20250309

Kebaktian Umum, Minggu 9 Maret 2025 Pdt. Handri Otniel Legontu

 


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 14:6-13

14:6 Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,

14:7 dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."

14:8 Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya."

14:9 Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: "Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya,

14:10 maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. 

14:11 Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya." 

14:12 Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.

14:13 Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."

 

Pada ayat-ayat ini ditunjukan kepada kita ada 3 macam penghakiman di sini.

1.      Ayat 6 dan 7 yaitu penghakiman bagi yang menolak Injil yang kekal.

2.      Ayat 8 penghakiman atas Babel yaitu gereja palsu.

3.      Ayat 9 dan 10 yaitu penghakiman bagi mereka yang menyembah antikristus.

 

Kita pelajari poin pertama, penghakiman bagi mereka yang menolak Injil yang kekal. Injil yang kekal adalah Firman penginjilan bagi jiwa-jiwa baru dan Firman pengajaran bagi jiwa yang sudah lama. Kita butuh penginjilan, tetapi setelah kita lahir di dalam Tuhan harus ditingkatkan pada Firman pengajaran.

 

Menolak Firman berarti hidupnya akan semakin merosot.  

Menolak Firman sama dengan 10 x mines.

1 kali menolak Firman berarti 10 x -1 = -10

2 kali menolak berarti 10 x -2 = -20

Semakin merosot secara jasmani, terlebih secara rohani merosot sampai turun ke dalam lubang jurang maut, bergaul dengan roh jahat dan roh najis!

Wahyu 9:2-5

9:2 Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.

9:3 Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengking di bumi.

9:4 Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya.

9:5 Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, melainkan hanya untuk menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan siksaan itu seperti siksaan kalajengking, apabila ia menyengat manusia.

 

Di situ ada belalang-belalang dengan sengat seperti sengat kalajengking. Ini menunjuk roh jahat dan roh najis dengan sengat maut yaitu dosa. Belalang-belang itu menyengat manusia selama 5 bulan = 150 hari. Jadi kehidupan yang merosot rohaninya, dia akan disiapkan untuk siksaan selama 150 hari. Tidak usah 150 hari, 1 jam saja disengat kalajengking sudah teriak ampun-ampun. Tidak usah kalajengking, disengat lipan saja sudah kesakitan.

 

Dari sini kita ambil pelajaran lihat supaya tidak merosot rohani kita, kita harus memperhatikan angka 150 secara rohani. Ada 4 hal penting mengenai angka 150 dalam Alkitab:

1.      Kejadian 7:23-24

7:23 Demikianlah dihapuskan Allah segala yang ada, segala yang di muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang melata dan burung-burung di udara, sehingga semuanya itu dihapuskan dari atas bumi; hanya Nuh yang tinggal hidup dan semua yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu.

7:24 Dan berkuasalah air itu di atas bumi seratus lima puluh hari lamanya.

 

Air bah berkuasa atas bumi 150 hari, membinasakan semua manusia berdosa kecuali Nuh, isterinya, beserta 3 anaknya dan isteri-isteri mereka yang selamat di dalam bahtera. Manusia di zaman Nuh telah menjalankan hidup yang rusak. Itu juga yang terjadi sekarang di akhir zaman. Terutama merusak nikah. Atau menjalani nikah yang rusak. Praktek manusia di zaman Nuh yang menjalankan hidup yang rusak, terutama nikah yang rusak:

a)      Kejadian 6:11-12,2

6:11 Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan.

6:12 Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.

6:2  maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.

 

Praktek pertama adalah kawin campur! Anak-anak Allah kawin dengan anak-anak manusia. Anak-anak Allah itu adalah keturunan Adam dari jalur Set.

Lukas 3:38

3:38 anak Enos, anak Set, anak Adam, anak Allah.

 

Sementara anak manusia itu keturunan Adam melalui jalur Kain. Disebut Kain dari si jahat, makanya menghasilkan manusia raksasa. Manusia raksasa di sini menunjuk manusia dengan hawa nafsu yang besar, yang tidak wajar, tidak terkontrol.

 

Kawin campur ini menikah dengan yang tidak satu iman, tidak satu pengajaran. Penyebab kawin campur karena pandangan daging. Oh cantik, ganteng, kaya, cuma lihat yang jasmani. Pandangan daging dan hati daging yaitu hati yang cenderung berbuat jahat.

Kejadian 6:5

6:5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,

 

Kaum muda remaja dalam menjalin hubungan jangan karena pandangan daging dan hati daging yaitu hati yang cenderung jahat. Jahat itu pasangannya najis. Kalau kawin campur terjadi akan mengarah ada kawin cerai sampai kawin mengawinkan. Sudah tidak ada ikatan hukum, tidak ada ikatan agama lagi, sudah bebas. Kaum muda mulai dari permulaan nikah, masa pacaran, masa tunangan, jangan dirusak! Jangan menjalani hubungan yang rusak, baik yang tidak satu pengajaran, tidak satu keyakinan atau dirusak dengan berbuat yang najis. Merusak nikah dengan berbuat najis itu sama dengan merusak diri!

Amsal 6:32

6:32 Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian merusak diri.

 

Tuhan tidak mau Tuhan sudah menciptakan kita lalu kita rusak diri kita. Orang seperti itu berhadapan dengan Tuhan Sang Pencipta.

 

b)      Nikah yang terbalik yaitu isteri atau anak mau menjadi kepala dalam nikah.

I Korintus 11:2-3

11:2 Aku harus memuji kamu, sebab dalam segala sesuatu kamu tetap mengingat akan aku dan teguh berpegang pada ajaran yang kuteruskan kepadamu.

11:3 Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.

 

Yesaya 3:12

3:12 Adapun umat-Ku, penguasa mereka ialah anak-anak, dan perempuan-perempuan memerintah atasnya. Hai umat-Ku, pemimpin-pemimpinmu adalah penyesat, dan jalan yang kamu tempuh mereka kacaukan!

 

Tuhan tolong jangan sampai nikah terbalik. Karena mentang-mentang anak sudah punya ijazah, dia mau mengatur, orang tua dia perintah, jangan! Apalagi kalau sudah punya pemasukan yang banyak, pekerjaan yang mapan, orang tua mulai diatur, diperintah sana sini, jangan!  Begitu juga isteri, jangan mengajar dan memerintah suami.

 

Jadi memperhatikan angka 150 secara rohani artinya memperhatikan nikah. Supaya rohani tidak merosot perhatikan nikah kita, jangan nikah yang rusak karena kenajisan dan nikah yang terbalik. Nikah itu harus dihormati!

Ibrani 13:4

13:4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.

 

Kalau nikah tidak dihormati, tidak dijunjung, itu seperti orang lumpuh yang tidur di tempat tidur. Ingat waktu Yesus menyembuhkan seorang lumpuh yang diturunkan dari atap. Apa perintah Yesus? Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu. Angkat tempat tidur artinya hormati nikah! Junjung tinggi kekudusannya! Jangan dirusak. Tuhan Pencipta nikah, kalau dirusak berarti berhadapan dengan Tuhan Pencipta nikah. Angkat tempat tidur, jangan berada dalam kelumpuhan rohani.

 

2.      Nehemia 5:14-17

5:14 Pula sejak aku diangkat sebagai bupati di tanah Yehuda, yakni dari tahun kedua puluh sampai tahun ketiga puluh dua pemerintahan Artahsasta jadi dua belas tahun lamanya, aku dan saudara-saudaraku tidak pernah mengambil pembagian yang menjadi hak bupati.

5:15 Tetapi para bupati yang sebelumnya, yang mendahului aku, sangat memberatkan beban rakyat. Bupati-bupati itu mengambil dari mereka empat puluh syikal perak sehari untuk bahan makanan dan anggur. Bahkan anak buah mereka merajalela atas rakyat. Tetapi aku tidak berbuat demikian karena takut akan Allah.

5:16 Aku pun memulai pekerjaan tembok itu, walaupun aku tidak memperoleh ladang. Dan semua anak buahku dikumpulkan di sana khusus untuk pekerjaan itu.

5:17 Duduk pada mejaku orang-orang Yahudi dan para penguasa, seratus lima puluh orang, selain mereka yang datang kepada kami dari bangsa-bangsa sekeliling kami.

 

Selama 12 tahun Nehemia memberi makan 150 orang dari mejanya. 12 adalah angka persekutuan. Jadi persekutuan Nehemia dengan Tuhan, dengan Firman sangat erat, sebagai buktinya dia rela mengorbankan hak-haknya demi membangun tembok Yerusalem. 150 orang ini adalah orang-orang yang dia libatkan dalam pembangunan tembok Yerusalem. Dan Nehemiapun tidak punya ladang. Nehemia menggambarkan contoh pemimpin atau hamba Tuhan, gembala yang menyerah 100% kepada Tuhan. Tidak punya pekerjaan sampingan, tidak mengambil haknya. Paulus punya hak tetapi dia tidak ambil hak-haknya.

 

Angka 150 di sini mengandung arti penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan untuk terlibat dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus dengan rela mengorbankan hak-hak kita. Kita melayani bukan mengejar hak tetapi mengorbankan hak. Apalagi kami hamba Tuhan, gembala, melayani mengorbankan hak, bukan menuntut hak. Lakukan saja kewajiban, rela korbankan semuanya.

 

Tuhan tidak pernah menipu, kalau kita menyerah sepenuh melayani Tuhan, mengorbankan hak maka ada hasilnya:

Nehemia 5:19

5:19 Ya Allahku, demi kesejahteraanku, ingatlah segala yang kubuat untuk bangsa ini.

 

Tuhan ingat kita! Dan Tuhan pasti menjamin kesejahteraan kita. Tidak usah takut! Kadangkala karena takut tidak akan sejahtera, dalam melayani mulai menuntut hak. Begitu tidak dapat, tinggalkan pelayanan. Lebih banyak lagi tidak mau terlibat pelayanan karena takut rugi, takut ini takut itu, malah tambah kering, orang seperti itu malah tambah kering! Dalam kitab Hagai dikatakan kamu sudah membangun rumahmu sedangkan rumah Tuhan dibiarkan runtuh. Tidak mau terlibat dalam pelayanan, hanya sibuk dengan perkara jasmani sehingga Tuhan katakan kamu menabung dalam pundi-pundi berlubang. Apa yang dia dapatkan supaya mau sejahtera malah habis semua. Dapat banyak, tetapi sampai di rumah sudah habis karena menabung dalam pundi-pundi berlubang.

 

Jangan ragu dalam melayani Tuhan. Kami yang melayani sepenuh dan yang masih bisa bekerja di dunia tetapi melayani juga di gereja, jangan tuntut hak, korbankan hak, layani Tuhan sungguh-sungguh dengan penyerahan diri sepenuh.

 

Pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, dimulai dari nikah. Jadi ingat, masuk nikah itu bukan untuk menuntut hak namun untuk saling melayani, korbankan hak. Sebagai teladannya adalah Yesus. Kalau menikah selalu menuntut hak, itu yang menimbulkan banyak pertengkaran dalam rumah tangga.

Efesus 5:25-27

5:22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,

5:23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.

5:24 Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.

5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

 

Yesus teladannya, sampai berkorban nyawa. Nyawa itu hak paling asasi. Makanya kalau ada pembunuhan dikatakan melanggar ham, itu hak paling asasi, tetapi itu diserahkan. Melayani Tuhan bukan menuntut tetapi berkorban. Mulai dari dalam nikah, rela mengorbankan hak-haknya demi nikah itu bisa satu dan bisa suci. Yerusalem itu disebut kota yang bersambung rapat, itu bicara kesatuan. Itu yang dibangun oleh Nehemia, dia relakan hak-haknya, dia beri makan 150 orang yang terlibat dalam pembangunan tembok Yerusalem.

Markus 10:45

10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

 

Ini yang harus ada dalam hati kita, saya datang ke gereja bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani. Saya ikut persekutuan saya mau melayani, bukan untuk dilayani. Saya masuk dalam  nikah untuk melayani bukan untuk dilayani, bahkan rela berkorban sampai korbankan hak.

 

Yerusalem adalah kota dengan tembok yang bersambung rapat.

Mazmur 122:1-3

122:1 Nyanyian ziarah Daud. Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: "Mari kita pergi ke rumah TUHAN."

122:2 Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.

122:3 Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat,

 

Kalau dalam nikah, dalam penggembalaan, dalam persekutuan antara penggembalaan banyak menuntut hak, itu sama dengan membuat celah pada tembok Yerusalem sehingga iblis masuk menghancurkan. Siapa yang membuat celah? Suami, isteri yang membuat. Dalam penggembalaan hancur karena ada celah yang dibuat. Siapa yang buat? Gembala yang menuntut hak!

 

Persekutuan Tubuh Kristus di mulai dari dalam nikah. Hubungan nikah adalah hubungan hak dan kewajiban.

I Korintus 7:3-4

7:3 Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.

7:4 Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.

 

Lakukan dulu kewajibannya, baru Tuhan berikan haknya. Tidak usah takut, suami tidak akan direbut orang kalau isteri melakukan kewajibannya. Isteri tidak akan diganggu orang kalau suami melakukan kewajibannya, maka mereka akan menerima haknya masing-masing dalam rumah tangga. Jangan dulu keluar, layani dulu dalam nikah masing-masing. Kadang dalam penggembalaan hebat melayani, tetapi bagaimana di dalam nikah.

 

Ingat waktu Gideon mau mengalahkan orang Midian, dia katakan kepada Tuhan beri tanda bahwa aku yang akan membawa orang Israel menang. Dia berkata kalau guntingan bulu domba itu ada embun, kemudian tanda di sekitarnya kering, itu tandanya saya yang memimpin orang Israel menang melawan orang Midian. Betul paginya tanah di sekitarnya kering, guntingan bulu domba yang hanya sedikit ada embun, dia ambil, dia peras dan menghasilkan air secangkir penuh. Di dalam Markus pasal 9, melayani sesama itu seperti memberikan air minum secawan atau secangkir penuh. Jadi mulai dalam ruang lingkup yang kecil dulu. Ruang lingkup yang kecil itu adalah nikah. Dalam nikah melayani dulu dengan roh perdamaian baru bisa keluar. Jangan dulu di luar mau melayani hebat-hebatan, tetapi dalam nikah bagaimana?

Hakim-hakim 6:36-38

6:36 Kemudian berkatalah Gideon kepada Allah: "Jika Engkau mau menyelamatkan orang Israel dengan perantaraanku, seperti yang Kaufirmankan itu,

6:37 maka aku membentangkan guntingan bulu domba di tempat pengirikan; apabila hanya di atas guntingan bulu itu ada embun, tetapi seluruh tanah di situ tinggal kering, maka tahulah aku, bahwa Engkau mau menyelamatkan orang Israel dengan perantaraanku, seperti yang Kaufirmankan."

6:38 Dan demikianlah terjadi; sebab keesokan harinya pagi-pagi ia bangun, dipulasnya guntingan bulu itu dan diperasnya air embun dari guntingan bulu itu, secawan penuh air.

 

Apa yang dimaksud air secawan penuh.

Markus 9:38-40

9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita."

9:39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorang pun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.

9:40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.

 

Ada di pihak kita berarti tidak ada permusuhan. Ini menunjuk roh perdamaian.

Markus 9:41

9:41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."

 

Jadi secangkir air menunjukan roh perdamaian. Dalam rumah tangga dulu, dalam ruang lingkup yang kecil dulu, seperti guntingan bulu domba yang dihamparkan hanya dalam ruang lingkup yang kecil. Mari dalam pelayanan di rumah tangga masing-masing, ada embun, ada secangkir air, melayani dengan roh perdamaian. Baru dalam penggembalaan lalu antar penggembalaan.

 

3.      Hakim-hakim 15:4-5

15:4 Maka pergilah Simson, ditangkapnya tiga ratus anjing hutan, diambilnya obor, diikatnya ekor dengan ekor dan ditaruhnya sebuah obor di antara tiap-tiap dua ekor.

15:5 Kemudian dinyalakannyalah obor itu dan dilepaskannya anjing-anjing hutan itu ke gandum yang belum dituai kepunyaan orang Filistin, sehingga terbakarlah tumpukan-tumpukan gandum dan gandum yang belum dituai dan kebun-kebun pohon zaitun.

 

300 ekor anjing hutan, lalu diikat sepasang menjadi 150 pasang. Lalu pada ekor yang diikat itu ditaruh obor lalu dilepaskan ke kebun orang Filistin. Mengapa Simson lakukan ini?

Hakim-hakim 15:1-2

15:1 Beberapa waktu kemudian, dalam musim menuai gandum, pergilah Simson mengunjungi isterinya, dengan membawa seekor anak kambing, serta berkata: "Aku mau ke kamar mendapatkan isteriku." Tetapi ayah perempuan itu tidak membiarkan dia masuk.

15:2 Kata ayah perempuan itu: "Aku telah menyangka, bahwa engkau benci sama sekali kepadanya, sebab itu aku memberikannya kepada kawanmu. Bukankah adiknya lebih cantik dari padanya? Baiklah kauambil itu bagimu sebagai gantinya."

 

Masih isteri sahnya Simson tetapi papa mertuanya berikan kepada orang lain. Papa mertua Simson adalah orang Filistin, dia tidak menghargai nikahnya Simson. Makanya Simson tangkap 300 ekor anjing hutan, dia ikat menjadi 150 pasang, taruh obor di ekornya lalu lepas ke kebun gandum dan kebun zaitun orang Filistin.

 

Jadi angka 150 di sini hukuman terhadap orang yang tidak menghargai persekutuan Tubuh Kristus dimulai dari nikah! Jadi jangan merosot rohani kita. Praktek tidak menghargai persekutuan Tubuh Kristus dimulai dari dalam nikah:

a)      Terlalu gampang menceraikan nikah dengan alasan apapun bahkan dengan alasan yang dibuat-buat. Menceraikan nikah itu bukan sebatas suami isteri, termasuk juga orang tua anak, kakak dan adik, terlalu gampang pisah satu dengan yang lain dengan alasan dibuat-buat!

b)      Terlalu gampang meninggalkan penggembalaan dengan alasan apapun bahkan alasan yang dibuat-buat. Pdt. Pong mengatakan kalau kita mencari alasan untuk tidak beribadah, iblis akan menyodorkan sekeranjang alasan. Arti Filistin adalah pengembara, jangan jadi orang Kristen pengembara, orang Kristen yang beredar-edar, tidak tergembala.

 

Kalau terlalu gampang meninggalkan nikah, meninggalkan penggembalaan, meninggalkan persekutuan, ada hukumannya! Sebagai gembala saya hanya mendoakan, tidak bisa saya ikat bapak ibu. Tinggal berdoa Tuhan tolong, Tuhan jamah supaya bisa menghargai nikah, menghargai penggembalaan, menghargai persekutuan antara penggembalaan.

 

Kadangkala alasannya karena tersandung pada orang sehingga tidak mau bersekutu lagi, rugi! Bagi saya datang bersekutu untuk mencari Firman penggembalaan, saya tidak mau lihat orang lain, terserah! Yang penting yang Tuhan pakai memimpin persekutuan itu hamba Tuhan yang tahbisannya benar, teguh dalam pengajaran, nikahnya benar, saya ikuti.

 

Simson itu gambaran Allah Roh Kudus. Akibat tidak menghargai persekutuan Tubuh Kristus.

a)      Tumpukan gandum terbakar. Gandum bicara Firman. Artinya hidupnya kosong dari Firman sehingga mengalami kelaparan rohani. Lapar itu tidak pernah puas. Nanti dia tinggalkan nikahnya, pergi ke tempat lain, sampai di sana tidak akan puas. Begitu juga dalam penggembalaan, tinggalkan penggembalaan dengan alasan apa, nanti tidak puas, beredar-edar! Terus beredar-edar, tidak ada kepuasan, kosong dari Firman Tuhan, lapar terus rohaninya. Akibatnya cari kepuasan di dunia, sampai cari kepuasan lewat berbuat dosa!  

 

b)      Kebun Zaitun terbakar. Zaitun menghasilkan minyak. Jadi zaitun terbakar artinya kehilangan urapan Roh Kudus sehingga dagingnya menjadi buas, tidak bisa terkontrol lagi. Kalau ada Roh Kudus perbuatan dimatikan. Kalau tidak ada lagi Roh Kudus, perbuatan dagingnya yang menjadi-jadi, liar, buas!

Roma 8:13

8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

 

Orang seperti ini hanya berakhir terbakar di neraka. Mari hargai persekutuan nikah, hargai penggembalaan. Jangan gampang ditinggal dengan alasan yang dibuat-buat. Mungkin ada alasan logis, tetapi kalau meninggalkan nikah, meninggalkan penggembalaan, bahaya! Mana suami? Kerja di tempat jauh! Nanti pulang sebulan sekali, 2 bulan sekali. Secara logika memang logis mencari nafkah buat anak dan isteri. Tetapi itu membuat celah yang besar iblis bisa masuk, bahaya! Nanti gandum terbakar, kebun zaitun terbakar!

 

Alkitab mengatakan suami isteri boleh berpisah tetapi untuk berdoa dan berpuasa. Berpisah dengan alasan yang lain tidak boleh!

I Korintus 7:5

7:5 Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak.

 

4.      150 hari siksaan belalang yang punya sengat seperti sengat kalajengking. Siapa yang disengat?

Wahyu 9:4-6

9:4 Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya.

9:5 Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, melainkan hanya untuk menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan siksaan itu seperti siksaan kalajengking, apabila ia menyengat manusia.

9:6 Dan pada masa itu orang-orang akan mencari maut, tetapi mereka tidak akan menemukannya, dan mereka akan ingin mati, tetapi maut lari dari mereka.

 

Yang disiksa adalah adalah orang yang tidak memiliki meterai Allah di dahi. Jadi angka 150 secara rohani, kita harus memiliki meterai Allah di dahi. Periksa apakah ada meterai Allah pada diri kita atau tidak.

 

Ada 3 macam meterai Tuhan.

a)      Keluaran 13:13,16

13:13 Tetapi setiap anak keledai yang lahir terdahulu kautebuslah dengan seekor domba; atau, jika engkau tidak menebusnya, engkau harus mematahkan batang lehernya. Tetapi mengenai manusia, setiap anak sulung di antara anak-anakmu lelaki, haruslah kautebus.

13:16 Hal itu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi lambang di dahimu, sebab dengan kekuatan tangan-Nya TUHAN membawa kita keluar dari Mesir."

 

Meterai darah penebusan = meterai kasih Tuhan. Buktinya kita punya darah penebusan, kita mau menyelesaikan dosa, berdamai dengan Tuhan dan sesama. Mulai dari dosa di pikiran, di dahi! Diselesaikan dan diakui kepada Tuhan dan kepada sesama! Mungkin kita sudah berpikiran buruk pada sesama, akui dan selesaikan supaya dicap, dimeterai darah penebusan di dahi kita.

 

Kadangkala yang kita akui kepada sesama adalah yang sudah kita katakan atau yang kita perbuat. Jarang kita akui pikiran buruk kita kepada sesama, padahal sebenarnya tidak begitu! Jangan ada pikiran buruk, selesaikan semua, biar ada meterai darah Yesus di pikiran kita, di seluruh hidup kita.

 

b)      Ulangan 6:6-8

6:6 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, 

6:7 haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.

6:8 Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu,

 

Meterai kedua adalah meterai Firman pengajaran yang benar, biar dimeterai dalam hidup kita. Makanya Firman itu harus diulang-ulang supaya memberi kesempatan kepada kita untuk dimeterai oleh Firman pengajaran yang benar. Sebagai hamba Tuhan jangan bosan mengulang Firman, sebagai jemaat jangan bosan mendengar Firman yang diulang-ulang supaya kita dimeterai. Mungkin pertama disampaikan baru sebelah sini yang dimeterai, sebelah sana belum. Firman diulang lagi sudah dimeterai yang sebelah sana, diulang lagi supaya semua kena meterai.

 

Meterai itu tidak langsung di seluruh hidup, ada bagian-bagiannya. Mulai dari Firman dimeterai di dahi, artinya kita mengerti Firman. Tetapi kalau hanya sebatas di pikiran menjadi pengetahuan, akhirnya menjadi kebanggaan, kesombongan, menimbulkan perdebatan dan pertengkaran. Diulang lagi supaya dimeterai di hati, kita yakin, percaya, ini yang benar! Tetapi iman tanpa perbuatan itu mati! Makanya di ulang lagi sampai Firman dimeterai di tangan, Firman bisa kita praktekan. Seluruh hidup dimeteraikan oleh Firman pengajaran yang benar.

Yakobus 1:19-21

1:19 Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;

1:20 sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.

1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.

 

Bukti Firman dimeterai dalam hidup kita adalah lambat untuk berkata-kata dan lambat untuk marah. Artinya setiap perkataan ditimbang berdasarkan Firman, benar atau tidak. Jadi tidak sembarang, tetapi bisa dikontrol oleh Firman. Saya sampaikan ini menyakiti hati orang atau jadi berkat, selalu timbang berdasarkan kebenaran Firman.

 

Kemudian lambat untuk marah, tidak mudah emosi, bisa meredam amarah. Tidak langsung meledak-ledak, pumohi. Dalam Amsal dikatakan berkepala dingin, bisa menahan emosi.

 

Saya sebagai hamba Tuhan kadangkala untuk mengontrol amarah ini masih bergumul. Apalagi kalau memang pantas untuk dimarahi. Tetapi saya berpikir kalau saya marah urapan berkurang, jadi kering. Mulai dari dalam rumah tangga. Betapa bahagianya rumah tangga itu kalau semua perkataan jadi berkat, bisa dikontrol, bisa menahan emosi, menahan amarah, berkepala dingin menghadapi segala persoalan.

 

c)      Keluaran 28:36,38

28:36 Juga haruslah engkau membuat patam dari emas murni dan pada patam itu kauukirkanlah, diukirkan seperti meterai: Kudus bagi TUHAN.

28:38 Patam itu haruslah ada pada dahi Harun, dan Harun harus menanggung akibat kesalahan terhadap segala yang dikuduskan oleh orang Israel, yakni terhadap segala persembahan kudusnya; maka haruslah patam itu tetap ada pada dahinya, sehingga TUHAN berkenan akan mereka.

 

Yang ketiga ini meterai nama Tuhan yang kudus. Dulu di taruh pada dahi Harun, sekarang ini ada pada kita. Meterai nama Tuhan yang kudus = Roh Kudus.

Kidung Agung 1:3

1:3 harum bau minyakmu, bagaikan minyak yang tercurah namamu, oleh sebab itu gadis-gadis cinta kepadamu!

 

Apa bukti ada meterai nama Tuhan, menerima meterai Roh Kudus di dahi kita? Selalu ingat Tuhan, mengasihi Tuhan, mencintai Tuhan lebih dari segala sesuatu. Ketika kita diperhadapkan dengan 2 hal, rohani dan jasmani di situ ujiannya. Ada meterai nama Tuhan yang kudus atau tidak. Kalau pilih yang jasmani berarti belum punya meterai Tuhan. Kalau pilih yang rohani berarti di dahinya sudah ada meterai nama Tuhan yang kudus, Roh Kudus. Selalu ingat Tuhan, cinta Tuhan lebih dari segala sesuatu. Maka Tuhan juga ingat kita, Tuhan juga mencintai kita! Kita dimeterai di hati Tuhan, di tangan Tuhan.

 

Perhatikan angka 150 secara rohani, perhatikan nikah, perhatikan persekutuan Tubuh Kristus, juga biar ada meterai nama Tuhan dalam hidup kita, meterai Firman, meterai kasih Tuhan ada pada kita sekalian. Dan kita dimeterai di hati Tuhan, kita dimeterai di tangan Tuhan.

Kidung Agung 8:5-6

8:5 Siapakah dia yang muncul dari padang gurun, yang bersandar pada kekasihnya? — Di bawah pohon apel kubangunkan engkau, di sanalah ibumu telah mengandung engkau, di sanalah ia mengandung dan melahirkan engkau.

8:6 — Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!

 

Posisi kita ada dalam pelukan tangan kasih Tuhan, kita dipeluk, digendong oleh Tuhan seperti bayi dalam gendongan tangan kasih ibunya. Kalau digendong, apalagi kalau masih bayi, mata ibunya tertuju di situ, pikiran ibunya tertuju di situ. Itulah posisi kita, Tuhan tidak pernah melupakan kehidupan kita.

 

Sion berkata Tuhan telah melupakanku. Lalu Tuhan berkata seorang ibu melupakan bayinya tetapi Aku tidak pernah melupakan engkau! Ada di hati Tuhan, ada di pikiran Tuhan, ada di ruang mata Tuhan, ada di dalam rencana Tuhan. Memang kita tidak berdaya, kehidupan kita seperti bayi, menghadapi keadaan dunia akhir zaman tidak punya kekuatan, hanya seperti bayi tidak bisa berbuat apa-apa. Dunia semakin goncang dan akan mengarah pada aniaya antikristus, semua goncang. Kita tidak bisa berbuat apa-apa, hanya seperti bayi. Tetapi kalau ada meterai Tuhan dalam diri kita, kita digendong oleh Tuhan.

Yesaya 49:14-16

49:14 Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku."

49:15 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.

49:16 Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.

 

Jangan sampai kita mengabaikan angka 150 ini, perhatikan supaya rohani kita tidak merosot. Jangan merusak nikah, persekutuan dengan Tuhan harus semakin erat, rela mengorbankan hak-hak untuk persekutuan Tubuh Kristus. Mari jangan tinggalkan nikah, jangan tinggalkan penggembalaan. Dan biarlah ada meterai Tuhan, Firman, Roh dan kasihNya dalam hidup kita. Kita selalu ingat Tuhan seperti Israel yang ada dalam gendongan tangan Tuhan. Waktu Yesus datang kita Mempelai WanitaNya menyatu dengan Dia Mempelai Laki-laki Sorga untuk selama-lamanya.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar