20241218

Kebaktian Natal Palu, Rabu 18 Desember 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu

 



Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Tema: Kami datang untuk menyembah Dia

 

Matius 2:2

2:2 dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."

 

Ini adalah orang-orang Majus yang datang untuk menyembah Yesus Raja segala raja. Injil Matius menampilkan Yesus sebagai Raja segala raja, dibuka dengan penyembahan, ditutup juga dengan penyembahan.

Matius 28:17

28:17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.

 

Penyembahan ditujukan kepada Yesus Raja segala raja. Dalam kitab Wahyu, status Yesus sebagai Raja adalah Mempelai Pria Sorga.

Wahyu 19:6-7

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

 

Kalau ada Mempelai Pria Sorga tentu ada pengantin wanitaNya. Siapa pengantinnya? Itulah gereja Tuhan yang sempurna. Disebut Tubuh Kristus yang sempurna atau Mempelai Wanita Tuhan. Jadi penyembahan kita tujukan kepada Yesus Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga dengan kata haleluya.

 

Kedatangan Yesus pertama kali dalam wujud seorang bayi disambut dengan penyembahan. Kedatangan Yesus kedua kali dalam wujud Raja segala raja, Mempelai Pria sorga juga disambut dengan penyembahan. Sekarang kita merayakan natal, berarti setahun lagi semakin dekat dengan kedatangan Yesus yang akan kita sambut dengan penyembahan dengan seruan haleluya. Jadi untuk menyambut Yesus kita harus tahu menyembah sampai bergemar menyembah Tuhan. Penyembahan adalah hubungan paling erat antara kita dengan Tuhan. Biarlah kita meningkatkan hubungan kita dengan Yesus sebagai Kepala.

 

Kebanyakan orang Kristen hanya sampai pada doa penyembahan, mohon kesehatan, mohon berkat, tidak salah. Memang kita diajar carilah maka engkau mendapatkan, mintalah maka kepadamu akan diberi, ketoklah maka pintu akan dibukakan. Tetapi jangan hanya sampai pada doa permohonan, harus meningkat pada doa penyembahan. Doa penyembahan itu kita memberi kepada Tuhan, memberi hormat, pujian dan kemuliaan, sampai kita memberi seluruh hidup kita kepada Tuhan.

 

Penyembahan kita di bumi adalah pantulan dari penyembahan di sorga.

Wahyu 19:1,3-4

19:1 Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,

19:3 Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."

19:4 Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya."

 

Nanti kita akan menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna, menyatu dengan Yesus sebagai kepala. Kalau satu tubuh, satu kepala pasti satu suara penyembahan yaitu haleluya. Ini satu kata yang di seluruh dunia sama pengucapannya. Makanya Yesus mengajarkan cara berdoa yang benar yaitu doa Bapa kami. Salah satu isi dari doa Bapa kami, di bumi seperti di sorga. Maksudnya kita hidup di bumi ini tetapi bersuasana sorga. Salah satu suasana sorga adalah doa penyembahan. Jadi orang Kristen harus tahu menyembah sampai bisa berdoa menyembah Tuhan.

 

Raja Daud berkata bangun pagi biarlah aku dipuaskan memandang wajah Tuhan. Pagi-pagi kita bangun, ambil sikap menyembah tersungkur di bawah kaki Tuhan. Malam sebelum tidur juga gunakan waktu menyembah. Siang gunakan waktu untuk kita menaikan penyembahan kepada Tuhan, bukan hanya meminta. Memang daging ini tidak tahu bagaimana harus menyembah. Roh Kudus yang memampukan kita untuk bisa berdoa menyembah Tuhan.

 

Kita belajar cara berdoa yang benar dari doa Bapa kami.

Matius 6:9-13

6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,

6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

6:11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya

6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;

6:13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]

 

 

Doa Bapa kami terbagi 2 bagian besar:

1.      Ayat 9-10 suasana sorga di mana Tuhan bertakhta. Artinya lewat doa penyembahan Tuhan sedang menarik kita sampai ke takhta sorga. Bumi yang kita tinggali ini hanya untuk sementara, suatu persinggahan saja. Tempat kita adalah di dalam kerajaan sorga sebab kita warga kerajaan sorga. Kita mau kembali ke Sorga, sebab itu penyembahan harus kita praktekan dalam hidup kita sehari-hari. 24 tua-tua yang ada di Sorga, tersungkur kepada Tuhan dan melemparkan mahkotanya, mereka menyembah Yesus Raja segala raja.

 

Yang kita sapa Bapa kami adalah Bapa segala terang.

Yakobus 1:17

1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.

 

Kita menyapa Dia Bapa segala terang, berarti kita memposisikan diri kita sebagai anak-anak terang. Jangan sampai sudah menyapa Bapa kami yang di Sorga, tetapi Bapa di Sorga berkata aku tidak pernah mengenal kamu, karena mereka anak-anak gelap! Jangan seperti ayat ini:

Matius 7:21-23

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

Kita merayakan natal, banyak yang memasang pohon terang, kita menyanyi lagu Yesus terang dunia, Dia bercahaya. Tetapi dalam perayaan natal, dalam moment-moment natal malah berbuat kegelapan. Kita mengatakan Bapa terang tetapi hidup dalam kegelapan makanya doanya tidak dijawab.

 

Kita menyapa Tuhan, Bapa kami yang di Sorga, maka kita harus hidup sebagai anak-anak terang.  

Matius 13:43

13:43 Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

 

Jadi, menjadi anak terang artinya hidup benar dalam segala hal. Mulai dari perkara-perkara kecil, jangan ada yang disembunyikan, jangan ada yang tidak benar. Baik benar secara pribadi, identitas diri harus benar, mau menikah harus benar.

 

2.      Ayat 11-13 Tuhan memimpin kita dalam kesucian di bumi ini sehingga kita boleh menikmati kebahagiaan dari pekerjaan penebusan oleh Kristus Yesus. Kebahagiaan dari Tuhan, dari pekerjaan penebusan oleh Kristus Yesus, apa itu?

Matius 6:11

6:11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya

 

Ini kebahagiaan yang Tuhan berikan dari pekerjaan penebusan oleh Kristus Yesus yaitu ada makanan secukupnya. Ada makanan secukupnya = ada pemeliharaan. Bukan hanya sebatas yang jasmani. Lain kali orang Kristen hanya sibuk dengan pemeliharaan yang jasmani. Dalam Injil Yohanes dikatakan bekerjalah bukan hanya untuk makanan secara jasmani. Yang terutama makanan secukupnya adalah makanan yang rohani, itu Tuhan berikan kepada kita. Kata pada hari ini bicara tentang akhir zaman, hari keenam minggu ketebusan. Tuhan menciptakan langit dan bumi disebut minggu kejadian, hari keenam Tuhan menciptakan sepasang nikah yang segambar dengan Allah tetapi dalam kitab Kejadian pasal 3 dirusak oleh setan. Makanya Tuhan mulai penciptaan kembali pada minggu ketebusan. Sekarang kita pada penghujung hari keenam, sudah ada pada akhir zaman.

 

Ø  Zaman Allah Bapa 2000 tahun dari Adam sampai Abraham. Makanya dikatakan zaman Bapa, mulai dari Adam bapa manusia sampai Abraham bapa orang percaya. Itu berarti sudah 2 hari.

Ø  Zaman Anak Allah juga 2000 tahun. Disebut zaman Anak Allah karena diapit oleh 2 anak tunggal, Ishak anak tunggal Abraham sampai pada Yesus Anak tunggal Allah. Ini juga 2000 tahun berarti 2 hari.

Ø  Zaman Allah Roh Kudus 2000 tahun, dari kedatangan Yesus pertama kali sampai kedatangan Yesus kedua kali.

 

Sudah 2024 bonus 24 tahun. Apakah Tuhan menipu, Tuhan lalai? Tidak! Kalau Tuhan Yesus belum datang kedua kali, kita masih diberikan kesempatan untuk bertobat. Gunakan waktu untuk bertobat.

II Petrus 3:8-9

3:8 Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.

3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.

 

Tuhan masih berikan perpanjangan sabar kepada kita. Dia belum datang kedua kali, sudah bonus 24 tahun, sudah mau masuk 2025. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi tahun depan, yang pasti kedatangan Yesus sudah di ambang pintu. Waktu yang sisa ini gunakan untuk bertobat, gunakan untuk mengumpulkan makanan rohani yang secukupnya. Apa itu?

 

Perjalanan Israel dari Mesir menuju Kanaan menubuatkan perjalanan gereja untuk keluar dari dunia menuju ke Yerusalem Sorgawi. Kita lihat bagaimana orang Israel waktu di padang gurun, hari pertama sampai kelima mereka memungut manna seorang segomer. Khusus hari keenam mereka memungut manna 2 gomer untuk satu orang. Dulu mereka mengumpulkan manna, roti malaikat sekarang kita juga harus mengumpulkan manna, 2 gomer seorang. Makanan yang kita kumpulkan sekarang adalah roti sorga, roti malaikat = Firman penggembalaan.

Keluaran 16:16-18,22

16:16 Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa."

16:17 Demikianlah diperbuat orang Israel; mereka mengumpulkan, ada yang banyak, ada yang sedikit.

16:18 Ketika mereka menakarnya dengan gomer, maka orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan. Tiap-tiap orang mengumpulkan menurut keperluannya.

16:22  Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti itu dua kali lipat banyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan datanglah semua pemimpin jemaah memberitahukannya kepada Musa.

 

Ini yang mau kita kumpulkan, makanan rohani yang secukupnya, 2 gomer untuk tiap-tiap orang, dua menjadi satu. Dulu bangsa Israel dipelihara dengan roti manna selama 40 tahun, begitu sampai ditapal batas Kanaan manna berhenti dan mereka makan bertih gandum. 40 tahun di padang gurun mereka makan manna, manna itu menunjuk Firman penggembalaan. Manna menunjuk Firman, malaikat menunjuk gembala. Orang Kristen harus mengumpulkan Firman penggembalaan, itu makanan rohani kita. Bukan hanya makanan yang jasmani!

Yohanes 6:27

6:27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."

 

Itulah makanan rohani, Firman penggembalaan. Tetapi yang sangat memprihatinkan, di dalam momen natal, justru pemberitaan Firman dikurangi. Pembagian makanan rohani malah dibatasi. Coba kalau yang jasmani, apalagi di zaman covid, pembagian sembako atau BLT orang rebutan. Tidak peduli sekalipun berjam-jam menunggu sampai namanya dipanggil. Kalau makanan yang rohani kenapa malah dibatasi. Pak pendeta pemberitaan Firman jangan lama-lama, perayaan yang jasmani yang lebih lama. Saya senang menyanyi dan main musik, tetapi jangan kurangi pemberitaan Firman Tuhan, itu makanan yang secukupnya yang harus kita kumpulkan hari-hari terakhir ini. Akhirnya begitu Firman tidak ada baru mau cari. Dalam Amos pasal 8 orang baru mau cari Firman sudah tidak ada.

Sekarang masih ada dibagi, diberitakan, ada hamba Tuhan diutus memberitakan Firman, kita kumpulkan makanan yang secukupnya, Firman penggembalaan.

 

Tadi disebutkan hari keenam 2 gomer untuk 1 orang. Dua menjadi satu, ini bahasa apa? Bahasa nikah. Jadi yang kita kumpulkan sekarang ini adalah Firman pengajaran, ajaran sehat yang mengarahkan kita untuk 2 menjadi satu, menjadi Mempelai Wanitanya Tuhan, pengantinnya Tuhan, pengantin Anak Domba.

Wahyu 21:9

21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."

 

Ini ada dalam Alkitab, jangan alergi kalau dibilang mempelai sebab Alkitab mencatat. Seringkali kita hanya tahu ayat 10:

Wahyu 21:10

21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

 

Orang Kristen banyak yang hanya tahu Yerusalem Baru. Sampai dinyanyikan O Yerusalem kota mulia hatiku rindu ke sana. Kalau kita rindu ke sana harus menjadi Mempelai Wanita Tuhan, pengantin Anak Domba. Bagaimana supaya bisa menjadi pengantin Anak Domba. Kumpulkan manna secukupnya, Firman penggembalaan, ajaran sehat yang menghentar kita untuk bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Ini merupakan rencana Allah yang mulia dan merupakan rahasia Allah yang terbesar. Banyak rahasia Allah di dalam Alkitab, rahasia yang terbesar adalah rahasia nikah Kristen Yesus dengan nikah yang sempurna.

Efesus 5:32 (Kasih Kristus adalah dasar hidup suami isteri)

5:32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.

 

Di sini diajarkan hidup sebagai suami isteri. Lalu dikunci ayat 32, rahasia besar yaitu hubungan Yesus dengan jemaat. Yesus Mempelai Pria Dia kepala, kita mempelai wanita, Tubuh. Kepala dan tubuh tidak boleh terpisah, 1 detik saja terpisah pasti mati!

 

Ini level rohani yang tertinggi yang bisa dicapai gereja Tuhan, menjadi pengantin Anak Domba, menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna, untuk dipermuliakan dengan Yesus Mempelai Pria Sorga selama-lamanya. Makanya pada kelahiran Yesus, kemuliaan Tuhan justru dipertontonkan kepada para gembala. Kenapa tidak dipertontonkan kepada Zakharia bapaknya Yohanes Pembaptis atau kepada Maria yang disuruh mengandung Yesus atau kepada Yusuf. Atau kepada sajalah orang-orang terpandang di Betlehem? Kenapa kepada para gembala? Karena Tuhan mau menunjukan kepada kita bahwa penggembalaan itu sangat penting. Orang Kristen harus menjadi orang Kristen yang tergembala. Di situlah kita dibentuk secara terus menerus untuk bisa menjadi pengantin Anak Domba. Domba itu hewan penggembalaan. Kita harus masuk dalam penggembalaan untuk dibentuk dengan Firman Tuhan untuk siap menyambutNya waktu Yesus datang.

 

Tanggung jawab seorang gembala itu berat, yang seringkali justru dientengkan. Malah nilai penggembalaan itu sudah kabur. Tanggung jawab gembala begitu berat yaitu mengarahkan jemaat lewat Firman untuk bisa siap menyambut Yesus. Boleh dikatakan gembala itu suami bayangan untuk sidang jemaat untuk menghentar jemaat pada suami yang sebenarnya itulah Yesus. Itu bukan tugas yang gampang yang harus dientengkan. Sidang jemaat juga jangan mengentengkan dan jangan mengabaikan penggembalaan. Kita tidak akan berhasil masuk Yerusalem Baru kalau kita tidak mau tergembala. Di mana bapak ibu tergembala, tekunilah itu!

 

Paulus berkata kepada Timotius gembala di Efesus:

I Timotius 4:16

4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

 

Ini tanggung jawab seorang gembala. Tugas saya sebagai gembala harus menyiapkan makanan secukupnya bagi sidang jemaat. Mereka datang beribadah cari apa? Cari Firman untuk membawa mereka bertemu dengan Yesus. Kalau ditanya mau masuk sorga, semua pasti mau masuk sorga. Sorga itu Yerusalem Baru tempatnya Mempelai Wanita Tuhan. Kalau mau masuk sorga harus jadi mempelai. Bagaimana supaya menjadi mempelai wanita Tuhan? Berikan makanan yang secukupnya. Jangan cuma dikasih dongeng atau apa. Akhir zaman ini banyak orang sudah memalngkan telinganya dari ajaran sehat, tidak mau lagi mendengar ajaran sehat, maunya dongeng, lawakan, itu yang paling digemari dalam gereja. Bagaimana ibadah natal tadi? Rugi kamu tidak datang, lucu! Dia tertawa terpingkal-pingkal tetapi dosanya tidak tersentuh. Beban terberat adalah dosa, dosa tidak diselesaikan maka beban-beban yang lain juga tidak hilang. Pulang gereja beban berat terus, tidak hilang bebannya. Tetapi kalau dikasih makanan sehat, ajaran sehat, dosanya disucikan, bebannya diangkat, pulang lega, ada damai sejahtera dan ketenangan.

 

Doakanlah kami para gembala untuk bisa menyajikan ajaran sehat, Firman penggembalaan supaya rohani kita dibentuk bisa layak bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga. Kalau ada ibadah ada pengajaran yang sehat, itu berarti kemuliaan Tuhan ada di tengah-tengah kita.

I Korintus 2:7

2:7 Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita.

 

Justru jemaat berbahagia kalau pendeta khotbah ada ajaran yang sehat, mengajarkan bagaimana berperilaku sebagai orang Kristen. Jangan malah bilang pendeta kepo, mau campuri urusan kami. Seringkali kami pendeta dijuluki pengemis berdasi. Kalau cuma cari yang jasmani saya tidak mau jadi hamba Tuhan. Tuhan panggil saya menjadi hamba Tuhan untuk membawa sidang jemaat bertemu Yesus, bukan mau cari yang jasmani. Kalau Tuhan sudah sediakan makanan rohani, makanan jasmani pasti Tuhan sediakan. Tugas kami hamba Tuhan siapkan makanan bagi jemaat untuk jemaat bisa dibawa kepada Yesus.

 

Gembala sudah bergumul memohon pembukaan Firman dari Tuhan dan sudah disampaikan, sikap jemaat bagaimana? Kita belajar dari sikap bangsa Israel terhadap  manna.

Bilangan 11:8

11:8 Bangsa itu berlari kian ke mari untuk memungutnya, lalu menggilingnya dengan batu kilangan atau menumbuknya dalam lumpang. Mereka memasaknya dalam periuk dan membuatnya menjadi roti bundar; rasanya seperti rasa panganan yang digoreng.

 

Berlari kian kemari untuk memungutnya. Berarti menggunakan waktu dengan maksimal. Artinya manfaatkan waktu dengan maksimal untuk mendengar dan melakukan Firman, jangan tunda-tunda waktu! Jangan buang-buang waktu dengan percuma. Gunakan waktu dengan maksimal, mulai dari kami gembala. Gembala ajak jemaat gunakan waktu maksimal mengumpulkan Firman, gembalanya bagaimana? Saya sebagai gembala harus menjadi teladan bagi jemaat menggunakan waktu semaksimal mungkin untuk melakukan Firman Tuhan!

 

Waktu murid-murid kembali setelah diutus Yesus, yang mereka laporkan kepada Yesus Firman yang mereka praktekan itu yang mereka ajarkan. Praktekan dulu baru ajarkan.

Markus 6:30

6:30 Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.

 

Mau ajar jemaat untuk memberi, gembala dulu berkorban. Mau ajar jemaat beriman, gembala dulu imannya harus kuat. Lihat para gembala, begitu mereka mendengar berita sorga langsung mereka saling mengajak, ayo kita ke Betlehem. Dan segera melihat wujud nyata Firman, ada bayi Yesus di dalam palungan.

Lukas 2:15-17,20

2:15 Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita."

2:16 Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.

2:17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.

2:20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.

 

Kalau Firman yang kita dengar langsung kita praktekan, kita gunakan waktu semaksimal mungkin, mendengar Firman dan mempraktekan, maka kita segera melihat wujud nyata Firman di dalam hidup kita. Apa itu wujud nyata Firman dalam hidup kita? Kita disucikan dan diubahkan oleh Firman. Mengubahkan orang tidak bisa dengan kekuatan sendiri, kekuatan daging.

 

Kekuatan hukum mungkin bisa mengubah dalam sesaat, tetapi sesudah itu tidak bisa lagi. Tidak mampu untuk membaharui seseorang dari perilaku  manusia daging menjadi manusia rohani, manusia yang suci. Sudah Yesus peragakan ketika Dia naik gunung untuk berdoa lalu berubah rupa. Dikatakan tidak ada seorangpun bisa mengelantang pakaian menjadi putih seperti pakaiannya Yesus. Tidak ada kekuatan di dunia ini yang bisa mengubahkan seseorang menjadi sama suci dengan Yesus. Semakin tinggi pendidikannya belum tentu punya akhlak yang baik, semakin kaya belum tentu punya akhlak yang baik, hanya Firman yang bisa mengubahkan! Makanya Firman yang kita dengar segera dilakukan maka kita akan melihat wujud nyata Yesus dalam hidup kita, Firman menyucikan, Firman membaharui.

 

Kita merayakan natal sekarang ini, kita rindu supaya hidup kita disucikan dan dibaharui. Apa yang harus disucikan?

Matius 2:3-4

2:3 Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem.

2:4 Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan.

 

Waktu Yesus lahir terjadi kegemparan di Yerusalem di mana Mesias dilahirkan. Apa maksudnya ini? Pekerjaan Mesias adalah memperbaiki nikah yang rusak. Waktu Yesus berhadapan dengan perempuan Samaria dan Yesus menyampaikan Firman kepadanya, perempuan itu berkata berilah aku air kehidupan supaya aku tidak datang lagi ke sumur ini untuk menimba air. Jadi dia akui dia haus, dia butuh air. Yesus berkata kepadanya panggil suamimu. Dan dia jujur mengakui aku tidak punya suami. Yesus berkata lagi, tepat katamu yang sekarang ada padamu bukan suamimu sebab engkau sudah 5 kali kawin cerai!

Yohanes 4:16-18,25-26

4:16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."

4:17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,

4:18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."

4:25 Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami."

4:26  Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."

 

Yesus memperkenalkan diri sebagai Mesias waktu Dia membenahi nikah perempuan Samaria ini. Pekerjaan Mesias adalah membenahi nikah yang rusak. Kalau dulu waktu Yesus datang terjadi kegemparan di mana Mesias dilahirkan, di akhir zaman ini juga terjadi kegemparan di mana-mana yaitu banyak nikah dan buah nikah yang rusak dan hancur! Berapa banyak nikah dan buah nikah yang hancur dan rusak! Kalau tidak ada Yesus yang membenahi, kasihan nikah itu. Korban perang dunia 1 dan dunia 2 ada statistiknya, berapa jenderal mati, berapa alutista hancur, tetapi korban nikah dan buah nikah yang hancur tidak ada statistiknya, tidak ada yang mencatat. Dan melanda segala kalangan. Mau dari istana raja sampai rakyat jelata, berapa banyak nikah dan buah nikah yang hancur.

 

Ini yang mau disucikan, diubahkan dan diperbaiki lewat makanan secukupnya, lewat Firman pengajaran yang benar, Firman penggembalaan. Kita datang dalam momen natal ini mungkin dalam keadaan berantam dengan isteri atau suami, kakak adik tengkar sampai sudah niat mau bunuh-bunuhan, Firman sanggup memperbaiki semuanya.

 

Kekuatan manusia tidak bisa. Pemerintah panggil, dibawa ke kantor desa atau kantor lurah mau diperbaiki, tidak akan bisa, tidak mampu. Jangan-jangan pemerintah desanya juga berbuat seperti itu! Mau dibawa ke mana? Ke dewan adat? Tidak bisa! Ujung-ujungnya silahkan kamu cerai, bawa ke mari sapi untuk dimakan 1 kampung, 1 kampung makan dosa!

 

Tidak ada kekuatan di dunia ini yang bisa menyelesaikan masalah nikah, hanya kekuatan Mesias. Kita merayakan natal, Mesias dilahirkan. Dia yang bisa memperbaiki nikah kita yang sudah rusak! Pada permulaan nikah, berapa banyak kaum muda yang sudah jatuh dan itu dianggap biasa! Hamil di luar nikah dianggap biasa, perselingkuhan dianggap biasa! Inilah kegemparan yang terjadi di mana-mana!

 

Kalau tidak ada makan yang secukupnya, berarti lapar. Kelaparan ini yang mengganggu hubungan nikah. Nikah Abraham terganggu karena kelaparan, nikah Ishak terganggu karena kelaparan.  Dan akhirnya Sara diambil oleh Firaun.

Kejadian 12:10-13

12:10 Ketika kelaparan timbul di negeri itu, pergilah Abram ke Mesir untuk tinggal di situ sebagai orang asing, sebab hebat kelaparan di negeri itu.

12:11 Pada waktu ia akan masuk ke Mesir, berkatalah ia kepada Sarai, isterinya: "Memang aku tahu, bahwa engkau adalah seorang perempuan yang cantik parasnya.

12:12 Apabila orang Mesir melihat engkau, mereka akan berkata: Itu isterinya. Jadi mereka akan membunuh aku dan membiarkan engkau hidup.

12:13 Katakanlah, bahwa engkau adikku, supaya aku diperlakukan mereka dengan baik karena engkau, dan aku dibiarkan hidup oleh sebab engkau."

 

Kita lihat nikahnya Ishak.

Kejadian 26:1,7

26:1 Maka timbullah kelaparan di negeri itu. — Ini bukan kelaparan yang pertama, yang telah terjadi dalam zaman Abraham. Sebab itu Ishak pergi ke Gerar, kepada Abimelekh, raja orang Filistin.

26:7 Ketika orang-orang di tempat itu bertanya tentang isterinya, berkatalah ia: "Dia saudaraku," sebab ia takut mengatakan: "Ia isteriku," karena pikirnya: "Jangan-jangan aku dibunuh oleh penduduk tempat ini karena Ribka, sebab elok parasnya."

 

Apa penyebab kerusakan nikah di sini? Nikah Abraham dan nikah Ishak terganggu karena lapar. Nikah gereja terganggu kalau tidak ada makanan rohani, lapar! Penyebab nikah terganggu:

a)      Tidak jujur. Nikah terganggu kalau tidak jujur. Itu isterimu? Ishak bilang, bukan, dia saudaraku.  Banyak kali nikah itu hancur karena tidak jujur. Kaum muda, permulaan nikah, masa pacaran dan tunangan banyak yang tidak jujur. Orang tua tanya siapa itu? Dijawab teman itu papa, bestie. Padahal TTM teman tapi mesra. Tidak jujur soal nikah, tidak disetujui malah lari, pulang sudah bawa cucu. Makanya dalam penataran nikah saya selalu tanya pada pertanyaan terakhir, masih suci? Jujur akui, kalau sudah terlanjur terjadi sebelum masuk nikah ayo selesaikan semuanya.

 

b)      Egois. Abraham berkata pada Sara, bilang aku saudaramu, kalau kamu bilang isteriku nanti aku dibunuh. Ini egois, kepentingan diri sendiri. Dan terbanyak yang egois ini laki-laki. Abraham, suami, laki-laki! Ishak, suami, laki-laki! Suami itu laki-laki yah, bukan lain-lain! Tuhan hanya menciptakan 2, laki-laki dan perempuan, tidak ada yang di tengah-tengah. Kalau sekarang ada yang melegalkan yang di tengah-tengah itu nikah hujatan!

 

c)      Ketakutan daging. Lebih takut sesuatu di dunia sampai tidak takut Tuhan. Takut anaknya kenapa-kenapa, jadi hubungan dengan janda, dengan duda cerai hidup, diatur saja.

 

Kalau 3 ada maka pasti mengorbankan yang lain, entah suami yang dikorbankan, isteri yang dikorbankan, orang tua dikorbankan, anak dikorbankan, pasti ada yang jadi korban. Nikah itu hanya penuh air mata dan tangisan. Dan seringkali yang jadi korban adalah isteri. Kenapa? Alkitab mengatakan isteri kaum yang lemah. Tetapi ada juga isterinya lebih kuat, suami jadi kaum yang lemah di hadapan isteri.

 

Nikah Abraham dan nikah Ishak tertolong karena ada rencana Allah di dalamnya. Yakinlah dalam nikah kita ada rencana Allah. Tuhan ciptakan nikah ada rencanaNya di situ, Tuhan pasti menolong. Tinggal kita mau membawa nikah kita di dalam rencana Allah itu. Bagaimana caranya? Bawa nikah untuk tergembala.

 

Kehidupan yang tergembala dihiasi oleh Tuhan.

I Petrus 3:1-4

3:1 Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya,

3:2 jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu.

3:3 Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,

3:4 tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.

 

a)      Perhiasan pertama tunduk. Isteri yang tunduk bisa menyelamatkan suami yang tidak bertobat. Tunduk = taatlah pada Firman Tuhan apapun resikonya. Suami taat pada Firman, isteri taat pada Firman. Waktu suami marah sampai mau pukul isteri, ingat Firman Tuhan, kasihilah isterimu, tidak jadi marah. Isteri mau melawan suami, ingat Firman Tuhan, tunduklah pada suamimu, tidak jadi melawan.

 

b)      Lemah lembut, kemampuan untuk mengampuni dan melupakan dosa. Sejahat apapun diperlakukan suami, sejahat apapun diperlakukan isteri, karena dia punya perhiasan lemah lembut bisa berdoa ampuni suamiku Tuhan, ampuni isteriku Tuhan. Lemah lembut itu pasangannya rendah hati, kemampuan mengaku dosa kepada Tuhan dan kepada sesama. Aman, nikah itu terjaga.

 

c)      Tenteram, pendiam. Artinya tidak banyak mulut tetapi bisa menjaga perkataan sesuai Firman. Kalau suami berkata-kata sesuai Firman, isteri berkata-kata sesuai Firman, anak, kakak, adik semua berkata-kata sesuai Firman, aman terjaga. Tentram, pendiam pasangan sabar. Sabar itu sabar menderita, sabar menunggu waktu Tuhan, bisa menerima kenyataan yang ada, terjaga semua.

 

Malam ini malam natal, saya berbahagia berita malam ini tentang nikah, biar nikah kita diperbaiki. Ada perhiasan tunduk, perhiasan lemah lembut dan tenteram.

 

Hasilnya:

a)      Tuhan menghiasi  nikah kita, menjadikan nikah kita indah, hidup kita menjadi indah. Banyak pohon natal indah, tetapi menjadi saksi bisu pertengkaran suami isteri dalam rumah tangga, saksi bisu perselingkuhan suami atau isteri, saksi bisu pertengkaran orang tua dan anak. Ayo semua menjadi indah, bukan cuma rumah atau gereja yang kita dekor dengan indah tetapi nikah kita Tuhan mau jadikan indah semua pada waktunya.

 

b)      Kita siap menyambut Yesus. Kalau nikah kita sudah dihiasi, hidup kita dihiasi, kita siap menyambut Yesus seperti pengantin perempuan berhias untuk suaminya.

Wahyu 21:2

21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

 

Semoga itulah bapak ibu kekasih dalam Tuhan. Waktu Yesus datang kita siap menyambutNya. Sehingga bukan cuma sekedar kita menyanyikan oh Yerusalem, tetapi betul-betul menjadi kenyataan kita bisa masuk di Yerusalem Baru. Berhias untuk Yesus Mempelai Pria Sorga. Ini juga pelajaran bagi isteri-isteri, berhias itu untuk suami, bukan berdandan berhias untuk bos di kantor atau untuk tetangga.

 

Yesus sudah mau datang, siapkah kita menyambutNya? Sudahkah kita berhias untuk Dia? Waktu Yesus datang kita masuk Yerusalem Baru, sudah disediakan bagi kita sekalian. Malam natal, momen natal ini, mungkin ada sesuatu terjadi dalam rumah tangga kita, kita selesaikan. Hiasi nikah kita dengan tunduk, lemah lembut dan tentram maka Tuhan menjadikan semua indah pada waktunya.

 

Tuhan Memberkati.

 

 

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar