20241225

Kebaktian Natal Persekutuan, Kamis 26 Desember 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu



Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Tema: Kami datang untuk menyembah Dia

 

Matius 2:2

2:2 dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."

 

Kedatangan Yesus pertama kali disambut dengan penyembahan, kedatangan Yesus kedua kali juga akan disambut dengan penyembahan.

Wahyu 19:6-7

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

 

Status Yesus tidak berubah, Dia datang pertama kali statusnya adalah Raja yang disembah para orang Majus. Kedatangan Yesus kedua kali juga sama, Dia Raja segala raja dan Dia Mempelai Pria Sorga. Berarti ada mempelai wanitaNya, pengantin Anak Domba, itulah Gereja yang sempurna, yang disebut Tubuh Kristus yang sempurna. Suatu level rohani tertinggi yang bisa dicapai oleh gereja Tuhan. Seringkali pada gereja Tuhan diajarkan Yesus Juruselamat, Yesus pemberi berkat, Yesus Tabib yang ajaib, padahal statusNya yang tertinggi adalah Mempelai Pria Sorga, Raja segala raja. Dia Kepala dan kita mau dibawa menjadi tubuhnya. Kepala dan tubuh tidak bisa terpisah 1 detikpun. Jadi kita mau dibawa pada penyatuan Tubuh Kristus yang sempurna dengan Yesus sebagai Kepala. Tidak terpisah 1 detikpun, kalau terpisah maut! Itulah sebabnya keadaan manusia di bumi yang terpisah dengan Tuhan ditandai dengan air mata, perkabungan, ratap tangis.

 

Dengan kita merayakan berarti kedatangan Yesus lebih dekat lagi. Yesus akan datang sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga. Pertanyaannya sudahkah kita siap sedia menyambutNya sebagai TubuhNya, gereja yang sempurna, Mempelai wanita Tuhan. Untuk bisa menyambutNya kita harus banyak menyembah Tuhan. Menyembah Tuhan itu menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan. Diterjemahkan dari bahasa Yunani yaitu Proskoneho artinya seperti anjing menjilat kaki tuannya atau seperti isteri menyerah sepenuh kepada suaminya.

 

Banyak kali gereja hanya tahu doa permohonan, memohon kesembuhan, memohon berkat, memohon perlindungan dan sebagainya. Memohon, hanya meminta, tidak sampai pada penyembahan, penyembahan itu memberi. Biarlah kita tingkatkan doa kita sampai pada doa penyembahan, kita memberi sampai menyerahkan seluruh hidup kita.

 

Orang-orang majus datang dari timur untuk yang menyembah Yesus. Timur itu tempat matahari terbit. Matahari menunjukan Allah Bapa di dalam kasihNya.

Mazmur 84:12

84:12 Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.

 

Tetapi jangan kita artikan matahari di luar sana adalah Tuhan Allah sehingga kita mau menyembah matahari, bukan! Maksudnya matahari itu bersinar pada semua orang, mau yang baik, maupun yang jahat semua mendapat pancaran cahaya matahari. Itu menunjuk kasih Allah yang sempurna ditujukan pada seluruh manusia. Tinggal tergantung dari kita, bagaimana menyikapi kasih Tuhan.

 

Jadi menyembah Tuhan adalah hubungan kasih dengan Tuhan. Hubungan kasih kita dengan Tuhan harus lebih ditingkatkan lagi. Kenapa demikian? Sebab akan terjadi di akhir zaman ini kasih menjadi dingin dan kedurhakaan meningkat.

Matius 24:12

24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

 

Kita lihat bukti kasih menjadi dingin, kejahatan manusia menjadi-jadi. Kalau zaman saya masih kecil dulu, kalau nonton berita agak jarang tentang pembunuhan. Sekarang hampir tiap hari berita pembunuhan, nonton di televisi, baca di internet bahkan yang terjadi di sekitar kita, perampokan, pembunuhan sampai mutilasi. Itu menunjukan kasih semakin dingin, kedurhakaan meningkat. Untuk kita tidak mengalami dinginnya kasih maka penyembahan kita harus kita tingkatkan.

 

Lalu bagaimana cara menyembah Tuhan yang benar?. Yesus ajarkan cara berdoa yang benar lewat doa Bapa kami, didalamnya sudah terkandung doa penyembahan. Doa Bapa kami bukan hanya sekedar kita lafalkan di gereja tetap kita harus mengerti apa maknanya, apa pengertian yang terdalam dalam doa Bapa kami.

 

Ada 2 bagian besar Doa Bapa Kami.

1.      Matius 6:9-10

6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,

6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

 

Bagian besar pertama yaitu suasana sorga di mana Tuhan bertakhta. Tuhan tunjukan inilah suasana sorga. Dikatakan di bumi seperti di sorga, maksudnya supaya kita yang ada di bumi ini bersuasana sorga. Lewat doa Bapa kami ini kita ditunjukan bagaimana itu suasana Sorga.

 

Dulu Musa disuruh oleh Tuhan membangun kemah suci atau kemah Syahadat atau disebut juga Baitul Mukadis. Kalau dalam bahasa Inggris disebut Tabernacle. Tuhan menyuruh Musa membangun Tabernakel supaya Tuhan diam di tengah-tengah bangsa Israel dan ibadah orang Israel adalah bayangan dari apa yang ada di Sorga.

Ibrani 8:5

8:5 Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."

 

Ibadah kita di bumi adalah bayangan apa yang ada di sorga. Tabernakel sudah hancur, alat-alatnya sudah hancur, sekarang dalam bentuk pengajarannya. Tertulis di dalam Alkitab berarti milik semua gereja, tinggal kita mau dibukakan atau tidak.

 

Tempat Tuhan bertakhta ditunjukan dengan ruangan maha suci. Di dalamnya ada alat yang namanya Tabut Perjanjian yang terdiri dari 2 komponen:

a)      Tutup pendamaian dengan 2 kerub dari emas murni. Menunjukan Allah Tritunggal dalam pribadi Yesus Mempelai Pria Sorga.

b)      Tabutnya yang terbuat dari kayu penaga yang disalut dengan emas murni dari dalam dan luar sehingga tidak kelihatan lagi kayunya, hanya emas. Kalau disatukan, tutup dan tabutnya, sama. Artinya gereja mau dibawa sama mulia dengan Yesus, menyatu dengan Yesus selama-lamanya.

 

Sudah Yesus peragakan bahwa kemuliaan itu didapatkan lewat doa penyembahan. Saat Yesus naik ke atas gunung dan berdoa, Dia berubah rupa dan dipermuliakan. Ayo kita tingkatkan penyembahan kita. Lewat doa penyembahan Tuhan sedang menarik kita untuk bisa sampai ke takhta sorga. Kita hidup di bumi ini tetapi bersuasana kerajaan Sorga. Apa itu suasana kerajaan sorga?

a)      Bapa kami yang di sorga. Bapa itu adalah Bapa segala terang. Jadi begitu kita menyapa Bapa kami yang di sorga, maka kita harus menjadi anak-anak terang. Kita hidup di bumi ini sebagai anak-anak terang, bukan anak-anak gelap!

 

Yakobus 1:17

1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.

 

Kalau semua orang Kristen menjadi anak-anak terang, pemerintah tidak kesulitan, bapak polisi tidak sulit menangani masyarakat karena semua terang. Anak-anak terang artinya hidup di dalam kebenaran. Sekolah yang benar, bekerja yang benar, nikahnya benar, pelayanannya benar, berlalu lintas yang benar, identitasnya benar, semua benar, aman! Tidak akan ada orang dibawa masuk dalam penjara, karena semua benar.

 

Kita berdoa Bapa kami yang di dalam Sorga, sudahkah kita menjadi terang? Dalam hidup sehari-hari apakah sudah menjadi anak-anak terang? Atau jangan-jangan jadi anak-anak gelap. Sehingga orang di luar sana berkata jangan mau kerja sama dengan orang Kristen, orang Kristen pendusta. Seharusnya kita menjadi anak-anak terang!

 

b)      Dikuduskanlah namaMu. Artinya kita harus menjaga kekudusan nama Tuhan lewat perilaku kita sehari-hari. Sebagai hamba Tuhan, pelayan Tuhan, anak-anak Tuhan jaga kekudusan nama Tuhan.

Yesaya 52:5

52:5 Tetapi sekarang, apakah lagi urusan-Ku di sini? demikianlah firman TUHAN. Umat-Ku sudah dirampas begitu saja. Mereka yang berkuasa atas dia memegahkan diri, demikianlah firman TUHAN, dan nama-Ku terus dihujat sepanjang hari.

 

Seringkali kita menjadi orang Kristen, hamba Tuhan, pelayan Tuhan, justru karena ulah kita nama Tuhan dihujat. Bukan kita yang menguduskan nama Tuhan tetapi kita menjaga kekudusan nama Tuhan.

 

Jadi gembala jaga kekudusan nama Tuhan. Lain kali justru gembala yang membuat orang menghujat nama Tuhan. Orang berkata ‘katanya hamba Tuhan tetapi koq kelakuannya begitu!’. Juga pengerja jaga kekudusan nama Tuhan, jangan karena ulah kita akhirnya nama Tuhan dihujat! Orang lain melihat ini habis ibadah koq ribut, selesai gereja malah bertengkar, merayakan natal koq begini, koq begitu, akhirnya nama Tuhan yang dihujat.

 

Biarlah kita menjaga kekudusan nama Tuhan dengan perilaku kita. Terutama kami hamba Tuhan harus menjaga kekudusan nama Tuhan. Hamba Tuhan itu sebagai pemikul perkakas rumah Tuhan. Bagaimana caranya menjaga kekudusan nama Tuhan

Yesaya 52:11

52:11 Menjauhlah, menjauhlah! Keluarlah dari sana! Janganlah engkau kena kepada yang najis! Keluarlah dari tengah-tengahnya, sucikanlah dirimu, hai orang-orang yang mengangkat perkakas rumah TUHAN!

 

Hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang melayani dalam rumah Tuhan, jangan menjamah yang najis! Segera menjauh dari kenajisan!

Yesaya 52:12

52:12 Sungguh, kamu tidak akan buru-buru keluar dan tidak akan lari-lari berjalan, sebab TUHAN akan berjalan di depanmu, dan Allah Israel akan menjadi penutup barisanmu.

 

Ini hasil yang kita dapatkan kalau kita menjaga kekudusan nama Tuhan, Imanuel, Allah beserta kita. Betul-betul menjadi kenyataan Tuhan beserta dengan kita, berada di barisan depan dan menjadi penutup barisan.

 

Ayo segera menjauh dari kenajisan! Baik saya gembala, saya juga dibantu oleh pengerja dan tua-tua, mari kita sama-sama menjauh dan keluar dari kenajisan. Jangan ada kenajisan supaya kita bisa menjaga kekudusan nama Tuhan. Itulah suasana sorga, hidup di bumi tetapi bersuasana sorga.

 

c)      Datanglah kerajaanMu. Setiap kerajaan ada aturannya dan aturan itu harus ditaati. Negara kita negera hukum yang harus ditaati dan dipatuhi, kalau dilanggar ada sanksinya. Kerajaan Sorga lebih dari negara di bumi, ada aturannya. Kerajaan sorga aturannya adalah Firman. Datanglah kerajaanMu artinya kita mau taat pada peraturan sorga, taat pada Firman Tuhan yang kita pegang.

 

Kalau disimpulkan, penyembah Tuhan yang benar adalah orang yang hidup benar, taat, suci, benar apapun resikonya. Daging kita memang tidak mampu, tetapi kalau dari kita ada kemauan maka Tuhan memberikan kemampuan lewat Roh Kudus.

 

Orang Majus mau datang menyembah Yesus sebagai Raja. Ini beresiko sebab di Yerusalem ada raja yaitu Raja Herodes. Coba kita ditaruh diposisi orang Majus, kita datang di suatu negara lalu bertanya-tanya di ibu kotanya ‘kami datang mau berjumpa dengan Presiden atau raja yang baru lahir. Tentu Presiden atau raja yang berkuasa di situ pasti marah. Kita bisa dituduh sebagai mata-mata atau kejahatan berat, kalau di Indonesia dianggap makar. Dan hukumannya pasti mati, dibunuh oleh raja Herodes. Tetapi mereka berani menerima resiko ini, mereka datang menyembah Yesus sebagai Raja.

 

Bagaimana dengan kita, hidup benar resikonya apa, tetap saya mau hidup suci, tetap saya mau taat pada Firman! Mungkin kita diperhadapkan aturan dunia dan aturan Firman. Kalau kita taati aturan dunia, kita melawan aturan Firman, mana yang lebih kita pilih? Daniel diperhadapkan dengan 2 aturan, aturan Sorga dia harus menyembah Tuhan Raja segala raja. Aturan dunia yang dikeluarkan oleh raja tidak boleh menyampaikan permohonan kepada siapapun selain kepada raja. Resikonya dia dibuang ke gua singa. Tetapi Tuhan pelihara, dia tidak mati, singa-singa dikatubkan mulutnya. Bahkan dia dikeluarkan, diangkat dan punya kedudukan lebih tinggi. Jangan takut, kalau kita menuruti aturan sorga pasti Tuhan bela, pasti Tuhan melindungi kita.

 

2.      Matius 6:11-13

6:11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya

6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;

6:13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]

 

Sesudah kita diajar untuk hidup bersuasana sorga, Tuhan tahu kita tidak mampu. Maka pada bagian kedua Tuhan memimpin kita dalam kesucian di dunia ini, sehingga kita bisa menikmati kebahagiaan hasil pekerjaan penebusan Yesus. Biarlah malam natal ini kita merasakan kebahagiaan hasil penebusan Tuhan Yesus.

 

Di mana tempat kita dipimpin dalam kesucian, di mana tempat kita mendapatkan kebahagiaan?

Matius 2:6

2:6 Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel."

 

Yesus yang kita sembah, disebut pemimpin yang menggembalakan umatNya. Kita ini mau dipimpin oleh Tuhan Yesus dalam kesucian untuk merasakan kebahagiaan hasil pekerjaan penebusan. Tempat kita dipimpin dalam kesucian, tempat kita mendapatkan kebahagiaan adalah penggembalaan. Sebagai orang Kristen harus tergembala, jangan jadi Kristen liar yang tidak jelas penggembalaannya.

 

Di dalam Tabernakel, penggembalaan ditunjukan dengan ruangan suci, ada 3 macam alat di dalamnya, sudah hancur semuanya tetapi sekarang dalam bentuk pengajarannya.

 

Jadilah kehidupan yang tergembala maka kita akan mendapatkan 3 kebahagiaan dari Tuhan.

a)      Matius 6:11

6:11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya

 

Ada makanan secukupnya. Domba kalau tergembala tidak usah dia bingung, makanan sudah disediakan gembalanya. Kalau dia di luar mencari makan sendiri, belum lagi ketakutan menghadapi pemangsa. Tetapi kalau di dalam kandang penggembalaan, tinggal gembala teriak panggil namanya, datang dan dikasih makan, sudah tersedia makanan.

 

Ada makanan secukupnya artinya ada pemeliharaan Tuhan secara jasmani, terutama secara rohani! Lewat apa Tuhan memelihara? Waktu bangsa Israel keluar dari Mesir, 40 tahun mereka di padang gurun Tuhan pelihara lewat manna. Kemudian dalam Yohanes pasal 6 Yesus bersaksi, akulah roti yang turun dari Sorga. Jadi  kita dipelihara lewat roti yang turun dari Sorga, roti kehidupan.

Yohanes 6:35,54-56

6:35 Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.

6:54 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.

6:55 Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.

6:56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.

 

Ini makanan sesungguhnya yang Tuhan sediakan, Yesus adalah Firman yang lahir menjadi manusia. Jadi makanan yang memelihara rohani kita adalah Firman Tuhan dan perjamuan suci. Dalam Tabernakel ditunjukan dengan alat meja roti sajian. Yang dulu dibangun oleh Musa sudah hancur. Tetapi di zaman gereja mula-mula muncul kembali dalam bentuk ketekunan yaitu ketekunan dalam pengajaran rasul-rasul dan pemecahan roti. Sekarang dalam bentuk ketekunan dalam Firman pengajaran dan perjamuan suci. Tugas kami hamba Tuhan menggelar ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci, karena domba-dombanya Tuhan harus dipelihara. Kami dipercaya menjaga domba-dombanya Tuhan, harus dipelihara, sediakan Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci. Itu kebahagiaan.

 

Kalau kita bisa makan itu kebahagiaan. Berapa banyak orang di dunia yang kelaparan. Kalau makan pasti kuat, bisa melayani dan bertumbuh, rohani bertumbuh, jasmani bertumbuh. Kenapa rohani sulit bertumbuh? Karena tidak mau makan. Kenapa tidak mau makan?

1)      Gembala tidak mau sediakan.

2)      Sudah disediakan domba-dombanya tidak mau makan.

 

b)      Matius 6:12

6:12  dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;

 

Ada damai sejahtera = tanpa dosa. Dosa kalau diselesaikan maka kita damai. Ini pekerjaan Roh Kudus. Roh Kudus menerangi sampai ke dalam hati tempat yang paling dalam menyembunyikan dosa!

Ibrani 4:13

4:13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

 

Dalam Tabernakel terkena pada pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya. Kita bersekutu di dalam Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-karuniaNya. Kita mendapat air yang jernih untuk diminum. Kalau dosa dipertahankan, kering! Daud berkata ketika aku berdiam diri (artinya tidak mau mengaku dosa) maka tulang-tulangnya kering. Tetapi kalau dosa diselesaikan, air Roh Kudus membasahi apa-apa yang sudah kering, menjadi segar kembali.

 

Ingat perempuan Samaria di tepi sumur, dia mengaku ‘aku haus, berikanlah aku air itu’ dan Yesus berkata ‘berikanlah Aku air maka engkau akan mendapatkan air yang memancar dan membawa pada hidup yang kekal’. Perempuan itu berkata, berikan aku air supaya aku tidak haus lagi. Tanpa Roh Kudus pasti haus. Buktinya betapa hausnya perempuan ini, bukti keringnya waktu Yesus berkata ‘panggil suamimu’. Dia menjawab, aku tidak punya suami. Tepat katamu tidak bersuami, 5 kali engkau kawin cerai, yang sekarang ini bukan suami yang sah! Itu buktinya kering, berbuat dosa sampai puncaknya dosa! Dosa makan minum dan kawin mengawinkan, kering semuanya. Kita butuh Roh Kudus untuk menerangi semua yang gelap untuk diakui kepada Tuhan dan kepada sesama.

 

Dosa itu adalah hutang yang tidak bisa kita bayar dengan berapapun, bahkan dengan nyawapun tidak bisa. Buktinya ada neraka, penghukuman kekal. Tidak ada yang masuk neraka kalau sudah 1 tahun boleh keluar, karena berkelakuan baik dapat remisi, tidak ada! Di neraka itu selamanya! Yang tertinggal saat Yesus datang akan masuk aniaya antikristus sampai dipancung kepalanya, tidak akan bisa dibayar dengan apapun, bahkan dengan darah kita sendiri.

 

Cara menyelesaikan dosa hanya dengan darah Yesus. Bagaimana cara memanfaatkan darah Yesus? Saling mengaku dan saling mengampuni. Momen natal ini kita gunakan dengan saling mengaku dan saling mengampuni. Bereskan hutang-hutang dosa kita, jangan ada lagi. Masuk tahun 2025 sudah tidak dipikirkan lagi, sudah lunas hutang dosa sudah diselesaikan semua. Ada hutang jasmani saja kita sudah mikir. Begitu juga hutang dosa, Tuhan tuntut terus! Selesaikan!

 

Kita tidak mampu menyelesaikan hutang dosa,

Matius 11:28

11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

 

Dosa itu membuat kita letih lesu dan beban berat, suasana kutukan! Manusia waktu di taman Eden awalnya bahagia. Tetapi begitu jatuh dalam dosa mereka dikutuk sehingga letih lesu beban berat.

 

Matius 11:29-30

11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."

 

Cara menyelesaikan hutang dosa dengan datang kepada Yesus, belajar kepadaNya. Belajar apa? Belajar rendah hati dan lemah lembut. Rendah hati itu kemampuan mengaku dosa kepada Tuhan dan kepada sesama. Setelah diampuni jangan diperbuat lagi! Surat hutang dosa dipaku di kayu salib, dihapus oleh darah Yesus. Kita akui kepada Tuhan, akui kepada sesama, selesai, surat dipaku di kayu salib.

 

Hutang dosa kita sudah dihapus, tetapi seringkali hutang dosa orang lain kita bawa-bawa! Kita menjadi penagih yang kejam! Padahal hutang dosa kita berapa banyakpun kita perbuat, berapa kali kita perbuat, kalau kita akui Tuhan mau hapus, Tuhan mau ampuni, mau Tuhan tutup dengan darahNya, tetapi dosa orang malah dibawa-bawa. Makanya Tuhan ajar lagi yang kedua, belajar lemah lembut, kemampuan untuk mengampuni dan melupakan dosa orang lain. Ampuni dan lupakan, jangan dibawa-bawa, jangan diungkit-ungkit.

 

Jangan menjadi penagih hutang yang kejam.

Keluaran 22:25

22:25 Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umat-Ku, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai seorang penagih hutang terhadap dia: janganlah kamu bebankan bunga uang kepadanya.

 

Seringkali justru kami hamba Tuhan yang menjadi penagih hutang yang kejam! Apa artinya ini? Orang berdosa adalah orang yang berhutang dan dia tidak bisa membayar hutangnya. Yang dia butuhkan adalah belas kasihan dan kemurahan. Kemurahan Tuhan itu kita dapatkan pada Firman. Kami hamba Tuhan jangan menjadi penagih hutang yang kejam. Artinya beritakanlah Firman dengan nada kemurahan. Bukan menyetujui dosa, tetapi sampaikan Firman dengan nada kemurahan. Apa artinya itu? Artinya jangan ancam mengancam. Kadangkala jemaat bukan takut pada Firman tetapi takut pada gembala.

 

Coba kita teladani Yesus, waktu menghadapi perempuan Samaria, Yesus tidak berkata ‘awas kau yah sudah 5 kali kawin cerai!’ tidak seperti itu. Waktu perempuan itu berkata ‘berikanlah aku air itu supaya aku tidak haus lagi’ Yesus berkata ‘panggil suamimu’ mulai masuk penyucian. Aku tidak punya suami. Tepat katamu, engkau tidak punya suami sebab sudah 5 kali kawin cerai, yang sekarang ini bukan suami yang sah. Perempuan itu berkata ‘nyata padaku bahwa engkau seorang nabi’. Lalu Yesus perkenalkan diriNya Aku adalah Mesias.

 

Dosa itu beban, dia datang dengar Firman dia rindu supaya bebannya terlepas. Seringkali juga tidak mengancam, tidak dimarahi tetapi membijaksanai Firman. Takut jemaat keluar sehingga tidak berani menyampaikan Firman yang menunjuk dosa, akhirnya dibijaksanai Firman, diputar ke sana, diputar ke sini. Itu juga sama penagih hutang yang kejam! Dosa ditutup-tutupi, tidak disentuh, tidak dikoreksi.

 

Semoga kami sebagai hamba Tuhan, terutama saya yang menyampaikan Firman jangan menjadi penagih hutang yang kejam. Jemaat datang dalam keadaan berdosa, sampaikan Firman dengan nada kemurahan. Nyatakan dosanya tetapi tunjukan ini cara memperbaiki. Dosa ditunjuk tetapi diberikan jalan keluarnya untuk diperbaiki. Kalau hanya jangan begini, jangan begitu, awas kalau begitu. Lalu jemaat itu mau bikin apa kalau semuanya jangan. Ditunjukan ini jangan, yang seperti ini yang benar.

II Timotius 3:16

3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

 

Pertama ditunjuk kesalahannya, ini hutangmu tetapi tenang, ada cara menyelesaikannya.  Setelah ditunjukan dosanya diperbaiki. Fungsi gereja ini untuk apa? Untuk memperbaiki orang-orang yang rusak! Kita orang-orang yang rusak datang beribadah supaya diperbaiki, bukan diusir, diancam, dimarah-marah. Diperbaiki, yang jatuh diangkat. Setelah diperbaiki, dididik di dalam kebenaran. Inilah menyampaikan Firman dengan nada kemurahan.

II Timotius 4:2

4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

 

Memang tidak bisa langsung, untuk mengubah seseorang itu pekerjaan Firman dan Roh Kudus serta kasih Allah, bukan pekerjaan kami hamba Tuhan. Kami hanya menyampaikan Firman dan berdoa, biar Tuhan yang bekerja. Ada yang begitu mendengar Firman dia langsung sadar, menyesal, minta ampun. Ada yang harus diulang-ulang. Sekelas murid-murid saja diulangi Firman, masih tetap degil dan keras hati. Ada 4 kali pemberitahuan dari Yesus, Aku akan mati dan 3 hari kemudian bangkit. Tetapi waktu Yesus bangkit mereka tidak percaya. Dan Yesus mencela kedegilan dan kekerasan hati mereka. Kalau tidak diulang dengan kesabaran, bagaimana bisa sadar.

 

Kenapa kami hamba Tuhan bisa menjadi penagih hutang yang kejam? Karena Firman yang diajarkan belum dipraktekan. Sama seperti ahli Taurat dan orang Farisi, taruh kuk beban di pundak umat tetapi tidak menyentuhnya dengan 1 jaripun.

Matius 23:4

23:4 Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya.

 

Apalagi soal pendamaian. Hamba Tuhan itu dipercaya pelayanan pendamaian, dipercaya berita pendamaian. Kalau kami hamba Tuhan tidak praktekan, mau mengajar pendamaian apa. Mengajar damai di bumi, tetapi hamba Tuhan sendiri tidak berdamai, benci orang, pahit hati. Bagaimana mau mengadakan pelayanan pendamaian, bagaimana mau memberitakan berita pendamaian! Banyak kali justru kami hamba Tuhan menjadi penagih hutang yang kejam, jemaat tidak tertolong tetapi malah bertambah bebannya!

 

Juga bagi jemaat, kalau ada yang datang mengaku dosa segera ampuni. Jangan pungut riba, jangan tambah beban bunga uang ‘saya ampuni kau tetapi syarat begini. Segera ampuni dan lupakan! Sebagaimana Yesus di kayu salib, Dia mengampuni dan melupakan dosa kita ‘Bapa ampunilah mereka, mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat’. Penyaliban itu metode hukuman mati paling menyiksa sebab mati perlahan-lahan, tetapi Yesus mau lakukan untuk kita.

 

Malam natal ini lepaskan pengampunan. Mungkin tadi datang ibadah ada kles dengan isteri atau dengan suami, berikan pengampunan. Oh tidak bisa, kali ini saya tidak mau ampuni dia, saya mau kasih pelajaran, saya mau kasih tinggal 3 bulan lamanya. Pulang-pulang sudah ada penggantinya. Penyelesaiannya bukan begitu tetapi saling mengaku dan saling mengampuni. Rumus nikah itu harusnya 1+1=1. Antara suami dan isteri hanya ada salib Kristus. Apapun persoalannya datang pada salib, saling mengaku dan saling mengampuni, beres semua.

 

Kalau hutang dibereskan semua menjadi enak dan ringan. Nikahnya enak dan ringan, pelayanannya enak dan ringan. Pelayanan bisa dia nikmati sampai penyembahan juga bisa dia nikmati.

 

c)      Matius 6:13

6:13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]

Jauh dari pencobaan dan lepas dari kejahatan. Orang di dunia ini semua mencari kebahagiaan, rela membelanjakan berapapun untuk mendapat kebahagiaan. Wisata kuliner di mana-mana, cari kebahagiaan lewat makan-makan. Di dunia ini juga orang mencari kedamaian, rela membayar berapapun supaya damai, rekreasi.

 

Jauh dari pencobaan dan lepas dari kejahatan ini adalah hasil ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Menyembah = berjaga-jaga. Menyembah itu supaya kita jangan jatuh di dalam pencobaan.

Markus 14:37

14:37 Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam?

 

Berjaga-jaga 1 jam ini bukan doa permohonan, ini doa penyembahan.

Markus 14:38

14:38 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."

 

Pencobaan itu datang karena manusia mengikuti keinginan daging.

Yakobus 1:13-15

1:13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun.

1:14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.

1:15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.

 

Keinginan ini yang membuat jatuh dalam pencobaan. Bedakan kebutuhan dan keinginan. Padahal di rak sepatu sudah ada berapa pasang sepatunya, tetapi karena pas natal ada promo, dibeli lagi, padahal itu hanya keinginan! Akhirnya sepatu lama tidak dipakai cuma makan diri. Akhirnya susu anak tidak dibeli, karena beli sepatu. Bedakan kebutuhan dengan keinginan. Kalau memang kebutuhan silahkan, kalau keinginan jangan!

 

Robek keinginan daging. Sebab kalau keinginan diikuti dia punya daya pikat dan daya seret. Dia menyeret kita keluar dari kehendak Allah, akhirnya jatuh dalam dosa! Kaum muda juga perhatikan soal nikah, jangan keinginan daging. Orang tua sudah nasihati ‘jangan nak’ tetapi dia jawab oh tidak saya sudah terlanjur cinta. Padahal itu bukan dari Tuhan, itu hanya keinginan daging.

 

Biarlah semua sesuai kehendak Tuhan. Yesus dalam doa berkata ‘Abba, Bapa jikalau sekiranya mungkin lalukanlah cawan ini dari padaKu, tetapi bukan kehendakKu yang jadi, tetapi kehendakMu yang jadi. Itu yang seharusnya kita doakan.

 

Keinginan daging dirobek lewat penyembahan supaya kita mengikuti keinginan Tuhan, kehendak Tuhan. Memang kalau mau mengikuti kehendak Tuhan itu sakit bagi daging. Yesus mengikuti kehendak Tuhan, apa yang terjadi? Mati! Kalau keinginan daging dibiarkan, berbuahkan maut, berbuahkan kebinasaan.

 

Malam natal ini kita rindu mengalami kebahagiaan. Ada makanan secukupnya, makan Firman Tuhan, rohani kita terpelihara, jasmani juga terpelihara. Ada damai sejahtera, suasana tanpa dosa. Ayo dosa apapun diselesaikan, saling mengaku dan saling mengampuni, lupakan. jangan diungkit-ungkit, ada damai sejahtera. Lepas dari kejahatan. Keinginan daging dimatikan, kita hanya melakukan kehendak Tuhan. Kalau kehendak Tuhan kita lakukan maka Tuhan berikan kunci Daud kepada kita. Malam natal ini kita pulang membawa kunci Daud.

Wahyu 3:8-10

3:8 Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.

3:9 Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.

3:10 Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.

 

Apa itu kunci Daud? Tangan kasih setia, anugerah Tuhan yang besar untuk membuka pintu-pintu apapun yang tertutup di bumi ini. Siapa tahu malam ini, seperti pengalaman saya, biar pintu rahim dibuka. Pintu apa saja Tuhan buka, sampai pintu Sorga dibukakan bagi kita. Pintu masa depan Tuhan bukakan. Pintu apa lagi yang dirindukan kaum muda? Pintu jodoh! Tidak perlu ikut take me out, jangan cari di media sosial, ikuti kehendak Tuhan saja. Sifra dan Pua melakukan kehendak Tuhan, maka Tuhan membuat mereka berumah tangga, dibuka pintu jodoh.

Keluaran 1:20-21

1:20 Maka Allah berbuat baik kepada bidan-bidan itu; bertambah banyaklah bangsa itu dan sangat berlipat ganda.

1:21 Dan karena bidan-bidan itu takut akan Allah, maka Ia membuat mereka berumah tangga.

 

Semua pintu dibuka, sampai pintu sorga dibuka. Bahkan tangan kasih setia anugerah Tuhan yang besar melindungi kita dari pencobaan terbesar yang akan melanda bumi ini, itulah aniaya antikristus selama 3,5 tahun. Itu pasti terjadi, siksaan yang belum pernah terjadi dan tidak akan terjadi lagi. Kita dilindungi dari aniaya antikristus.

 

Dulu waktu ada suntik vaksin corona orang sudah ketakutan bilang itu chip 666, padahal bukan itu. Waktu KTP sudah pakai chip dibilang lagi itu chip 666. Pokoknya yang ada chipnya itu dianggap 666. Yang pasti kita menuruti kehendak Tuhan maka pasti Tuhan lindungi dari aniaya antikristus. Dan waktu Yesus datang kita diangkat ke awan-awan bertemu Yesus Rasa segala raja, Mempelai Pria Sorga. Kita berseru haleluya menyembah Dia. Betapa bahagianya kami hamba Tuhan kalau jemaat yang Tuhan percayakan berhasil semuanya bertemu Yesus Raja segala raja. Ini doa saya selalu supaya bersama keluarga saya, keluarga daging dan juga sidang jemaat bersama keluarga jemaat bisa bertemu Yesus waktu Dia datang kembali kedua kali.

II Korintus 1:14

1:14 seperti yang telah kamu pahamkan sebagiannya dari kami, yaitu bahwa pada hari Tuhan Yesus kamu akan bermegah atas kami seperti kami juga akan bermegah atas kamu.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar