Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 12:44-50
12:44 Tetapi Yesus berseru kata-Nya: "Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku;
12:45 dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku.
12:46 Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.
12:47 Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.
12:48 Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.
12:49 Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan.
12:50 Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku."
Ada 3 sikap terhadap Firman pengajaran yang benar yang menentukan nasib hidup kita:
1. Mendengar tetapi tidak melakukan (ayat 47).
2. Mendengar dan menolak Firman Tuhan (ayat 48).
3. Mendengar dan melakukan Firman Tuhan (ayat 46).
Kita pelajari poin ketiga yaitu mendengar dan melakukan Firman = mengasihi Tuhan lebih dari segalanya.
Yohanes 14:15
14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
Mengasihi Tuhan lebih dari segalanya = mengutamakan Tuhan lebih dari semua, rela mengorbankan segalanya demi Tuhan, bukan malah mengorbankan Tuhan.
Mengasihi Tuhan lebih dari segalanya = memiliki loh batu yang pertama. Tetapi loh batu itu ada 2, disebut 2 loh batu. Loh batu pertama berisi 4 hukum yaitu kasih kepada Tuhan. Jika kita mengaku mengasihi Tuhan tetapi tidak mengasihi sesama, berarti pendusta. Jadi harus utuh, harus 2, tidak bisa hanya 1.
I Yohanes 4:20
4:20 Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
Dulu pada 2 loh batu ini dituliskan 10 hukum kasih. Sekarang bagi kita, untuk bisa mengasihi Tuhan dan sesama maka pada loh hati kita harus dituliskan Firman pengajaran yang benar.
II Korintus 3:1-6
3:1 Adakah kami mulai lagi memujikan diri kami? Atau perlukah kami seperti orang-orang lain menunjukkan surat pujian kepada kamu atau dari kamu?
3:2 Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang.
3:3 Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.
3:4 Demikianlah besarnya keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus.
3:5 Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.
3:6 Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.
Yang menuliskan Firman di loh hati kita adalah Tuhan melalui hamba Tuhan yang benar tahbisannya, tidak sembarang. Kalau dulu penulisan Firman pada 2 loh batu itu adalah pelayanan Taurat. Sekarang penulisan Firman pengajaran di loh hati kita disebut pelayanan perjanjian baru atau pelayanan roh. Kalau dulu begitu Musa menulis 10 hukum pada 2 loh batu, wajahnya bercahaya. Tetapi cahaya itu makin lama makin pudar. Untuk kita sekarang, kalau hati kita dituliskan dengan Firman pengajaran yang benar, maka pada kita ada cahaya kemulian yang semakin besar, sampai kita mencapai kemuliaan kekal bersama Yesus. Tetapi ada syaratnya. Syarat hati kita ditulisi Firman pengajaran, hati nurani kita harus baik, hati nurani yang lembut. Kalau keras hati tidak akan bisa ditulisi dengan Firman pengajaran.
Kecenderungan hati manusia adalah jahat.
Kejadian 6:5
6:5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
Bagaimana bisa mendapatkan hati nurani yang lembut, hati nurani yang baik? Lewat masuk baptisan air yang benar. Jangan dientengkan soal baptisan air.
I Petrus 3:20-21
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Hati nurani yang baik hanya didapatkan dari baptisan air yang benar. Baptisan air yang benar syaratnya adalah bertobat. Syaratnya seperti Yesus dibaptis, begitu juga kita dibaptis. Yang menangani harus jelas tahbisannya. Maka kita akan mendapatkan hati nurani yang baik, di situlah Firman pengajaran akan ditulisi.
Ingat, penulisan itu ada waktunya, tidak selamanya, akan berakhir. Dulu Musa menuliskan Firman di 2 loh batu itu makan waktu 40 hari, 40 malam.
Keluaran 34:28
34:28 Dan Musa ada di sana bersama-sama dengan TUHAN empat puluh hari empat puluh malam lamanya, tidak makan roti dan tidak minum air, dan ia menuliskan pada loh itu segala perkataan perjanjian, yakni Kesepuluh Firman.
Sekarang dalam Perjanjian Baru, penulisan Firman pengajaran itu juga 40 hari berdasarkan ukuran waktunya Tuhan. Bagi Tuhan 1 hari = 1 tahun. Dulu 12 pengintai dari bangsa Israel mengintai tanah Kanaan selama 40 hari. Ketika pulang 10 pengintai membawa berita yang tidak baik. Akhirnya Tuhan bilang 40 hari mengintai tanah Kanaan itu akan menjadi 40 tahun lamanya kamu mengembara di padang gurun. Itu untuk masuk ke Kanaan di Timur Tengah sana, Tuhan menyamakan 1 hari = 1 tahun.
Bilangan 14:34
14:34 Sesuai dengan jumlah hari yang kamu mengintai negeri itu, yakni empat puluh hari, satu hari dihitung satu tahun, jadi empat puluh tahun lamanya kamu harus menanggung akibat kesalahanmu, supaya kamu tahu rasanya, jika Aku berbalik dari padamu:
Sekarang menubuatkan perjalanan gereja Tuhan di padang gurun dunia ini menuju Kanaan Samawi menuju Yerusalem Baru. 40 tahun tetapi bukan 40 tahun biasa, melainkan 40 tahun Yobel. 1 tahun Yobel = 50 tahun biasa. Jadi 40 tahun Yobel = 2000 tahun. Inilah waktu penulisan Firman pengajaran yang benar di hati kita, 2000 tahun. Dihitung sejak Yesus datang pertama kali sampai Yesus datang kedua kali, 2000 tahun. Kalender Internasional sekarang 2025.
Jadi waktu kita sekarang itu adalah perpanjangan sabar Tuhan, seharusnya sudah berakhir. Kalau masih diberikan waktu, kita masih hidup di dunia ini, Yesus belum datang, ini adalah perpanjangan sabar Tuhan. Gunakanlah untuk kita ditulisi dengan Firman pengajaran yang benar. Jangan tunggu waktu sudah habis baru mau ditulisi, terlambat! Orang baru mau cari Firman sudah tidak ada, sudah terjadi kelaparan yang dahsyat. Jangan tunggu sudah terjadi seperti itu baru mau cari hamba Tuhan untuk melayani kita, mau menulisi hati kita dengan Firman, sudah terlambat! Gunakan waktu yang sisa ini untuk ditulisi dengan Firman pengajaran yang benar = kita masuk pelayanan roh, pelayanan Perjanjian Baru yang membawa pada hidup yang kekal.
Sekarang kita periksa, apakah hidup saya ini sementara ditulisi Firman pengajaran yang benar, saya sementara berada dalam pelayanan roh atau tidak. Tanda-tanda pelayanan roh, pelayanan Perjanjian Baru:
1. Waktu Musa menulis 10 hukum pada 2 loh batu, Musa berpuasa 40 hari, 40 malam. Angka 40 adalah angka perobekan. Jadi tanda pertama kita mengalami penamatan daging atau perobekan daging. Untuk bisa ditulisi Firman pengajaran yang benar, tidak boleh ada suara daging. Baik kami hamba Tuhan yang menulis dan sidang jemaat yang ditulisi, tidak boleh ada suara daging. Kami yang memberitakan Firman pengajaran, kalau ada suara daging, tidak akan bisa. Suara daging biasanya takut kalau menyampaikan Firman yang keras nanti ada jemaat yang tersinggung lalu keluar, nanti tekor jemaat, tidak ada lagi. Atau karena jengkel pada jemaat, Firman sudah disampaikan dengan emosi daging. Tidak akan bisa tertulis Firman di loh hati kita. Jemaat juga kalau mendengar Firman dengan emosi daging, tidak akan bisa ditulisi dengan Firman pengajaran.
Bagaimana cara mematikan daging? Lewat doa penyembahan, doa puasa. Doa penyembahan adalah proses perobekan daging. Doa puasa mempercepat perobekan daging. Saya mengalami kalau persiapan Firman lalu ambil waktu puasa, Tuhan menolong bisa membukakan Firman. Begitu juga jemaat, menyembah, tambah doa puasa supaya daging kita dimatikan, daging kita dirobek. Termasuk doa semalaman, itu mempercepat perbekan daging. Saat kita menyembah, ditambah dengan puasa, Roh Kudus yang menolong kita untuk merobek, mematikan daging kita.
Kita periksa, saya ini sudah mengalami perobekan daging atau belum.
Apa bukti daging kita sudah dirobek?
a) Bisa taat pada Firman Tuhan sekalipun harus menanggung resikonya. Bagi daging untuk taat pada Firman itu tidak bisa, bahkan mustahil!
Roma 8:6-7,15
8:6 Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Ya Abba, ya Bapa, itu berarti taat. Jadi bukti kita sedang mengalami perobekan daging adalah kita taat pada Firman Tuhan apapun resikonya.
b) Roh Kudus membuat kita bisa takut akan Tuhan.
Yesaya 11:1-3
11:1 Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
11:2 Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;
11:3 ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.
Apa itu takut akan Tuhan? Membenci dosa sampai dusta! Bukan malah menambah dosa. Itulah bukti kita sedang ditulisi Firman. Waktu kita sekarang adalah waktu yang sisa, telah begitu banyak waktu kita gunakan untuk berbuat dosa. Kita sudah dapat bonus 25 tahun, tidak tahu apakah akan habis tahun 2025 atau berlanjut pada tahun 2026, kita tidak tahu kapan Yesus datang. Yang pasti waktu kita ini sudah sisa, gunakanlah untuk takut akan Tuhan, benci dosa, benci dusta.
Amsal 8:13
8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.
2. II Korintus 3:5
3:5 Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.
Jadi kita bekerja melayani Tuhan dengan perlengkapan karunia Roh Kudus yaitu kemampuan ajaib dari Tuhan untuk melayani Tuhan. Bukan dengan kemampuan daging. Jangan karena kita merasa bisa, lalu kita andalkan kemampuan daging kita. Mungkin hebat, tetapi tidak berkenan pada Tuhan. Mungkin fasih lidah, main musiknya hebat, tetapi kemampuan daging. Harus dengan kemampuan ajaib dari Tuhan!
Yang Tuhan cari di dalam pelayanan itu adalah hati, bukan otak. Hati yang suci, hati yang ditulisi Firman, itu yang dipakai Tuhan. Bukan karena kehebatannya. Dulu saya takut jadi hamba Tuhan, karena tidak tahu menyusun kata di hadapan orang. Jangankan berkhotbah, berdoa saja tidak tahu. Akhirnya karena memang Tuhan panggil, Tuhan kasih kemampuan ajaib.
3. Keluaran 34:29
34:29 Ketika Musa turun dari gunung Sinai — kedua loh hukum Allah ada di tangan Musa ketika ia turun dari gunung itu — tidaklah ia tahu, bahwa kulit mukanya bercahaya oleh karena ia telah berbicara dengan TUHAN.
Ada cahaya kemuliaan Tuhan = keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani. Berapa tahun kita melayani Tuhan, sudahkah berubah? Jangan tetap manusia daging! Apalagi kami hamba Tuhan, kelihatan hebat melayani, tetapi masih manusia daging!
Setelah Musa membawa 2 loh batu yang baru, dia turun dari gunung Sinai, wajahnya bercahaya. Tetapi kemuliaan itu makin lama makin pudar, cahayanya tidak permanen.
II Korintus 3:7-8,18
3:7 Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Namun demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, cahaya muka Musa begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian
3:8 betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh!
3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
Dulu Musa ada cahaya kemuliaan di wajahnya, tetapi makin lama makin pudar, itulah pelayanan Taurat. Kita sekarang pelayanan roh, pelayanan perjanjian baru, ada cahaya kemuliaan yang makin besar.
Kalau hati kita sudah ditulisi Firman pengajaran yang benar, tertampak di wajah. Bisa kelihatan orang yang mau ditulisi Firman pengajaran yang benar dengan orang yang tidak mau. Yang mau ditulisi itu wajahnya berseri-seri, ada sinar kemuliaan. Biar wajahnya seram, kalau hatinya mau ditulisi Firman pengajaran, mulia wajahnya. Dibandingkan yang tidak ditulisi Firman pengajaran, wajahnya ganteng tetapi tidak ditulisi Firman tidak ada cahaya kemuliaan.
Nanti pulang bercermin sendiri. Bandingkan wajah kita dulu sebelum ditulisi Firman pengajaran dengan ketika sudah ditulisi Firman pengajaran. Kita sendiri bisa merasakan ada perbedaannya. Itu menunjukan keubahan hidup yang kian lama, kian besar. Semakin diubahkan, semakin berseri-seri wajahnya sampai sama mulia dengan Yesus. Apapun keadaannya, orang yang ditulisi Firman pengajaran wajahnya berseri-seri. Saya berapa kali menuntun orang sampai dipanggil Tuhan. Kalau hati itu ditulisi Firman pengajaran, wajahnya bercahaya, berseri-seri. Bukan sekedar dibuat-buat berkata kalau wajahnya seperti orang tidur, tetapi memang kenyataannya begitu, berseri-seri. Beda dengan orang yang tidak mau ditulisi oleh Firman pengajaran yang benar.
Wajah berseri-seri = tidak muram. Apa praktek wajah berseri-seri?
a) Kejadian 4:5-6
4:5 tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
4:6 Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?
Kain wajahnya muram, hatinya panas, dia iri kepada Habel. Jadi praktek wajah berseri-seri adalah tidak ada lagi iri hati, panas hati, kebencian, dendam dan sebagainya. Terutama dalam pelayanan. Kita melayani bukan untuk saling iri, bukan untuk bersaing. Jangan melayani dengan roh persaingan. Apalagi hamba Tuhan, lihat yang lain gerejanya sudah lebih besar, jangan iri!
b) I Samuel 1:4-8,12,15-18
1:4 Pada hari Elkana mempersembahkan korban, diberikannyalah kepada Penina, isterinya, dan kepada semua anaknya yang laki-laki dan perempuan masing-masing sebagian.
1:5 Meskipun ia mengasihi Hana, ia memberikan kepada Hana hanya satu bagian, sebab TUHAN telah menutup kandungannya.
1:6 Tetapi madunya selalu menyakiti hatinya supaya ia gusar, karena TUHAN telah menutup kandungannya.
1:7 Demikianlah terjadi dari tahun ke tahun; setiap kali Hana pergi ke rumah TUHAN, Penina menyakiti hati Hana, sehingga ia menangis dan tidak mau makan.
1:8 Lalu Elkana, suaminya, berkata kepadanya: "Hana, mengapa engkau menangis dan mengapa engkau tidak mau makan? Mengapa hatimu sedih? Bukankah aku lebih berharga bagimu dari pada sepuluh anak laki-laki?"
1:12 Ketika perempuan itu terus-menerus berdoa di hadapan TUHAN, maka Eli mengamat-amati mulut perempuan itu;
1:15 Tetapi Hana menjawab: "Bukan, tuanku, aku seorang perempuan yang sangat bersusah hati; anggur ataupun minuman yang memabukkan tidak kuminum, melainkan aku mencurahkan isi hatiku di hadapan TUHAN.
1:16 Janganlah anggap hambamu ini seorang perempuan dursila; sebab karena besarnya cemas dan sakit hati aku berbicara demikian lama."
1:17 Jawab Eli: "Pergilah dengan selamat, dan Allah Israel akan memberikan kepadamu apa yang engkau minta dari pada-Nya."
1:18 Sesudah itu berkatalah perempuan itu: "Biarlah hambamu ini mendapat belas kasihan dari padamu." Lalu keluarlah perempuan itu, ia mau makan dan mukanya tidak muram lagi.
Hana mukanya muram karena depresi menghadapi masalah nikah dan buah nikah. Ini beban berat dalam nikah, tidak damai sejahtera dalam nikah. Jadi praktek muka berseri-seri ada sukacita, damai sejahtera, ada pengharapan dalam setiap menghadapi persoalan di dalam nikah. Mungkin masalahnya pelik, masalahnya berat, dihina dan lain-lain. Tetapi tetap ada sukacita dan damai sejahtera di dalam nikah.
Ayo periksa, sudah menikah berapa tahun. Selama menikah wajahnya berseri atau muram. Baru hari pernikahan saja sudah banyak yang muram, bagaimana menjalani hari-hari berikutnya. Seharusnya semakin dekat kedatangan Yesus, wajah kita semakin berseri-seri di dalam nikah.
Isilah nikah dengan wajah berseri-seri. Itu bukti hati kita diisi dengan Firman pengajaran. Bukan berarti tidak ada masalah, pasti ada masalah, tidak ada nikah yang tidak teruji, tetapi kita menyikapi masalah dengan hati damai dan tetap berpengharapan hanya kepada Tuhan. Biar hati kita diisi dengan Firman pengajaran yang benar, kita pulang semua dengan wajah berseri-seri.
c) Lukas 24:15-21
24:15 Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka.
24:16 Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.
24:17 Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram.
24:18 Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?"
24:19 Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami.
24:20 Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya.
24:21 Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.
Kleopas dan isteri dalam perjalanan dan Yesus menghampiri mereka. Yesus tanya apa yang mereka percakapkan. Langsung mereka berhenti dengan wajah muram sebab mereka sedang mempercakapkan tentang Yesus yang mati, padahal mereka mengharapkan Yesus yang akan membebaskan bangsa Israel dari penjajahan. Waktu itu Imperium Roma menguasai hampir seluruh dunia, salah satu yang dijajah adalah Israel. Mereka berpengharapan supaya Israel itu dibebaskan dari penjajahan dengan kuasa dari Yesus, tetapi Yesus sudah mati. Jadi 2 murid ke Emaus ini kecewa, putus pengharapan karena persoalan-persoalan yang jasmani.
Jadi, wajah yang berseri adalah menghadapi persoalan yang jasmani tetap berpengharapan kepada Tuhan, tidak kecewa, tidak putus asa. Mungkin di mata kita seakan-akan sudah tidak ada jalan keluar, buntu, yang diharapkan mati, tetapi tetap berpengharapan kepada Tuhan.
Kalau wajah berseri-seri maka keubahan hidup itu akan terus sampai kesempurnaan. Menghadapi masalah nikah dengan wajah berseri. Menghadapi masalah pelayanan, masalah hidup sehari-hari tetap wajah berseri. Kita terus dibaharui sampai sama mulia dengan Yesus. Waktu Dia datang, kita bisa memandang Dia muka dengan muka. Tentu dengan wajah yang berseri-seri. Segala penderitaan kita di dunia ini, sengsara kita di dunia ini, diganti dengan sukacita, bahagia yang tidak terkatakan.
Ayo kita banyak menyembah Tuhan, robek daging kita, melayani dengan kemampuan yang ajaib dari Tuhan. Biarlah kita mengalami keubahan hidup, wajah selalu berseri. Adapun persoalan itu akan selalu ada, datang terus menerus, tetapi kita hadapi dengan wajah berseri-seri. Dalam menghadapi masalah pelayanan tidak iri, tidak ada pahit hati, tidak dendam, menghadapi masalah nikah dan buah nikah tidak ada depresi lagi, semua diserahkan kepada Tuhan. Menghadapi masalah hidup sehari-hari, tidak kecewa dan tidak putus pengharapan, tetap berserah kepada Tuhan. Kita terus diubahkan sehingga ketika Yesus datang kita memandang Dia muka dengan muka dengan wajah berseri-seri. Ada sukacita, bahagia yang tidak terkatakan ganti dukacita kita di dunia ini.
Tuhan Memberkati
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar