Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Ini adalah minggu terakhir ibadah kita di tahun 2024 dan 3 hari lagi kita akan masuk di tahun 2025, suatu rahasia. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di depan, tetapi yang pasti kedatangan Tuhan semakin dekat dan kita sekarang berada pada masa penantian. Pada masa-masa penantian ini kalau kita lengah bisa gugur. Seperti bangsa Israel menanti Musa turun dari gunung dan tidak kunjung turun juga, akhirnya mereka membuat anak lembu emas. Kita jaga di masa penantian ini jangan ada yang gugur tetapi kita bersiap sedia untuk menanti dan menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Wahyu 14:6-12
14:6 Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,
14:7 dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."
14:8 Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya."
14:9 Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: "Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya,
14:10 maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba.
14:11 Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya."
14:12 Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.
14:13 Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."
Secara keseluruhan Wahyu pasal 14 terbagi 3:
1. Ayat 1-5 tentang pengikutan gereja kepada Yesus.
2. Ayat 6-13 tentang penghakiman.
3. Ayat 14-20 tentang penuaian di bumi ini.
Bagian pertama tentang pengikutan kepada Yesus, bagian kedua tentang penghakiman. Dari sini kita melihat kalau pengikutan kita tidak sungguh-sungguh kepada Yesus maka kita akan dihakimi dan dihukum. Tetapi sebaliknya, jika pengikutan kita kepada Yesus sungguh-sungguh dan disertai rela menerima percikan darah maka kita akan dipermuliakan bersama Yesus selama-lamanya. Biarlah kita mau berada pada sikap yang sungguh-sungguh mengikut Yesus bahkan rela menerima percikan darah, sengsara daging bersama Yesus.
Ada 3 malaikat di sini yang bicara tentang penghakiman. 3 menunjuk 3 saksi. Dengan 2 atau 3 saksi akan mengesahkan 1 perkara. Jadi 3 malaikat ini menunjuk 3 saksi yang mensahkan perkara bahwa penghakiman dan penghukuman itu pasti terjadi! Jangan berpikir tidak ada, hanya hamba Tuhan menakut-nakuti. Banyak orang Kristen tidak pernah baca kitab Wahyu, bahkan di gereja mungkin tidak dibacakan karena isinya penghakiman dan penghukuman. Biarlah kita sungguh-sungguh ikut Tuhan karena penghakiman dan penghukuman itu sungguh-sungguh akan terjadi. Lebih baik sekarang sungguh-sungguh ikut Tuhan.
Supaya tidak dihakimi dan dihukum, sambutlah pelayanan malaikat yang membawa Injil kekal. Apa artinya itu? Bicara malaikat itu menunjuk gembala sidang. Jadi artinya sambut pelayanan gembala yang membawa Firman pengajaran yang benar untuk membawa kita pada hidup yang kekal. Ini yang disebut dengan tergembala dengan benar dan baik.
Sekarang kita periksa saya ditangani oleh gembala yang padanya ada injil kekal atau tidak. Apa tandanya bahwa gembala itu Tuhan percayakan Firman pengajaran yang benar?
1. Malaikat yang membawa Injil kekal itu terbang di tengah-tengah langit. Bukan jalan-jalan di bumi. Artinya daya tarik dunia tidak lagi mempengaruhinya = tidak terikat dengan perkara-perkara dunia, apalagi mau bekerja di dunia. Kalau Tuhan berikan berkat jasmani itu hanya bonus untuk menunjang pelayanan. Bukan untuk kebanggaan atau menjadi kesombongan.
Jadi penggembalaan menentukan keselamatan kita. Di mana kita tergembala kalau salah tergembala tidak selamat. Kalau benar tergembala kita selamat. Tidak boleh asal!
Ada 3 hal yang tidak boleh salah memilih:
a) Pengajaran. Kalau salah pilih pengajaran, habis binasa.
b) Penggembalaan. Kalau salah alamat, binasa juga.
c) Jodoh, pasangan nikah. Kalau salah memilih nikah itu neraka mini. Tetapi kalau pilihan dari Tuhan itu sorga mini.
Apa bukti penggembalaan itu menentukan keselamatan kita?
a) Wahyu 7:17;22:1
7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."
22:1 Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.
Hanya lewat penggembalaan kita bisa mencapai takhta Allah, mencapai takhta Yerusalem Baru. Kita dituntun oleh Yesus Gembala Agung, sambil dituntun air mata kita dihapus, dibawa sampai ke takhta Allah, takhta Sorga.
b) Kita pelajari dari satu peristiwa yang terjadi pada penghujung tahun. Kisah dari Kain dan Habel.
Kejadian 4:1-5
4:1 Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN."
4:2 Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi gembala kambing domba, Kain menjadi petani.
4:3 Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan;
4:4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,
4:5 tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
Kejadian 4:3 (Terjemahan Lama)
4:3 Maka sekali peristiwa, pada kesudahan tahun, dibawa oleh Kain akan hasil tanah akan persembahan kepada Tuhan.
Ketika Adam dan Hawa berbuat dosa mereka diusir dari taman Eden. Kemudian mereka dikaruniakan 2 orang anak yaitu Kain dan Habel. Setelah dewasa Kain menjadi petani dan Habel menjadi gembala. Kemudian mereka berdua beribadah kepada Tuhan, mereka mempersembahkan korban kepada Tuhan. Ibadah Kain di tolak, ibadah Habel diterima. Kenapa diterima? Karena yang Habel persembahkan adalah domba gembalaan.
Jadi bukti kedua, sekalipun kita beribadah tetapi tidak dalam sistem penggembalaan, ibadah kita tidak akan diterima oleh Tuhan. Hanya ibadah dalam sistem penggembalaan yang diterima oleh Tuhan. Makanya sekali lagi penggembalaan menentukan keselamatan kita.
Kita pelajari ibadah sistem penggembalaan yang benar.
Ibrani 12:28
12:28 Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.
Ibadah sistem penggembalaan yang berkenan kepada Tuhan adalah sesuai dengan kerajaan yang tidak tergoncangkan, itulah kerajaan Sorga = sesuai dengan pola Tabernakel. Dulu Tuhan menyuruh Musa membangun Tabernakel di bumi supaya Tuhan berdiam di tengah-tengah Israel. Ibadah orang Israel di dalam Tabernakel itu adalah bayangan yang ada di dalam Sorga.
Ibrani 8:5
8:5 Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."
Ibadah kita sesuai pola Tabernakel, berarti ibadah kita sesuai dengan apa yang ada di sorga. Apa itu ibadah pelayanan yang sesuai pola Tabernakel?
Roma 14:17-18
14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
14:18 Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.
Ibadah yang berkenan itu sesuai pola Tabernakel, yaitu bukan menekankan perkara yang jasmani, makan minum itu perkara yang jasmani. Kita beribadah sepanjang tahun ini apa yang ditekankan, kalau hanya yang jasmani itu bukan pola kerajaan Sorga. Sekalipun pakai merk GPT Gereja Pantekosta Tabernakel, tetapi yang ditampilkan hanya yang jasmani, itu bukan kerajaan sorga tetapi kerajaan dunia! Yang harus ditampilkan dalam ibadah adalah kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Sepanjang tahun ini sudahkah ada kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
a) Kebenaran
Yohanes 17:17
17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Kebenaran adalah Firman yang menyucikan. Sepanjang tahun ini kita beribadah apa yang kita dengar. Kalau ada Firman yang menyucikan, itu adalah ibadah sesuai pola kerajaan Sorga. Kalau hanya Firman lawak-lawak yang menyenangkan daging, dipertanyakan ini pola kerajaan Sorga atau bukan. Apalagi kalau penekanannya hanya berkat-berkat jasmani. Seharusnya dalam ibadah itu ada Firman yang selalu menyucikan. Gereja adalah tempat kita dibenahi, kita hancur-hancuran lalu datang beribadah untuk dibenahi lewat Firman yang menyucikan.
Yohanes 17:19
17:19 dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.
Yesus tidak berdosa tetapi Dia mau disucikan. Ini memberikan teladan kepada kita untuk disucikan. Apalagi kita manusia berdosa yang jelas-jelas penuh dengan dosa, kita harus disucikan! Kebutuhan utama kita di akhir zaman adalah penyucian. Kalau sudah disucikan maka yang lain-lain itu menjadi urusannya Tuhan. Mau sembuh? Disucikan dulu, nanti kesembuhan itu urusannya Tuhan. Mau diberkati? Disucikan dulu, baru berkat-berkat Tuhan berikan.
Ingat perempuan Siro Fenesia, anaknya kerasukan setan. Itu menunjukan nikah yang bermasalah dan buah nikah yang bermasalah. Tidak disebutkan suaminya dan juga dia tidak disebut janda. Kalau janda dalam Alkitab jelas disebut dia janda. Ini hanya disebutkan perempuan, berarti ada suaminya tetapi tidak disebutkan di situ suaminya. Nikahnya bermasalah, buah nikahnya bermasalah, kerasukan setan. Ketika dia datang minta tolong kepada Yesus, yang Yesus kerjakan penyucian lebih dulu. Tidak patut mengambil roti yang disediakan untuk anak-anak dan dilempar kepada anjing! Firman keras menyucikan, engkau anjing! apa yang dia katakan? Benar Tuhan, berarti dia akui dia anjing. Namun anjing mau menjilat remah-remah roti. Kemudian baru terjadi mujizat. Tuhan Yesus berkata hai ibu karena perkataanmu anakmu sembuh. Ini yang kita cari di dalam gereja.
Kalau kita mau disucikan itu membuktikan kita warga kerajaan sorga. Kita bukan berasal dari dunia tetapi dari atas.
Yohanes 17:16
17:16 Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.
Kita bukan dari dunia tetapi dari sorga, makanya mau disucikan. Kalau kita keras hati, menolak Firman maka kita klaim diri kita bukan dari sorga tetapi dari bumi. Apa yang terjadi dengan bumi? Bumi ini sedang lenyap. Jadi kalau terikat dengan dunia berarti sedang lenyap bersama dunia.
Penyucian secara intensif lewat Firman pengajaran adalah dalam ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci. Di situ porsi Firman lebih besar, durasi waktunya lebih lama untuk kita betul-betul disucikan terus menerus.
b) Sukacita oleh Roh Kudus. Kita periksa, saya beribadah selama ini ada sukacita oleh Roh Kudus atau tidak!
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
Jadi sukacita oleh Roh Kudus adalah sukacita karena mengalami penyucian. Periksa selama ini, berapa kali kita tersinggung dan marah terhadap Firman, sasarannya terhadap gembala. Atau selama ini kita bersukacita ditunjuk kesalahan kita. Kalau bersukacita itulah ibadah yang berkenan kepada Tuhan.
Sebelum datang gereja sudah tengkar dengan isteri, kening sudah mengkerut. Datang di gereja dengar Firman keras menyucikan, tambah emosi, pulang tambah mengkerut keningnya. Seharusnya pulang ibadah keningnya sudah lurus, sudah ada sukacita.
Mulai dari saya sebagai hamba Tuhan, ada sukacita mengalami penyucian atau tidak. Bukan hanya hantam-hantam jemaat tetapi saya dulu mengalami penyucian. Kenapa jemaat datang dagingnya bereaksi? Kami hamba Tuhan periksa dulu diri, selama ini menyampaikan Firman dengan emosi daging atau dari kesucian hati yang sudah dikerjakan oleh Firman. Kalau saya sudah disucikan maka saya sampaikan Firman dengan kekuatan urapan Roh Kudus sehingga sekalipun keras jemaat bisa menerima. Tetapi kalau hamba Tuhan tidak disucikan, dia sampaikan Firman dengan emosi daging.
Jadi kita sama-sama dikoreksi, sepanjang tahun ini menyampaikan Firman dengan daging atau dari kesucian hati. Jemaat dengar Firman Tuhan dengan sukacita oleh Roh Kudus. Roh Kudus mengingatkan kita akan Firman yang sudah kita dengar. Kalau pakai kekuatan daging bisa lupa. Apalagi ketika kita diperhadapkan dengan proses hidup, Roh Kudus mengingatkan Firman bahkan yang sudah 10 tahun yang lalu bisa kita ingat.
Yohanes 14:26
14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Roh Kudus mengingatkan sehingga kita selalu terhibur, ada sukacita. Sekalipun ada peristiwa yang menyakiti hati, tetapi karena ada Roh Kudus mengingatkan kita akan Firman, terhibur lagi.
Persekutuan yang paling intensif dengan Roh Kudus adalah dalam ibadah raya. Dalam ibadah raya kita bersekutu dengan Roh Kudus dalam urapan dan karunia-karuniaNya. Roh Kudus yang selalu mengingatkan akan Firman Tuhan. Ketika mau berbuat dosa, Roh Kudus ingatkan ‘jangan yah’ kita tidak jadi berbuat dosa. Ketika menghadapi masalah kita mau putus asa dan kecewa, Roh Kudus mengingatkan akan Firman Tuhan, kita terhibur lagi, kuat lagi!
c) Damai sejahtera. Ini hasil penyucian dan sukacita oleh Roh Kudus.
Yesaya 32:17
32:17 Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.
Kita datang ibadah, pulang kalau ada damai sejahtera dan ketenangan, itu ibadah sistem kerajaan sorga. Tetapi kalau datang ibadah galau, lalu pulang tambah galau, tambah risau, hatinya seperti ada yang garuk-garuk di situ. Dipertanyakan itu ibadah sistem kerajaan sorga atau tidak. Saya lebih dulu sebagai hamba Tuhan, apakah ada damai sejahtera atau tidak. Kalau hamba Tuhan sudah tenang dan damai sejahtera, mengalir kepada jemaat, bisa diteladani oleh jemaat. Gembala tidak tenang, tidak damai, bagaimana jemaat bisa tenang, bisa damai.
Seumpama kita inikan 1 bahtera, gembala itu bagaikan nahkodanya di situ Nahkodanya tidak tenang, tidak damai menghadapi badai, bagaimana anak kapalnya bisa tenang. Kaptennya tenang semua tenang. Kalau kaptennya ke sana kemari, bingung, galau, jemaat juga tidak tenang, akhirnya tenggelamlah kapal itu.
Biarlah selalu ada damai sejahtera di hati kita. Dan damai ini selalu berupaya direbut oleh setan dengan banyak cara. Dalam rumah tangga setan mau merebut damai sejahtera, dalam penggembalaan setan mau merebut damai sejahtera.
Banyak kali satu kalimat, satu kata, satu bunyi, satu tindakan menghilangkan damai sejahtera. Supaya tidak hilang damai sejahtera lebih baik menyembah Tuhan.
Yohanes 4:23
4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
Biarlah mengakhiri tahun 2024 kita evaluasi penggembalaan kita selama ini. Baik saya sebagai gembala yang memimpin dan juga sudang jemaat yang dipimpin bagaimana. Suasana kerajaan sorga terasa ada dalam hidup kita atau tidak ada. Kita perbaiki semuanya, mau disucikan, ada sukacita oleh Roh Kudus, ada damai sejahtera, maka terdengar suara penyembahan. Semakin disucikan, semakin sukacita waktu mengalami penyucian, semakin naik penyembahan kita kepada Tuhan. Jadi penyucian dan penyembahan itu berkaitan erat.
Banyak orang Kristen kelihatan menyembah, di mana-mana ada persekutuan doa. Tetapi apakah didorong oleh pengajaran yang menyucikan atau sekedar berdoa tanpa ada pekerjaan Firman yang menyucikan. Di dalam pelayanan Paulus itu disebut satu tempat yang bernama Salamis.
Kisah Para Rasul 13:5
13:5 Setiba di Salamis mereka memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi. Dan Yohanes menyertai mereka sebagai pembantu mereka.
Tuhan tidak mau kita berdoa menyembah tetapi tanpa penyucian oleh Firman pengajaran. Salamis artinya doa, sudah baik ada doa penyembahan, tetapi perlu Firman penyucian, Firman pengajaran yang benar supaya doa penyembahan kita benar, penyembahan yang naik ke hadirat Tuhan, tidak diselewengkan oleh antikristus.
Tetapi pada ayat 4 ada 1 wilayah yang tidak dilayani.
Kisah Para Rasul 13:4
13:4 Oleh karena disuruh Roh Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia, dan dari situ mereka berlayar ke Siprus.
Ada satu tempat namanya Seleukia, tetapi tidak dilawat, tidak ada pemberitaan Firman di situ. Seleukia artinya dermaga. Banyak kali kita menjadi orang Kristen dermaga, makanya tidak bisa menerima lawatan Firman. Apa artinya Kristen dermaga?
1) Orang Krsten yang hanya puas dengan berkat-berkat jasmani. Dermaga itu tempat bongkar muat kapal, barang apa saja ada di situ. Makanya tidak bisa menerima lawatan Firman, hanya puas dengan yang jasmani. Tidak usah Firman panjang-panjang pak gembala. Sudah merasa diberkati! Sama seperti jemaat Laodekia ‘aku kaya, aku tidak kekurangan apa-apa’ padahal rohaninya sudah hancur.
2) Orang Kristen yang menjadikan ibadah hanya sekedar tempat persinggahan. Tidak tertanam, tidak tergembala, sebentar ada, sebentar pergi. Apakah ibadah itu kita jadikan tempat persinggahan atau menjadi kebutuhan utama kita. Merasa tidak apa-apa kalau tidak beribadah, itu berarti menjadikan ibadah hanya suatu tempat persinggahan. Orang seperti ini tidak peduli lawatan Firman.
Biarlah kita mau tekun dalam ibadah doa penyembahan, dalam Tabernakel terkena mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.
Jadi ibadah yang berkenan kepada Tuhan adalah ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Tekuni itu, kita disucikan, ada sukacita oleh Roh Kudus, ada damai sejahtera. Yang jasmani itu hanya bonus. Lain kali kita damai kalau uangnya banyak, kalau berkatnya melimpah. Itu damai yang sesaat. Begitu habis, hilang juga damai sejahteranya. Tetapi damai sejahtera yang sesungguhnya adalah hasil penyucian, hasil sukacita oleh Roh Kudus = hasil ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.
Kita periksa, sepanjang tahun ini kita datang beribadah ada damai atau tidak. Pulang ibadah ban bocor, masih ada damai? Sama juga saya hamba Tuhan dikoreksi, masih ada damai menempuh jarak jauh, ada sukacita? Biarlah damai itu sudah menjadi pengalaman hidup kita, tidak bisa direbut oleh siapapun, bahkan oleh setan.
Kita bandingkan sistem ibadah yang berkenan kepada Tuhan dengan ibadahnya Habel.
Kejadian 4:3-4
4:3 Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan;
4:4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,
Ibadah Habel ditandai dengan korban anak sulung kambing domba, berarti ada tanda darah dan ada lemaknya. Apa artinya?
a) Ibadah Habel ada tanda sulung
Kolose 1:15,17
1:15 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,
1:17 Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.
Yesus adalah yang sulung, terlebih dahulu dari segala sesuatu= pada mulanya adalah Firman.
Yohanes 1:1,14
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Jadi ibadah Habel ada tanda sulung artinya mengutamakan pemberitaan Firman pengajaran yang benar. Ini yang harus diutamakan dalam setiap kita beribadah. Bukan yang jasmani.
Kalau natal biasanya yang lebih utama itu makanan jasmani. Makanan rohani itu dikesampingkan. Saya mengikuti ibadah natal, kalau pada mulanya adalah Firman, maka kita tidak pernah kekurangan, yang jasmani Tuhan sediakan. Kalau utamakan yang jasmani, Firman tidak diutamakan, kering semuanya!
b) Ibadah Habel ada tanda darah. Firman pengajaran yang benar itu lebih tajam dari pedang bermata 2. Jadi ada tanda darah artinya mau dirobek dagingnya oleh pedang Firman pengajaran yang benar.
Ibrani 4:12-13
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
4:13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Memang sakit rasanya bagi daging. Sudah datang dari jauh, dengar Firman yang keras lagi! Daging yang bagaimana yang mau dirobek?
1) Hati dan pikiran
Tidak ada yang tahu, tetapi Tuhan tahu apa yang ada di hati dan pikiran kita. Kadangkala kita sampai terperanjat, koq pak gembala tahu. Itu karena Firman yang bekerja menusuk sampai ke dalam hati dan pikiran. Apa yang ada di dalam hati dan pikiran yang harus dirobek, harus disayat-sayat, harus dipotong-potong!
Markus 7:21-23,6-7
7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
7:22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.
7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
7:6 Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
7:7 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.
Kalau dikelompokan menjadi 3 bagian besar, keinginan jahat, keinginan najis dan kepahitan hati! Sudah tidak ada keinginan jahat, tidak ada keinginan najis, tetapi ada kepahitan hati, itu sama saja! Ibadah tidak berkenan kepada Tuhan kalau ada pahit hati. Harus ditusuk, dirobek sampai ke dalam hati pikiran kita.
2) Sendi
Sendi itu yang menghubungkan 2 tulang. Yang mau disucikan hubungan antara sesama anggota Tubuh Kristus. Mulai hubungan dari dalam nikah bagaimana. Secara jasmani kalau asam urat setengah mati dirasa sendinya.
Ada 11 hal yang seringkali merusak hubungan antara sesama anggota Tubuh Kristus:
II Korintus 12:20-21
12:20 Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya 1perselisihan, 2iri hati, 3amarah, 4kepentingan diri sendiri, 5fitnah, 6bisik-bisikan, 7keangkuhan, dan 8kerusuhan.
12:21 Aku kuatir, bahwa apabila aku datang lagi, Allahku akan merendahkan aku di depan kamu, dan bahwa aku akan berdukacita terhadap banyak orang yang di masa yang lampau berbuat dosa dan belum lagi bertobat dari 9kecemaran, 10percabulan dan 11ketidaksopanan yang mereka lakukan.
Tidak sopan di ayat 11 ini bukan hanya diartikan dalam pengertian umum. Tidak sopan di sini lebih dalam lagi yaitu perempuan mau mengajar dan memerintah laki-laki dalam nikah dan ibadah. Ini yang harus disucikan! Rasul Paulus katakan tidak sopan perempuan bicara di depan jemaat. Bicara itu artinya memerintah, bukan bersaksi.
11 dosa ini yang menghambat pembangunan Tubuh Kristus. Kita periksa, dosa apa yang ada. Apakah ada perselisihan, iri hati, itu sudah mengganggu hubungan anggota Tubuh Kristus. Amarah, kepentingan diri sendiri atau egois, fitnah, bisik-bisikan itu gosip, angkuh dan seterusnya, dibuang semau itu! Biarlah itu semua disucikan.
Mulai dari saya suami isteri, hubungan kami bagaimana. Saya adalah gembala dan juga suaminya, saya kepala secara jasmani dan juga secara rohani. Saya sadari masih banyak berbuat yang tidak baik, yang jahat. Tanpa disadari sudah menyakti, apalagi kalau disadari. Biar disucikan, dirobek semua. Hubungan yang tidak baik biar diperbaiki lewat kekuatan Firman pengajaran. Memang sakit kalau mau memperbaiki hubungan yang sudah renggang. Yang salah mau mengaku pada yang benar itu rasanya sakit, gengsinya, harga dirinya bagaikan dirobek-robek dengan pedang. Yang benar mau mengampuni dan melupakan juga sakit, terlanjur sakit hatinya lalu mau mengampuni dan melupakan. Apalagi kalau sudah berulang-ulang dilakukan, diakui, ulang lagi! Sakit rasanya bagi daging untuk mengampuni dan melupakan. Kekuatan daging ini tidak mampu, biar Firman, Roh Kudus dan kasih Allah yang bekerja. Saya tidak mampu memulihkan hati isteri saya, tetapi Tuhan yang bisa memulihkan. Kadangkala kita suami sudah terlalu jahat kepada isteri, tetapi kita menuntut supaya diampuni. Biarlah kita sama-sama disucikan.
c) Ibadah Habel ada lemaknya. Lemak itu yang terbaik. Persembahkan yang terbaik untuk Tuhan.
Imamat 3:16
3:16 Imam harus membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai santapan berupa korban api-apian menjadi bau yang menyenangkan. Segala lemak adalah kepunyaan TUHAN.
Yang terbaik kita berikan mulai dari kembalikan milik Tuhan, perpuluhan dan persembahan khusus. Kepunyaan Tuhan yang lebih besar lagi adalah penyembahan, kembalikan, itu milik Tuhan. Dan yang terbesar adalah mempelai wanita Tuhan, itu milik Tuhan. Kita berikan hidup kita untuk disucikan. Tubuh, jiwa dan roh kita disucikan lewat Firman, Roh Kudus dan kasih Allah dalam 3 macam ibadah pokok.
Kita persembahkan tubuh yang hidup, yang kudus dan berkenan, semua yang terbaik kita persembahkan kepada Tuhan. Dan Tuhan tidak pernah menipu, kalau kita bisa memberikan yang terbaik kepada Tuhan = mempersembahkan lemak, maka Tuhan juga memberikan lemak kepada kita untuk dimakan di dalam rumah Tuhan.
Mazmur 36:9
36:9 Mereka mengenyangkan dirinya dengan lemak di rumah-Mu; Engkau memberi mereka minum dari sungai kesenangan-Mu.
Kita berikan yang terbaik kepada Tuhan dan Tuhan juga memberikan yang terbaik untuk kita.
Yesaya 25:6-9
25:6 TUHAN semesta alam akan menyediakan di gunung Sion ini bagi segala bangsa-bangsa suatu perjamuan dengan masakan yang bergemuk, suatu perjamuan dengan anggur yang tua benar, masakan yang bergemuk dan bersumsum, anggur yang tua yang disaring endapannya.
25:7 Dan di atas gunung ini TUHAN akan mengoyakkan kain perkabungan yang diselubungkan kepada segala suku bangsa dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa-bangsa.
25:8 Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya; dan Tuhan ALLAH akan menghapuskan air mata dari pada segala muka; dan aib umat-Nya akan dijauhkan-Nya dari seluruh bumi, sebab TUHAN telah mengatakannya.
25:9 Pada waktu itu orang akan berkata: "Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan, supaya kita diselamatkan. Inilah TUHAN yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita oleh karena keselamatan yang diadakan-Nya!"
Penggenapannya dalam Wahyu 21 tidak ada lagi air mata perkabungan.
Di gunung Sion Tuhan sediakan perjamuan yang terbaik. Apa itu?
Yesaya 2:2-4
2:2 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
2:4 Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.
Ini yang terbaik, dari gunung Sion keluar pengajaran. Artinya kalau kita memberikan yang terbaik kepada Tuhan maka Tuhan juga memberikan yang terbaik bagi kita yaitu kelimpahan Firman pengajaran yang benar, kelimpahan pembukaan rahasia Firman. Dengan menikmati kelimpahan Firman pengajaran kita sedang makan bersama Yesus. Dan perjamuan ini akan memuncak pada pesta kawin Anak Domba Allah.
Saya berbahagia melayani Tuhan, semakin Firman dibukakan, semakin menyucikan membaharui kehidupan kita dan Tuhan menyediakan yang terbaik untuk kita. Dalam Yesaya 2:4 itu suasana damai sejahtera. Dengan adanya kelimpahan Firman kita semakin damai sejahtera. Tidak ada lagi perang, pedang menjadi mata bajak berarti ada gandum, ada pemeliharaan hidup sehari-hari dan masa depan, Tuhan sudah sediakan semua. Tombak menjadi pisau pemangkas, berarti ada buah anggur yang manis. Ada kemanisan Tuhan berikan dalam hidup kita, dalam nikah rumah tangga kita.
Kejadian 4:3 (Terjemahan lama)
4:3 Maka sekali peristiwa, pada kesudahan tahun, dibawa oleh Kain akan hasil tanah akan persembahan kepada Tuhan.
Kita sudah berada pada penghujung tahun 2024, kita periksa penggembalaan, ibadah pelayanan kita selama ini. Sudahkah kita tergembala dengan benar dan baik, memberikan yang terbaik untuk Tuhan. Kalau belum, biarlah kita perbaiki. Diperbaiki lewat Firman, bukan dengan kekuatan daging kita sendiri.
Kejadian 4:6
4:6 Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?
Kalau ibadah tidak ada pembukaan firman, tidak ada pengajaran yang benar, hatinya selalu panas dan mukanya muram. Mulai dari hamba Tuhan diperiksa, hamba Tuhan ini Tuhan percaya pengajaran yang benar, ada pembukaan rahasia Firman atau tidak. Kalau hatinya selalu panas, mukanya muram, berarti tidak ada pembukaan Firman, tidak ada pengajaran yang benar. Saya dikoresi Tuhan, apakah hati panas muka muram atau hati berseri-seri. Sekarang mau diperbaiki oleh Tuhan lewat Firman.
Kejadian 4:7
4:7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."
Firman datang pagi ini mengevaluasi ibadah kita sepanjang tahun. Apakah dalam tanda sistem penggembalaan yang benar seperti ibadah Habel atau tidak. Tergantung sikap kita. Kalau kita merespon Firman dengan positif maka semua yang salah diperbaiki. Tetapi kalau tidak merespon Firman nanti jadi seperti Kain, akhirnya menjadi pembunuh, pembenci. Dia berpindah jalur dari jalur anak Allah menjadi benih iblis.
Lukas 3:38
3:38 anak Enos, anak Set, anak Adam, anak Allah.
Adam itu anak Allah. Berarti anak-anak Adam seharusnya anak Allah juga. Tetapi karena Kain tidak merespon Firman akhirnya dia pindah jalur dari anak Allah menjadi anak iblis, dari si jahat.
I Yohanes 3:11-12
3:11 Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;
3:12 bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar.
Penghujung tahun ini penentu kita masih berada di jalurnya Tuhan atau pindah jalur. Kalau Firman Tuhan kita respon dengan positif, kita tetap berada pada jalur anak Allah untuk nanti menjadi Mempelai wanita Tuhan. Kalau respon negatif berarti pindah jalur.
Dengan Firman ini kita evaluasi ibadah pelayanan kita. Ada penyucian, ada sukacita, ada damai. Ada persembahan yang terbaik kita berikan kepada Tuhan, maka Tuhan juga memberikan yang terbaik kepada kita. Dia mau membawa kita ke dalam pesta kawin Anak Domba. Pesta siang sekarang digelar, makanan berlemak dan bersumsum kita nikmati. Pesta malam akan segera digelar, sudahkah kita siap untuk masuk ke sana. Taruh di hati, sudahkah saya siap menyambut kedatangan Yesus, masuk pesta kawin Anak Domba Allah.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar