20150723

Kebaktian PA Kitab Rut, Kamis 23 Juli 2015 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Rut 1:6
1:6 Kemudian berkemaslah ia dengan kedua menantunya dan ia pulang dari daerah Moab, sebab di daerah Moab ia mendengar bahwa TUHAN telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka.

Rut pasal 1 dalam terang Tabernakel kena pada pintu kemah. Pintu kemah ini mempunyai 5 tiang. Tiang pertama adalah Musa dan yang terakhir adalah Yohanes Pembaptis. 3 tiang yang di tengah adalah Bapa, Anak dan Roh Kudus yaitu Tuhan Yesus Kristus. Di sisi lain nuansa dari Rut pasal 1 ini dari empat Injil dia kena pada Injil Matius karena di sini ada pribadi Elimelekh dan kemudian dilanjut cerita dari Rut yang menggandoli Naomi yang mau mengikuti Allahnya Israel yang adalah Raja di atas segala raja.

Sore ini kita diajar oleh Tuhan untuk meneladani sikap Naomi yang mengambil keputusan untuk kembali ke Betlehem. 10 tahun dia dalam penderitaan di Moab. Dia kehilangan suami, kehilangan dua anak dan harta benda. Jadi benar-benar Naomi ini dikerus oleh Tuhan. Dia sampai pada titik nol di mana ketidakmampuan Naomi menghadapi semuanya permasalahan itu. Kemudian telinganya menangkap bahwa Tuhan kembali mempedulikan umatNya. Itu didengar oleh Naomi saat dia ada pada titik nadir (0).

Mari kita memperhatikan bagaimana Naomi mengambil keputusan ini dan bagaimana perhatian Tuhan melihat umatNya yang sudah tidak berdaya dikepung oleh berbagai tantangan hidup dari segala sisi.
Ulangan 32:36
32:36 Sebab TUHAN akan memberi keadilan kepada umat-Nya, dan akan merasa sayang kepada hamba-hamba-Nya; apabila dilihat-Nya, bahwa kekuatan mereka sudah lenyap, dan baik hamba maupun orang merdeka sudah tiada.

Kekuatan sudah lenyap seperti Naomi yang kehilangan suami dan kehilangan masa depan yaitu kedua anaknya. Inilah keadaan Naomi, di saat suasana yang tidak berdaya ini ada sesuatu yang dapat dikatakan pengambilan keputusan oleh Naomi benar-benar tepat di hadapan Tuhan. Dan di hadapan orang Betlehem keputusan yang diambil oleh Naomi ini adalah keputusan yang paling tepat yaitu kembali ke Betlehem.

Jarak Moab dan Betlehem ini begitu jauh karena ada di seberang laut mati. Untuk mengambil keputusan kembali ke Betelehem, dasarnya adalah Tuhan memperhatikan umatnya. Dalam hal ini Tuhan kembali mengisi Betlehem dengan roti dan bukan hanya sekedar nama. Selama beberapa tahun Betlehem kehilangan roti dan kemudian diisi kembali. Ini  yang menarik yang membuat Naomi mengambil keputusan. Keputusan yang diambil oleh Naomi ini tepat waktu, tepat guna dan benar-benar pas.

Pengalaman Yosua dia mengambil keputusan tetapi fakta di lapangan tidak sedap. Bukan karena dia salah tetapi memang kenyataan di lapangan tidak sedap. Tuhan anjrukan kepada kita mengambil keputusan. Tetapi kadang Tuhan izinkan dilapangan bahwa hasil keputusan kita tidak sedap bagi daging.
Lukas 12:57
12:57 Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar?

Yosua 7:7
7:7 Dan berkatalah Yosua: "Ah, Tuhanku ALLAH, mengapa Engkau menyuruh bangsa ini menyeberangi sungai Yordan? supaya kami diserahkan kepada orang Amori untuk dibinasakan? Lebih baik kalau kami putuskan tadinya untuk tinggal di seberang sungai Yordan itu!

Jadi Yosua menyesal karena keputusan yang diambil memang salah karena didaulati oleh suara orang banyak. Inilah kesalahan pemimpin yang dikuasai oleh suara orang banyak yang mengatakan “tidak usah banyak orang yang pergi”. Padahal Tuhan tidak pernah menyuruh mereka supaya tidak usah banyak-banyak. Berbeda dengan Gideon yang memang disuruh Tuhan hanya sekian orang.

Mereka berkata cukuplah sekian orang sebab Ai itu kota kecil penduduknya sedikit. Di situ mereka mengentengkan dan tidak mengkaitakn diri dengan Tuhan. Seakan-akan mereka mau berperang dengan kekuatan mereka sendiri. Akibatnya 36 orang Israel dihabiskan oleh orang Ai. Menghadapi Yerikho kota yang besar mereka menang, menghadapi Ai kota kecil mereka malah kalah.

Keputusan yang diambil oleh Yosua adalah keputusan yang mana kejadian di lapangan tidak menyenangkan. Kenapa? Sebab keputusan itu didaulati suara orang banyak. Itu adalah ajaran Nikolaus. Ajaran Nikolaus ini lebih memperhatikan suara orang banyak dari pada suara penggembalaan. Ini yang Tuhan tidak ingin kembali. Sidang jemaat Efesus benci perbuatan Nikolaus tetapi jemaat Pergamus bukan hanya orang Nikolaus tetapi ajarannya sudah merasuk ke dalam.

Jadi keputusan itu harus direnungkan benar-benar. Apakah keputusan yang kita ambil itu didorong oleh suara orang banyak atau didorong oleh Kepala yaitu Tuhan. Kalau suara orang banyak yang diperhatikan justru hasilnya di lapangan nanti tidak enak. Oleh sebab itu yang harus kita memperhatikan adalah suara Firman penggembalaan dan bukan suara orang banyak, suara daging.

Tuhan pernah menantang Ayub dan berkata “jangan coba menggelapkan keputusan” sebab itupun akan berbahaya.
Ayub 38:1-2
38:1 Maka dari dalam badai TUHAN menjawab Ayub:
38:2 "Siapakah dia yang menggelapkan keputusan dengan perkataan-perkataan yang tidak berpengetahuan?

Ada orang yang mengambil keputusan tetapi digelapkan, tidak diberikan penerangan atau diberikan penyuluhan tentang keputusan yang sudah diambil. Tujuannya supaya jangan hanya satu orang yang menanggung resiko tetapi semua menanggung akibat dari keputusan itu karena semuanya sudah komitmen.

Suara Tuhan sebenarnnya lain tetapi karena suara orang banyak mendaulati Yosua akhirnya Yosua mengambil keputusan yang salah. Setelah Yosua salah mengambil keputusan karena didaulati oleh orang banyak, akibatnya 36 orang tewas. 36=4x9. Berarti kalau keputusan salah maka akan kehilangan 9 buah kasih, 9 buah roh hilang, 9 jabatan hilang.

Tetapi Tuhan Yesus menekankan “kamu sendiri yang harus mengambil keputusan”. Jadi keputusan itu tidak boleh dipaksakan tetapi diberi kebebasan kepada kita untuk mengambil keputusn. Ketika kita mengambil keputusan maka pikiran dan perasaan kita harus membaur dengan Firman Allah, harus membaur dengan Tuhan, harus berinteraksi dengan Tuhan supaya nanti keputusan kita tepat.

Tuhan menantang orang-orang pada zamanNya dan juga untuk kita supaya kita mengambil keputusan sendiri. Kalau kita mengambil keputusan sendiri bukan berarti kita menutup hati untuk tidak membaur dengan Firman Tuhan.
Lukas 12:57
12:57 Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar?

Kalau keputusan yang kita ambil itu dikatakan “apa yang benar”, berarti ada hubungannya dengan firman. Jangan kita mengambil keputusan yang tidak ada hubungannya dengan Firman.

Tuhan berkata “perkataan ini adalah perkataan yang benar”. Itu diucapkan ketika Tuhan menceritakan kepada Yohanes di pulau Patmos tentang pesta nikah Anak Domba. Kita harus mengambil keputusan yang benar yang ada hubungannya dengan persoalan Tubuh dan Kepala. 

Jangan kita mengambil keputusan tanpa ada hubunganya dengan Kepala. Jangan kita mengambil keputusan lalu kita lupa bahwa kita ini anggota Tubuh dan Yesus adalah Kepala. Kita harus membaur di dalam, harus berinteraksi, koridornya harus di situ. Kalau itu ada maka kejadian di depan bukan yang tidak sedap, justru kita diarahkan masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah.

Daud menunjukkan bagaimana dia ikrar dengan Tuhan.
Mazmur 26:1
26:1 Dari Daud. Berilah keadilan kepadaku, ya TUHAN, sebab aku telah hidup dalam ketulusan; kepada TUHAN aku percaya dengan tidak ragu-ragu.

Jadi keputusan-keputusannya itu tulus. Daud selalu bertanya kepada Tuhan dan dia tidak pernah lalai. Ketika Saul sudah tewas dibunuh oleh orang Filistin dan sahabat karibnya yaitu Yonatan juga sudah dibunuh oleh orang Filistin maka dia bertanya kepada Tuhan dia mau ke mana dan Tuhan menjawab “ke Hebron”.
2 Samuel 2:1
2:1 Kemudian bertanyalah Daud kepada TUHAN, katanya: "Apakah aku harus pergi ke salah satu kota di Yehuda?" Firman TUHAN kepadanya: "Pergilah." Lalu kata Daud: "Ke mana aku pergi?" Firman-Nya: "Ke Hebron."

Kalau keputusan itu kita ambil ada dalam interaksi dengan Firman Tuhan maka itu adalah keputusan yang paling pas. Tuhan tidak akan mempermalukan kita.

Naomi benar-benar mengambil keputusan yang sangat menguntungkan dia. Dan tidak hanya dia yang mendapat keuntungan tetapi Rut juga ikut mendapatkan keuntungan. Jadi kalau keputusan yang kita terima ada hubungannya dengan yang benar, ada hubungan dengan Firman maka kita akan diberkati Tuhan dan akan kecipratan kepada orang lain.

Ketika saya sebagai suami dan gembala mengambil keputusan yang benar yang sesuai Firman maka bukan hanya saya yang diberkati Tuhan tetapi juga isteri, anak-anak saya dan juga sidang jemaat. Utama berkat yang paling kita rindukan adalah menikmati suasana pesta nikah Anak Domba Allah. Dunia ini semakin memanas, rasa-rasanya kita mau meminta kepada Tuhan supaya sekarang ini dibawa pada suasana pesta nikah Anak Domba Allah. Tetapi ketika suasana tenang kadang kita lupa lagi, ini jangan terjadi.

Kita akan dibawa oleh Tuhan pada satu kisah yang nyata dalam Alkitab tentang orang yang mengambil keputusan yang tepat. Di saat mereka tinggal menunggu ajal, mereka mengambil keputusan yang tepat.
II Raja-raja 7:1
7:1 Lalu berkatalah Elisa: "Dengarlah firman TUHAN. Beginilah firman TUHAN: Besok kira-kira waktu ini sesukat tepung yang terbaik akan berharga sesyikal dan dua sukat jelai akan berharga sesyikal di pintu gerbang Samaria."

Ini yang dialami di Betlehem dan akhirnya Naomi juga nikmati yaitu kelimpahan berkat karena Tuhan sudah memperhatikan kembali orang Betlehem secara khusus dan Israel secara umum.

Dikatakan “besok” berarti menunjukkan waktu sudah dekat. Ketika dikatakan “besok” maka diapit langsung oleh penampilan dua kali Firman. jadi “waktu yang sudah dekat” ini menunjuk datangnya Firman dua kali lipat. Dua kali lipat ini menunjuk hari yang keenam. Kita ini sekarang bahkan sudah berada di penghujung hari yang keenam dan kepada kita diberikan Firman dua kali lipat (double porsi).
Yesaya 50:8
50:8 Dia yang menyatakan aku benar telah dekat. Siapakah yang berani berbantah dengan aku? Marilah kita tampil bersama-sama! Siapakah lawanku beperkara? Biarlah ia mendekat kepadaku!

Justru hari Tuhan sudah dekat ada dua hal yang terjadi di sana. Umat Tuhan bersama Elisa menerima kebenaran ini. Tetapi yang satu malah berperkara yaitu perwira, dia membantah dan tidak percaya. Jadi di akhir zaman ini sementara Tuhan mencurahkan Firman dua porsi, atau dua kali ganda seperti manna dua gomer untuk satu orang pada hari yang keenam, tetapi ada juga orang yang tidak percaya seperti perwira ini. Tuhan berkata “Aku bicara benar, hari sudah dekat” tetapi perwira ini tidak percaya.

Roma 14:23
14:23 Tetapi barangsiapa yang bimbang, kalau ia makan, ia telah dihukum, karena ia tidak melakukannya berdasarkan iman. Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa.

Tidak percaya itu sama dengan dosa. Dosa tidak percaya ini tidak bisa diampuni. Bagaimana mau diampuni kalau dia tidak percaya. Perwira ini tidak percaya dengan Firman yang datang double porsi ini. Akhirnya Firman mengatakan “engkau akan melihat tetapi akan mati diinjak-injak di pintu gerbang.

II Raja-raja 7:3-4
7:3 Empat orang yang sakit kusta ada di depan pintu gerbang. Berkatalah yang seorang kepada yang lain: "Mengapakah kita duduk-duduk di sini sampai mati?
7:4 Jika kita berkata: Baiklah kita masuk ke kota, padahal dalam kota ada kelaparan, kita akan mati di sana. Dan jika kita tinggal di sini, kita akan mati juga. Jadi sekarang, marilah kita menyeberang ke perkemahan tentara Aram. Jika mereka membiarkan kita hidup, kita akan hidup, dan jika mereka mematikan kita, kita akan mati."

Ini keputusan yang diambil oleh empat orang kusta. 4 itu menunjuk empat penjuru dunia atau empat penjuru salib. Jadi keputusan mereka adalah keputusan yang diwarnai oleh salib. Ini adalah orang-orang kusta, mereka mengambil keputusan tetapi keputusan mereka tidak lepas dengan salib. Ini adalah keputusan yang paling tepat.

Akhirnya mereka melangkah maju menuju ke perkemahan orang Aram yang sedang mengepung Samaria dan tinggal menunggu orang Samaria mati konyol semua. Tetapi apa yang mereka lakukan? Langkah empat orang ini bagaikan langkah yang menggoyangkan tanah di mana ada perkemahan orang Aram yang sedang dalam keadaan nyaman.
II Raja-raja 7:6
7:6 Sebab TUHAN telah membuat tentara Aram itu mendengar bunyi kereta, bunyi kuda, bunyi tentara yang besar, sehingga berkatalah yang seorang kepada yang lain: "Sesungguhnya raja Israel telah mengupah raja-raja orang Het dan raja-raja orang Misraim melawan kita, supaya mereka menyerang kita."

Hanya langkah empat orang tetapi menimbulkan ketakutan. Orang fasik lari walaupun tidak ada yang mengejar.
Amsal 28: 1
28:1 Orang fasik lari, walaupun tidak ada yang mengejarnya, tetapi orang benar merasa aman seperti singa muda.

Imamat 26:17,36
26:17 Aku sendiri akan menentang kamu, sehingga kamu akan dikalahkan oleh musuhmu, dan mereka yang membenci kamu akan menguasai kamu, dan kamu akan lari, sungguhpun tidak ada orang mengejar kamu.
26:36 Dan mengenai mereka yang masih tinggal hidup dari antaramu, Aku akan mendatangkan kecemasan ke dalam hati mereka di dalam negeri-negeri musuh mereka, sehingga bunyi daun yang ditiupkan angin pun akan mengejar mereka, dan mereka akan lari seperti orang lari menjauhi pedang, dan mereka akan rebah, sungguhpun tidak ada orang yang mengejar.

Keputusan yang diambil oleh empat orang kusta ini menggenapi ayat yang pertama di mana ada Firman double porsi, ada kelimpahan Firman. Jadi keputusan oleh orang kusta ini akhirnya menggenapi firman yang hari sebelumnya disampaikan oleh Elisa.

Jadi kita ini harus berani mengambil keputusan. Di tengah dunia yang fana ini ambilah keputusan yang benar. Artinya keputusan itu harus ada hubungannya dengan Firman, harus ada hubungannya dengan kepala, harus ada hubungannya dengan roti manna dua gomer yaitu dua menjadi satu. Itulah Firman Mempelai.

Kalau kita mengambil keputusan yang dihubungkan dengan hari Tuhan sudah dekat, bagaimana sikap kita? Apa yang harus kita ekspersikan, apa yang harus kita pantulkan, apa yang harus kita peragakan, apa yang harus kita tunjukkan kepada orang di sekitar kita.
Filipi 4:5
4:5 Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!

Bagaimana ada kebaikan hati kalau keputusan salah, kalau keputusan miring?

Filipi 4:6
4:6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.

Perwira itu tidak percaya karena hatinya dibawa oleh arus pikirannya sendiri.
Ayub 15:12
15:12 Mengapa engkau dihanyutkan oleh perasaan hatimu dan mengapa matamu menyala-nyala,

Dia tidak percaya Firman nubuatan. Kegenapan dari Firman nubuatan sebenarnnya menunjuk bahwa kita sedang didorong untuk masuk dalam kesiapan waktu bertemu dengan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Jangan salah, jangan kita tidak siap.

Filipi 4:7
4:7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.

Akal perwira ini tidak mau dilampaui oleh damai sejahtera Allah. Kelimpahan Firman Allah itu adalah paket damai sejahtera Allah.

Kita melihat keputusan dari empat orang kusta ini adalah keputusan yang berani. Mereka berani menuju kepada perkemahan orang Aram. Sebenarnya yang menjadi sutradaranya di sini adalah Tuhan. Ini adalah pelajaran untuk kita supaya kita berani mengambil keputusan sekalipun melawan akal kita asalkan itu sesuai dengan kebenaran Firman.

Ternyata Tuhan sudah menggiring orang Aram untuk membawa emas, perak dan ternak dalam jumlah banyak. Masakan mereka mau berperang tetapi membawa harta benda. Berarti Tuhan membawa orang Aram menghimpun kekayaan untuk dinikmati oleh orang Israel.
II Raja-raja 6:7-9
7:7 Karena itu bangkitlah mereka melarikan diri pada waktu senja dengan meninggalkan kemah dan kuda dan keledai mereka serta tempat perkemahan itu dengan begitu saja; mereka melarikan diri menyelamatkan nyawanya.
7:8 Ketika orang-orang yang sakit kusta itu sampai ke pinggir tempat perkemahan, masuklah mereka ke dalam sebuah kemah, lalu makan dan minum. Sesudah itu mereka mengangkut dari sana emas dan perak dan pakaian, kemudian pergilah mereka menyembunyikannya. Lalu datanglah mereka kembali, masuk ke dalam kemah yang lain dan mengangkut juga barang-barang dari sana, kemudian pergilah mereka menyembunyikannya.
7:9 Lalu berkatalah yang seorang kepada yang lain: "Tidak patut yang kita lakukan ini. Hari ini ialah hari kabar baik, tetapi kita ini tinggal diam saja. Apabila kita menanti sampai terang pagi, maka hukuman akan menimpa kita. Jadi sekarang, marilah kita pergi menghadap untuk memberitahukan hal itu ke istana raja."

Mereka langsung ingat bahwa mereka makan sendiri sementara di dalam kota ada orang kelaparan. Jadi sekarang mereka menghimpun harta, emas, perak, pakaian dan sebagainya lalu disembunyikan. Ini harta yang dihimpun orang Aram, yang pertama menikmati adalah empat orang kusta dan berikutnya yang menikmati adalah orang Samaria.

Pengkhotbah 2:26
2:26 Karena kepada orang yang dikenan-Nya Ia mengaruniakan hikmat, pengetahuan dan kesukaan, tetapi orang berdosa ditugaskan-Nya untuk menghimpun dan menimbun sesuatu yang kemudian harus diberikannya kepada orang yang dikenan Allah. Ini pun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.

Kalau kita sebagai umat Tuhan masakan Tuhan mau membiarkan kita. Nanti saudara melihat orang fasik menghimpun segala sesuatu dan yang menikmati adalah umat Tuhan. Ini sudah terjadi pada perjanjian lama dan juga di zaman gereja, apalagi di hari-hari terakhir ini.

Pengkhotbah 6:1-2
6:1 Ada suatu kemalangan yang telah kulihat di bawah matahari, yang sangat menekan manusia:
6:2 orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatu pun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit.

Ini jangan terjadi pada kita, kita himpun tetapi malah tidak menikmati. Tetapi ada orang yang menghimpun tetapi orang lain yang menikmati.

Kenapa orang kusta ini yang menikmatinya? Karena mereka mengambil keputusan yang tepat. Naomi juga mengambil keputusan yang tepat sehingga berkat yang dinikmati oleh Naomi juga kecipratan kepada Rut. Akhirnya keputusan yang diambil oleh Naomi ini mewarnai pasal 4. Apakah jauh-jauh hari mereka sudah paham akan terjadi seperti ini? Tentu tidak! Keputusan-keputusan yang kita ambil di masa lampau itulah yang mewarnai kehidupan kita sekarang dan akan datang, oleh sebab itu jangan salah. Kalau keputusan kita ambil dalam koridor Firman maka itu pasti akan kita petik ke depan adalah kemuliaan.

Kita ada pada era Firman dua kali lipat turun, jangan sampai kita tidak percaya. Firman double porsi turun tetapi perwira itu tidak percaya sehingga dia diinjak-injak.
II Raja-raja 7:17-18
7:17 Adapun raja telah menempatkan perwira yang menjadi ajudannya itu mengawasi pintu gerbang, tetapi rakyat menginjak-injak dia di pintu gerbang, lalu ia mati sesuai dengan perkataan abdi Allah yang mengatakannya pada waktu raja datang mendapatkan dia.
7:18 Dan terjadi juga seperti yang dikatakan abdi Allah itu kepada raja: "Dua sukat jelai akan berharga sesyikal dan sesukat tepung yang terbaik akan berharga sesyikal, besok kira-kira waktu ini di pintu gerbang Samaria."

Orang yang tidak percaya Firman double porsi akan diinjak-injak oleh antikristus. Banyak umat Tuhan tidak percaya Firman nubuatan tentang apa yang terjadi akan datang, Orang seperti itu tidak akan diukur.
Wahyu 11:1-2
11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.
11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."

Pelataran Bait Suci itulah halaman. Orang yang tidak percaya Firman double porsi, orang itu hanya disediakan untuk diinjak-injak oleh antikristus. Ini jangan terjadi pada kita.

II Raja-raja 7:2
7:2 Tetapi perwira, yang menjadi ajudan raja, menjawab abdi Allah, katanya: "Sekalipun TUHAN membuat tingkap-tingkap di langit, masakan hal itu mungkin terjadi?" Jawab abdi Allah: "Sesungguhnya, engkau akan melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi tidak akan makan apa-apa dari padanya."
Perwira ini mengolok Firman karena dia memakai pikiran daging, akhirnya dia melihat kegenapan Firman tetapi tidak menikmati. Kenapa ini terjadi?
Ayub 15:12
15:12 Mengapa engkau dihanyutkan oleh perasaan hatimu dan mengapa matamu menyala-nyala,

Karena mereka dihayutkan oleh perasaan mereka sebab tidak teliti memperhatikan Firman.
Ibrani 2:1
2:1 Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.

Empat orang kusta berani mengambil keputusan dan mereka melangkah maju. Apa yang terjadi? Orang Aram lari tunggang langgang dan meninggalkan semuanya.
II Raja-raja 7:14-15
7:14 Sesudah itu mereka mengambil dua kereta kuda, kemudian raja menyuruh mereka menyusul tentara Aram sambil berkata: "Pergilah melihatnya!"
7:15 Lalu pergilah mereka menyusul orang-orang itu sampai ke sungai Yordan, dan tampaklah seluruh jalan itu penuh dengan pakaian dan perkakas yang dilemparkan oleh orang Aram pada waktu mereka lari terburu-buru. Kemudian pulanglah suruhan-suruhan itu dan menceritakan hal itu kepada raja.
7:16 Maka keluarlah penduduk kota itu menjarah tempat perkemahan orang Aram. Karena itu sesukat tepung yang terbaik berharga sesyikal dan dua sukat jelai berharga sesyikal, sesuai dengan firman TUHAN.

Apa yang dikumpulkan oleh orang Aram sebenarnya mereka digerakkan oleh Tuhan untuk membawakan itu bagi orang Israel. Kita memuja-memuji Tuhan Allah Abraham, Ishak dan Yakub serta Allahnya Elia dan Elisa itu juga Allah kita. Oleh sebab itu jangan kita ragu mengambil keputusan. Mari kita tenggelam dengan Firman double porsi karena hari Tuhan sudah dekat. Manna diterima dua gomer pada hari yang keenam. Pada hari keenam terciptalah nikah, dua menjadi satu. Kita harus masuk pada rana itu, mari kita mengambil keputusan “saya mau menjadi bagian dari Tubuh Kristus, menjadi Mempelai Wanita untuk dijemput oleh Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga”.
Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar