20250307

Kebaktian Penghiburan Bpk. Dani Ntore Jumat 7 Maret 2025 Pdt. Handri Otniel Legontu


 


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Bagi keluarga yang ditinggal oleh kekasih ini, biarlah kita mau mendengarkan Firman Tuhan. Kita sebagai kehidupan yang percaya hanya berpengharapan kepada Tuhan. Tuhan yang memberi, Tuhan juga yang mengambil. Semua adalah otoritas Tuhan, kita tidak bisa menghalang-halanginya. Apa yang Tuhan kerjakan, kita yakin percaya semua baik untuk kita semua.

 

Wahyu 14:13

14:13 Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."

 

Berbahagia orang yang mati di dalam Tuhan. Ini menunjukan kebahagiaan sorga tidak bisa dibatasi oleh apapun bahkan oleh maut sekalipun. Ada hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang Tuhan izinkan meninggal dunia, seperti kekasih kita yang telah dipanggil Tuhan. Ada juga yang Tuhan izinkan hidup sampai Yesus datang kembali. Yang penting bukan soal meninggal atau hidup, yang penting adalah selama kita hidup, kita hidup di dalam Tuhan.

 

Apa itu hidup di dalam Tuhan?

1.      Percaya atau iman kepada Yesus satu-satunya Juruselamat. Kita periksa kita ini orang yang percaya dan beriman kepada Yesus atau sekedar Kristen KTP. Harus ada bukti nyata. Iman kepada Yesus timbul dari mendengar Firman, bukan dari melihat. Banyak orang percaya Yesus hanya karena melihat. Kalau ada mujizat terjadi, berkat tercurah, Yesus dahsyat luar biasa. Orang banyak percaya kepada Yesus tetapi Yesus tidak mempercayakan dirinya kepada mereka karena mereka hanya melihat mujizat-mujizat yang Yesus kerjakan.

 

Orang yang beriman kepada Yesus adalah orang yang suka mendengar Firman.

Roma 10:17

10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

 

Firman yang kita dengar menjadi iman di hati, mendorong kita untuk bisa mengaku dosa kepada Tuhan, menyelesaikan dosa. Jadi orang percaya itu adalah orang yang suka mendengar Firman dan suka menyelesaikan dosa, bukan menambah dosa, hidup di dalam perdamaian. Kepada Tuhan diselesaikan kepada sesama diselesaikan. Itulah orang yang hidup di dalam Tuhan.

Roma 10:10

10:10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.

 

Mengaku apa? Mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika kita mengaku dosa maka kita memperoleh pengampunan dan merasakan damai sejahtera.

 

Firman ini bukan lagi untuk beliau yang sudah dipanggil Firman tetapi untuk kita yang hidup. Sebab itu kita harus selalu dalam sikap berjaga-jaga. Kita tidak tahu kapan waktunya Dia datang. Bisa datang secara pribadi, bisa juga datang di awan-awan. Oleh sebab itu kita harus selalu berjaga-jaga, hidup dalam perdamaian, bukan menyimpan pahit hati.

 

2.      Yohanes 15:6-7

15:6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

 

Yesus adalah pokok anggur yang benar, gereja Tuhan digambarkan sebagai carang atau ranting. Ranting harus melekat pada pokok supaya menghasilkan buah. Jadi hidup dalam Tuhan adalah setia beribadah = tekun tergembala. Biar kita membawa hidup kita untuk tekun tergembala seperti ranting yang melekat pada pokok anggur yang benar. Pokok anggur yang benar adalah pribadi Yesus, Yesus adalah Firman. Jadi orang yang tergembala adalah orang yang bertekun mendengarkan Firman dan melakukan Firman. Tujuannya beribadah adalah untuk mendengar dan melakukan Firman Tuhan sehingga mengalami penyucian secara terus menerus.

Yohanes 15:3

15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

 

Seperti ranting kalau melekat pada pokok akan dibersihkan terus menerus supaya menghasilkan buah, buah banyak, buah tetap, buah manis. Itulah kehidupan kita harus tergembala, melekat pada pokok, tergembala, mendengar Firman supaya bisa disucikan sehingga bisa berbuah. Berbuah artinya menjadi kesaksian hidup bagi sesama kita lewat perkataan, perbuatan dan perilaku hidup sehari-hari.

 

Kekasih kita yang telah dipanggil Tuhan, mereka beribadah cukup jauh ke Tentena. Saya tidak memanggil siapa-siapa untuk beribadah. Siapa yang datang beribadah saya layani, tidak mungkin ditolak. Dalam ibadah, Firman itu yang menjadi pokok ibadah supaya jemaat yang datang bisa menikmati Firman mengalami penyucian dan pembaharuan. Sehingga kapanpun Yesus datang kita siap, sebab kita sudah disucikan, kita sudah dibaharui oleh Tuhan dari perbuatan-perbuatan kita yang tidak berkenan kepada Tuhan. Terus disucikan dan dibaharui sampai sempurna ketika Yesus datang kedua kali.

 

Ibadah pelayanan adalah satu-satunya aktivitas di bumi yang tembus sampai dalam kerajaan sorga. Jadi kita beribadah di bumi adalah latihan untuk hidup dalam kerajaan sorga. Tentu ibadah yang benar karena tidak semua ibadah diterima oleh Tuhan. Kain dan Habel beribadah tetapi persembahan Kain ditolak, persembahan Habel diterima. Ibadah yang diterima kalau menampilkan Yesus sebagai pokok, sebagai Firman yang menyucikan dan mengubahkan kehidupan kita. Bukan menampilkan hal-hal yang jasmani, tetapi menampilkan Firman yang menyucikan dan mengubahkan.

Wahyu 22:3

22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,

 

Aktivitas di sorga hanya beribadah, bukan yang lain-lain. Kalau sekarang tidak suka beribadah, kalau Tuhan izinkan meninggal dunia, tidak bisa kita berkata berbahagia orang yang mati dalam Tuhan, sementara dia tidak beribadah. Kalau dia orang yang beribadah, ketika dipanggil oleh Tuhan, itulah yang disebut berbahagia orang yang hidup di dalam Tuhan.

 

Banyak kesibukan kita di dunia ini tetapi nomor satukan Tuhan, beribadah melayani Tuhan. Tujuan beribadah untuk mendengar Firman supaya kita disucikan dan diubahkan. Orang banyak mengerumuni Yesus untuk mendengar Firman. Kita datang saat malam ini untuk melayat dan memberikan kekuatan serta penghiburan bagi keluarga yang ditinggalkan. Tetapi tujuan kita berkumpul untuk mendengarkan suara Yesus, Firman Tuhan, supaya kita disucikan dan dibaharui.

 

Semua aktivitas kita lakukan di dunia ini tanpa beribadah semua sia-sia. Ibarat ranting kalau sudah lepas dari pokok, biar dia hijau kalau lepas dari pokok sebentar lagi akan layu dan kering. Dan hanya untuk dikumpul dan dibakar.

Ibrani 9:14

9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

 

Jadi perbuatan apapun, kegiatan apapun yang kita lakukan, kalau tidak beribadah, di hadapan Tuhan itu sia-sia. Kumpul harta di dunia, kejar pendidikan setinggi-tingginya, kejar kedudukan, tetapi kalau tidak beribadah semua sia-sia. Makanya dalam Kejadian dikatakan debu kembali kepada debu, sia-sia! Tetapi kalau kita beribadah kita bisa tembus sampai ke dalam kerajaan Sorga.

 

3.      I Yohanes 2:6

2:6 Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.

 

Hidup di dalam Tuhan adalah wajib hidup seperti Yesus hidup. Seperti apa itu? Kita belajar dari tabiatnya Yesus. Hendaklah pikiran dan perasaan Yesus ada pada kita. Jadi hidup seperti Yesus hidup adalah memiliki pikiran dan perasaan Yesus.

Filipi 2:5,8

2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

 

Ada 7 pikiran perasaan Yesus, diambil satu saja yang pokoknya yaitu taat sampai mati di kayu salib. Artinya kita taat pada Firman Tuhan sampai daging kita tidak bersuara lagi. Kadangkala kita sudah belajar untuk taat, tetapi masih ada suara daging, bersungut, ngomel, ada rasa kecewa, ada rasa putus asa dan lain-lain. Belajar taat sampai daging ini tidak bersuara lagi. Ini memang bukan seperti sulap yang langsung jadi, ada proses. Proses untuk taat sampai daging tidak bersuara lagi itu sakit bagi daging. Salah satu prosesnya adalah sengsara menderita bersama dengan Yesus.

 

Apa yang dialami oleh keluarga adalah suatu penderitaan batin. Ditinggal oleh orang yang dikasihi. Di sini kita diajar, apakah waktu kita mengalami suasana dukacita seperti ini kita persalahkan Tuhan, persalahkan orang lain, kecewa, putus asa? Di sini ketaatan kita diuji. Masih mau taat pada Firman Tuhan atau tidak. Berarti kita memposisikan diri sebagai tubuh yang mau diatur oleh kepala. Kita sebagai orang yang taat kepada Tuhan hanya meneguhkan hati saja.

II Samuel 10:12

10:12  Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya."

 

Tuhan itu selalu melakukan apa yang baik di mataNya bagi orang yang mau taat pada Firman Tuhan sampai daging tidak bersuara lagi. Dan yang terbaik yang mau Tuhan lakukan Dia tampil sebagai Raja segala raja untuk menjemput gereja yang sempura menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, Mempelai WanitaNya.

Roma 15:18

15:18 Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku, yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan perbuatan,

 

Dari ayat yang kita baca ini sesungguhnya kita tidak bisa lepas dari pelayanan seorang hamba Tuhan. Untuk bisa taat sempurna ada hamba Tuhan yang membimbing, ada yang menuntun. Tuhan percayakan saya untuk menggembalakan kekasih ini tidak sampai setahun, untuk berada pada ketaatan yang sempurna. Tugas saya sebagai gembala, siapapun jiwa yang Tuhan kirim saya tidak berani untuk menolak. Kalau sudah datang saya layani, harus dituntun pada ketaatan yang sempurna. Berarti lebih dulu saya sebagai hamba Tuhan menjadi teladan ketaatan bagi sidang jemaat yang digembalakan. Sehingga ketika Tuhan Yesus datang kembali, kalau Dia datang secara pribadi seperti yang dialami oleh kekasih kita ini, sudah siap menyambutNya karena kehidupan kita dalam keadaaan taat. Waktu Yesus datang kedua kali kita juga siap menyambut Dia masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Itulah yang disebut dengan Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, menyatu dengan Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar