20160213

Kebaktian Doa, Sabtu 13 Februari 2016 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
                                  
Yohanes 1:11
1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.

Kita dengar bagaimana sikap kepunyaan Tuhan yang justru menolak sipemilik mereka. Dalam perumpamaan Tuhan dalam Injil Matius di mana kebun anggur itu disewakan kepada para pekerja tetapi ketika Tuhan mau mengambil hasilnya mereka malah menolak pewaris yakni putra Allah yang tunggal dan mereka bunuh dan dibuang keluar. Ini sebetulnya singgungan Tuhan terhadap penolakan orang Israel terhadan Yesus pemilik kebun anggur.

Kebun anggur itu menunjuk bangsa Israel dan juga menubuatkan kita gereja Tuhan. Kita sebenarnya adalah kebun anggur Tuhan atau kebun Mempelai. Kalau kita adalah kebun Mempelai Tuhan, jangan sampai ada sikap penolakan.

Kehadiran Kristus di tengah-tengah mereka, mereka pikir merugikan mereka itu sebabnya ada penolakan. Kadang kita tidak sadar, kehadiran Yesus di tengah-tengah kita yaitu kehadiran Firman lewat pelayanan hamba Tuhan malah disambut dengan keberatan hati dan merasa dirugikan. Padahal sebetulnya kehadiran Tuhan di tengah-tengah umatNya adalah sesuatu yang luar biasa.
Mazmur 91:14
91:14 "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.

Kehadiran Tuhan di tengah-tengah umatNya untuk menghadirkan rasa perlindungan sebab di dunia ini tidak ada lagi tempat yang aman kecuali Tuhan ada bersama dengan kita.

Kesakitan, penderitaan, kesulitan dan kesukaran hidup bagaikan neraka-neraka mini, ini warna dalam hidup kita. Seringkali orang berseru “aduh hidupku seperti di neraka” karena merasa apa yang mengungkung dia membuat dia menjadi kehidupan yang tidak bisa terbebas lagi. Tetapi kehadiran Tuhan Yesus itu akan membebaskan kita. Namun umat Israel yang adalah kepunyaan Tuhan malah menolak.

Kita mau memproyeksikan hidup kita apakah kita ini umat kepunyaanNya yang mempunyai sikap seperti Yohanes 1:11. Kalau masih ada hal seperti itu maka kita mohon kepada Tuhan untuk dilepaskan dari roh ini.
Kehadiran Tuhan di tengah-tengah kita sangat kita butuhkan. Kalau saudara membutuhkan Tuhan di tengah-tengah saudara berarti saudara mengakui bahwa saudara adalah milikNya. Kalau kita adalah milik Tuhan maka kita sangat mendambakan kehadiran Tuhan di tengah-tengah kita baik dalam usaha pekerjaan terlebih dalam ibadah pelayanan kita. Itu adalah kasih karunia.

Apa ciri bahwa Dia ada di antara kita.
Wahyu 1:4
1:4 Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya,

Dari Dia yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang. Itu berarti waktu lampau, sekarang dan yang akan datang. Dikatakan “Dia ada”. Untuk apa dia hadir di tengah-tengah umatNya? Tentu kehadiranNya ada maksud. Tidak mungkin Dia datang pada milikNya tanpa maksud. Kalau saudara datang di kebun saudara yang jelas itu milik anda tentu ada maksudnya. Kalau sekarang ini kita menolak yang ada yaitu Firman Pengajaran maka kedatanganNya yang kedua (yang akan datang) kita ada di luar. Padahal Tuhan bermaksud indah untuk kita, bagaimana tanggapan kita?

Wahyu 1:8
1:8 "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."

Di sini Tuhan menyatakan kemahakuasaanNya. Jadi kehadiran Tuhan sekarang dan yang akan datang, Dia menunjukkan kemahakuasaanNya. Apa motivasi kedatangan Tuhan yang sekarang?
Wahyu 1:10
1:10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,

Pada hari Tuhan, Dia datang dan ada sesuatu yang dia inginkan. Dia tidak hanya datang berdarmawisata melihat umat Tuhan tetapi ada tujuanNya. Dia ingin membersihkan tujuh sidangNya yang ada di Asia Kecil. Ini bagaikan 7 gadis (7 perempuan yang mendambakan Yesus).
Yesaya 4:1
4:1 Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki, serta berkata: "Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah aib yang ada pada kami!"

Tujuan perempuan itu merindukan untuk dibebaskan dari aib dan yang bisa membebaskan hanya nama Yesus. Itu sebabnya kehadiranNya di tengah-tengah sidang jemaat itu untuk membersihkan kita dari segala aib. Kita mengatakan tidak menolak Tuhan tetapi ketika Dia mengerjakan penyucian kita seringkali mengkal muka, tidak setuju, di sinilah nampak bahwa kita menolak.

Jadi yang dikatakan dalam Yohanes 1:11 itu bukan hanya saat Tuhan Yesus datang pertama kali tetapi roh penolakan itu jalan terus. Ketika Tuhan hadir di tengah-tengah umat yang memang adalah milikNya dan Dia bermaksud untuk membersihkan dan terjadi penolakan berarti kedatangan Tuhan pada kali yang kedua tidak ada hubungannya dengan pribadi yang menolak pembersihan itu. Ini jangan terjadi pada diri kita. Olehnya kalau Firman Allah datang setajam apapun tidak usah diterima dengan muka murung apalagi mengekspresikan perasaan marah, merugikan diri sendiri.

Dengan apa Dia ada sekarang? Dengan Firman pengajaran.
Efesus 5:25-26
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

Sekarang Tuhan memandikan kita dengan air Firman Allah. Di sinilah banyak terjadi penolakan. Bagaimana siap menyambut kedatangan Tuhan pada kali yang kedua kalau terjadi penolakan terhadap pembersihan yang dikerjakan oleh Firman Pengajaran.

Dalam Yesaya 4:1 ada 7 perempuan yang minta disucikan dan dijawab pada Yesaya 4:2 untuk menyucikan Yerusalem dan Sion. Itu tujuan Tuhan datang kepada milikNya. Kalau saya dan saudara adalah milikNya maka kita akan dilawati dengan Firman pengajaran untuk memberihkan dan menyucikan kita sehingga kita tampil tanpa cacat cela dan kerut.
Efesus 5:27
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Jemaat yang tidak menolak penyucian dalam Efesus 5:26, itulah orang-orang yang akan dijemput oleh Tuhan.

Kita datang beribadah bukan hanya sekedar duduk-duduk saja bertemu satu dengan yang lain tetapi untuk disucikan (dimandikan oleh air Firman Allah).

Wahyu 1:4 itu kasih karunia, Wahyu 1:8 Tuhan mengedepankan kemahakuasaanNya. Praktek kemahakuasaanNya itu ada pada Wahyu 1:10-22.

Wahyu 1:11
1:11 katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia."
7 sidang jemaat ini bagaikan 7 perempuan. Dalam Yesaya pasal 4, 7 perempuan itu merindu untuk dibersihkan. Dalam Wahyu pasal 2 sampai 3, yang berminat untuk menyucikan adalah Tuhan. Jadi sudah klop, di satu sisi gereja mau dibebaskan dari aib, di sisi lain dari pihak Tuhan Yesus, Dia berminat untuk menyucikan. Itu berarti tidak ada penolakan. Dia hadir disambut, Dia hadir diterima. Kalau penolakan yang nyata: Dia hadir kita cuek, Dia hadir kita diam saja, Dia hadir kita tidak peduli, Dia hadir kita tolak, Dia hadir tetapi kita tidak mau layani, sama dengan mengundang murka Allah.

Kalau sekarang kita mengaku Dia ada di antara kita dalam bentuk Firman pengajaran sebagai tanda keseriusanNya untuk membersihkan kita, maka buktikan saudara serius dengan menerima pekerjaan penyucian. Yang menerima Firman Tuhan untuk menyucikan ini, saat kedatangan Tuhan pada kali yang kedua akan jadi satu dengan Tuhan. Yang sekarang ada malah ketika Firman penyucian disampaikan ada orang yang marah. Nasib orang yang marah terhadap Firman pasti binasa, dia tidak mengalami proses penyucian.

Yang sekarang ini ada adalah Firman pengajaran yang menyucikan kita, berarti Tuhan ada niat untuk menyucikan dan kita juga harus ada niat untuk disucikan berarti klop.

Ayo jangan kita sembunyi segala aib, itu semua harus kita buka di hadapanNya.
Yesaya 4:1
4:1 Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki, serta berkata: "Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah aib yang ada pada kami!"

Kapan nama Yesus diletakkan pada wanita (gereja)? Ketika wanita (gereja) menikah dengan Laki-laki (Yesus). Dalam kitab Wahyu ketika Tuhan memberserihkan sidang jemaat, mereka diberikan nama baru yang hanya mereka yang tahu. Jadi nama baru yang lengket pada kita itu adalah rahasia dan hanya Mempelai Wanita yang tahu nama itu.

7 wanita ini tidak ada sedikitpun niat untuk menolak, bahkan dari dalam dirinya ada niat yang bagaikan arus yang keluar dari dalam hatinya untuk disucikan supaya nama Tuhan diletakkan atasnya.

Seringkal yang menjadi sasaran amarah adalah pemberita Firman. Tetapi untuk dia ada di tangan kanan Tuhan, kalau ada yang coba menyentuhnya maka orang itu berhadapan dengan Tuhan.
Wahyu 1:19-10
1:19 Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini.
1:20 Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."
Asalkan hamba Tuhan itu serius melayani Tuhan maka dia ada di tangan Tuhan, yakni hamba Tuhan itu bagaikan awan yang mengandung air. Bukan awan yang kosong yang mudah ditiup angin ke sana kemari, artinya ditiup angin pengajaran palsu dia terbang kemudian ditiup pengajaran palsu yang lain lagi dia bergerak lagi, ini hamba Tuhan yang tidak bisa dipakai. Hamba Tuhan yang bagaikan awan yang ada air tidak akan mudah goyah, dia tetap ada di sana untuk menurunkan air hujan Firman pengajaran kepada sidang jemaat.

Sesudah kemahakuasaanNya Dia perlihatkan, kemudian terjadi penyucian pada pasal dua dan tiga terhadap tujuh sidang jemaat yang bagaikan tujuh orang gadis itu, maka pada pasal empat inilah yang terjadi:
Wahyu 4:8
4:8 Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

Tiga disebutkan kata kudus: kudus, kudus, kudus. Kudus pertama adalah untuk Bapa, kudus yang kedua untuk Anak Allah, kudus ketiga untuk Roh Kudus. Pribadi Tritunggal Allah adalah kudus. Setelah terjadi pembersihan maka Tuhan tampil memperlihatkan kekudusanNya yang telah berhasil menyucikan gerejaNya.

Mazmur 111:9
111:9 Dikirim-Nya kebebasan kepada umat-Nya, diperintahkan-Nya supaya perjanjian-Nya itu untuk selama-lamanya; nama-Nya kudus dan dahsyat.

Kata kudus yang dipakai di sini dalam terjemahan aslinya adalah higiest atau higietso. Artinya dahsyat dalam penyucian. Nama yang kudus ini dahsyat dalam hal menyucikan. Hanya Nama ini yang didambakan oleh tujuh gadis tadi karena nama ini dahsyat dalam penyucian.

Kalau hal-hal di atas kita terima maka yang ini tidak akan kena pada kita.
Wahyu 16:5
16:5 Dan aku mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu berkata: "Adil Engkau, Engkau yang ada dan yang sudah ada, Engkau yang kudus, yang telah menjatuhkan hukuman ini.

Penghukuman ini tidak ada hubungannya dengan yang akan datang, juga tidak dihubungkan lagi dengan penampilan Mempelai sebab sudah selesai penyucian untuk Mempelai. Yang tertinggal itu sekarang dihukum dan ini harus kita hindari, jangan kita mengarah ke sana.

Penghukuman ini dikaitkan dengan air. Firaun dan tentaranya ditenggelamkan di dalam air. Sampai Tuhan berkata “hai sungai kenapa engkau lari”. Itu karena kekuasaan Allah begitu luar biasa.

Kita tidak boleh bermain-main dengan roh Firaun. Roh Firaun ini suka ribut, suka membiarkan kesempatan berlalu, selalu menjadi penghambat dirinya dan menghambat orang lain.
Yeremia 46:17
46:17 Sebutlah nama Firaun, raja Mesir: Tukang ribut yang membiarkan kesempatan berlalu!

Mazmur 114:3,5
114:3 Laut melihatnya, lalu melarikan diri, sungai Yordan berbalik ke hulu.
114:5 Ada apa, hai laut, sehingga engkau melarikan diri, hai sungai Yordan, sehingga engkau berbalik ke hulu,

Ada dua hal di sini, di satu pihak untuk menyelamatkan umatNya dan dipihak lain untuk menghukum musuhNya. Penyelamatan ini ditawari duluan, bukan hukuman. Kalau menyambut penyelamatan berarti:
Ø  Menyambut Dia yang sudah ada di mana Dia disalib di Golgota
Ø  Menyambut Dia yang ada sekarang itulah Firman pengajaran
Ø  Menyambut Dia yang akan datang itulah kedatanganNya sebagai Mempelai Laki-laki Sorga.

Jangan Tuhan datang dan kita ada pada pihak yang dihukum. Apalah arti kita beribadah dan mendengar kabar yang besar ini tetapi kemudian mendapati diri dihukum oleh Tuhan.

Angka 7 adalah angka kesempurnaan dan angka akhir zaman. Kita sekarang ada di ujung zaman akhir, jangan kita lewatkan kesempatan untuk disempurnakan menjadi Mempelai dan masuk dalam perhentian yaitu kerajaan 1000 tahun damai.

Jangan kita main-main dengan dosa. Tuhan tidak hanya menggertak kalau mengatakan akan menghukum, hukuman Tuhan tidak bisa ditawar-tawar. Hukuman Tuhan tidak main-main, lihat saja bagaimana kalau Tuhan menghukum bangsa Israel. Bangsa Israel ulang berulang dihukum oleh Tuhan. Hukuman yang akan datang ini jauh lebih berat dari hukuman yang dialami oleh bangsa Israel di masa-masa yang lalu.

Di depan kita telah Tuhan perlihatkan kehancuran-kehancuran dan juga rencana Tuhan yang luar biasa, jangan kita cuek! Jangan kita ikuti keinginan daging kita! Sekarang ini angka tujuh ini akan segera digenapkan. Oleh sebab itu jadilah anak Tuhan yang bijak, yang mau disucikan oleh Tuhan.

Mari kita perhatikan apa yang sedang Tuhan lakukan di penghujung akhir zaman ini. Apa reaksi saudara membuktikan bahwa saudara menerima atau menolak penampilan Tuhan lewat tampilknya Firman pengajaran.

Yohanes 20:19
20:19 Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"

Kita lihat keseriusan Yesus di sini terhadap milikNya. Dia tahu mereka penuh dengan ketakutan sehingga pintu-pintu dikunci.
Yohanes 20:20
20:20 Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.

Diperlihatkan tangan, itulah contoh pelayanan. Diperlihatkan lambung berarti itu contoh kasih Tuhan yang luar biasa kepada kita. Sekarang mari kita lihat apakah kita punya kasih seperti ini.
I Yohanes 4:7-8
4:7 Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
Kasih itu dari Allah, tidak ada kasih dari diri kita. Diperlihatkan sumber kasih itu, Allah adalah kasih.

 I Yohanes 4:9-10
4:9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
Yesus adalah wujud kasih Allah kepada kita. Dia tampil di tengah-tengah milikNya tetapi ditolak oleh bangsa Israel. Sekarang Tuhan tampil tidak dalam bentuk daging lagi tetapi lewat Roh KudusNya dalam bentuk Firman pengajaran, sebenarnya wujud kasih Allah kepada kita. Ketika kita menerima siraman pengajaran Firman biarlah kita memandang itu adalah wujud Yesus Kristus Kasih Tuhan yang ditujukan pada kita. Kalau itu ada pada pandangan kita maka tidak akan terjadi penolakan bahkan kita akan berminat supaya dibersihkan oleh Firman sebab kita tahu Tuhan mengasihi kia bukan untuk menghancurkan kiita.

Ketika alat pengirikan itu berjalan di atas gandum, maka yang punya gandum itu tahu kapan berkata “stop”, dia tidak mengizinkan gandum itu hancur.
Yesaya 28:28
28:28 Apakah orang waktu mengirik memukul gandum sampai hancur? sungguh tidak, orang tidak terus-menerus memukulnya sampai hancur! Dan sekalipun orang menjalankan di atas gandum itu jentera gerobak dengan kudanya, namun orang tidak akan menggilingnya sampai hancur.
Berarti Tuhan punya sistem untuk menyucikan kita, Dia tidak bermaksud untuk menghancurkan saya dan saudara tetapi untuk menampilkan hidup kita agar layak menerima Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar