20160224

Kebaktian PA Imamat, Rabu 24 Februari 2016 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 15:19-21,28-31
15:19 Apabila seorang perempuan mengeluarkan lelehan, dan lelehannya itu adalah darah dari auratnya, ia harus tujuh hari lamanya dalam cemar kainnya, dan setiap orang yang kena kepadanya, menjadi najis sampai matahari terbenam.
15:20 Segala sesuatu yang ditidurinya selama ia cemar kain menjadi najis. Dan segala sesuatu yang didudukinya menjadi najis juga.
15:21 Setiap orang yang kena kepada tempat tidur perempuan itu haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
15:28 Tetapi jikalau perempuan itu sudah tahir dari lelehannya, ia harus menghitung tujuh hari lagi, sesudah itu barulah ia menjadi tahir.
15:29 Pada hari yang kedelapan ia harus mengambil dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati dan membawanya kepada imam ke pintu Kemah Pertemuan.
15:30 Imam harus mempersembahkan yang seekor sebagai korban penghapus dosa dan yang seekor lagi sebagai korban bakaran. Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu di hadapan TUHAN, karena lelehannya yang najis itu.
15:31 Begitulah kamu harus menghindarkan orang Israel dari kenajisannya, supaya mereka jangan mati di dalam kenajisannya, bila mereka menajiskan Kemah Suci-Ku yang ada di tengah-tengah mereka itu."

Kita telah mendengar tentang kaum laki-laki yang ada lelehan. Pada bacaan kita ini yang ada lelehan adalah kaum perempuan. Dapat dikatakan laki-laki itu suami dan perempuan itu isteri. Peraturannya sama saja, baik laki-laki yang ada lelehan dan perempuan yang ada lelehan sama persyaratannya, tidak beda. Baik untuk laki-laki maupun perempuan, dikaitkan dengan pelayanan imam. Untuk laki-laki tiga kali disebutkan imam dan untuk perempuan juga tiga kali disebutkan imam. Jadi baik dia pria ataupun wanita, diperlakukan Tuhan sama.

Laki-laki tidak boleh merasa dirinya kuat sehingga tidak membutuhkan pelayanan imam, pelayanan hamba Tuhan. Perempuan juga bukan karena dia adalah wadah yang lemah sehingga membutuhkan pelayanan imam. Baik dia kaum yang kuat maupun yang lemah, di hadapan Tuhan sama cara memperlakukan. Ketika kita kuat bukan berarti kita sudah tidak butuh lagi pelayanan dari hamba-hamba Tuhan, ketika kita lemah lebih lagi kita sangat membutuhkan.

Imamat 15:14-15,29-30
15:14 Pada hari yang kedelapan ia harus mengambil dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati, dan datang ke hadapan TUHAN, ke pintu Kemah Pertemuan, dan menyerahkan burung-burung itu kepada imam.
15:15 Lalu imam harus mempersembahkannya, yang seekor sebagai korban penghapus dosa dan yang seekor lagi sebagai korban bakaran. Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu di hadapan TUHAN karena lelehannya.
15:29 Pada hari yang kedelapan ia harus mengambil dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati dan membawanya kepada imam ke pintu Kemah Pertemuan.
15:30 Imam harus mempersembahkan yang seekor sebagai korban penghapus dosa dan yang seekor lagi sebagai korban bakaran. Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu di hadapan TUHAN, karena lelehannya yang najis itu.

Isi hati Tuhan disimpulkan dalam ayat 31.
Imamat 15:31
15:31 Begitulah kamu harus menghindarkan orang Israel dari kenajisannya, supaya mereka jangan mati di dalam kenajisannya, bila mereka menajiskan Kemah Suci-Ku yang ada di tengah-tengah mereka itu."

Inilah isi hati Tuhan, bagaimana kerinduan Tuhan sehingga memperalat hamba Tuhan supaya umat Tuhan bersih/ terhindar dari segala kenajisan. Kalau tidak dibersihkan dari segala kenajisan maka tidak ada tempatnya di Yerusalem Baru sebab tidak ada sesuatu yang najis yang boleh masuk di Yerusalem Baru.

Isi hati Tuhan adalah Dia tidak ingin umatNya ada di luar Yerusalem Baru. Tetapi rindu hatiNya untuk kita ada dalam pelukan kasih sayangNya (Yerusalem Baru). Sebabnya mataNya melihat umat Tuhan dalam tanda kenajisan, apakah dia laki-laki ataukah dia seorang wanita, Tuhan anjurkan kepada imam supaya yang najis ini dihindarkan dari kenajisannya. Artinya ditahirkan lewat pelayanan sehingga apakah dia laki-laki yang merasa kuat atau perempuan yang merasa lemah, semua ingin Tuhan layani dengan serius, dengan cara yang sama.

Ini yang Tuhan inginkan yaitu hamba Tuhan harus menghindarkan umat Tuhan dari kenajisannya.
Wahyu 21:27
21:27 Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.

Ini adalah perhatian Tuhan kepada umatNya. Ini adalah kelimpahan kemurahan Tuhan kepada kita bila kita masih disorot oleh cahaya matahari. Kalau cahaya matahari sudah berhenti menyorot berarti ada dua kemungkinan:
Ø  Orang itu sudah sempurna karena menerima sorotan matahari.
Ø  Dia tetap najis karena menolak sorotan matahari.

Matahari adalah kasih sayang Tuhan kepada kita.
Mazmur 84:12
84:12 Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.

Olehnya mari kita beri diri, ketika masih ada sorotan matahari bersinar berarti Tuhan masih bekerja.
Yohanes 9:4; 5:17
9:4 Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.
5:17 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga."

Kalau gereja Tuhan mendapat sorotan sinar kasih sayang Tuhan, seakan-akan kita ditelanjangi karena sorotan sinar kasih sayang Tuhan yang tajam, biarlah itu kita sambut. Itu bukan untuk menyakiti kita supaya kita tampil tanpa cacat cela dan kerut. Matahari itu akan terbenam, berarti berhentilah pelayananNya dan dikatakan umat Tuhan tidak najis lagi. Itu adalah hal yang positif, tetapi bagaimana kalau yang terjadi hal yang negatif.

Harus ada upaya yang sungguh-sungguh dari hamba Tuhan supaya umat Tuhan terhindar dari kenajisan lewat sorotannya yang begitu tajam dalam bentuk Firman pengajaran. Itu adalah kesimpulan kasih sayang Tuhan kepada kita. Jangan kita malah mengelak, apalagi mengambil sikap antipati, tidak setuju, mengambil sikap penolakan. Kalau seperti itu berarti tidak mau masuk Yerusalem Baru. Kita semua menginginkan ada di Yerusalem Baru, berada dalam pelukan kasih sayang Tuhan. Tetapi kadang kala kita ditipu oleh hati kita. Ketika kita duduk mendengar Firman Allah kemudian disorot oleh sinar kasih sayang Tuhan, kita salah menerima. Seakan-akan kita dipermalukan padahal tidak ada tujuan seperti itu.

Ini yang Tuhan inginkan, tugas kami hamba Tuhan adalah menghindarkan, jangan sampai umat Tuhan itu mati karena dosanya. Tetapi berpulang kepada umat Tuhan itu, apakah dia mau atau tidak. Bagaimana saya sebagai hamba Tuhan mau melayani saudara tetapi saya sendiri tidak suka disorot oleh cahaya matahari, tidak mau dikoreksi. Bagaimana bisa menghindarkan jemaat, bagaimana bisa mengkatrol sidang jemaat untuk tampil tanpa cacat dan kerut kalau saya sebagai hamba Tuhan sendiri tidak mau menerima koreksi Firman Tuhan dan merasa dipermalukan padahal bukan demikian, ini sikap yang keliru.

Hamba Tuhan menolehlah pada diri sendiri. Kalau si A tidak suka Firman jangan ditularkan kepada si B sehingga akhirnya ragi itu menyebar dan bersama-sama melawan Firman. Tuhan tidak tega dan tidak sampai hati kalau kita tidak berada di Yerusalem Baru. Dia rindu kita dipeluk oleh Dia.

Imamat pasal 15 terbagi tiga.
1.      Imamat 15:1-18 Kenajisan kaum laki-laki
2.      Imamat 15:19-30 kenajisan kaum perempuan
3.      Imamat15:31-32 kesimpulan gerakan dari imam ini.

Kitab imamat pasal 1 sampai pasal 27 ini disuarakan oleh Tuhan dari dalam kemah sembayang atau Tabernakel. Untuk apa ini Tuhan suarakan? Supaya telinga yang mendengar tertarik dan matanya akhirnya melihat pada wujud Tabernakel. Kalau telinganya mendengar maka dia akan mengarahtujukan telinganya dari mana sumber suara itu. Ketika hatinya tersentuh maka matanya akan menoleh pada Tabernakel sebab dari sana sumbernya. Firman yang kita dengar yang bersumber dari Tabernakel itu menarik kita supaya kita dibangun menjadi seperti Tabernakel, rohani kita dibangun dengan pola Tabernakel. Jangan kita mendengar Firman yang bukan bernuansa pengajaran Tabernakel.

Imamat ini adalah kitab ibadah. Jadi kalau kita beribadah kita mendengar suara dan memandang pada Tabernakel maksudnya supaya kita mau dibangun seperti Tabernakel. Kita menerima Firman berarti kita dibangun sesuai pola itu menjadi Tabernakel yang rohani, yakni Tubuh Kristus yang sempurna.

Bilangan 7:89
7:89 Apabila Musa masuk ke dalam Kemah Pertemuan untuk berbicara dengan Dia, maka ia mendengar suara yang berfirman kepadanya dari atas tutup pendamaian, yang di atas tabut hukum Allah, dari antara kedua kerub itu; demikianlah Ia berfirman kepadanya.

Ternyata Firman yang keluar dari dalam kemah pertemuan itu, sumbernya ada di atas peti perjanjian. Tutup peti perjanjian itu gambaran Mempelai Laki-laki Sorga. Jadi suara yang kita dengar adalah suara Mempelai Laki-laki Sorga yang sudah ada dalam tanda darah untuk mengangkat dosa dan salah kita. Makanya di atas tutup peti perjanjian itu ada tujuh kali percikkan darah. Jadi suara yang kita dengar itu seharga darah Anak Domba Allah, bukan murahan! Betapa mengerikan kalau saudara mengkritik atau menolak, sebab itu sama menolak darah Anak Domba Allah!
Nasibnya: Ibrani 10:26-29
10:26 Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
10:27 Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.
10:28 Jika ada orang yang menolak hukum Musa, ia dihukum mati tanpa belas kasihan atas keterangan dua atau tiga orang saksi.
10:29 Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?

Sekarang belum dijatuhkan hukuman, tetapi kalau tiba saatnya penghukuman itu apakah saudara ada dalam penghukuman atau disingkirkan. Tentu saudara merindu untuk disingkirkan, berarti menjadi Mempelai Anak Domba Allah.

Suara itu seharga darah Anak Domba sebab ditutup peti itu ada tujuh kali percikan darah dan dari situ muncul suara. Jadi suara itu seharga darah Anak Domba Allah. Makanya sebagai hamba Tuhan, ketika saya mengikuti KKR di mana-mana saya takut untuk mengkritik atau menolak kabar yang saya dengar di sana. Saya belajar untuk mengaminkan dan menerimanya sekalipun tajam rasanya, tetapi itu demi kebaikanku supaya saya tampil senilai dengan Dia.

Tutup peti itu tidak ada artinya kalau tidak ada peti yang mau ditutup, juga tidak ada arti peti kalau tidak ada penutupnya. Tutup peti itu berfungsi untuk menutup peti, itulah Mempelai Wanita. Itulah yang harus kita kejar, itu yang harus kita tapaki untuk mencapai mutu rohani bagaikan Peti Perjanjian yang ada tiga isi di dalamnya sehingga tutup peti itu tidak melayang-layang namun menjadi satu dengan petinya. Hal ini yang harus kita dambakan.

Sekarang Dia belum bisa menutup sebab Peti itu belum bisa menerima penutup karena masih banyak yang belum pas dengan Tutupnya, masih banyak kenajisannya. Itu sebabnya hamba Tuhan harus ada upaya untuk membersihkan umat Tuhan, dihindarkan dari kematian selama-lamanya dalam api neraka dan berada di kemah pertemuan dalam keadaan tidak najis lagi. Tuhan tidak mau kemah pertemuanNya dinajiskan, Tuhan tidak mau tubuhNya ada dalam tanda kenajisan.

Tuhan mau mengupayakan ini dan hamba Tuhan harus ada tanggung jawab seberapapun jiwa yang dia layani. Jangan sampai kita jatuh di tangan yang salah, yang mengelolah kita ternyata tangan yang najis yang menolak sorotan matahari. Imamat pasal 15 sampai 15 kali disebutkan “sampai matahari terbenam”. Angka 15 adalah angka kelimpahan kemurahan Tuhan.

Kita ada lelehan yang menyebabkan kita menuju pada kematian. Itu sebabnya Tuhan mau mentahirkan supaya kita dihindarkan dari kematian. Kelimpahan kemurahan Tuhan itu datang kepada kita dalam tanda sorotan matahari. Kita ini najis dan tidak bisa kita pungkiri. Makanya perlu hamba Tuhan lebih dahulu membersihkan diri.

Inilah keseriusan Tuhan terhadap umatNya karena Dia rindu memiliki Mempelai WanitaNya. Sambutlah kerinduan hati Tuhan ini. Masakan kita yang menuju pada kematian kemudian Tuhan hadang dengan kelimpahan kemurahanNya lalu kita tidak berterima kasih. Kita berterima kasih kepada Tuhan karena kita mendapatkan kelimpahan kemurahan Tuhan.

Imamat 15:5-6
15:5 Setiap orang yang kena kepada tempat tidurnya haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
15:6 Siapa yang duduk di atas barang yang telah diduduki oleh orang yang demikian haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.

Selama matahari sorotkan sinarnya berarti kasih sayang Tuhan disorotkan kepada kita karena kita masih najis. Begitu matahari itu terbenam berarti pelayanan kasih Tuhan kepada kita itu berakhir. Ada dua hasilnya:
1.      Yang menerima tampil tanpa cacat dan kerut.
2.      Yang menolak tetap dalam cacat dan kerut.

Selama matahari itu berjalan berarti kasih Tuhan bekerja dan setelah terbenam berarti selesai pekerjaanNya. Bagi orang yang tadinya menolak, mau pakai cara apalagi untuk membersihkan, sebab sudah terlambat. Kita butuhkan sorotan matahari itu dalam diri kita. Selama matahari itu masih bercahaya itu berarti saat untuk kita bekerja.
Yohanes 9:4
9:4 Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.

Tuhan tidak memakai kata “kamu” tetapi kata “kita”, berarti termasuk Tuhan Yesus sementara bekerja untuk menyorot kenajisan kita.

Yesaya 6:1
6:1 Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.

Kenapa Tuhan menunggu raja Uzia mati baru diperlihatkan pemandangan yang mengejutkan? Sebab akhir dari pemerintahan raja Uzia ini ditandai kata tinggi hati atau sombong. Berarti kesombongan ini harus dihancurkan lebih dahulu baru kita bisa melihat kemuliaan Tuhan.
II Tawarikh 26:16
26:16 Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.

Saya sebagai hamba Tuhan mau merendahkan diri serendah-rendahnya kepada Tuhan. Makin kita merendahkan diri maka kalau dia hamba Tuhan makin nyata pemakaian Tuhan kepadaNya, makin dipercaya Tuhan pembukaan rahasia Firman kepadanya. Tetapi kalau kita mempertahankan kesombongan dan kecongkakkan maka jangan harap dipercayakan Tuhan pembukaan rahasia Firman.

Pembukaan rahasia Firman mendorong kita masuk dalam kegenapan waktu. Betapa celakanya kehidupan itu kalau tidak mendapatkan pelayanan pembukaan rahasia Firman Allah, berarti dia tidak siap untuk menyongsong kedatangan Tuhan, dia tetap ada dalam tanda kenajisan, matahari terbenam orang itu tidak bersih. Ini jangan terjadi dalam diri kita.

Kalau Tuhan mempercayakan pembukaan rahasia Firman berarti Tuhan mempercayakan diriNya pada orang itu. Orang bisa salah kaprah, tetapi Tuhan tidak pernah salah.
Yesaya 6:1
6:1 Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.

JubahNya berjuntai menutup Bait Suci, berarti Allah dan gerejaNya sudah satu jubah, satu di dalam kemuliaan, satu dalam kesucian. Itu diperlihatkan setelah kesombongan dihancurkan.

Yesaya 6:2
6:2 Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang.

Ini yang ditutup dan dilihat oleh Yesaya. Tuhan peragakan ini kepada nabi Yesaya supaya dia seperti ini.
Roma 3:12-14
3:12 Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.
3:13 Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka mengandung bisa.
3:14 Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah,

Kerongkongan ini ada di leher dekat dengan wajah. Lidah dan bibir ada di bagian wajah dan ini yang harus ditutup dengan dua sayap. Ternyata Yesaya mengakui bahwa kerongkongan, lidah dan bibirnya masih najis, mulutnya masih najis, belum ditutup. Hamba Tuhan lebih dahulu seperti ini baru bisa melayani umat Tuhan. Kalau ini sudah ditutup dengan dua sayap berarti layaklah keluar dari mulut kita mengucapkan “kudus, kudus, kuduslah Tuhan”. Ini kekurangan kita tetapi syukur masih ada matahari melayani kita, kita masih dilayani oleh Tuhan Yesus. Dalam Yohanes 9:4 tadi dikatakan “kita” berarti berbicara diriNya dan murid-muridNya yaitu hamba Tuhan.

Roma 3:15-18
3:15 kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah.
3:16 Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka,
3:17 dan jalan damai tidak mereka kenal;
3:18 rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu."

Tubuh bagian bawah yaitu kaki ini harus ditutup sebab kaki ini cepat menumpahkan darah dan tidak ada damai. Ini harus ditutup dengan dua sayap yaitu Firman dan Roh Kudus yang menggarap tubuh. Kalau ini ada maka dapat dipastikan saudara berhasil. Itu sebabnya suara itu datang dari dalam kemah, dari atas tutup peti perjanjian. Jangan biarkan tutup perjanjian itu melayang-layang karena tidak ada petinya. Jadilah saudara petinya. Seperti dalam Matius pasal 8 Tuhan Yesus mengatakan “burung ada sarangnya, serigala ada liangnya tetapi Anak Manusia tidak punya tempat untuk meletakkan kepalaNya”. Ini seperti tutup peti yang tidak ada petinya.
Yesaya 6:3
6:3 Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!"

Tiga kali kata kudus, kudus pertama adalah kudusnya Allah Bapa, kudus yang kedua adalah kudus Putera Allah dan kudus yang ketiga adalah kudusnya Roh Kudus. Inilah suara yang dikumandangkan dari mulut yang sudah ditutup oleh dua sayap. Ketika nabi Yesaya mendengar itu dia sadar bahwa hal itu bertolak belakang dengan keadaannya. Sekalipun sudah melayani, sudah berkhotbah di mana-mana tetapi ternyata Yesaya masih tidak layak. Makanya sebelum kita melayani di mana-mana lebih dahulu dengarkan Firman. Jangan kita ambisi untuk melayani sebelum kita mantap dengan Firman Pengajaran.

Yesaya 6:4-5
6:4 Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itu pun penuhlah dengan asap.
6:5 Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."

Ternyata Yesaya bertolak belakang dengan keadaan sorga, bertolak belakang dengan Yerusalem Baru. Biarlah kita paham dengan keadaan kita, kita harus tahu diri bahwa kita adalah orang berdosa. Jangan menunjuk orang itu yang berdosa sehingga kita tidak butuh penyelesaian, padahal pengakuan itu adalah persembahan untuk Tuhan.
Hosea 14:2-3
14:2 Bertobatlah, hai Israel, kepada TUHAN, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu.
14:3 Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.

Begitu terjadi pengakuan spontan dari Yesaya tanpa dipaksa, maka pengakuan itu menggerakkan Sorga. Aktifitas Sorga ditujukan kepada Yesaya.       
Yesaya 6:6
6:6 Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.
6:7 Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."

Mezbah Korban Bakaran adalah gambaran salib Golgota. Tidak sulit kita mendapatkan penyucian, hanya membutuhkan pengakuan. Tetapi pengakuan ini yang berat untuk dilakukan.

Kalau dikaitkan dengan Imamat pasal 15, untuk mentahirkan laki-laki dan perempuan yang najis harus dipersembahkan dua ekor anak burung tekukur atau burung merpati. Imamat pasal 1 menceritakan bagaimana kepala burung itu harus dipelintir tetapi jangan sampai putus, sayapnya juga harus dipatahkan tetapi tidak boleh putus dan darah yang keluar dari leher burung itu harus ditindis-tindis pada mezbah korban bakaran sampai darahnya habis.

Kita sekarang tidak lagi membawa burung merpati atau burung tekukur sebab Yesus sudah mengambil posisi ini. Ketika kepalaNya ditinju dari kiri, dari kanan dari depan dan dari belakang, itu seperti kepala burung yang dipelintir. Itulah yang diterima Yesus untuk saya dan saudara  tetapi kenapa kita mempertahankan kenajisan! TanganNya disalib seperti sayap burung yang dipatahkan, tetapi tidak ada satu tulangpun dari Tuhan Yesus yang dipatahkan. Sambutlah Tuhan Yesus dengan rendah hati, sambut Firman dengan rendah hati maka aliran kasih sayang lebih melimpah dalam kehidupan saudara, akan terasa dalam ibadah dan pelayan saudara.

Yesaya 6:8
6:8 Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Artinya Tuhan berkata “siapa yang mau menjadi mitra kerjaKu? Siapa yang mau satu kuk dengan Aku?”. Ini yang Tuhan cari dari kehidupan kita. Maukah kita berkata “ini aku, utuslah aku!”. Siapakah yang mau menjadi mitra kerja Tuhan?

Kalau kita mau dibersihkan dari kenajisan maka rendahkanlah hatimu dan Tuhan akan memperlihatkan kemuliaanNya serta memperdengarkan kepadamu hati yang penuh kerinduan “siapa yang mau Kuutus?”. Apakah kata-kata ini sekedar kita dengar lalu kita membisu. Kalau kata ini diperdengarkan kepada si A dan si A berdiam diri maka Tuhan akan mendapatkan orang lain. Kalau saudara tidak menanggapi suara Tuhan maka ada siap orang lain yang menerima suara Tuhan. Tetapi apakah kita mengabaikan permohonan Tuhan ini? Ini bagaikan proposalnya Tuhan Yesus kepada saudara.

Setelah itu Yesaya melayani mulai dari pasal tujuh sampai pasal enam puluh enam dengan luar biasa. Jadi penyucian itu mulai dari hamba Tuhan dahulu.

Imamat 10:10-11
10:10 Haruslah kamu dapat membedakan antara yang kudus dengan yang tidak kudus, antara yang najis dengan yang tidak najis,
10:11 dan haruslah kamu dapat mengajarkan kepada orang Israel segala ketetapan yang telah difirmankan TUHAN kepada mereka dengan perantaraan Musa."

Imam harus dapat membedakan mana yang berkenan kepada Tuhan dan mana yang tidak berkenan kepada Tuhan. Yang kudus itu berarti yang berkenan kepada Tuhan, yang tidak kudus itu yang tidak berkenan kepada Tuhan. Jadi jelas mana praktek-praktek yang berkenan kepada Tuhan dan yang tidak berkenan kepada Tuhan. Tolak yang tidak berkenan kepada Tuhan supaya Tuhan tidak menarik diri. Imam itu lebih dahulu membedakan baru dia mengajarkan.

Karena matahari belum terbenam berarti kita belum sempurna, masih ada pembersihan-pembersihan. Kalau kita masih disorot oleh Tuhan berarti kita dikasihi oleh Tuhan supaya kita bisa masuk dalam Yerusalem Baru.

Pengajaran itu adalah tindak lanjut dari Firman penginjilan. Firman penginjilan itu adalah Firman yang memanggil orang yang ada dalam kegelapan supaya dia pindah kepada terang kerajaan Allah. Setelah dia pindah berarti ada tanda kelahiran baru, maka ditindak lanjuti dengan Firman pengajaran. Firman pengajaran inilah yang akan menggodok kita sehingga bisa membedakan mana yang najis dan mana yang tahir, mana yang kudus dan mana yang cemar, mana yang berkenan kepada Tuhan alias yang suci dan mana yang tidak berkenan.

Ketika Firman Allah itu tampil bagaikan cahaya matahari yang menyorot kita maka yang pertama akan dia sorot adalah nikah. Makanya Imamat 15:1-18 berbicara tentang laki-laki berarti kena mengena suami, Imamat 15:19-30 berbicara tentang perempuan itulah isteri. Nikah itu disorot lebih dahulu setelah itu ibadah. Jadi nikah dan ibadah itu tidak dapat dipisahkan, bagaikan dua mata rantai yang tidak dapat dipisahkan.

Kalau Firman Allah datang menyentuh nikah rumah tangga kita, jangan kita tidak membuka hati. Kemudian datang Firman Allah menyorot ibadah kita, kita harus membuka hati. Dua hal itu disorot oleh Tuhan tepat jam 12 siang kepada perempuan Samaria di sumur Yakub, itulah saat sorotan matahari secara penuh.

Yehezkiel 44:23; 22:26
44:23 Mereka harus mengajar umat-Ku tentang perbedaan antara yang kudus dengan yang tidak kudus dan memberitahukan kepada mereka perbedaan antara yang najis dengan yang tahir.
22:26 Imam-imamnya memperkosa hukum Taurat-Ku dan menajiskan hal-hal yang kudus bagi-Ku, mereka tidak membedakan antara yang kudus dengan yang tidak kudus, tidak mengajarkan perbedaan yang najis dengan yang tahir, mereka menutup mata terhadap hari-hari Sabat-Ku. Demikianlah Aku dinajiskan di tengah-tengah mereka.

Ini adalah keluhan Tuhan melihat bapak-bapak pendeta yang salah kaprah. Bahasa Tuhan di sini begitu tajam, ternyata memperkosa itu bukan sekedar laki-laki memperkosa gadis atau isteri orang. Ternyata kalau memutar balikkan Firman Allah maka itu adalah kenajisan yang berganda-ganda/ memperkosa.

Kita mau masuk pada sabat yang terakhir yaitu hari yang ketujuh. Makanya kami hamba Tuhan jangan menutup mata persoalan hal itu. Sidang jemaat jangan menutup mata persoalan ini, saudara akan dihentar pada kerajaan seribu tahun. Bagaimana supaya bisa dihentar ke sana? Dibutuhkan Firman Pengajaran yang sehat dan hamba Tuhan yang bisa membedakan yang najis dan yang tahir.
Kita lihat bagaimana sikap pendeta yang memperkosa Firman Allah ini.
Yehezkiel 22:25
22:25 yang pemimpin-pemimpinnya di tengah-tengahnya seperti singa yang mengaum, yang menerkam mangsanya: manusia ditelan, harta benda dan barang-barang yang berharga dirampas, janda-janda dibuat bertambah-tambah di tengah-tengahnya.

Kenapa janda dibuat bertambah-tambah? Sebab pelayan-pelayan ini senang sekali. Kalau ada janda maka mereka mendatangi janda itu supaya janda itu menyerahkan kekayaannya ke dalam Bait Allah kemudian dari sana akan diatur kehidupan janda itu. Jadi makin banyak janda, makin banyak kekayaan masuk dalam Bait Allah.  Ini praktek yang terjadi pada waktu itu dan harus kita waspadai oleh hamba-hamba Tuhan sekarang. Dikatakan mereka menerkam dan memangsa, berarti pelayan Tuhan tampil seperti binatang buas, bagaimana kenajisan bisa dibersihkan kalau seperti itu.

Yehezkiel 22:27
22:27 Pemuka-pemukanya di tengah-tengahnya adalah seperti serigala-serigala yang menerkam mangsanya dalam kehausan akan darah, yang membinasakan orang-orang untuk menguntungkan diri sendiri secara haram.

Tampil seperti serigala, ini juga binatang buas. Kita lihat pada ayat 25 dan 27 roh antikristus ini datang. Untuk menghindarkan jemaat dari antikristus itu ada di pundak saya sebagai gembala. Selamat tidaknya jemaat, tersingkir tidaknya jemaat itu ada di pundak gembala.
I Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Yehezkiel 22:28
22:28 Dan nabi-nabinya mengoles mereka dengan kapur dengan melihat penglihatan yang menipu dan memberi tenungan bohong bagi mereka; nabi-nabi itu berkata: Beginilah firman Tuhan ALLAH! -- tetapi TUHAN tidak berfirman.

Nubuatan-nubuatan muncul tetapi hanya untuk membohongi. Padahal nubuatan yang terbesar adalah Firman Allah ini sendiri.

Yehezkiel 22:29-30
22:29 Penduduk negeri melakukan pemerasan dan perampasan, menindas orang sengsara dan miskin dan mereka melakukan pemerasan terhadap orang asing bertentangan dengan hukum.
22:30 Aku mencari di tengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahankan negeri itu di hadapan-Ku, supaya jangan Kumusnahkan, tetapi Aku tidak menemuinya.

Tuhan tidak mencari banyak-banyak, Tuhan hanya mencari satu orang, apalagi kalau didapatkan lebih dari itu. Tetapi satupun Tuhan tidak dapatkan. Biarlah kita semua di sini mau menjadi orang yang mendirikan tembok, mau melayani mulai dari menaikkan doa penyahutan dan penyembahan kepada Tuhan supaya umat Tuhan benar-benar terhindar dari terjangan antikrist yang akan datang.

Tugas kami hamba Tuhan menyampaikan Firman dari belakang mimbar ini adalah adalah untuk memagari sidang jemaat dari sepak terjang binatang buas yang akan terjadi di depan kita. Dunia dengan medianya mau menajiskan saudara. Nabi-nabi palsu dan nubuatan-nubuatan yang muncul dalam gereja tampaknya rohani padahal ingin menajiskan saudara, menghambat saudara tidak masuk pada sabat yang terakhir.

Antikristus adalah cemeti Allah bagi gereja Tuhan yang tertinggal tetapi ini jangan terjadi pada kita.

Salamis artinya kekuatan doa, tetapi Tuhan masih mengutus hambaNya yang luar biasa yaitu rasul Paulus untuk menyampaikan Firman dan membentengi mereka. Jadi kalau hanya doa saja itu belum cukup untuk membentengi kita, perlu Firman pengajaran yang menyucikan kita supaya kita betul-betul kuat dibentengi oleh Tuhan. Sebab berdoa itu belum menyucikan kita, penyucian itu lewat Firman pengajaran.
Ibrani 12:10-12
12:10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
12:11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.

Ibrani 12:10-11 (Terjemahan Lama)
12:10 Karena mereka itu dengan sesungguhnya sudah mengajar kita di dalam sedikit masa sebagaimana yang tampak baik kepada mereka itu; tetapi Tuhan mengajar bagi faedah kita, supaya kita beroleh bahagian di dalam kekudusan-Nya.
12:11 Adapun segala ajaran bagi sementara ini belum mendatangkan sukacita, melainkan duka cita; tetapi kemudian kelak dikeluarkannya kebenaran akan buahnya, yang mendatangkan sentosa kepada orang yang mahir dengan ajaran itu.

Bapa jasmani mengajar kita dalam tempo yang terbatas. Kita mendapatkan pengajaran supaya kita masuk dalam peristiwa Pharusia yaitu penyingkiran gereja. Bukan doa yang menguduskan kita tetapi Firman pengajaran. Kalau doa tanpa Firman pengajaran akhirnya hanya bermuara pada diri sendiri sebab tidak melihat pekerjaan Firman yang menyucikan.

Jadi pengajaran itu membawa kita akhirnya sama kudus dengan Tuhan.
Lukas 6:40
6:40 Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya.

Bukan kalau tamat doanya baru sama dengan gurunya. Doa memang dibutuh tetapi Firman pengajaran lebih dahulu kita butuhkan. Kalau orang mau menerima Firman pengajaran maka siaplah dengan dukacita karena Firman pengajaran itu membabat habis semuanya, sakit rasanya. Suasana Firman pengajaran itu mendatangkan dukacita tetapi hasilnya luar biasa. Firman penginjilan mendatangkan sukacita tetapi kalau tetap disitu hasilnya tetap kanak-kanak rohani. Itu sebabnya kita membutuhkan Firman pengajaran untuk mendewasakan kita sehingga bisa menjadi isteri Anak Domba Allah, menjadi Mempelai Wanita untuk Tuhan Yesus Mempelai Pria Sorga.

Kisah tentang perempuan yang mengalami lelehan darah itu harus kita periksa juga pada diri kita jangan sampai kita seperti itu. Perempuan ini sudah mengupayakan segala macam cara supaya jangan mati, habis/ ludes hartanya tetapi tidak bisa terkendali, darah itu tetap mengalir. Yang bisa menghentikan darah yang mengalir hanya jumbai jubah Tuhan Yesus.
Matius 9:20
9:20 Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya.

Lukas 8:44
8:44 Ia maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya, dan seketika itu juga berhentilah pendarahannya.

Ini contoh orang yang najis, dia mengarah pada kematian. Jadi kenajisan yang ada pada kita kalau itu tidak diselesaikan itu akan mengarah pada kematian rohani.

Apa artinya jumbai jubah?
Bilangan 15:37-41
15:37 TUHAN berfirman kepada Musa:
15:38 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, bahwa mereka harus membuat jumbai-jumbai pada punca baju mereka, turun-temurun, dan dalam jumbai-jumbai punca itu haruslah dibubuh benang ungu kebiru-biruan.
15:39 Maka jumbai itu akan mengingatkan kamu, apabila kamu melihatnya, kepada segala perintah TUHAN, sehingga kamu melakukannya dan tidak lagi menuruti hatimu atau matamu sendiri, seperti biasa kamu perbuat dalam ketidaksetiaanmu terhadap TUHAN.
15:40 Maksudnya supaya kamu mengingat dan melakukan segala perintah-Ku dan menjadi kudus bagi Allahmu.
15:41 Akulah TUHAN, Allahmu, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, supaya Aku menjadi Allah bagimu; Akulah TUHAN, Allahmu."

Ternyata jumbai jubah itu ada hubungannya dengan Firman. Perempuan itu menyentuh jumbai jubah berarti dia ada hubungan dengan Firman Tuhan. Ini kerinduan hati Tuhan supaya Dia menjadi Allah kita dan tidak berhenti di situ, tetapi menjadi Kepala kita dan kita adalah Tubuh. Dialah Mempelai Laki-laki kita.

Lelehan-lelehan yang menghentar kita pada kebinasaan, yang bisa menghentikan hanya ujung jumbai Tuhan Yesus. Tuhan memerintahkan orang Israel agar jubah mereka memiliki jumbai-jumbai. Untuk kita sekarang memiliki jumbai jubah adalah ingatlah Firman yang bisa menyetop kenajisan kita. Untuk menyetop kenajisan kita maka Yesus rela seperti burung tekukur yang dipelintir kepalanya di salib Golgota hanya untuk saya dan saudara.

Kerinduan hati Tuhan kepada kita begitu luar biasa, bagaimana kita menyambut. Sekalipun masih ditandai kekurangan kita jangan berhenti sampai di situ tetapi kita harus maju.

Kita akan menerima Tubuh dan Darah Yesus, inilah korban yang bagaikan burung yang diputar kepalanya. Setelah kepalanya dipulas maka darahnya ditekan-tekan pada dinding mezbah. Kalau ditanya “kenapa Engkau dibuat seperti itu?” maka Dia akan menunjuk pribadi kita “karena kekasih itu”. Apakah cukup rasa terima kasih kita dengan perbuatan-perbuatan kita selama ini? Harus kita tingkatkan!

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
Telp: (0458) 21415
HP: 085241270477
Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar