Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Keluaran 16:1-3
16:1 Setelah mereka berangkat dari Elim, tibalah segenap jemaah Israel di padang gurun Sin, yang terletak di antara Elim dan gunung Sinai, pada hari yang kelima belas bulan yang kedua, sejak mereka keluar dari tanah Mesir.
16:2 Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun;
16:3 dan berkata kepada mereka: "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan."
Dalam terang Tabernakel pasal ini terkena pada meja roti sajian. Secara rohani menunjuk persekutuan dengan Firman pengajaran yang benar. Pada ayat yang kita baca tadi, bangsa Israel bersungut-sungut karena mereka lapar akan roti dan daging. Sekarang ini Israel menunjuk gereja Tuhan. Roti = Firman Tuhan. Daging = perjamuan suci. Dulu bangsa Israel bersungut-sungut karena mereka lapar akan roti dan daging. Sekarang di akhir zaman ini akan terjadi persungutan di dalam sidang jemaat karena kelaparan akan Firman dan digandeng dengan perjamuan suci.
Amos 8:11-14
8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.
8:12 Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.
8:13 Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus;
8:14 mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."
Gereja akan mengalami kelaparan akan Firman Tuhan. Yang disebutkan pada ayat di atas yang kelaparan adalah anak-anak muda, anak-anak dara dan para teruna, ini pemuda pemudi. Kenapa disebutkan anak-anak muda? Karena di akhir zaman ini minat anak muda untuk mendengar Firman sangat kurang! Orang-orang tua saja yang sungguh-sungguh mendengar Firman. Kalau kaum muda banyak yang tidak terlalu minat mendengar Firman. Apalagi ditunjang kecanggihan teknologi sekarang ini, lebih senang dengan gadgetnya dari pada mendengar Firman. Kalaupun mendengar Firman pikirannya ingat game, ingat drakor, ingat apa saja.
Itulah kenyataan yang ada, makanya anak dara dan teruna jatuh rebah! Akibat kelaparan mereka rebah dan tidak bangkit-bangkit lagi = jatuh dalam dosa dan tidak bisa bertobat. Yang menyadarkan kita akan dosa sehingga bisa bertobat adalah Firman. Kalau tidak suka mendengar Firman bagaimana bisa sadar akan Firman, bagaimana bisa bertobat. Hanya menuju pada kebinasaan selamanya, mati rohani, sampai masuk pada kematian kekal di neraka!
Perhatikan kaum muda, orang tua masih bisa fokus dengar Firman, sampai yang sangat lansiapun semangat mendengar Firman, bagaimana dengan yang muda-muda ini. Saya juga masih muda, kadangkala hamba Tuhan muda malas untuk bergumul cari pembukaan Firman. Karena sekarang gampang untuk berkhotbah, tinggal cari di internet, tinggal buka rekaman khotbah atau buka transkrip khotbah, sudah sangat terperinci tinggal dikhotbahkan kembali. Sudah tidak ada pergumulan cari pembukaan rahasia Firman. Jadi sama-sama kita dikoreksi, baik kaum muda dan saya hamba Tuhan muda, jangan sampai kita jatuh dalam masa kelaparan rohani.
Penyebab kelaparan dalam sidang jemaat yaitu tidak ada pembukaan rahasia Firman yang menjadi makanan rohani. Kenapa tidak ada pembukaan rahasia Firman? Gembala tidak mau bergumul mencari pembukaan rahasia firman. Atau sudah ada pembukaan rahasia Firman tetapi jemaat tidak mau menikmati, tidak mau makan, bosan, main-main. Diperiksa lagi, kenapa sudah ada pembukaan rahasia Firman tetapi tetap kelaparan? Sebab hatinya tidak baik. Roti itu bicara Firman, meja itu hati. Bagaimana mau ditaruh roti di situ kalau meja hati kotor, penuh dengan kotoran! Termasuk saya, kenapa Tuhan tidak bukakan rahasia Firman kepada gembala? Karena hatinya tidak baik, hatinya kotor. Kenapa jemaat tidak bisa mengerti Firman, karena hatinya tidak baik, hati nuraninya jahat, hatinya kotor.
Praktek hati nurani yang tidak baik, hati nurani yang jahat:
1. Amos 8:5
8:5 dan berpikir: "Bilakah bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum dan bilakah hari Sabat berlalu, supaya kita boleh menawarkan terigu dengan mengecilkan efa, membesarkan syikal, berbuat curang dengan neraca palsu,
Prakteknya mengecilkan efa dan membesarkan syikal. Efa ukuran untuk gandum, syikal timbangan uang. Jadi mengecilkan efa membesarkan syikal artinya mengecilkan kesempatan untuk membaca Firman, mendengar Firman dan melakukan Firman, tetapi membesarkan waktu untuk mencari perkara jasmani. Kalau untuk online, untuk main game, untuk nonton banyak waktunya, tetapi untuk Firman hanya sedikit, sampai tidak ada waktu. Sampai dalam ibadahpun sudah tidak mengutamakan pemberitaan Firman. Ibadah yang ada sekarang ini lebih dominan praise and worship, open mic, stand up comedi dalam gereja, itu yang disenangi. Kalau Firman Tuhan tidak usah panjang-panjang, itu sudah mengecilkan efa, membesarkan syikal.
2. Amos 8:6
8:6 supaya kita membeli orang lemah karena uang dan orang yang miskin karena sepasang kasut; dan menjual terigu rosokan?"
Menjual terigu rongsokan, terigu yang tidak baik yang tidak layak dikonsumsi. Artinya hamba Tuhan menyampaikan Firman tanpa urapan Roh Kudus, tidak ada lagi pembukaan rahasia Firman. Hanya diterangkan dengan logika manusia, pengetahuan dunia, filsafat dunia. Ditambah lagi dengan lawak-lawak, ilustrasi-ilustrasi. Tujuannya untuk dapat keuntungan. Sekarang ini Firman laku dijual! Biasanya kalau orang pergi ke mana bayar karcis untuk ke tempat hiburan. Sekarang ke gereja ada juga yang bayar karcis dan ada tempat vip, vvip. Pendeta sekali khotbah dibayar berapa. Kalau diundang ke mana-mana dibayarkan tiketnya, tidak mau datang kalau tidak dibelikan. Itu menjual terigu rongsokan. Dia khotbah tetapi yang disampaikan terigu rongsokan, tidak ada faedahnya, tidak bermanfaat untuk penyucian. Coba makan terigu rongsokan, enak atau tidak? Tidak enak! Tetapi maaf orang Kristen suka, yang buruk-buruk malah disenangi, mereka suka. Hanya orang yang punya gangguan mental yang mau terigu rongsokan. Kecuali memang ada kesulitan ekonomi. Begitu juga dalam gereja, banyak yang sudah terkebelakang rohaninya, hanya suka terigu rongsokan.
Yeremia 5:31
5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?
Kalau Firman yang keras, makanan sehat, tepung yang terbaik, tidak mau. Tuhan tolong jangan terjadi pada kita.
3. Tidak taat pada Firman Tuhan.
I Petrus 3:20-21
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Zaman Nuh hati manusia tidak taat pada Firman, tidak taat berarti hatinya kosong dari Firman. Memang kenyataannya hati manusia itu cenderung jahat.
Kejadian 6:5
6:5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
Sejak jatuh dalam dosa, hati manusia cenderung jahat, hanya membuahkan kejahatan dan kenajisan. Kejadian pasal 3 manusia jatuh dalam dosa. Pasal 4 terjadi pembunuhan, Kain membunuh Habel. Berkembang dosanya, pasal 6 lebih jahat lagi. Berkembang lagi sampai pasal 11 mereka mendirikan menara Babel.
Bagaimana caranya mendapat hati nurani yang murni? Masuk baptisan air yang benar. Kaum muda yang belum dibaptis berdoa supaya jangan didorong oleh teman, oleh orang tua, tetapi karena malu sudah tua belum dibaptis, biarlah oleh dorongan Firman. Om akui bukan dorongan Firman tetapi hanya karena dorongan orang tua. Setelah itu hati tidak baik. Tetapi karena kemurahan Tuhan, digembleng dalam penggembalaan, Firman pengajaran selalu menyucikan sehingga bisa bertobat, berubah dan melayani.
Untuk mendapatkan hati nurani yang baik harus masuk baptisan air yang benar. Periksa syarat baptisan airnya, benar atau tidak. Syaratnya mati terhadap dosa, bertobat. Dulu saya sudah bertobat atau belum. Kalau belum bertobat, bukan dibaptis lagi tetapi diperbaiki pertobatannya. Baptisannya sudah benar tetapi tidak bertobat, diperbaiki pertobatannya. Bukan harus masuk lagi dalam baptisan air, karena Yesus berkata kalau sudah mandi tidak perlu mandi lagi, tinggal membasuh kaki, perbaiki pertobatannya.
Kemudian pelaksanaan baptisan airnya harus benar yaitu dikubur bersama dengan Yesus dalam air dengan meterai nama Allah Tritunggal yang jelas dan benar. Namanya dikubur itu harus dibaringkan, dikubur semua dalam air. Dan harus ditangani oleh hamba Tuhan yang benar tahbisannya, bukan hamba Tuhan asal. Sekarang ini sudah terlalu digampangkan soal baptisan air, sudah tidak ditangani oleh hamba Tuhan.
Lewat baptisan air yang benar, hati kita dibaharui sehingga memiliki hati nurani yang baik. Praktek memiliki hati nurani yang baik:
a) Yeremia 15:16
15:16 Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.
Mendengar Firman menjadi kesukaan hati. Waktu mendengar Firman senang atau tidak? Om percaya kaum muda di sini bersuka hatinya kalau mendengar Firman. Kita periksa hati ini tidak bisa menipu, kita bisa tahu hati ini sudah baik atau tidak. Om juga bisa lihat, makanya kalau khotbah lihat orang, bukan lihat cicak di dinding. Ini mukanya senang atau tidak.
Biarlah Firman itu menjadi kegirangan hati kita, sukacita. Sehingga tidak terasa, begitu dikatakan ayat terakhir, eh sudah ayat terakhir padahal masih suka tambah. Tetapi kalau hatinya tidak baik, dia tunggu-tunggu terus kapan itu ayat terakhir. Begitu sudah ayat terakhir baru hatinya bersukacita.
Periksa hati kita, biarlah kita bersukacita mendengar Firman sehingga Firman sekeras apapun bisa kita terima. Sekalipun Firman itu tajam menunjuk dosa kita, karena itu sudah menjadi sukacita kita maka kita bisa menerimanya.
b) Taat pada Firman Tuhan apapun resikonya sampai daging tidak bersuara lagi. Masa muda ini masa kuatnya daging. Taatlah, itu permulaan keberhasilan, maka Tuhan akan memberikan yang terbaik bagi kita.
Dunia ini menghimpit kita. Yang paling banyak menghimpit kaum muda adalah kesenangan dunia. Dalam satu genggam sudah tersedia kesenangan dunia di situ. Jangan terlalu manjakan anak dengan gadget karena radiasinya merusak otak dan merusak matanya. Makanya sekarang jarang yang panjang umur, banyak yang mati di usia muda. Dunia ini luar biasa menghimpit gereja Tuhan. Juga pengaruh daging. Dan juga dosa, ini yang paling parah! Dengan kecanggihan teknologi dosanya sudah semakin luar biasa, dimodifikasi.
Ini semua menghimpit orang yang sudah dibaptis supaya menjadi kehidupan yang tidak taat. Sebab itu setelah dibaptis harus masuk dalam kandang penggembalaan. Penggembalaan itu tempat penyucian dan pembaharuan hati. Supaya hatinya semakin kuat, ayo masuk dalam kandang penggembalaan.
Yohanes 10:3
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
Domba yang tergembala mendengar suara gembala, taat!
Yohanes 10:27-28
10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Kalau tergembala, kaum muda bagaikan anak panah di tangan pahlawan. Coba lihat anak panah, dia akan pergi ke mana dia diarahkan. Tidak bisa pergi sendiri. Ke mana dia diarahkan ke sana dia pergi.
Supaya semakin taat, tambah doa penyembahan dan dengan doa puasa. Doa puasa itu untuk membaharui kantong, kantong itu menunjuk hati.
Markus 2:20-22
2:20 Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
2:21 Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya.
2:22 Demikian juga tidak seorang pun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula."
Doa puasa itu untuk pembaharuan hati nurani. Bukan nanti berpuasa secara berjemaah, bisa juga ambil waktu sendiri berpuasa di rumah. Kalau sampai sekarang merasa hati ini belum taat, sama orang tua belum taat, yah menyembah. Masih juga belum taat, puasa. 1 hari puasa belum taat, tambah 2 hari. Kalau belum juga taat, tambah 3 hari, terus puasa sampai kita memiliki hati nurani yang baru, hati nurani yang taat dengar-dengaran.
Di mana posisi orang yang taat dengar-dengaran?
Roma 10:16-17,21
10:16 Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata: "Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?"
10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
10:21 Tetapi tentang Israel ia berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah."
Maksudnya kalau mereka taat mereka dalam tangan Tuhan. Tetapi mereka tidak taat, mereka di luar tangan Tuhan sampai akhirnya dibuang ke Babel. Jadi posisi orang yang taat ada dalam tangan kasih karunia Tuhan. Bahagia kita berada dalam tangan Tuhan. Di luar tangan Tuhan hanya air mata, kesusahan, kutukan, beban berat. Tetapi dalam tangan Tuhan semua yang terbaik Tuhan berikan.
Kita belajar contoh dan hasil orang yang taat berada dalam tangan Tuhan:
1) Janda di Sarfat
I Raja-raja 17:12
17:12 Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."
Di ayat 12 ini terkandung makna bagi kita, orang yang dalam kesulitan juga sulit untuk taat! Tetapi syukur janda ini akhirnya mau taat.
I Raja-raja 17:13-15
17:13 Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.
17:14 Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itu pun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi."
17:15 Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.
Janda di Sarfat ini akhirnya mau taat sekalipun harus berkorban kepentingan diri sendiri! Memang Alkitab mengatakan dosa yang menonjol di akhir zaman dimulai dari mencintai diri sendiri. Manusia sekarang ini menjadi manusia yang egois. Semua untuk diri sampai untuk Tuhan tidak ada lagi.
Belajar taat sekalipun harus berkorban kepentingan diri sendiri. Maka hasilnya tangan kasih karunia Tuhan memelihara kita secara ajaib, baik secara jasmani terutama secara rohani, sampai di zaman antikristus.
Belajar taat, sekalipun ijazahnya rendah, ada modal usaha tetapi modalnya kecil, ada skill tetapi terbatas, tetapi kalau mau taat dengar-dengaran, serahkan semua kepentingan diri sendiri, kita hanya mau mengutamakan kepentingan Tubuh Kristus, maka hasilnya kita berada dalam tangan kasih karunia Tuhan yang memelihara secara ajaib baik jasmani maupun rohani sampai di zaman antikristus.
2) Petrus dan kawan-kawan.
Yohanes 21:3,6
21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
Logikanya cari ikan yang banyak itu di malam hari, bukan siang hari. Malam tidak dapat apa-apa, siang malah Tuhan suruh tebarkan jala. Kita belajar dari Petrus, taat dengar-dengaran sekalipun mengorbankan pikiran sendiri atau kehendak sendiri untuk bisa menuruti kehendak Tuhan. Kadangkala ketika kita sudah dalam keadaan susah, Firman datang. Tetapi Firman itu tidak sesuai dengan pikiran kita, dengan kehendak kita. Di situ kita diuji mau taat atau tidak. Kadang sudah susah tetapi masih sombong, tidak mau taat ‘ah tidak logis, masa seperti itu’ padahal tinggal taat saja! Firman itu bukan untuk kita perdebatkan, bukan untuk dilawan tetapi tinggal taat saja. Tidak usah pakai pikiran dan kehendak daging. Lalukan saja apa yang menjadi kehendak Tuhan. Maka hasilnya tangan kasih karunia Tuhan menciptakan dari tidak ada menjadi ada, dari tidak ada ikan menjadi ada ikan. Dari yang mustahil menjadi tidak mustahil
Sore ini apa yang menjadi masalah yang sudah mustahil? Masa depan sepertinya suram, sudah mustahil. Mari belajar taat, korbankan pikiran sendiri, kehendak sendiri, turuti saja kehendak Tuhan.
3) Contoh yang sempurna Yesus taat sampai mengorbankan nyawa. Bagi kita taat sampai mengorbankan seluruh hidup kita. Seluruh hidup kita mau diatur sepenuhnya oleh Tuhan, bukan kita lagi yang mau mengatur.
Filipi 2:8-11
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Taat sampai tidak ada lagi suara daging sedikitpun. Pokoknya tinggal ya Abba ya Bapa. Hasilnya:
Ø Tangan kasih karunia Tuhan memberikan kemenangan atas trio setan. Yang di langit itu naga dengan roh jahat dan roh najis, yang di bumi itu nabi palsu dengan roh dusta dan ajaran palsu, yang di bawah bumi itu antikristus dengan roh kebencian, ikatan uang. Setan sumbernya dosa, sumbernya masalah, sumber kegagalan, sumbernya air mata, sumbernya semua yang jelek, tangan kasih karunia Tuhan memberi kemenangan. Tuhan memegang kita dengan tangan kananNya, Tuhan memberikan kemenangan kepada kita.
Ø Tangan kasih karunia Tuhan meninggikan, mengangkat kita, baik secara jasmani dari kejatuhan, kemerosotan, kegagalan, terutama secara rohani kita diangkat. Tangan kasih karunia Tuhan mengangkat rohani kita = menyucikan, mengubahkan, memakai kita sampai menyempurnakan kita. Kalau tangan Tuhan mengangkat dan memakai kita, siapa yang bisa menggagalkan pelayanan kita! Sampai nanti Tuhan mengangkat kita di awan-awan bertemu Yesus masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar