Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 27:14-15
27:14 Apabila seorang menguduskan rumahnya sebagai persembahan kudus bagi TUHAN, maka imam harus menetapkan nilainya menurut baik atau buruknya, dan seperti nilai yang ditetapkan imam demikianlah harus dipegang teguh.
27:15 Tetapi jikalau orang yang menguduskan itu mau menebus rumahnya, maka ia harus menambah harganya dengan seperlima dari uang nilainya dan rumah itu menjadi kepunyaannya pula.
Yang kita baca ini adalah nazar mengenai rumah. Kalau membaca nazar tentang hewan, tentang rumah dan tentang ladangnya disebutkan bahwa kalau orang itu mau menebus lagi rumahnya bisa dia bayar dengan menambah 1/5. Kalau dibaca seperti main-main, kesannya seperti cari keuntungan, jual beli. Tentu ada sesuatu yang Tuhan mau nyatakan kepada kita, bukan berarti Tuhan bisa diajak berdagang.
Kita lihat di sini seseorang menguduskan rumahnya sebagai persembahan khusus bagi Tuhan lalu imam harus menetapkan nilainya. Bicara rumah erat kaitannya dengan nikah. Imam memberi nilai, rumah itu berapa harganya. Jadi nikah itu bernilai atau berharga kalau ditangani oleh hamba Tuhan = nikah yang tergembala. Kalau nikah itu tidak tergembala, mudah saya diperjual belikan oleh setan dalam dosa, hancurlah nikah itu. Biarlah kita masing-masing dalam rumah tangga bertanggung jawab. Baik suami, isteri anak, kita bertanggung jawab untuk membawa nikah kita bisa tergembala.
Ada 2 hal yang harus kita perhatikan di dalam penggembalaan supaya nikah kita itu bernilai, berharga! Kalau hal ini tidak kita perhatikan, nikah bisa terganggu.
1. Untuk saya sebagai gembala harus tekun memberi makan domba-dombanya Tuhan tepat pada waktunya.
Matius 24:45-46
24:45 "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?
24:46 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
Kalau sebagai hamba Tuhan bisa memberi makan domba-dombanya Tuhan pada waktunya maka tidak ada waktu untuk mengurus pelayanan hamba Tuhan lain. Atau untuk menuduh dan menghakimi orang, karena tekun memberi makan. Hari-hari hanya digunakan untuk membaca Alkitab, menyembah Tuhan. Tidak akan sibuk untuk menuduh hamba Tuhan lain atau tidak ada waktu untuk mengomel sana sini, karena dia sibuk memberi makan sidang jemaat.
2. Domba-domba harus makan Firman. Kalau domba-domba di padang tekun makan, tidak akan bersuara, tidak akan berkelahi, tidak akan mengembek sana sini. Kenapa tengkar, kenapa ngomel, kenapa bersungut-sungut, kenapa mengeluh, kenapa banyak kritik? Karena mulutnya tidak makan. Domba kalau makan tidak bersuara, tetapi kalau berhenti makan, dia ngembek sana sini. Di dunia maya mengembek, di dunia nyata juga mengembek, ngomel, kritik, mengeluh, salahkan orang, menghakimi orang dan lain segalanya.
Kalau gembala tidak menyediakan makanan dalam sidang jemaat atau sudah ada makanan dalam penggembalaan tetapi tidak mau makan, pasti lapar maka nikah akan terganggu. Kita belajar dari nikah Abraham dan Ishak. Apa yang terjadi waktu kelaparan? Nikah mereka terganggu. Sampai Abraham tidak berani mengaku Sara itu isterinya, Ishak tidak berani mengakui Ribka isterinya, akibatnya nikahnya terganggu, tidak ada nilai lagi, isterinya diambil orang. Ini terjadi karena kelaparan.
Kejadian 12:10-16
12:10 Ketika kelaparan timbul di negeri itu, pergilah Abram ke Mesir untuk tinggal di situ sebagai orang asing, sebab hebat kelaparan di negeri itu.
12:11 Pada waktu ia akan masuk ke Mesir, berkatalah ia kepada Sarai, isterinya: "Memang aku tahu, bahwa engkau adalah seorang perempuan yang cantik parasnya.
12:12 Apabila orang Mesir melihat engkau, mereka akan berkata: Itu isterinya. Jadi mereka akan membunuh aku dan membiarkan engkau hidup.
12:13 Katakanlah, bahwa engkau adikku, supaya aku diperlakukan mereka dengan baik karena engkau, dan aku dibiarkan hidup oleh sebab engkau."
12:14 Sesudah Abram masuk ke Mesir, orang Mesir itu melihat, bahwa perempuan itu sangat cantik,
12:15 dan ketika punggawa-punggawa Firaun melihat Sarai, mereka memuji-mujinya di hadapan Firaun, sehingga perempuan itu dibawa ke istananya.
12:16 Firaun menyambut Abram dengan baik-baik, karena ia mengingini perempuan itu, dan Abram mendapat kambing domba, lembu sapi, keledai jantan, budak laki-laki dan perempuan, keledai betina dan unta.
Di sini kelaparan mengakibatkan hubungan nikah terganggu. Dulu kelaparan jasmani, sekarang bagi kita kelaparan rohani. Kesalahan bisa karena 2 pihak. Kesalahan domba, gembala sudah menyediakan makanan tetapi domba tidak mau makan. Kesalahan gembala, domba rindu makan tetapi gembala tidak menyiapkan makanan. Atau bisa terjadi dua-duanya, memang domba tidak mau makan, gembala juga tidak menyediakan makanan. Maka hubungan nikah bisa terganggu.
Hubungan nikah itu ada 2:
1. Hubungan hak dan kewajiban.
I Korintus 7:3-4
7:3 Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.
7:4 Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.
Tuhan sudah mengatur hubungan hak dan kewajiban dalam nikah. Yang Tuhan atur di sini lakukan dulu kewajiban kita dalam nikah, baru kita memperoleh hak kita yang tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun. Seringkali kita salah, masuk nikah yang dituntut malah hak padahal kewajiban tidak dilakukan. Itu kalau nikah lapar, kalau tidak makan Firman yang dikedepankan pasti hakkuk mana! Aku suami harus dihargai, aku isteri harus dikasihi, sementara kewajibannya tidak dilakukan.
Kita sudah banyak mendengar dalam Alkitab kewajiban utama masing-masing di dalam nikah. Ini yang dilakukan lebih dulu baru dapat haknya. Hak itu sudah Tuhan jamin tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun.
a) Kewajiban suami.
Efesus 5:25,29
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
5:29 Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,
Kolose 3:19
3:19 Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.
Ini kewajiban utama kami sebagai suami. Bukan dikedepankan Tuhan untuk mencari nafkah, harus punya gaji lebih besar dari isteri, bukan itu! Yang terutama kewajiban suami adalah mengasihi isteri seperti diri sendiri dan jangan berlaku kasar terhadap isteri. Kalau sudah dilakukan, pasti isteri itu menjadi haknya yang tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun. Tidak usah takut ada orang ketiga yang akan merebut, tidak akan, Tuhan sudah jamin, yang penting suami lakukan dulu kewajibannya.
Dikaitkan dengan pengorbanan Yesus, melakukan kewajiban memang harus rela berkorban, korban harga diri, korban gengsi dan lain sebagainya, sampai korban nyawa kalau memang diperlukan. Apalagi saya sebagai gembala yang bertanggung jawab memberi makan sidang jemaat. Jemaat pertama adalah isteri kalau isteri tidak bisa makan karena dia jengkel sama suaminya sebab habis dikasari suami, mau mengharapkan jemaat makan apa kalau isterinya sudah tidak bisa maka!
b) Kewajiban isteri
Efesus 5:22
5:22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
Kolose 3:18
3:18 Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan.
Kewajiban isteri bukan memasak. Kalau cuma mau pintar memasak, ada koki lebih pintar. Kalau cuma pintar cuci baju, ada laundry. Kewajiban isteri tunduk kepada suami seperti kepada Tuhan. Ada orang berani melawan Tuhan kalau tidak berakibat pada dirinya? Jadi kalau melawan ada akibatnya nanti! Baca saja orang-orang yang melawan Tuhan, langsung berdampak! Tuhan juga tidak pernah mengajak umatNya berbuat dosa. Jadi kalau suami mengajak isteri berbuat dosa, bagaimana? Berdoa, mohon hikmat dari Tuhan bagaimana menghadapinnya. Seperti Abigail menghadapi Nabal. Paling tidak yang bisa dilakukan adalah diam. Itu tunduk! Bukan malah diikuti kalau suami suruh berbuat dosa!
I Petrus 3:1
3:1 Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya,
Kalau suaminya sudah jelas-jelas tidak bertobat, keras, kasar, tinggal praktekan seperti ayat ini, diam. Jangan malah digurui, tambah dia kasih pancasila, dia kasih ketupat. Diam saja seperti Abigail, serahkan kepada Tuhan, Tuhan yang bekerja. Suami yang kasar-kasar, Tuhan ingatkan jangan seperti Nabal, begitu kasar mata melotot, jantung berhenti, jadi membatu.
Tidak usah takut suami kerja di luar, suami adalah isteri, tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun. Tidak akan ada pelakor, Tuhan jaga. Karena Tuhan sudah jamin, lakukan kewajibanmu dulu maka pasti menerima hak.
c) Orang tua
Efesus 6:4
6:4 Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.
Kolose 3:21
3:21 Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.
Ini kewajiban utama orang tua. Bukan untuk menyekolahkan anak, mencari nafkah. Kewajiban utamanya adalah mendidik anak di dalam ajaran dan nasihat Tuhan. Bukan ajaran nenek moyang! Tetapi ajaran dan nasihat Tuhan, di dalam Firman. Makanya orang tua tunjukan teladan kerohanian. Orang tua secara jasmani tua, secara rohani juga tua untuk mendidik dan menasihati anaknya sesuai Firman Tuhan.
Dan jangan bangkitkan amarah di dalam hati anak. Kadangkala karena kita orang tua, saat sudah capek kerja, kita sudah marah anak itu sampai kelewatan. Sudah maki-maki, bahasa kotor keluar, bahkan sudah terlalu kejam! Tuhan tidak mengajar kita seperti itu, didikan Tuhan tidak seperti itu, tetapi kadang kita sudah kebablasan. Termasuk mengikuti kehendak anak yang tidak sesuai Firman, akhirnya membuat hati anak tawar kalau terjadi sesuatu.
Kalau anaknya sudah tidak sesuai Firman lalu ada yang tegur dan ingatkan, jangan marah! Kadangkala antara orang tua tengkar karena orang lain ingatkan ‘anakmu begini’ yang punya anak malah marah. Padahal diingatkan yang baik sesuai Firman. Apalagi saya gembala, Tuhan karuniai 2 anak, harus dijaga dan dididik sesuai Firman.
Kalau orang tua melakukan kewajibannya, maka anak itu menjadi hak sepenuh dari orang tua, tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun. Dia tidak akan memberontak, tidak akan meninggalkan, di masa tuapun dia akan mengabdi kepada orang tua.
d) Kewajiban anak.
Efesus 6:1-3
6:1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu — ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:
6:3 supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.
Kolose 3:20
3:20 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan.
Kewajiban mutlak anak adalah taat dan hormat di dalam segala hal. Seringkali kalau pekerjaan masih taat, hormat. Satu yang sulit untuk taat dan hormat yaitu kalau sudah menyangkut jodoh.
Kalau anak taat dan hormat maka orang tua menjadi hak sepenuh dari anak yang tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun. Dia mendapat nasihat dididkan dari orang tua, dia mendapat perhatian dan pemeliharaan dari orang tua.
Lakukan dulu kewajiban utama di dalam nikah rumah tangga maka hasilnya nikah itu menjadi satu kesatuan yang tidak bisa diganggu gugat, tidak bisa dipisahkan oleh siapapun, bahkan oleh setan. Karena kita sudah bisa melakukan kewajiban utama kita.
2. Hubungan kepercayaan Tuhan. Artinya ada yang dipercaya Tuhan untuk menikah, ada yang dipercaya Tuhan untuk menikah. Jadi menikah itu bukan seenaknya. Jangan dihina yang tidak menikah. Yang tidak menikah juga jangan menghina yang sudah menikah ‘kapok, banyak masalahmukan, enak seperti saya bebas!’.
Matius 19:12
19:12 Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."
Kalau Tuhan percaya untuk menikah harus menikah, kalau tidak hancur. Kalau Tuhan percaya tidak menikah yah jangan paksa menikah, nanti hancur juga. Dari mana kita tahu? Dari hubungan kita dengan Tuhan. Sejauh mana hubungan kita dengan Tuhan dari situ kita tahu dipercaya menikah atau tidak menikah. Juga ada yang dipercaya punya buah nikah, ada yang tidak dipercaya buah nikah. Yang punya anak jangan menghina yang tidak punya anak, yang tidak punya anak tidak usah cemburu pada yang punya anak. Belum tentu kalau tidak punya anak lalu paksakan harus ada anak, bisa tidak dia rawat.
Kalau nikah itu tidak tergembala lalu mengalami kelaparan rohani, maka bisa menjual hak dan kepercayaan dari Tuhan. Seperti Abraham menjual hak dan kepercayaan dari Tuhan.
Kejadian 12:16
12:16 Firaun menyambut Abram dengan baik-baik, karena ia mengingini perempuan itu, dan Abram mendapat kambing domba, lembu sapi, keledai jantan, budak laki-laki dan perempuan, keledai betina dan unta.
Ini bisa terjadi kepada siapapun yang mengalami kelaparan rohani. Ketika nikah jemaat bermasalah, saya sebagai gembala bukan langsung vonis memang itu suamimu atau isterimu terlalu! Saya pukul diri sudah bisa memberi makan jemaat atau tidak! Mereka bisa makan atau tidak.
Kalau suami sudah tidak makan Firman, isteri jangan biarkan, harus doakan, nasihati, ingatkan. Begitu juga sebaliknya. Jangan sampai sudah menjual hak dan kepercayaan dari Tuhan. Suami, isteri, anak, orang tua, sudah tidak melakukan kewajiban utamanya dalam nikah hanya karena mengejar perkara-perkara duniawi, perkara jasmani. Karena sudah terlena dengan perkara-perkara dunia. Mulai dari suami, karena terlalu sibuk dengan perkara jasmani sehingga sudah tidak bisa lagi mengasihi isteri seperti diri sendiri. Kalau kami hamba Tuhan karena sudah sibuk dengan pelayanan, sudah tidak mengasihi isteri, tidak mengasihi anak. Bisa terjadi anak terlantar karena sibuk dengan pelayanan. Tuhan tidak mau demikian! Yang kerja di dunia karena sudah sibuk dengan pekerjaan sudah tidak lagi mengasihi isteri, sudah kasar terhadap isteri, isteri tidak dapat haknya. Ini jangan terjadi dalam kehidupan kita. Begitu juga isteri, karena sudah terlalu sibuk dengan perkara jasmani, terlena dengan berkat-berkat jasmani, tidak lagi tunduk kepada suami, suami kehilangan hak, malah lawan suami. Dia tidak dapat yang jasmani dari suaminya, dia cari dari tempat lain. Suami juga hati-hati jangan seperti itu. Anak dan orang tua sudah sibuk dengan perkara jasmani sehingga sudah mengabaikan kewajibannya.
Sekarang ini perkara jasmani yang paling menyita perhatian, bukan cuma anak tetapi orang tua juga, adalah handphone. Susah dipanggil, diajak kerja, dimintai tolong, karena sibuk dengan gadgetnya. Bahkan orang tua sudah tidak peduli anaknya, tidak peduli suami, tidak peduli isteri. Satu rumah duduk berdekatan tetapi sibuk dengan yang di tangan masing-masing. Sudah sibuk dengan dunianya masing-masing, mengembara masing-masing, tidak bicara lagi satu dengan yang lain. Karena sibuk, muncul 1 bunyi saja dari mulut sudah menimbulkan peperangan! Nikah hilang nilainya, tidak berharga lagi, tidak bernilai.
Biarlah kita perhatikan, jangan gara-gara perkara jasmani rumah tangga kita sudah tidak lagi bernilai. Kenapa? Karena sudah tidak dapat yang rohani, sudah tidak makan Firman lagi, akhirnya nikah hancur. Kalau sudah mulai hancur, mulai rusak rumah tangga kita, ayo segera kembali pada Firman Tuhan. Segera atur kembali rumah tangga kita. Kalau Tuhan belum datang belum ada kata terlembat, segera atur kembali rumah tangga kita. Nikah yang sudah hancur masih bisa diperbaiki. Perempuan Samaria yang sudah 5 kali kawin cerai dan yang ada padanya bukan suaminya masih bisa diperbaiki. Semua bisa diperbaiki lewat Firman Tuhan, Firman pengajaran yang benar.
Nikah Abraham tertolong karena ada rencana Allah di dalam diri Abraham. Sebab itu bawalah nikah kita masuk di dalam rencana Allah.
Roma 8:28-30
8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Bawa nikah kita masuk dalam rencana Allah.
1. Dipanggil Tuhan. Pribadi dan nikah kita adalah nikah yang dipanggil Tuhan. Apa maksudnya dipanggil Tuhan? Kita manusia berdosa, sejak jatuh dalam dosa manusia bersembunyi dari Tuhan. Jadi prakteknya dipanggil Tuhan:
a) Percaya Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat, jangan ada kepercayaan yang lain. Kena pada pintu gerbang.
b) Bertobat, kena mezbah korban bakaran. Bertobat, berhenti berbuat dosa. Masuk nikah untuk menyelesaikan dosa, bukan menambah dosa, bukan untuk berbuat dosa, bukan untuk pelampiasan hawa nafsu.
c) Bejana pembasuhan, baptisan air yang benar, kuburkan hidup lama yang berdosa bersama Yesus, lalu bangkit bersama Yesus dalam hidup yang baru.
d) Pintu kemah, baptisan Roh Kudus, menjadikan kita sebagai anak-anak Allah yang bisa berseru ya Abba, ya Bapa, kehidupan yang jujur dan taat.
Ini kehidupan yang dipanggil, kalau disimpulkan inilah kehidupan yang dibenarkan oleh Tuhan.
Roma 8:28-30
8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Periksa nikah kita harus benar. Permulaan nikah jaga kebenarannya. Direstui oleh Tuhan, direstui oleh gembala, direstui oleh orang tua. Jangan kawin lari, itu nikah yang benar, nikah yang dipanggil dan dibenarkan.
2. Dipilih = disucikan. Artinya bawa nikah itu tergembala, di situ tempat kita disucikan. Tergembala dengan benar dan baik dalam kebenaran Firman Tuhan, pengajaran yang sehat. Tekuni 3 macam ibadah pokok. Nikah itu harus ditali dengan tali 3 lembar.
Pengkhotbah 4:12
4:12 Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.
Tali 3 lembar ini ketekunan 3 macam ibadah pokok. Ayo bawa nikah rumah tangga kita masing-masing supaya ditali dengan tali 3 lembar.
a) Tali Firman hasil ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah lewat Firman dan kurbanNya.
b) Tali Roh Kudus hasil ketekunan dalam ibadah Raja, kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karuniaNya.
c) Tali kasih Allah hasil ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya.
Kalau istilah dalam Yohanes pasal 15 kita ranting melekat pada pokok. Kalau istilah dalam kitab pengkhotbah kita diikat. Kalau dalam Matius pasal 21 dan Kejadian pasal 49, keledai tertambat pada pokok anggur.
Terikat dengan tali 3 lembar, tidak mudah diputuskan, supaya nikah kita bertahan, tidak bisa dikalahkan, tidak bisa dihancurkan, nilainya tinggi di hadapan Tuhan. nikah yang tergembala, nikah yang dipilih, nikah yang disucikan.
3. Dimuliakan. Ini nikah yang sudah sempurna. Nikah yang terjaga kesatuan dan kesuciannya untuk mengarah pada nikah yang rohani, pesta nikah Anak Domba Allah, pertemuan di udara.
Tentu kita semua punya impian nikah yang manis, nikah yang baik, nikah yang diisi dengan kasih Allah. Tidak ada yang mengimpikan masuk nikah yang amburadul. Sebab itu bawa nikah dalam rencana Allah, dipanggil, dipilih dan nanti dipermuliakan. Kalau kita bisa masuk dalam rencana Allah, dipanggil, dipilih dan dipermuliakan, itu mimpi indah yang menjadi kenyataan. Sebaliknya kalau tidak tegembala, itu mimpi buruk yang menjadi kenyataan.
Kelaparan mengakibatkan hubungan dalam nikah terganggu. Jadi ketika terjadi gejolak dan masalah dalam rumah tangga, segera kembali pada penggembalaan, periksa kebenarannya, disucikan, semua pasti tertolong, teratasi!
Nikah yang benar menjaga hak dan kepercayaan dari Tuhan. Sebab itu harus selalu ingat, ada 3 hak Tuhan yang tidak boleh diganggu gugat!
1. Perpuluhan dan persembahan khusus. Kalau itu diganggu gugat, kutuk dalam nikah, dalam rumah tangga. Gulungan kitab yang berisi sumpah serapah terbang ke rumah pencuri, bermalam di situ dan memusnahkannya.
Zakharia 5:1-4
5:1 Aku melayangkan mataku pula, maka aku melihat: tampak sebuah gulungan kitab yang terbang.
5:2 Berkatalah ia kepadaku: "Apa yang engkau lihat?" Jawabku: "Aku melihat sebuah gulungan kitab yang terbang; panjangnya dua puluh hasta dan lebarnya sepuluh hasta."
5:3 Lalu ia berkata kepadaku: "Inilah sumpah serapah yang keluar menimpa seluruh negeri; sebab menurut sumpah serapah itu setiap pencuri di sini masih bebas dari hukuman, dan setiap orang yang bersumpah palsu di sini juga masih bebas dari hukuman.
5:4 Aku telah menyuruhnya keluar, demikianlah firman TUHAN semesta alam, supaya itu masuk ke dalam rumah pencuri dan ke dalam rumah orang yang bersumpah palsu demi nama-Ku, dan supaya itu bermalam di dalam rumah mereka dan memusnahkannya, baik kayunya maupun batu-batunya."
Milik Tuhan pertama adalah perpuluhan dan persembahan khusus, jangan dicuri! Ketika dicuri maka kitab yang berisi sumpah serapah dan kutuk datang bermalam dalam rumahnya, menghancurkan rumah tangga orang itu. Ingat rumah tangga Akhan dalam Perjanjian Lama, ingat rumah tangga Ananias dan Safira dalam Perjanjian Baru, hancur semua! Akhan mencuri, dia dilempari batu bersama isteri dan anak-anaknya. Ananias dan Safira sepakat mencuri milik Tuhan, mati berdua!
Ukuran kitab itu panjangnya 20 hasta, lebar 10 hasta, itu ukuran ruangan suci. Jadi ini peringatan bagi kita yang sudah ada dalam ruangan suci, sudah tergembala, haknya Tuhan jangan dialpakan. Perpuluhan bukan untuk memperkaya pendeta! Kita kembalikan kepada Tuhan, tetapi ada hamba Tuhan di dunia ini yang Tuhan percayakan untuk menerima. Memangnya Tuhan punya rekening? Makanya Tuhan percayakan kepada hamba Tuhan di dunia ini. Hamba Tuhan dipercaya pembukaan rahasia Firman, dipercaya memberi makan sidang jemaat. Kalau bisa memberi makan orangnya Tuhan maka akan Tuhan jadikan pengawas atas milikNya. Salah satu miliknya Tuhan adalah perpuluhan.
Matius 24:45-47
24:45 "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?
24:46 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
24:47 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.
Saya harus tahu diri, kalau tidak bisa memberi makan baru mau tagih perpuluhan, berdosa saya di hadapan Tuhan! Kasih makan sidang jemaat baru Tuhan percayakan mengawasi milikNya, salah satunya perpuluhan dan persembahan khusus.
Dalam kitab Zakharia 5:4 rumah itu kayu dan batunya musnah. Kayu menunjuk suami, batu menunjuk isteri.
Yeremia 2:27
2:27 yang berkata kepada sepotong kayu: Engkaulah bapaku! dan kepada batu: Engkaulah yang melahirkan aku! Sungguh, mereka membelakangi Aku dan tidak menghadapkan mukanya kepada-Ku, tetapi pada waktu mereka ditimpa malapetaka mereka berkata: Bangkitlah menyelamatkan kami!
Jangan sampai menjadi suami kayu keras, isteri batu keras. Keras soal apa? Soal tidak jujur mengembalikan milik Tuhan, perpuluhan dan persembahan khusus. Mana yang lebih keras kayu atau batu? Pasti batu! Jadi seringkali yang keras soal perpuluhan itu justru isteri. Tetapi ada juga suami yang keras. Intinya sama-sama keras. Jangan terjadi dalam kehidupan kita sekalian. Dari pada kitab yang penuh sumpah serapah datang di rumah kita, lebih baik kembalikan perpuluhan. Maka nilai nikah itu begitu tinggi di hadapan Tuhan.
2. Doa penyembahan. Ingat pelajaran mezbah dupa emas, ukupan dupa itu tidak boleh ada orang lain yang menghirup, betul-betul untuk Tuhan! Jadi penyembahan itu hanya untuk Tuhan, itu haknya Tuhan. Seringkali kita salah, kita menyembah Tuhan tetapi tanpa disadari menyembah manusia, mengkultuskan hamba Tuhan, hamba Tuhan sudah didewakan, sudah dituhankan.
Yohanes 2 kali salah menyembah. Malaikat yang menunjukan wahyu itu kepadanya disembah oleh Yohanes. Tetapi malaikat itu tahu diri, jangan sembah aku, aku sama seperti engkau, sembahlah Allah. Kadangkala kita salah, baik kami hamba Tuhan maupun sidang jemaat. Hamba Tuhan mau dipuji, diagung-agungkan. Jemaat juga mau mengagungkan hamba Tuhan, bukan lagi Tuhan. Bahaya!
Salah satu dari 7 nasihat terakhir Tuhan Yesus di akhir zaman adalah jangan salah dalam penyembahan
Wahyu 22:8-9
22:8 Dan aku, Yohanes, akulah yang telah mendengar dan melihat semuanya itu. Dan setelah aku mendengar dan melihatnya, aku tersungkur di depan kaki malaikat, yang telah menunjukkan semuanya itu kepadaku, untuk menyembahnya.
22:9 Tetapi ia berkata kepadaku: "Jangan berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu, para nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah Allah!"
Jangan salah, doa penyembahan itu hanya untuk Tuhan, bukan untuk manusia. Hamba Tuhan dihormati, bukan untuk disembah. Dijunjung tinggi, dihormati 2 kali lipat, bukan untuk disembah. Hanya Tuhan saja yang harus disembah.
Kalau dalam nikah sudah mulai kering penyembahannya, itu tanda nikah itu dalam keadaan lapar, sebentar lagi kehilangan hak, sebentar lagi kehilangan kepercayaan dari Tuhan. Suami kalau mulai malas menyembah, isteri mulai malas menyembah, itu alarm akan kehilangan hak, kehilangan kepercayaan Tuhan. Dijaga terus hak dan kepercayaan Tuhan.
3. Mempelai Wanita Tuhan. Itu hak Tuhan yang terbesar! Aku kepunyaan kekasihKu, kekasihKu kepunyaanku.
Kidung Agung 2:16
2:16 Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.
Itu sebabnya untuk memenuhi haknya Tuhan ini kita harus menjaga kekudusan dan kesatuan nikah. Kehendak Tuhan adalah supaya kita menjaga kekudusan. Terutama kekudusan nikah kita supaya nikah kita bisa mencapai nikah yang sempurna, menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.
I Tesalonika 4:3-6
4:3 Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,
4:4 supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan,
4:5 bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah,
4:6 dan supaya dalam hal-hal ini orang jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas dari semuanya ini, seperti yang telah kami katakan dan tegaskan dahulu kepadamu.
Jaga rumah tangga kita masing-masing, jaga kekudusan dan kesatuan nikah kita. Lewat apa kita menjaga? Lewat kekuatan Firman pengajaran yang benar. Kalau tergembala sungguh-sungguh dengan benar dan baik, pengajarannya tidak diotak atik, pengajarannya pengajaran yang murni, itu yang bisa menjaga kesucian dan kesatuan nikah kita. Joli Salomo di kelilingi 60 pahlawan dengan pedang pada pinggangnya.
Kidung Agung 3:7-8
3:7 Lihat, itulah joli Salomo, dikelilingi oleh enam puluh pahlawan dari antara pahlawan-pahlawan Israel.
3:8 Semua membawa pedang, terlatih dalam perang, masing-masing dengan pedang pada pinggang karena kedahsyatan malam.
Ayo jaga kesatuan dan kesucian nikah kita dengan pedang Firman Tuhan dan terlatih berperang. Kadang bangga sudah punya pengajaran tetapi tidak latihan perang. Kadang yang menjadi keprihatinan saya, kalau sudah dalam pengajaran melihat gereja lain sudah dipandang sebelah mata, padahal begitu diperiksa eh tidak tahu perang. Punya pedang tetapi tidak tahu mengayunkan, buat apa? Punya pengajaran di gereja tetapi tidak tahu mengayunkan, tidak tahu berperang menghadapi musuh!
Apa maksudnya latihan perang? Kalau perang pedang bukan di pinggang lagi tetapi di tangan. Jadi artinya praktek Firman! Sudah berapa buku yang diajarkan pada kita, Zakharia, Amos, Yunus, Yehezkiel, Markus, Kisah Para Rasul, Wahyu, tinggal latihannya! Sudah banyak pengajaran kita terima tinggal praktekan Firman pengajaran sehingga terjaga nikah kita. Suami pahlawan iman yang pandai menggunakan pedang, isteri pahlawan iman yang pandai menggunakan pedang, anak pahlawan iman yang pandai menggunakan pedang, sehingga iblis kalah!
Latihan perang itu juga doa penyembahan, banyak berdoa menyembah bergumul di kaki Tuhan. Tambah dengan doa puasa, tambah doa semalaman. Musuh kita bukan darah dan daging tetapi penguasa di udara. Makanya untuk mengalahkan musuh yang ada di udara kita harus banyak menyembah Tuhan.
Efesus 6:11-18
6:11 Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
6:12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
6:13 Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.
6:14 Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,
6:15 kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;
6:16 dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,
6:17 dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,
6:18 dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,
Berdoa setiap waktu, makanya doa penyembahan itu nafas hidup orang Kristen. Kalau bernafas itu setiap waktu, bukan sewaktu-waktu. Kalau bernafas sewaktu-waktu itu sudah mau dibawa ke rumah sakit dikasih oksigen.
Efesus 6:19-20
6:19 juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil,
6:20 yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara.
Doa penyembahan ini supaya pedang Firman makin tajam, efektif mengalahkan musuh. Baik musuh kita dari dalam, daging kita sendiri, bisa kita kalahkan. Petrus salah menggunakan pedang, kenapa? Di taman Getsemani disuruh berdoa malah tidur! Datang serdadu-serdadu, Petrus salah menggunakan pedang, ambil pedang malah potong telinga orang. Ini bagi saya gembala, kalau penyembahan kurang, khotbah hanya potong telinga orang. Ketakutan orang datang gereja, tidak masuk malah kapok dengar Firman. Kenapa? Karena tidak ada doa penyembahan, makanya tidak ada urapan, kering! Tuhan tolong jangan sampai salah menggunakan pedang, Firman pengajaran ada tetapi malah menjadi sandungan bagi orang lain karena tidak terlatih berperang, pedang dipakai untuk potong diri sendiri.
Inilah 3 milik Tuhan, perpuluhan dan persembahan khusus, doa penyembahan dan Mempelai Wanita Tuhan, ketiganya tidak boleh diganggu gugat. Bawa hidup kita untuk tergembala, disucikan sehingga hubungan nikah yaitu hak dan kepercayaan itu terjaga, milik Tuhan kita kembalikan sampai kita berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.
Sekarang kita pelajari nikahnya Ishak, nikah Ishak terganggu karena kelaparan.
Kejadian 26:1,7
26:1 Maka timbullah kelaparan di negeri itu. — Ini bukan kelaparan yang pertama, yang telah terjadi dalam zaman Abraham. Sebab itu Ishak pergi ke Gerar, kepada Abimelekh, raja orang Filistin.
26:7 Ketika orang-orang di tempat itu bertanya tentang isterinya, berkatalah ia: "Dia saudaraku," sebab ia takut mengatakan: "Ia isteriku," karena pikirnya: "Jangan-jangan aku dibunuh oleh penduduk tempat ini karena Ribka, sebab elok parasnya."
Kelaparan rohani mengakibatkan tidak terang-terangan dalam nikah, ada yang gelap yang disembunyikan. Bisa keuangan, anak tidak jujur pada orang tua, suami pada isteri, isteri pada suami, ada yang disembunyikan.
Di sini Ishak berkata bahwa Ribka adalah saudara. Memang benar Ribka adalah saudara sepupunya, tetapi lebih tepat sudah menjadi isterinya. Kadangkala kita banyak belok sana belok sini dalam nikah. Anak ditanya orang tua ‘dari mana, kenapa pulang terlambat?’ dijawab belok sana belok sini ‘oh dari anu, ada anu’.
Ini akibat tidak terang-terangan dalam rumah tangga, ada yang disembunyikan:
Kejadian 26:10
26:10 Tetapi Abimelekh berkata: "Apakah juga yang telah kauperbuat ini terhadap kami? Mudah sekali terjadi, salah seorang dari bangsa ini tidur dengan isterimu, sehingga dengan demikian engkau mendatangkan kesalahan atas kami."
Mudah sekali seseorang tidur dengan isterimu. Artinya mudah sekali jatuh dalam dosa kenajisan, dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan!
Syukur kepada Tuhan pada nikah Abraham ada rencana Allah, begitu juga nikah Ishak, ada rencana Allah di dalamnya. Banyak tantangan dan halangan mau menghancurkan nikah rumah tangga kita. Tetapi Tuhan melindungi! Kalau dalam diri dan nikah kita ada rencana Allah, kita pasti dilindungi. Bawa nikah untuk dibenarkan, disucikan untuk kelak nanti dimuliakan!
Mengapa terjadi kelaparan rohani?
1. Dalam penggembalaan gembala tidak menyediakan makanan. Tidak ada pergumulan untuk menyediakan makanan rohani tetapi sibuk dengan perkara-perkara jasmani. Saya dikoreksi Tuhan, kalau perkara jasmani sampai di ujung kulon bisa pergi, tetapi kalau perkara rohani bagaimana! Gembala itu tugas pokoknya memberi makan sidang jemaat dengan Firman Tuhan.
Kisah Para Rasul 6:2-4
6:2 Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan firman Allah untuk melayani meja.
6:3 Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu,
6:4 dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman."
Kalau sudah menyerahkan diri menjadi hamba Tuhan sepenuh dan Tuhan percayakan jiwa, tugas pokoknya memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman, demi jemaat makan, tidak lapar dan nikah itu bernilai di hadapan Tuhan. Doakan saya sebagai gembala supaya bisa menunaikan tugas itu! Karena bahaya kalau jemaat lapar, nikah terganggu!
2. Dalam penggembalaan sudah ada makanan tetapi jemaat tidak menghargai, tidak mau makan.
Jadi nikah dan penggembalaan tidak bisa dipisah. Nikah hancur kalau tidak tergembala, atau nikah itu hancur kalau salah masuk penggembalaan.
3 hal yang tidak boleh salah:
1. Pengajaran
2. Nikah
3. Penggembalaan
Tidak boleh salah pilih karena ini menentukan nasib kita di akhirat. Kalau nikah salah bagaimana bisa mencapai nikah yang sempurna. Kalau penggembalaannya salah, ajarannya salah, tidak mungkin bertemu Yesus. Jangan salah masuk dalam penggembalaan. Dan Tuhan tahu kalau kerinduan kita untuk tergembala dengan benar dan baik, maka Tuhan pasti tuntun dalam penggembalaan yang benar dan baik.
Kejadian 26:11
26:11 Lalu Abimelekh memberi perintah kepada seluruh bangsa itu: "Siapa yang mengganggu orang ini atau isterinya, pastilah ia akan dihukum mati."
Kita lihat cara Tuhan melindungi nikah kita, luar biasa! Abimelekh gambaran orang tidak bertobat, tetapi dipakai oleh Tuhan menjaga nikahnya Ishak! Kalau nikah kit tergembala dengan benar dan baik, berada dalam rencaha Tuhan, Tuhan bisa memakai siapa saja untuk menjaga dan melindungi nikah kita. Tidak ada yang bisa mengganggu gugat nikah rumah tangga kita. Orang tua tidak kuatir anaknya kerja di luar attau ngekos di tempat bukan orang Kristen sebab Tuhan bisa menjaga nikah dan buah nikah kita.
Kerinduan hati saya sebagai gembala supaya ketika Yesus datang saya bersama isteri dan anak-anak serta keluarga bersama jemaat dan seluruh keluarga sidang jemaat, kita bersama bisa menyambut Yesus di awan-awan yang permai, masuk pesta nikah Anak Domba Allah.
Doa saya setiap malam sebelum tidur, Tuhan ampuni dosaku bersama isteri dan anak-anak, ampuni keluargaku, ampuni sidang jemaat, ingat kami waktu Engkau datang kembali kedua kali. Ketika tengah malam atau pagi-pagi buta Yesus datang kita diingat, kita bisa menyambut Yesus. Itu pentingnya penggembalaan, ada gembala yang menaikan doa penyahutan bagi sidang jemaat supaya kita semua berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan, tidak ada yang tertinggal binasa.
II Korintus 1:14
1:14 seperti yang telah kamu pahamkan sebagiannya dari kami, yaitu bahwa pada hari Tuhan Yesus kamu akan bermegah atas kami seperti kami juga akan bermegah atas kamu.
Waktu Yesus datang, jemaat bermegah atas hamba Tuhan, dia bisa berhasil duduk di takhtanya Yesus karena ada hamba Tuhan yang melayani dia dengan sungguh-sungguh. Dan hamba Tuhan juga bermegah, saya tidak sia-sia mengorbankan segalanya untuk melayani sidang jemaat, jemaat berhasil duduk dengan Yesus Mempelai Pria Sorga, tidak ada yang tertinggal dan binasa. Mari kita lebih giat lagi tergembala dengan benar demi nikah rumah tangga kita.
Di depan ada perjamuan suci, Yesus sudah rela hancur di kayu salib. Nikah yang sudah hancur dan rusak Dia mampu perbaiki supaya nikah itu berharga di hadapan Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar