20150705

Kebaktian Umum, Minggu 5 Juli 2015 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Seorang gembala dikaruniakan Tuhan roh pertimbangan dan roh kebijakan. Itu sebabnya untuk menggelar sesuatu, gembala harus berdoa dan berpuasa untuk mengerjakan sesuatu. Dengarkan gembalamu sebab gembala sungguh-sungguh serius dengan Tuhan/ bukan main-main.

Seringkali saya menempatkan diri di antara jemaat dan Tuhan. Kalau saya melihat jemaat dalam kondisi rohani terpuruk saya menangis dan saya katakan hal itu kepada Tuhan. Kemudian saya melihat wajah Tuhan lewat FirmanNya dan berkata “Tuhan kasihani kami umatMu”. Itu posisi saya sebagai hamba Tuhan (gembala).

Kita ini ada di dalam penggembalaan Tuhan lewat FirmanNya. Bahkan jelas hari-hari terakhir ini Firman makin dibukakan. Jangan kita ada konsep lain, dengarkan saja suara dari belakang mimbar. Saudara tidak digiring ke neraka tetapi digiring untuk menjadi mempelai.

Andaikata seperti dalam Yesaya 66:24:
Yesaya 66:24
66:24 Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam, maka semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup.

Kalau saudara berada pada posisi yang positif yang ada di atas lalu melihat ke bawah pada orang-orang di neraka yang digerogoti ulat-ulat maka saudara akan berkata “andaikata saya tidak dengar-dengaran pada nasihat penggembalaan maka saya adalah salah satu orang yang ada di situ. Atau mungkin saudara melihat orang yang saudara kenal lalu saudar berkata “ini karena dia tidak dengar-dengaran”.

Ayat ini Tuhan taruh pada pasal yang terakhir dan ayat yang terakhir dari kitab nabi Yesaya untuk membangkitkan ingatan kita “Tuhan saya tidak ingin di neraka, saya ingin di Sorga”. Kalau kita ingin di Sorga maka kita harus dengar-dengaran pada Firman penggembalaan.

Zakharia 12:10-14 (Ratapan atas dia yang tertikam)
12:10 "Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.
12:11 Pada waktu itu ratapan di Yerusalem akan sama besarnya dengan ratapan atas Hadad-Rimon di lembah Megido.
12:12 Negeri itu akan meratap, setiap kaum keluarga tersendiri; kaum keluarga keturunan Daud tersendiri dan isteri mereka tersendiri; kaum keluarga keturunan Natan tersendiri dan isteri mereka tersendiri;
12:13 kaum keluarga keturunan Lewi tersendiri dan isteri mereka tersendiri; kaum keluarga Simei tersendiri dan isteri mereka tersendiri;
12:14 juga segala kaum keluarga yang masih tinggal, setiap kaum keluarga tersendiri dan isteri mereka tersendiri."

Berkali-kali kita diperhadapkan dengan ayat ini. Dia yang sudah tertikam kemudian Dia menfasilitasi lagi kita. Apakah tidak cukup pengorbananNya mati di Golgota dan Dia tertikam. Kita yang telah Dia tebus ini Tuhan fasilitasi lagi dengan roh pengasihan dan roh permohonan atau roh doa. Kita melihat di sini Tuhan sungguh amat baik.

Dengan kita dikaruniakan roh pengasihan atau roh rahmat atau kasih karunia dan ditambah dengan roh doa yang dihubungkan dengan Dia yang tertikam maksudnya supaya kita mempunyai pandangan yang fokus kepada Dia yang tertikam. Kalau kita dengan roh pengasihan dan roh permohonan lalu melihat Tuhan Yesus yang tertikam maka Tuhan tidak berbicara tentang tangisan biasa tetapi ratapan.

Menangis dalam bahasa aslinya ada dua kata:
1.      Klaio artinya menangis sambil meratap meletup-letup dengan suara nyaring.
2.      Dakrou artinya menangis hanya sekedar mencucurkan air mata tanpa bersuara.

Dalam Zakharia 12:10 Tuhan memakai kata klaio berarti tangisan yang sangat mendalam. Ratapan ini bukan hanya seperti ratapan di tempat duka yang hubungannya secara lahiriah. Namun ratapan yang Tuhan maksud ini ada hubungannya dengan persoalan keselamatan yang telah Tuhan berikan kepada kita.

Itu sebabnya dalam Zakharia mulai pasal pertama banyak disinggung tentang nenek moyang, itu menunjukkan kehidupan kita masa lalu. Karena pemberontakkan nenek moyang sehingga Dia tertikam. Jadi karena pemberontakkan kita di masa silam maka Tuhan Yesus tertikam. Kita diberikan roh pengasihan dan roh doa untuk melihat itu. Kenapa Tuhan Yesus tertikam? Jawabannya karena hidup saya masa lampau.

Masakan kita diberikan roh pengasihan dan roh permohonan untuk melihat Tuhan Yesus yang tertikam karena pemberontakan kita di masa lalu kemudian sekarang kita lakukan lagi pemberontakan, besok kita lakukan lagi, lusa dilakukan lagi. Kehidupan seperti itulah yang akan masuk dalam Yesaya 66:24 (masuk dalam neraka).

Kita melihat betapa berat penderitaan Tuhan Yesus tetapi dalam penderitaanNya itu tersimpul suatu paket atau kado kasih kepada kita. Jadi Tuhan Yesus tertikam karena kasih sayangNya kepada kita. Kemudian kasihNya itu ditambah lagi dengan diberikan kepada kita roh pengasihan dan roh doa.

Tuhan Yesus adalah Anak Sulung dan Anak Tunggal.
Ibrani 1:6
1:6 Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."

Yohanes 3:16
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

I Yohanes 4:9
4:9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.

Yohanes 1:14
1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Tuhan Yesus yang adalah Anak Tunggal dan Anak Sulung, untuk keselamatan diriNya, Dia berdoa sambil meratap. Berbeda dengan kita, kita meratap karena rasa syukur kita yang amat mendalam kepada Tuhan karena kasihNya tidak bisa kita balas dan kita ungkapkan dalam bentuk ratapan.

Orang Israel dahulu memang pandai meratap, bahkan ada orang yang special disewa untuk meratap bila ada kematian. Misalnya satu keluarga ada dalam duka, mereka akan mencari orang-orang yang jago meratap dan akan mereka sewa. Mereka akan memberikan kulit telur ayam yang sudah dikosongkan kepada peratap itu, kemudian dia disuruh menangis untuk dibayar. Kalau telur ayam itu penuh dia diberi imbalan dinar.
Markus 5:38-39
5:38 Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring.
5:39 Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!"

Tuhan sendiri juga menampung air mata kita, itu sebabnya Tuhan menyuruh kita berdoa dan meratap. Bukan berarti Tuhan hanya biarkan air mata saudara mengalir begitu saja, air mata kita ditampung oleh Tuhan. Jadi bukan hanya disuruh kita meratap, tetapi air mata kita ditampung, ada kesaksian di situ. Jadi air mata saudara yang ada hubungannya dengan Tuhan Yesus yang tertikam yang berkorban untuk kita, itu tidak sia-sia. Tetapi kalau air mata saudara mengalir hanya karena dompet saudara kosong, itu tidak ditampung oleh Tuhan Yesus.
Mazmur 59:9
56:9 Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu. Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan?

Setiap pribadi, setiap anak Tuhan, setiap hamba Tuhan, kalau dia memandang Yesus yang ditikam dan dia merasakan ada getaran “Yesus kerjakan karena saya, karena pemberontakkan Yesus ditikam” dan pribadi itu datang dengan meratap maka air matanya tidak dibiar, itu ditampung oleh Tuhan. Itu tanda anak Tuhan yang menghargai pengorbanan Tuhan sehinga anak Tuhan yang melihat Tuhan Yesus yang tertikam karena kita tidak akan memiliki roh dendam. Sebab seharusnya Tuhan Yesus yang pantas mendendam kepada kita tetapi Tuhan malah mengerjakan keselamatan untuk kita. Tuhan Yesus sudah tertikam untuk kita, masih diberikan lagi roh pengasihan dan roh permohonan.

Terlalu baik Tuhan Yesus untuk kiita. Kebaikan Tuhan ini kita mau balas dengan apa. Kalau saudara merenungkan pengorbanan Tuhan dan kita diberikan lagi roh pengasihan dan roh permohonan, kebaikan Tuhan ini mau kita balas dengan imbalan apa. Karena kita tidak bisa memberikan imbalan kepada Tuhan, kita hanya bisa meratap dan berterima kasih kepada Tuhan.

Kalau kita meratap berarti ada niat dalam hati kita “Tuhan saya mau berbuat apa? Berikan saya kekuatan” sehingga Tuhan memberikan kekuatan. Di sinilah Tuhan memberikan roh pengasihan dan roh doa. Kalau seseorang berdoa berarti dia sadar dia tidak berdaya dan dia perlu bersandar pada satu pribadi yang kuat itulah Tuhan Yesus. Saya malu di hadapan Tuhan kalau saya tidak bisa berbuat sesuatu yang bisa disebutkan surprise atau yang mengejutkan.

Coba saudara perhatikan bagaimana kalau Anak Sulung dan Anak Tunggal itu berdoa.
Ibrani 5:7
5:7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.

Pergumulan Tuhan sepertinya dikaitkan agar Dia dilepaskan dari maut. Bukan berarti Tuhan Yesus akan ditelan oleh maut tetapi ini adalah contoh bagi kita. Kita ini yang mudah ditelan oleh maut, mudah diseret oleh dosa. Itu sebabkan Tuhan Yesus memberikan contoh untuk kita berdoa dan menaikan permohonan dalam keluh kesah dan ratap tangis. Kalau kita melihat teladan ini kemudian kita difasilitasi oleh Tuhan dengan diberikan roh pengasihan dan roh doa supaya maksudnya supaya kita seperti yang dikatakan dalam Zakharia pasal 12 tadi.
Zakharia 12:12
12:12 Negeri itu akan meratap, setiap kaum keluarga tersendiri; kaum keluarga keturunan Daud tersendiri dan isteri mereka tersendiri; kaum keluarga keturunan Natan tersendiri dan isteri mereka tersendiri;

Berarti kita sudah diselamatkan tetapi setelah itu kita harus mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar.
Filipi 2:12-13
2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
2:13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.

Jangan saudara berpikir pada ayat di atas baru kita mengerjakan keselamatan seolah-olah lepas dengan pekerjaan Kristus di Golgota.

Mazmur 40:1-3
40:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud.
40:2 Aku sangat menanti-nantikan TUHAN; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong.
40:3 Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku,

Diangkat dulu baru disuruh kerjakan. Yang dikerjakan ini adalah rasa terima kasih kita kepada Tuhan karena Tuhan sudah menyelamatkan kita.

Kalau ada orang jatuh di dalam sumur, harus lebih dulu kita angkat dan diletakkan di atas batu supaya jangan terperosok lagi. Setelah itu baru orang itu mengerjakan keselamatannya yang lebih lanjut lagi sebagai rasa terima kasihnya. Jadi biarpun saudara berpidato kepada orang yang ada di dalam sumur supaya berbuat baik dan walaupun orang itu berbuat baik di dalam sumur, dia tetap tinggal menunggu mau mati, tidak ada keselamatan.

Ini seperti kisah Yeremia yang ada di sumur. Dia ditolong oleh seorang penjaga gudang. Diulurkan tali dan diletakkan diketiaknya lalu Yeremia ditarik keluar dari sumur.
Yeremia 38:9-13
38:9 "Ya tuanku raja, perbuatan orang-orang ini jahat dalam segala apa yang mereka lakukan terhadap nabi Yeremia, yakni memasukkan dia ke dalam perigi; ia akan mati kelaparan di tempat itu! Sebab tidak ada lagi roti di kota."
38:10 Lalu raja memberi perintah kepada Ebed-Melekh, orang Etiopia itu, katanya: "Bawalah tiga orang dari sini dan angkatlah nabi Yeremia dari perigi itu sebelum ia mati!"
38:11 Ebed-Melekh membawa orang-orang itu dan masuk ke istana raja, ke gudang pakaian di tempat perbendaharaan; dari sana ia mengambil pakaian yang buruk-buruk dan pakaian yang robek-robek, lalu menurunkannya dengan tali kepada Yeremia di perigi itu.
38:12 Berserulah Ebed-Melekh, orang Etiopia itu, kepada Yeremia: "Taruhlah pakaian yang buruk-buruk dan robek-robek itu di bawah ketiakmu sebagai ganjal tali!" Yeremia pun berbuat demikian.
38:13 Kemudian mereka menarik dan mengangkat Yeremia dengan tali dari perigi itu. Demikianlah Yeremia tinggal di pelataran penjagaan itu.

Begitu juga kita, dulu kita ada di dalam lubang lalu kita diangkat oleh Tuhan lewat pengorbananNya di mana Dia tertikam. Sekarang Tuhan memberikan kita roh pengasihan dan roh permohonan, untuk apa? Mengerjakan keselamatan yang sudah kita terima lewat rasa terima kasih kita dalam ibadah pelayaan kita. Rasa terima kasih kita kepada Tuhan akan diukur Tuhan lewat tangisan yang sangat mendalam itulah ratapan karena merasa terima kasihnya kepada Tuhan yang telah menolong dia. Tuhan selalu memberikan tuntutan kepada kita, Tuhan menagih kasih, Tuhan ingin kita melayani Dia segera. Tuhan Yesus sudah mau datang kembali.

Tuhan Yesus adalah teladan, Dia adalah Anak Tunggal, Dia adalah Anak Sulung, Dia berdoa dalam ratap tangis.

Itulah tabiat manusia, di mana-mana sama saja. Ketika ada Paulus mereka giat, tetapi begitu tidak ada Paulus mereka duduk nongkrong. Ketika ada gembala semua terlihat giat, tetapi begitu gembala menghilang dari pandangan mereka tidak bekerja. Dalam melakukan kerja bakti di rumah Tuhan secara fisik kerjakanlah itu untuk Tuhan bukan untuk gembala. Kerjakan itu terkait dengan keselamatan diri saudara. Ketika saudara pada sisi positif ada di Sorga dan melihat orang yang ada di neraka maka saudara akan berkata “andaikata bukan gembala yang mengingatkan terus-menerus maka kita tidak di sini dan pasti ada di neraka”.

Filipi 2:13
2:13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.

Kemauan ini Tuhan yang beri, bagaikan Tuhan berikan roh pengasihan dan roh doa. Keselamatan sudah ditangan, kita harus berkarya demi mendapatkan keselamatan yang sempurna, tersingkir dari aniaya antikristus 3,5 tahun. Tuhan fasilitasi, Tuhan berikan kemauan kepada kita. Ini kasih karunia, ini rahmat, ini roh pengasihan yang diberikan Tuhan kepada kita. Apalagi yang kurang yang Tuhan belum beri?.

Kalau kita ada kemauan, ada kerinduan yang mendalam untuk meraih kesempurnaan, itu berarti Tuhan ada bekerja dalam diri kita. Raba dalam diri saudara masing-masing apakah masih ada kemauan itu dalam hati saudara. Kalau kemauan itu volumenya makin menurun, awas! Itu berarti Tuhan pelan-pelan makin menjauh.
Hosea 5:15
5:15 Aku akan pergi pulang ke tempat-Ku, sampai mereka mengaku bersalah dan mencari wajah-Ku. Dalam kesesakannya mereka akan merindukan Aku:

Jangan bersusah-susah mencari wajah Tuhan karena Dia ada dengan rela memberikan kita kemauan. Jangan tunggu Tuhan menyembunyikan wajahNya. Dalam sengsara antikristus 3,5 tahun walaupun sesak dan merindukan Tuhan namun tidak mungkin bertemu Tuhan lagi (telat).

Filipi 2:14
2:14 Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,

Yang bisa menggangu kita adalah roh bersungut-sungut dan berbantah-bantah. Supaya kita tidak bersungut dan berbantah-bantah maka dengarkan saja komando dari Firman penggembalaan. Kalau kita belajar dengar-dengaran pada Firman penggembalaan, tidak mungkin ada persungutan dan tidak bakal ada perbantahan.

Filipi 2:16
2:16 sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.

Firman kehidupan itu yang mendorong kita untuk meratap seperti meratapi Anak sulung dan
Anak tunggal. Alangkah indahnya ketika hari Kristus Yesus datang kita bermegah. Di sisi lain, di hari Kristus Yesus ada orang yang tidak bermegah bahkan bersembunyi karena ketakutan. Mari kita mengkondisikan diri, ketika hari Kristus datang, kita bermegah di dalam Dia dan bukannya ketakutan.

Tuhan menyatakan niat suciNya yang mendalam.
Zakharia 1:2,5-6,14
1:2 "Sangat murka TUHAN atas nenek moyangmu.
1:5 Nenek moyangmu, di mana mereka? Dan para nabi, apakah mereka hidup untuk selama-lamanya?
1:6 Tetapi segala firman dan ketetapan-Ku yang telah Kuperintahkan kepada hamba-hamba-Ku, para nabi, bukankah itu telah sampai kepada nenek moyangmu? Maka bertobatlah mereka serta berkata: Sebagaimana TUHAN semesta alam bermaksud mengambil tindakan terhadap kita sesuai dengan tingkah laku kita dan perbuatan kita, demikianlah Ia mengambil tindakan terhadap kita!"
1:14 Berkatalah kepadaku malaikat yang berbicara dengan aku itu: Serukanlah ini: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Sangat besar usaha-Ku untuk Yerusalem dan Sion,

Jangan saudara empang usaha Tuhan ini. Itu sebabnya Tuhan berikan roh pengasihan dan roh permohonan karena besar usaha Tuhan untuk kita. Kalau kita pikirkan siapakah diri kita ini sampai sangat besar usaha Tuhan untuk kita. Inilah yang sedang Tuhan lakukan. Itu sebabnya saya katakan, kita mau berikan imbalan apa kepada Tuhan. Bisakah kita berkata “apakah yang harus saya balas untukMu”.

Semua konsep ini, semua prakarsa ini, semua gagasan ini berangkat dari satu pribadi yang kita sebut Mempelai Laki-laki Sorga. Jadi semua upaya ini berangkat dari kerinduan hati seorang lelaki yaitu Tuhan Yesus yang menamakan diri Mempelai Laki-laki Sorga. Mestinya kita menempatkan diri “saya mau ada dalam usahaMu yang besar”. Kalau ini ada berarti kemauan sudah Tuhan berikan kepada saudara. Kalau tidak ada berarti ada di luar rencana Allah. Jangan sampai sementara Tuhan sedang mengisi malah kita tutup hati kita sehingga tidak ada kemauan. Jangan tutup kemauan untuk beribadah, untuk melayani dan untuk berkorban.

Semua gagasan ini, pemikiran ini, kerinduan hati ini berangkat dari satu Pribadi yang menamakan diri Mempelai Laki-laki Sorga. Itu ditujukan kepada gereja untuk mencapai tingkat standar rohani Mempelai Wanita. Misalnya seorang jejaka simpati kepada seorang gadis dan memberikan sesuatu pada gadis itu tetapi gadis itu tidak menyambut, itu berarti pria itu bertepuk sebelah tangan. Tuhan Yesus kekasih kita memberikan fasilitas kepada kita, memberikan kasih karunia kepada kita, bagaimana kalau tidak kita sambut? Itu berarti membiarkan Tuhan Yesus bertepuk sebelah tangan. Kita ini tunangannya Tuhan Yesus, tega-teganya kalau saudara tidak sambut uluran tanganNya. Keterlaluan kita kalau kita tidak menyambut uluran tangan Tuhan! Kasih Tuhan begitu luar biasa kepada kita.

Kita akan melihat orang yang mendapat kasih karunia yang luar biasa yaitu Yusuf.
Kisah Para Rasul 7:9-10
7:9 Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia,
7:10 dan melepaskannya dari segala penindasan serta menganugerahkan kepadanya kasih karunia dan hikmat, ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir. Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh istananya.

Namun Yusuf tidak menerima kasih karunia secara instan. 13 tahun Yusuf ada di dalam penderitaan. Bahkan ketika kakak-kakaknya menjualnya pada khafilah Ismael, lehernya dirantai degan besi dan diseret dengan unta menunju ke Mesir. Memang saat itu dia berseru-seru memohon belas kasihan kepada saudara-saudaranya supaya jangan diperlakukan seperti itu tetapi tidak dipedulikan saudara-saudaranya.
Mazmur 105:16-20
105:16 Ketika Ia mendatangkan kelaparan ke atas negeri itu, dan menghancurkan seluruh persediaan makanan,
105:17 diutus-Nyalah seorang mendahului mereka: Yusuf, yang dijual menjadi budak.
105:18 Mereka mengimpit kakinya dengan belenggu, lehernya masuk ke dalam besi,
105:19 sampai saat firman-Nya sudah genap, dan janji TUHAN membenarkannya.
105:20 Raja menyuruh melepaskannya, penguasa bangsa-bangsa membebaskannya.

Kejadian 42:21-23
42:21 Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Betul-betullah kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita itu: bukankah kita melihat bagaimana sesak hatinya, ketika ia memohon belas kasihan kepada kita, tetapi kita tidak mendengarkan permohonannya. Itulah sebabnya kesesakan ini menimpa kita."
42:22 Lalu Ruben menjawab mereka: "Bukankah dahulu kukatakan kepadamu: Janganlah kamu berbuat dosa terhadap anak itu! Tetapi kamu tidak mendengarkan perkataanku. Sekarang darahnya dituntut dari pada kita."
42:23 Tetapi mereka tidak tahu, bahwa Yusuf mengerti perkataan mereka, sebab mereka memakai seorang juru bahasa.

Yusuf tidak tahu bahwa kelak dia akan diangkat. Tetapi kesabarannya menjalani penderitaan itu yang harus diacungkan jempol.

13 tahun bukan waktu yang singkat untuk dia menderita. Umur 17 tahun dia dijual saudara-saudaranya. Umur 30 tahun dia menghadap Firaun. Berarti 13 tahun menderita. Kasih karunia Tuhan ada padanya tetapi kenapa dia masuk dalam derita sengsara seperti itu. Kita bisa berkata “Tuhan memberikan saya kasih karunia, Tuhan memberikan saya fasilitas, ada kemauan untuk melakukan ini dan itu. Kenapa saya harus masuk dalam derita sengsara?” Hal seperti ini bisa muncul dari pikiran kita.

Setelah 13 tahun dalam derita sengsara dia ada dalam penjara dan dilepaskan diangkat menjadi orang nomor dua di Mesir. 7 tahun ada masa kelimpahan dan 2 tahun masa kelaparan sudah berjalan baru saudara-saudaranya datang. Berarti sudah 22 tahun mereka terpisah. Saudaranya yang dulu menjual dia, saudaranya yang dulu membenci dia, sekarang mencari dia walaupun mereka belum paham.

Awal penderitaan Yusuf bukan dipenjara tetapi ketika dia dijual oleh saudara-saudaranya kepada kafilah Ismael. Jangan saudara kaget kalau dijual oleh saudaramu berarti saudara akan menerima kasih karunia.

Ketika Yusuf mendengar pembicaraan saudara-saudaranya bahwa betul-betul ada penyesalan yang mendalam, maka Yusuf tidak tahan lagi, dia memperkenalkan dirinya. Apa yang dilakukan Yusuf sebelum dia memperkenalkan dirinya? Yusuf meratap dengan meraung-raung.
Kejadian 45:1-3
45:1 Ketika itu Yusuf tidak dapat menahan hatinya lagi di depan semua orang yang berdiri di dekatnya, lalu berserulah ia: "Suruhlah keluar semua orang dari sini." Maka tidak ada seorang pun yang tinggal di situ bersama-sama Yusuf, ketika ia memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya.
45:2 Setelah itu menangislah ia keras-keras, sehingga kedengaran kepada orang Mesir dan kepada seisi istana Firaun.
45:3 Dan Yusuf berkata kepada saudara-saudaranya: "Akulah Yusuf! Masih hidupkah bapa?" Tetapi saudara-saudaranya tidak dapat menjawabnya, sebab mereka takut dan gemetar menghadapi dia.

Siapa Yusuf? Dia pemilik hak sulung. Dia bukan anak sulung tetapi pemilik hak sulung. Dia bukan anak tunggal tetapi seperti pemilik hak anak tunggal. Yusuf memelihara kehidupan bagaikan Anak Tunggal. Yusuf memiliki kesulungan bagaikan Anak Sulung.
Ratapan Yusuf ini mengejutkan saudara-saudaranya. Setelah itu dia menyatakan siapa dirinya dan saudaranya bingung. Selanjutnya dia tidak mempersalahkan saudara-saudaranya, dia tidak membangkit-bangkitkan perbuatan saudaranya. Yusuf malah mengangkat itu adalah kehendak Tuhan kepadanya. Jadi penderitaannya adalah kehendak Tuhan, perbuatan saudara-saudaranya kepadanya juga kehendak Tuhan kepadanya. Jadi kalau kita memahami apapun yang terjadi pada diri kita dan kita mengatakan itu kehendak Tuhan, maka itu adalah kasih karunia Tuhan bagi saudara.

Yang terjadi ketika itu adalah sukacita yang tidak terkatakan walaupun untuk seketika waktu mereka bingung.
Kejadian 45:4-5
45:4 Lalu kata Yusuf kepada saudara-saudaranya itu: "Marilah dekat-dekat." Maka mendekatlah mereka. Katanya lagi: "Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu jual ke Mesir.
45:5 Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu.

Yusuf memberikan hiburan kepada orang yang mempecundanginya. Inilah orang yang mendapat kasih karunia! Jangan kaget kalau dalam profesi apapun saudara kemudian ada orang menjual saudara. Sedangkan hamba Tuhan saja ada yang menjual sesamanya. Itu ciri saudara mendapat kasih karunia, saudara tidak akan disenangi. Mungkin waktunya agak lama, mungkin ada yang dengan cepat selesai.
Yakobus 1:2-4
1:2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,
1:3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
1:4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.

Kalau Yusuf mengalami derita sengsara selama 13 tahun. Setelah berusia 30 tahun ditambah masuk dalam 7 tahun kelimpahan, Yusuf sudah ada dalam kemuliaan. Begitu juga ketika masuk dalam 7 tahun kelaparan, Yusuf ada dalam kemuliaan. Apa yang Yusuf lakukan menghadapi semua itu sehingga ada pengakuan dari orang-orang Mesir?
Kejadian 41:38,46
41:38 Lalu berkatalah Firaun kepada para pegawainya: "Mungkinkah kita mendapat orang seperti ini, seorang yang penuh dengan Roh Allah?"
41:46 Yusuf berumur tiga puluh tahun ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir itu. Maka pergilah Yusuf dari depan Firaun, lalu dikelilinginya seluruh tanah Mesir.

Untuk menangani kelaparan di Mesir dan sekaligus menolong saudara-saudaranya, Yusuf bergerak dengan sistem 1/5. Berarti Yusuf bergerak dengan sistem “memandang Tuhan Yesus yang tertikam”.
Kejadian 41:34
41:34 Baiklah juga tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik atas negeri ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima dari hasil tanah Mesir.
Untuk menyatukan Yakub bersama anak-anaknya, dibutuhkan angka 1/5. Yang menyatukan Tubuh Kristus adalah angka 1/5. Angka 1/5 ini adalah angka Tuhan Yesus ditikam. Ada 5 luka Tuhan Yesus dan luka yang terakhir itulah luka penikaman di lambung Tuhan Yesus. 1/5 ini yang menghidupkan orang Mesir, 1/5 ini juga yang memelihara Yakub bersama anak-anaknya, yang terakhir yang menyatukan Tubuh Krisus adalah angka 1/5.

Itu sebabnya Tuhan mengatakan “Aku karuniakan roh pengasihan, Aku karuniakan roh permohonan. Dan mereka akan memandang Dia yang ditikam dan meratap”. Pandangan inilah yang akan membuat kita sama. Kalau si A mempunyai pandangan pada Tuhan Yesus yang ditikam, lalu si B juga mempunyai pandangan pada Tuhan Yesus yang ditikam maka si A dan si B bisa menjadi satu.

Sekarang jangan saudara marah bila saudara diperjualbelikan orang lain. Kalau kita bisa bertahan maka kita tinggal menunggu kemuliaan. Apapun yang kita alami jangan sampai kita kehilangan kemuliaan yang akan datang. Tuhan memberkati dan tetap memberkati kita sampai Dia datang pada kali yang kedua.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar