20160228

Kebaktian Umum, Minggu 28 Februari 2016 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Kita akan memandang Tuhan dalam gerakan di dalam Firman pengajaran dan Firman nubuatan karena dua hal ini dibutuhkan dan itu adalah sistem Sorga untuk membangun gereja Tuhan. Firman nubuatan menunjuk sasaran ke mana kita harus melangkah. Kemudian Firman pengajaran menuntun kita untuk mencapai kegenapan dari Firman nubuatan.

Selekasnya bapak ibu dan kekasih dalam Tuhan menyatakan diri digembalakan maka itu sudah menjadi tanggung jawab saya sebagai gembala untuk memberikan penyahutan kepada Tuhan. Tanggung jawab saya untuk menimang-nimang atau mengunjuk-unjuk saudara di hadapan Tuhan.

Zakharia 14:6-11
14:6 Maka pada waktu itu tidak akan ada lagi udara dingin atau keadaan beku,
14:7 tetapi akan ada satu hari -- hari itu diketahui oleh TUHAN -- dengan tidak ada pergantian siang dan malam, dan malampun menjadi siang.
14:8 Pada waktu itu akan mengalir air kehidupan dari Yerusalem; setengahnya mengalir ke laut timur, dan setengah lagi mengalir ke laut barat; hal itu akan terus berlangsung dalam musim panas dan dalam musim dingin.
14:9 Maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya.
14:10 Seluruh negeri ini akan berubah menjadi seperti Araba-Yordan, dari Geba sampai ke Rimon di sebelah selatan Yerusalem. Tetapi kota itu akan menjulang tinggi dan tetap tinggal di tempatnya, dari pintu gerbang Benyamin sampai ke tempat pintu gerbang yang dahulu, yakni sampai ke pintu gerbang Sudut, dan dari menara Hananeel sampai ke tempat pemerasan anggur raja.
14:11 Orang akan menetap di dalamnya, sebab penumpasan tidak akan ada lagi, dan Yerusalem akan tetap aman.

Apa yang kita baca adalah suatu lukisan atau secuil gambaran tentang keadaan Firdaus atau Eden atau Yerusalem yang baru. Ada maksud Tuhan melukiskan ini kepada kita supaya kita mendengar dan melihat sebab ada Firman yang didengar dan ada Firman yang dilihat. Firman yang didengar adalah yang seperti ini yaitu yang kita dengar diberitakan. Firman yang dilihat itulah penglihatan. Dalam kitab nabi Zakharia ada 8 penglihatan, itulah Firman yang dilihat.

Ini utamanya untuk saya sebagai pemberita agar saya benar-benar memiliki dua hal ini yaitu Firman yang didengar dan Firman yang dilihat agar saya sampaikan kepada sidang jemaat sehingga sidang jemaat benar-benar bisa melihat dan mendengar Firman. Melihat di sini sasarannya agar Firman yang tadinya didengar benar-benar menjadi darah dan daging kita.

Zakharia 14:5
14:5 Maka tertutuplah lembah gunung-gunung-Ku, sebab lembah gunung itu akan menyentuh sisinya; dan kamu akan melarikan diri seperti kamu pernah melarikan diri oleh karena gempa bumi pada zaman Uzia, raja Yehuda. Lalu TUHAN, Allahku, akan datang, dan semua orang kudus bersama-sama Dia.

Dalam kitab nabi Yesaya dikatakan dalam gempa Tuhan hadir.
Yesaya 29:6
29:6 engkau akan melihat kedatangan TUHAN semesta alam dalam guntur, gempa dan suara hebat, dalam puting beliung dan badai dan dalam nyala api yang memakan habis.

Dalam kehadiran Tuhan ini ada dua sisi yang Dia lakukan:
1.      Membawa gereja Tuhan pada suasana damai, kesejukan dan kenyamanan yang sempurna
2.      Dunia mendapatkan hukuman

Ø  Wahyu 8:1-5 Gereja masuk pada persekutuan yang indah dengan Tuhan Mempelai Laki-laki Sorga tetapi dunia dihukum.
Ø  Wahyu pasal 11 Dunia mengalami penghukuman tetapi gereja Tuhan disingkirkan
Ø  Wahyu pasal 16 Dunia mengalami resesi yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata, ini belum di neraka tetapi masih di dunia ini. Tetapi gereja Tuhan mengalami resepsi bersama dengan Tuhan, kita makan makanan yang spesial untuk Tuhan tetapi diberikan untuk kita.
Yesaya 25:
25:6 TUHAN semesta alam akan menyediakan di gunung Sion ini bagi segala bangsa-bangsa suatu perjamuan dengan masakan yang bergemuk, suatu perjamuan dengan anggur yang tua benar, masakan yang bergemuk dan bersumsum, anggur yang tua yang disaring endapannya.

Mengapa Tuhan mempertontonkan indahnya Eden itu padahal dalam Yehezkiel pasal 36 rohani orang Israel sudah seperti padang gurun, tetapi oleh kuasa Firman dan Roh serta kasih Tuhan maka kehidupan yang seperti padang gurun yang gersang ini dirubah oleh Tuhan menikmati taman Eden. Apakah kita tidak mendambakah hal ini? Untuk mencapai ke sana ada jalurnya.

Yehezkiel 36:33-36
36:33 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Pada hari Aku mentahirkan kamu dari segala kesalahanmu, Aku akan membuat kota-kota didiami lagi dan reruntuhan-reruntuhan akan dibangun kembali.
36:34 Tanah yang sudah lama tinggal tandus akan dikerjakan kembali, supaya jangan lagi tetap tandus di hadapan semua orang yang lintas dari padamu.
36:35 Sebaliknya mereka akan berkata: Tanah ini yang sudah lama tinggal tandus menjadi seperti taman Eden dan kota-kota yang sudah runtuh, sunyi sepi dan musnah, sekarang didiami dan menjadi kubu.

Kuasa Tuhan merubah dari kehidupan yang gersang seperti tanah pecah-pecah sebab tidak pernah disiram oleh hujan, namun ketika disiram oleh hujan maka tanah yang pecah-pecah itu menjadi satu kembali. Hati yang sudah pecah baik antara suami isteri atau antara kakak beradik, ketika disirami oleh hujan Firman Tuhan maka menjadi satu kembali. Jangan biarkan ada yang menjadi sekat lagi. Itu bukti bahwa ada hujan yang turun dalam gereja Tuhan. Tidak mustahil masih satu kamar, masih satu atap tetapi hati sudah terpisah, itu berarti orang itu sudah kering kerontang dan gersang. Makanya kita perlu mendengarkan Firman pengajaran (hujan deras).

Sebelum Tuhan melukiskan tentang Firdaus atau Eden ini, maka lebih dahulu Tuhan mempertontonkan tentang gempa yang begitu dahsyat yang dilukiskan sama dengan yang terjadi di zaman raja Uzia. Ini dipertontonkan kepada kita untuk melihat apa sikap orang ketika gempa datang. Mereka melarikan diri dari murka Allah. Jadi dari sekarang ini kita tahu bahwa akan ada murka Allah maka mari kita hindarkan diri, mulai dari memberi diri dibaptis, baptisan selam.

Salah satu pemahaman baptisan air adalah melarikan diri kita dari murka Allah. Gempa itu adalah murka Allah tetapi bagi anak Tuhan yang melarikan dirinya, dia tidak kena murka. Berarti dia didorong oleh Tuhan untuk masuk dalam persekutuan Tubuh dan Kepala. Kepala itulah Tuhan Yesus dan kita adalah Tubuh, itulah kehidupan yang tidak kena murka Tuhan.

Baptisan yang benar adalah yang sesuai Alkitab yaitu baptisan selam. Jangan kita main-main dengan baptisan, baptisan bukanlah suatu hal yang dapat diringankan.
I Petrus 3:21
3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan -- maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah -- oleh kebangkitan Yesus Kristus,

Penghukuman Tuhan dengan air bah itu adalah kiasan baptisan air yang kita lakoni hari-hari terakhir ini. Sekarang bukan lagi kiasan tetapi mengandung makna keselamatan. Baptisan ini adalah langkah awal kita menghindar dari murka Allah. Walaupun berbahasa roh tetapi tanpa baptisan maka itu belum lengkap.

Ketika keluarga Kornelius dilawat oleh Tuhan dengan memanggil Petrus yang ada di Yope untuk datang di Kaisarea padahal di Kaisarea itu juga ada hamba Tuhan yang lain yaitu Filipus. Tetapi Tuhan tidak memanggil Filipus yang sudah sekota dengan dia namun memanggil Petrus. Mengapa Petrus yang dipanggil? Sebab Petrus adalah saksi mata dari 3,5 tahun pelayanan Yesus sampai penyaliban Kristus. Sedangkap Filipus tidak, dia hanya mendengar dari rasul-rasul termasuk Petrus sebab Filipus ini adalah orang yang dipilih oleh Tuhan menjadi pelayan meja dan kemudian dia menjadi penginjil.

Jadi Kornelius luar biasa karena mendapatkan tamu yang beruntun. Tamu pertama adalah Malaikat, tamu kedua adalah rasul Petrus dan tamu yang ketiga adalah Roh Kudus. Kornelius adalah seorang serdadu dan walaupun dia seorang serdadu, tidak ada sikap lain yang dia lakukan selain takut akan Tuhan dan suka bersedekah.

Kornelius mendapatkan tamu yang semakin bermutu. Pertama adalah Malaikat, kemudian tamu yang berikutnya lebih bermutu dari malaikat yaitu Petrus. Tamu yang terakhir yang paling bermutu adalah pribadi Tuhan sendiri di dalam RohNya.

Ketika Roh Kudus turun di tengah-tengah keluarga Kornelius dan kerabat yang ikut di sana maka tidak ada alasan untuk tidak dibaptis. Petrus menanyakan apakah ada kendala untuk mereka dibaptis dan memang tidak ada bahkan mereka harus dibaptis. Baptisan ini tidak boleh diringankan. Banyak kali di dalam gereja Tuhan sangat meringankan soal baptisan.

Kisah Para Rasul 10:46-48
10:46 sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah. Lalu kata Petrus:
10:47 "Bolehkah orang mencegah untuk membaptis orang-orang ini dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?"
10:48 Lalu ia menyuruh mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus. Kemudian mereka meminta Petrus, supaya ia tinggal beberapa hari lagi bersama-sama dengan mereka.

Kisah Para Rasul 10:46-48 (Terjemahan Lama)
10:46 Karena didengarnya mereka itu berkata-kata dengan berbagai-bagai bahasa serta memegahkan Allah. Lalu kata Petrus,
10:47 "Dapatkah seorang menegahkan air itu daripada membaptiskan orang yang sudah menerima Rohulkudus sama seperti kami ini?"
10:48 Maka disuruhnyalah membaptiskan mereka itu dengan nama Yesus Kristus. Kemudian mereka itu pun mintalah Petrus tinggal di situ beberapa hari lamanya.

Mereka harus atau wajib dibaptis. Inilah keluarga Kornelius, asal dari bangsa kafir yang masuk dalam keluarga Allah.

Kenapa Tuhan melukiskan tentang situasi Yerusalem Baru atau suasana Eden, suasana Firdaus kepada kita? Tuhan menawarkan hal ini kepada kita manusia berdosa yang pantas untuk dibinasakan, tetapi Tuhan ingin agar kita diselematkan dan harus ada minat dari kita. Apalah guna Tuhan menawari kalau kita tidak ada minat. Kalau Tuhan menawari ada yang menerima dan ada yang tidak. Yang tidak berminat ini tinggal menunggu tanggal mainnya apa yang akan terjadi padanya yaitu hukuman/ kebinasaan.

Mari kita melihat bagaimana orang yang tertarik.
Yesaya 51:1
51:1 Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang benar, hai kamu yang mencari TUHAN! Pandanglah gunung batu yang dari padanya kamu terpahat, dan kepada lobang penggalian batu yang dari padanya kamu tergali.

1.      Orang yang tertarik itu tidak diam, dia mengejar apa yang benar, dia buru apa yang benar. Mengejar ini berarti berlari sebab waktu akan berakhir, jangan sampai terlambat. Yang mengejar yang benar ini adalah orang yang tertarik, mereka tidak diam, ada gerakan dan aktifitas rohani yang nampak dalam dirinya.

Yang mengejar yang benar ini adalah orang yang berminat, kalau tidak berminat dia akan diam di tempat. Saya berminat karena saya orang berdosa dan Tuhan tawarkan tempat yang luar biasa. Alangkah bodohnya saya kalau Tuhan tawarkan tempat yang luar biasa dan saya tetap bertahan di tempat yang tinggal menunggu binasa. Alangkah tidak bijaknya saudara kalau Tuhan tawarkan tempat yang luar biasa dan begitu mulia, kemudian saudara tidak berminat dan bertahan dengan dunia ini, kalau seperti itu maka saudara bodoh!

Kalau kita kejar kebenaran itu berarti kita tidak mau peduli dengan hal-hal lain di sekitar kita. Apakah itu kebenaran? Itulah Tuhan Yesus. Ketika Tuhan Yesus ada di pengadilan Pilatus, Pilatus bertanya pada Yesus apa kebenaran itu dan Pilatus itu bingung. Tuhan Yesus adalah kebenaran itu.
Yohanes 8:32,36
8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."

2.      Orang yang berminat ini mencari. Mencari di sini berarti butuh ketelitian. Kita mengejar dan mencari kebenaran harus dengan teliti, jangan asal. Jangan kita percaya semua perkataan, belum semua itu kebenaran. Orang yang tidak berpengalaman percaya segala perkataan.
Amsal 14:15
14:15 Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya.

Jangan mengatakan semua sama saja. Kalau mengatakan semua pengajaran sama saja, berarti dalam dirinya ada roh Moab. Orang yang mengatakan semua sama saja akan dimurkai oleh Tuhan. Kita sudah berupaya melarikan diri dari murka Allah tetapi kalau pemahaman kita dikemudian hari tidak bertumbuh sehingga mengatakan “sama saja” akhirnya malah dimurkai oleh Tuhan.

Yesaya 16:12
16:12 Maka sekalipun Moab pergi beribadah dan bersusah payah di atas bukit pengorbanan dan masuk ke tempat kudusnya untuk berdoa, ia tidak akan mencapai apa-apa.

Orang yang mengatakan sama saja, ibadahnya tidak akan berhasil, artinya tidak akan menjadi Mempelai Wanita. Kalau dia masih hidup saat antikrist datang dia akan masuk dalam masa 3,5 tahun aniaya antikristus.

Tetapi orang yang tidak berprinsip seperti Moab dan dia teliti mencari dan dapatkan, maka dia akan disingkirkan oleh Tuhan. Gempa bumi boleh datang, dunia boleh mengalami hukuman, tetapi kehidupan yang mencari Tuhan dengan teliti, dia pasti dilindungi oleh Tuhan.

Dalam doa saya sebagai hamba Tuhan yang dipercaya untuk mengunjuk-unjuk sidang jemaat di hadapan Allah, doa saya adalah “Tuhan, rumah setiap anak-anakMu bungkus dengan darahMu. Ketika mereka naik kendaraan bungkus dengan darahMu. Ketika mereka bekerja bungkus dengan darahMu. Sehingga apapun yang terjadi di dunia ini, umatMu tinggal terlindung oleh kasih Tuhan”. Itu tanggung jawab kami untuk mengunjuk-unjuk jemaat di hadapan Allah. Ini bukan hal yang disepelehkan.

Mencari ini membutuhkan ketelitiaan. Dikatakan “carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui” apakah kita sekarang ini masih ada dalam tanda perkenanan Tuhan.
Yesaya 55:6
55:6 Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!

Waktu sekarang ini adalah waktu perkenanan Tuhan, telitilah waktu sekarang ini. Perhatikan waktu sekarang ini, jangan kita buang waktu. Kita masih diberikan waktu perkenanan Tuhan, kita harus mencari Dia.
Yesaya 45:19
45:19 Tidak pernah Aku berkata dengan sembunyi atau di tempat bumi yang gelap. Tidak pernah Aku menyuruh keturunan Yakub untuk mencari Aku dengan sia-sia! Aku, TUHAN, selalu berkata benar, selalu memberitakan apa yang lurus."

Injil Yohanes dibuka dengan “siapa yang kamu cari” dan dikunci dengan “apa yang engkau cari”. Baik dalam pasal pertama dan pasal keduapuluh, karena mereka mencari maka mereka dipertemukan dengan Tuhan.
Ø  Yohanes 1:38
1:38 Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?"

Untuk mencapai tempat tinggalnya rabi, tempat tinggal guru, kita butuh Firman pengajaran. Rabi atau guru itu tidak lepas dengan Firman pengajaran.

Yohanes 1:39
1:39 Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat.

Di mana tempat tinggal Tuhan Yesus? Ditunjukkan dalam Zakharia adalah Eden. Tuhan pernah berucap “burung ada sarangnya dan serigala ada liangnya tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya”. Berarti tempat tinggal dari Kepala ini adalah di atas tubuh. Jadi kalau kalau kita punya minat mencari tempat tinggal Tuhan Yesus maka bawalah dirimu menjadi Tubuh Kristus yang sempurna. Kalau kita sungguh mencari maka Dia tidak akan membohongi kita.

Ø  Yohanes 20:15
20:15 Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."

Orang yang mencari ini ada kerinduan hati yang mendalam sampai dia menangis karena ingin jumpa dengan Tuhan Yesus.
Yohanes 20:13,16
20:13 Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."
20:16 Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.

Perkataan “Rabuni” ini seperti perkataan dalam Yohanes 1:38.

Bahasa Malaikat dan Tuhan Yesus ketika pertama kali menyapa Maria adalah “ibu”. Itu adalah sapaan umum. Tetapi sapaan Tuhan Yesus yang kedua “Maria” itu adalah sapaan khusus. Kalau Kristen umum tidak mengerti siapa yang ada di depannya, tetapi Kristen khusus paham. Sapaan khusus itu langsung dikaitkan dengan “Rabuni” atau guru, inilah Kristen khusus yang mengejar pengajaran.

3.      Untuk menemukan apa yang kita cari ada suara dan ada jari yang menunjuk.
Yesaya 51:1
51:1 Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang benar, hai kamu yang mencari TUHAN! Pandanglah gunung batu yang dari padanya kamu terpahat, dan kepada lobang penggalian batu yang dari padanya kamu tergali.

Kalau memandang kepada apa yang ditunjuk, kira-kira bagaimana posisi saudara? Tentu pandangan dan kepala saudara, saudara unjukkan ke depan.

Pandanglah dalam bahasa aslinya adalah Noso, artinya:
a)      Mengunjukkan muka ke depan
b)      Memandang sambil membakar. Apa yang kita bakar? Itulah penyembahan kita.

Kita melihat gunung batu yang dari sana kita dipahat, dari sana kita digali. Ternyata kebenaran itu bukan kebenaran asal. Itu digambarkan seperti gunung yang dari sana kita digali dan dipahat. Untuk apa gunung batu dipahat dan batu digali?
I Raja-raja 5:17; 6:7
5:17 Dan raja memerintahkan supaya mereka melinggis batu yang besar, batu yang mahal-mahal untuk membuat dasar rumah itu dari batu pahat.
6:7 Pada waktu rumah itu didirikan, dipakailah batu-batu yang telah disiapkan di penggalian, sehingga tidak kedengaran palu atau kapak atau sesuatu perkakas besi pun selama pembangunan rumah itu.

Siapa batu itu?
I Korintus 10:4
10:4 dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.

Kebenaran itu tidak datang dengan asal atau nyaman tetapi dengan penderitaan. Batu itu adalah Kristus. Dia adalah gunung batu tempat kita digali dan dipahat, untuk apa? Batu itu dipakai untuk bangunan rumah Tuhan. Jadi ada pribadi yang menderita untuk kita. Kita memandang itu agar mata kita selalu terpanah bahwa kita ada supaya dibangun menjadi rumah Allah berarti menjadi tubuh Kristus/ menjadi Mempelai WanitaNya.

Dalam nyanyian Musa dikatakan “jangan kamu lupakan itu”. Seringkali kita melupakan dari mana asal kita. Kita tidak memberi diri kita bahwa kita ini sebenarnya mau dibangun oleh Tuhan untuk menjadi TubuhNya, menjadi Mempelai WanitaNya dan kita malah bertahan dengan dunia ini yang menunggu hancur. Mengapa seperti itu? Karena banyak kali kita melupakan batu itu!
Ulangan 32:18
32:18 Gunung batu yang memperanakkan engkau, telah kaulalaikan, dan telah kaulupakan Allah yang melahirkan engkau.

Jangan kita abaikan Dia. Dia menderita bagaikan dipahat. DeritaNya mulai di taman Getsemani lalu di pengadilan Kayafas, Pilatus dan Herodes, Dia menderita sampai di kayu salib supaya kita ini bisa hidup. Acap kali kita lupa, kita lalaikan, kita abaikan Tuhan Yesus gunung batu yang kena linggis, yang kena pahat.  Kita pandang itu sambil membakar dupa, artinya kita pandang sambil menyembah Tuhan.

Jangan kita tidak tahu berterima kasih kepada Tuhan. Bagi yang kurang berterima kasih atau tidak tahu berterima kasih kepada Tuhan, mungkin ini kesempatan terakhir bagimu. Ini tawaran Tuhan untuk kita memandang Dia, kenapa kita lalaikan/ lupakan!
Memang beresiko tinggi bagi yang mencari ini.
Yesaya 51:7
51:7 Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengetahui apa yang benar, hai bangsa yang menyimpan pengajaran-Ku dalam hatimu! Janganlah takut jika diaibkan oleh manusia dan janganlah terkejut jika dinista oleh mereka.

Ini yang banyak kali orang tidak tahan, ketika dia mencari pengajaran maka orang akan mengolok-olok, inilah resikonya. Tuhan perlihatkan kalau kita mengejar dan mencari yang benar inilah resiko yang kita peroleh, maksudnya supaya jangan kita kaget, terkejut dan nyali kita ciut ketika berhadapan dengan keadaan seperti itu.

I Raja-raja 5:17; 6:7
5:17 Dan raja memerintahkan supaya mereka melinggis batu yang besar, batu yang mahal-mahal untuk membuat dasar rumah itu dari batu pahat.
6:7 Pada waktu rumah itu didirikan, dipakailah batu-batu yang telah disiapkan di penggalian, sehingga tidak kedengaran palu atau kapak atau sesuatu perkakas besi pun selama pembangunan rumah itu.

Kita berasal dari batu yang mahal, berarti kita ini juga mahal. Ketika rumah itu didirikan tidak ada lagi benturan, tidak terdengar suara lagi karena semua sudah pas. Itulah proses yang terakhir. Kalau sekarang kita masih seringkali mendengar ada bunyi benturan itu berarti masih ada dalam proses. Tetapi jangan sampai kita terus berbenturan sebab kalau seperti itu nantinya bisa terlambat, Kita tidak ada dilokasi pembangunan.

Itu sebabnya Firman Tuhan selalu datang kepada kita. Inilah proses sementara kita dibentuk/ sementara dipahat.
Yeremia 23:29
23:29 Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?

Setelah memandang batu yang dipahat tadi, arah pandangan kita kepada teladan nikah.
Yesaya 51:2
51:2 Pandanglah Abraham, bapa leluhurmu, dan Sara yang melahirkan kamu; ketika Abraham seorang diri, Aku memanggil dia, lalu Aku memberkati dan memperbanyak dia.

Jadi batu yang dipahat tadi diarahkan kepada nikah dan teladan nikah di sini adalah Abraham dan Sara. Dari benih Abraham dalam kandungan Sara lahirlah Ishak. Dari benih Abraham dalam kandungan Hagar lahirlah Ismael. Kedua orang ini menjadi satu ketika Abraham dimakamkan.

Benih dari Ishak dibentuk dalam kandungan Ribka sehingga lahir dua pribadi yaitu Esau dan Yakub, sama-sama dari satu benih dan dalam satu kandungan. Kalau Ishak dan Ismael boleh dikatakan wajar kalau berbeda karakternya karena dari satu benih namun yang mengasuh berbeda. Namun Esau dan Yakub sudah satu benih, dibentuk dalam kandungan yang satu tetapi bisa berbeda. Mengapa? Sebab Esau tidak memberi diri digembalakan dan Yakub mau digembalakan.
Kejadian 25:27
25:27 Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.

Bagi yang tidak mau digembalakan, keadaan itu demikian terus maka satu saat sekalipun dia membangun akan Tuhan rombak. Tuhan mengatakan “Aku mengasihi Yakub tetapi membenci Esau”. Jadi kehidupan yang tidak mau digembalakan mengundang kebencian Tuhan dalam dirinya.
Maleakhi 1:4
1:4 Apabila Edom berkata: "Kami telah hancur, tetapi kami akan membangun kembali reruntuhan itu," maka beginilah firman TUHAN semesta alam: "Mereka boleh membangun, tetapi Aku akan merobohkannya; dan orang akan menyebutkannya daerah kefasikan dan bangsa yang kepadanya TUHAN murka sampai selama-lamanya."

Roma 9:13
9:13 seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."

Jangan jauh dari penggembalaan, bila tidak memberi diri dalam penggembalaan itu akan mengundang kebencian Tuhan. Walaupun Esau masih satu atap dengan Yakub, masih sama-sama berjumpa dengan Ishak dan Ribka tetapi yang satu mau digembalakan dan yang satu tidak mau digembalakan. Yang digembalakan dikasihi oleh Tuhan, yang tidak mau digembalakan dibenci oleh Tuhan.

Yesaya 51:3
51:3 Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita, nyanyian syukur dan lagu yang nyaring.

Inilah yang ada dalam Zakharia 14:6-11. Apakah kita tidak rindu dan berharap ke sana? Biarlah kita rindu ke sana. Bila saudara merindu, berilah dirimu untuk digembalakan.

Yesaya 51:4-5
51:4 Perhatikanlah suara-Ku, hai bangsa-bangsa, dan pasanglah telinga kepada-Ku, hai suku-suku bangsa! Sebab pengajaran akan keluar dari pada-Ku dan hukum-Ku sebagai terang untuk bangsa-bangsa.
51:5 Dalam sekejap mata keselamatan yang dari pada-Ku akan dekat, kelepasan yang Kuberikan akan tiba, dan dengan tangan kekuasaan-Ku Aku akan memerintah bangsa-bangsa; kepada-Kulah pulau-pulau menanti-nanti, perbuatan tangan-Ku mereka harapkan.

Kalau mendengar dan memperhatikan suara Tuhan maka itu tanda Tuhan segera akan datang. Sampai dikatakan “pulau-pulau menanti-nanti”, apakah masih kurang manusia yang bisa memperhatikan, apakah tidak ada manusia yang bisa mendengar sampai pulau-pulau juga menanti-nanti. Tuhan mengingatkan kepada kita bahwa itu adalah benda mati, mestinya kita yang lebih peduli. Itu sebenarnya singgungan Tuhan terhadap kita, kita yang punya telinga seharusnya menanti-nantikan Tuhan.

Yesaya 40:30-31
40:30 Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Rajawali yang terbang ini tidak takut dengan angin badai, dia bahkan senang bermain-main dalam angin badai yang kencang. Seperti itulah orang yang menanti-nantikan Tuhan karena dia mau berada di Eden. Dia tahu derita sengasara yang melahirkannya yaitu gunung batu itulah Tuhan Yesus. Tidak ada kamus dalam hati dan pikirannya untuk melupakan Tuhan Yesus. Jangan terjadi pada diri saudara melupakan Tuhan Yesus.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
Telp: (0458) 21415
HP: 085241270477
Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar