yang harmonis. Jaga mulai dari dalam rumah tangga kita masing-masing.

 

Kita lihat salah satu praktek menjaga hubungan dengan sesama supaya tetap baik, harmonis, tidak terpisah, tidak bertengkar. Kita menyapa Bapa kami yang di Sorga. Alamatnya jelas yang di Sorga.

Pengkhotbah 5:1

5:1 Janganlah terburu-buru dengan mulutmu, dan janganlah hatimu lekas-lekas mengeluarkan perkataan di hadapan Allah, karena Allah ada di sorga dan engkau di bumi; oleh sebab itu, biarlah perkataanmu sedikit.

 

Jadi salah satu prakteknya adalah bisa menjaga perkataan. Seringkali hubungan dengan sesama jadi terganggu bahkan rusak karena perkataan yang tidak terkontrol. Bagaimana supaya bisa mengontrol perkataan? Karena dosa perkataan itu dosa otomatis.

Amsal 17:27

17:27 Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian berkepala dingin.

 

Untuk bisa menjaga perkataan harus berpengetahuan. Pengetahuan di sini bukan diukur dari pendidikan formal. Banyak yang sudah banyak gelarnya itu tidak bisa menjaga perkataan. Apa itu berpengetahuan, apa itu bijaksana?

Matius 7:24-25

7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.

7:25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.

 

Jadi orang bijaksana adalah orang yang mendengar dan melakukan Firman. Dalam perayaan natal seharusnya porsi pemberitaan Firman itu lebih banyak dari pada acara-acara yang lain supaya kita bijaksana, supaya kita berpengetahuan sehingga bisa mengontrol perkataan kita. Silahkan mengadakan perayaan tetapi nomor 1 adalah Firman.

 

Ibadah itu datang mengerumuni Yesus hendak mendengar Firman. Malam ini kita datang mau menjadi orang bijaksana semua, mau mendengar dan melakukan Firman sehingga kita menjadi kehidupan yang tahan uji. Ada 3 serangan kita alami di sini, itu menunjuk serangan dari trio setan. Yang dia hantam mulai dari perkataan sampai rubuhlah rumah itu. Hancurlah rumah rohani, hancurlah pelayanannya, hancurlah rumah tangganya kalau sudah diserang oleh setan. Yang dihantam oleh setan adalah perkataan. Kalau kita bisa mendengar sampai melakukan Firman maka kita tahan uji. Biar diserang kita tahan uji, rumah kita tidak roboh, bangunan rohani kita kokoh, rumah tangga kita aman, pelayanan kita tetap sampai mencapai Yerusalem Baru.

 

Di sini ada 3 serangan dari trio setan.

a)      Hujan dari atas. Siapa yang ada di angkasa di atas? Ada naga di atas yaitu setan dengan roh jahat, roh najis dan roh durhaka menimbulkan perkataan buas! Perkataan seperti racun yang mematikan. Banyak penggembalaan rusak karena perkataan buas ini, racun yang mematikan ini.

Yakobus 3:7-8

3:7 Semua jenis binatang liar, burung-burung, serta binatang-binatang menjalar dan binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh sifat manusia,

3:8 tetapi tidak seorang pun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.

 

Perkataan buas seperti racun yang mematikan yaitu perkataan yang melemahkan dan mematikan rohani. Baik yang berucap rohaninya jadi lemah, jadi mati. Yang mendengarkan juga rohaninya jadi lemah dan jadi mati. Contohnya gosip yang tidak benar terutama tentang gembala. Jemaat yang tadinya bisa makan Firman tetapi begitu mendengar gosip tentang gembalanya langsung tidak bisa menikmati Firman. Juga fitnah! Iblis dalam bahasa ibraninya diabolos, fitnah juga diabolos. Jadi orang yang suka memfitnah itu sama dengan iblis! Ini perkataan-perkataan yang melemahkan dan mematikan iman. Kalau sekarang ini membunuh karakter. Dia hantam sana hantam sini, ngomong ke jemaat tentang gembalanya sehingga jemaat jadi lemah sampai mati rohani, tidak bisa lagi menangkap Firman karena gosip dan fitnah, sampai menjelek-jelekan orang.

 

b)      Serangan dari bawah. Dalam Wahyu ada binatang yang keluar dari dalam laut itulah antikristus. Jadi banjir ini sama dengan antikristus, menimbulkan perkataan seperti api. Api kecil bisa membakar hutan yang besar.

Yakobus 3:5-6

3:5 Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapa pun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.

3:6 Lidah pun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.

 

Perkataan seperti api yaitu perkataan yang menimbulkan pertengkaran seperti menghasut, ujaran kebencian. Banyak yang seperti ini, baik dalam gereja, dalam hidup bermasyarakat, dalam dunia politik, dalam bidang apa saja, perkataan ini muncul, perkataan yang menimbulkan pertengkaran, memprovokasi orang. antikristus itu tampil dengan roh kebencian mau menganiaya gereja Tuhan. Teraniaya batin mendengar perkataan-perkataan yang menyakiti.

 

Termasuk membesar-besarkan masalah. Ada masalah kecil digembar-gemborkan. Juga termasuk bersungut-sungut. Bangsa Israel bersungut-sungut, begitu mereka bersungut-sungut langsung datang api yang membakar. Bersungut-sungut itu langsung mengundang api penghukuman!

Bilangan 11:1

11:1 Pada suatu kali bangsa itu bersungut-sungut di hadapan TUHAN tentang nasib buruk mereka, dan ketika TUHAN mendengarnya bangkitlah murka-Nya, kemudian menyalalah api TUHAN di antara mereka dan merajalela di tepi tempat perkemahan.

 

Di tahun yang sudah mau berakhir ini bagaimana perkataan kita? Kalau bergosip, memfitnah itu dikuasai setan di udara. Ujaran kebencian, perkataan yang menimbulkan pertengkaran dan bersungut-sungut itu dikuasai antikristus.

 

c)      Angin menunjuk nabi palsu, binatang di darat. Menimbulkan perkataan munafik, perkataan palsu.

Yakobus 3:9-12

3:9 Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,

3:10 dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.

3:11 Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama?

3:12 Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.

 

Ini munafik, memuji Tuhan tetapi mengutuk! Ini perkataan palsu, perkataan munafik, misalnya dusta. Juga mengajarkan atau menyaksikan ajaran lain, ajaran-ajaran yang tidak sehat yang bertentangan dengan ajaran yang benar. Itu semua dari nabi palsu. Semua itu hanya merubuhkan rohani gereja Tuhan, merubuhkan persekutuan Tubuh Kristus. Yang tadinya erat, karena mulai ada omongan yang tidak baik sehingga renggang. Yang satu ngomong pada yang satu, lalu ngomong lagi pada yang lain, ditambah-tambahi, dibumbu-bumbui, menyebar, sudah tidak sesuai kenyataan yang ada. Akhirnya menimbulkan perpecahan di dalam persekutuan, juga merubuhkan rumah tangga kita sendiri. Jaga perkataan kita. Kalau mau melihat hari-hari baik, siapa mencintai hidup biarlah keluar perkataan yang baik dari mulutnya.

 

Jaga perkataan lewat banyak mendengar Firman dan dengar-dengaran pada Firman. Kita merayakan natal, Yesus Firman yang lahir menjadi manusia. Dimana Dia dilahirkan? Di kandang domba. Diletakan di mana? Di palungan. Palungan tempat makan. Seharusnya kita merayakan natal dengan praktek hidup kita tergembala, untuk menikmati makanan rohani, Firman penggembalaan sehingga mulut kita terjaga.

 

Seringkali cuma diterangkan Yesus datang untuk membuat yang miskin menjadi kaya makanya Dia rela menjadi miskin. Kalau cuma sebatas itu tidak perlu Yesus turun ke dunia, dari Sorga Tuhan Yesus bisa memberkati. Yesus datang lahir di kandang domba. Kenapa di kandang? Supaya kita tergembala. Dia dibaringkan di palungan. Kenapa di palungan? Supaya kita bisa makan Firman.

 

Kalau makanan jasmani dikunyah lalu turun sampai ke perut. Kalau makanan yang rohani kita dengar, mengerti, percaya, yakin dan dipraktekan sehingga Firman hidup dan bertumbuh di dalam kita. Yesus nyata di dalam kita, Yesus lahir di hati kita. Buktikan Yesus lahir di hati, FirmanNya mau kita terima, nasihat dan teguranNya mau kita terima sehingga perkataan kita terjaga, perkataan-perkataan yang baik, perkataan-perkataan yang benar, perkataan-perkataan yang suci, perkataan yang membangun, orang yang mendengar beroleh kasih karunia. Bukan malah mengomel, malah menjadi lemah, malah down karena perkataan kita.  

 

2.      Dikuduskanlah namaMu. Artinya kita harus menjaga kekudusan nama Tuhan dalam praktek hidup kita sehari-hari. Salah satu praktek menjaga kekudusan nama Tuhan.

Kisah Para Rasul 4:12

4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

 

Jadi salah satu praktek menjaga kekudusan nama Tuhan adalah kita sudah harus mantap soal keselamatan. Apalagi kami hamba Tuhan, kalau ditanya bagaimana bapak ini, selamat atau tidak. Karena dia menggembalakan dengan baik, yang meninggal itu juga domba yang tergembala dengan baik, dia yakin selamat! Kita diselamatkan dari hukum akibat dosa. Jadi keselamatan sudah harus mantap = orang Kristen sudah harus mantap soal pertobatan. Semakin dekat Yesus datang, hiduplah dalam pertobatan. Tuhan mengkhendaki supaya semua manusia bertobat.

 

Bagaimana dosa-dosa masa lalu? Sudah diselesaikan? Tuhan cari yang sudah lalu, harus diselesaikan!

Pengkhotbah 3:15

3:15 Yang sekarang ada dulu sudah ada, dan yang akan ada sudah lama ada; dan Allah mencari yang sudah lalu.

 

Kalau dosa bisa dilupakan begitu saja seiring waktu, Yesus tidak usah datang. Tetapi Tuhan menuntut, Tuhan mencari yang sudah lalu karena Tuhan mau menyucikan kita, masa lalu disucikan, masa sekarang dan masa yang akan datang disucikan. Karena kita mau menjaga kekudusan nama Tuhan dengan hidup dalam pertobatan maka selesaikan apa yang salah! Terutama dalam rumah tangga kita. Sepanjang tahun ini apakah mulus-mulus saja rumah tangga kita? Suami, isteri, orang tua, anak, kakak, adik ada pertengkaran sudahkah diselesaikan? Kalau belum ayo kita selesaikan. Kita merayakan natal bukan sekedar damai di bumi, tetapi betul-betul menjadi kenyataan.

 

3.      Datanglah kerajaanMu. Artinya Tuhan mau supaya kita melayani Tuhan di bumi dalam sistem kerajaan sorga, bukan sistem dunia. Sepanjang tahun ini kita melayani, apakah pelayanan kita sudah sesuai sistem kerajaan sorga atau belum. Ada yang memang pelayan Tuhan yang hebat melayani, tetapi Tuhan Yesus mengatakan Aku tidak pernah kenal kamu! Karena pelayannya bukan sistem kerajaan sorga tetapi sistem dunia.

Matius 7:21-23

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

Bukan hanya tidak mengenal kamu tetapi tidak pernah mengenal kamu, berarti selama ini pelayanannya tidak pernah diterima oleh Tuhan karena pelayannya tidak sesuai sistem kerajaan sorga.

 

Yang bagaimana sistem kerajaan Sorga?

Roma 14:17-18

14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

14:18 Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.

 

Pelayan sistem kerajaan sorga bukan soal makan minum = bukan mengutamakan atau mencari perkara yang, melainkan mengutamakan perkara yang  rohani yaitu kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Apakah sudah ada kebenaran dalam pelayanan kita, ada damai sejahtera, ada sukacita oleh Roh Kudus atau jangan-jangan hanya makan minum soal perut. Rasul Paulus katakan aku menangis sebab banyak yang menjadi seteru salib Kristus yang bertuhankan perutnya. Kelihatan melayani tetapi hanya melayani perutnya sendiri. Saya diperiksa, datang melayani ke Diora cari apa? Kalau untuk kebutuhan perut itu berarti kerajaan dunia. Kalau di dunia kita digaji memang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kebutuhan perut. Tetapi kita melayani Tuhan mencari apa? Cari yang jasmani atau perkara yang rohani. Untuk kami hamba hamba Tuhan yang seringkali dicari adalah kehormatan, pujian. Seperti ahli-ahli Taurat menduduki kursi Musa, mencari hormat sampai di pasar-pasar supaya dihormati, dipuji. Kita melayani bukan mencari yang jasmani tetapi mencari yang rohani, bahkan rela korban yang jasmani untuk dapat yang rohani. Yesus tinggalkan sorga, datang ke dunia melayani, Dia korban nyawa!

 

Kita merayakan natal mencari apa? Biar kita mencari yang rohani yaitu:

a)      Kebenaran. Melayani Tuhan untuk mencari kebenaran. Apa itu?

Yohanes 17:17

17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

 

Kebenaran itu Firman yang menyucikan. Mendengar Firman yang tajam menyucikan banyak orang mengomel, marah, tidak senang. Banyak orang tidak suka penyucian, apalagi menyangkut nikah. Dibilangi sok suci, memangnya cuma kamu yang punya sorga, torang hanya di rumpu-rumpu. Biarlah kita datang beribadah mencari Firman yang menyucikan.

 

Kalau kita melayani dengan kesucian maka kita sama dengan orang Majus membawa kemenyan.

Matius 2:11

2:11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.

 

Dulu kemenyan itu sesuatu yang mahal. Kemenyan itu berwarna putih, menunjukan kebenaran dan kesucian. Kita tidak lagi membawa kemenyan, tetapi dengan menjaga kesucian itu bagaikan orang Majus membawa kemenyan. Kita melayani dengan kesucian, mau diatur oleh Firman. Firman bilang A lakukan A, Firman bilang B lakukan B maka terjaga kesucian hidup kita. Jaga kesucian pribadi, kesucian nikah, kesucian buah nikah, jaga semua! Sebelum melayani kalau ada yang salah, segera diperbaiki, selesaikan.

 

b)      Damai sejahtera, damai sejahtera ada kaitan dengan kejujuran.

Maleakhi 2:6

2:6 Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.

 

Melayani Tuhan dengan jujur, jangan ada yang disembunyikan. Mulai dari jujur mengaku dosa. Kalau salah yah mengaku. Kadangkala sudah mengaku tetapi masih ada embel-embelnya. Alkitab bilang kalau ya katakan ya, kalau tidak katakan tidak, selebihnya dari si jahat!

 

Kemudian jujur soal pengajaran. Kalau pengajarannya benar bilang benar dan lakukan. Kalau salah hindari, orangnya jangan dimusuhi, ajarannya yang dihindari.

Titus 2:7

2:7 dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,

 

Saya alumni Lempinel, orang tua saya juga mentor saya yang membimbing. Beliau bukan alumni Lempinel tetapi beliau mengerti soal pengajaran dan banyak mendidik saya. Harus jujur soal pengajaran, pegang apa yang diterima dari para pendahulu, dari guru-guru saya, dari orang tua saya itu yang saya teruskan kepada sidang jemaat. Bukan diubah, diotak atik. Pendahulu kita yang menerima pengajaran juga manusia seperti kita ada kekurangan dan kelemahan, tetapi ilham itu sempurna! Firman Tuhan katakan sabda Tuhan itu murni, telah diuji 7 kali, sempurna, tidak ada cacat celanya. Pengajaran yang sehat yang sudah membenahi hidup kita, memperbaiki nikah dan pelayanan kita, pegang teguh, tidak mau kita lepaskan.

 

Kemudian jujur soal uang, ini gandengan jujur soal nikah.

Ibrani 13:5

13:5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

 

Kenapa tidak bisa jujur soal keuangan? Karena tidak mau mencukupkan diri dengan apa yang ada pada kita, ada keinginan. Alkitab bilang cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu, bukan yang ada pada orang lain. Kalau berkatnya seperti itu yang Tuhan berikan, nikmatilah, cukupkanlah apa yang ada padamu. 50.000 kalau disertai ucapan syukur bisa memberkati dan memelihara hidup kita. 1juta Tuhan kasih tetapi tidak pernah mengucap syukur tidak akan pernah merasa cukup, kurang terus. Nanti dia dapat 10juta, tetangganya 100jt, kurang bahagia dia rasa. Jujur soal keuangan, cukupkan dirimu dengan apa yang ada padamu.

 

Jujur soal nikah, menghormati nikah.

Ibrani 13:4

13:4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.

 

Kaum muda masa permulaan nikah, masa pacaran dan tunangan harus jujur! Jangan sembunyi-sembunyi, jangan gelap-gelapan. Ada berkat yang luar biasa kita dapatkan kalau bisa jujur soal nikah karena nikah adalah ciptaan Tuhan yang mulia. Makanya Tuhan ciptakan Adam dan Hawa telanjang tetapi tidak malu, itu menunjuk ada keterbukaan, kejujuran. Karena kita mau masuk Yerusalem Baru yang jernih bagaikan kristal. Itu juga bicara kejujuran.

 

Damai sejahtera ini sama dengan persembahan mur. Mur itu dari getah dari pohon mur yang dilukai. Menunjuk penebusan oleh darah Yesus sampai kita lepas dari dusta, dari ketidakjujuran.

Wahyu 14:5

14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

 

c)      Sukacita oleh Roh Kudus = setia berkobar-kobar melayani Tuhan dan tahan uji. Kita hanya mengambil bagian sedikit dari penderitaan Kristus. Berbahagialah kamu karena roh kemuliaan ada padamu. Roh Kudus roh kemuliaan, itu yang membuat kita bersukacita, saat menderita sengsara kita bersukacita.

I Petrus 4:12-13

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

 

Kalau kita diizinkan menderita karena Kristus, karena kebenaran, karena pengajaran yang benar, karena ibadah pelayanan, berbahagialah. Kalau kita dianggap layak menderita karena Yesus, pasti dianggap layak untuk masuk kemuliaan bersama dengan Yesus.

I Petrus 4:14

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Setia berkobar-kobar dan tahan uji, ini sama dengan emas, persembahan dari orang Majus. Ayub berkata kalau Tuhan menguji aku, aku tampil seperti emas. Ujian itu bagaikan kita dibawa masuk dalam api pemurnian, emas yang dimurnikan, kita tampil seperti emas.

I Petrus 1:6-7

1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.

1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu — yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api — sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

 

Kita tidak lagi membawa emas kemenyan dan mur yang sesungguhnya. Yang kita bawa adalah melayani dengan kesucian, melayani dengan damai sejahtera, kejujuran, melayani dengan sukacita oleh Roh Kudus, tahan uji, tahan banting dalam ujian,  kita rela masuk dalam penderitaan bersama Yesus. Kadangkala kita sudah menderita tetapi belum rela. Sampai kita rela baru kita dapat iman yang teruji bagaikan emas murni.

 

4.      Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di Sorga. Artinya kita mau hidup dalam ketaatan pada Firman apapun resikonya! Ketika malaikat datang lewat mimpi kepada orang Majus supaya melawati jalan yang lain, mereka taat. Maria ibu Yesus belum menikah, seorang gadis perawan suci, malaikat berkata kamu akan mengandung melahirkan Yesus. Apa dia bilang? Aku ini hamba Tuhan, jadilah seperti apa yang Engkau katakan. Ini taat, apapun resiko yang harus dia hadapi.

Lukas 1:38

1:38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

 

Kita semua adalah hamba Tuhan, ada yang full timer ada yang masih bisa kerja di dunia. Kita taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan apapun resikonya. Kadangkala suara daging ini masih muncul, Firman bilang A kayaknya lebih cocok B. Firman bilang B kayaknya lebih cocok A. Kalau Firman bilang A lakukan A, B lakukan B, C lakukan itu. Belajar taat apapun resikonya, sampai daging tidak bersuara lagi, maka hasilnya:

Lukas 1:37

1:37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."

 

Hasilnya ada kuasa Tuhan menghapus segala kemustahilan. Masalah apa yang kita hadapi, sepanjang tahun ini mungkin ada masalah yang belum selesai bahkan sudah mustahil, tidak ada jalan keluarnya, periksa ketaatan kepada Firman. Saya tidak taat, banyak melawan, saya banyak melawan dalam penggembalaan, banyak melawan Firman Tuhan. Perbaiki, saya mau melakukan Firman maka Tuhan menghapus kemustahilan. Secara jasmani kemustahilan apapun Tuhan hapus.

 

Secara rohani kita semua manusia berdosa, tidak layak untuk masuk kerajaan Sorga. Tetapi Tuhan bilang barangsiapa menang, dia akan Kududukan bersama dengan Aku di atas takhtaNya. Orang yang penuh dosa hancur-hancuran seperti saya, Tuhan mau dudukan di atas takhtaNya, itu kemustahilan tertinggi! Di dunia saja kalau mau bertemu pejabat lalu penampilan tidak bersih, tidak rapi, pasti ditolak. Apalagi mau menghadap Yesus Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga, sebenarnya kita tidak layak untuk menyambut kedatanganNya. Tetapi dengan kita belajar taat mau melakukan Firman Tuhan, bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Sehancur, senajis, sejahat apapun kita, Firman Tuhan sanggup memperbaiki, memulihkan dan membaharui kita untuk sempurna seperti Dia, duduk di takhta Sorga.

 

Malam natal ini biar kita kembali membawa kuasa Tuhan yang menghapus kemustahilan. Apapun persoalan di hadapi ada kuasa Tuhan yang menghapus kemustahilan di dalam Firman. Kita hidup di bumi tetapi bersuasana kerajaan sorga, sampai duduk setakhta dengan Tuhan.

Wahyu 3:21

3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

Biarlah kita mengalami kemenangan lewat Firman Tuhan, Firman yang mau kita dengar, kita lakukan maka kita diberikan kemenangan. Menang atas dosa-dosa, masalah diselesaikan dan kita bisa duduk setakhta dengan Tuhan di Yerusalem Baru.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar