20250316

Kebaktian Umum, Minggu 16 Maret 2025 Pdt. Handri Otniel Legontu

 


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 14:8

14:8 Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya."

 

Dalam Wahyu 14:6-13 ada 3 macam penghakiman di sini.

1.      Ayat 6 dan 7 yaitu penghakiman bagi yang menolak Injil yang kekal.

2.      Ayat 8 penghakiman terhadap Babel yaitu gereja palsu.

3.      Ayat 9 dan 10 yaitu penghakiman bagi mereka yang menyembah antikristus.

 

Kita pelajari poin kedua, penghakiman atas Babel. Babel ini gereja palsu, mempelai wanita setan yang akan dibinasakan. Pada Babel ada anggur hawa nafsu percabulan yang memabukan. Jadi Babel ini adalah kehidupan yang dikuasai oleh roh jahat dan roh najis. Gereja yang benar dikuasai Roh Kudus. Sekalipun waktu kepenuhan Roh Kudus murid-murid disindir mabuk dengan anggur manis.

Kisah Para Rasul 2:4,13

2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

2:13 Tetapi orang lain menyindir: "Mereka sedang mabuk oleh anggur manis."

 

Kita raba dan periksa hidup kita, apa yang menguasai hidup kita, Roh Kudus atau roh jahat dan roh najis. Memang orang yang dipenuhkan Roh Kudus, hati dan pikirannya dikuasai oleh Roh Kudus. Seperti orang mabuk, pikirannya tidak lagi terkontrol, begitu juga orang yang dipenuhi Roh Kudus pikirannya tidak lagi dikontrol oleh kedagingan tetapi oleh Roh Kudus.

 

Roh jahat roh najis = roh durhaka atau kefasikan, menghasilkan perbuatan durhaka atau fasik.

Efesus 2:1-2

2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.

 

Zakharia 5:7-8,11

5:7 Lihat, tutup timah gantang itu telah terangkat, dan seorang perempuan duduk di dalamnya!

5:8 Kemudian berkatalah ia: "Itulah kefasikan!" Lalu didorongnyalah perempuan itu kembali ke dalam gantang dan dibantingnyalah batu timah itu ke mulut gantang.

5:11 Jawabnya kepadaku: "Ke tanah Sinear, untuk mendirikan sebuah rumah bagi perempuan itu. Dan apabila itu selesai, maka mereka akan menempatkan dia di sana di tempat rumah itu didirikan."

 

Tanah Sinear itu tempat Babel didirikan.

 

Praktek sehari-hari dikuasai oleh roh jahat dan roh najis, roh durhaka atau roh kefasikan.

1.      Mazmur 137:1-3

137:1 Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila kita mengingat Sion.

137:2 Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita menggantungkan kecapi kita.

137:3 Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita: "Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!"

 

Menggantung kecapi di pohon-pohon Gandarusa di tepi sungai Babel. Istilah menggantung itu berarti sudah berhenti dari pekerjaannya. Pemain bulu tangkis menggantung raket, sudah pensiun main bulu tangkis. Ini menggantung kecapi, kecapi untuk memuliakan Tuhan. Jadi menggantung kecapi artinya tidak setia sampai tinggalkan ibadah pelayanan karena ditawan oleh dosa juga ditawan oleh kesibukan-kesibukan dunia.

 

Mari periksa hidup kita, dulu bagaimana, sekarang bagaimana. Dulu aktif dalam pelayanan, sekarang jangan gantung kecapi. Malah seharusnya semakin aktif, semakin bergairah, semakin digiatkan ibadah pelayanan itu.

Ibrani 10:25

10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

 

Roh durhaka menghasilkan perbuatan durhaka, tidak setia sampai tinggalkan ibadah pelayanan itu adalah perbuatan durhaka.

Ibrani 10:26-27

10:26 Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.

10:27 Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.

 

Ibadah pelayanan kita jangan dilalaikan. Sebab dosa tidak beribadah itu dosa yang meningkat, dari biasa tidak beribadah sampai nanti sengaja tidak beribadah. Kalau sudah menjadi dosa sengaja, tidak ada lagi pengampunan dosa. Korban Kristus tidak berlaku lagi untuk mengampuni dosanya. Kenapa demikian? Karena orang seperti ini sudah menginjak-injak Korban Kirstus!

Ibrani 9:14

9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

 

Kita telah ditebus oleh darah Yesus dari perbuatan sia-sia untuk dapat beribadah. Lalu ibadah ditinggalkan untuk melakukan perbuatan sia-sia di dunia, itu sudah menginjak-injak Korban Kristus. Kalau sudah sengaja tidak beribadah tidak ada lagi pengampunan, hanya tersedia api penghukuman, api neraka di mana ulatnya tidak mati, apinya tidak padam, masuk penghukuman kekal selama-lamanya.

 

Ibadah pelayanan yang dikerjakan dengan tidak setia, hanya akan menjadi sandungan bagi orang lain. Jadi dosa tidak beribadah ini akan menyeret yang lain, makanya bahaya sekali dosa tidak ibadah ini. Apalagi yang lemah rohaninya, dia lihat itu gembala tidak khotbah, akhirnya tersandung.

Roma 14:20

14:20 Janganlah engkau merusakkan pekerjaan Allah oleh karena makanan! Segala sesuatu adalah suci, tetapi celakalah orang, jika oleh makanannya orang lain tersandung!

 

Makanan jasmani jangan sampai menjadi sandungan bagi orang lain, juga makanan rohani. Makanan di sini menunjuk pelayanan. Jangan sampai karena pelayanan kita membuat orang lain tersandung. Melayani Tuhan baik dalam Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru digambarkan seperti memberi makan Tuhan.

Imamat 21:6,8

21:6 Mereka itu harus kudus bagi Allahnya dan janganlah mereka melanggar kekudusan nama Allahnya, karena merekalah yang mempersembahkan segala korban api-apian TUHAN, santapan Allah mereka, dan karena itu haruslah mereka kudus.

21:8 Dan kamu harus menganggap dia kudus, karena dialah yang mempersembahkan santapan Allahmu. Ia harus kudus bagimu, sebab Aku, TUHAN, yang menguduskan kamu adalah kudus.

 

Yohanes 4:34

4:34 Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

 

Periksa jangan sampai makanan kita atau pelayanan kita menjadi sandungan bagi orang lain. Kalau kita tidak setia dalam ibadah pelayanan karena ditawan oleh dosa, ditawan oleh kesibukan-kesibukan dunia, itu hanya menjadi sandungan. Bukan hanya menjadi sandungan tetapi merusakan pekerjaan Allah. Orang tidak setia itu tidak berguna dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus bahkan merusak pekerjaan Tuhan! Nasibnya bagaimana? Celakalah, dia masuk dalam penghukuman Tuhan!

 

Jangan gantung kecapi, biarlah kita melayani Tuhan dengan setia dan taat! Memang banyak himpitan untuk kita tidak beribadah melayani Tuhan, tetapi kita berjuang, jangan dikalahkan oleh kesibukan dunia apalagi oleh dosa-dosa. Dan perjuangan kita tidak akan pernah sia-sia. Kita akan mencapai kerajaan Sorga di sana aktivitas kita beribadah melayani Tuhan selama-lamanya.

 

2.      Yesaya 14:23

14:23 "Aku akan membuat Babel menjadi milik landak dan menjadi air rawa-rawa, dan kota itu akan Kusapu bersih dan Kupunahkan," demikianlah firman TUHAN semesta alam.

 

Babel seperti rawa-rawa, hanya menerima air tetapi tidak mengalirkannya. Artinya egois, hanya menerima berkat tetapi tidak bisa menjadi berkat bagi orang lain. Baik berkat rohani, juga berkat jasmani. Tuhan memanggil kita untuk menerima berkat dan menjadi berkat. Abraham dipanggil Tuhan untuk menerima berkat dan menjadi berkat bagi orang lain, kitapun demikian.

I Petrus 3:9

3:9 dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab:

 

Kita diberkati, ayo bagikan berkat jasmani kepada sesama yang membutuhkan. Berkat rohani sekarang ini adalah pembukaan rahasia Firman, pengajaran yang benar, Kabar Mempelai, ayo bagikan. Bagikan link ibadah, berikan tumpangan untuk datang beribadah, biar banyak orang mendengar Firman pengajaran yang benar.

 

Kita harus bersaksi, menjadi saksi.

Matius 25:42-45

25:42 Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;

25:43 ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.

25:44 Lalu mereka pun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?

25:45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.

 

Jadi egois ini tidak bisa memberi dan mengunjungi sesama yang membutuhkan. Kita kunjungi, besuk yang tidak beribadah, yang sakit kita kunjungi, jangan egois. Sebab kalau egois, sudah menerima berkat tetapi tidak bisa mengalirkan berkat kepada sesama, akibatnya tidak akan pernah mengalami aliran sungai kehidupan.

Yehezkiel 47:9-11

47:9 sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup.

47:10 Maka penangkap-penangkap ikan penuh sepanjang tepinya mulai dari En-Gedi sampai En-Eglaim; daerah itu menjadi penjemuran pukat dan di sungai itu ada berjenis-jenis ikan, seperti ikan-ikan di laut besar, sangat banyak.

47:11 Tetapi rawa-rawanya dan paya-payanya tidak menjadi tawar, itu menjadi tempat mengambil garam.

 

Garam di sini bukan menunjuk garam Roh Kudus tetapi ingat isteri Lot yang menjadi tiang garam, menunjuk dosa.

 

Akibat egois tidak mengalami aliran sungai kehidupan = tidak mengalami kegerakan rohani. Yehezkiel pasal 47 bicara tentang kegerakan rohani. Dia tidak mengalami kegerakan rohani sehingga akhirnya hanya menjadi tempat penimbunan garam, artinya hidup dalam dosa dan kutukan dosa. Bukannya enak kalau dapat berkat banyak tetapi tidak memberi, justru dia hidup dalam kutukan, kaya tetapi hidup dalam kutukan. Ada berkat Firman melimpah dalam ibadah, dia nikmati, tetapi tidak menjadi kesaksian. Dia menerima Firman tetapi hidup dalam suasana kutukan. Kenapa saya masuk pengajaran malah susah, banyak air mata, beban berat, semua tertutup? Karena dia tidak jadi berkat, dia timbun semua, tidak membagikan pada orang lain. Ini jangan terjadi pada kita, jangan menjadi rawa, nanti malah kita dihukum.

 

3.      Wahyu 18:2

18:2 Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,

 

Babel tempat kediaman roh jahat dan roh najis, semua bersarang di situ. Praktek ketiga jatuh ke dalam dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan. Betapa dosa akhir zaman ini semakin menjadi-jadi. Dosa makan minum, narkoba, minuman keras, rokok dan lain-lain semakin menjadi-jadi.

 

Lukas 17:26-27

17:26 Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:

17:27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.

 

Kalau ada 3 praktek ini hanya akan membawa pada penghakiman dan penghukuman. Supaya hati pikiran, jiwa dan roh kita tidak kuasai oleh roh jahat dan roh najis atau roh durhaka, roh kefasikan, maka jalan keluarnya:

Yehezkiel 18:30-32

18:30 Oleh karena itu Aku akan menghukum kamu masing-masing menurut tindakannya, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, supaya itu jangan bagimu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan.

18:31 Buangkanlah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku dan perbaharuilah hatimu dan rohmu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?

18:32 Sebab Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Oleh sebab itu, bertobatlah, supaya kamu hidup!"

 

Tuhan tidak berkenan pada kematian orang berdosa. Artinya bagi Tuhan lebih baik mengampuni dari pada menghukum. Kalau sudah diberikan berkali-kali kesempatan untuk bertobat lalu tidak mau, jangan bilang Tuhan jahat kalau dihukum. Sebenarnya bagi Tuhan lebih baik mengampuni dari pada menghukum, buktinya Yesus datang ke dunia mati terhukum di kayu salib supaya kita selamat. Tetapi karena tidak menghargai kemurahan Tuhan, tidak menghargai kesempatan yang Tuhan berikan untuk bertobat, maka hukuman dijatuhkan. Supaya tidak dikuasai roh jahat, roh najis, roh durhaka, roh kefasikan maka kita harus mengalami pembaharuan hati dan roh, hati dan pikiran = harus mengalami pembaharuan batin.

 

Proses pembaharuan batin:

1.      Bertobatlah, berpaling dari kedurhakaan kita kepada Tuhan lewat mengaku dosa! Akui kepada Tuhan, iya Tuhan selama ini saya sudah dikuasai roh jahat dan roh najis, saya sudah menjadi timbunan garam, saya gantung kecapi, saya berbuat jahat, berbuat najis! Bertobat, buang durhaka kembali kepada Tuhan, akui dosa kita kepada Tuhan dan kepada sesama.

Yehezkiel 18:21

18:21 Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.

 

Dari sini kita lihat, sejahat dan senajis, serta sekotor apapun kehidupan kita, kalau mau bertobat, rohani kita hidup. Diberi kesempatan untuk hidup, diselamatkan. Kalau hidup ada aktivitas, bisa beraktivitas beribadah melayani Tuhan.

 

Ayat 24 ini yang jangan terjadi pada kita:

Yehezkiel 18:22-24

18:22 Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi terhadap dia; ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya.

18:23 Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?

18:24 Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan oleh orang fasik — apakah ia akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukannya tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berobah setia dan karena dosa yang dilakukannya.

 

Ada sesuatu yang memprihatinkan terjadi di sini, kalau dulu sudah hidup benar, jadi pelayan Tuhan sampai hamba Tuhan sepenuh, kemudian berbalik meninggalkan Tuhan, jatuh di dalam dosa, pelayanan kita, kebenaran yang kita lakukan dulu tidak diingat-ingat lagi! Yang ada hanyalah dosa yang membawa pada kebinasaan, hanya akan dihukum oleh Tuhan. Apa yang dia buat waktu menjadi gembala sudah tidak diingat-ingat lagi! Semua kebenaran yang dia lakukan tidak diingat-ingat lagi karena dia sudah berbalik dari Tuhan kepada dosa! Hanya untuk dihukum dan dibinasakan.

 

Makanya sebagai gembala saya harus ekstra hati-hati dalam menggembalakan. Kalau ada jemaat yang manis, yang sungguh-sungguh, jangan lengah, harus didoakan terus. Ada jemaat yang kepala batu yang suka melawan, didoakan, semua didoakan. Jangan cuma mendoakan yang kepala batu, yang suka melawan lalu yang manis dan sungguh-sungguh sudah tidak didoakan, bisa terjadi yang kepala batu bertobat lalu yang manis itu berubah jadi pahit! Juga orang tua, doakan semua anak-anaknya. Anak yang nakal seringkali jadi pergumulan, didoakan terus. Anak yang manis sudah tidak didoakan, sudah lengah. Bisa terjadi yang tadinya nakal bertobat, yang manis itu hilang!

 

Mari sungguh-sungguh kita ikut Tuhan, jangan lengah! Dari pelajaran kitab Yehezkiel pasal 18 ini kita diajar jangan lengah. Saat sudah hidup dalam kebenaran dan dipakai Tuhan jangan lengah. Yang sudah hancur-hancuran jangan dihakimi, bisa Tuhan ubahkan dia, berbalik kepada Tuhan, kepada kebenaran. Contoh-contoh dalam Alkitab, Markus tinggalkan pelayanan, membuat Paulus dan Barnabas bertengkar sampai berpisah. Kalau mau dihakimi memang ini Markus tidak setia, bikin hamba Tuhan bertengkar. Tetapi akhirnya Markus berbalik kepada Tuhan dan dipakai menulis Injil Markus. Yang baik-baik bisa hancur-hancuran. Contohnya Uzia hebat, diberkati Tuhan, sungguh-sungguh ikut Tuhan, takut Tuhan, tetapi akhirnya jadi hancur. Salomo hebat tetapi di usia lanjut menyembah berhala. Jadi jangan lengah! Mari bertobat, berpaling dari durhaka kepada Tuhan.

 

2.      I Petrus 3:20-21

3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu. 

3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus Kristus,

 

Masuk bahtera Nuh artinya:

a)      Masuk baptisan air yang benar. Orang yang sudah bertobat, mati terhadap dosa harus dikubur dalam baptisan air yang benar bersama Yesus dan bangkit bersama Yesus, memiliki hidup yang baru. Apa hidup yang baru? Memiliki hati nurani yang baik.

I Petrus 3:21

3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus Kristus,

 

Baptisan air itu kelahiran baru. Kalau bayi lahir, yang pertama dia cari adalah air susu ibu. Dia menangis, begitu diberi air susu ibu, dia langsung tenang. Itulah hati nurani yang baik, hati yang selalu rindu akan Firman penggembalaan.

I Petrus 2:2

2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

 

Kalau setelah dibaptis malah malas beribadah, dipertanyakan baptisannya! Kalau baptisannya benar pasti rindu Firman pengajaran yang benar. Kita datang beribadah ingin apa? Ingin Firman. Kita datang ikut KKR karena ingin Firman, jangan ada kerinduan yang lain! Cuma 1 kerinduan kita itulah Firman Tuhan.

 

b)      Bahtera Nuh ada kesamaan dengan Tabernakel. Bahtera Nuh memiliki 3 tingkatan. Tabernakel juga memiliki 3 tingkatan yaitu halaman, ruangan suci dan ruangan maha suci. Halaman daerah kebenaran, ruangan suci daerah kesucian, ruangan maha suci daerah kesempurnaan. Daerah halaman sudah kita masuki, percaya, bertobat, baptisan air. Daerah kesempurnaan yaitu ruangan maha suci belum kita alami. Jadi kita sekarang ada di ruangan suci, penggembalaan. Jadi masuk bahtera Nuh artinya masuk ibadah pelayanan sistem kerajaan sorga, sistem Tabernakel, sistem penggembalaan.

Roma 14:17-18

14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

14:18 Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.

 

1)      Kebenaran itulah Fiman yang menyucikan, Firman yang menyucikan itulah pribadi Yesus Anak Allah. Di mana kita bisa bersekutu dengan Yesus Anak Allah? Dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci.

2)      Damai sejahtera, Allah Bapa adalah sumber damai sejahtera. Kita bersekutu dengan Allah Bapa dalam ibadah doa penyembahan, bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihnya.

3)      Sukacita oleh Roh Kudus, itu ketekunan dalam ibadah raya, bersekutu dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karuniaNya.

 

Mengapa damai sejahtera atau ibadah doa di letakan di tengah-tengah? Karena itu adalah pusat ibadah kita, inti atau puncak ibadah pelayanan kita. Kita menyembah Allah Bapa di dalam roh dan kebenaran. Kita tekuni ibadah raya, tekuni ibadah pendalaman Alkitab, pasti bisa tekun dalam ibadah doa penyembahan.

 

Mari kita tingkatkan persekutuan kita dengan Allah Tritunggal. Sesudah masuk baptisan air yang benar, kita memiliki hati nurani yang selalu rindu diisi Firman. Di mana tempat pengisiannnya? Di dalam penggembalaan, masuk dalam ketekunan 3 macam ibadah pokok. Ini bukan aturan organisasi. Dulu dilakukan oleh gereja mula-mula, sekarang kita gereja hujan akhir demikian juga. Gereja mula-mula tiap-tiap hari di Bait Allah, nanti kita juga tiap-tiap hari di Bait Allah beribadah.

 

3.      Penyembahannya harus meningkat, bukan hanya nanti penyembahan berjemaah tetapi juga penyembahan di rumah masing-masing.

Lukas 9:28-29

9:28 Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.

9:29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.

 

Naik gunung sakit bagi daging, memang meningkatkan penyembahan itu sakit bagi daging, bagaikan kita naik gunung. Perobekan daging = pembaharuan hidup. Apa yang dibaharui? Wajah Yesus berubah. Pembaharuan wajah = pembaharuan hati. Yang terlihat di wajah itu cermin dari hati. Kalau takut wajah pucat, kalau marah wajah merah, kalau malu pink, tersipu-sipu wajahnya. Pembaharuan hati sampai kita memiliki hatinya Yesus. Apa itu hatinya Yesus?

Filipi 2:8-11

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

 

Lewat penyembahan kita mengalami pembaharuan hati sampai memiliki hati seperti Yesus yaitu hati yang taat dengar-dengaran sampai daging kita tidak bersuara lagi. Kadangkala kita taat tetapi masih ada rasa ragu-ragu. Lakukan Firman tapi masih ada perasaan takut. Biarlah kita taat sampai daging tidak bersuara lagi seperti Yesus.

 

Dalam doa di taman Getsemani Yesus berdoa ‘jikalau mungkin lalukanlah cawan ini dari padaKu’. Dagingnya Yesus takut menghadapi salib, tetap Dia kunci doaNya ‘bukan kehendakKu yang jadi melainkan kehendakMu yang jadi. Biar kehendak Tuhan saja yang jadi. Kehendak Tuhan seringkali sakit bagi daging, berat bagi daging. Elia ketemu janda di Sarfat, dia minta air. Begitu janda itu pergi dia minta buatkanlah bagiku sepotong roti bundar, itu kehendak Tuhan lewat Elia. Sakit bagi dagingnya janda di Sarfat, dia hanya punya sedikit tepung dan sedikit minyak lalu mau membuatkan roti bagi orang yang baru dia temui. Tetapi waktu dia mau melakukan kehendak Tuhan, tepung tidak pernah habis, minyak tidak pernah habis.

I Raja-raja 17:12-16

17:12 Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."

17:13 Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.

17:14 Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itu pun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi."

17:15 Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.

 

Melakukan kehendak Tuhan berarti kita ada dalam tangan Tuhan.  Keadaan kita mungkin seperti janda di Sarfat yang kecil, tidak berdaya, tidak mampu apa-apa, hanya memiliki segenggam tepung dan sedikit minyak. Tetapi kalau mau taat, kita berada di tangan Tuhan. Tepung dan minyak di tangan Tuhan tidak pernah habis. Mari belajar taat, hati taat. Seringkali saat kita dalam keadaan kekurangan, kesulitan, sulit juga untuk taat. Tetapi Tuhan bilang ayo taat, lakukan Firman Tuhan, semua yang kita butuhkan sudah disediakan di dalam tangan Tuhan. Menyembah Tuhan itu sama dengan mengulurkan tangan iman kepada Tuhan dan menyerah sepenuh kepada Tuhan. Ibu janda di Sarfat ini mewakili ibu-ibu, juga termasuk ibu janda, dalam kekurangan dan keterbatasan, taat, menyerah sepenuh, mengulurkan tangan kepada Tuhan, maka kita berada di dalam tangan Tuhan. Dan Tuhan tidak pernah menipu, Dia menyediakan segala yang kita perlukan.

 

Juga seperti Maria ibu Yesus, dia berkata ‘jadilah seperti yang Engkau katakan’. Maria gambaran kaum muda. Dia taat disuruh mengandung Yesus sebelum menikah. Hukum Taurat kalau ada orang hamil di luar nikah harus dilempari batu, tetapi dia mau taat.

Lukas 1:38

1:38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

 

Kalau mau taat pada Firman Tuhan maka mujizat terjadi. Tadinya pikirnya bagaimana mungkin karena aku belum bersuami. Tetapi dengan taat ada pembukaan rahim, ada pembukaan pintu-pintu yang tertutup bagi kita. Maria bisa mengandung Yesus Juruselamat, kita manusia berdosa yang seharusnya mati bisa selamat. Dengan kita mau taat ada pembukaan pintu-pintu di dunia, sampai pintu sorga terbuka bagi kita. Ayo angkat tangan iman, menyerah sepenuh kepada Tuhan, maka kita berada dalam tangan belas kasihan Yesus yang besar, anugerah Tuhan yang besar, kemurahan Tuhan yang besar, maka mujizat Tuhan terjadi.

 

Sekarang Abraham mewakili bapak-bapak. Dia kaya raya, di tengah-tengah keberhasilannya Tuhan minta sesuatu yang sangat memilukan hatinya. Tuhan minta anaknya! Di tengah-tengah keberhasilan, di tengah-tengah kekayaan, Tuhan tuntut ketaatan. Seringkali apa yang kita kasihi, andalkan, banggakan, Tuhan minta untuk kita serahkan kepada kita. Belajar taat pada Tuhan, pada Firman Tuhan. Kalau kita mau taat maka yang matipun jadi bangkit.

Roma 4:16-18

4:16 Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua, —

4:17 seperti ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" — di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.

4:18 Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."

 

Waktu Abraham sudah mau naik ke atas gunung Moria dia berkata pada bujangnya Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu. Padahal dia mau mempersembahkan anaknya di atas gunung. Seharusnya kalimat yang tepat dia berkata ‘aku kembali kepadamu’. Tetapi dia berkata kami karena dia yakin Allah akan menghidupkan apa yang sudah mati!

Kejadian 22:5

22:5 Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."

 

Ini orang yang taat pada Firman Tuhan, maka Tuhan sanggup membangkitkan apa yang sudah mati! Suami, isteri, anak, apa yang Tuhan minta biarlah kita taati, kita serahkan semua kepada Tuhan maka Tuhan tidak pernah menipu, dengan kita mau taat, mengulurkan tangan iman, menyerahkan semua kepada Tuhan maka kita berada di dalam tangan belas kasihan anugerah Tuhan yang besar yang sanggup mengadakan mujizat dalam kehidupan kita sekalian. Mujizat secara jasmani yang mati dibangkitkan, apa yang mustahil Tuhan sanggup memulihkan, Tuhan sanggup menghapus segala kemustahilan. Menghadapi pintu-pintu yang tertutup, Tuhan buka pintu-pintu yang tertutup bagi kita. Tuhan menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada. Di atas gunung Tuhan akan disediakan, kita bertemu dengan Yehova Jireh.

Kejadian 22:14

22:14 Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."

 

Secara rohani juga Tuhan menghapus segala kemustahilan. Yang kotor, yang najis, yang jahat, disucikan untuk dipakai oleh Tuhan. Bagi kita mustahil suamiku bisa berubah, mustahil isteriku bisa berubah, mustahil anakku bisa berubah, bagi Tuhan tidak ada perkara yang mustahil dan bagi orang yang percaya kepada Tuhan.

 

Jangan pesimis, jangan minder, masa saya bisa melayani Tuhan, saya tidak layak. Tuhan bisa membaharui kita, tinggal kita mau taat, mau menyerah sepenuh atau tidak. Semua bisa Tuhan lakukan sampai kita dikembalikan pada ciptaan semula segambar dengan Allah Tritunggal. Ini suatu kebaikan Tuhan, karya Tuhan yang paling besar dalam hidup kita. Kalau kita renungkan hidup kita sebenarnya tidak layak. Jangankan untuk melayani, mau duduk di gereja saja sebenarnya tidak layak, orang yang terlalu jahat, terlalu najis, terlalu kotor, tidak layak! Mungkin di hadapan manusia kelihatan bersih, tetapi dalam hati munafik, jahat, najis, kotor! Tetapi Tuhan menolong kita, Tuhan mau ciptakan kita untuk menjadi sama dengan Dia menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Karya Tuhan begitu luar biasa dalam kehidupan kita, membuat terkagum, tersanjung. Kalau mau ditulis kebaikan Tuhan dalam satu buku tidak akan cukup, terlalu baik Tuhan bagi kita sekalian. Mari kita layani Tuhan sungguh-sungguh, serahkan hidup kita biar dipakai untuk kemuliaan nama Tuhan, kita mau diciptakan menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar