20150712

Kebaktian Umum, Minggu 12 Juli 2015 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
                                                                                                        
Zakharia 12:10-14 (Ratapan atas dia yang tertikam)
12:10 "Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.
12:11 Pada waktu itu ratapan di Yerusalem akan sama besarnya dengan ratapan atas Hadad-Rimon di lembah Megido.
12:12 Negeri itu akan meratap, setiap kaum keluarga tersendiri; kaum keluarga keturunan Daud tersendiri dan isteri mereka tersendiri; kaum keluarga keturunan Natan tersendiri dan isteri mereka tersendiri;
12:13 kaum keluarga keturunan Lewi tersendiri dan isteri mereka tersendiri; kaum keluarga Simei tersendiri dan isteri mereka tersendiri;
12:14 juga segala kaum keluarga yang masih tinggal, setiap kaum keluarga tersendiri dan isteri mereka tersendiri."

Ketika saya dalam penglihatan disuruh Tuhan menggali sumur, memang sumur itu sudah ada tetapi ada orang yang sudah menutupinya dengan rumput dan sampah. Itulah yang saya harus angkat dan tujuannya untuk sumur itu dipakai lagi. Tadinya saya menolak dan tidak mau sebab takut akan berhadapan dengan orang yang menyumbat sumur itu namun akhirnya saya mengambil keputusan untuk taat pada perintah itu.

Ketika saya mengeluarkan semua barang yang kotor saya mengharapkan akan mendapatkan air yang membual-bual di dalam sumur itu tetapi ternyata sampai di dasar sumur itu kering. Yang ada di dalamnya adalah roti yang besar dan hangat-hangat kemudian ada suara yang datang “ambillah hambaku dan bagikan kepada kawan-kawanmu”. Itu perintah dan saya berupaya untuk membagi tentu tanpa ada paksaan. Iblis tidak mau dan berusaha menjelek-jelekkan si pembagi untuk melemahkan orang lain. Tetapi kalau itu dari Tuhan maka tidak bisa digagalkan seperti Yerusalem yang tidak bisa digeser.

Ketika doa puasa bersama hamba-hamba Tuhan aliran Pantekosta di GPPS, dua hamba Tuhan mendapatkan penglihatan yang sama. Mereka melihat saya membawa wadah yang berisi air dan mengisi kepada wadah-wadah yang lain. Sampai wadah-wadah yang lain itu penuh, air pada wadah yang saya bawa tidak berkurang. Lalu mereka mendengar suara “pada hambaKu Bernard Legontu ada mata air yang tidak bisa dibendung oleh siapapun”. Iblis tidak senang dan dia berupaya untuk menjelek-jelekkan. Tetapi saya punya keyakinan sesuai dengan Zakharia 12:1-9, itu pasti tidak bisa diganggu gugat.

Kenapa Tuhan memberikan roh permohonan? Tuhan mengingatkan kepada kita umatNya bahwa kita tidak ada kekuatan apapun, kita tidak ada kemampuan untuk menghadapi sepak terjangnya dunia, iblis dan daging. Itu sebabnya Tuhan memberikan roh permohonan. Karena Tuhan tahu persis kita tidak punya kemampuan maka Tuhan memperlengkapi kita dengan roh doa. Roh doa ini maksudnya supaya kita bersandar dan berharap sepenuh kepada Tuhan karena Tuhan tahu bahwa kita ini tidak ada kemampuan.
Markus 14:38
14:38 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."

Itu sebabnya Tuhan memberikan roh doa, minimal 1 hari 1 jam.
Matius 26:40-41
26:40 Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?
26:41 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."

Itu kata Tuhan Yesus. Ketika menghadapi salib, paginya Tuhan Yesus akan disalib, malamnya mereka berdoa di taman Getsemani. Menghadapi cobaan ini Tuhan Yesus hanya meminta kepada Petrus dan teman-temannya untuk berdoa 1 jam. 1 jam itu adalah minimal ukuran doa dan itu sudah mampu untuk menghadapi beratnya derita sengasara di depan, apalagi kalau lebih dari itu.

Namun yang kita lakukan adalah suatu kegagalan. Bukannya lebih dari satu jam malah 1 jam pun tidak sampai, bahkan ada yang tidak suka padahal 1 jam ini standar. Ketika Tuhan Yesus menemukan Petrus,Yakobus dan Yohanes hanya tidur maka Tuhan Yesus berkata “tidak sanggupkah kamu berdoa 1 jam saja?”. Saat itu Tuhan Yesus akan menghadapi penderitaan di depan, itupun hanya diminta 1 jam. Berarti dengan doa kita dalam tempo 1 jam, berarti kita bersandar dan berharap kepada Tuhan maka Tuhan kelak akan mengambil sikap menghadapi tantangan di depan agar kita meraih kemenangan. Itu yang Tuhan inginkan dalam hidup kita.

Amsal 3:5
3:5 Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

Amsal 3:5 (Terjemahan Lama)
3:5 Haraplah pada Tuhan dengan segenap hatimu, dan jangan engkau bersandar kepada akalmu.

Roh doa diberikan supaya kita tidak bersandar pada akal kita dan kita bersandar sepenuh kepada Tuhan. Jadi apapun yang kita hadapi di depan ini, tolong asah lutut saudara. Di situ kita akan meraih kemenangan.
Amsal 28:9
28:9 Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian.
Hal ini jangan kita lakukan supaya doa didengar dan dijawab oleh Tuhan.

Jangan sampai telinga kita tidak sudi mendengarkan Firman karena mendengar Firman ada kaitannya dengan doa. Olehnya itu kita diberikan oleh Tuhan roh permohonan, roh doa, supaya kita bersandar kepada Tuhan.

Yeremia 17:5
17:5 Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!

Ini berarti orang tidak mendengarkan Firman, doanya kekejian dan ditambah lagi dia dikutuk.

Yeremia 17:7-8
17:7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
17:8 Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

Tentu ada tatanannya, ada contoh bagaimana kita harus berdoa. Tentu Kita harus belajar bagaimana contoh yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Dalam Injil Lukas pasal 11 dan injil Matius pasal 6 ada doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus.

Dalam Matius pasal 6 ada kata yang menonjol yaitu “Bapamu” yang disebutkan sampai 11 kali. Angka 10 adalah angka Firman sepenuh, 1 artinya hanya satu Bapa.
Matius 23:9
23:9 Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga.

Artinya orang yang berdoa ada dalam lingkup Firman, dia dibungkus oleh Firman, dia ada dalam naungan Firman sebab Dia telah lahir oleh Firman Allah.
1 Petrus 1:23
1:23 Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.

Berarti orang yang berdoa ada dalam koridor Firman. Orang yang memalingkan mukanya dari Firman, doanya adalah kekejian.

Dalam Matius pasal 6 ada doa, ajaran, puasa dan sedekah di sana. Sampai 11 kali disebutkan “Bapamu”. Kita perhatikan lebih dahulu yang berdoa ini siapa. Kalau dikatakan “Bapamu” berarti yang berdoa ini adalah anak. Anak ada di bumi dan Bapa ada di sorga. Bumi penuh dengan kemelut dan derita sengsara apalagi ke depan ini akan makin lebih deras apa yang harus kita hadapi. Itu sebabnya kita harus lebih dahulu ada kaitan dengan Bapa. Kalau Tuhan Yesus berkata “Bapamu” berarti kita sah adalah anakNya. Apakah benar kita ini sudah lahir dalam keluarga Allah? Kalau berani saudara memanggil Allah itu Bapamu berarti saudara mengaku sudah dilahirkan dalam keluarga Allah dan benar-benar hidup dipagari oleh Firman Allah.

1.      Matius 6:5,9
6:5 "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,

Orang yang berani menyapa Tuhan di Sorga itu “Bapa”, buktikan bahwa dia sudah lahir baru. Orang yang menyapa Tuhan itu Bapa berarti dia sudah dilahirkan dalam keluarga Allah. Perhatian Tuhan dalam mengajar itu ditujukan kepada kita. Buktikan bahwa Allah itu Bapa kita, berarti kita dilahirkan dalam keluarga Allah.

Dalam Kisah Para Rasul diceritakan ketika Paulus ditelantangkan untuk dicambuk dia berkata Bolehkah kamu menyesah seorang warga negara Rum, apalagi tanpa diadili?”. Begitu mereka mendengar bahwa dia adalah warga negara Roma mereka tidak berani.
Sampai kepala pasukan bertanya kepada Paulus apakah benar dia warga negara Roma dan Paulus menjawab “benar, karena kelahiranku”. Kepala pasukan itu menjawab “Kewarganegaraan itu kubeli dengan harga yang mahal”.

Untuk menjadi warga negera Roma saja dibayar mahal apalagi menjadi warga Sorga! Tuhan Yesus sudah membayar, itu sebabnya jangan diringankan persoalan baptisan air. Itu adalah kaitannya dengan pembayaran harga oleh Tuhan Yesus untuk kita menjadi warga Sorga. Kita bisa menjadi warga Sorga karena kematian dan kebangkitan Kristus. Baptisan air jangan diringankan/entengkan, itu bagian pembayaran Tuhan Yesus untuk memungkinkan kita menjadi warga kerajaan Sorga dan berhak kita memanggil “Bapa Sorgawi” .

Menyapa Tuhan itu Bapa berarti kita sadar, kita ada tanda kelahiran baru atau memberi diri kita dilahirkan kembali. Itu semua karena Tuhan Yesus yang bayar dengan mahal di Golgota. Itu sebabnya baptisan air ada hubungannya dengan kematian dan kebangkitan Kristus, bukan asal. Bukan hanya sekedar ajaran gereja tetapi ajaran Sorga.
II Korintus 5:17
5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

Kolose 2:12
2:12 karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.

Baptisan air itu adalah persamaan dengan kematian Kristus lalu dikubur, kemudian kita keluar dari air persamaannya dengan Tuhan Yesus bangkit dari kubur. Ini mahal harganya, olehnya itu baptisan air itu bukan hal yang bisa dianggap enteng/ diremehkan.

Ada yang mengatakan walaupun tidak dibaptis dengan air yang penting nama itu harus lengkap. Ada juga yang sudah dibaptis selam tetapi namanya tidak lengkap karena hanya mengatakan “aku baptiskan engkau di dalam nama Bapa, Anak Laki-laki dan Roh Kudus” kemudian yang dibaptis itu dibenamkan. Siapa nama Bapa, siapa itu Anak, siapa itu Roh Kudus, nama itu yang diminta bukan julukan. Bapa itu cuma julukan, Anak itu cuma julukan, itu bukan nama. Nama Bapa itu Tuhan, nama Anak itu Yesus dan nama Roh Kudus itu Kristus. Itu harus lengkap disebutkan.
Keluaran 15:2-3
15:2 TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Ia Allahku, kupuji Dia, Ia Allah bapaku, kuluhurkan Dia.
15:3 TUHAN itu pahlawan perang; TUHAN, itulah nama-Nya.

Mazmur 83:19
83:19 supaya mereka tahu bahwa Engkau sajalah yang bernama TUHAN, Yang Mahatinggi atas seluruh bumi.

Yeremia 16:21; 33:2
16:21 "Sebab itu, ketahuilah, Aku mau memberitahukan kepada mereka, sekali ini Aku akan memberitahukan kepada mereka kekuasaan-Ku dan keperkasaan-Ku, supaya mereka tahu, bahwa nama-Ku TUHAN."
33:2 "Beginilah firman TUHAN, yang telah menjadikan bumi dengan membentuknya dan menegakkannya -- TUHAN ialah nama-Nya --:

Keluaran 6:1-2
6:1 Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Akulah TUHAN.
6:2 Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku TUHAN Aku belum menyatakan diri.

Kalau memanggil Tuhan adalah Bapa berarti sadar saya ini anakNya yang harus bersandar penuh kepada Bapa dan saya sudah lahir dalam keluarga Allah. Hal ini harus jadi kenyataan.
Roma 6:3-4
6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

Diperlihatkan bagaimana harga itu dibayar mahal oleh Tuhan Yesus lewat kematian lalu dikubur dan kemudian dibangkitkan. Disitulah suasana baptisan. Jadi ketika kita dibaptis kita harus sadar bahwa kita menjadi keluarga Allah karena ada yang mati untuk kita dan kita mengambil bagian di dalam kematianNya, kemudian Tuhan Yesus bangkit sehingga kita juga mengambil bagian di dalam kebangkitanNya.

Kita bukan hanya sekedar anak angkat atau adopsi tetapi anak sah. Untuk menjadi anak yang sah dari keluarga Allah maka ikutilah aturan Firman. Jangan ikuti aturan gereja. Setelah kita menjadi anak, menjadi keluarga Allah maka dalam Matius pasal 6 ada 11 kali dikatakan “Bapamu”. Berarti setelah kita menjadi anak Tuhan, menjadi keluarga Allah, kita harus hidup bersandar sepenuhnya kepada Tuhan (10) kepada Bapa yang satu itu.
Matius 23:9
23:9 Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga.

Matius 6:1,4,6,8,14,15,18,26,32
6:1 "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari 1Bapamu yang di sorga.
6:4 Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka 2Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
6:6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada 3Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka 4Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
6:8 Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena 5Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.
6:14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, 6Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
6:15 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, 7Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
6:18 supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh 8Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka 9Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
6:26 Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh 10Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi 11Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.

Yang sudah dibaptis, sudah lahir baru, apakah benar belajar bersandar sepenuh kepada Tuhan dalam setiap gerak hidup saudara. Baik itu seorang yang duduk di bangku sekolah, apakah dia karyawan dalam satu perusahaan, apakah dia seorang petani, apakah dia seorang guru, apakah dia seorang pedagang, apakah dia seorang pegawai, apakah benar kita anak Allah kemudian kita bersandar sepenuh kepada Tuhan? Itu sebabnya Tuhan beri roh doa supaya kita bersandar sepenuh kepada Tuhan. Tidak mungkin anak itu merengek di dunia ini dan dia terancam dan Bapa di Sorga hanya diam saja. Secara manusia saja, kalau anakmu terancam di depanmu tidak mungkin saudara akan diam saja, saudara pasti akan membela mati-matian.

Buktikan bahwa saudara ada dalam lingkup Firman supaya permohonan doa yang Tuhan ajarkan tadi jangan menjadi kekejian Tuhan karena sudah berada dalam lingkup Firman tetapi tidak mau mendengar Firman Tuhan. Kita mendapat asupan-asupan Firman dari Tuhan begitu nyata, banyak orang lain tidak mendapatkan. Kalau sampai kita mengabaikan ini maka cemeti Allah akan lebih berat kita hadapi nanti.

Kalau kita adalah anak bagaimana penghormatan kita kepada Bapa. Yang akan kita baca ini adalah anak yang tidak mengerti statusnya, dia tidak menghormati Bapa.
Maleakhi 1:6-7
1:6 Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu? firman TUHAN semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?"
1:7 Kamu membawa roti cemar ke atas mezbah-Ku, tetapi berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami mencemarkannya?" Dengan cara menyangka: "Meja TUHAN boleh dihinakan!"

Yang menghina dan tidak menghormati Bapa ini adalah pelayan Tuhan. Kalau pelayan Tuhan yang tidak menghormati Bapa melayani sebanyak berapapun jemaat, bagaimana nasib jemaat yang dia layani itu?

Kita ini dibungkus oleh Firman, yakinlah saudara ada bergerak di lingkup Firman. Tuhan memperhatikan anak-anakNya. Tuhan bagaikan induk ayam yang memanggil kita anak-anakNya. Itu perhatian orang tua, perhatian Bapa Sorgawi untuk melindungi anakNya sebab di atas ada elang yang mangsa empuknya adalah anak ayam. Namun anak ini mau dilindungi induknya dengan dua kepak sayapnya tetapi anak itu tetap lebih memilih makan jagung. Akhirnya anak ayam ini dimangsa oleh elang.

Kenapa kita bisa kena sambar? Karena ada kelalaian dari kita. Itu sebabnya kita harus diajar oleh Tuhan dan belajar dari hal yang terjadi itu supaya jangan terulang di masa yang akan datang.

2.      Dikatakan “Bapa kami”. Melihat kata “kami” berarti kita tidak sendiri. Selain menunjukkan sesama tetapi yang utama adalah kita bersama dengan Tuhan Yesus.  Jadi yang menyapa Allah di Sorga itu Bapa bukan hanya kita tetapi juga Tuhan Yesus menyeru Allah di Sorga itu adalah Bapa. Sampai saat Tuhan Yesus di salib dia berkata “Eloi, Eloi” berarti memanggil Bapa di Sorga.

Apa yang saudara alami dalam tanda kelahiran itu juga telah dilalui oleh orang lain. Tuhan Yesus menyapa “Bapa” kepada Allah di Sorga karena Tuhan Yesus juga menunjukkan teladan, Dia tidak berdosa tetapi mau turun untuk di baptis.

Ibrani 2:11
2:11 Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara,

Yang dimaksud “Ia” di sini adalah Tuhan Yesus yang menyapa kita saudara karena kita berasal dari yang satu. Kita berasal dari yang satu sebab Tuhan Yesus dibaptis selam dan kita juga dibaptis selam. Kalau Tuhan Yesus diselam dan orang itu dibaptis dengan cara yang lain maka orang itu tidak berasal dari yang satu, dia berbeda dengan Tuhan Yesus. Mana mungkin disapa saudara kalau tidak berasal dari yang satu.

Tuhan sudah buat jalan, jangan buat jalan yang lain sebab yang membuat Tuhan sebal. Orang yang seperti itu nantinya akan ditinggal dalam aniaya antikristus 3,5 tahun.
Yesaya 26:7
26:7 Jejak orang benar adalah lurus, sebab Engkau yang merintis jalan lurus baginya.

Ada penginjil dari Eropa yang pergi ke Afrika. Dia menganut baptisan cara lain. Sampai di Afrika dia mencari penterjemah, penterjemah itu menganut baptisan selam. Ketika berkhotbah penginjil itu berkata tentang baptisan “biarpun hanya ditaruh air sedikit atau hanya dengan abu yang penting dibaptis dengan nama Bapa, Anak dan Roh Kudus”. Penterjemah ini bingung mau menerjemahkan. Kalau mengikuti itu berarti dia salah, tetapi apa boleh buat dia sebutkan saja.

Satu ketika kuda penginjil itu mati. Penterjemah itu memanggil orang untuk menguburkan tetapi dia berkata pada orang yang membawa cangkul supaya tidak usah menggali, taruh saja abu atau air sedikit di atas kepala kuda. Hari kedua bau menyengat mulai muncul, hari ketiga lebih menyengat, hari kelima sudah paling parah. Penginjil itu bertanya “kuda itu sudah kamu kubur?” dan dijawab “sudah pak pendeta” tetapi kenapa masih berbau sekali.

Penginjil itu tidak tahan dan pergi ke belakang rumah. Dia melihat kuda itu sudah dikerumuni lalat dan dia berkata “saya sudah katakan harus dikubur kenapa tidak dikubur!”. Langsung penterjemah itu mengatakan “kan bapak pendeta mengatakan biarpun hanya ditaruh abu atau air sedikit dikepala itu namanya sudah dikubur”. Akhirnya penginjil itu menyadari bahwa dia telah salah menterjemahkan kebenaran Firman Allah dan dia mengaku dan beri diri dibaptis sesuai Firman Allah.
Kata “kami” dalam doa Bapa kami ada hubungannya dengan Tuhan Yesus, menunjukkan kita dengan sesama dan kita dengan Tuhan Yesus. Berarti dalam hubungan keluarga Allah ada Tuhan Yesus dan itu teladan kita. Tuhan Yesus seharusnya tidak perlu dibaptis tetapi Tuhan Yesus melakukan untuk menjadi teladan bagi kita.
Matius 3:13-15
3:13 Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya.
3:14 Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?"
3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.

Menggenapkan seluruh kehendak Allah itu adalah wilayah halaman Tabernakel.
Lukas 7:28-30
7:28 Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorang pun yang lebih besar dari pada Yohanes, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar dari padanya."
7:29 Seluruh orang banyak yang mendengar perkataan-Nya, termasuk para pemungut cukai, mengakui kebenaran Allah, karena mereka telah memberi diri dibaptis oleh Yohanes.
7:30 Tetapi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menolak maksud Allah terhadap diri mereka, karena mereka tidak mau dibaptis oleh Yohanes.

Yang tidak mau dibaptis jangan berdoa “Bapa kami”. Lebih baik dia berkata “bapaku” entah itu diterima atau tidak terserah pada yang dia sapa. Kita dibaptis adalah bukti kita mengakui kebenaran Allah. Memberi diri dibaptis berarti mengakui kebenaran Allah. Menolak dibaptis berarti tidak mengakui kebenaran Allah.

3.      Matius 6:9
6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,

Setelah disebut Bapa kami, disebutkan keberadaanNya di Sorga. Berarti Bapa kita itu adalah pemilik Sorga, kemudian kita menjadi anakNya. Bukan anak angkat tetapi anak sah karena dilahirkan lewat baptisan air. Berarti Bapa pemilik Sorga dan kita adalah pewarisnya.

Tidak usah terlalu ribet bicara tentang Sorga. Sebetulnya tidak rumit untuk masuk Sorga dan tidak perlu diperumit. Pertama kalau kita menyapa dia Bapa, apakah kita sudah dilahirkan kembali? Apakah kita ada persamaan dengan Tuhan Yesus sehingga mengatakan “Bapa Kami”? Tuhan Yesus punya Bapa di sorga, apakah kita juga mempunyai Bapa yang sama yang disapa oleh Tuhan Yesus? Tuhan Yesus pewaris sebab Bapa itu pemilik Sorga dan kita juga pewaris Sorga. Sebenarnya tidak terlalu rumit. Nantinya akan sampai pada puncaknya sebab kita mau dijadikan MempelaiNya. Satu hal yang perlu kita perhatikan, biarlah kita menjadi anak Bapa di Sorga lewat baptisan air. Kita mengatakan “kami” berarti kita sejawat dengan Tuhan Yesus sehingga kita ada hubungan dari 1 jalur lalu Yesus menyucikan kita dan kita disucikan.

Keberadaan Bapa yang kita sapa itu ada di Sorga. Sorga itu adalah tempat yang kudus. Tentu saudara akan bangga kalau menjadi anak seorang pembesar sebab saudara berpikir segala hak bapa itu akan tersalur kepada saudara. Kita ada di bumi dan kita memanggil Dia “Bapa yang ada di dalam Sorga”, berarti ada hubungan dari bumi ke Sorga. Apakah pantas nanti kita ke Sorga? Anak yang bagaimana yang pantas masuk dalam kerajaan Sorga? Anak yang tidak mengelak percikan-percikan darah. Tetapi anak yang mengelak dari percikan-percikan darah tidak pantas ada di sana. Walaupun sudah dalam status anak tetapi kalau perilaku tidak terbenahi, penuh kejahatan dan kenajisan, bagaimana bisa ke Sorga. Itulah sebabnya Yesus sebut kita saudaraNya bagi yang mau disucikan.

Tujuan saudara dibaptis adalah untuk mengkaitkan kehidupanmu pada Bapa di Sorga. Kepada yang sudah dibaptis, saudara sudah mengkaitkan hidupmu dengan Bapa di Sorga, tetapi ingat jangan sampai saudara tidak peduli dengan Firman sehingga akhirnya doamu menjadi kekejian.
Amsal 28:9
28:9 Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian.

Jangan tolak percikan darah. Kadang dalam ibadah pelayanan kita mengupayakan hal yang sedap bagi daging dan tidak berani menerobos suatu pergumulan untuk menyenangkan hati Tuhan. Orang yang seperti itu dihadapan Tuhan adalah anak yang masih nakal, yang tidak mau masuk dalam percikkan darah.     Kalau anak yang baik dia akan mengatakan “ia saya kerjakan” walaupun situasinya tidak baik dan tidak menguntungkan, itulah percikkan darah. Di sini kegagalan kita, kita suka melayani tetapi mencari yang enaknya, tidak mau menerobos tantangan-tantangan. Kalau kita berani menerobos itu percikan darah. Kita melihat di depan peti perjanjian ada 7 kali percikkan darah, betapa menderita Kristus Yesus.

Roma 8:16-17
8:16 Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
8:17 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

Kita ahli waris untuk mewarisi Sorga, mewarisi kemuliaannya, mewarisi berkat-berkat Sorga. Kita seringkali tidak adil dengan Tuhan. Kita mau menikmati berkat-berkat Sorga, mau menikmati asupan-asupan dari Sorga tetapi tidak mau membayar harganya. Kristus Yesus masuk dalam derita sengsara, masuk dalam percikkan darah lalu menerima kemuliaan. Kadang daging masih dominan untuk menguasai dan menghalang-halangi kita.

Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga adalah suami kita tetapi diwakilkan kepada gembala. Gembala itu adalah suami pura-pura dari jemaat untuk membawa jemaat pada Suaminya yang sebenarnya. Bagaimana yang dirasa oleh hati gembala itu juga yang dirasa oleh Mempelai Laki-laki Sorga. Kalau hati gembala sedih itu juga yang dirasakan oleh Tuhan Yesus. Perasaan Yesus turun pada gembala yang tahu persis bahwa jemaat itu adalah calon isteri dari Tuhan Yesus tetapi gembala yang merasakan sebab dia yang menjadi suami pura-pura.

Gembala itu paling banyak diingat manakala jemaat butuh dukungan dalam doa. Tetapi ketika jemaat itu mendapat berkat gembala itu dilupakan.

Jemaat Tuhan apakah kita mau masuk dalam percikkan darah atau mau mengelak. Itu sebabnya Tuhan mengajar kita.

4.      Matius 6:9
6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,

Yesaya 43:7
43:7 semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!"

Di sinilah letakknya kita mempermuliakan namaNya sebab memang Tuhan minta kita untuk mempermuliakan namaNya. Tuhan meminta kepada orang yang:
Ø  Kuciptakan, berarti ada proses penciptaan yang berjalan di situ untuk membangun karakter kita. Kadang kita menolak ketika diciptakan. Seperti kayu glondongan yang diciptakan menjadi meja yang indah tentu sakit ketika digergaji, disensor.
Ø  Kubentuk, ciptaan itu tidak hanya jadi secara asal tetapi ada bentuknya. Relakan dirimu walaupun seperti diremas-remas oleh Tuhan, seakan-akan disayat oleh tangan Tuhan sebab Tuhan mau membawa kita pada bentuk yang Dia inginkan yaitu bentuk yang sama seperti Dia. Proses mencapai bentuk yang sama dengan Tuhan itulah yang sakit.
I Korintus 13:12
13:12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.

II Korintus 3:18
3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.

II Korintus 3:18 (Terjemahan Lama)
3:18 Tetapi kita sekalian dengan muka tiada berselubung ini, membayangkan kemuliaan Tuhan seperti suatu cermin muka, dan berubah kepada rupa itu juga, daripada kemuliaan kepada kemuliaan, sebagaimana daripada Tuhan Roh itu.

Ø  Kujadikan, berarti ciptaan yang punya bentuk itu akan dijadikan isteriNya, mempelai wanitaNya, itu tujuan Tuhan. Jadi kita ini tidak hanya sekedar beribadah tetapi apakah kita sudah diciptakan, apakah kita dibentuk, apakah kelak kita dijadikan isteriNya? Sayang kalau kita tidak merasa kita sedang dibentuk. Akhir dari kita dibentuk, kita dijadikan mempelai wanitaNya. Itu sebabnya saya tidak akan uring-uringan kalau merasa sakit ketika saya diciptakan oleh pekerjaan Firman sebab akhirnya saya akan dijadikan isteri Anak Domba Allah.

Kalau tidak mau jatuh pada tangan yang menciptakan kita maka akan Tuhan lepas dan akan jatuh di tangan orang akan menyiksa (menganiaya) yaitu antikrist. Oleh sebab itu izinkan engkau diciptakan oleh Tuhan sekalipun sakit, seperti tanah liat yang dibanting, diinjak, dikeluarkan batu dan kotorannya kemudian dipolesi sedemikan rupa sehingga mempunyai bentuk seperti Dia. Kita dibentuk bukan untuk menjadi vas bunga di Sorga tetapi untuk menjadi mempelai wanitaNya.

Jangan saudara kurang hati kalau mendengar Firman seperti menyayat-nyayat daging. Itu berarti sementara proses untuk menciptakan saudara. Tuhan ingin membangun satu bentuk, bukan bentuk yang asal. Setelah ada bentuk maka kita dijadikan Mempelai WanitaNya.

5.      Matius 6:10
6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

Tuhan memberikan roh doa dan permohonan kemudian Tuhan Yesus mengajar bagaimana kita harus berdoa. Berdoa minta kerajaan Allah tetapi ketika diberikan kenapa malah ditolak.
Roma 14:17
14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

Diberikan Tuhan kerajaan Sorga berarti diberikan kebenaran itu halaman Tabernakel, damai sejahtera itu ruangan suci dan sukacita oleh Roh Kudus itu ruangan maha suci. Tetapi setelah diberi tidak dimengerti sehingga akhirnya terjadi penolakan. Kapan kita menikmati kebenaran? Di halaman Tabernakel ketika dibenarkan. Kapan kita menikmati damai sejahtera? Ketika kita digarap oleh pelita emas, meja roti sajian, mezbah dupa emas yang ada di dalam ruangan suci. Kapan kita menikmati sukacita oleh Roh Kudus? Dalam ruangan maha kudus ketika telah mencapai kesempurnaan.

Ada empat hal yang dinista oleh antikristus termasuk kerajaan Sorga.
Wahyu 13:6
13:6 Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.

Dalam ibadah seringkali doa Bapa kami ini diucapkan tetapi hanya sebagai salah satu bagian upacara ibadah dan tidak dimengerti, itu sangat disayangkan. Bagi yang sudah mengerti ayo kita perhatikan Kerajaan Sorga ini.

Pemungut cukai dan perempuan sundal justru menerima kebenaran dan mereka memberi dirinya dibaptis.
Lukas 7:28-30
7:28 Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorang pun yang lebih besar dari pada Yohanes, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar dari padanya."
7:29 Seluruh orang banyak yang mendengar perkataan-Nya, termasuk para pemungut cukai, mengakui kebenaran Allah, karena mereka telah memberi diri dibaptis oleh Yohanes.
7:30 Tetapi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menolak maksud Allah terhadap diri mereka, karena mereka tidak mau dibaptis oleh Yohanes.

6.      Matius 6:10
6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

Di sini paling banyak kebohongan. Ibadah itu dijadikan ibadah yang mengandung dusta kepada Tuhan. Jadi beribadah bukan untuk menghancurkan dosa tetapi malah berbuat dosa. Tidak heran semakin banyak beribadah semakin dosa bertambah.
Hosea 8:11
8:11 Sungguh, Efraim telah memperbanyak mezbah; mezbah-mezbah itu menjadikan mereka berdosa.

“Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga” apakah benar ini kita hayati. Ini adalah doa atau roh permohonan sekaligus teladan yang Tuhan beri kepada gereja. Yang kenyataan seringkali terjadi “jadilah kehendakMu di Sorga dan di bumi kehendakku”. Ini yang banyak dilakukan dalam gereja.

Jangan kita mendustai Tuhan dan jangan kita bohongi diri kita sendiri.
Yeremia 28:15
28:15 Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi Hananya: "Dengarkanlah, hai Hananya! TUHAN tidak mengutus engkau, tetapi engkau telah membuat bangsa ini percaya kepada dusta.

Sebabnya kita katakan “jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga”. Berarti kita mengharapkan Tuhan menangani hidup kita karena kita menyadari kita tidak mampu membawa diri kita berkenan kepada Tuhan kalau bukan Tuhan yang mengerjakan kita.
7.      Matius 6:11
6:11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya

Pertama kita mengisi kehendak Tuhan. Kalau kita mendahulukan Tuhan, kemudian untuk kita sekalipun kita belum memanggil Tuhan sudah menyahut, kita belum minta sudah Tuhan sediakan.

Tuhan mengajar kita untuk meminta makanan yang secukupnya. Makan secukupnya ada hubungannya dengan kesehatan. Kita makan mengikuti kehendak Tuhan. Yang Tuhan kehendaki adalah secukupnya. Tuhan tidak ajar kita serakah.

8.      Matius 6:12
6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;

Yang terakhir kita harus melepaskan pengampunan. Walaupun kita sudah dimaki-maki dan dikatakan macam-macam apakah kita bisa melepaskan pengampunan? Jangan kita membalas perbuatan orang.
1 Petrus 3:8-9
3:8 Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati,
3:9 dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab:

Amsal 24:29
24:29 Janganlah berkata: "Sebagaimana ia memperlakukan aku, demikian kuperlakukan dia. Aku membalas orang menurut perbuatannya."

Jangan kita seperti ini sebab kehidupan kita ada di lingkup Firman. Kita ini adalah Anak Bapa di sorga.

Terima kasih Bapa di Sorga karena membuka jalan untuk kami menjadi keluargamu, Engkau membuka jalan supaya kami bisa menjadi keluarga Allah. Bapa itu adalah Bapamu dan Yesuspun memanggil Allah BapaNya. Dia ada di sorga berarti kita sudah harus berpikir sesungguhnya kita ini tidak pantas untuk masuk sorga tetapi Allah dengan kasihNya mau menjadikan kita Mempelai WanitaNya. Betapa indahnya bila kita yang ada ini semua dijadikan Mempelai Wanita Tuhan. Itu kerinduan hati Tuhan dan kerinduan hati gembala supaya semua masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus.
Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar