Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Tema: Kami datang untuk menyembah Dia
Matius 2:2
2:2 dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."
Kedatangan Yesus pertama kali disambut dengan penyembahan, para orang Majus datang menyembah Yesus. Kedatangan Yesus kedua kali juga disebut dengan penyembahan.
Wahyu 19:6-8
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Yang kita sembah adalah Yesus sebagai Raja segala raja, Dia Mempelai Pria Sorga. Kalau disebut mempelai Pria berarti ada mempelai wanitaNya. Siapa itu? Gereja yang sempurna atau pengantin Anak Domba, mempelai wanita Tuhan. Semoga kitalah orang-orang yang nanti akan dihimpunkan untuk menyambut kedatangan Yesus.
Penyembahan kita di bumi adalah pantulan penyembahan di Sorga.
Wahyu 19:1,3-4
19:1 Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
19:3 Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."
19:4 Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya."
Itu sebabnya Yesus mengajarkan cara doa yang benar lewat doa Bapa kami, salah satu isinya di bumi seperti di Sorga. Ini mengajar kita untuk menyembah. Kalau sorga menyembah, maka kita di bumi juga harus menyembah Yesus.
Matius 6:10
6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Kenyataannya banyak orang Kristen hanya tahu menaikan doa permohonan. Kalau sakit berdoa mohon kesembuhan, waktu ada kesulitan berdoa supaya ditolong dan lain sebagainya. Tidak salah, Tuhan Yesus juga mengajar kita berdoa memohon, mintalah maka engkau akan diberi, carilah maka engkau akan mendapatkan, ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu. Tetapi banyak yang tidak tahu doa penyembahan. Hanya sampai pada doa permohonan, tidak meningkat pada doa penyembahan.
Wahyu 4:9-11
4:9 Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
4:10 maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
4:11 "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."
Menyembah = memberikan puji-pujian, hormat, kemuliaan, ucapan syukur, keagungan kepada Tuhan. Kalau doa permohonan kita meminta kepada Tuhan, penyembahan itu kita memberi kepada Tuhan sampai kita bisa memberikan seluruh hidup kita kepada Tuhan. Menyembah itu kita mengaku bahwa sebenarnya kita ini tidak layak. Untuk beribadah kita tidak layak. Kita ini bangsa kafir, bangsa di luar Israel, sebenarnya untuk hidup saja kita tidak layak. Kita digambarkan seperti keledai. Keledai lahir hanya untuk dipatahkan batang lehernya. Tetapi syukur ada Anak Domba Paskah yang tersembelih sehingga kita dilayakan untuk hidup, untuk beribadah melayani Tuhan.
Dalam penyembahan kita mengaku tidak layak dan tidak mampu berbuat apa-apa, sehingga ketika kita diberkati, ketika kita dipakai oleh Tuhan dalam pelayanan kita tidak akan bangga, tidak akan sombong. Kalau kita menyembah Tuhan, bisa mengaku tidak mampu apa-apa maka Tuhan berikan kemampuan ajaib untuk kita melayani Tuhan.
Yesus mengajarkan doa yang benar lewat doa Bapa kami. Di dalam doa Bapa kami sudah terkandung doa penyembahan.
Matius 6:9-13
6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
6:11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
6:13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]
Ada 2 bagian besar dari doa Bapa kami:
1. Ayat 9-10 menunjuk suasana sorga di mana Tuhan bertakhta. Yang kita sapa sebagai Bapa adalah Tuhan yang disebut Bapa segala terang! Kita menyapa Bapa kami di dalam Sorga, berarti kita mengaku anak-anak terang. Ini suasana sorga, di bumi ini kita harus menjadi anak-anak terang.
Yakobus 1:17
1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
Bukan Bapa-ku tetapi Bapa kami, berarti kita harus menjadi anak-anak terang supaya persekutuan kita erat, persekutuan kita satu, tidak tercerai berai.
Yesus adalah terang yang sesungguhnya, Dia juga adalah terang dunia. Kita merayakan natal, kita harus hidup sebagai anak-anak terang. Bagaimana praktek menjadi anak-anak terang.
Efesus 5:8-13
5:8 Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,
5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,
5:10 dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.
5:11 Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.
5:12 Sebab menyebutkan saja pun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan.
5:13 Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang.
Praktek menjadi anak-anak terang adalah tanggalkan segala perbuatan kegelapan. Merayakan natal kita membuang dosa, bukan menambah dosa. Namun kenyataannya di momen natal seperti ini orang Kristen justru berbuat dosa.
Biar kita tanggalkan segala perbuatan dosa. Kalau dosa ditanggalkan, kegelapan dibuang maka ada buah yang bisa diterima oleh Tuhan dan dinikmati oleh sesama yaitu:
a) Buah kebaikan. Artinya hanya berbuat baik kepada sesama, tidak merugikan. Sampai nanti bisa membalas kejahatan dengan kebaikan. Kalau membalas kebaikan dengan kebaikan, kita manusia biasa, semua manusia bisa berbuat seperti itu. Kalau membalas kebaikan dengan kejahatan, itu manusia gelap. Tetapi kalau bisa membalas kejahatan dengan kebaikan, itu manusia terang, anak-anak terang.
Matius 5:43-45
5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
Minimal dengan berdoa, sesakit apapun diperbuat kepada kita, kita bisa berdoa, tidak membalas dengan kejahatan.
Matius 5:46-48
5:46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
5:47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian?
5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Memang sakit rasanya bagi daging, diperlakukan tidak adil lalu mau berbuat baik baginya. Tetapi kita mau lakukan, kita mendoakan.
b) Berbuah keadilan. Artinya tidak memihak siapa-siapa, hanya memihak Tuhan, memihak Firman. Ketika kita diperhadapkan dengan suatu persoalan selesaikan dengan Firman Tuhan. Kalau hanya memihak orang lain, itu belum berbuah terang. Lain kali kami hamba Tuhan berbuat demikian, waktu suaminya datang ‘pak isteri saya begini-begini’ kita langsung berpihak pada suami itu ‘keterlaluan isterimu’. Besok lusa datang isterinya ‘om suami saya begini-begini’ gembala tanggapi lagi ‘wah keterlaluan suamimu’. Seringkali hamba Tuhan begitu, berpihak pada siapa yang duluan datang. Apalagi menghadapi masalah keluarga, ini paling sulit. Kalau isteri menghadapi masalah keluarga, harus memilih antara suami atau orang tua, bagaimana ini. Yang dicatat dalam Alkitab terjadi antara mertua perempuan dengan menantu perempuan. Kenapa? Karena kaum Hawa, tidak pernah selesai. Jalan keluarnya adalah Firman, kalau bisa memihak Tuhan, memihak Firman pasti jujur.
c) Berbuah kebenaran. Hidup benar dalam segala hal, benar sesuai Firman, bukan kebenaran sendiri. Rasul Paulus katakan ada orang giat beribadah tetapi tanpa kebenaran Tuhan. Banyak yang jarang ibadah tetapi kalau natal muncul di gereja. Semoga ketika muncul di gereja langsung kena Firman dan bisa datang beribadah terus. Benar itu benar sesuai Firman, bagi saya itu benar, belum tentu bagi orang lain itu sudah benar. Lain kali kita anggap itu sudah benar tetapi Tuhan bilang itu tidak benar. Jadi harus benar sesuai dengan Firman Tuhan.
2. Ayat 11-13 Tuhan memimpin kita di dalam kesucian di bumi ini sehingga kita bisa menikmati kebahagiaan dari pekerjaan penebusan Yesus.
a) Kebahagiaan pertama berilah kami pada hari ini, makanan kami yang secukupnya. Ada pemeliharaan Tuhan.
b) Kebahagiaan kedua ampunilah kami seperti kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami, ada damai sejahtera.
c) Kebahagiaan ketiga lepaskanlah kami dari pada yang jahat, lepas dari segala yang jahat.
Kita pelajari kebahagiaan pertama, makanan kami yang secukupnya. Ini merupakan pemeliharaan Tuhan secara jasmani, terutama secara rohani yaitu lewat Firman penggembalaan. Pemeliharaan itu di dalam penggembalaan, jangan keluar dari penggembalaan. Bawalah hidup kita tergembala, harus jelas tergembala supaya mendapat pemeliharaan dari Tuhan lewat Firman penggembalaan. Dunia yang kita tinggali sekarang ini seperti padang gurun, sulit untuk menabur dan apalagi menuai.
Yesaya 14:17
14:17 yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah?
Sekarang ini serba sulit hidup di dunia ini. Yang kita butuhkan adalah roti dari Sorga. 40 tahun bangsa Israel di padang guru, dipelihara Tuhan dengan roti manna.
Keluaran 16:16-18
16:16 Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa."
16:17 Demikianlah diperbuat orang Israel; mereka mengumpulkan, ada yang banyak, ada yang sedikit.
16:18 Ketika mereka menakarnya dengan gomer, maka orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan. Tiap-tiap orang mengumpulkan menurut keperluannya.
Yang banyak tidak kelebihan, yang sedikit tidak kekurangan, berarti secukupnya. Ini pemeliharaan Tuhan lewat Firman penggembalaan. Mungkin ada yang berkata saya dipelihara lewat kebun saya, saya dipelihara lewat pekerjaan saya. Itu baik, tetapi sampai kapan? Waktu antikristus berkuasa, semua disita, diambil. Banyak orang waktu pandemi covid turun drastis penghasilannya.
Jadi pemeliharaan kita bukan dari apa yang kita miliki di bumi ini. Waktu Yesus dicobai di padang gurun, Yesus berkata manusia hidup bukan dari roti saja tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Pemeliharaan kita dari Firman, Firman itu kekal, tidak pernah habis. Kalau kita gantungkan pemeliharaan hidup kita dari apa yang ada di dunia ini, itu fana. Suatu saat tidak akan sanggup lagi memelihara hidup kita.
Manna itu disebut roti malaikat.
Mazmur 78:23-25
78:23 Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,
78:24 menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;
78:25 setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.
Roti itu menunjuk Firman. Malaikat menunjuk gembala sidang. Jadi roti malaikat adalah Firman penggembalaan. Ini yang sanggup memelihara hidup kita. Bawa hidup kita untuk tergembala. Mungkin sepanjang tahun ini kita tidak tergembala. Lewat momen natal, kita renungkan bagaimana peristiwa natal itu. Yesus dilahirkan di dalam kandang domba lalu dibaringkan di dalam palungan. Apa maksudnya ini? Ini mengajar kepada kita untuk tergembala. Palungan itu tempat makanan domba, kita harus mau tergembala dengan benar dan baik supaya bisa menikmati Firman penggembalaan sehingga kita terpelihara. Biar apapun datang kita tetap terpelihara karena kita makan Firman penggembalaan. Semoga kita mau lebih sungguh-sungguh membawa hidup kita bergairah dalam penggembalaan.
Pertanyaannya Firman penggembalaan yang bagaimana yang harus disiapkan dan disediakan di dalam gereja supaya kita domba-dombanya Tuhan terpelihara? Dalam doa Bapa kami dikatakan berikanlah kami pada hari ini! Ada penekanan pada hari ini. Apa maksudnya bagi kita? Tuhan menciptakan langit dan bumi selama 6 hari, disebut minggu kejadian dan Tuhan beristirahat pada hari ketujuh. Ciptaan yang Tuhan telah ciptakan dikatakan sungguh baik bahkan sungguh amat baik. Namun dirusak oleh setan, sehingga Tuhan menciptakan kembali yang disebut minggu ketebusan.
Hari pertama dan kedua itu zaman Allah Bapa, 2000 tahun, sudah lewat.
Hari ketiga dan keempat itu zaman Allah Anak, 2000 tahun, sudah lewat.
Hari kelima dan keenam itu zaman Allah Roh Kudus, sudah lewat 24 tahun.
Sekarang ini hari keenam minggu ketebusan itulah akhir zaman, waktunya kita sekarang. Sudah lebih 24 tahun, ini bonus, perpanjangan sabar Tuhan. Tidak ada yang tahu kapan Yesus datang, hanya Allah Bapa yang tahu. Yang pasti kita sekarang berada di penghujung hari yang keenam, apa yang kita butuhkan?
Keluaran 16:22
16:22 Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti itu dua kali lipat banyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan datanglah semua pemimpin jemaah memberitahukannya kepada Musa.
Hari keenam manna yang harus dipungut 2 gomer untuk 1 orang. Dua menjadi satu ini bahasa nikah. Jadi Firman penggembalaan yang bagaimana yang harus disediakan dalam gereja? Firman pengajaran yang mengarahkan kita untuk 2 menjadi satu = Firman yang mengarahkan kita bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga, berhasil menjadi Mempelai WanitaNya, tubuh Kristus yang sempurna. Ini tertulis di dalam Alkitab, bukan karangan pendeta. Yang kita butuhkan adalah Firman yang mengarahkan kita menjadi mempelai wanita Tuhan, ini yang disebut Kabar Mempelai, Firman pengajaran yang benar.
Kita sudah menerima Firman penginjilan, kita menjadi orang Kristen karena Kabar baik. Kita sudah lewati itu, tetapi kita sekarang butuh Kabar Mempelai untuk menjadi mempelai wanita Tuhan.
Matius 25:6
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
Yang dibutuhkan tengah malam menghadapi gelapnya malam adalah seruan mempelai, inilah Kabar Mempelai, Firman pengajaran yang benar = makanan yang keras yang menumbuhkan kita sampai dewasa.
Ibrani 5:14
5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
Yang bisa menikah hanya yang sudah dewasa. Makan makanan keras supaya dewasa. Penginjilan itu susu.
Ibrani 5:11-13
5:11 Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
5:13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
Jadi di dalam gereja ada 2 macam makanan rohani yang harus disediakan.
a) Susu atau Firman penginjilan, injil keselamatan. Kalau masih kecil sudah dikasih makanan keras malah sakit. Begitu juga saya sebagai gembala, kalau ada jiwa baru dikasih susu. Gembala seperti ibu yang mengasuh dan merawati anak-anaknya.
I Tesalonika 2:7
2:7 Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.
Kalau sudah menikmati susu, baru meningkat pada makanan keras.
b) I Tesalonika 2:11
2:11 Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa terhadap anak-anaknya, telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang,
Gembala itu seperti bapa, menasihati dan menguatkan. Nasihat itu salah satu isi dari pengajaran. Kalau sudah lama baru diberikan makanan keras supaya bertumbuh rohaninya. Penginjilan itu menyelamatkan, orang berdosa dibawa pada keselamatan. Pengajaran itu makanan keras, menyucikan orang-orang yang sudah selamat sampai sempurna. Sudah sekian lama jadi orang Kristen dalam gereja, ayolah kasih makanan keras, jangan susu terus!
Penginjilan itu penting, tetapi harus meningkat pada makanan keras, Firman pengajaran. Kabar Baik ditingkatkan pada kabar mempelai. Kita merayakan natal malam ini, buktikan kita sudah menikmati makanan rohani, meningkat dari penginjilan kepada makanan keras yaitu Firman pengajaran. Bukti sudah makan Firman pengajaran:
Titus 2:11-12
2:11 Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.
2:12 Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini
a) Bukti pertama tinggalkan kefasikan, tinggalkan dosa. Kalau sudah makan makanan keras ada kekuatan untuk meninggalkan kefasikan, meninggalkan dosa. Bagaimana mau tinggalkan dosa kalau tidak makan Firman, pasti loyo. Kalau dalam kitab Zakharia disuruh lari tinggalkan Babel, Babel itu kefasikan. Bagaimana orang tidak makan mau disuruh lari!
Kalau tidak ada makanan, ketika jatuh dalam dosa tidak akan bisa bangkit lagi!
Amos 8:11-12
8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.
8:12 Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.
Laut itu bicara kefasikan.
Yesaya 57:20
57:20 Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.
Amos 8:13-14
8:13 Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus;
8:14 mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."
Kalau tidak ada makan, begitu jatuh dalam dosa tidak akan bisa bangkit-bangkit lagi. Ini ngerimya, kalau dalam gereja tidak ada makanan rohani, terjadi kejatuhan-kejatuhan dalam dosa dan tidak bertobat. Merayakan natal, natal lagi, tetap tidak berubah, tidak bertobat, karena tidak ada makanan. Jangan-jangan gembala sendiri tidak bertobat. Malah menguatkan hati jemaat untuk berbuat dosa, ini ngeri!
Yeremia 23:14
23:14 Tetapi di kalangan para nabi Yerusalem Aku melihat ada yang mengerikan: mereka berzinah dan berkelakuan tidak jujur; mereka menguatkan hati orang-orang yang berbuat jahat, sehingga tidak ada seorang pun yang bertobat dari kejahatannya; semuanya mereka telah menjadi seperti Sodom bagi-Ku dan penduduknya seperti Gomora."
Tugas saya sebagai hamba Tuhan siapkan makanan rohani bagi sidang jemaat, jangan lapar, kalau lapar jatuh dan tidak akan bangkit-bangkit lagi, tidak ada kekuatan untuk lepas dari kefasikan. Mau lepas tahun 2024, lepaskan juga dosa masa lalu. Akui kepada Tuhan dan akui kepada sesama, setelah diampuni jangan diperbuat lagi.
b) Hidup bijaksana. Bijaksana bukan diukur dari tinggi sekolahnya. Bijaksana yang dimaksud ini apa?
Matius 7:24
7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
Orang bijaksana itu adalah orang yang mendengar Firman dan melakukannya. Ini orang bijaksana, orang yang tahan uji dan tahan banting. Ujian memang harus ada untuk memurnikan iman kita. Kalau tidak ada makanan, begitu ujian datang langsung tinggalkan Yesus. Bahasa yang sering muncul waktu ujian datang ‘Tuhan tidak baik, Tuhan tidak adil. Kenapa yang lain ditolong saya tidak ditolong’. Kalau Tuhan tolong yang lain kita juga pasti ditolong, Tuhan tidak pandang bulu, yang mau taat pasti ditolong Tuhan.
Banyak ujian kita hadapi, biarlah kita makan makanan rohani supaya kuat! Itu berarti kita domba yang tergembala, domba yang dengar-dengaran.
Yohanes 10:3-5
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."
Telinga kita hanya untuk mendengar suara gembala, mendengar suara Firman penggembalaan dan dengar-dengaran. Jangan dengar suara-suara asing. Lain kali jemaat sudah tidak bisa makan Firman karena mendengar suara asing, misalnya gosip tentang gembala. Coba kalau pakai hati nurani, koq tega! Suara orang yang tidak bergumul untuk keselamatan jiwa kita lebih di dengar dari pada gembala yang bergumul untuk keselamatan jiwa kita. Gembala setiap hari berdoa, pagi, siang, sore menyebut nama jemaat, lalu kita lebih percaya orang lain yang bergosip tentang gembala. Kalau saya mau katakan mana hati nuraninya!
Untuk gembala bisa memberi makan domba-domba, dia harus menjadi teladan.
I Timotius 4:12
4:12 Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
Biarlah kita mau hidup bijaksana, hanya mau mendengar Firman penggembalaan dan tidak mau mendengar suara asing, gosip, ajaran palsu, apalagi suara daging kita sendiri.
Gembala dan jemaat yang hidup tergembala, pasti bijaksana. Apa itu bijaksana? Tahu batasan-batasannya. Dalam pergaulan tahu memberi batas, membatasi perkataan dan perbuatan hanya sesuai Firman, jangan kebablasan, jangan lewat batas, harus dijaga! Saya sebagai hamba Tuhan dijaga. Saya katakan pada jemaat yang Tuhan percayakan untuk saya gembalakan, kalau kaum wanita ada masalah sana pergi curhat sama isteri saya, nanti isteri saya sampaikan kepada saya. Kalau tidak dijaga batas, bahaya! Apalagi kalau gembala tidak disucikan matanya.
Saya juga selalu ingatkan pada hamba Tuhan muda, kepada kaum muda jangan sembarang saja di situ, harus jaga batas, jaga kesucian.
Harus ada batas perkataan dan perbuatan sesuai Firman. Ini yang menjadi prihatin dalam diri saya, kadangkala orang Kristen merayakan natal sudah kelewat batas, sudah berbuat dosa, sudah menyakiti hati Tuhan! Ini keadaan yang terjadi di akhir zaman ini dan tidak bisa kita pungkiri!
Yeremia 5:31
5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?
Tidak ditunjukan kesalahannya dan orang Kristen suka yang demikian. Coba lihat dalam perayaan natal, mana yang lebih disukai, Firman yang menyucikan atau yang diberkati, luar biasa, tetapi dikuatkan hati sidang jemaat untuk berbuat dosa, tidak ditegur, tidak dinasihati. Ini yang kita perhatikan, ada rasa prihatin. Lot berkeluh kesah melihat orang Sodom dan gomora. Seharusnya kita berkeluh kesah melihat keadaan ini, apakah Tuhan mau yang seperti itu.
Yeremia 23:14-15
23:14 Tetapi di kalangan para nabi Yerusalem Aku melihat ada yang mengerikan: mereka berzinah dan berkelakuan tidak jujur; mereka menguatkan hati orang-orang yang berbuat jahat, sehingga tidak ada seorang pun yang bertobat dari kejahatannya; semuanya mereka telah menjadi seperti Sodom bagi-Ku dan penduduknya seperti Gomora."
23:15 Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta alam mengenai para nabi itu: "Sesungguhnya, Aku akan memberi mereka makan ipuh dan minum racun, sebab dari para nabi Yerusalem telah meluas kefasikan ke seluruh negeri."
Justru dari hamba Tuhan dosa menyebar kepada seluruh jemaat. Karena dosa tidak ditegur, malah dibiarkan! Biar kita hiasi natal dengan dekor yang indah, tetapi kalau yang dilakukan di dalamnya adalah perbuatan-perbuatan dosa, maka Yesus menangis sedih! Mungkin ada yang berkata ah pak pendeta itu ba tembak-tembak saja, jemaatnya sedikitlah, macam-macam! Kami ini banyak, buktinya kami diberkati. Makin banyak malah makin bertambah dosa!
Hosea 4:7
4:7 Makin bertambah banyak mereka, makin berdosa mereka kepada-Ku, kemuliaan mereka akan Kutukar dengan kehinaan.
Saya bukan anti banyak jiwa, saya juga berdoa supaya dikirim jiwa-jiwa datang. Tetapi jangan sampai makin bertambah jiwa, makin berdosa!
Hosea 4:8
4:8 Mereka mendapat rezeki dari dosa umat-Ku dan mengharapkan umat-Ku itu berbuat salah.
Gereja ini tempat memperbaiki yang salah lewat Firman. Firman itu menyatakan dosa, dan memperbaiki. Kalau selama ini bertahun-tahun kita rayakan natal dengan berbuat dosa, biarlah momen natal malam ini kita ini diperbaiki dan didik di dalam kebenaran.
II Timotius 3:16
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Kenapa hamba Tuhan tidak berani menyatakan kesalahan? Karena dia sendiri berbuat salah, ada dosa yang ditutupi! Kalau dosa sudah diselesaikan maka berani menyatakan kesalahan untuk diperbaiki dengan kasih sayang. Bagaimana cara memperbaikinya?
II Timotius 4:2
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Di sini kurangnya kami hamba Tuhan, tidak bisa sabar! Pokoknya setelah berkhotbah jemaat harus berubah, kalau tidak berubah neraka! Kalau belum berubah sampaikan terus dengan kesabaran. Bisa Firman yang bekerja, bukan kekuatan kita.
Ini bukti kita makan Firman, tinggalkan kefasikan dan hidup bijaksana, tahu batas. Tuhan Yesus sudah mau datang, apakah batasnya mantap atau sudah miring-miring. Seperti Tabernakel ada pagar sekeliling, dibatasi supaya tidak bisa sembarang masuk. Masuk lagi ke ruangan suci, lebih dipagari lagi dengan papan jenang dan tudung 4 lapis, tujuannya untuk ke ruangan suci kesempurnaan.
Kalau kita mau menjaga batas dalam pergaulan maka arahnya jelas ke Yerusalem yang baru, kota yang bersambung rapat!
Mazmur 122:3
122:3 Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat,
Wahyu 21:16
21:16 Kota itu bentuknya empat persegi, panjangnya sama dengan lebarnya. Dan ia mengukur kota itu dengan tongkat itu: dua belas ribu stadia; panjangnya dan lebarnya dan tingginya sama.
Momen natal sore hari ini, bertahun-tahun kita merayakan natal, kita evaluasi apa yang kita cari dalam setiap ibadah natal? Makanan rohani atau makanan yang jasmani? Seringkali dalam ibadah natal yang paling pusing untuk diurus itu makanannya. Yang penting ada Firman yang dibukakan maka makanan yang jasmani pasti Tuhan sediakan. Bekerjalah untuk makanan yang membawa pada hidup yang kekal.
Yohanes 6:26
6:26 Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.
Kadang orang Kristen mencari Yesus karena mau menikmati makanan jasmani.
Yohanes 6:27
6:27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."
Kita cari makanan yang membawa pada hidup yang kekal, itulah makanan yang rohani. Berikanlah pada kami hari ini makanan kami yang secukupnya, Tuhan berikan pada kita Firman penggembalaan, Firman pengajaran yang benar, Kabar Mempelai untuk membawa kita menjadi mempelai wanita bagi Yesus Mempelai Pria Sorga, masuk pesta nikah Anak Domba Allah, masuk kerajaan 1000 tahun damai, masuk kerajaan soga yang kekal, Yerusalem Baru. Kerinduan kita untuk mencapai kota Yerusalem yang Baru.
Yesus sudah mau datang, kedatanganNya sudah di ambang pintu, orang yang makan dia siap menyambut kedatangan Yesus. Kalau dia tidak mau makan, tidak akan pernah menyambut kedatanganNya di awan-awan yang permai, pasti ketinggalan. Biarlah kita mau makan makanan yang rohani.
Sebagai hamba Tuhan saya sudah melakukan tugas saya menyajikan Firman Tuhan. Semoga Roh Kudus memberikan pengertian lebih lanjut dan kita bisa mencerna makanan rohani. Sari-sari makanan dicerna menjadi makanan rohani bagi kita, menjadi kekuatan kita bisa melayani sampai garis akhir kehidupan kita.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
JADWAL IBADAH Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci → Pk. 17.00 Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30 Minggu : Ibadah Raya → Pk. 10.00 Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar