20150702

Kebaktian PA Kitab Rut, Kamis 2 Juli 2015 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Rut 1:1-6
1:1 Pada zaman para hakim memerintah ada kelaparan di tanah Israel. Lalu pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda beserta isterinya dan kedua anaknya laki-laki ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing.
1:2 Nama orang itu ialah Elimelekh, nama isterinya Naomi dan nama kedua anaknya Mahlon dan Kilyon, semuanya orang-orang Efrata dari Betlehem-Yehuda; dan setelah sampai ke daerah Moab, diamlah mereka di sana.
1:3 Kemudian matilah Elimelekh, suami Naomi, sehingga perempuan itu tertinggal dengan kedua anaknya.
1:4 Keduanya mengambil perempuan Moab: yang pertama bernama Orpa, yang kedua bernama Rut; dan mereka diam di situ kira-kira sepuluh tahun lamanya.
1:5 Lalu matilah juga keduanya, yakni Mahlon dan Kilyon, sehingga perempuan itu kehilangan kedua anaknya dan suaminya.
1:6 Kemudian berkemaslah ia dengan kedua menantunya dan ia pulang dari daerah Moab, sebab di daerah Moab ia mendengar bahwa TUHAN telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka.

Kata kunci dari kitab Rut ini adalah perhentian. Itu kata kunci yang pertama dan yang kedua adalah ditebus. Rut pasal 1 dalam terang Tabernakel terkena pintu kemah. Pintu kemah adalah yang memisahkan halaman dan ruangan suci. Masuk pada pasal dua adalah pelita emas atau kaki dian.

Keluarga ini adalah keluarga yang dapat dikatakan bukan maju rohaninya tetapi merosot, bahkan dapat dikatakan menukik. Dari halaman kenapa dia keluar. Mestinya dia harus menerobos masuk melalui pintu kemah menuju ruangan suci. Tetapi keluarga ini tidak begitu. Mereka keluar dari halaman pergi ke Moab berarti terjun ke dunia. Dunia yang mereka pilih adalah Moab karena memiliki pandangan semua sama saja.

Ini kegagalan dari Elimelekh, bukannya maju rohaninya tetapi undur. Jangan sampai menjelang kedatangan Tuhan kedua kali rohani kita bukannya masuk melalui pintu kemah ke ruangan suci lalu terus ke ruangan maha suci. Yang terjadi pada Elimelekh justru kebalikannya. Elimelekh sudah di halaman, di depannya sudah ada pintu kemah. Mustinya Elimelekh masuk lewat pintu kemah yang ada di depannya dan dia bersekutu dengan Allah tritunggal.

Meja roti F bersekutu dengan Yesus lewat Firman pengajaran dan perjamuan suci.
Pelita Emas F bersekutu dengan Roh Kudus dan karunia-karuniaNya.
Mezbah Dupa Emas F bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasih Ilahi.

Tetapi sayangnya keluarga ini salah arah. Ada sesuatu yang menerpa kehidupan mereka, kelaparan yang seizin Tuhan adalah ujian agar iman mereka dimurnikan oleh Tuhan. Tetapi sayang ketika ujian menerpa mereka, mereka menghindar dan mencari jalan sendiri sehingga bukan Firman itu yang ditinggikan tetapi bencana yang terjadi dalam diri mereka. Ini jangan terjadi dalam diri kita. Membuat jalan sendiri akan berujung kematian.

Mestinya kita makin melekat dengan tritunggal Allah dalam persekutuan dengan Tuhan Yesus Putera Allah yang tunggal lewat Firman pengajaran dan perjamuan kudus. Tuhan Yesus sendiri mengatakan “TubuhKu adalah makanan yang sesungguhnya, darahKu adalah minuman yang sesungguhnya”. Ini kita temukan dalam ruangan suci, tetapi keluarga Elimelekh malah keluar dari halaman bukan maju ke ruang suci.

I Petrus 1:7
1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

Apalah arti mengatakan “Allah itu Rajaku” kalau tidak tahan uji/diuji imannya. Iman itu timbul dari mendengar Firman Kristus. Jadi yang dibuktikan disini adalah iman yang mana seharusnya Firman itu lebih tinggi dari emas atau apapun di dunia ini. Ini dihubungkan dengan kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua.
Lukas 18:8
18:8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

Ada iman karena ada Firman. Tuhan ingin melihat bahwa Firman itu lebih utama dan lebih dari segalanya dalam hidup Elimelekh. Sebab itu orang yang mengakui dan menghayati bahwa imannya diuji, sebetulnya ujian itu mau membuktikan apakah Firman itu lebih tinggi dalam pandangannya dari apapun di dunia ini. Apakah kita menempatkan Firman itu lebih tinggi, apakah kita menempatkan Firman itu sesuatu yang paling tinggi dari apapun yang ada di dunia ini. Hal ini dihubungkan dengan ujian iman.

Iman itu timbul karena mendengar Firman.
Roma 10:17
10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Yang dicari dari ujian iman itu adalah untuk menentukan apakah orang yang diuji itu menempatkan Firman lebih tinggi dari segala lingkup kehidupan. Itu sebabnya Tuhan izinkan ada kelaparan di Betlehem.
Kadang ketika menghadapi ujian cobaan bukan lagi Firman yang ditinggikan. Tuhan mengizinkan ujian menguji iman kita. Hati itu adalah tempatnya firman. Apakah hati itu melekat kepada Firman.
Amsal 17:3
17:3 Kui adalah untuk melebur perak dan perapian untuk melebur emas, tetapi TUHANlah yang menguji hati.

Tidak mungkin bertemu dengan Tuhan Yesus kalau tidak meninggikan FirmanNya. Bagaimana mau betemu dengan pemilik Firman (Tuhan Yesus sendiri adalah Firman) kemudian kita tidak meninggikan Firman. Kalau berbicara ujian iman, sebenarnnya iman ini ada kaitannya dengan Firman. Apakah orang yang sedang diuji itu meninggikan Firman atau tidak. Ujian itu bukan berarti Tuhan mengizinkan kita masuk dalam peleburan lalu Tuhan pergi jauh, tidak! Tuhan menunggu di situ. Elimelekh tidak menyakini bahwa seizin Tuhan terjadi kelaparan untuk menguji imannya.

Maleakhi 3:1-3
3:1 Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.
3:2 Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.
3:3 Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.

Jadi sebelum kedatanganNya pada kali yang kedua, supaya kita tahan maka kita harus masuk dalam peleburan api. Berarti kita diuji apakah kita meninggikan Firman atau tidak.

Ketika kita diizinkan oleh Tuhan masuk dalam satu problem bukan berarti Tuhan menjauh. Tuhan duduk di situ. Tuhan tidak membiarkan kita hancur tetapi Tuhan tahu kapan saatnya kita harus dikeluarkan dari sana. Tidak mungkin deretan itu ditarik sampai gandum hancur. Tuhan melihat kapan saatnya harus dihentikan.
Yesaya 28:28-29
28:28 Apakah orang waktu mengirik memukul gandum sampai hancur? sungguh tidak, orang tidak terus-menerus memukulnya sampai hancur! Dan sekalipun orang menjalankan di atas gandum itu jentera gerobak dengan kudanya, namun orang tidak akan menggilingnya sampai hancur.
28:29 Dan ini pun datangnya dari TUHAN semesta alam; Ia ajaib dalam keputusan dan agung dalam kebijaksanaan.

Hamba Tuhan yang lebih dahulu diuji. Bagaimana hamba Tuhan mau mengajar jemaat kalau sendiri tidak mengalami. Ujian itu supaya Firman ditinggikan. Kalau Firman ditinggikan berarti kita juga siap untuk bertemu yang empunya Firman. Kalau tidak meninggikan Firman ketika Tuhan datang maka orang itu berada di luar. Itu sebabnya mari kita ajak diri kita untuk mengasihi Tuhan, untuk mencintai Firman. Jangan sampai terjadi sesuatu pada diri saudara, bukan Firman yang saudara tinggikan dan hanya meninggikan perkara yang lain.

Karena Elimelekh tidak meninggikan Firman maka dia pergi ke Moab seperti membawa dirinya dikuburkan di sana. Kalau tidak meninggikan Firman maka bukan dikuburkan seperti miliknya Tuhan tetapi seperti orang yang bukan miliknya Tuhan. Sebab dia dikuburkan di dunia yang tanpa Tuhan, artinya dia lepas dari wilayah Allah, lepas dari wilayah umat Tuhan. Itu akibat tidak meninggikan Firman maka dia lepas dengan Tuhan dan dia dikuburkan dan tenggelam dengan dunia ini. Jangan terjadi pada saudara.

Karena ketika diuji dia tidak meninggikan Firman dan keluar dari Betlehem lalu pergi ke Moab akhirnya dia selama-lamanya bersekutu dengan Moab. Jika diuji kita tidak meninggikan Firman maka tipis harapannya akan bertemu dengan Tuhan tetapi akan ada dalam persekutuan tanpa Tuhan. kelihatannya bersekutu, kelihatannya beribada tetapi sebenarnnya tanpa Tuhan.

Yesaya pasal 16 dan 17 adalah ucapan Ilahi terhadap Moab.
Yesaya 16:10-14
16:10 Telah lenyap sukaria dan sorak-sorak dari kebun buah-buahan; telah menghilang dari kebun-kebun anggur tempik sorak dan sorak-sorai; tiada pengirik anggur di tempat pemerasan, pekik mereka sudah berhenti.
16:11 Oleh karena itu, seperti kecapi mendengking, begitulah hatiku menjerit melihat keadaan Moab, dan batinku tergerak melihat keadaan Kir-Heres.
16:12 Maka sekalipun Moab pergi beribadah dan bersusah payah di atas bukit pengorbanan dan masuk ke tempat kudusnya untuk berdoa, ia tidak akan mencapai apa-apa.
16:13 Itulah firman yang diucapkan TUHAN tentang Moab pada waktu yang lalu.
16:14 Maka sekarang TUHAN berfirman: "Dalam tiga tahun, menurut masa kerja prajurit upahan, maka kemuliaan Moab, serta dengan keramaiannya yang besar, akan menjadi kehinaan, dan orang yang tertinggal akan sangat sedikit dan tiada berkuasa."

Walaupun kelihatan masih beribadah tetapi karena tidak meninggikan Firman maka kehidupan itu akan ada dalam kehinaan. Ini benar terjadi pada Elimelekh. Dia akhirnya dikuburkan di Moab, kedua anaknya menikah dan juga mati lalu dikuburkan di Moab.

Arti rohaninya untuk kita jangan sampai kehinaan yang kita alami oleh karena ketika diizinkan oleh Tuhan sesuatu menerpa kita malah kita membelakangi Tuhan. Seharusnya pintu kemah yang ada di depan itu ditembusi tetapi malah dibelakangi.

Saya sebagai hamba Tuhan menyadari bahwa betapa bahayanya kalau kita meninggalkan Tuhan saat ujian yang seizin kita alami. Orang yang seperti itu akan seperti Elimelekh yang dikuburkan di Moab, artinya menjadi satu dengan Moab. Sekalipun beribadah dia tidak akan berhasil sebab ibadahnya tanpa Firman.

Jadi Naomi kehilangan Elimelekh dan kehilangan dua anak laki-laki. Dua ini adalah angka kesaksian, sebab Tuhan mengatakan oleh perkataan dua atau tiga orang saksi maka suatu perkara menjadi sah. Jadi kesaksiannya hilang, tidak ada lagi apa-apanya. Ini repotnya kalau kita meninggalkan ibadah pelayanan dan kita bukannya maju ke depan dan malah undur nantinya kesaksian kita hilang.

Anak laki-laki ini sebenarnya adalah pewaris tetapi mereka kehilangan waris.
Roma 8:17-18
8:17 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
8:18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.

Elimelekh, Mahlon, Kilyon dan Naomi adalah gambaran anak Tuhan yang sudah ada di halaman, berarti sudah lahir baru. Seharunya mereka tinggal menerobos pintu kemah, sebaliknya mereka undur (keluar dari halaman). Kalau ketika kita diuji, kita seperti menderita dalam peleburan api, justru kalau kita menang dan Firman kita tinggikan maka kemuliaan Firman itu kelak menjadi bagian hidup kita. Itu yang Tuhan inginkan dalam kehidupan kita.

Elimelekh salah dalam melangkah. Dalam Wahyu 6:5-6 ada kelaparan yang mendunia. Tetapi puji Tuhan, kenapa Tuhan memberikan perintah “jangan rusakan minyak dan air anggur”. Sebab orang-orang itu walaupun ujian datang mereka tetap mengagungkan Firman. Mereka tidak melakukan hal-hal yang tidak mengagungkan Firman. Tuhan mencari kehidupan di akhir zaman yang mengagungkan Firman. Walaupun kelaparan terjadi, namun anak-anak yang melakukan Firman atau mengagungkan Firman tidak akan dibiarkan oleh Tuhan.

Tidak dikatakan Tuhan menunggui sambil berdiri tetapi Tuhan duduk di situ. Ujian apapun yang kita alami marilah kita tinggikan firman. Lebih baik mati karena pedang dari pada mati karena lapar. Artinya mati karena lapar berarti mati karena tidak mendapat suplai Firman sehingga akhirnya masuk neraka. Mati karena pedang berarti mati karena pedang Firman dan ujung-ujungnya masuk Sorga artinya dagingnya dipenggal-penggal oleh pedang Firman.
Ratapan 4:9
4:9 Lebih bahagia mereka yang gugur karena pedang dari pada mereka yang tewas karena lapar, yang merana dan mati sebab tak ada hasil ladang.

Kalau jiwa lapar dan tidak diberi makan Firman akan mati/binasa sebab kehidupan manusia hanya ada pada Firman. Kalau Firman diabaikan padahal orang itu lapar maka akhirnya dia akan merana dan mati. Lebih bahagia mereka yang gugur karena pedang/ mati karena pedang, artinya lebih baik ketajaman Firman Allah yang mengena kita. Itu justru kita berbahagia daripada jiwa lapar dan minta makan, minta roti, minta Firman dan diabaikan maka rohani mati sehingga tidak ada kehidupan lagi. Biarlah kita berusaha mempedulikan jiwa kita supaya mendapatkan makanan yaitu Firman Allah.

Kalau orang dalam kelaparan maka kulitnya akan menjadi hitam. Artinya orang yang tanpa Firman dia akan menjadi gelap. Artinya dia akan dikeroyok oleh kegelapan dosa.
Ratapan 5:10
5:10 Kulit kami membara laksana perapian, karena nyerinya kelaparan.

Ratapan 5:10 (Terjemahan Lama)
5:10 Kulit tubuh kami sudah jadi hitam seperti dapur dari karena kesangatan lapar.

Kalau jiwa mencari Firman dan diabaikan, tidak mau bersekutu dengan Firman maka nanti orang itu akan diserbu oleh kegelapan, dikuasai oleh kuasa kegelapan. Itu artinya kehidupan yang tidak cinta Firman, tidak mencari Firman, tidak menghargai Firman, dia akan dikeroyok oleh kuasa kegelapan dan binasa.

Jadilah umat Tuhan yang mengasihi Firman. Ujian boleh datang. Di situlah kita tempat kita mempraktekkan apakah kita meninggikan Firman atau tidak. Ketika cobaan dan tantangan datang anggaplah sebagai suatu kebahagiaan.
Yakobus 1:2-3
1:2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,
1:3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.

Di akhir zaman ini banyak Elimelekh-Elimelekh yang melakukan kesalahan sehingga akhirnya menyatu dengan dunia. Anaknya juga mati dan di kubur di Moab. Yang kembali tinggal Naomi, Orpa dan Rut, Orpapun kandas di tengah jalan.
Rut 1:6
1:6 Kemudian berkemaslah ia dengan kedua menantunya dan ia pulang dari daerah Moab, sebab di daerah Moab ia mendengar bahwa TUHAN telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka.

Elimelekh tidak sabar menanti pertolongan Tuhan. Ternyata Tuhan akhirnya memperhatikan umatNya. Kalau seandainya Elimelekh ada di sana dia juga akan ikut diperhatikan tetapi sayang dia sudah tidak ada. Perhatian Tuhan tidak lagi dinikmati oleh Elimelekh, Mahlon dan Kilyon. Yang menikmati adalah orang Betlehem yang tidak ikut mengungsi.

“Memperhatikan” berarti hati Tuhan ada di situ. Tidak ada hati Tuhan di Moab sebab tidak dikatakan “Tuhan memperhatikan Moab”. Tuhan memperhatikan umatNya, jadi hati Tuhan hanya terpikat kepada umatNya yang tidak macam-macam, tetapi umat yang meninggikan Firman.

Tuhan memperhatikan dan memberikan makanan kepada mereka.
Hosea 11:4
11:4 Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih. Bagi mereka Aku seperti orang yang mengangkat kuk dari tulang rahang mereka; Aku membungkuk kepada mereka untuk memberi mereka makan.
Berarti Tuhan memberikan Firman kepada mereka. Berarti Tuhan mengatasi kulit yang gelap (hitam) tadi. Artinya kembali dibersihkan oleh Tuhan dari kroyokan iblis kuasa kegelapan.

Ada dua hal yang perlu kita perhatikan di sini:
1.      Dari pihak Tuhan adalah memperhatikan umatNya. Berarti hati Tuhan ada pada umatNya.
2.      Bukti Tuhan memperhatikan umatNya adalah memberikan makanan kepada mereka.

Kalau kita adalah umatNya, yakin ada perhatian Tuhan kepada kita. Kalau kita memposisikan diri sebagai umatNya Tuhan yang selalu meninggikan Tuhan maka perhatian Tuhan ada pada kita. Kemudian Tuhan akan memberikan makan kepada kita. Makan yang sesunggunya adalah TubuhNya dan minuman yang sesungguhnya adalah darahNya. Berarti yang Tuhan berikan kepada kita adalah kehidupanNya. Tuhan memberikan makan berarti Tuhan memberikan kehidupan dan kehidupan ini bukan hanya sebatas di dunia ini tetapi sampai pada hidup yang kekal.

Yohanes 6:53-56
6:53 Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.
6:54 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.
6:55 Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
6:56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.

Bagaimana mau dibangkitakan pada kebangkitan yang pertama kalau tidak ada kaitan dengan Tuhan. Kebangkitan itu ada dua tahap, yang pertama kebangkitan orang percaya untuk masuk dalam kerajaan 1000 tahun damai. Kebangkitan kedua terjadi sesudah kerajaan 1000 tahun damai, itu kebangkitan orang-orang yang menolak Tuhan Yesus. Jangan terjadi pada kita kebangkitan yeng kedua. Yang Tuhan ingin supaya kita masuk pada kebangkitan yang pertama.

Tuhan memperhatikan umatNya dan memberikan makanan berarti, pertama hidup yang kekal sebagai jaminannya dan dibangkitkan pada akhir zaman ini. Semua orang di dalam kubur akan mendengar suara Tuhan.
Yohanes 5:26-28
5:26 Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri.
5:27 Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia.
5:28 Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya,
Kalau sekarang ada orang yang tidak mau mendengar suara Firman, suatu saat dia akan mendengar. Tetapi bukan untuk dibawa ke Sorga tetapi untuk dibawa ke neraka. Ini yang saya ingin tekankan kepada kita sekalian, supaya waspada.
Daniel 12:1-3
12:1 "Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu.
12:2 Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal.
12:3 Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.

Jangan kita berada di luar perhatian Tuhan, jangan kita berada di luar tempat Tuhan memberikan makanan. Orang yang diberikan makanan adalah orang-orang yang ada di Betlehem, artinya orang yang selalu merindukan suplai makanan dari Tuhan. Sekalipun ada ujian mereka tidak pergi ke mana-mana.

Dari pihak Naomi ada tindakan untuk meninggalkan Moab dan kembali kepada suasana awal. Disayangkan kenapa harus melalui peristiwa di Moab. Sebenarnya dia harus melaju. Seperti orang melangkah sudah berjalan 10 langkah lalu undur 12 langkah, kapan majunya? Kalau seperti ini prilaku kita kapan rohani kita maju.

Padahal di depannya ada pintu kemah dan tinggal mau masuk. Di balik pintu kemah di situ ada perhatian Tuhan. Di sebelah utara ada meja roti, ada makanan. Di sebelah selatan ada Pelita Emas, ada Roh Kudus sebagai penghibur dan penolong. Dan di depan ada mezbah dupa emas, ada Bapa Sorgawi menunggu kita. Ini yang harus kita pikirkan dan renungkan di penghujung akhir zaman ini. Semua ini dikaitkan dengan kedatangan Tuhan pada kali yang kedua. Saya tidak ingin saya tertinggal, sebagai gembala saya tidak ingin jemaat tertinggal. Ingat ada perhatian Tuhan. Tuhan memberi makan hanya kepada umatNya.

Tadinya mereka meninggalkan Betlehem karena tidak ada makanan. Sekarang kebalikannya, mereka meninggalkan Moab sebab di Betlehem ada makanan. Ibarat rohani yang bolak balik, pergi pulang. Rohani seperti ini kalau Tuhan tidak cepat menangani, kasihan mereka. Walaupun sudah seperti itu Tuhan cepat menangani dan tidak Tuhan biarkan. Naomi tidak dibiarkan oleh Tuhan. Orpa sebenarnya yang harus menjadi isteri dari Boas tetapi gagal. Andaikata Orpa itu maju terus bukan Rut yang menjadi isteri Boas. Tetapi karena Orpa pulang maka Rut yang mengambil kesempatan.
Rut artinya persahabatan, arti kedua diisi.
Yohanes 15:15
15:15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

Sahabat ini akhirnya diberi tahu, artinya diisi. Kalau diberitahu berarti dia diisi. Kalau kita sahabatnya Tuhan, kita pasti diisi oleh Tuhan. Olehnya itu ayo kita menempatkan diri sebagai Rut. Memang itu adalah kesempatan Rut yang paling indah. Untuk Rut bisa bergabung dengan umat Tuhan, tiga orang harus mati. Untuk kita bergabung dengan umat Tuhan, satu Pribadi harus mati itulah Yesus.

Kalau kita sudah menjadi sahabat Tuhan, izinkanlah diri kita diisi. Jangan kita diisi dengan perkara yang bukan dari Sorga. Isilah hidupmu dengan hal-hal yang datang dari Sorga.
Yohanes 15:14-15
15:14 Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.
15:15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

Sahabat itu diisi, Rut itu diisi. Ini jalan lebih ke depan lagi yang harus kita tapaki. Kita sudah melihat pintu kemah, kita harus masuk ke dalamnya supaya kita diisi.

Biarlah kita yang ada pada malam hari ini jangan mengeluh dan bersungut ketika api ujian menerpa kita. Tetapi api ujian Tuhan izinkan supaya kita meninggikan FirmanNya. Kalau kita meninggikan FirmanNya maka perhatian Tuhan tertuju kepada kita dan Dia akan memberikan kita makanan yaitu FirmanNya, RohNya dan kasihNya lewat perjamuan kudus. Berarti kita akan diisi oleh Tuhan lewat Firman sehingga karakter kita manusia daging yang penuh dengan dosa ini digusur dan di isi dengan karakter Ilahi sehingga kehidupan kita tidak gelap, tidak dikuasai lagi oleh kuasa kegelapan.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar