20150711

Kebaktian Doa, Sabtu 11 Juli 2015 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
                                  
Amos 9:14-15
9:14 Aku akan memulihkan kembali umat-Ku Israel: mereka akan membangun kota-kota yang licin tandas dan mendiaminya; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan minum anggurnya; mereka akan membuat kebun-kebun buah-buahan dan makan buahnya.
9:15 Maka Aku akan menanam mereka di tanah mereka, dan mereka tidak akan dicabut lagi dari tanah yang telah Kuberikan kepada mereka," firman TUHAN, Allahmu.

Ini janji Tuhan kepada umat Israel dan ini bernubuat untuk kita gereja Tuhan, tidak hanya khusus kepada bangsa Israel. Kita ini sudah ada di Yerusalem Sorgawi, tempat perhimpunan anak-anak sulung bersama malaikat yang disebut suasananya meriah. Jadi suasana ini mestinya sudah ada pada kita.

Kalau kita gereja Tuhan memahami bahwa kita sudah ada di Yerusalem Sorgawi berarti sukacita itu akan mengalir dan diekspresikan lewat wajah kita. Tetapi yang banyak kali yang muncul bukan ekspresi sukacita tetapi yang ada kebalikannya dan berbagai hal yang lain yang kita ekspresikan baik dalam nikah maupun dalam kita berjemaah. Kiranya sukacita itu sudah harus kita nikmati.

Kita sudah ada pada suasana penggenapannya, bukan baru menuju. Apalagi kelak ketika umat Tuhan sudah ada pada penggenapannya secara sempurna dan kita menikmati hari-hari terakhir ini. Ketika Tuhan mempertontonkan maka Tuhan akan berkata “inilah umatKu yang dulu diibaratkan seperti kota yang licin tandas”. Semua ini kita dapati tidak di luar penggembalaan Tuhan, hanya ditemukan dalam penggembalaan.

Yesaya 40:10; 62:11-12
40:10 Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.
62:11 Sebab inilah yang telah diperdengarkan TUHAN sampai ke ujung bumi! Katakanlah kepada puteri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang; sesungguhnya, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.
62:12 Orang akan menyebutkan mereka "bangsa kudus", "orang-orang tebusan TUHAN", dan engkau akan disebutkan "yang dicari", "kota yang tidak ditinggalkan".

Dikatakan “kota yang tidak ditinggalkan” sebab memang benar kota ini pernah ditinggalkan.
Ratapan 1:1
1:1 Ah, betapa terpencilnya kota itu, yang dahulu ramai! Laksana seorang jandalah ia, yang dahulu agung di antara bangsa-bangsa. Yang dahulu ratu di antara kota-kota, sekarang menjadi jajahan.

Di sini letaknya kenapa Yesaya 62:12 mengatakan “tidak akan ditinggalkan lagi” sebab dulu dikatakan ditinggalkan, itulah kondisi Yerusalem, kondisi Israel. Dan itu juga adalah kondisi saya dan saudara. Coba bagaimana untuk memulihkan kota yang licin tandas dan sekarang mau dipulihkan oleh Tuhan. Kita ada pada era penggenapannya. Kalau kita ini tidak menyelami dan memahami bahwa saya dan saudara ada pada saat-saat penggenapannya maka ada dua hal kemungkinan yang menjadi penyebabnya:
1.      Karena tidak disuarakan dari mimbar. Ini problem yang ada pada hamba Tuhan. Dia tidak menyuarakan karena dia sendiri tidak paham apa rencana Allah dalam penebusan. Kalau kita bisa mengerti apakah itu bukan kemurahan Tuhan?
2.      Setelah Tuhan memberikan pengertian maka kita harus menjunjung dan sangat menghargai serta memuliakan. Tetapi adalah ironis kalau bapak, ibu, kekasih dalam Tuhan sudah mendengar apa yang dipaparkan dari belakang mimbar tetapi tidak mengerti atau mengerti namun mengentengkan. Padahal itu hanya kasih sayang Tuhan kalau kita bisa mengerti sebab dahulu kita bagaikan kota yang licin tandas, sudah hancur hidup kita tetapi sekarang mengalami pemulihan.

Yesaya 40:1
40:1 Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Allahmu,

Ini perhatian Tuhan kepada umat Tuhan yang sebenarnnya sudah hancur tetapi Tuhan tampil dengan penghiburan. Ketika mendengar bahasa “penghiburan” jangan asumsi saudara “saya tidak berduka” Jangan kita membohongi diri kita. Kalau kehidupan kita tidak ditolong oleh Tuhan maka arah kehidupan kita sudah jelas yaitu berada di mana ulat menggerogoti.
Yesaya 66:24
66:24 Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam, maka semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup.

Yesaya 40:2
40:2 tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan TUHAN dua kali lipat karena segala dosanya.

Pengampunan ini kapan terjadi? Ini persoalan kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang pertama. Pengampunan ada pada salib Golgota. Seandainya Tuhan Yesus tidak datang pada kali yang pertama dan memberikan pengampunan kepada kita maka tidak akan ada pengampunan. Pengampunan hanya lewat korban Kristus.
Yesaya 40:3
40:3 Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!

Kedatangan Tuhan pada kali yang pertama didahului oleh Yohanes pembaptis. Bagaimana keadaan menjelang kedatangan Tuhan yang kedua kali?
Yesaya 40:10
40:10 Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.

Berarti menjelang kedatangan Tuhan pada kali yang kedua, Tuhan ingin mengarahkan pandangan kita hanya tertuju kepada Tuhan. Dari sekarang kita sudah harus memiliki mata yang tertuju kepada Tuhan, tertuju kepada Firman. Itulah orang yang siap menanti kedatangan Tuhan yang kedua kali.

Keturunan ketujuh dari Adam yaitu Henokh sudah melihat kurang lebih 6000 tahun yang lampau bahwa gereja Tuhan yang akan dipertontonkan beriringan dengan Tuhan.
Yudas 1:14
1:14 Juga tentang mereka Henokh, keturunan ketujuh dari Adam, telah bernubuat, katanya: "Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya,

Pandangan kita harus tertuju pada Firman. Pandangan kita harus lebih dominan terhadap Firman supaya kita tidak terganggu dengan pandangan-pandangan yang jasmani karena seringkali pandangan yang jasmani inilah yang banyak mengganggu pandangan kita kepada Tuhan. Bagaimana mau mengalami pemulihan kalau pandangan yang jasmaninya lebih dominan dari pandangan yang rohani.

Kalau hamba Tuhan pandangannya hanya pada hal-hal yang sifatnya fana sehingga pandangan yang rohani tidak jelas lagi dan tidak ada lagi pembukaan rahasia Firman Allah sangat parahlah keadaan jemaat (mengerikan).

Yesaya 40:10
40:10 Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.

Tuhan datang dengan kekuatan dan dengan tangan yang berkuasa. Tangan Tuhan inilah yang mencipta. Tangan Tuhan ini ada lima jari, itulah hamba Tuhan. Hamba Tuhan harus seperti itu, harus menjadi tangan Tuhan, harus menjadi pelayan Tuhan. Bukan menjadi pelayan Tuhan yang cengengesan, tidak ada kekuatan menghadapi serbuan iblis, dunia dan daging sehingga dia hancur. Ini yang banyak membuat kami pelayan Tuhan tidak merasakan kekuatan tangan Tuhan.

Hamba Tuhan itu ada di tangan kanan Tuhan. Hamba Tuhan bagaikan bintang di tangan Tuhan dan di tangan kanan Tuhan itu juga ada kitab kecil.
Wahyu 1:20
1:20 Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."

Berarti hamba Tuhan itu harus yang lebih dahulu bersekutu dengan Firman. Tetapi karena pandangannya tidak melihat kitab yang ada di sampingnya sehingga akhirnya hancur seperti jemaat Laodekia. Bagaimana gembala Laodekia yang tampil hanya seperti simbol. Dia berteriak “aku kaya” tetapi mendadak Tuhan berkata “engkau buta, engkau telanjang, engkau miskin dan papah”. Tentu saja dia kaget. Sementara dia berbusana indah dengan berbagai perhiasan dan berseru “aku kaya” lalu tiba-tiba Tuhan berseru “engkau miskin”.

Kami hamba Tuhan harus lebih dahulu kaya Firman sebab ada di tangan kanan Tuhan. Masakan hamba Tuhan ada di tangan kanan Tuhan dan di tangan kanan Tuhan itu juga ada Alkitab, ada Firman, lalu hamba Tuhan itu miskin Firman? Itu keterlaluan!

Kalau saya hamba Tuhan ada di tangan kanan Tuhan dan Firman juga ada di tangan kanan Tuhan kenapa saya musti ragu dengan Firman. Kalau kami hamba Tuhan ragu maka jemaat juga akan persis seperti itu keadaannya. Jangan saudara ragu akan janji Tuhan karena dari balik mimbar ini saya sebagai hamba Tuhan tidak ada istilah ragu, kepercayaan saya hanya kepada Tuhan. 42 tahun di ladang Tuhan saya tidak ragu dengan pemeliharaan Tuhan, ada kuasa Tuhan.

Disebut “upah jerih payah-Nya” berarti diingatkan pada kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang pertama dalam pengorbananNya untuk mendapatkan saudara dan saya. Renungkanlah bahwa saya dan saudara adalah upah jerih payahNya Tuhan dalam penderitaanNya di dunia fana selama 3,5 tahun Dia melayani dan diakhiri di Golgota. Masakan kita tidak mau tampil seperti itu, kita bermasa bodoh dan tidak mau tampil sebagai upah jerih payah Tuhan. Kalau tidak mau menjadi upah jerih payah Tuhan Yesus berarti tidak menghayati kedatanganNya pada kali yang pertama.

Yesaya 40:11
40:11 Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.

Jadi keberhasilan jerih payah Tuhan Yesus ini tidak lepas dengan gembala dalam penggembalaan. Jadi dalam penggembalaan ini ditekankan kedatangan Tuhan  Yesus pada kali yang pertama dan harus ditekankan kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua. Itu hubungannya dengan perjamuan kudus.

I Korintus 11:26
11:26 Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.

Kalau ada kematian memang sebelumnya ada kelahiran, tetapi yang diberi penekanan adalah kematian. Dalam kekristenan kelahiranNya yang dibesar-besarkan. Memang itu tidak salah, yang salah mereka tidak pernah merenungkan kematianNya. Kematian Tuhan Yesus ini suasananya bukan kematian wajar.

Itulah berita penggembalaan dari kematianNya yaitu kita mengalami penebusan sampai bagaimana kita tampil menjadi upah jerih payah Tuhan. Kematian Tuhan Yesus itulah jerih payahNya dan pasti berhasil, pasti ada upahnya. Semoga saudara dan saya menjadi upah jerih payah Tuhan Yesus. Kita ini upah jerih payah Tuhan ibarat pialanya Tuhan. Bagaimana kita bisa mencapai keadaan seperti itu kalau yang ada di tangan kanan Tuhan itu tidak tahu apa-apa, kalau gembalanya dungu, tolol dan bodoh.

Mari kita melihat apa yang sedang Tuhan lakukan kepada kita lewat tangan kananNya. Di sana ada pemberian, ada malaikat Tuhan, ada kitab di sana. Olehnya sidang jemaat wajarlah kalau berterima kasih kepada Tuhan dan bukan menyalah-nyalahkan gembala. Jangan sampai jemaat hanya mencari-cari salah gembala. Tuhan sudah menetapkan orang-orang khusus, ada tokoh-tokoh sentral dalam Alkitab. Kalau Tuhan langsung berbicara maka semua orang bisa seperti itu. Tetapi dari perjanjian lama ada orang-orang yang Tuhan pakai. Ada Musa, Yosua, Gideon, Otniel, Ebzan, Daud dan nabi-nabi lain. Ketika orang-orang ini dipakai oleh Tuhan sebagai tokoh sentra, mereka harus kita dukung. Sebab kepada mereka dipercayakan Tuhan suara Firman di dalam penggembalaan.

Tubuh Kristus tidak bisa diorganisir oleh kekuatan manusia, hanya oleh kekuatan Firman dan Roh Kudus, itu yang menyatukan. Jangan kita tinggalkan itu.

“anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati” kenapa induk domba dituntun dengan hati-hati?
I Timotius 5:1-2
5:1 Janganlah engkau keras terhadap orang yang tua, melainkan tegorlah dia sebagai bapa. Tegorlah orang-orang muda sebagai saudaramu,
5:2 perempuan-perempuan tua sebagai ibu dan perempuan-perempuan muda sebagai adikmu dengan penuh kemurnian.

Dalam ayat ini sudah mencakup dua hal, kepada yang tua dan kepada yang muda bagaimana kita harus bersikap. Dalam penggembalaan gembala harus mengerti bagaimana harus menyapa. Kalau dalam menyampaikan Firman itu wajar karena memberitakan Firman. Tetapi kalau di luar harus tahu bagaimana harus menyapa.

Yesaya 62:1
62:1 Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh.

Dua pribadi di sini yang dimaksud yaitu Tuhan dan hamba Tuhan yang tidak akan berdiam diri karena Sion karena mau menampilkan Mempelai Wanita menjadi upah jerih payah Tuhan, hasil jerih payahNya di Golgota. Pekerjaan itu dipercayakan kepada hamba Tuhan.

Yesaya 62:2
62:2 Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh TUHAN sendiri.

Kalau kita menjadi mempelai wanita tentu kita menyandang nama Mempelai Laki-laki, itu nama yang ditentukan olehNya.

Yesaya 62:11-12
62:11 Sebab inilah yang telah diperdengarkan TUHAN sampai ke ujung bumi! Katakanlah kepada puteri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang; sesungguhnya, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.
62:12 Orang akan menyebutkan mereka "bangsa kudus", "orang-orang tebusan TUHAN", dan engkau akan disebutkan "yang dicari", "kota yang tidak ditinggalkan".

Lagi-lagi dipertontonkan kedatanganNya pada kali yang pertama yaitu “penebusan”. Di mana lagi kita mendapatkan ini kalau bukan pada kedatanganNya pada kali yang pertama yang mengerjakan penebusan sehingga kita bisa menjadi permaisurinya.

Dulu kita ditinggalkan tetapi sekarang tidak.
Yesaya 62:4
62:4 Engkau tidak akan disebut lagi "yang ditinggalkan suami", dan negerimu tidak akan disebut lagi "yang sunyi", tetapi engkau akan dinamai "yang berkenan kepada-Ku" dan negerimu "yang bersuami", sebab TUHAN telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami.

Negeri saja disebut bersuami, tetapi siapa yang disebut negeri ini? Yerusalem Sorgawi, itulah gereja Tuhan.

Yesaya 62:5
62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.

Kapankah kita bisa membuat hati Tuhan girang dan gembira? Kalau kita tampil bagaikan mempelai wanita. Kalau tampil tidak dalam kekudusan, hidup yang tidak menghargai penggembalaan, itu tidak membuat Tuhan itu girang dan gembira. Oleh pengorbananNya Dia menantikan tampilnya gereja yang membuat hatiNya girang dan gembira. Semoga kita adalah orangnya yang membuat hati Tuhan girang dan gembira.

Itu sebabnya pemulihan itu berjalan dan kota itu ada dalam pemulihan hari-hari terakhir ini. Jangan kiranya kita membuat Tuhan Yesus tetap sedih, tidak bersukacita dan selalu berkata “tidak ada tempat Anak Manusia meletakkan kepalaNya”. Ketika kita mendengar Firman ini biarlah kita berkata “Tuhan, jadikan saya bagian anggota tubuhMu menjadi tempat kepalaMu”. Itu yang semestinya kita lakoni.

Mari kita rindu digarap oleh Firman Allah di dalam penggembalaan untuk mencapai citra Allah di dalam kekudusan dan kita belajar dengar-dengaran dalam penggembalaan  maka saudara akan membuat Tuhan bergembira dan bersukacita. Marilah kita mendengarkan Firman penggembalaan dan nilai penggembalaan kita hargai. Kalau saya melakukan sesuatu yang saya nilai menyakiti hati Tuhan maka saya cepat minta ampun kepada Tuhan.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar