Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Kita merayakan natal berarti semakin dekat kedatangan Yesus, merayakan natal lagi berarti semakin dekat. Alkitab mengatakan kedatanganNya sudah di ambang pintu. Berarti ini adalah masa persiapan terakhir, masa-masa yang sangat menentukan kita bisa menyambut Dia atau tertinggal binasa dengan dunia ini. Kita rindu persiapan kita bukan pada hal-hal yang jasmani, tetapi persiapan secara rohani lewat kebesaran Firman.
Tema: Kami datang untuk menyembah Dia
Matius 2:2
2:2 dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."
Kedatangan Yesus pertama kali disambut dengan penyembahan, begitu juga kedatangan Yesus kedua kali akan disambut dengan penyembahan.
Wahyu 19:6-7
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Penyembahan itu ditujukan kepada Yesus sebagai Raja segala raja, Dia juga Mempelai Pria Sorga. Berarti ada mempelai wanitaNya. Siapa itu? Itulah penyembah-penyembah yang benar. Kita bergumul hari-hari terakhir ini untuk bisa meningkatkan doa penyembahan. Orang yang menyembah Yesus bisa menyambut kedatanganNya. Kalau sekarang ini tidak suka menyembah Tuhan maka kehidupan itu tidak bisa menyambut kedatangan Yesus. Apalagi kalau bukan hanya tidak mau tetapi tidak tahu menyembah, Sebab kenyataannya orang Kristen hanya sebatas doa permohonan, minta kesembuhan, minta ekonominya diperbaiki, minta lulus ujian, kaum muda minta jodoh. Permohonan harus kita naikan juga, Tuhan mengajarkan tentang berdoa dan memohon tetapi harus meningkat pada doa penyembahan. Mempelai Wanita Tuhan itu identik dengan penyembahan.
Kidung Agung 3:6
3:6 . Apakah itu yang membubung dari padang gurun seperti gumpalan-gumpalan asap tersaput dengan harum mur dan kemenyan dan bau segala macam serbuk wangi dari pedagang?
Padang gurun menunjuk dunia yang kita tinggali ini. Dari padang gurun naik asap berbau kemenyan, itu menunjuk doa penyembahan.
Kidung Agung 3:7-8
3:7 Lihat, itulah joli Salomo, dikelilingi oleh enam puluh pahlawan dari antara pahlawan-pahlawan Israel.
3:8 Semua membawa pedang, terlatih dalam perang, masing-masing dengan pedang pada pinggang karena kedahsyatan malam.
Kita merayakan natal untuk menjadi penyembah-penyembah yang benar. Bukan hanya memohon tetapi memberi pujian, hormat kemuliaan dan ucapan syukur kepada Tuhan.
Dulu orang Majus datang ke Yerusalem untuk menyembah karena didorong oleh satu peristiwa besar yaitu kelahiran Yesus Kristus. Sekarang kita di akhir zaman ini mau datang kepada Tuhan menyembah Yesus karena didorong juga oleh peristiwa yang besar yaitu Yesus akan segera datang, Dia Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga.
Tetapi penyembahan gereja Tuhan bisa dibelokan kepada antikristus. Antikristus juga mau disembah sebagai Allah. Supaya penyembahan kita tidak dibelokan kepada antikristus, tetapi tertuju pada Yesus Raja segala raja, maka kita harus memperhatikan tanda kelahiran Yesus. Ada 2 tanda kelahiran Yesus, ini yang mengarahkan kita untuk menjadi penyembah-penyembah yang benar.
Lukas 2:11-13
2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
2:12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan t
erbaring di dalam palungan."
2:13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya:
Saya percaya saat itu bukan hanya ada bayi Yesus tetapi ada bayi-bayi yang lain, karena ada pembunuhan anak-anak dibawah 2 tahun. Tetapi tanda bayi Yesus ini jelas yaitu pertama dibungkus dengan lampin dan kedua dibaringkan di dalam palungan. Kalau ada bayi lain saat itu tetapi tidak punya 2 tanda ini berarti bukan bayi Yesus.
1. Dibungkus dengan kain lampin. Kain ini untuk ditaruh di punggung keledai. Sebelum ditaruh beban di atas punggung keledai, ditaruh dulu kain lampin. Jadi kain lampin ini untuk menanggung beban. Artinya hanya Yesus satu-satunya yang bisa menanggalkan beban dosa kita. Tidak ada manusia yang lain yang bisa. Semua manusia telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Jadi tidak ada lagi manusia yang tidak berdosa, semua sudah berbuat dosa. Raja Daud sendiri mengakui dia dikandung di dalam dosa. Itulah keadaan manusia. Tidak ada yang benar, semuanya telah berbuat dosa.
Dosa tidak bisa dibayar oleh apapun, hanya oleh Korban Kristus. Kadangkala kita di dunia ini disuruh bayar denda, itu hukum adat bukan hukum Allah. Dosa tidak bisa dibayar oleh apapun, masa dibayar dengan darah babi, dengan darah sapi. Kalau dengan darah binatang itu dosa bisa dibayar, natal ini sudah berapa sembelihan kita bawa, sudah selesai dosa-dosa kita, tetapi tidak bisa! Hanya oleh Korban Kristus.
Matius 11:28-30
11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."
Dosa ini adalah beban yang terberat. Kenapa beban terberat? Kalau sakit, setelah meninggal selesai. Beban ekonomi, kalau meninggal selesai. Tetapi beban dosa kalau tidak diselesaikan akan membebani ke neraka selamanya.
Dipanggil oleh Tuhan siapa yang berletih lesu dan berbeban berat. Dosa ini yang membuat kita letih lesu dan berbeban berat. Kita dipanggil oleh Yesus, Dia mau menanggalkan semuanya. Kalau beban dosa bisa ditanggalkan, beban-beban yang lain pasti selesai. Makanya kalau saya mendoakan jemaat atau ada masalah dan pergumulan sendiri, yang nomor satu didoakan ampunilah saya, ampunilah kami. Mendoakan yang sakit saya berdoa ampunilah hambaMu, ampuni kekasih yang sakit ini. Pengampunan dulu baru dijamah dan disembuhkan. Beban dosa diselesaikan maka beban-beban lain juga selesai. Ini undangan, bukan paksaan. Tergantung kita mau menanggalkan beban dosa atau tidak. Kita mau menyembah Tuhan, tanggalkan dulu beban dosa. Bagaimana mau menyembah Tuhan kalau beban dosa masih kita pertahankan.
Dosa membuat kita terpisah dari Tuhan.
Yesaya 59:1-2
59:1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
Doa dan penyembahan kita tidak akan sampai ke hadirat Tuhan kalau dosa dipertahankan. Buang dosa dulu baru doa penyembahan kita bisa naik kepada Tuhan.
Dosa-dosa itu dibagi menjadi 2.
a) Ibrani 12:1
12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
Beban dosa atau dosa masa lalu yaitu dosa yang sudah kita katakan, kita perbuat, kita pikirkan, kita lihat yang belum kita selesaikan. Tidak bisa kita lupakan begitu saja, seiring waktu selesai, tidak! Tuhan mencari apa yang sudah lalu. Tuhan tuntut terus apa yang kita katakan dan lakukan di masa lalu, kita pikir terus, kita ingat, sudah timbul di angan-angan hati dan pikiran, itu dicari oleh Tuhan, mau diselesaikan. Selama belum diselesaikan kita melayani dalam beban berat, tidak akan bisa melayani, menyembah dalam beban berat. Makanya pelayanan menjadi berat, penyembahan menjadi berat, karena beban dosa masa lalu.
Pengkotbah 3:15
3:15 Yang sekarang ada dulu sudah ada, dan yang akan ada sudah lama ada; dan Allah mencari yang sudah lalu.
Tuhan mencari yang sudah lalu. Contohnya perempuan Samaria. Dia datang kepada Yesus minta air kehidupan supaya dia tidak haus lagi. Selama ini dia haus, nikahnya tidak benar, 5 kali kawin cerai, yang keenam bukan suami yang sah! Yesus berkata ‘panggil suamimu’. Dia menjawab ‘aku tidak punya suami’. Tepat katamu engkau tidak bersuami, yang sekarang ini bukan suamimu yang sah! Diselesaikan semua dosa masa lalu. Ini yang membuat nikah dan pelayanan kita menjadi berat. Biar diselesaikan semuanya. Kalau diselesaikan maka semua menjadi enak dan ringan. Nikah menjadi enak dan ringan, pelayanan menjadi enak dan ringan, tidak mungkin ditingalkan. Tidak mungkin kalau ditanya kenapa bercerai, lalu dijawab karena enak dan ringan. Karena berat makanya ditinggalkan. Inilah kesalahan manusia, bukan dosa dibuang malah pelayanan yang dibuang. Bukan dosanya yang dibuang, nikahnya yang dibuang.
b) Dosa yang merintangi = jerat dosa di depan yang dipasang oleh setan, di tempat-tempat yang biasa kita datangi, tempat-tempat yang biasa kita lewati. Bahkan di dalam ibadah, kita datangi rumah ibadah beribadah melayani Tuhan, setan bisa pasang jerat di situ. Contohnya di dalam ibadah setan memasang jerat dosa kenajisan di tempat-tempat yang kita datangi dan lewati. Misalkan kalau suami bisa berupa perempuan lain, isteri orang. Kalau isteri bisa berupa laki-laki lain, suami orang. Apalagi kalau perhatian sama dia, di dalam rumah kurang perhatian dari pasangannya, kena jerat! Mulai berpikir seandainya dia isteriku, seandainya dia suamiku, alangkah bahagianya. Bisa kena jerat, bahkan gembala juga bisa kena.
Contoh lain lagi ketika kita melayani, setan pasang jerat kesombongan. Mungkin dari jerat kenajisan sudah lolos, tetapi ketika dia melayani setan pasang jerat. Apa itu? Jerat sombong! Karena saya, saya bisa! Mulai merasa hebat, merasa mampu, merasa layak, padahal kita ini sebenarnya tidak layak apa-apa. Ini yang seharusnya kita lakukan supaya kita tidak kena jerat kesombongan!
Lukas 17:10
17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna(dan berhutang banyak); kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."
Lukas 17:10 (Terjemahan Lama)
17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."
Jangan kita jadi bangga, sombong, ‘oh saya bisa, kemarin luar biasa, sekali khotbah 200-300 orang datang’. Petrus saja sekali khotbah 3.000 orang dibaptis. Kita mau bangga dan sombong apa! Seringkali banggakan gereja, jumlah jemaat, ada saja yang dijadikan kebanggaan dan kesombongan. Itu sudah dijerat! Kalau dikritik atau diprotes pasti jengkel, pasti marah, bahkan bisa putus asa. Waduh saya melayani, bukannya dipuji malah diprotes, malah dikritik, kalau begitu saya sudah tidak mau lagi melayani! Itu semua jerat! Saya banyak kali diperhadapkan seperti itu, dipuji, dikritik, itu suatu jerat! Kalau tidak ada Firman, waktu dipuji bisa bangga. Apalagi kalau jemaat sudah bersaksi ‘Firmannya pak gembala’ langsung besar kepala. Saya tidak punya Firman, saya hanya penyambung lidahnya Tuhan. Yang punya Firman adalah Tuhan! Tidak usah puji-puji gembala, yang betul didoakan, didukung dalam doa. Kalau sudah puji-puji gembala, hamba Tuhan lain sudah dipandang enteng. Gembalaku yang luar biasa, gembalaku yang hebat, nanti besok-besok terjadi sesuatu berseru kepada gembala ‘salibkan dia!’.
Itu sebabnya Yesus lahir dibungkus dengan lampin supaya kita dilepaskan dari beban dosa, dilepaskan dari jerat-jerat dosa sehingga kita bisa menyembah Tuhan. Dari pihak Tuhan, Yesus telah datang ke dunia. Dia mati di kayu salib mau melepaskan beban-beban dosa dan melepaskan kita dari jerat-jerat dosa. Dari pihak kita apa?
Galatia 3:26-27
3:26 Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.
3:27 Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.
Dari pihak kita mau mengenakan Yesus = mau dibungkus oleh Yesus lewat korbanNya. Kalau baca dalam Alkitab disuruh kenakanlah Yesus Kristus, berarti kita mau dibungkus oleh Yesus. Bagaimana praktek dibungkus oleh Yesus lewat korbanNya?
a) Percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat, tidak ada yang lain! Ini sudah harus mantap! Seringkali kepercayaan kepada Yesus, apalagi dengan kecanggihan teknologi sekarang ini, mulai digerus, mau dikikis lewat pernyataan-pernyataan orang-orang yang meninggalkan Yesus, dari orang-orang yang katanya ahli agama. Inilah kalau dasarnya terhadap Alkitab tidak kuat, kepercayaannya terhadap Yesus lemah. Karena apa? Tidak mau dengar Firman. Percaya Yesus itu lewat mendengar Firman. Banyak orang Kristen percaya karena dari kandungan orang Kristen, bukan karena banyak mendengar Firman. Kalau banyak mendengar Firman dia tidak akan ragu bahwa Yesus itu adalah satu-satunya Juruselamat. Yesus adalah Allah sendiri yang lahir menjadi manusia.
b) Setelah percaya Yesus kita bertobat, berbalik dari dosa-dosa, datang kepada Tuhan.
I Tesalonika 1:9
1:9 Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar,
Ini bertobat yang benar, tinggalkan dosa yang sudah menjadi berhala, berbalik kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar. Mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama dengan sejujur-jujurnya, dengan hancur hati, setelah diampuni jangan diperbuat lagi. Sama dengan mati terhadap dosa.
c) Memberi diri dibaptis seperti Yesus dibaptis, sehingga kita mengenakan Yesus, mati sertaNya, bangkit sertaNya. Dibungkus oleh Yesus lewat korbanNya supaya kita tidak kembali lagi kepada dosa. Betul-betul kita dilindungi dari dosa. Kita bisa hidup di dalam kebenaran.
Selama kita belum benar, doa tidak dijawab, penyembahan tidak naik.
Amsal 15:29
15:29 TUHAN itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengar-Nya.
Yang didengar bukan doanya orang kaya, doanya orang miskin, doanya orang pandai, doanya tidak pandai, bukan! Mau kaya atau tidak kaya, mau pandai atau tidak pandai, mau punya kedudukan atau tidak punya kedudukan, yang penting benar! Jika bapak ibu diberkati dengan kedudukan di dunia, sebagai pejabat harus benar. Kalau diberkati dengan kekayaan, menjadi orang kaya yang benar. Kalaupun kekayaannya tidak seperti orang lain, tetapi sebagai orang benar, tidak mencuri, tidak menipu dan lain sebagainya, maka doa kita naik, penyembahan kita naik. Itulah dibungkus dengan lampin. Mau menjadi penyembah yang benar lihat Yesus yang dibungkus dengan lampin, kita menjadi orang benar. Semoga semua benar mulai dari hatinya benar. Kalau hatinya benar, semuanya benar. Kalau hatinya benar, begitu ada sesuatu yang tidak benar dipaksakan dia akan tertuduh. Kalau sempat dia lakukan dia akan tertuduh dan akui. Bayi Yesus dibungkus dalam palungan, hatinya hati bayi. Kita belajar hati bayi, mana ada bayi berbuat dosa, dia cuma menangis. Hati yang benar, hati yang jujur.
2. Dibaringkan dalam palungan, palungan ada kaitan dengan penggembalaan.
Yesaya 1:3
1:3 Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya."
Keledai menunjuk kita bangsa Israel. Di luar bangsa Israel itu bangsa kafir, jadi jangan marah kalau kita dikafir-kafirkan. Memang kita orang kafir, tetapi tidak mempertahankan kekafirannya, kita dibenarkan oleh Korban Kristus untuk tergembala. Sesudah percaya, bertobat, baptisan air dan hidup benar, harus tergembala. Percaya Yesus itu pintu gerbang, bertobat itu mezbah dupa emas, baptisan air itu bejana pembasuhan, masih wilayah halaman, masih rawan, tidak ada tudungnya. Harus masuk ruangan suci, tergembala. Orang benar harus tergembala.
Amsal 12:26
12:26 Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.
Harus tergembala, gerejanya yang legal diakui pemerintah dan harus bertekun dalam 3 macam ibadah pokok. Dulu Musa disuruh Tuhan membangun Tabernakel, ada halaman, ruangan suci dan ruangan maha suci, semua ini sudah hancur, tidak ada lagi sekarang ini. Kandang penggembalaan ditunjukan dengan ruangan suci.
Ada yang mengatakan Tabernakel ini Taurat, siapa bilang! Kalau ini Taurat, di sorga tidak ada lagi Tabernakel. Di Sorga ada Tabernakel dipertontonkan. Ini bukan Taurat. Ibadah yang dikerjakan oleh Musa dan Harun di Tabernakel, itu bayangan dari apa yang ada di dalam Sorga. Kita mau masuk ke dalam kerajaan Sorga, ibadah kita di bumi harus seperti yang ada di dalam kerajaan Sorga. Makanya doa Bapa kami, jadilah kehendakMu di bumi sama seperti di Sorga. Alat-alat Tabernakel sudah hancur, sekarang dalam bentuk pengajarannya. Ada di dalam Alkitab berarti milik semua gereja, tinggal mau diterima atau tidak.
Kita belajar tentang ruangan suci, di sinilah kita tergembala:
a) Meja roti sajian, menunjuk ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci seperti siang ini. Kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman pengajaran yang benar dan korbanNya, perjamuan suci, itu merupakan makanan rohani bagi kita.
b) Pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya, kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karunia-karunianya, domba-domba diberi minum.
c) Mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya, diberikan udara segar sehingga kita bernafas, bernafas di dalam kasih Allah. Kadangkala kita hanya bernafas dengan oksigen, kalau hanya dengan oksigen satu saat sakit bisa kesulitan. Tetapi kalau bernafas dengan kasih Allah, Tuhan berikan kesehatan baik jasmani terlebih rohani. Kita periksa sepanjang tahun ini, jangan-jangan sudah sekarat karena penyembahannya kurang, kurang bernafas.
Palungan itu tempat makanan. Yesus Gembala yang baik telah memberikan makanan rohani kepada kita. Dalam doa Bapa kami kita berdoa, berikanlah kami makanan yang secukupnya. Yesus memberikan makanan bagi domba-dombaNya. Apa makanan rohani kita?
Yohanes 6:35
6:35 Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
Jadi makanan rohani yang disediakan adalah diriNya sendiri. Bagaimana ini mau makan Yesus? Dalam wujud Firman, Yesus adalah Firman yang lahir menjadi manusia. Yesus lahir ditaruh di palungan = Firman menjadi makanan rohani untuk kita makan. Dalam perayaan natal seharusnya yang nomor 1 adalah Firman. Tetapi sekarang malah dikurangi, bahkan cenderung tidak ada Firman.
Biarlah merayakan natal kita mau makan Firman Tuhan, Firman pengajaran yang benar, ajaran yang sehat. Disebut roti dari sorga, roti kehidupan. Jadi roti itu bersumber dari Tuhan, dari sorga, bukan dari bumi, bukan dari buku-buku yang ada di dunia ini tetapi dari Tuhan Yesus Kristus, dari Sorga. Tugas saya sebagai gembala untuk bergumul, mohon pembukaan Firman dari Tuhan, bukan dari apa yang ada di dunia ini. Sekarang terlalu digampangkan, khotbah gampang sekali. Tinggal cari saja buku-buku rohani, bahkan Alkitab ada yang diisi dengan tafsiran-tafsiran. Tetapi bisa salah kalau pakai ilmu pengetahuan dunia. Kalau pengetahuan dunia hanya menimbulkan pertengkaran, itu omongan yang tidak suci! Bukannya membuat iman bertambah kuat tetapi malah menyimpang dari iman.
I Timotius 6:20-21
6:20 Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan,
6:21 karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan dengan demikian telah menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai kamu!
Kita berdoa supaya Tuhan bukakan rahasia Firman. Seperti rasul Yohanes di pulau Patmos, dia menangis supaya kitab yang termeterai itu dibuka, dia bisa melihat sebelah dalamnya.
Jadi kita harus tergembala yang di dalamnya tersedia makanan rohani. Di situ kita membawa diri kita tergembala. Bukan melihat merk gerejanya, besar gerejanya dan sebagainya, tetapi di mana tersedia makanan rohani, Firman pengajaran yang benar, ajaran yang sehat, Firman yang dibukakan rahasianya oleh Tuhan. Kita beraktivitas di dunia ini, kita bekerja di dunia ini untuk makanan yang jasmani. Tetapi Yesus mengajarkan ada yang lebih penting dari pada itu, bekerjalah untuk mendapatkan hidup yang kekal, kita bekerja untuk mendapatkan makanan rohani. Itu yang terutama.
Yohanes 6:27
6:27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."
Bapak ibu yang masih bekerja di dunia, kerja di kebun, tanam jagung dan sebagainya, tujuannya untuk bisa makan makanan yang rohani. Apa yang kita miliki di dunia ini hanya sarana atau perkara kulit yang harus kita manfaatkan supaya kita diisi dengan perkara rohani, Firman Tuhan. Saya berdoa untuk kaum muda bisa bekerja yang mapan, tetapi jangan lupa, penggembalaan itu yang terpenting. Mungkin dapat pekerjaan mapan, dapat ini, dapat itu, tetapi tidak beribadah, tidak makan rohaninya, segala sesuatu yang kita dapatkan di dunia sia-sia, hanya untuk dibakar oleh penghukuman Tuhan, tidak ada gunanya! Kita sudah kerja keras di dunia ini, kita dapat segalanya, lalu tidak beribadah, itu rugi besar! Yang aneh hamba Tuhan yang seharusnya bekerja bagi Tuhan sepenuhnya malah bekerja di dunia untuk cari makanan yang jasmani. Seharusnya dia membina jemaat untuk mencari makanan yang rohani, koq dia malah sibuk mencari makanan yang jasmani! Rohani lebih tinggi dari pada yang jasmani, kalau yang rohani Tuhan berikan pasti yang jasmani juga Tuhan berikan. Yang jasmani itu urusannya Tuhan.
Segala sesuatu yang kita kerjakan untuk membawa kita masuk dalam penggembalaan. Di sini yang dibutuhkan adalah hati yang percaya. Selama tidak percaya tidak akan mau tergembala. Hanya orang percaya yang bisa tergembala.
Yohanes 6:28-29
6:28 Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?"
6:29 Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."
Biar saya sudah teriak-teriak ‘kerjalah untuk makanan yang membawa pada hidup yang kekal!’ tetapi jemaat tidak percaya, tidak bisa! Kalau sudah percaya pasti bisa tergembala, dia mau makan Firman, dia percaya pada Firman dan dia percaya juga pada hamba Tuhan yang diutus Tuhan membina rohaninya, untuk memberitakan Firman, untuk memberi makanan yang rohani. Kadang kita percaya Firman tetapi hamba Tuhan tidak kita percayai. 2 ini harus dipercayai, Firman dan hamba Tuhan yang menyampaikan Firman, maka kita akan berhasil mencapai hidup yang kekal.
Untuk makanan yang jasmani kita harus makan yang teratur. Begitu juga makanan yang rohani harus teratur. Teraturnya bagaimana? Tekuni 3 macam ibadah pokok, di situ rohani kita diberi makan. Datang ibadah raya, makan Firman. Datang ibadah pendalaman Alkitab, makan Firman. Datang ibadah doa penyembahan, makan Firman. Jangan datang, tidak datang, itu tidak teratur makannya makanya rohaninya sakit, berdampak pada nikahnya juga sakit. Periksa selama ini kita makan teratur atau tidak. Kalau makanan jasmani 3 kali sehari, kalau ibadah kita ini 3 kali seminggu. Hari Rabu pendalaman Alkitab, Sabtu doa penyembahan, Minggu ibadah raya. Tekuni 3 macam ibadah supaya rohani kita sehat.
Apa bukti rohani sehat? Tidak berbuat dosa sehingga tidak ada yang menuduh di hati. Dan tidak mau mendengar suara-suara asing, suara lain selain Firman penggembalaan. Kadangkala lebih mendengar gosip dari pada mendengar Firman, itu tidak sehat! Mendengar suara rayuan setan dari pada suaranya Tuhan. Lebih mendengar suara daging dari pada suaranya Tuhan. Di sini kita semua open heart, buka hati untuk menerima Firman, makan Firman Tuhan. Kalau mendengar makanan lain = makan racun. Suara asing itu racun, jangan mau dengar! hanya merusak hati, merusak pikiran, merusak segala-galanya, jangan terjadi pada kita.
Kegunaan makanan Firman pengajaran, makanan yang rohani:
a) Untuk kekuatan. Makan supaya kuat, kalau tidak makan tidak akan kuat. Kenapa banyak hamba Tuhan pelayan Tuhan hebat melayani tiba-tiba ambruk, jatuh dalam dosa, hilang dari pelayanan, hilang dari penggembalaan? Karena tidak makan Firman. Mungkin datang di gereja tetapi hatinya, pikirannya, perhatiannya tidak di situ, dia tidak bisa menikmati Firman. Malah cuma sibuk dengan yang lain, pikirannya hanya tertuju pada perkara-perkara yang lain, tidak pernah makan. Semakin dipaksakan untuk melayani semakin loyo, lalu lama-lama pingsan, rebah. Kalau tidak makan bisa rebah dan tidak bangkit-bangkit lagi, tidak bisa bertobat.
Kita belajar dari satu contoh yaitu Elia. Dia hebat melayani, dia mengalahkan nabi-nabi Baal yang ratusan orang itu. Tetapi begitu menghadapi ancaman 1 orang perempuan Izebel, dia langsung kecewa, langsung putus asa, bahkan dia minta mati saja! Padahal tadi dia sudah hebat melayani, ada kemenangan, menghadapi perempuan yang mengancam dia menjadi takut dan lari.
I Raja-raja 19:1-8
19:1 Ketika Ahab memberitahukan kepada Izebel segala yang dilakukan Elia dan perihal Elia membunuh semua nabi itu dengan pedang,
19:2 maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia: "Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu."
19:3 Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana.
19:4 Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."
19:5 Sesudah itu ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu. Tetapi tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia serta berkata kepadanya: "Bangunlah, makanlah!"
19:6 Ketika ia melihat sekitarnya, maka pada sebelah kepalanya ada roti bakar, dan sebuah kendi berisi air. Lalu ia makan dan minum, kemudian berbaring pula.
19:7 Tetapi malaikat TUHAN datang untuk kedua kalinya dan menyentuh dia serta berkata: "Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu."
19:8 Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
Dengan dikasih makan 2 kali, Elia menjadi kuat, dia bisa berjalan ke gunung Allah. Makan 2 kali menunjuk makan Firman pengajaran dan makan perjamuan suci supaya punya kekuatan melanjutkan perjalanan rohani sampai ke gunung Yerusalem Baru. Yerusalem Baru ditampilkan di atas gunung yang besar dan tinggi. Kalau tidak makan kita tidak kuat, nanti loyo, menghadapi tantangan, ancaman, godaan loyo, loyo terus. Mari kita makan makanan rohani, makanan Firman pengajaran dan perjamuan suci memberi kekuatan kepada kita, bisa berjalan sampai ke Yerusalem Baru.
b) Untuk pertumbuhan. Makanan jasmani kita makan untuk bertumbuh, kalau usia seperti kami ini pertumbuhannya bukan ke atas lagi, tinggal kiri kanan muka belakang. Kita makan makanan rohani maka rohani bertumbuh sampai dewasa.
Ibrani 5:14
5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
Ayo makan supaya rohaninya bertumbuh, jangan kanak-kanak. Ingat peristiwa di Betlehem sesudah Yesus lahir, yang dibunuh Herodes adalah kanak-kanak. Di depan ini kita menghadapi Herodes dalam wujud antikristus, yang akan dibantai oleh antikristus adalah kanak-kanak rohani, makanya makan Firman. Tugas seorang gembala menyediakan makanan Firman. Jemaat rindu makanan, gembala sediakan makanan, maka jemaat bertumbuh dewasa rohani. Sekian lama kita dalam pengajaran, apakah sudah dewasa atau masih kanak-kanak.
Tanda-tanda dewasa rohani:
1) Bisa membedakan mana yang benar, yang baik dan mana yang tidak benar, yang jahat! Mulai dari pengajaran, dia tahu bedakan mana yang benar dan mana yang palsu. Kalau selama ini dia konsumsi, dia makan, menjadi berkat dalam hidupnya, membenahi hidupnya, tidak mau lagi melihat yang lain, dia tahu membedakan mana hamba Tuhan yang benar tahbisannya mana yang tidak benar tahbisannya. Bukan menghakimi tetapi membedakan supaya tidak sembarang bersekutu. Tahu membedakan mana ibadah yang benar mana yang tidak benar, karena tidak semua ibadah diterima oleh Tuhan. Ada yang giat beribadah tetapi tanpa pengertian yang benar, itu ditolak oleh Tuhan!
Kalau sudah bertahun-tahun dalam pengajaran tetapi sampai sekarang ini pengajaran saja tidak tahu dibedakan, semua sama saja, semua baik, wah bahaya itu! Harus bisa membedakan sampai bisa membedakan mana yang benar dan mana yang dosa, itu orang dewasa rohani. Diperhadapkan dengan tantanganpun dia bisa memilih yang benar.
2) Bisa menyembah. Orang dewasa bisa menyembah Tuhan sekalipun diperhadapkan dengan penderitaan daging, sengsara daging, sengsara karena Yesus.
Yohanes 9:21,37-38
9:21 tetapi bagaimana ia sekarang dapat melihat, kami tidak tahu, dan siapa yang memelekkan matanya, kami tidak tahu juga. Tanyakanlah kepadanya sendiri, ia sudah dewasa, ia dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri."
9:37 Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!"
9:38 Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.
Orang dewasa bisa menyembah Tuhan. Bahkan ketika diperhadapkan dengan pengalaman sengsara, dia diusir, dia dikucilkan, dia bisa bertemu Yesus, bisa menyembah. Jadi saat-saat kita ditinggal sendiri, saat kita tidak dipeduli orang, saat kita dijauhi orang, bukan untuk membuat kita kecewa dan putus asa. Itu kesempatan utama kita bisa menjalin hubungan secara pribadi dengan Tuhan untuk menyembah Tuhan. Ada Yesus yang selalu bersama dengan kita, Dia tidak pernah meninggalkan kita. Saya berbahagia dengan pengalaman-pengalaman yang Tuhan izinkan terjadi, semakin dikucilkan, tidak dianggap, tidak dipeduli orang dan lain sebagainya itu supaya dewasa. Kalau gembalanya kanak-kanak, bagaimana mau menuntun jemaat.
Kalau rohani sudah dewasa, bisa membedakan yang baik dan yang jahat, bisa menyembah Tuhan, pasti juga bisa berkata-kata yang baik dan membangun. Anak-anak mana dimengerti bahasanya. Tetapi kalau orang dewasa perkataannya baik, membangun.
Dengan memperhatikan 2 tanda kelahiran Yesus maka kita bisa menjadi penyembah-penyembah yang benar. Penyembah yang benar itu seperti penyembahan orang-orang Majus.
Matius 2:10-11
2:10 Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.
2:11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.
Ini penyembahan yang benar. Menyembah Yesus = mempersembahkan emas, kemenyan dan mur secara rohani. Kita menyembah membawa emas, kemenyan dan mur secara rohani.
1. Emas artinya hati yang berisi iman yang teguh. Ketika kita diperhadapkan dengan persoalan dan pergumulan, hanya menyembah dengan haleluya. Kalau imannya rapuh, yang ada cuma bersungut, mengomel. Tetapi kalau imannya teguh, menghadapi masalah dia menyembah, haleluya Yesus, puji Tuhan. Hanya orang yang punya iman teguh bisa berkata seperti itu. Tidak mungkin seperti itu kalau imannya rapuh!
I Petrus 1:6-7
1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu — yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api — sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
Banyak persoalan kita hadapi dan persoalan yang paling berat adalah persoalan dalam nikah. Kadang bahkan sering ketika kita diperhadapkan persoalan di dalam nikah, penyembahannya habis! Mezbahnya ambruk! Padahal menghadapi persoalan justru kita tingkatkan penyembahan kita. Tahun ini tahun penyembahan, persoalan dan tantangan semakin berat, kita naikan doa penyembahan dengan hati yang berisi iman yang teguh, iman yang murni. Apapun persoalannya tetap menyembah, Tuhan pasti menolong. Iman kita dimurnikan dengan api.
2. Kemenyan. Warnanya putih, ini menunjukan hati dan hidup yang benar dan suci. Kalau hidup kita benar dan suci, kita bisa menyembah. Dibenarkan dan disucikan oleh Firman, bukan dengan kekuatan manusia.
Mazmur 24:3-5
24:3 "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
24:4 "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
24:5 Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.
3. Mur. Itu getah dari pohon mur. Ini menunjuk perobekan daging. Menyembah = merobek daging kita dengan segala keinginan, hawa nafsu dan ambisinya. Untuk kami hamba Tuhan yang seringkali menjerat adalah ambisi dalam pelayanan. Ini berbahaya! Sebab itu harus dirobek lewat doa penyembahan.
Tetesan mur menunjuk darah Yesus yang menetes sejak dari taman Getsemani sampai di kayu salib, itu wujud kasih Tuhan bagi kita.
Kalau 3 ini bisa kita persembahkan, maka hasilnya:
Matius 2:12
2:12 Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.
Kita bisa menemukan jalan baru dari Tuhan, jalan tanpa Herodes untuk menuju ke Yerusalem yang baru. Dengan menyembah pasti Tuhan buka jalan baru bagi kita, jalan tanpa Herodes, untuk kita bisa mencapai negeri Yerusalem Baru, kerajaan Sorga yang kekal. Banyak menyembah maka menghadapi masalah apapun ada jalan baru Tuhan bukakan, jalan tanpa setan, jalan tanpa dosa. Seringkali kita mau menyelesaikan masalah malah berbuat dosa, itu jalannya Herodes! Selesai masalahnya tetapi dengan berbuat dosa, itu sama dengan jalan Herodes, jalan menuju kebinasaan.
Tuhan menyediakan jalan baru kepada kita. Yakinlah, banyak persoalan kita hadapi dengan menyembah bisa terselesaikan. Sederhana diucapkan tetapi memang suatu perjuangan untuk dipraktekan. Mau ujian, menghadapi skripsi, ayo menyembah. Nikah bermasalah, menyembah. Buah nikah sulit diatur, menyembah. Ekonomi merosot, menyembah. Pelayanan merosot, menyembah. Itu saja yang kita lakukan, yakinlah pasti ada jalan baru Tuhan bukakan bagi kita, sampai jalan menuju Yerusalem Baru. Mulai dari hidup kita dibaharui, hati, pikiran, perbuatan dibaharui oleh Tuhan untuk kita bisa mencapai kota Yerusalem Baru.
Di depan ada perjamuan suci yang akan kita terima. Dengan matinya Yesus di kayu salib, pintu tirai terbelah. Dia sudah merintis jalan untuk kita sampai ke ruangan maha suci. Kesempurnaan, Yerusalem Baru. Tahun ini tahun penyembahan, menghadapi apapun kita menyembah Tuhan saja, maka Tuhan buka jalan semuanya.
Ibrani 6:19-20
6:19 Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,
6:20 di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.
Jalan baru yang mau kita tempuh sudah dirintis oleh Yesus, tinggal kita menempuhnya dengan sikap menyembah. Banyak menyembah hari-hari terakhir ini. Saya dikoreksi Tuhan juga, penyembahan saya harus lebih ditingkatkan lagi. Hamba Tuhan itu satu saja yaitu penyerahan, kalau itu ada kita pasti tidak akan mundur. Itu yang membuat kita berhasil menempuh jalan baru yang sudah Tuhan rintis untuk mencapai Yerusalem Baru.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
JADWAL IBADAH Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci → Pk. 17.00 Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30 Minggu : Ibadah Raya → Pk. 10.00 Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar