Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 13:1-2
13:1 Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya.
13:2 Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.
Ayat 1 sampai 17 menunjukan penyucian kaki atau perjalanan hidup yang kotor yaitu penyucian dari dosa Yudas Iskariot. Yudas ini adalah seorang rasul, juga dia adalah bendahara, berarti kepercayaan Tuhan. Tetapi sayang iblis menyesatkan Yudas bahkan masuk ke dalam Yudas sehingga dia menjadi sama dengan iblis.
Yohanes 13:27
13:27 Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."
Lukas 22:3
22:3 Maka masuklah Iblis ke dalam Yudas, yang bernama Iskariot, seorang dari kedua belas murid itu.
Iblis masuk ke dalam Yudas, dia menjadi sama dengan iblis. Ini awasan bagi kita, kalau kita tidak sungguh-sungguh, lengah, tidak berjaga-jaga, tidak waspada, iblis bisa masuk dalam kehidupan kita sehingga menjadi sama dengan iblis. Ini bukan untuk kita ikuti tetapi menjadi awasan bagi kita.
Praktek menjadi sama dengan iblis:
1. Yohanes 13:10-11
13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."
Mandi yang dimaksud di sini adalah baptisan air. Dikatakan kamu sudah bersih hanya tidak semua. Jadi praktek menjadi sama dengan iblis adalah tidak mengalami kelahiran baru lewat baptisan air. Mungkin sudah dibaptis berapa tahun yang lalu, minggu yang lalu, bulan lalu, puluhan tahun lalu, tetapi tidak mengalami kelahiran baru, tidak mengalami keubahan hidup. Itulah Yudas menjadi sama dengan iblis, sehingga Tuhan berkata adalah lebih baik baginya sekiranya tidak dilahirkan, maksudnya tidak masuk kelahiran baru.
I Yohanes 3:8-9
3:8 barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.
3:9 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.
Seharusnya orang yang baptisan airnya benar di dalam dirinya ada benih Allah, ada benih Ilahi yaitu Roh Kudus. Setelah Yesus dibaptis, langit terbuka dan Roh Kudus turun. Begitu juga kita, kalau baptisan airnya benar, syaratnya benar, pelaksanaannya benar, semua benar maka mengalami baptisan Roh Kudus, Roh Kudus turun atas kita yang memampukan kita untuk hidup benar dan tergembala. Roh Kudus itu Roh kebenaran yang menuntun kita kepada seluruh kebenaran. Orang benar mendapati tempat penggembalaan. Jadi kalau ada Roh Kudus dia pasti hidup benar, pasti tergembala, kita periksa diri kita, jika dalam penggembalaan rasa gelisah, tidak nyaman, tidak tenang, tidak sungguh-sungguh, sementara yang lain bisa, padahal sudah dibaptis, itu alarm jangan sampai menjadi seperti Yudas! Bukan menjadi sama dengan Yesus tetapi menjadi sama dengan iblis, setan yang menguasai. Buktinya tetap berbuat dosa, hidup dalam dosa, jatuh bangun dalam dosa. Seperti Yudas, sudah jadi rasul, jadi bendahara tetapi dia mencuri, dia pendusta. Terang-terangan Yesus menegur, ada baiknya dia tidak pernah dilahirkan, orang yang mencelupkan tangannya bersama Aku, dialah yang akan menyerahkanKu. Apa yang Yudas katakan? Bukan aku ya Rabi! Dia berdusta, iblis bapa pendusta.
Saya dibaptis waktu SMP, pelaksanaannya benar, baptisannya benar, hanya syaratnya tidak benar sebab saya tidak bertobat, hanya ikut-ikutan karena disuruh. Tetapi tadi dikatakan kalau sudah mandi tinggal kakinya dibasuh. Kalau sudah benar baptisannya tinggal diperbaiki pertobatannya dan berupaya hidup benar, tergembala dengan benar.
2. Mengkhianati Yesus. Berkhianat itu dimulai dari tidak setia bahkan meninggalkan ibadah pelayanan karena mengejar perkara yang jasmani. Yudas tinggalkan persekutuan, menjual Yesus karena 30 keping perak. Dia tidak setia sampai tinggalkan Yesus karena memburu uang.
Lukas 22:3-6
22:3 Maka masuklah Iblis ke dalam Yudas, yang bernama Iskariot, seorang dari kedua belas murid itu.
22:4 Lalu pergilah Yudas kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah dan berunding dengan mereka, bagaimana ia dapat menyerahkan Yesus kepada mereka.
22:5 Mereka sangat gembira dan bermupakat untuk memberikan sejumlah uang kepadanya.
22:6 Ia menyetujuinya, dan mulai dari waktu itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus kepada mereka tanpa setahu orang banyak.
Inilah Yudas, jangan ada roh Yudas dalam diri kita. Dalam Yohanes pasal 13, Yudas ada bersama murid-murid, dalam ayat selanjutnya Yudas meninggalkan murid-murid. Jadi yang ada pada Yudas adalah roh mundur maju, bukan Roh Kudus! Saya sebagai hamba Tuhan periksa diri, jangan sampai yang ada dalam diri saya roh mundur maju, kadang ada, kadang hilang. Hilangnya karena berburu perkara jasmani seperti Yudas.
Roh mundur maju timbul karena tidak taat pada Firman. Ketika Firman datang lalu tidak dihargai, tidak dipedulikan, mulai masuk roh mundur maju. Ada, hilang, ada, hilang, Kristen kapal selam. Sama dengan orang yang melompat tembok, waktu dia naik tembok ada kelihatan, waktu melompat hilang.
Yeremia 31:22
31:22 Berapa lama lagi engkau mundur maju, hai anak perempuan yang tidak taat? Sebab TUHAN menciptakan sesuatu yang baru di negeri: perempuan merangkul laki-laki."
Mundur maju, mundur maju, akhirnya hilang. Begitu Yudas mundur untuk terakhir kalinya dia ditelan kegelapan dan tidak bisa kembali lagi! Mungkin pertama mundur bisa kembali lagi, mundur balik lagi. Tetapi suatu saat begitu mundur ditelan kegelapan, tidak bisa kembali lagi. Roh Yudas ini jangan ada pada kita, biar kita minta kepada Tuhan Roh Kudus menguasai kita.
Roh mundur maju ini roh tidak taat, dimulai dari tidak sungguh-sungguh mendengar Firman. Yudas ini hamba Tuhan pelayan Tuhan. Saya nomor satu sebagai gembala dan juga sidang jemaat semua yang melayani, kalau mendengar Firman sudah tidak sungguh-sungguh, nanti mundur! Kemudian maju lagi, tetapi majunya bukan karena Firman, bisa karena sungkan atau takut pada manusia. Kalau dibiarkan seperti itu akhirnya nanti hilang.
Bisikan iblis Yudas dengar, suara Firman yang keras tidak dia dengar, aneh telinganya! Kalau orang normal suara keras itu kedengaran, bisikan itu kadang tidak didengar. Ini Yudas berarti telinganya tidak normal.
Yohanes 13:2
13:2 Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.
Makan bersama ini menunjuk persekutuan. Hati-hati ketika mengikuti suatu persekutuan bisa menjadi sama dengan iblis karena telinganya hanya mendengar suara iblis, bukan mendengar Firman!
Kesimpulannya Yudas Iskariot adalah penyelusup dalam penggembalaan. Kita koreksi diri masing-masing, jangan tunjuk orang, jangan sampai kita hanya penyelusup, ada tetapi tidak sungguh-sungguh. Ada melayani sebagai anggota paduan suara, pemain musik dan lain-lain tetapi penyelusup! Orang seperti ini sudah ditentukan untuk dihukum. Kita rindu ditentukan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan, bukan untuk dihukum.
Yudas 1:4
1:4 Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.
Ini awasan bagi saya, Yudas hebat, dia rasul sekaligus bendahara, dia dilengkapi dengan kuasa. Waktu Yesus mengutus muridNya berdua-dua salah satunya adalah Yudas, disertai kuasa mengusir setan, mengadakan mujizat, tetapi itu bukan garansi bahwa kehidupan itu bisa menjadi sama dengan Tuhan Yesus. Sebab ada orang yang hebat melayani tetapi Yesus berkata Aku tidak pernah mengenal engkau, enyahlah pembuat kejahatan!
Tuhan sudah siapkan 3x7 penghukuman dari Allah Tritunggal. 7 meterai dari Allah Roh Kudus, 7 sangkakala dari Anak Allah, 7 malapetaka dari Allah Bapa. Ini menunjukan Tuhan itu begitu murka terhadap orang yang menyelusup dalam penggembalaan, yang tidak sungguh-sungguh tergembala.
Kaum muda sungguh-sungguhlah tergembala. Kalau sekarang tidak terjadi apa-apa, itu karena masih ada gembala yang menaikan doa penyahutan! Tetapi suatu saat dalam kitab Yeremia Tuhan katakan stop Yeremia, jangan doakan mereka! Kalau Tuhan sudah perintahkan seperti itu mau apa! Sudah siap 3x7 penghukuman, sungguh-sungguhlah tergembala.
I Korintus 6:19-20
6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Mengapa Tuhan begitu murka terhadap orang yang tidak sungguh-sungguh tergembala? Sebab Tuhan telah membeli kita dengan harga yang mahal yaitu seharga darah Yesus, sehingga kita ini adalah rumah Tuhan, miliknya Tuhan, tidak boleh dirampas, tidak boleh diganggu gugat, harus kita berikan kepada Tuhan. Tugas kita memuliakan Tuhan, beribadah melayani Tuhan. Rumah Tuhan itu menunjukan pelayanan yang memuncak pada doa penyembahan.
Begitu ada yang merampas miliknya Tuhan, Tuhan murka! Kita saja kalau milik kita diambil orang bisa marah. Lalu kenapa kita ini, milik Tuhan tidak mau kita berikan. Tubuh kita bukan miliknya kita, sudah Yesus beli dengan darah yang mahal, darahNya sendiri, ayo kita berikan kepada Tuhan. Bagaimana caranya memberikan tubuh kita untuk Tuhan? Tergembala sungguh-sungguh, tekun dalam doa yang memuncak pada doa penyembahan. Makanya Tuhan murka ketika diambil.
Kalau tidak sungguh-sungguh tergembala, tidak sungguh-sungguh menyembah Tuhan, itu berarti:
1. Berhutang darah yang tidak bisa dilunasi oleh apapun bahkan oleh darah kita sendiri lewat hukuman neraka! Tidak ada neraka hanya 1 tahun, 10 tahun, neraka itu kekal! Berarti tidak bisa dibayar. Kalau saya gembala tidak sungguh-sungguh menggembalakan sidang jemaat, saya hutang darah di hadapan Tuhan yang tidak bisa dibayar oleh apapun.
2. Menjadikan rumah Tuhan sebagai sarang penyamun. Seharusnya rumah doa tetapi menjadi sarang penyamun. Namanya sarang itu tempat berkembang biak. Jadi sarang penyamun itu tempat berkembang biak dosa. Kalau mulai tidak sungguh-sungguh, sebentar lagi dosa A masuk, dosa B masuk, dosa C masuk semua, berkembang biak dalam dirinya. Saya alami, ketika sudah tidak tergembala, berkembang biak dosa mulai dari pandangan, pikiran, sampai perbuatan. Tetapi syukur Tuhan ingatkan dan saya segera bertindak, saya tidak mau hancur. Begitu kembali tergembala Tuhan kembali pulihkan.
3. Kalau tidak sungguh-sungguh tergembala berarti menjadikan Tuhan cemburu! Tuhan adalah pemilik kehidupan kita lalu kita serahkan untuk hal lain, kita gunakan untuk perkara yang jasmani, yah Tuhan cemburu! Dalam hal ibadah Tuhan tampil sebagai Tuhan yang cemburu.
Keluaran 20:4-5
20:4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
20:5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,
Kalau Tuhan cemburu, dalam Kidung Agung cemburu Tuhan itu disebut bagaikan alam barsah, api neraka!
Kidung Agung 8:6 (Terjemahan Lama)
8:6 Taruhlah akan daku dalam hatimu bagaikan meterai, bagaikan meterai pada lenganmu; karena kuat kasih itu seperti kuat maut, dan cemburuan itu hebat seperti alam barzakh, nyalanya seperti nyala api, seperti halilintar Tuhan.
Makanya orang-orang yang masuk dalam api neraka itu orang yang membangkitkan cemburu Tuhan! Kalau Tuhan cemburu, Dia menghukum dengan hukuman yang kekal, jangan sampai kita seperti itu! Di dunia saja kalau suami cemburu pada isteri, isteri cemburu pada suami itu dahsyat!
Jadi kalau sudah mulai tidak sungguh-sungguh tergembala, tidak sungguh-sungguh menyembah Tuhan, itu berarti membawa diri sendiri masuk dalam nyala api neraka.
Ibrani 10:25
10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Ini dosa kebiasaan, dia rasa enak kalau tidak beribadah, akhirnya jadi terbiasa! Kalau sudah biasa, nanti jadi sengaja tidak beribadah sekalipun ada waktu dan ada kesempatan.
Ibrani 10:26-27
10:26 Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
10:27 Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.
Seharusnya kita bawa diri kita untuk masuk dalam kerajaan sorga sebagai Mempelai Wanita Tuhan, jangan bawa diri kita masuk dalam api neraka.
Nomor 1 saya diingatkan Tuhan. Begitu sudah tidak sungguh-sungguh, bahaya! Sedang jauh dari Tuhan, sedang dekat dengan iblis. Sedang jauh dari Sorga, semakin dekat dengan neraka. Seharusnya kita sadar, semakin dekat neraka berarti semakin panas, segera balik mendekat pada Tuhan. Tetapi heran, banyak yang merasa enak panas-panas, terus sampai terbakar kekal di neraka. Jangan terjadi dalam kehidupan kita.
Mari perjuangkan ibadah, berjuang untuk tergembala. Bayangkan perjuangan Tuhan untuk kita bisa tergembala, Tuhan beli kita dengan darahNya yang mahal. Kita berjuang untuk tergembala, mungkin belum sampai mencucurkan darah yang merah, yang keluar cuma merah-merah dari dompet. Ayo berjuang untuk bisa tergembala. Kalau memperjuangkan ibadah, tergembala dengan benar, posisi kita seperti bayi dalam gendongan ibunya.
Kidung Agung 8:6
8:6 — Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!
Orang yang tergembala dengan benar dan baik, dimeteraikan Tuhan di hatinya Tuhan, di dadanya Tuhan. Dan juga di lengannya Tuhan. Ini posisi bayi dalam pelukan, dalam gendongan tangan Tuhan. Tidak rugi kita tergembala! Kadang pikir mau tergembala, mau datang ibadah, korban ini, korban itu! Tidak usah pikir itu, perjuangkan saja maka kita berada dalam gendongan tangan Tuhan. Dipeluk oleh tangan kasih Yesus Gembala Agung, seperti bayi dalam tangan ibu, kita dimeterai dengan kasih Allah, kasih yang sekuat maut!
Hasilnya:
Kidung Agung 8:7
8:7 Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina.
Hasilnya kita luput dari air yang banyak. Apa itu air yang banyak yang dimaksud di sini? Dari mulut naga dia menyemburkan air sebesar sungai untuk menghanyutkan gereja Tuhan. Kita luput dari air sebesar sungai yang disemburkan naga, disemburkan setan!
Wahyu 12:15-16
12:15 Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.
12:16 Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.
Apa itu wujudnya air sebesar sungai bagi kita sekarang?
1. Pencobaan di segala bidang. Jangan bilang pencobaan itu dari Tuhan, pencobaan itu dari setan! Pencobaan dari segala bidang itu mau menghanyutkan kita. Kapan hanyut? Ketika putus asa, kecewa, saling mempersalahkan sampai mempersalahkan Tuhan, itu sudah terhanyut! Seharusnya saat menghadapi pencobaan mulut ini menyeru nama Yesus! Bukan malah salahkan orang lain, gara-gara kau! Baru bilang gara-gara kau sudah terhanyut. Ditemukan nanti 3km sudah jadi mayat.
Orang yang tergembala mulutnya hanya mengucap syukur dan menyembah Tuhan, berharap Tuhan. Menghadapi pencobaan di segala bidang, dalam bidang apa saja, hanya menyembah Tuhan, kita tidak dibawa hanyut oleh air sebesar sungai.
2. Arus kejahatan dan arus kenajisan! Sekarang ini begitu deras dan sekarang begitu deras lewat internet. Di situ setan menguasai, banyak yang terhanyut. Begitu lihat yang najis langsung strap ‘darah Yesus’ tetapi mata melotot, akhirnya dia cari. Orang jahat semakin jahat, yang cemar semakin cemar, diseret terus oleh arus itu! Tetapi kalau kita tergembala, orang benar semakin benar, orang suci semakin suci. Mari tergembala dengan benar dan baik, kita dipagari terus oleh Tuhan sehingga kita tetap hidup benar, hidup suci.
3. Arus ajaran palsu.
Ibrani 2:1
2:1 Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.
Yang kita dengar ini pengajaran, kalau ajaran palsu itu menghanyutkan! Gereja yang tadinya pengajaran kental, tiba-tiba terhanyut oleh arus ajaran palsu. Hati-hati, arus ini begitu luar biasa.
4. Aniaya antikristus. Itu arus sungai sebesar sungai, menunjuk aniaya antikristus. Tetapi orang yang tergembala, dia semakin disucikan, dia mengarah pada kesempurnaan, sampai waktu Yesus, dia menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Tidak mungkin dianiaya, masa Suami kita membiarkan kita dianiaya, kita akan diluputkan. Dia tidak akan membiarkan kita masuk aniaya antikristus. Kita disingkirkan jauh dari mata ular, jauh dari mata antikristus.
Wahyu 12:14
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Bawalah hidup kita tergembala, kita dimeterai di hati Tuhan, kita di meterai di tangan Tuha, betul-betul dalam gendongan tangan kasih Tuhan. Memang keadaan kita seperti bayi, tidak berdaya. Hanya seperti bayi tidak bisa berbuat apa-apa di tengah padang gurun di dunia ini. Sekalipun secara ekonomi maju, mapan dan lain-lain, tetapi tetap keadaan kita hanya bayi, tidak bisa berbuat apa-apa. Kalau antikristus sudah menguasai semua perekonomian dunia, kita mau apa, semua deposit dan harta dikuasai, mau apa, bisa kembali menggunakan itu kalau menyembah antikristus.
Sebab itu mari bapak ibu kekasih dalam Tuhan, saya ikut nasihat dari bapak gembala, peganglah dunia dengan tangan terbuka, sehingga ketika dunia ini lenyap kita tidak ikut lenyap bersama dengan dunia. Silahkan kerja di dunia, cari nafkah dan lain-lain, tetapi jangan abaikan penggembalaan. Tergembala itu demi keselamatan jiwa kita!
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar