Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 14:9-11
14:9 Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: "Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya,
14:10 maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba.
14:11 Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya."
Malaikat ketiga memberitakan penghakiman dan penghukuman bagi manusia, termasuk hamba Tuhan pelayan Tuhan yang menyembah antikristus dan menerima tandanya di dahi dan di tangan. Bicara dahi menunjuk ingatan. Jadi ini adalah hamba Tuhan pelayan Tuhan yang melupakan Yerusalem. Lupa tujuan hidup kita mau ke mana. Sebagai orang Kristen tidak jelas arahnya mau ke mana. Tujuan kita sebagai orang Kristen mau mencapai Yerusalem Baru.
Mazmur 137:5
137:5 Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku!
Ini orang yang dicap 666, pikirannya melupakan Yerusalem dan tangan kanannya kering. Praktek menyembah antikristus dan ada cap antikristus di dahi dan tangan kanan, prakteknya adalah ibadah pelayanannya tidak mengarah ke Yerusalem Baru yaitu tidak ada Firman pengajaran yang menyucikan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kalau tangan kanan mati berarti yang beraktivitas hanya kiri. Kiri itu kekayaan dan kehormatan. Jadi motivasi pelayanan hanya untuk mendapatkan kekayaan dan kehormatan.
Amsal 3:16
3:16 Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.
Tangan kanan sudah mati, yang dominan hanya tangan kiri. Motivasi pelayanannya hanya untuk mendapatkan kekayaan dan kehormatan. Bahkan gembalapun ada yang hanya seperti ini! Gembala hanya mengejar yang jasmani, domba-domba gembalaan hanya diperjual belikan.
Zakharia 11:4-5,17
11:4 Beginilah firman TUHAN Allahku kepadaku: "Gembalakanlah domba-domba sembelihan itu!
11:5 Orang-orang yang membelinya menyembelihnya dengan tidak merasa bersalah dan orang-orang yang menjualnya berkata: Terpujilah TUHAN! Aku telah menjadi kaya! Dan orang-orang yang menggembalakannya tidak mengasihaninya.
11:17 Celakalah gembala-Ku yang pandir, yang meninggalkan domba-domba! Biarlah pedang menimpa lengannya dan menimpa mata kanannya! Biarlah lengannya kering sekering-keringnya, dan mata kanannya menjadi pudar sepudar-pudarnya!"
Ada gembala seperti ini, melayani untuk mencari kekayaan dan kehormatan. Melayani Tuhan itu yang penting hati, bukan kehormatan. Tetapi sekarang itu yang dicari, apalagi gembala, kalau tidak ada gelar mereka rasa tidak hebat. Kalau saya mencari kehormatan, tangan kanan saya mati, lupa Yerusalem Baru.
Herannya banyak yang suka digembalakan dalam penggembalaan seperti itu, justru itu yang disenangi, digemari. Siapa orang-orang yang suka digembalakan dalam penggembalaan seperti ini?
Zakharia 11:8-9
11:8 Dalam satu bulan aku melenyapkan ketiga gembala itu. Kemudian aku tidak dapat menahan hati lagi terhadap domba-domba itu, dan mereka pun merasa muak terhadap aku.
11:9 Lalu aku berkata: "Aku tidak mau lagi menggembalakan kamu; yang hendak mati, biarlah mati; yang hendak lenyap, biarlah lenyap, dan yang masih tinggal itu, biarlah masing-masing memakan daging temannya!"
Siapa orang-orang ini? Orang yang muak dengar Firman. Kalau sudah bosan, sudah muak terhadap Firman pasti mencari ibadah yang hanya bicara kehormatan dan kemakmuran, hiburan. Akibatnya dibiarkan Tuhan, ngeri kalau sudah Tuhan biarkan! Jangan berpikir enak saya tidak ada urusan lagi dengan Tuhan. Tandanya apa orang yang mengejar kekayaan dunia? Saling memakan! Artinya saling menjatuhkan. Saya tidak mau menjadi gembala yang saling menjatuhkan! Apalagi mengambil domba dari sidang jemaat lain lalu menjatuhkan gembalanya, jangan! Bahaya kalau saya menjatuhkan gembala lain lalu ambil jemaatnya. Biar gembala itu ada kekurangan kelemahan itu urusannya dia, saya tidak mau menjatuhkan sekalipun saya tahu. Akhirnya saling menjatuhkan, saling merugikan, saling memusuhi. Bagaimana kalau mengatakan diri tergembala tetapi tidak mau lihat orang, tidak mau menyapa! Kalau ditelusuri apa yang dia cari? Hanya kekayaan dan kehormatan. Makanya gampang menjatuhkan orang, menghina orang, menuduh, menghakimi, hanya merugikan, memusuhi dan sebagainya!
Ini untuk saya, kalau saya gembala seperti yang ditulis dalam Zakharia pasal 11 berarti saya gembala pandir. Sama dengan gembala bodoh, Bagaimana dombanya? Sama-sama bodoh. Maka keduanya menggenapi 5 anak dara yang bodoh yang tertinggal, tidak bisa masuk pesta nikah Anak Domba! 5 gadis bodoh tertinggal, yang bijaksana masuk pesta. Kenapa tertinggal? Karena hanya sibuk membeli minyak. Hanya sibuk jual beli, sibuk yang jasmani. Jangan terjadi pada kita.
Sebagai gembala tugas saya menggiring jemaat bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga. Saya suami bayangan bagi jemaat untuk membawa jemaat kepada Yesus suami yang sesungguhnya.
Orang bodoh itu suka berkata bahwa yang lain yang bodoh. Dia sudah bodoh, orang lain dia bilangi bodoh.
Pengkhotbah 10:3
10:3 Juga kalau ia berjalan di lorong orang bodoh itu tumpul pikirannya, dan ia berkata kepada setiap orang: "Orang itu bodoh!"
Berkata pada setiap orang bodoh, kalau gembala dia bilangi semua gembala bodoh, cuma dia yang pintar, padahal dia yang bodoh! Ini jangan terjadi pada kita. Kalau sudah dipakai jangan sombong, kalau sudah diberkati jangan sombong, kesombongan ini yang menjatuhkan. Kalau yang dicari cuma kekayaan dan kehormatan nanti jadi bodoh. Akhirnya orang lain yang dia bilangi bodoh ‘tidak betul yang dia sampaikan, tidak benar dia ini’.
Contoh dalam Alkitab yang hanya mengutamakan tangan kiri yaitu 7 anak Skewa. Skewa artinya tangan kiri. Tangan kirinya saja yang diutamakan.
Kisah Para Rasul 19:13-16
19:13 Juga beberapa tukang jampi Yahudi, yang berjalan keliling di negeri itu, mencoba menyebut nama Tuhan Yesus atas mereka yang kerasukan roh jahat dengan berseru, katanya: "Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus."
19:14 Mereka yang melakukan hal itu ialah tujuh orang anak dari seorang imam kepala Yahudi yang bernama Skewa.
19:15 Tetapi roh jahat itu menjawab: "Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?"
19:16 Dan orang yang dirasuk roh jahat itu menerpa mereka dan menggagahi mereka semua dan mengalahkannya, sehingga mereka lari dari rumah orang itu dengan telanjang dan luka-luka.
Ini anak pendeta, papanya pendeta anaknya tukang jampi. Jadi 7 anak Skewa ini adalah keturunan imam. Kalau peraturan keimamatan, jabatan imam itu turun kepada anaknya. Jadi anak-anak Skewa ini menunjuk hamba Tuhan pelayan Tuhan yang hanya mengutamakan tangan kiri, tangan kanan sudah mati sudah dicap 666. Dia hanya mengejar kekayaan dan kehormatan. Hebat pelayanannya tetapi kehidupan seperti itu hanya berakhir dengan telanjang. Artinya akan tertampak pada pelayanannya. Sekalipun dia berupaya tutupi tetapi nanti akan tertampak pada pelayanannnya, hanya akan kelihatan dagingnya! Akan menonjolkan kedagingannya.
Saya takut jangan terjadi dalam hidup saya, hebat khotbah di mana-mana, sehari 2 kali lalu akhirnya saya telanjang di hadapan Tuhan! Seperti jemaat Laodekia berkata aku tidak kekurangan apa-apa, tetapi Tuhan bilang kamu malang, miskin, buta dan telanjang. Saya membaca ini saya berdoa mampukan saya melayani dalam tahbisan yang benar, dalam kesucian, jangan saya telanjang! Mau membawa jemaat menjadi Mempelai Wanita Tuhan tetapi yang membawa telanjang!
Telanjang ini suatu saat akan dipermalukan oleh Tuhan. Sekarang dia sembunyi rapat-rapat, tetapi suatu saat Tuhan buka semuanya, dipermalukan, tidak bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Angka 7 secara rohani bicara akhir zaman. Di akhir zaman banyak hamba Tuhan model anak-anak Skewa. Tadi mereka coba menyebut nama Tuhan. Ini pelajaran bagi kita, kalau yang dikejar hanya mengejar kekayaan dan kehormatan tidak boleh menyebut nama Tuhan! Sekalipun menyembah menyebut Yesus, tetapi sebenarnya yang disembah bukanlah Tuhan melainkan antikristus. Di hadapan Tuhan mereka adalah orang yang tidak takut akan Tuhan. Menyebut nama Tuhan tetapi tukang jampi. Kalau sekarang mau menyembah Tuhan tetapi ternyata hidupnya hanya cari yang jasmani, dagingnya yang kelihatan. Ini orang yang tidak takut Tuhan!
Secara jasmani saja kalau kita sudah berbuat salah di depan bos kita, ada rasa takut. Tidak akan berani petantang petenteng. Tetapi ini tidak ada rasa takut, berani dia melayani, padahal yang dia tonjolkan hanyalah kedagingannya. Berani melayani padahal motivasi pelayanannya mengejar kekayaan dan kehormatan, orang yang tidak takut akan Tuhan.
Supaya kita tidak menyembah antikristus dan tidak dicap antikristus pada dahi dan tangan kita, maka kita harus berjuang untuk menjadi hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang takut akan Tuhan. Namanya berjuang ada tantangannya, untuk menjadi hamba Tuhan pelayan Tuhan yang takut akan Tuhan butuh perjuangan, bahkan perjuangan esktra! Kenapa? Dunia yang kita tempati ini sudah cemar, udara yang kita hirup sudah cemar oleh dosa, orang-orang di sekitar kita adalah angkatan yang bengkok hatinya.
Filipi 2:15
2:15 supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,
Seperti Lot tinggal di tengah-tengah Sodom dan Gomora, itulah keadaan kita sekarang ini. Mau hidup takut akan Tuhan itu suatu perjuangan ekstra. Takut Tuhan adalah membenci dosa sampai membenci dusta.
Amsal 8:13
8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.
Kalau merindu menjadi Mempelai, tidak mau melupakan Yerusalem, pikiran selalu ingat Yerusalem, mau menjadi Mempelai Wanita Tuhan maka dalam diri kita harus ada perjuangan untuk membenci dosa sampai dusta! Bukan malah menambah. Dulu saya sudah lakukan itu, sekarang saya tidak mau lagi lakukan biarpun digoda, dipaksa, diancam saya tidak mau! Sebab saya rindu masuk Yerusalem Baru.
Proses untuk sampai pada tahap membenci dosa.
1. Sadar, menyesal, mengakui dosa kepada Tuhan dan kepada sesama sebagai hasil pekerjaan Firman. Kadang kita sadar itu dosa, menyesal dan mengakui dosa karena sudah terpojok, kedapatan, ketangkap basah, karena takut mau dihukum. Tuhan mau kita menyesali dan mengakui dosa karena sudah ditunjuk Firman, jangan karena sudah terpojok. Akhan sadar akan dosanya, dia menyesal, mengakui dosanya tetapi karena terpojok. Dia mencuri barang-barang yang dikhususkan bagi Tuhan, lalu mendatangkan musibah bagi orang Israel. Menghadapi kota Ai saja mereka dikalahkan dan 36 orang mati. Akhirnya dibuang undi dan kena pada Akhan bin Karmi. Lalu ditanya oleh Yosua ‘anakku, apa yang engkau perbuat, akuilah?’. Sudah kedapatan baru dia akui, tetapi tidak mendapat pengampunan sebab mengaku hanya karena terpojok. Dia berakhir binasa. Yosua berkata ‘karena engkau telah mencelakakan orang Israel maka hari ini juga Tuhan menghukum engkau’. Dia bersama isteri dan anaknya dilempari batu lalu dibakar.
Jangan pengakuan karena terpojok tetapi karena pekerjaan Firman sehingga sadar saya sudah berbuat dosa. Kalau pengakuan karena pekerjaan Firman, pasti tidak akan melakukannya lagi, pasti akan bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan. Dia diampuni dan tidak akan mengulangi lagi. Tetapi kalau karena terpojok, begitu ada kesempatan dia lakukan lagi! Dia rasa ada kelegaan, dia buat lagi. Apalagi kalau dia merasa mendapat keuntungan, dia lakukan lagi dosa itu. Kalau karena pekerjaan Firman pasti bisa bertobat sampai pada proses berikutnya membenci dosa.
2. Membenci dosa berarti sudah mengalami kelepasan dari dosa maka mulut ini bisa menyebut nama Tuhan. Tidak bisa sembarang menyebut nama Tuhan! Kalau masih terikat akan dosa lalu menyebut nama Tuhan, malah digagahi, ditelanjangi.
II Timotius 2:19
2:19 Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."
Meninggalkan kejahatan, membenci dosa, membenci dusta, baru bisa menyebut nama Tuhan. Mengapa sudah berdoa tetapi tidak dijawab oleh Tuhan? Karena hati dan hidup kita masih melekat pada dosa dan kita tidak mau mengakui itu.
Pengertian menyebut nama Tuhan:
1. Doa permohonan. Memohon kepada Tuhan itu ada syaratnya. Ibaratnya memohon pinjaman di Bank, ada syaratnya. Begitu juga memohon kepada Tuhan, ada syaratnya.
Yakobus 5:16
5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
a) Hidup benar. Benar di sini bukan benar menurut si A, si B, si C. Bagi saya satu perkara itu benar, bagi isteri saya belum tentu benar. Tetapi kalau patokannya adalah Firman, tidak bisa disangkal, tidak bisa dibantah, itulah kebenaran yang hakiki. Kita hidup benar sesuai Firman, nikah, pekerjaan, pelayanan semua benar sesuai Firman. Berupaya sesuai Firman, tidak usah bengkok-bengkok. Biarpun yang diluar sana bengkok-bengkok, kita mau lurus saja sesuai Firman, maka doa kita naik.
b) Berdoa dengan yakin = dengan iman. Sudah benar tetapi tidak yakin. Kita naikan doa dengan iman, maka Tuhan mendengar dan menjawab. Sudah benar, sudah berdoa dengan yakin, tetapi hanya 1 kali berdoa, eh belum dijawab. Makanya ada lagi syarat ketiga.
c) Yakobus 5:16
5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
Mazmur 145:18
145:18 TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
Berdoa dinaikan dengan kesetiaan = tidak jemu-jemu, tidak bosan. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepadaNya dalam kesetiaan, jangan bosan. Sebagaimana Yesus Imam Besar berdoa syafaat untuk kita setiap hari, Dia penjaga yang tidak pernah terlelap. Lalu kita berdoa 1 kali, 2 kali sudah bosan, sudah malas ‘terserah dia mau menjadi alas neraka, biar jo!’ Jangan! Doakan terus dengan kesetiaan.
Hasilnya Tuhan dekat pada kita, Dia mengulurkan tangan belas kasihanNya untuk menolong kita, menjawab doa kita tepat pada waktunya dan ada mujizat terjadi. Dari kita ada doa dengan kebenaran, iman dan kesetiaan, dari Tuhan ada belas kasihan, maka mujizat Tuhan pasti terjadi.
Ingat perumpamaan hakim yang lalim, ada janda yang datang terus untuk menolong perkaranya. Hakim ini hakim yang lalim, tetapi karena janda ini datang memohon terus kepadanya, dia pikir dari pada dia mengganggu terus lebih baik saya selesaikan masalahnya. Kadang kita anggap Tuhan itu lalim, kejam, tidak dengar doa saya. Mari kita menaikan doa sampai Tuhan menjawab. Kita naikan doa dengan benar, keyakinan dan kesetiaan.
2. Mengucap syukur dalam segala hal.
Filipi 4:6-7
4:6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
4:7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Saat kita bisa mengucap syukur pasti bisa merasakan damai sejahtera dari Tuhan. Berapapun berkat yang diperoleh kalau tidak mengucap syukur tidak akan damai. Kadang berapapun berkat diterima masih mengomel. Sama kami hamba Tuhan juga, sudah berdoa Tuhan kirim jiwa, pas ibadah yah hanya 5 jiwa saja. Harusnya bersyukur, 1 jiwa saja sulit.
Dunia yang kita tempati ini sedang goncang dan sedang lenyap. Tetapi kalau kita damai sejahtera maka kita punya kekuatan untuk menang atas dunia.
Yohanes 16:33
16:33 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."
Kalau kita damai berarti kita bersama Tuhan, bisa menang atas dunia.
I Yohanes 2:16-17
2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Dunia sedang lenyap, tetapi dengan hati damai kita tidak akan terpengaruh dengan dunia yang sedang lenyap ini. Tetapi kalau tidak damai, tidak bisa mengucap syukur, tidak akan pernah puas hidup di dunia ini. Dia tidak akan pernah puas dengan apa yang dia dapatkan di dunia ini sehingga selalu dikalahkan dunia. Seharusnya gereja Tuhan, Mempelai Wanita Tuhan yang mengalahkan dunia, bukan kita yang dikalahkan! Dulu digambarkan dengan Yusuf yang menjadi penguasa di Mesir. Bukan dia yang dikuasai Mesir, tetapi dia yang menguasai Mesir. Yusuf gambaran sidang mempelai, kitalah itu. Bukan kita yang dikuasai dunia tetapi kita kalahkan dunia dengan segala pengaruhnya!
Kuat tidak terpengaruh dengan dunia ini, kita tidak diikat dengan dunia. Dunia sedang lenyap, kalau kita diikat oleh dunia, berarti kita juga sedang lenyap bersama dengan dunia.
Mengucap syukur, bahkan dalam pengalaman sengsara, menderita bersama dengan Yesus tetap bisa menaikan ucapan syukur.
Lukas 22:17-20
22:17 Kemudian Ia mengambil sebuah cawan, mengucap syukur, lalu berkata: "Ambillah ini dan bagikanlah di antara kamu.
22:18 Sebab Aku berkata kepada kamu: mulai dari sekarang ini Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai Kerajaan Allah telah datang."
22:19 Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku."
22:20 Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu.
Roti adalah tubuhNya sendiri, cawan adalah darahNya sendiri, ini pengalaman salib tetapi Yesus bisa mengucap syukur. Mari kita belajar untuk bisa selalu mengucap syukur bahkan di saat menghadapi salib. Bukan berarti saya sudah lulus 100%, saya masih belajar mengucap syukur.
3. Menyembah Tuhan Sang Pencipta
Mazmur 95:6
95:6 Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.
Apa syarat menyembah? Disebut berlutut di hadapan Tuhan! Bisa dalam arti hurufiah kita memang berlutut waktu menyembah. Kalau memang tidak bisa berlutut bisa sambil duduk. Kalau memang sudah tidak bisa lagi duduk karena sakit, sambil terbaring di tempat tidur bisa berdoa menyembah. Artinya berlutut di hadapan Tuhan adalah merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan! Apa posisi yang paling rendah? Tanah! Kita merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan, mengaku kita hanya tanah liat, tidak layak, tidak mampu, tidak bisa berbuat apa-apa, banyak kelemahan, banyak kekurangan. Bukan malah mengaku saya hebat, saya bisa, saya mampu! Seperti doa orang Farisi menengadah ke atas ‘aku berpuasa 2 kali seminggu, aku mengembalikan perpuluhan’ dia tunjukan semua kehebatannya, bahkan dia berkata aku tidak sama seperti pemungut cukai ini. Kadangkala kita menyembah tetapi hati seperti hati orang Farisi, merasa hebat! Saya bisa, saya mampu, saya tidak sama dengan hamba Tuhan lain, saya tidak sama dengan pelayan Tuhan yang lain!
Biarlah kita merendahkan diri seperti pemungut cukai ini. Dia berdiri jauh-jauh, tidak berani menengadah ke atas. Dia tundukan kepalanya dan berkata ‘aku orang berdosa, aku tidak layak’.
Lukas 18:11-14
18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;
18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.
18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
Kita mengaku, saya hanya tanah liat, banyak kekurangan, tidak mampu, tidak bisa berbuat apa-apa. Kalau kita bisa merendahkan diri serendah-rendahnya maka kita berada di dalam tangan Tuhan Sang Pencipta, secara jasmani diciptakan dari yang tidak ada menjadi ada, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil. Terutama secara rohani, tangan Tuhan Sang Pencipta menciptakan kita kembali yang sudah rusak, hancur karena dosa untuk menjadi segambar dengan Tuhan = membaharui kehidupan kita sampai sama mulia dengan Tuhan.
Penyembahan itu perobekan daging, daging yang tidak berkenan dirobek, tanah liat yang kotor dibersihkan. Terutama bagian dalam, pembaharuan itu mulai dari bagian dalam. Ingat Tabut Peranjian, petinya dari kayu penaga yang disalut dengan emas. Yang disalut bagian dalam dulu, baru bagian luar. Kalau bagian luar dulu bisa munafik, dari luar kelihatan suci padahal dalamnya seperti orang Farisi dan ahli Taurat, di luar bagaikan kubur yang dilabur putih, tetapi di dalam penuh pelbagai kotoran. Penyembahan itu pembaharuan hidup mulai dari dalam diri kita, tabiat kita. Tabiat apa yang harus dibaharui dalam diri kita?
a) Lukas 12:1
12:1 Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi.
Daging yang harus dirobek adalah kemunafikan! Kita sudah menyakiti hati orang, kita sudah kata-katai dia tetapi ketika ketemu dengan dia malah selamat pagi om, itu munafik! Saya diajar papa, kalau tidak sejalan ayo bicara, bukan main belakang.
Munafik diubahkan menjadi jujur. Kita rindu ke Yerusalem Baru. Yerusalem Baru seperti apa? Seperti kristal, jernih seperti kristal. Kristal itu tidak ada yang tersembunyi, terang, transparan. Jujurlah, kalau memang tidak suka bilang tidak suka. Bukan malah pigi ba cerita sana sini!
Wahyu 21:11
21:11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.
Ingat selalu Yerusalem Baru itu jernih, bukan ditutupi dengan kepura-puraan, terbuka semuanya.
b) Lukas 12:4-5
12:4 Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi.
12:5 Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!
Ketakutan daging, takut sesuatu di dunia ini sampai berbuat dosa, sampai tidak takut pada Tuhan, diubahkan menjadi takut akan Tuhan.
c) Lukas 12:15
12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
Ketamakan, semua untuk diri. Sampai kehormatan dan kemuliaan untuk Tuhan, diambil untuk diri juga. Biasanya yang dilanda ketamakan ini justru hamba Tuhan. Di sisi lain dia tamak akan berkat jasmani, tetapi juga tamak dengan kehormatan, kemuliaan semua untuk dia, bukan untuk Tuhan. Maunya disembah, dipuji, dihormat.
Ketamakan diubahkan sehingga bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan, sampai lebih bahagia memberi dari pada menerima.
Kisah Para Rasul 20:35
20:35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."
d) Lukas 12:22
12:22 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.
Kekuatiran. Kuatir sampai tidak bisa mencari kerajaan Sorga dan kebenarannya. Tidak bisa setia, tidak bisa benar, tidak bisa pegang pengajaran benar karena kuatir. Nanti kalau saya lakukan Firman bagaimana, kalau saya begitu bagaimana. Dibaharui sehingga kita bisa percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan. Buktinya bisa tergembala.
Lukas 12:32
12:32 Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.
Banyak kebutuhan kita. Kadangkala ketika dibenturkan dengan penggembalaan, kita pilih yang mana. Orang yang kuatir pasti akan lebih condong pada yang jasmani. Tetapi kalau kita tergembala benar dan baik, mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan, kita lebih pilih Tuhan. Bukan berarti kita tidak peduli dengan pekerjaan, dengan studi dan sebagainya. Silahkan kerja segiat-giatnya, silahkan sekolah setinggi-tingginya, tetapi perkara rohani, kerajaan Allah dan kebenarannya jangan diabaikan. Itu lebih dari segala-galanya.
Orang yang tergembala itu memakai pakaian, punya makanan dan seterunya, Tuhan sediakan semuanya.
Lukas 12:23-28
12:23 Sebab hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian.
12:24 Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu!
12:25 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya?
12:26 Jadi, jikalau kamu tidak sanggup membuat barang yang paling kecil, mengapa kamu kuatir akan hal-hal lain?
12:27 Perhatikanlah bunga bakung, yang tidak memintal dan tidak menenun, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
12:28 Jadi, jika rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api demikian didandani Allah, terlebih lagi kamu, hai orang yang kurang percaya!
e) Lukas 12:37
12:37 Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka.
Tabiat kelima ini adalah lengah, tidak berjaga-jaga. 10 gadis menanti Yesus, 5 bijaksana, 5 bodoh, tetapi tabiatnya sama, tertidur! Lengah, tidak berjaga-jaga.
Tabiat kelima ini yang harus dirobek. Hari-hari terakhir ini sudah betul-betul ada pada sikap berjaga-jaga ekstra sebab kita tidak tahu kapan Yesus datang. Berjaga-jaga artinya setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, terus dalam kekudusan dan kesucian, jangan sampai tercemar. Dunia begitu besar nafsunya mau mencemari gereja Tuhan, sebab itu harus berjaga-jaga.
Sebagian orang bijaksana akan jatuh. Sudah bijaksana masih bisa jatuh! Masa sekarang ini masa pengujian, penyaringan, pemurnian, kalau tidak berjaga-jaga, habis!
Daniel 11:35
11:35 Sebagian dari orang-orang bijaksana itu akan jatuh, supaya dengan demikian diadakan pengujian, penyaringan dan pemurnian di antara mereka, sampai pada akhir zaman; sebab akhir zaman itu belum mencapai waktu yang telah ditetapkan.
Kita harus ekstra berjaga-jaga, terutama di dalam doa penyembahan.
Bagian dalam dibaharui, bagian luar juga dibaharui, perkataan dan perbuatan dibaharui. Maka kita tampil sebagai mempelai Wanita Tuhan yang berpakaian putih berkilau-kilau. Putih itu kilauan dari dalam, kesucian dari dalam. Kalau hanya pakaian putih, Babel juga berpakaian putih. Makanya perlu pembaharuan bagian dalam supaya kita punya pakaian putih berkilau-kilau. Saat Yesus datang kita layak masuk pesta nikah Anak Domba Allah, kita bisa menyongsong Dia masuk pesta nikah, masuk kerajaan 1000 tahun damai, masuk kerajaan Sorga yang kekal, masuk Yerusalem Baru. Mimpi indah sungguh-sungguh menjadi kenyataan!
Kerinduan hati saya bersama isteri dan anak-anak, bersama jemaat dan seluruh keluarganya, menyongsong Yesus di awan-awan permai. Ingat kami kalau Engkau datang, jangan ada satupun yang tertinggal. Semua ditangisi didoakan karena itu tugas saya sebagai gembala. Ketika terjadi sesuatu di penggembalaan yang lain, karena satu persekutuan saya juga berdoa dan bawa di kaki Tuhan. Bukan malah berkata kapok, rasa! Biarlah terjadi kemajuan dalam pekerjaan Tuhan di mana-mana. Ini juga saya titipkan kepada sidang jemaat, ketika terjadi sesuatu di tempat lain bukan kita malah kita syukuri, kapok, rasain. Tetapi kita doakan. Kita rindu menjadi penggembalaan, bukan hanya 1 penggembalaan tetapi juga antar penggembalaan, sama-sama bisa menyambut Yesus di awan-awan yang permai.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar