Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus
Imamat 27:9-13
27:9 Jikalau itu termasuk hewan yang boleh dipersembahkan sebagai persembahan kepada TUHAN, maka apa pun dari pada hewan itu yang dipersembahkan orang itu kepada TUHAN haruslah kudus.
27:10 Janganlah ia menggantinya dan janganlah ia menukarnya, yang baik dengan yang buruk atau yang buruk dengan yang baik. Tetapi jikalau ia menukar juga seekor hewan dengan seekor hewan lain, maka baik hewan itu maupun tukarnya haruslah kudus.
27:11 Jikalau itu barang seekor dari antara hewan haram yang tidak boleh dipersembahkan sebagai persembahan kepada TUHAN, maka hewan itu harus dihadapkannya kepada imam,
27:12 dan imam harus menetapkan nilainya menurut baik atau buruknya, dan seperti penilaian imam demikianlah jadinya.
27:13 Dan jikalau orang itu mau menebusnya juga, ia harus menambahkan seperlima kepada nilai itu.
Ayat-ayat ini mengenai nazar mengenai hewan. Kitab Imamat adalah kitab ibadah, dimulai dengan jenis-jenis korban persembahan kepada Tuhan. Dan juga ditutup dengan nazar untuk Tuhan. Hewan kurban adalah ciptaan Tuhan. Yang dinazarkan untuk Tuhan, itu juga datangnya dari Tuhan. Ini menunjukan kepada kita bahwa segala sesuatu adalah dari Dia, untuk Dia dan kepada Dia saja. Kita terima dari Tuhan, kita persembahkan juga untuk kemuliaan Tuhan.
Roma 11:38
11:36 Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!
Tuhan berikan kekayaan, kedudukan, kesehatan, perpanjangan umur, semua kita kembalikan untuk kemuliaan nama Tuhan.
Imamat 27:9-13 mengenai hewan-hewan yang dinazarkan kepada Tuhan, untuk hewan kurban sebagai ibadah kepada Tuhan. Kalau hewan haram tidak boleh dipersembahkan kepada Tuhan di atas mezbah korban bakaran. Hanya hewan halal yang boleh dipersembahkan sebagai hewan korban, sebagai ibadah kepada Tuhan. Syaratnya harus kudus, tidak bercacat = yang terbaik. Jadi kita berikan yang terbaik untuk Tuhan. Untuk beribadah melayani Tuhan, kita harus memberikan yang terbaik. Kenyataannya kita semua ini adalah manusia berdosa, lalu bagaimana mau memberikan yang terbaik untuk Tuhan?
Tuhan itu sangat memperhatikan ibadah pelayanan kita. Kalau membaca kitab Wahyu pasal satu ada 7 sidang jemaat yang digambarkan dengan 7 pelita emas lalu ada Yesus berdiri di tengah-tengahnya. Artinya Yesus memperhatikan, Tuhan Yesus meneliti ibadah pelayanan gereja Tuhan. Ada janda yang mempersembahkan persembahan kepada Tuhan dan Yesus duduk memperhatikan orang-orang berkorban, Dia lihat semuanya.
Wahyu 1:12-13
1:12 Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.
1:13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.
Saat kita beribadah seperti saat ini, ada Yesus berada di tengah-tengah kita. Dia perhatikan, kita memberikan yang terbaik atau tidak. Dari 7 sidang jemaat, hanya 2 sidang jemaat yang bisa memberikan yang terbaik yaitu sidang jemaat Smirna dan sidang jemaat Filadefia. Selebihnya memang di awal baik tetapi akhirnya merosot, tidak dipertahankan yang terbaik. Sidang jemaat Efesus luar biasa, sidang jemaat Tiatira di awal baik, tetapi akhirnya bukan yang terbaik yang mereka berikan, malah yang buruk sehingga terancam untuk dihukum.
Jadi kalau dipersentasekan hanya 29% yang bisa memberikan yang terbaik untuk Tuhan, dibandingkan 71%. Jadi hanya sedikit. Sebab itu Yesus mau memulihkan gerejaNya supaya bisa memberikan pelayanan yang terbaik. Lewat apa? Wahyu = ilham Tuhan = pembukaan rahasia Firman Tuhan. Bukan ilmiah tetapi ilham Tuhan. Dimulai dengan penyataan Allah dan ditutup dengan kenyataan, itu ilham. Kalau filsafat dimulai dengan pertanyaan di akhiri dengan pertanyaan.
Isi dari pembukaan rahasia Firman menampilkan Yesus yang ada, yang sudah ada dan yang akan datang.
Wahyu 1:8
1:8 "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."
Jadi Tuhan menunjukan kepada gerejaNya apa yang sudah dilakukan oleh Tuhan, yang ada, yang sudah ada dan yang akan datang. Ini yang bisa membenahi kita supaya kita bisa diperbaiki, kita dipulihkan dan bisa memberikan yang terbaik bagi Tuhan.
Kita pelajari satu persatu.
1. Yang sudah ada, menunjuk masa lampau. Apa yang telah Yesus lakukan di masa lampau untuk memperbaiki kehidupan kita?
Wahyu 1:5b-6
5b Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya —
6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, — bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
Ini yang Yesus lakukan di masa lampau, yaitu Dia melepaskan kita dari dosa-dosa oleh darahNya. Dan mengangkat kita menjadi imam dan raja = hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Itu sudah Yesus kerjakan lewat mati di kayu salib. Dia mati di kayu salib melepaskan kita dari dosa, mengangkat kita menjadi imam dan raja.
7 sidang jemaat sudah mengalami kelepasan dari dosa dan diangkat menjadi imam dan raja. Tetapi sayang, 71% merosot kembali rohaninya. Tidak menghargai kelepasan dari dosa, tidak menghargai pelayanan yang Tuhan berikan.
Kita periksa, kita berada pada posisi yang mana? 29% yang sedikit atau 71% yang banyak. Kalau ditanya apakah sudah melayani? Di jawab opa dulu melayani. Sekarang bagaimana? Dulu perokok dan peminum, sudah dilepaskan, jangan kembali lagi! 71% yang kembali, berarti banyak yang kembali pada hidup lama, merosot rohaninya. Lewat pembukaan rahasia Firman kita diingatkan kembali pada karya penebusan Yesus di kayu salib supaya kita tetap menjadi kehidupan yang sudah lepas dari dosa dan melayani Tuhan, kita bisa memberikan yang terbaik kepada Tuhan.
Tidak bisa kita pungkiri kita manusia daging, banyak kekurangan. Kadang kita bisa jatuh lagi dalam dosa yang lampau atau dosa yang baru. Tetapi kita bersyukur ada pembukaan Firman yang menyatakan dosa. Mungkin tadi atau kemarin dulu sempat jatuh dalam dosa. Tetapi lewat ibadah kita mendengar pembukaan rahasia Firman yang menyatakan dosa. Kita sadar, kita akui dan kita selesaikan dosa-dosa kita.
Mungkin kembali lagi menjadi tawanan dosa, lewat pembukaan Firman dinyatakan lagi dosanya, kembali sadar, supaya kembali menjadi orang merdeka. Oleh darah Yesus kita telah dimerdekakan, jangan kembali lagi menjadi tawanan dosa. Bagaimana supaya kita tetap menjadi orang yang dilepaskan dari segala belenggu dosa? Harus melayani dalam tahbisan yang benar, menjadi imam dan raja. Apa itu melayani Tuhan dalam tahbisan yang benar? Melayani dalam kesucian dan penyerahan diri kepada Tuhan.
Kalau menganggur, bisa kembali dalam hidup yang lama, hidup dalam dosa! Saya dikritik kenapa terlalu cepat mengangkat orang melayani Tuhan? Sebab saya tahu orang itu dulu melayani dalam penggembalaan yang sebelumnya, lalu pindah di sini. Kalau dia tidak melayani, saya hutang darah kepada Tuhan kalau dia kembali pada hidup lama yang berdosa! Majikan lamanya menunggu dia, itulah setan. Jangan sampai dia kembali pada hidup yang lama! Bukan saya yang suruh, dia yang tergerak sendiri melayani. Kasihan kalau tidak melayani, jangan sampai menganggur.
Roma 6:13,17-19
6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
6:19 Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan.
Sebagai hamba Tuhan apa tugas kita?
I Petrus 2:5,9
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Ada 2 tugas kita di sini:
a) Bersaksi akan kelepasan dari dosa oleh darah Yesus = bersaksi tentang keubahan hidup, dulu gelap, sekarang terang. Itu tugas kita sebagai hamba Tuhan dan pelayanan Tuhan, bukan hanya sekedar berkhotbah. Berkhotbah sebagai kesaksian keubahan hidup, main musik tunjukan kesaksian keubahan hidup. Pelayanan apa saja, kita tunjukan kesaksian keubahan hidup, lain dulu lain sekarang.
b) Bersaksi tentang rencana Allah yang terbesar, yaitu mau menjadikan kita sebagai Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, Tubuh Kristus yang sempurna. Makanya dalam Wahyu 12:1 Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna disebut tanda besar di langit.
Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Jadi dari 2 tugas ini kita renungkan, dulu kita gelap, orang berdosa yang sebenarnya tidak layak! Kemudian kita ditebus, dilepaskan dari dosa, setelah itu dilayakan melayani Tuhan dan mau dijadikan Mempelai Wanita Tuhan. Ibaratnya dari kubangan lumpur mau dibawa duduk di takhta sorga yang mulia sebagai Mempelai Wanita Sorga. Kalau ini kita pahami, maka tidak usah dipaksa, pasti akan lebih bergairah dan mau berjuang untuk melayani Tuhan sampai garis akhir, sampai berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Rencana Tuhan pasti berhasil. Pertanyaannya kita berhasil atau tidak menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Jangan sampai gagal! Langkah awal sudah baik, sudah lepas dari dosa. Tetapi tiba-tiba Yesus katakan betapa dalamnya engkau jatuh, engkau sudah meninggalkan kasihmu yang semula. Sudah hebat pelayanannya tetapi sayang merosot di tengah jalan.
Saya juga bukan orang yang baik-baik. Memang anak hamba Tuhan tetapi kelakuan saya tidak baik, macam-macam sudah dibuat, tetapi Tuhan tolong. Lalu sudah bisa melayani untuk dibawa menjadi Mempelai Wanita Tuhan, biarlah kita lebih bergairah lagi. Terima kasih Tuhan, dulu saya orang gelap yang seharusnya binasa, tetapi Engkau sudah gantikan saya mati di kayu salib. Kita sudah ditebus dan diselamatkan, dilayakan melayani Tuhan, biar kita melayani lebih giat lagi.
Seperti rasul Paulus katakan aku tidak layak, aku orang paling berdosa, tetapi karena dilayakan oleh Tuhan, aku bekerja lebih giat.
I Korintus 15:8-10
15:8 Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.
15:9 Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.
15:10 Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.
Mari kita renungkan dari mana kita berasal dan mau ke mana kita dibawa Tuhan sehingga kita bisa melayani lebih giat lagi. Kalau Tuhan tanya dari mana engkau? Kita jawab dari lumpur dosa. Mau ke mana? Mau naik gunung Golgota. Biar kita ditebus dan dilepaskan dari dosa untuk kelak mencapai gunung Yerusalem Baru.
2. Yesus yang ada = masa kini
Untuk masa kita sekarang ini, apa yang Yesus sedang kerjakan?
Wahyu 1:9
1:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.
Yang Yesus kerjakan sekarang, ada hamba Tuhan yang Tuhan persiapkan untuk melayani kita, untuk kita berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.
Saya taruh pada diri saya. Yang masa lampau Tuhan lakukan, saya sudah ditebus dari dosa, diselamatkan dan dilayakan melayani. Masa sekarang Tuhan percayakan saya untuk melayani jemaat Tuhan supaya berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Jadi hamba Tuhan yang Tuhan utus untuk melayani kita. Tugas yang diemban itu bukan tugas yang gampang! Mau membawa jemaat masuk dalam rencana Allah yang besar dan mulia. Ini bukan tugas yang gampang atau bisa digampangkan. Tetapi rasul Paulus katakan ini tugas yang berat, yang penuh dengan penderitaan bagaikan seorang yang terpidana mati!
2 Korintus 1:8
1:8 Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami.
Tidak bisa kami pungkiri sebagai hamba Tuhan, pernah putus asa dalam pelayanan. Saya juga sempat putus asa di awal-awal waktu melayani di Tentena. Sampai saya berdoa Tuhan saya ingin bahagia, koq menangis terus. Lalu mulai sayang diri, enak dulu melayani di Tonusu, enak dulu hanya melayani di Diora. Tetapi Tuhan ingatkan, Tuhan kuatkan. Itulah hamba Tuhan, biarpun sekarang menangis tetapi kelak Tuhan berikan kebahagiaan kekal, dihapus air matanya. Di Yerusalem Baru tidak ada lagi air mata.
II Korintus 1:9
1:9 Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati.
Coba bayangkan seorang terpidana mati, lalu dibacakan putusan ‘dan dijatuhi hukuman mati’. Bukan cuma dia yang sedih, keluarganya yang mendengar juga pasti sudah histeris. Tuhan izinkan kita alami hal ini supaya bersandar penuh kepada Tuhan.
II Korintus 1:10-11
1:10 Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kami: kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi,
1:11 karena kamu juga turut membantu mendoakan kami, supaya banyak orang mengucap syukur atas karunia yang kami peroleh berkat banyaknya doa mereka untuk kami.
Kerinduan kami hamba Tuhan supaya jemaat juga turut serta mendoakan. Saya percaya sidang jemaat di sini mendoakan kami hamba-hamba Tuhan. Tanpa doa-doa dari sidang jemaat saya tidak kuat, terutama doa dari isteri.
Beban yang ditanggung oleh hamba Tuhan begitu besar dan berat karena mau menghasilkan perkara yang besar bagi Tuhan yaitu mewujudkan jemaat menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Hargailah pelayanan hamba Tuhan, doakan dia, topang dalam doa. Mohon maaf, jangan malah diomongi macam-macam. Jangan bicara miring tentang hamba Tuhan yang sudah berjuang untuk kehidupan kita. Kami bukan cari hormat, tetapi Tuhan yang bilang hormati mereka.
I Tesalonika 5:12
5:12 Kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu;
Kalau ditegur bukan malah mau melawan hamba Tuhan yang menegur tetapi malah dihormati. Kadangkala begitu ditegur, mungkin di depan iya om, tetapi di belakang ‘memangnya om yang mau atur saya punya hidup, ikut campur!’. Apalagi kaum muda soal jodoh, susah sekali kalau diingatkan atau ditegur. Bahkan sudah didoakanpun belum tentu masuk! Tetapi kaum muda di sini tidak begitu, cuma di sana sini yang begitu.
I Tesalonika 5:13
5:13 dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka. Hiduplah selalu dalam damai seorang dengan yang lain.
I Timotius 5:17
5:17 Penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama mereka yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar.
Jadi bukan hanya sekedar khotbah, tetapi dia bisa mengajar bagaimana hidup sebagai keluarga Allah. Alangkah baiknya kalau jemaat bertemu, bertamu ke rumah jemaat lain atau saat bekerja di mana saja biarlah saling menguatkan, saling mendorong dalam kasih untuk melayani Tuhan. Dari pada melontarkan omongan-omongan miring tentang gembala. Sama juga kami hamba Tuhan, alangkah baiknya kalau kami bertemu satu dengan yang lain saling menguatkan, saling mendorong di dalam kasih untuk melayani Tuhan, dari pada menggosipkan hamba Tuhan lain, apalagi menggosipkan pembicara.
Itu juga yang rasul Paulus tekankan.
Ibrani 10:24
10:24 Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
Saling mendorong dalam kasih, bukan saling menjatuhkan. Kalau jemaat seperti itu, hamba Tuhan seperti itu, luar biasa, pekerjaan Tuhan pasti berkembang pesat! Pengajaran diberitakan di mana-mana menjangkau banyak jiwa untuk dibawa pada Yesus.
Sidang jemaat yang menghargai pelayanan hamba Tuhan, menopang pelayanan gembala, pasti menjadi teman sekutu hamba Tuhan dalam kesusahan.
Wahyu 1:9
1:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.
Tetapi kadangkala yang terjadi malah berkata derita loh! Susahmu yah susah sendiri, jangan ajak-ajak saya. Padahal Tuhan mengajar kita menjadi teman sekutu dalam kesusahan supaya saling menguatkan. Jemaat ada pergumulan, dia lihat gembala kuat, dia kuat juga. Di sisi lain gembala melihat jemaat dalam pergumulan berat bisa tetap kuat, gembala jadi kuat juga.
Teman sekutu dalam kesusahan apa? Bukan kesusahan dalam dosa, tetapi kesusahan dalam kebenaran Firman!
I Yohanes 1:1-4
1:1 Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup — itulah yang kami tuliskan kepada kamu.
1:2 Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami.
1:3 Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.
1:4 Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.
Jadi sengsara karena kebenaran Firman, karena Yesus mendorong kita masuk pada persekutuan yang benar, yaitu:
a) Persekutuan sesama anggota Tubuh Kristus. Semakin erat persekutuannya. Gembala bertekun dalam penderitaan, jemaat juga bertekun dalam penderitaan, tidak bersungut, tidak saling mempersalahkan maka jemaat dan gembala semakin menyatu. Kalau yang satu mau enak bagi daging yang lain rela menderita, tidak akan bisa menyatu. Begitu juga jemaat dengan jemaat, mau rela menderita karena kebenaran Firman, yang satu juga rela menderita karena kebenaran Firman, bisa semakin menyatu. Kalau ada yang hanya mau enak bagi daging biar mau dipaksakan bagaimanapun tidak bisa bersekutu. Karena tadi dikatakan teman sekutu dalam kesusahan.
Kami hamba Tuhanpun begitu. Hamba Tuhan A rela sengsara karena kebenaran Firman, hamba Tuhan B mau yang enak bagi daging, mau dipaksakan bagaimanapun tidak akan bisa bersekutu. Tetapi kalau sama-sama rela menderita karena kebenaran Firman, pasti terjadi persekutuan yang erat. Kita lihat saja tubuh kita. Misalkan tangan kiri sakit, apakah tangan kanan biarkan? Pasti turut merasakan. Masa tangan kanan bilang kapok. Pasti tangan kanan ambil obat, balut lukanya. Semakin erat persekutuannya, malah semakin diperhatikan. Seperti itu persekutuan Tubuh Kristus. Kaki sakit, semakin diperhatikan, bukan malah ditendang, kalau seperti itu berarti bukan satu tubuh. Kalau satu Tubuh pasti malah semakin diperhatikan.
b) Persekutuan Tubuh Kristus dengan Yesus sebagai kepala. Menyatu dengan Yesus sebagai Kepala. Yesus tekun dalam penderitaan menanggung kehinaan, kitapun begitu. Yesus menerima salib, kita juga mempersenjatai diri dengan salib maka bisa bersekutu.
Firman itu disebut Firman hidup, Firman yang didengar, diraba dan dilihat, inilah Firman pengajaran yang benar. Artinya Firman yang kita dengar harus dipraktekan (diraba). Firman pengajaran itu praktis, begitu didengar langsung diperhadapkan dengan praktek. Kalau dipraktek maka bisa langsung dilihat yaitu ada keubahan hidup. Orang lain melihat, kita sendiri yang melihat juga sampai heran-heran ‘koq bisa!’. Terjadi keubahan hidup yang menjadi terang kesaksian.
Memang untuk mempraktekan Firman, sakit bagi daging. Karena memang daging ini mustahil untuk taat. Kita mau kalahkan daging ini untuk taat pada Firman.
Roma 8:7
8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Kami hamba Tuhan lebih dulu menjadi teladan bagi sidang jemaat, praktekan Firman sekalipun sakit bagi daging. Sehingga Firman yang diajarkan itu ada meterai darah Yesus yang sanggup memberikan kemenangan dari persoalan pergumulan yang sidang jemaat hadapi. Di dalam Firman ada wibawa Yesus untuk menyucikan dan mengubahkan sidang jemaat karena sudah dipraktekan. Banyak orang bisa khotbah dan sekarang ini banyak bahan khotbah di internet. Tetapi kalau tidak dipraktek hanya menjadi pengetahuan. Akibatnya apa kalau hanya jadi pengetahuan? Hanya menimbulkan perdebatan. Tetapi kalau sudah dipraktekan maka itu ada tanda darah, ada wibawa Yesus untuk menyucikan dan mengubahkan kita sekalian.
3. Yang akan datang, artinya lewat pembukaan rahasia Firman, Tuhan menunjukan suasana atau keadaan kedatangan Yesus pada kali yang kedua.
Wahyu 1:7
1:7 Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.
Ini suasana kedatangan Yesus, akan terjadi ratapan yang besar. Semua bangsa meratap melihat Yesus yang datang. Meratap di sini bukan yang positif, tetapi meratap di sini karena ngeri dan ketakutan akan penghukuman Tuhan, akan kebinasaan. Sementara gereja Tuhan yang sempurna, Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna tidak meratap lagi tetapi bersorak sorai haleluya menyambut Yesus di awan-awan, bersukacita, bahagia yang besar masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Sementara gereja yang ketinggalan meratap karena ngeri dan takut akan penghukuman dan kebinasaan yang dialami. Ini ada 2 suasana, yang di awan-awan bersukacita, yang di bumi meratap.
Siapa yang meratap di sini? Orang-orang yang menikam lambung Yesus. Apa maksudnya ini?
Bilangan 33:55
33:55 Tetapi jika kamu tidak menghalau penduduk negeri itu dari depanmu, maka orang-orang yang kamu tinggalkan hidup dari mereka akan menjadi seperti selumbar di matamu dan seperti duri yang menusuk lambungmu, dan mereka akan menyesatkan kamu di negeri yang kamu diami itu.
Di sini Tuhan perintahkan tuntas habis semua penduduk Kanaan supaya mereka jangan menjadi duri yang menusuk lambung orang Israel dengan cara menyesatkan bangsa Israel. Tetapi kenyataannnya orang Israel tidak melakukan Firman! Yang lain ditumpas, yang lain dibiarkan hidup sehingga orang Israel itu disesatkan pada penyembahan berhala. Menyembah Molokh, menyembah Milkom, menyembah Asyera dan lain-lain.
Jadi kalau disimpulkan, orang-orang yang menikam lambung Yesus menunjukan orang-orang yang tidak mengalami penyucian secara tuntas! Mungkin benar mengalami penyucian tetapi tidak tuntas! Masih ada hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan, yang bertentangan dengan Firman Tuhan yang disembunyikan! Jangan ada satupun yang bertentangan dengan Tuhan yang dipertahankan. Sementara sekarang Tuhan mencurahkan air hujan Firman pengajaran yang deras kepada kita untuk membersihkan kita secara tutnas, berilah hidup kita untuk disucikan.
Saya mau digembalakan, saya mau mendengarkan Firman pengajaran, yah sudah telanjangi perbuatan kegelapan, jangan ada yang pertahankan. Memang namanya ditelanjangi kita malu. Seperti itulah Firman Tuhan, ketika kita dengar menelanjangi hidup kita, ditunjukan apa yang dulu kita perbuat, rasanya malu. Ayo telanjangi semua, jangan ada yang disembunyikan! Biar semua yang gelap itu diterangi, tidak ada lagi kegelapan yang dipertahankan, kita dibersihkan secara tuntas!
Kalau ada sesuatu yang disembunyikan, tanpa disadari akan semakin jahat! Yang cemar semakin cemar. 1 kecemaran saja disembunyikan, karena tidak diselesaikan jadi bertambah cemar. Yang jahat semakin jahat.
Wahyu 22:11
22:11 Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"
II Timotius 3:13
3:13 sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan.
Bayangkan kesesatannya, dia menyesatkan orang, dia sendiri disesatkan. Dia membelokkan orang, dia sendiri belok, belokannya tajam! Ini yang Tuhan ingatkan kepada kita lewat pembukaan rahasia Firman bahwa nanti akan ada ratapan. Siapa yang meratap? Yang menikam lambung Yesus. Siapa dia? Yang tidak mau disucikan secara tuntas, ada yang disembunyikan!
Mungkin disembunyikan karena takut, kalau saya akui, nanti isteri saya tinggalkan. Tidak mungkin, malah dia tambah sayang. Pengalaman saya dengan isteri saya, ada yang saya sembunyikan, untuk mengaku malu, takut dan banyak pikiran daging lagi. Tetapi jari Tuhan kuat menunjuk saya, kamu khotbah apa! Itu isterimu disampingmu kau sakiti. Saya datang sama dia, peluk kakinya minta ampun. Dia mengampuni saya, dia peluk juga kaki saya. Yang saya takutkan tidak terjadi, malah tambah manis. Jadi jangan takut, itu hanya pikiran daging yang muncul!
Apa Buktinya bahwa kita disucikan secara tuntas?
Zakharia 12:10
12:10 "Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.
Bukti kita sudah disucikan adalah banyak menyembah Tuhan dengan hancur hati, dengan sungguh-sungguh. Berterima kasih kepada Tuhan, saya orang yang hancur-hancuran hidupnya, tetapi lewat Firman Engkau sucikan saya. Kita berseru haleluya, rasanya tidak cukup kata yang bisa kita utarakan kepada Tuhan sebagai ucapan terima kasih atas semua yang sudah Tuhan lakukan dalam hidup kita.
Doa penyembahan dikaitkan dengan 2 hal:
a) Meratapi anak tunggal. Firman Tuhan mengingatkan kita pada pengalaman seorang janda yang meratapi anaknya yang tunggal yang sudah mati, sedang diusung keluar dari kota Nain menuju ke pekuburan. Jadi artinya doa penyembahan merupakan pergumulan untuk mengalami kuasa kebangkitan Yesus. Ketika Yesus berpapasan dengan rombongan ini, Dia melihat ada janda yang meratap itu, tergerak hatinya oleh belas kasihan, dia bangkitkan pemuda yang mati itu.
Lukas 7:11-13
7:11 Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong.
7:12 Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.
7:13 Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"
7:14 Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"
7:15 Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya.
Nain artinya pandang rumput atau tempat yang menyenangkan. Itu menunjuk penggembalaan. Jadi kuasa kebangkitan Yesus menghambat arus kematian rohani dan membawa kita masuk dalam penggembalaan.
Inilah pentingnya doa penyembahan. Mengapa selalu diajak menyembah? Supaya kita bisa mantap tergembala, kita menjadikan penggembalaan itu sebagai tempat yang menyenangkan, tempat yang indah yang tidak akan pernah kita tinggalkan. Begitu keluar dari penggembalaan, arus kematian rohani sudah mengincar dan akan menghanyutkan kehidupan itu.
Bergumul dan meratap. Mertapa ini artinya bergumul sungguh-sungguh. Gumuli diri secara pribadi untuk bisa tergembala. Gumuli juga keluarga. Ini ibu bergumul untuk anak. Ayo ibu-ibu, gumuli anaknya. Jangan dibiarkan anaknya sudah tidak beribadah! Saya gembala juga menggumuli jemaat yang sudah tidak tergembala! Sebab arus kematian itu dahsyat mau menghancurkan kerohanian kita.
b) Meratapi anak sulung. Ingat kematian anak sulung di Mesir. Kenapa sampai mati anak sulung di Mesir? Karena Firaun dan orang Mesir menghalang-halangi rencana Tuhan terhadap orang Israel. Ini yang kita gumuli, doa penyembahan merupakan pergumulan supaya jangan kita terhalang masuk dalam rencana Allah. Mesir itu gambaran dunia. Dunia begitu kuat pengaruhnya mau menghambat kita masuk dalam kegenapan rencana Allah dengan daya tariknya, kesenangan dunia, kesibukan dunia, kemewahan dunia. Semua ditawarkan kepada kita supaya kita gagal masuk dalam kegenapan rencana Allah. Silahkan kerja, sekolah setinggi-tingginya, tetapi jangan sampai kita terikat dengan dunia sehingga sudah tidak bisa setia dengan Tuhan.
Yakobus 4:4
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Jangan sampai kita menjadi musuhnya Tuhan. Kalau musuh Tuhan meratap terus. Ketika Yesus datang malah orang itu yang meratap. Mungkin sekarang kita meratap, bergumul untuk tidak terikat dengan dunia, untuk bisa masuk kegenapan rencana Allah. Nanti waktu Yesus datang kita bisa bersorak-sorai bahagia menyambut dia, air mata dihapuskan, semua pergumulan dan penderitaan kita di dunia ini Tuhan ganti dengan sukacita kekal.
Dari pelajaran orang Israel dan Mesir kita lihat, tadinya orang Israel banyak meratap karena ditindas oleh orang Mesir. Akhirnya Tuhan balik, orang Mesir yang meratap. Ini pelajaran bagi kita, setiap tindakan dan perbuatan yang menentang rencana Tuhan, yang melawan Firman Tuhan, yang berseberangan dengan Firman Tuhan, pasti Tuhan balas kalau tidak diselesaikan! Ayo selesaikan semua, biar kita melakukan Firman Tuhan. Terus bergumul, meratap supaya mengalami kelepasan dari dosa, mengalami kelepasan dari dunia, mengalami kelepasan dari daging kita sendiri. Sampai kelepasan yang terakhir, kita diangkat ke awan-awan dengan sorak sorai haleluya menyambut kedatangan Yesus Mempelai Pria Sorga.
Wahyu 19:6-7
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Kerinduan saya bersama isteri dan anak-anak, keluarga daging dan seluruh sidang jemaat dan keluarga sidang jemaat, kita semua bisa menyambut Yesus di awan-awan, jangan ada satupun yang tertinggal. Kasihan yang tertinggal akan meratap, kita yang di awan-awan bersukacita, sorak-sorai.
Kalau disimpulkan pembukaan rahasia Firman yang mendorong kita untuk selalu merenungkan apa yang sudah Yesus lakukan. Masa lampau Yesus telah melepaskan kita dari dosa, Dia mengangkat kita menjadi hamba Tuhan pelayan Tuhan. Masa sekarang Yesus mengutus hamba Tuhan, gembala yang melayani kita, menggembalakan kita, teman sekutu dalam kesusahan. Masa yang akan datang Tuhan menyucikan kita secara tuntas sehingga layak menjadi mempelai wanita Tuhan. Itulah yang ditulis oleh rasul Paulus.
Efesus 5:25-27
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Ø Menyerahkan diriNya bagi kita, itulah pekerjaan Yesus di masa lampau, Dia menyerahkan diri bagi kita, mati di kayu salib untuk menyelamatkan kita.
Ø Menyucikan kita, itulah pekerjaan Yesus di masa sekarang. Dia menyucikan kita dengan air Firman pengajaran yang benar.
Ø Ini pekerjaan Yesus di masa yang akan datang, Dia menampilkan kita sebagai jemaat yang tidak ada cacat cela, gereja Tuhan yang sempurna.
Renungkan bagaimana hidup kita masa lalu, sudah diselamatkan dan dilepaskan dari dosa sehingga kita bisa melayani. Kalau dulu melayani, sekarang sudah tidak melayani, ayo kembali melayani jangan jauh dari Tuhan. Jangan menganggur, kalau menganggur ada majikan lama itulah setan yang akan memperalat dan memperbudak kita kembali. Masa sekarang ada hamba Tuhan yang diutus oleh Tuhan untuk melayani kita, dia bagaikan orang yang dijatuhi hukuman mati. Betapa dia memikul beban yang berat sebab dia sedang melakukan pekerjaan yang besar untuk membawa jemaat menjadi tanda yang besar di langit, Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Topang, dukung dalam doa, hargai pelayanannya, tergembala dengan benar dan baik. Masa yang akan datang Yesus mau menyempurnakan kita sekalian.
Kita renungkan siapa kita, banyak kekurangan kita, kita tidak layak sebenarnya. Dari lumpur dosa mau dibawa ke takhta sorga. Sebenarnya kita tidak layak! Di depan ada perjamuan suci. Yesus rela hancur, buruk, rusak untuk kita supaya kita bisa duduk di takhta sorga. Hargai semua yang baik yang telah Yesus kerjakan dalam hidup kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar