20160214

Kebaktian Umum, Minggu 14 Februari 2016 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Zakharia 14:4-5
14:4 Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit Zaitun yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur. Bukit Zaitun itu akan terbelah dua dari timur ke barat, sehingga terjadi suatu lembah yang sangat besar; setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara dan setengah lagi ke selatan.
14:5 Maka tertutuplah lembah gunung-gunung-Ku, sebab lembah gunung itu akan menyentuh sisinya; dan kamu akan melarikan diri seperti kamu pernah melarikan diri oleh karena gempa bumi pada zaman Uzia, raja Yehuda. Lalu TUHAN, Allahku, akan datang, dan semua orang kudus bersama-sama Dia.

Ini keadaan ketika Kristus Yesus datang pada kali yang kedua. Ada beberapa hal yang diperhadapkan oleh Firman kepada kita yang akan terjadi. Ini diperlihatkan bukan berarti kita menanti hal itu tetapi ada nilai pengajaran di dalamnya untuk mempersiapkan kita supaya jangan lari terburu-buru.

Ada gempa bumi yang terjadi 300 tahun sebelum Zakharia menulis kitab ini dan itu ditulis oleh nabi Amos. Zaman raja Uzia ada gempa bumi yang dahsyat. Ini diangkat kembali oleh Zakharia 300 tahun kemudian. Jadi diperhadapkan kepada kita bahwa betapa hebatnya gempa bumi yang terjadi 300 tahun sebelum Zakharia. Pada kedatangan Tuhan kali yang kedua dikatakan akan terjadi gempa bumi yang lebih hebat lagi.

Gereja Tuhan di akhir zaman ini banyak kali tidak paham sehingga menjadi kehidupan Kristen yang menganggap ibadah itu hanya sekedar upacara. Padahal ibadah itu adalah momentum di mana tempat Tuhan sedang membangun karakter kita untuk memiliki karakter Ilahi lewat kekuatan Firman pengajaran.

Kenapa kedatanganNya harus dengan cara ini, disertai dengan gempa yang dahsyat? Sebelum kita ke sana kita akan berbicara dulu tentang lembah.
1.      Lembah adalah tempat bangsa Amalek diam, yang menghadang bangsa Israel menunju ke Kanaan. Roh Amalek ini bekerja juga di hari-hari terakhir ini untuk menghadang rohani saudara untuk mencapai Yerusalem Sorgawi, Kanaan Samawi. Kalau ini saudara rasakan hari-hari terakhir ini maka ajakan Firman Tuhan, lembah harus ditimbun, harus diratakan.

Jangan biarkan kehidupan saudara dihambat untuk maju dalam mengikut Tuhan, maju dalam bertumbuh pengenalan saudara tentang siapa itu Yesus. Kalau saudara mau melangkah mengikut Tuhan kemudian ada kendala maka itu roh Amalek. Jangan izinkan dia berdiam di situ. Lembah itu harus ditimbun.
Lukas 3:5
3:5 Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan,

2.      Lembah Akhor artinya lembah kesukaran
Akhan dilempari di lembah Akhor. Tuhan meminta supaya seluruh harta benda Yerikho dipersembahkan kepada Tuhan tetapi Akhan mengambilnya. Apa sebabnya dia mengambil?
1)      “Aku melihat” berarti matanya dipengaruhi oleh harta itu.
2)      “Aku ingin” berarti hatinya dipengaruhi.
3)      “Aku ambil” berarti tindakannya dipengaruhi.
4)      “Aku sembunyikan” berarti mulutnya dipengaruhi untuk diam.

Ini yang menjadi penyebab bangsa Israel setelah mengalahkan Yerikho, mereka tidak bisa mengalahkan kota Ai yang kecil dan orang Ai membunuh 36 tentara Israel.

Yosua 7:20
7:20 Lalu Akhan menjawab Yosua, katanya: "Benar, akulah yang berbuat dosa terhadap TUHAN, Allah Israel, sebab beginilah perbuatanku:

Ini pengakuan Akhan, tetapi ini pengakuan yang dipaksakan dan terpaksa. Bukan berarti ini tidak Tuhan terima tetapi dia harus menanggung resiko. Kalau pengakuan hanya karena dipaksakan maka saudara tetap akan menerima akibatnya.

Kalau kita ikut Tuhan dan kita tahu ada masalah yang terjadi pada diri kita, jangan tunggu dipaksa baru mengaku. Biarlah kita terbuka hati kita mengaku di hadpaan Tuhan, itu berati kita menimbun lembah Akhor. Lembah Akhor adalah tempat Akhan dan keluarganya mati di sana. Pengakuan yang tidak dipaksakan itu sama dengan menimbun/ meratakan lembah Akhor.

Yosua 7:21
7:21 aku melihat di antara barang-barang jarahan itu jubah yang indah, buatan Sinear, dan dua ratus syikal perak dan sebatang emas yang lima puluh syikal beratnya; aku mengingininya, maka kuambil; semuanya itu disembunyikan di dalam kemahku dalam tanah, dan perak itu di bawah sekali."

Dia melihat jubah Babel, kemuliaan dunia itu menarik Akhan. Ada 31 kerajaan di Kanaan. Kerajaan yang pertama itu untuk Tuhan dan 30 kerajaan dengan 30 kota itu untuk orang Israel.
Acap kali kita menomorsatukan kepentingan kita dari pada Tuhan, termasuk milik Tuhan yang seharusnya untuk Tuhan tetapi malah kita ambil sehingga ada kesukaran dalam diri kita. Berarti lembah Akhor tidak mau kita tutup dan tetap terbuka. Mestinya lembah Akhor ini ditutup.

Makanya jangan kaget bila kesukaran yang lebih banyak kita temui dari pada kesukaannya. Kalau seperti itu jangan salahkan orang lain tetapi salahkan diri sendiri. Lebih fatal lagi kalau sampai dilempar batu oleh Tuhan dari langit. Dulu Akhan dilempari batu oleh orang Israel tetapi satu saat manusia akan dilempari batu oleh Tuhan dari langit dengan batu seberat 50kg. Jadi kesukaran itu akan berakhir dengan dilempari Tuhan dengan batu dari langit.

Oleh sebab itu utamakan Tuhan, dahulukan Tuhan, termasuk kembalikan perpuluhan, itu yang wajar dilakukan. Itu yang nomor 1 yang Tuhan minta dan yang 30 sudah diberikan kepada kita, itulah Korban Kristus. Tetapi seringkali mata melihat sehingga hati mengingini dan tangan mengambil milik Tuhan itu lalu menutup mulut menyembunyikan sehingga volume kesukaran semakin membesar.

Jangan menganggap bahasa ini hanya suara gembala dan suatu olok-olokkan. Ini adalah suara Tuhan dan pasti terjadi. Kita sudah tahu hal ini tetapi kadang sengaja mengeraskan hati. Jadi jangan terkejut kalau kesusahan itu tidak pernah sirna dari kehidupan saudara. Saya tidak inginkan hal ini terjadi pada diri kita, itu sebabnya selalu ada koreksi dari Tuhan.
Wahyu 16:18-21
16:18 Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi itu.
16:19 Lalu terbelahlah kota besar itu menjadi tiga bagian dan runtuhlah kota-kota bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Maka teringatlah Allah akan Babel yang besar itu untuk memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murka-Nya.
16:20 Dan semua pulau hilang lenyap, dan tidak ditemukan lagi gunung-gunung.
16:21 Dan hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.

Dulu Akhan dilempar batu secara kasat mata oleh orang Israel. Kehidupan yang bersikap seperti Akhan, ada pembalasan Tuhan sudah sediakan. Dalam kitab Yosua ini pernah terjadi. Tuhan mengejar musuh-musuh Israel dan melempar dengan batu dari langit. Lebih banyak yang mati dilempar Tuhan dengan batu dari langit daripada yang dibunuh oleh tentara Israel.

Biarlah kita mengatakan “saya mau menimbun lembah itu”. Cara kita menimbun dengan Firman pengajaran. Oleh sebab itu anak muda remaja, bapak-bapak dan ibu-ibu biarlah kita mengutaman Firman dalam segala hal.
Mungkin sekarang kita mengatakan “saya tidak dilempari batu” tetapi coba kita raba apakah kesukaran itu semakin bertambah atau berkurang. Akhan itu artinya kesukaran, lembah Akhor itu juga lembah kesukaran.

Akhirnya Yosua mengambil tiga sikap untuk mendapatkan pertolongan Tuhan. Sikap ini harus kita teladani sebab bagian-bagian ini adalah seperti kita mimbun lembah itu.
Yosua 7:6
7:6 Yosua pun mengoyakkan jubahnya dan sujudlah ia dengan mukanya sampai ke tanah di depan tabut TUHAN hingga petang, bersama dengan para tua-tua orang Israel, sambil menaburkan debu di atas kepalanya.

1)      Yosua mengoyakkan jubahnya.
Berarti dia bagaikan kehidupan yang masuk dalam proses salib. Karena persoalan merobek atau mengoyakkan jubah ini dialami Tuhan Yesus ketika Dia disalib. Pakaian Yesus dibagi empat dan jubahNya diundi. Ini sama seperti yang dialami Yosua yaitu masuk dalam proses salib. Untuk menimbun lembah kita tidak bisa mengelak masuk dalam proses salib, artinya masuk dalam perobekan daging.
Matius 16:24
16:24 Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

Bukan salibnya Tuhan Yesus tetapi salibmu dan salibku sendiri. Salib di sini dalam arti dagingnya yang harus disalibkan, berarti mendahulukan Tuhan.
Matius 16:25
16:25 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.

2)      Sujud sampai ke tanah
Berarti dia merendahkan diri serendah-rendahnya dan merasa dirinya hanya seharga debu tanah. Memang kita diciptakan Tuhan hanya dari debu tanah. Itu sama dengan menutup lembah Akhor.

3)      Debu ditaruh di atas kepalanya
Ini suatu kesedihan yang sangat mendalam, suatu koreksi yang sangat mendalam kenapa terjadi hal seperti ini, kenapa kesukaran ini saudara dan saya harus alami.

4)      Yosua mengangkat nama Tuhan dan nama orang Israel
Setelah Yosua mengangkat dua nama ini, Tuhan tidak mau diam karena Kepala yaitu pribadiNya dan tubuh yaitu orang Israel mau dipisahkan. Tuhan langsung bertindak dan menunjukkan masalahnya. Tindakan Yosua ini segera ditanggapi oleh Tuhan dan berseru “bangunlah Yosua!” dan Yosua segera laksanakan.
Yosua 7:9-11
7:9 Apabila hal itu terdengar oleh orang Kanaan dan seluruh penduduk negeri ini, maka mereka akan mengepung kami dan melenyapkan nama kami dari bumi ini. Dan apakah yang akan Kaulakukan untuk memulihkan nama-Mu yang besar itu?"
7:10 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Bangunlah! Mengapa engkau sujud demikian?
7:11 Orang Israel telah berbuat dosa, mereka melanggar perjanjian-Ku yang Kuperintahkan kepada mereka, mereka mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu, mereka mencurinya, mereka menyembunyikannya, dan mereka menaruhnya di antara barang-barangnya.

Akhan berpikir tidak ada orang yang melihat dan Tuhan tidak melihat padahal Tuhan melihat. Mata Tuhan mengerayangi bumi ini apakah ada orang yang takut akan Tuhan. Tuhan melihat hakNya diambil, berarti mereka tidak mendahulukan Tuhan. Ada tiga hak Tuhan yang seringkali diambil oleh umat Tuhan.
Ø  Doa penyembahan
Kesempatan untuk menyembah Tuhan kita ambil untuk mengisi kebutuhan-kebutuhan kita. Penyembahan itu miliknya Tuhan, biarlah sepanjang usia kita, penyembahan itu kita berikan kepada Tuhan. Tuhan tidak bisa menyembah diriNya sendiri, tetapi yang bisa menyembah Tuhan adalah umat ketebusanNya.

Jangan dulu saudara beraktivitas sepanjang hari kalau belum datang menyembah Tuhan. Jangan sampai bangun pagi kita tidak menyembah Tuhan padahal Tuhan sudah menjaga kita sepanjang malam peristirahatan kita. Sesudah saudara beraktifitas sepanjang hari dan mau tidur, lipatkanlah lutut menyembah Tuhan, kembalikan haknya Tuhan jangan kita rampas. Kalau Firman Allah datang, tanggapilah, itu adalah uluran tangan Tuhan kepada kita. Jangan kita rampas haknya Tuhan.

Ø  Roh Mempelai
Allah berencana untuk menampilkan kehidupan saudara menjadi Mempelai Wanita Tuhan tetapi seringkali saudara rampas. Seakan-akan kita tidak memberi diri kita untuk digarap oleh Firman Allah untuk diarahkan ke sana, padahal rencana Allah untuk menjadikan saudara sebagai Mempelai WanitaNya. Kerinduan hati Allah ini jangan saudara rampas, seringkali kita rampas dan tidak setuju lewat sikap tidak memberi diri.

Ø  Perpuluhan dan persembahan khusus
Jangan berpikir terlalu banyak perpuluhan sehingga akhirnya dipegang, disembunyi lalu menutup mulut. Ini salah, yang harus ditutup adalah lembah itu. Jangan saudara berpikir mengembalikan milik Tuhan kemudian hanya berhenti memandang sampai pada gembala.
Ibrani 7:4
7:4 Camkanlah betapa besarnya orang itu, yang kepadanya Abraham, bapa leluhur kita, memberikan sepersepuluh dari segala rampasan yang paling baik.

Sebelum hukum Taurat ada maka Abraham sudah mengembalikan perpuluhan. Begitu juga dengan Yakub bahkan ketika Yakub mengembalikan perpuluhan itu dhubungkan dengan pembangun Bait Allah secara rohani.

Ibrani 7:5-7
7:5 Dan mereka dari anak-anak Lewi, yang menerima jabatan imam, mendapat tugas, menurut hukum Taurat, untuk memungut persepuluhan dari umat Israel, yaitu dari saudara-saudara mereka, sekalipun mereka ini juga adalah keturunan Abraham.
7:6 Tetapi Melkisedek, yang bukan keturunan mereka, memungut persepuluhan dari Abraham dan memberkati dia, walaupun ia adalah pemilik janji.
7:7 Memang tidak dapat disangkal, bahwa yang lebih rendah diberkati oleh yang lebih tinggi.

Hal ini sudah disalah artikan oleh beberapa komunitas. Contoh yang salah: “anak-anak jangan berdoa supaya papa mama diberkati, papa mama yang harus mendoakan anak-anak supaya diberkati”.

Ibrani 7:8
7:8 Dan di sini manusia-manusia fana menerima persepuluhan, dan di sana Ia, yang tentang Dia diberi kesaksian, bahwa Ia hidup.

Ketika saudara mengembalikan perpuluhan pada manusia yang fana yaitu gembala, di sana Tuhan sudah menjadi saksi. Jangan saudara gugat Dia yang ada di sana. Jangan berpikir “gembala sudah lebih kaya dari saya jadi tidak usah mengelurkan perpuluhan” itu salah! Siapa yang mempertanggungjawabkan jiwa saudara kepada Tuhan, di situlah perpuluhan diserahkan.

Ini cara menutup lembah Akhor sehingga jangan ada lagi lembah Akhor berikutnya. Jangan ada kesusahan-kesusahan yang mustinya tidak harus dinikmati tetapi terpaksa harus dinikmati karena tidak mau menimbun lembah itu.
Yesaya 40:4
40:4 Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran;

Lukas 3:5
3:5 Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan,

Bagaimana caranya untuk menimbun? Firman pengajaran yang kita dengarkan itu adalah material untuk menimbun. Tinggal kita mau mempraktekkan, mau menimbun atau tidak. Kalau tidak menimbun itu salah sendiri, akhirnya kehidupan itu berakhir pada kesukaran dilempari dengan batu dari langit seberat 50 kg. Hukuman itu dikatakan hujan batu, hujan itu tidak bisa dihitung. Itu jangan terjadi pada akhir zaman.

Firman Allah mengatakan Allah tidak suka diriNya dipermainkan. Apa yang ditabur orang itu juga yang dia tuai.
Galatia 6:7
6:7 Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.

3.      Lembah Yosafat
Yoel 3:9-12
3:9 Maklumkanlah hal ini di antara bangsa-bangsa: bersiaplah untuk peperangan, gerakkanlah para pahlawan; suruhlah semua prajurit tampil dan maju!
3:10 Tempalah mata bajakmu menjadi pedang dan pisau-pisau pemangkasmu menjadi tombak; baiklah orang yang tidak berdaya berkata: "Aku ini pahlawan!"
3:11 Bergeraklah dan datanglah, hai segala bangsa dari segenap penjuru, dan berkumpullah ke sana! Bawalah turun, ya TUHAN, pahlawan-pahlawan-Mu!
3:12 Baiklah bangsa-bangsa bergerak dan maju ke lembah Yosafat, sebab di sana Aku akan duduk untuk menghakimi segala bangsa dari segenap penjuru.

Di sana yang berhadap-hadapan bukan lagi enteng, pahlawan-pahlawan Tuhan sudah siap dan berhadapan dengan pahlawan-pahlawan dunia. Hal ini harus kita timbun. Bagaimana caranya ditimbun? Jangan merubah mata bajak menjadi pedang dan pisau pemangkas menjadi tombak. Yang benar terimalah Firman pengajaran yang bagaikan api untuk menempa pedang menjadi mata bajak dan tombak menjadi pisau pemangkas. Bajak dan pisau pemangkas itu bukan alat perang, alat perang itu adalah lembing dan pedang.

Bagaimana bisa manusia menantang Tuhan.
I Korintus 10:22
10:22 Atau maukah kita membangkitkan cemburu Tuhan? Apakah kita lebih kuat dari pada Dia?

Untuk menimbun lembah Yosafat ini jangan kita melawan Tuhan.
Roma 5:1
5:1 Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.

Kita harus berdamai dengan Tuhan.
II Korintus 5:18
5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.

Pekerjaan pendamaian itu dipercayakan kepada hamba Tuhan. Makanya aneh kalau hamba Tuhan malah mengasah pedang dan lembing untuk berperang. Dengan cara apa dia mengasah pedang dan lembing untuk berperang? Dia menolak penampilan Firman pengajaran karena Firman pengajaran itu menempa pedang dan lembing untuk menjadi mata bajak dan pisau pemangkas yang digunakan membersihkan pohon anggur supaya semakin lebat buahnya.

Sudah mendengar Firman hamba Tuhan tidak boleh berutang tetapi ada pelayan Tuhan yang pergi KKR ke mana-mana namun tidak mempraktekkan Firman dengan tetap berutang sana sini. Mungkin enak pelayan itu menyampaikan Firman tetapi dia hanya menjerumuskan orang yang dia layani untuk dilempar oleh Tuhan dengan batu. Dalam membangun rumah Tuhan juga jangan kita berutang. Ada praktek yang seperti itu, membangun rumah Tuhan dengan cara utang di toko. Setelah dekat jatuh tempo, jemaat yang dimarah-marah dari mimbar “hei jemaat di mana matamu! Utang kita di toko masih banyak!”.

Lebih baik damai dengan Tuhan. Artinya kembali kepada Tuhan, kalau kita salah mengakulah di hadapanNya.
II Korintus 5:19-21
5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
5:20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

Datang kepada Yesus, darah Yesus akan mengampuni kita. Korban Kristus itulah sarananya kita didamaikan dengan Allah. Anak muda jangan coba nantang Tuhan dengan sikap yang sombong, tidak peduli Firman, tidak mau dengar-dengaran pada orang tua dan tidak mau mengembalikan perpuluhan. Hal-hal seperti itu harus ditimbun!

Mikha 4:4,3
4:4 Tetapi mereka masing-masing akan duduk di bawah pohon anggurnya dan di bawah pohon aranya dengan tidak ada yang mengejutkan, sebab mulut TUHAN semesta alam yang mengatakannya.
4:3 Ia akan menjadi hakim antara banyak bangsa, dan akan menjadi wasit bagi suku-suku bangsa yang besar sampai ke tempat yang jauh; mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak, dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.

Ini berarti mereka berdamai dengan Tuhan. Bukan dirubah bajak menjadi pedang dan pisau pemangkas menjadi lembing, kalau bersikap seperti itu berarti menantang Tuhan. Biarlah kita menjadi anak Tuhan yang takut akan Tuhan.

4.      Lembah Ben-Hinom
Di sini selalu orang tua membawa anaknya untuk dipersembahkan kepada berhala dan anaknya dibakar. Anaknya dibakar untuk berhala tetapi untuk Tuhan tunggu dulu (kikir).
II Raja-raja 23:9-10
23:9 Tetapi para imam bukit-bukit pengorbanan itu tidak boleh naik ke mezbah TUHAN di Yerusalem, hanya mereka boleh memakan roti yang tidak beragi di tengah-tengah saudara-saudara mereka.
23:10 Ia menajiskan juga Tofet yang ada di lembah Ben-Hinom, supaya jangan orang mempersembahkan anak-anaknya sebagai korban dalam api untuk dewa Molokh.

Dewa Molok atau Milkom ini dewa orang Amon. Tuhan cemburu melihat orang kafir yang rela mempersembahkan anaknya untuk berhala. Umat Tuhan untuk berbuat bagi Tuhan berartnya luar biasa.

Dalam pesta pondok daun-daunan salah satu ranting yang digunakan adalah ranting pohon beringin (rimbun). Mengapa? Sebab di pohon seperti itu orang-orang penyembah berhala rela melakukan apa saja untuk berhala mereka. Tuhan cemburu melihat orang kalau berbuat untuk setan begitu mudah tetapi untuk Tuhan begitu berat. Kenapa begitu? Sebab kalau berbuat untuk setan memang setan yang dorong tetapi berbuat untuk Tuhan itu dihalang-halangi oleh setan.

Tofet artinya tempat pembakaran. Tuhan mengatakan “lembah ini bukan lagi disebut lembah Ben-Hinom tetapi lembah pembunuhan”.
Yeremia 19:6
19:6 Sebab itu, sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa tempat ini tidak akan disebut lagi: Tofet dan Lembah Ben-Hinom, melainkan Lembah Pembunuhan.

Ini menunjukkan kepada kita bahwa Tuhan sama sekali sudah lepas tangan dan berkata “teruskan saja, silahkan saja”. Kalau kesabaran Tuhan sudah hilang maka ini yang terjadi. Jangan hanya mengatakan Tuhan itu panjang sabar, satu saat kesabaranNya juga bisa berakhir.
Yeremia 15:1-2; 43:11
15:1 TUHAN berfirman kepadaku: "Sekalipun Musa dan Samuel berdiri di hadapan-Ku, hati-Ku tidak akan berbalik kepada bangsa ini. Usirlah mereka dari hadapan-Ku, biarlah mereka pergi!
15:2 Dan apabila mereka bertanya kepadamu: Ke manakah kami harus pergi?, maka jawablah mereka: Beginilah firman TUHAN: Yang ke maut, ke mautlah! Yang ke pedang, ke pedanglah! Yang ke kelaparan, ke kelaparanlah! dan yang ke tawanan, ke tawananlah!
43:11 Dan apabila ia datang, ia akan memukul tanah Mesir: Yang ke maut, ke mautlah! Yang ke tawanan, ke tawananlah! Yang ke pedang, ke pedanglah!

Ini berarti Tuhan lepas tangan. Kalau pada lembah 1, 2 dan 3 diberi kesempatan namun tetap berkeras, tanpa sadar dia telah dorong hidupnya ke lembah Ben-Hinom, lembah pembunuhan. Hal ini jangan terjadi dalam diri kita.
Yesaya 51:4-6
51:4 Perhatikanlah suara-Ku, hai bangsa-bangsa, dan pasanglah telinga kepada-Ku, hai suku-suku bangsa! Sebab pengajaran akan keluar dari pada-Ku dan hukum-Ku sebagai terang untuk bangsa-bangsa.
51:5 Dalam sekejap mata keselamatan yang dari pada-Ku akan dekat, kelepasan yang Kuberikan akan tiba, dan dengan tangan kekuasaan-Ku Aku akan memerintah bangsa-bangsa; kepada-Kulah pulau-pulau menanti-nanti, perbuatan tangan-Ku mereka harapkan.
51:6 Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah ke bumi di bawah; sebab langit lenyap seperti asap, bumi memburuk seperti pakaian yang sudah usang dan penduduknya akan mati seperti nyamuk; tetapi kelepasan yang Kuberikan akan tetap untuk selama-lamanya, dan keselamatan yang dari pada-Ku tidak akan berakhir.

Orang yang mencari kebenaran pasti akan dipertemukan oleh Tuhan.
Yesaya 51:1
51:1 Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang benar, hai kamu yang mencari TUHAN! Pandanglah gunung batu yang dari padanya kamu terpahat, dan kepada lobang penggalian batu yang dari padanya kamu tergali.

Tuhan perlihatkan gunung batu dari mana kita digali. Siapa gunung batu ini?
I Korintus 10:4
10:4 dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.

Itulah Tuhan Yesus yang bagaikan gunung batu yang daripadanya kita dipahat, Dia digali supaya kita bisa tampil. Adanya kita karena Tuhan Yesus rela dipahat, Dia rela sakit supaya kita ditampilkan sebagai gereja Tuhan. Setelah memandang pengorbanan Tuhan Yesus dan kita menjadi gereja Tuhan maka Tuhan mengarahkan kita pada sepasang nikah.
Yesaya 51:2
51:2 Pandanglah Abraham, bapa leluhurmu, dan Sara yang melahirkan kamu; ketika Abraham seorang diri, Aku memanggil dia, lalu Aku memberkati dan memperbanyak dia.

Jadi dasar pemahaman kita adalah Korban Kristus, kenudian kita diarahkan pada sepasang nikah Abraham dan Sara, itu menunjuk kita diarahkan pada nikah yang rohani yaitu nikah Kristus dan gerejaNya.

Nikah Sara dan Abraham adalah nikah yang mustahil untuk mendapatkan anak. Abraham sudah 100 tahun dan Sarai sudah 90 Tuhan, mustahil untuk mempunyai anak. Begitu juga gereja Tuhan mustahil untuk menikah dengan Kristus tetapi kita bisa tampil sebagai Mempelai WanitaNya sebab ada batu yang dipahat, Tuhan Yesus sudah berkorban untuk kita.

Yesaya 51:3
51:3 Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita, nyanyian syukur dan lagu yang nyaring.

Sion artinya reruntuhan, arti yang kedua adalah diangkat. Kita ini adalah reruntuhan oleh karena dosa tetapi Tuhan mengangkat kembali, kita tadinya seperti padang gurun namun dirubah menjadi seperti taman Eden.

Yesaya 51:7
51:7 Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengetahui apa yang benar, hai bangsa yang menyimpan pengajaran-Ku dalam hatimu! Janganlah takut jika diaibkan oleh manusia dan janganlah terkejut jika dinista oleh mereka.

Yesaya 51 ini hubunganya dengan Zakharia pasal 14, di mana sesuatu yang mustahil bisa Tuhan rubah.

Begitu hebatnya gempa bumi pada zaman nabi Amos dan itu diangkat kembali oleh nabi Zakharia lalu dikaitkan dengan kedatangan Tuhan kedua kali. Kenapa kedatangan Tuhan pada kali yang kedua disertai dengan gempa?
Matius 27:51; 28:1-2
27:51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
28:1 Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu.
28:2 Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya.

Jadi kematian dan kebangkitan Yesus ditandai dengan gempa bumi, itu adalah lawatan Tuhan kepada manusia demi keselamatan kita. Ingat, kedatanganNya pada kali yang kedua juga ditandai dengan gempa bumi. Saat itu orang akan lari seperti zaman Uzia, orang akan lari.

Oleh sebab itu sekarang ini kita harus segera lari meluputkan diri dari bencana. Bagaimana caranya?
Matius 3:7
3:7 Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?

Murka Tuhan akan datang, sekarang cepat kita melarikan diri. Beri dirimu untuk terus menerus dibaharui.
Kolose 3:10
3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
Lukas 3:7
3:7 Lalu ia berkata kepada orang banyak yang datang kepadanya untuk dibaptis, katanya: "Hai kamu keturunan ular beludak! Siapakah yang mengatakan kepada kamu supaya melarikan diri dari murka yang akan datang?

Mungkin perkataan ini keras didengar “hai ular beludak!” tetapi lebih baik menerima Firman yang keras dari pada nanti kita ditimpa oleh murka Allah. Sebab itu larilah dari murka Tuhan, beri diri untuk dibaharui oleh Firman.

Mulai anak muda remaja apakah ada pembaharuan dalam dirimu? Setelah dibaptis masihkah mengalami pembaharuan terus menerus? Kalau tidak ada pembaharuan maka murka Allah yang akan menimpa dia. Hari-hari terakhir ini banyak anak muda remaja yang memakai narkoba! Kalau tetap seperti itu maka akan ditimpa oleh murka Tuhan. Lebih baik kita sekarang lari dari murka Allah. Caranya kita lari datang kepada Tuhan, bukannya malah lari meninggalkan Tuhan. Ini yang harus ada pada diri kita.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
Telp: (0458) 21415
HP: 085241270477
Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar