20150719

Kebaktian Umum, Minggu 19 Juli 2015 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
                                                                                                        
Zakharia 12:10-14 (Ratapan atas dia yang tertikam)
12:10 "Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.
12:11 Pada waktu itu ratapan di Yerusalem akan sama besarnya dengan ratapan atas Hadad-Rimon di lembah Megido.
12:12 Negeri itu akan meratap, setiap kaum keluarga tersendiri; kaum keluarga keturunan Daud tersendiri dan isteri mereka tersendiri; kaum keluarga keturunan Natan tersendiri dan isteri mereka tersendiri;
12:13 kaum keluarga keturunan Lewi tersendiri dan isteri mereka tersendiri; kaum keluarga Simei tersendiri dan isteri mereka tersendiri;
12:14 juga segala kaum keluarga yang masih tinggal, setiap kaum keluarga tersendiri dan isteri mereka tersendiri."

Yang masih tinggal atau yang sisa itu menubuatkan ujung dari akhir zaman. Dengan kata lain ketika Tuhan memberikan roh pengasihan atau kasih karunia dan Tuhan memberikan roh permohonan maka pada umat Tuhan, waktu kita sekarang di akhir zaman akan terjadi ratapan. Kaum keluarga dan setiap keturunan akan meratap, dipisahkan suami-suami dan isteri-isteri.

Kalau roh pengasihan dan roh permohonan ini diberikan kepada kita dan tidak ada sedikitpun kegentaran, tidak ada rasa penyesalan/ ingin bertobat, maka saya kuatir dengan kehidupan itu. Tetapi kalau dia merasa ada penyesalan, ada kesadaran bahwa hidup masa lampaunya itu tidak berkenan sehingga mengakibatkan Tuhan Yesus tertikam maka dalam hati anak muda remaja atau orang tua itu akan terbesit suatu penyesalan. Ada rasa mau bertobat untuk tidak melakukan lagi sehingga Tuhan Yesus yang ditikam itu akan menyambut dia. Tetapi kalau tidak ada sedikitpun rasa gentar sekalipun sudah disampaikan Firman, sudah ditegur lewat Firman dan secara perorangan namun tidak bergeming maka dikuatirkan orang itu adalah orang yang tidak mendapat kasih karunia, bukan orang yang mendapat roh permohonan. Ini jangan terjadi dalam diri kita, mulai dari saya sebagai gembala.

Dalam ibadah saya sering mengekspresikan diriku. Apalagi kalau gembala melihat sidang jemaat ada kesedihan hati, ada pergulatan dan ada pergumulan. Kalau gembala tidak punya naluri seperti itu, sangat disayangkan.

Mengapa disinggung-singgung kaum, keturunan? Dari mana terciptanya keturunan? Dari adanya nikah, dari sana diawali keturunan. Alkitab mengatakan “kamu pemberontak sejak dari kandungan”. Ini gambaran yang Tuhan paparkan kepada saya dan saudara, semoga kita tidak seperti itu lagi. Kalau seperti itu kita harus akui, segera bertobat.

Kalau kita dikatakan kita pemberontak dari kandungan, dari sanalah tercipta keturunan. Tidak ada keturunan kalau tidak ada kandungan. Nikah dan kandungan itu adalah lahan dan dikatakan di sini itu adalah lahan pemberontakkan. Ini yang jangan terjadi dalam diriku dan dalam sidang jemaat.

Kita diberi gambaran oleh Firman Allah agar kita mempunyai niat untuk berbicara “Tuhan, saya tidak mau meneruskan pemberontakkan, Engkau telah tertikam karena saya”.
Yesaya 53:5; 48:8
53:5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
48:8 Engkau tidak mendengarnya ataupun mengetahuinya, juga telingamu tidak terbuka dari sejak dahulu; tetapi Aku telah mengetahui, bahwa engkau berbuat khianat sekeji-kejinya, dan bahwa orang menyebutkan engkau: pemberontak sejak dari kandungan.

Mazmur 78:8
78:8 dan jangan seperti nenek moyang mereka, angkatan pendurhaka dan pemberontak, angkatan yang tidak tetap hatinya dan tidak setia jiwanya kepada Allah.

Setiap kaum keturunan disebutkan dalam kitab nabi Zakharia. Semulus apapun Daud, dia tidak bisa mengelak. Semulus apapun Natan sebagai nabi, dia tidak bisa mengelak. Semulus apapun Lewi, dia tidak bisa mengelak, apalagi Simei tidak bisa mengelak. Oleh sebab itu tidak ada lain yang harus kita ekspresikan atau nyatakan kepada Tuhan yaitu penyesalan untuk tidak mengulangi lagi perbuatan masa silam. Kita berada di penghujung akhir zaman dan Dia yang tertikam segera datang.
Wahyu 1:7
1:7 Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.

Setiap kaum keluarga itu akan meratap dan tidak ada satupun yang terlewatkan. Sekecil apapun pelanggaran kita, itu berbahaya bila tidak diselesaikan. Sebenarnya Tuhan sudah menunjukkan kita solusi untuk tidak disiksa oleh antikristus, tetapi kalau tidak memperhatikan itu adalah salah sendiri.

Ada empat nama kaum keturunan yang disebutkan di sini, karena empat nama ini mencakup keseluruhan yang harus kita benahi.
1.      Kaum keturunan Daud
Kalau mendengar kisah-kisah Daud, seakan-akan dia mulus, memang ada perbuatan gelapnya. Dalam pengakuannya, dari sejak dalam kandungan dia sudah ada dalam dosa dan kesalahan. Mengapa disebutkan kaum keturunan Daud yang lebih dahulu? Karena kaum keturunan Daud ini adalah keturunan raja. Jadi kedudukan raja ini perlu ada koreksi. Kedudukan raja ini harus dibenahi, tidak bisa tidak. Seperti pengakuan Daud “aku dikandung dalam kesalahan dan dilahirkan dalam dosa”. Berarti sejak dari kandungan sudah ada pemberontakkan.
Mazmur 51:7
51:7 Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.

Supaya tidak berkembang, supaya tidak berkelanjutan pemberontakkan ada cara Tuhan mengaturnya.
a)      Jangan mengembangkan nafsu daging
Ulangan 17:14-16
17:14 "Apabila engkau telah masuk ke negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, dan telah mendudukinya dan diam di sana, kemudian engkau berkata: Aku mau mengangkat raja atasku, seperti segala bangsa yang di sekelilingku,
17:15 maka hanyalah raja yang dipilih TUHAN, Allahmu, yang harus kauangkat atasmu. Dari tengah-tengah saudara-saudaramu haruslah engkau mengangkat seorang raja atasmu; seorang asing yang bukan saudaramu tidaklah boleh kauangkat atasmu.
17:16 Hanya, janganlah ia memelihara banyak kuda dan janganlah ia mengembalikan bangsa ini ke Mesir untuk mendapat banyak kuda, sebab TUHAN telah berfirman kepadamu: Janganlah sekali-kali kamu kembali melalui jalan ini lagi.

Kuda ini ada dua pengertian:
·         Nafsu daging
·         Roh

Maksudnya jangan memelihara banyak kuda di sini menunjuk nafsu daging. Kita ini diangkat menjadi raja-raja.
Wahyu 5:10
5:10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

Di sini kita dikoreksi supaya tidak mengembang-biakan nafsu daging. Karena nafsu daging manusia membuat Tuhan Yesus tertikam. Kalau kita mengembangkan nafsu daging ini sama dengan berkata pada Tuhan Yesus “rasakan Engkau tertikam!”. Seakan-akan mengolok-olok korban Kristus. Apakah orang seperti ini yang disebut calon mempelai wanita? Sebaliknya orang seperti itu menjadi bagian antikristus.

b)      Jangan tarik duniawi masuk dalam lingkup umat Tuhan
Ulangan 17:16
17:16 Hanya, janganlah ia memelihara banyak kuda dan janganlah ia mengembalikan bangsa ini ke Mesir untuk mendapat banyak kuda, sebab TUHAN telah berfirman kepadamu: Janganlah sekali-kali kamu kembali melalui jalan ini lagi.

Jangan kembali ke Mesir berarti jangan kembali ke dunia. Gereja Tuhan jangan ditarik kepada sistem dunia. Sangat disayangkan hari-hari terakhir ini gereja sudah bersuasana dunia, ini berarti ditarik pada persoalan yang duniawi/ ibadah sistim dunia.

Mesir artinya hitam. Jadi jangan sampai kami gembala menarik saudara pada gelap, pada sistem dunia, beribadah dengan sistem dunia. Jangan galakkan discotik itu cara dunia! Itu membangkitkan nafsu daging!

Ayo kita beribadah yang berwibawa sebab Tuhan tekankan supaya kita beribadah yang berwibawa.
Titus 2:15
2:15 Beritakanlah semuanya itu, nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu. Janganlah ada orang yang menganggap engkau rendah.

Kita harus mendengar koreksi, ketika mendengar koreksi kita malah membantah. Jangan ditarik ke Mesir, jangan angkat cara-cara duniawi masuk dalam gereja. Contohnya mencari dana dengan cara lelang suara, lelang RW dan sebagainya, itu dunia jangan diangkat. Tuhan sanggup mengadakan dengan caraNya, yang penting kita senangkan hatiNya, kita buat hatiNya berbunga-bunga (gembira). Itu yang Tuhan inginkan.

c)      Jangan kasihmu bercabang
Ulangan 17:17
17:17 Juga janganlah ia mempunyai banyak isteri, supaya hatinya jangan menyimpang; emas dan perak pun janganlah ia kumpulkan terlalu banyak.

Artinya jangan kasih kita bercabang. Kita ini adalah calon Mempelai Wanita untuk Mempelai Pria Sorgawi, jangan kasih kita bercabang. Biarlah kasih kita tulus hanya kepada satu Pribadi yang rela tertikam karena saya dan saudara. Jangan kasih kita terbagi. Bukan berarti kita tidak lagi mengasihi isteri atau suami, itu adalah bagian dari praktek kasih kita kepada Tuhan.

Matius 22:34-40
22:34 Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka
22:35 dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:
22:36 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

Inilah yang dikatakan Firman sepenuhnya. Jadi raja itu dikoreksi kehidupannya supaya tidak melanjutkan pemberontakkan. Dari kandungan memberontak, kanak-kanan memberontak, sudah menjadi raja mau memberontak lagi. Mau jadi apa manusia yang suka memberontak. Tuhan mengaruniakan kepada kita roh pengasihan dan roh permohonan. Dengan dicurahkan dua hal ini menunjukkan bahwa kita hidup di penghujung akhir zaman.

d)      Biarlah kita takut akan Tuhan
Ulangan 17:18
17:18 Apabila ia duduk di atas takhta kerajaan, maka haruslah ia menyuruh menulis baginya salinan hukum ini menurut kitab yang ada pada imam-imam orang Lewi.

Di samping raja itu ada salinan Firman yang dibuat oleh imam-imam Lewi. Yang duduk di takhta Sorga itu bukan hanya disampingNya tetapi di tangan kananNya ada kitab sebab Dia adalah Raja segala raja.
Wahyu 5:1
5:1 Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.

Ada hal yang diajarkan di sini sehingga ada kitab di sampingnya. Dikatakan ada kaitannya dengan imam-imam Lewi. Jadi kalau ada kitab di sampingnya itu adalah karya imam-imam Lewi. Kedudukan raja ini akan mulus dan tidak akan ada roh pemberontakkan bila ditangani oleh orang Lewi lewat kitab, lewat Firman.

Kita sebagai anggota Kerajaan Sorga yang disebut raja-raja dan imam-imam, kita harus memperhatikan baik-baik. Supaya kita teratasi dari perbuatan yang tidak terpuji maka indahkanlah kedudukanmu dalam kerajaan Sorga, sekalipun kita belum masuk tetapi suasananya sudah harus kita rasakan sedikit demi sedikit, lewat ada binaan imam-imam. Jangan kita lepas dari imam. Tentu kami sebagai pembina, kami sebagai pengajar harus lebih dahulu membina diri, lebih dahulu mengajar diri. Bagaimana mau mengajar orang kalau dia sendiri tidak mengajar dirinya sendiri. Bagaimana mau membina orang kalau dia sendiri tidak membina dirinya. Bagaimana mau mengatakan “jangan kembali ke Mesir” kalau hidupnya sendiri tidak beda dengan orang duniawi. Ini jangan terjadi di dalam diri kami sebagai gembala.
Ini yang dikoreksi dari kaum keluarga Daud, karena dia sendiri yang berbicara “aku dikandung dalam kesalahan, aku dilahirkan dalam dosa”. Berarti termasuk pemberontakkan. Itu sebabnya dia ditaruh pada urutan pertama untuk menjadi teladan karena dia adalah jalur datangnya Tuhan Yesus hari pertama.

Jangan sampai kita kehilangan arah. Akhir zaman ini yang makin marak.
Yesaya 3:12
3:12 Adapun umat-Ku, penguasa mereka ialah anak-anak, dan perempuan-perempuan memerintah atasnya. Hai umat-Ku, pemimpin-pemimpinmu adalah penyesat, dan jalan yang kamu tempuh mereka kacaukan!

e)      Jangan lepas hubungan dengan Firman
Ulangan 17:19
17:19 Itulah yang harus ada di sampingnya dan haruslah ia membacanya seumur hidupnya untuk belajar takut akan TUHAN, Allahnya, dengan berpegang pada segala isi hukum dan ketetapan ini untuk dilakukannya,

Tuhan rindu agar kita melekat dan ada hubungan yang terus menerus dengan            Firman. Jangan sampai hubungan kita putus. Mungkin saudara tidak sempat membaca tetapi hatimu angkat ke atas, selalu kaitkan dengan Tuhan sehingga sepanjang perjalanan hidup kita tidak pernah renggang dengan Tuhan.

Ini yang harus kita jaga sebab Tuhan Yesus sudah akan datang. Ketika Dia tampil suara itu akan berkata “lihatlah Dia yang telah engkau tikam”.
Wahyu 1:7
1:7 Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.

± 5000 tahun yang lampau Henokh sudah melihat Tuhan Yesus datang di awan-awan dengan beribu-ribu orang kudus. Apakah kita tidak mendambakan ini, apakah kita datang ke gereja hanya sebatas mengisi upacara ibadah? Tidakkah kita mendambakan bertemu dengan Dia? Bahkan bukan hanya bertemu dengan Dia tetapi benar-benar kita tampil bagaikan Mempelai Wanita yang akan Dia rangkul dengan kehangatan kasihNya kemudian kita dibawa ke pelaminan dan Tuhan akan mempertontonkan “inilah upah jerih payahKu”.
Yesaya 40:10; 62:11
40:10 Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.
62:11 Sebab inilah yang telah diperdengarkan TUHAN sampai ke ujung bumi! Katakanlah kepada puteri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang; sesungguhnya, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.

Mungkin ada yang berkata “bukan saya yang menikam Tuhan Yesus”. Tetapi dikatakan oleh karena pemberontakkan kita, Dia tertikam. Berarti karena pemberontakkan kita sehingga Dia tertikam. Kita tidak bisa mengelak berkata: “Yesus, karena saya Engkau tertikam”. Oleh sebab itu kita harus meratap, ada penyesalan yang mendalam.

f)       Jangan tinggi hati
Ulangan 17:20
17:20 supaya jangan ia tinggi hati terhadap saudara-saudaranya, supaya jangan ia menyimpang dari perintah itu ke kanan atau ke kiri, agar lama ia memerintah, ia dan anak-anaknya di tengah-tengah orang Israel."

Hidup rohaninya lestari, benar-benar hidup rohaninya diberkati oleh Tuhan. Contohnya raja Uzia, dia menjadi tinggi hati, dia lupa kitab yang ada di sampingnya, siapa yang menangani yaitu imam-imam. Kemudian tugas yang bukan bagiannya dia ambil alih, tugas imam-imam dia rampas. untung ada 80 orang imam-imam yang tegas di situ. Angka 80 adalah angka ketegasan. Mereka menghadang raja Uzia “itu bukan hakmu!”, tetapi raja Uzia marah, dia tetap menerobos, akhirnya kena kusta dikepalanya kemudian dia diusir oleh imam-imam dan mati dengan kustanya.

Jangan sampai dengan tinggi hati akhirnya kehidupan itu keluar dari persekutuan Tubuh Kristus karena kusta. Ini yang Tuhan tidak inginkan dalam diriku dan saudara. Sekarang ini tangan Tuhan seakan-akan terulur pada kita ingin meraih kita.

II Tawarikh 26:16,19
26:16 Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.
26:19 Tetapi Uzia, dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi marah. Sementara amarahnya meluap terhadap para imam, timbullah penyakit kusta pada dahinya di hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan.
26:20 Imam kepala Azarya dan semua imam lainnya memandang kepadanya, dan sesungguhnya, ia sakit kusta pada dahinya. Cepat-cepat mereka mengusirnya dari sana, dan ia sendiri tergesa-gesa keluar, karena TUHAN telah menimpakan tulah kepadanya.

Makanya jangan tidak menghargai status pelayan Tuhan (imam-imam). Kita perhatikan kembali di sini, apa yang dikoreksi dari kaum keturunan Daud ini adalah sikapnya terhadap kepercayaan Tuhan tentang kedudukan.

2.      Kaum keturunan Natan
Natan ini adalah nabi yang berani menegur raja Daud. Dia diutus oleh Tuhan untuk memberi tahu Daud. Ketika Natan menegur Daud, Daud sadar dan paham akan kesalahannya.
II Samuel 12:1,12-15
12:1 TUHAN mengutus Natan kepada Daud. Ia datang kepada Daud dan berkata kepadanya: "Ada dua orang dalam suatu kota: yang seorang kaya, yang lain miskin.
12:12 Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan."
12:13 Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.
12:14 Walaupun demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah sangat menista TUHAN, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati."
12:15 Kemudian pergilah Natan ke rumahnya. Dan TUHAN menulahi anak yang dilahirkan bekas isteri Uria bagi Daud, sehingga sakit.

Nabi itu adalah standar rohani yang tinggi. Kenapa kaum keturunan Natan ini perlu dikoreksi? Di mana kesalahannya. Yang dikoreksi di sini jangan sampai rohani kita sudah memuncak dan hampir mencapai puncak, jangan merosot, jangan menukik kembali. Sebab tidak menutup kemungkinan dan itu sudah banyak terjadi dipermukaan, sekarang ini banyak yang rohani yang sudah memuncak tetapi akhirnya seperti terjun bebas. Ini yang dikoreksi oleh Tuhan kepada kita.

Natan ini berani menegur Daud. Artinya jangan kita menjadi umat Tuhan yang terlalu lemah melihat dosa orang lain bahkan kita ikut-ikut lemah melihat dosa orang lain. Yang semestinya jangan kita kena pengaruh dosa-dosa orang lain. Jangan kita turut-turut dosa kebanyakan orang. Itu yang dimaksud di sini, sehingga kita disuruh meratap.

Kalau kita membaca lanjut kisah hidupnya, memang hampir-hampir tidak ada catatan yang kurang bagus tentang nabi Natan. Oleh sebab itu kalau rohani kita memuncak harus dipertahankan kalau perlu ditingkatkan dan jangan kita merosot. Minta kepada Tuhan supaya diberi roh keberanian menantang dan melawan dosa. Ini yang diajarkan di sini. Kalau ini tidak ada pada kita maka kita harus meratap, kita harus menangis.

Kalau rohani kita sudah merosot, berat sekali untuk naik lagi. Iblis itu selalu berupaya mendorong kita berbuat kesalahan, dia dorong kita berbuat dosa, dia dorong kita menjadi lemah. Kemudian setelah terjadi seperti itu, dia akan halangi kita untuk tidak kembali lagi, itu tabiat iblis. Jadi jangan coba main-main dengan Tuhan. Biarlah kita meratap karena Tuhan Yesus sudah mau datang kembali.  

Anak muda remaja jangan coba main-main dengan Tuhan. Rohanimu yang sudah meningkatkan jangan sampai merosot karena pergaulanmu di luar sana. Betapa beratnya untuk kembali lagi, untuk meningkatkan rohani yang tadinya sudah naik kemudian merosot itu berat sekali karena iblis sudah menghadang di sana! Tentu kita tidak mau bersama dengan iblis, kita tidak mengharapkan hal itu.
Wahyu 20:10
20:10 dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.

Ada pergantian waktu siang dan malam berarti diberikan memori untuk mereka mengingat lagi apa yang mereka lakukan siang dan malam selagi di dunia sehingga mereka bisa berada di situ.

Tetapi kita yang masuk di Yerusalem Baru tidak akan ada lagi malam, hanya ada siang terus. Sebab Tuhan mencabut ingatan kita sehingga tidak akan mengingat-ingat lagi apa yang pernah kita lakukan di bumi.
Yesaya 65:17
65:17 "Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati.

Kita akan melihat orang yang ada di dalam neraka tetapi bagi kita sudah tidak ingat lagi perbuatan yang lampau. Sekarang ini dibaca sebagai peringatan selagi kita masih hidup supaya kita berpikir jangan kita ada di sana, jangan sampai kita ada di lautan api.

Di sana dikatakan ada api yang tidak terpadamkan dan ulat-ulat menjadi lapik tidur.
Markus 9:48
9:48 di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam.

Yesaya 66:24
66:24 Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam, maka semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup.

Kaum keluarga keturunan Natan ini adalah menunjuk rohani yang sudah memuncak. Ini diingatkan kepada kita agar rohani kita jangan sampai menukik apalagi terjun bebas. Kemudian kita harus berani menghadapi dosa. Jangan takut, tantang dosa, lawan dosa!

3.      Kaum keturunan Lewi
Ini adalah orang-orang kepercayaan Tuhan sebagai penyelenggara kebaktian yang dikoreksi oleh Tuhan. Koreksinya memang cukup keras dan tajam. Bagi pelayan-pelayan Tuhan, ini adalah koreksi Tuhan yang keras dan tajam bagi kita, kita harus terima, jangan sampai salah. Kenapa? Sebab Tuhan mengancam bagi imam-imam Lewi, artinya pelayan-pelayan yang terlibat dalam menyelenggarakan kebaktian, bila mereka salah maka Tuhan katakan akan diseret di kotoran dan kotoran itu akan dilemparkan ke mukanya. Dengan kata lain kita harus meningkatkan mutu pelayanan kita agar kita tidak dipermalukan oleh Tuhan. Saya tidak mau diperlakukan Tuhan seperti itu makanya saya berusaha menyenangkan hati Tuhan.
Maleakhi 2:1-2
2:1 Maka sekarang, kepada kamulah tertuju perintah ini, hai para imam!
2:2 Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak memberi perhatian untuk menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka Aku akan mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak memperhatikan.

Kita sudah diberkati Tuhan, setelah menikmati berkat jangan berubah menjadi kutuk. Jangan sampai berkat berubah menjadi kutuk, mestinya kutuk berubah menjadi berkat. Karena penyelenggara ibadah itu bermain-main soal tahbisannya maka akhirnya berkat menjadi kutuk dan bukan kutuk menjadi berkat.

Angka 23.000 adalah angka musibah tetapi Tuhan rubah menjadi angka berkat bagi Ayub. Itu yang kita rindukan. Jangan angka berkat malah berubah menjadi kutuk.

Ayo kita sambut Firman Allah “Tuhan, saya tidak mau berkat menjadi kutuk, tetapi saya rindu kutuk menjadi berkat”. Bagi imam-imam ini yang dikoreksi sebab ternyata di sini imam-imam sudah berubah sehingga berkat menjadi kutuk.

Maleakhi 2:3
2:3 Sesungguhnya, Aku akan mematahkan lenganmu dan akan melemparkan kotoran ke mukamu, yakni kotoran korban dari hari-hari rayamu, dan orang akan menyeret kamu ke kotoran itu.

Lengan dipatahkan berarti pelayanan sudah tidak sempurna. Sidang jemaat, umat Tuhan, pelayan Tuhan, pemain musik, paduan suara, group koor, singer, pembantu mimbar, mari kita serius melayani Tuhan, jangan sampai Tuhan lempar kita dengan kotoran. Oleh sebab itu merataplah, menyesallah dengan sungguh-sungguh apa yang kita lakukan di masa silam agar kita tergabung masuk dalam rencana Tuhan.

4.      Kaum keturunan Simei
Ini koreksi dosa perbuatan dan dosa kata-kata. Ketika Daud mengungsi karena ada pemberontakkan anaknya yang bernama Absalom maka Simei yang adalah orangnya Saul merasa itu adalah kesempatan untuk membalas kepada Daud. Dia mendatangi Daud yang sementara mendaki, rombongan Daud dilempari dengan batu kemudian debu dia hamburkan supaya mereka mengkonsumsi debu sambil dia mengutuk.

Mazmur 62:5
62:5 Mereka hanya bermaksud menghempaskan dia dari kedudukannya yang tinggi; mereka suka kepada dusta; dengan mulutnya mereka memberkati, tetapi dalam hatinya mereka mengutuki. S e l a

Simei sama sekali tidak ada niat memberkati, malah kutuk yang dia ucapkan yang dilakukan oleh Simei adalah dosa perbuatan dan dosa kata-kata.

Ini keadaan kita di masa lampau.
Roma 3:12-18
3:12 Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.
3:13 Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka mengandung bisa.
3:14 Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah,
3:15 kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah.
3:16 Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka,
3:17 dan jalan damai tidak mereka kenal;
3:18 rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu."

Ayat 15-17 adalah dosa perbuatan dan ayat 13-14 adalah dosa perkataan.

Serafim itu mempunyai 6 sayap. 2 sayap untuk menutup kepala, 2 sayap untuk menutup bagian tubuh sampai di kaki, kemudian 2 sayap untuk terbang. Ini pelajaran untuk kita. Pakailah sayap Firman dan Roh Kudus untuk menutup mulut, kata-kata kita agar kita tidak berucap kata-kata yang tidak berkenan kepada Tuhan. Pakailah sayap Firman dan Roh Kudus untuk menutup tubuh dan kaki kita supaya kita tidak melakukan perbuatan yang tidak terpuji. Kemudian dengan dua sayap yang sisa itu saudara pakai untuk terbang ke padang belantara. Ini yang Tuhan rindukan kepada kita.

Simei sebenarnya masih mendapat kemurahan tetapi sayangnya kemurahan dia remehkan. Akhirnya dia harus berhadapan dengan pedang dan dibunuh.

Marilah sidang jemaat Tuhan yang hidup di akhir zaman ini, biarlah kita melihat masa hidup kita yang lampau. Kita belajar bagaimana seseorang yang mendapat kasih karunia contoh Musa adalah orang yang mendapat kasih karunia yang melihat ke depan dengan terang benderang. Apa yang akan Tuhan lakukan diperlihatkan dengan terang benderang, dia melihat dalam bentuk dia berbicara dengan Tuhan muka dengan muka. Berarti orang yang mendapat kasih karunia kepadanya diberitahukan hal-hal yang akan dilakukan Tuhan di depan.

Itu sebabnya tutuplah wajah kita dengan dua sayap, sayap Firman dan sayap Roh Kudus. Kalau ini ada maka terang benderang kita akan melihat apa yang Tuhan mau lakukan di depan. Kemudian tutuplah bagian badan ke bawah dengan Firman dan Roh Kudus supaya kita berjalan dan bergerak sungguh-sungguh melihat serta menoleh ke belakang melihat bekas tapak kaki kita. Yakinlah Tuhan selalu menyertai.

Satu ketika dalam penglihatan seorang kekasih dia berjalan dengan Tuhan Yesus. Ada dua pasang jejak kaki yang terlihat di atas pasir. Kemudian mendadak dia melihat tinggal sepasang jejak kaki, kemudian dia melihat lagi dua pasang jejak kaki. Dia bertanya kepada Tuhan Yesus “kenapa saya kadang melihat tinggal sepasang jejak kaki yang berjalan”. Tuhan Yesus katakan “ketika engkau menghadapi segala permasalahan Aku menggendong engkau, tetapi dalam keadaan aman kita berjalan bersama-sama”.

Kalau kita bersama dengan Tuhan, permasalahan yang saudara hadapi kita serahkan kepada Tuhan. Itu sebabnya Tuhan berikan kepada kita roh permohonan. Tandanya kita memohon dan meminta kepada Tuhan dan Tuhan akan menggendong kita sehingga kita tidak melihat lagi telapak kaki kita, tinggal bekas telapak kaki Tuhan Yesus.

Saya melihat betapa enak kalau Tuhan memberikan roh permohonan. Saya yakin ketika saya berlutut kepada Tuhan berarti saya menyerahkan semua permasalahan maka Dia yang mengambil alih. Hal ini saya nikmati dan saya alami.

Koreksi dari empat kaum ini adalah untuk saudara dan untuk saya. Tuhan sudah rela kena tikam karena pemberontakkan kita di masa lalu. Katakan kepada Tuhan, saya tidak mau melakukan lagi, saya tidak tega untuk melakukannya lagi.

Daud lakukanlah seperti apa yang ditulis dalam Ulangan pasal 17. Natan jangan merosot rohanimu dan beranilah melawan dosa. Lewi jangan tinggalkan tahbisanmu supaya engkau jangan dipermalukan. Simei jangan engkau lakukan dosa perbuatan dan dosa kata-kata, tutuplah dengan dua sayap burung nazar yaitu Firman dan Roh Kudus.

Semua sudah Tuhan berikan fasilitas, kita tinggal menerima, kenapa kita abaikan. Masihkah ada yang mengatakan “belum cukup perbuatan Tuhan”. Biarlah kita berkata “terima kasih Tuhan, sudah sangat berlebihan apa yang Tuhan lakukan buat saya”.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar