20170208

Kebaktian PA Imamat, Rabu 8 Februari 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.


Imamat 19:16-19
19:16 Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah TUHAN.
19:17 Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.
19:18 Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.
19:19 Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku. Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih, dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan.

Ini adalah kitab ibadah. Ini anjuran Tuhan kepada umat Tuhan untuk bersikap benar dalam menjalankan ibadah, juga bersikap benar setelah beribadah.

Kita telah mendengarkan “jangan menaruh batu di depan orang buta dan jangan mengutuki orang tuli”. Tuli ini ada yang positif dan tuli yang negatif. Tuli yang positif seperti Saul, ketika dia difitnah dan dihina, dia pura-pura tidak mendengar. Demikian juga Daud, dia difitnah, dicaci maki tetapi dia pura-pura tidak mau tahu, dia abaikan. Itu adalah tuli yang positif.

Karena ada hubungannya dengan ayat 16, maka orang yang beribadah dan orang menyelenggarakan ibadah, jangan menjadi penyebar fitnah. Kalau di dunia dikatakan memfitnah itu lebih kejam dari pada membunuh. Mengapa? Sebab orang yang difitnah itu dibunuh karakternya dan fitnah itu membunuh karirnya. Orang yang memfitnah, senyum-senyum simpul saja. Tetapi disuasana rohani kebalikannya. Orang yang suka menyebarkan fitnah dia yang mati rohani, dia rugi besar. Orang yang difitnah malah diberkati dan berbahagia.

Makanya saudara tidak usah takut kalau difitnah. Tidak usah kita salah tingkah kalau mendapat fitnah. Kadang kalau kita difitnah, kita membenci orang yang memfitnah atau dendam pada orang yang memfitnah. Ini berarti kita tidak untung. Tetapi kalau kita difitnah lalu kita tidak menyimpan dendam dan tidak membenci orang itu maka kita berbahagia, kita diberkati. Orang yang memfitnah itu yang rugi besar sebab rohaninya mati dan berkatnya dirampas oleh Tuhan.
Matius 5:11
5:11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.

Jadi kalau saudara difitnah, dianiaya karena Firman pengajaran, karena merangkul kebenaran, anda berbahagia. Saya mengambil berkat ini yang luar biasa. Kenapa orang yang memfitnah ini yang mati? Sebab pemfitnah ini tidak diizinkan naik ke gunung Tuhan dan tidak boleh diam di kemah Tuhan. Berarti dia lepas dari pembangunan Tubuh Kristus. Dia tidak akan paham nilai Firman pengajaran karena dari gunung Tuhan tempatnya keluar Firman pengajaran.

Itu sebabnya orang yang suka memfitnah itu sulit menerima Firman pengajaran  dan tidak akan masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus. Makanya dia akan mati rohani. Ini kebalikan dengan orang dunia. Orang dunia yang difitnah malah mati karakternya, karirnya dibunuh dan dia rugi. Contohnya kalau ada yang menebar fitnah di warung A memakai formalin dan borax padahal tidak betul, maka warung yang difitnah itu bisa merugi dan akhirnya mati usahanya.

Itu sebabnya jangan kita menjadi penyebar fitnah, bisik-bisikpun jangan. Pemfitnah itu bukan ada di luar gereja tetapi ada di dalam. Dalam sidang jemaat Smirna dan jemaat Filadelfia ada pemfitnah dan mereka membentuk kelompoknya. Firman Tuhan menyebut mereka ini jemaat iblis. Itu sudah pas sebab dalam terjemahan aslinya pemfitnah itu disebut diabolos, iblis juga disebut diabolos.

Yeremia berkata hati-hati dengan pemfitnah sebab yang menjadi pemfitnah justru sahabatnya sendiri.
Yeremia 9:4
9:4 Baiklah setiap orang berjaga-jaga terhadap temannya, dan janganlah percaya kepada saudara mana pun, sebab setiap saudara adalah penipu ulung, dan setiap teman berjalan kian ke mari sebagai pemfitnah.

Ini jangan ada pada kita! Kita ini melayani dan beribadah, apalagi kami hamba Tuhan sebagai penyelenggara kebaktian. Kalau menjadi pemfitnah maka mati rohaninya dan dirampas berkatnya oleh Tuhan. Sialnya dia tidak akan masuk dalam kemahnya Tuhan dan tidak diperkenankan naik ke gunungnya Tuhan.

Pemfitnah ini bukan terdapat di luar tetapi justru di dalam. Kalau pemfitnah di luar, tidak usah kita pedulikan. Oleh sebab itu diingatkan kepada kita tentang pemfitnah ini. Itu sebabnya dikatakan dalam Imamat 19:17 supaya hati-hati dengan pemfitnah ini, jangan dendam dan membenci dia tetapi harus menegur, hati-hati jangan sampai kita terseret dengan dosanya.
Imamat 19:17
19:17 Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.

Mazmur 15:1-2
15:1 Mazmur Daud. TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus?
15:2 Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya,

Kalau ada orang yang memberitakan kebenaran Firman dengan segenap hati dan dia ada di dalam praktek Firman Tuhan maka dia adalah orang yang dikenan oleh Tuhan.

Mazmur 15:3
15:3 yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya;

Jadi si pemfitnah tidak bisa berada di gunung Tuhan dan tidak bisa ada di kemahNya. Hal ini jangan sampai kita lakukan dan memang tidak pantas, karena hal itu mencelakakan diri sendiri. Orang yang difitnah justru berbahagia dan diberkati oleh Tuhan. Yang memfitnah tidak boleh masuk ke dalam kemahnya Tuhan (tidak masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus) dan tidak boleh naik ke gunung Tuhan. Gunung Tuhan itu di mana? Gunung Tuhan ada di Yerusalem di mana ada Firman pengajaran.
Mikha 4:2
4:2 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan firman TUHAN dari Yerusalem."

Dalam kitab Yeremia, yang menjadi pemfitnah ini justru saudara dan sahabat Yeremia. Dalam kitab Wahyu pemfitnah ini ada dalam jemaat. Berarti dia eksis di situ tetapi hatinya tidak merasakan jamahan Firman pengajaran, sama dengan dia tidak menikmati lezatnya Firman pengajaran yang ada di perbendaharaan Tuhan yaitu di gunungnya Tuhan dan dia tidak akan merasakan nyaman di kemahnya Tuhan. Dia akan merasa risih sendiri di kemah Tuhan/ di antara anggota Tubuh Kristus. Mengapa? Oleh karena perilakunya sendiri yang membuat dia menjadi risih. Ini jangan terjadi pada kita.

Jangan kita menjelek-jelekkan orang sebab buahnya nanti kita sendiri yang petik, kita yang menerima bencana.
Yesaya 2:1
2:1 Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem.

Kita ada pada hari-hari terakhir menjelang kedatangan Tuhan. Alangkah sialnya kita justru pada waktu Tuhan datang tidak diperkenankan tinggal di rumahnya Tuhan, sebab menolak Firman Pengajaran.
Yesaya 2:2
2:2 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,

Bukankah gereja Tuhan adalah rumahnya Tuhan, bukankah kita ini adalah Tubuh Kristus, Bait Allah. Jadi keberadaan saudara mestinya di gunungnya Tuhan, nikmati apa berkat di rumah Tuhan itu. Izinkan hidupmu digarap oleh Firman pengajaran di gunungnya Tuhan.
Yesaya 2:3
2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."

Gunung Tuhan dan rumah Tuhan selalu seiring. Berarti rumah Tuhan, gereja Tuhan, Mempelai Wanita Tuhan seharusnya sejalan dengan Firman pengajaran. Itu harus kita nikmati. Tetapi kalau menjadi pemfitnah, hal itu tidak bakal dia nikmati.
Yesaya 2:4
2:4 Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.

Pemfitnah tidak akan menikmati apa yang dikatakan pada ayat empat. Yang dia alami justru perang terus. Yang keluar dari mlutnya adalah terus menantang dan melawan. Ini jangan terjadi pada kita.

Kalau kita dituduh sebagai pemfitnah padahal kita tidak lakukan maka kita beruntung. Tetapi alangkah celakanya kalau benar kita lakukan lalu tidak kita selesaikan dan kita abaikan begitu saja, lalu merasa itu tidak perlu kita cabut sebab bahasa itu sudah didengar oleh Tuhan. Walaupun makan sepiring atau tidur seranjang tetapi kalau tidak diselesaikan maka orang yang satu diangkat dan yang tidak menyelesaikan itu akan tertinggal.

Itu sebabnya Tuhan katakan “tergurlah”. Menegur ini adalah pekerjaan beresiko tinggi sebab nanti yang ditegur akan berkata “memangnya cuma kamu yang benar!”. Padahal itu kasih Tuhan kepadanya namun dia tepis dengan bahasa bahwa yang menegur itu benar sendiri. Padahal dia tidak benar sendiri sebab yang dia sampaikan adalah Firman Tuhan supaya yang berbicara dan yang mendengar berbuat sesuai Firman. Mengapa ditegur?, sebab kalau tidak dia akan melangkah keluar rel dan akan hancur gerbong kereta apinya (hidupnya). Kita sangat membutuhkan pertolongan Tuhan ini.

Ternyata ada orang yang menyebarkan fitnah dan setelah dia dilebur dalam peleburan api, sifat pemfitnahnya itu tidak bisa keluar. Ini yang repot, jangan sampai terjadi dalam kehidupan kita.
Yeremia 6:28-29
6:28 Semua mereka adalah pendurhaka belaka, berjalan kian kemari sebagai pemfitnah; sekaliannya mereka berlaku busuk!
6:29 Puputan sudah mengembus, tetapi yang keluar dari api hanya timah hitam, tembaga dan besi. Sia-sia orang melebur terus-menerus, tetapi orang-orang yang jahat tidak terpisahkan.

Pemfitnah ini diizinkan Tuhan masuk dalam tempat penempaan supaya keluar karakter pemfitnah yang tidak terpuji itu. Tetapi dia tidak bisa juga keluar dari karakter pemfitnah, malah dia tambah menggalakkan.

Yeremia 6:30
6:30 Sebutkanlah mereka perak yang ditolak, sebab TUHAN telah menolak mereka!

Akhirnya dia tertolak dari pembentukan Tubuh Kristus. Kan celaka kalau seperti itu. Api bisa padam kalau kayunya sudah habis. Api yang dimaksud di sini adalah api fitnah. Daging kita itulah kayu, makanya daging kita yang harus habis lebih dahulu. Bagaimana supaya daging kita habis dibakar. Harus dibakar dengan api Firman Tuhan.
Yeremia 23:29
23:29 Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?

Pemfitnah ini kelihatan suka dengar Firman pengajaran, tetapi dagingnya tidak terbakar. Itu sebabnya dalam dirinya tidak padam roh fitnah, jalan terus dia memfitnah.
Amsal 26:20
26:20 Bila kayu habis, padamlah api; bila pemfitnah tak ada, redalah pertengkaran.

Kayu ini adalah daging, kegemaran daging, termasuk memfitnah. Memfitnah itu seringkali sudah menjadi kesenangan daging. Itu harus dibakar! Kadang isteri suka memfitnah suaminya, suka menceritakan kejelekan suaminya sebagai suatu kesenangannya. Kadang ketika isteri-isteri berkumpul memasak, isteri yang satu bertanya “bagaimana suamimu?” Lalu isteri yang satunya lagi berkata “kalau suamiku pulang dia mencium pipi kiri kananku dan gajinya diberikan semua”. Kemudian isteri yang pertama malah memfitnah suaminya dan berkata “kalau suami saya jahat sekali! Ini bekas tamparannya. Gajinya juga tidak dia berikan utuh lagi”.

Bakarlah keinginan daging yang salah satunya roh fitnah itu, bakar dengan api Firman Tuhan sehingga berhentilah perselisihan.  Itu sebabnya di gunungnya Tuhan ada Firman pengajaran, itu bagaikan api.
Yeremia 23:29
23:29 Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?

Kita di rumah Tuhan ini sedang dibakar dengan api Firman lalu dipalu agar menjadi bentuk sesuai dengan seleranya Tuhan. Kalau daging kita sudah habis terbakar maka berakhirlah api membakar.

Apa yang dikatakan dalam Yeremia, itu juga dicatat dalam Yehezkiel. Pemfitnah itu sejalan dengan penumpahan darah/ pembunuhan.
Yehezkiel 22:9
22:9 Padamu berkeliaran orang-orang pemfitnah dengan maksud mencurahkan darah dan orang makan daging persembahan di atas gunung-gunung; kemesuman dilakukan di tengah-tengahmu.

Penyebar fitnah itu sejalan dengan penumpahan darah, sejalan dengan penyembah berhala, sejalan dengan kemesuman. Penumpahan darah, penyembah berhala dan kemesuman itu adalah karakter Babel, berarti penyebar fitnah itu sejajar dengan gereja babel!

Kita harus gusur roh ini, jangan biarkan ada dalam diri kita! Kita harus padamkan lewat kayu yang sudah dibakar habis oleh api. Kita habiskan itu kayu, kita habiskan itu daging lewat pekerjaan api Firman Tuhan yang membakar. Karena pemfitnah ini sejalan dengan isi dari Babel sundal besar.
Wahyu 17:5
17:5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."

Babel ini ibu dari kenajisan besar, dari kemesuman. Awas gembala-gembala, sebab gembala tampil dalam dua kepribadian sebagai ibu dari jemaat dan sebagai bapa sebagai jemaat. Gembala jangan jadi tukang fitnah, berarti ibu wanita pelacur! Nanti jemaat juga jadi seperti itu.

Wahyu 17:6
17:6 Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus. Dan ketika aku melihatnya, aku sangat heran.

Babel ini mabuk darah orang kudus. Berarti pemfitnah ini tidak senang dengan orang-orang yang hidup benar. Kita harus hati-hati dengan roh ini, satu saat akan terjadi pemisahan untuk selama-lamanya.

Hal ini sampai membuat rasul Yohanes terheran-heran. Tetapi dia langsung ditegur kenapa heran melihat hal seperti itu.
Wahyu 17:7
17:7 Lalu kata malaikat itu kepadaku: "Mengapa engkau heran? Aku akan mengatakan kepadamu rahasia perempuan itu dan rahasia binatang yang memikulnya, binatang yang berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh itu.

Gembala tampil di muka jemaat sebagai ibu, yang merawat bayi dan mengasuh anak-anak. Gembala juga tampil sebagai bapa dalam sidang jemaat yang memberikan pengajaran dan nasihat. Kalau gembala tukang fitnah maka nanti jemaat akan jadi seperti itu. Jemaat doakan saya sebagai gembala jangan sampai saya tampil sebagai pemfitnah. Rugi saudara kalau saya sebagai gembala seperti itu.

Wahyu 2:9
2:9 Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu -- namun engkau kaya -- dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.

Pemfitnah ini membentuk komunitas, membentuk jemaat, membentuk kelompok. Kalau hamba Tuhan memberitakan yang benar justru dicerca. Makanya hamba Tuhan tidak usah gentar. Kalau memberitakan kebenaran lalu dicera, saudara berbahagia.

Wahyu 3:9
3:9 Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.

Saudara yang difitnah, Tuhan mengasihi saudara! Bukannya Tuhan tidak lagi melirik saudara, justru ketika saudara difitnah, Tuhan mempedulikan saudara.

Olehnya kita lebih jauh lagi melihat hal ini. Dalam Yesaya pasal 2 dan Mikha pasal 4 menceritakan kita sudah ada di hari-hari yang terakhir. Apa yang diceritakan nabi Yesaya dan nabi Mikha 2700 tahun yang lampau, digenapi di zaman kita sekarang ini.

Menjelang kedatangan Tuhan pada kali yang kedua, gunung tempat rumah Tuhan akan semakin menjulang tinggi, suasananya ada Firman pengajaran. Kenapa kita harus menukik, tidak usah meniru lagi penginjilan. Karena pekerjaan Tuhan pasti akan segera digenapi, bukan di tempat lain tetapi di bumi ini. Bahkan digenapi dengan segera.
Roma 9:28
9:28 Sebab apa yang telah difirmankan-Nya, akan dilakukan Tuhan di atas bumi, sempurna dan segera."

Segera ini dalam bahasa aslinya adalah takista artinya kecepatan penuh. Kalau dalam balapan motor berarti jarumnya sudah sandar pada kecepatan maksimum.  Kegerakan ini terjadi dalam kecepatan penuh. Jangan sampai saudara tertinggal, mau naik sudah tidak bisa lagi. Mumpung ini baru dalam wacana, segera libatkan diri saudara dalam kegerakan itu.

Ini saya sampaikan bukan karena saya benar sendiri. Ini saya sampaikan karena Tuhan berikan Firman ini. Tidak mungkin Tuhan berikan pembukaan rahasia Firman kalau Tuhan tidak percaya kepada kita. Kalau ada yang berani mencerca dan memfitnah orang yang dipercayakan Firman Tuhan maka pemfitnah itu pasti mati rohaninya dan berkatnya diambil oleh Tuhan dan diberikan kepada orang lain.

Imamat 19:19
19:19 Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku. Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih, dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan.

Kalau bicara ternak, berarti bicara ibadah. Siapa penyelenggara ibadah? Imam-imam. Siapa yang beribadah? Imam-imam juga. Saudara adalah imam-imam. Kita semua adalah imam-imam. Kita telah diangkat menjadi imam karena korban Kristus. Kita semua termasuk penyelenggara ibadah, terutama hamba Tuhan yang fulltime.

Makanya ibadah itu tidak boleh diduakan, jangan dikawinkan. Ibadah itu hanya satu pokoknya, jangan lain bentuk. Alkitab menceritakan ada ibadah buatan manusia. Sekalipun kelihatannya menarik, tetapi itu buatan manusia. Persembahan yang berkenan di hadapan Tuhan adalah ternak yang halal. Jadi kita beribadah dengan sikap yang tulus ikhlas di dalam satu pola, itu yang halal! Jangan buat kembar pola, jangan merusak pola dari Sorga. Ini yang Tuhan tekankan, ketika saya menangis di kaki Tuhan.

Saya bersyukur kepada Tuhan sebab sudah diingatkan Tuhan jauh-jauh hari. Pada tahun 1986, ketika kami menyembah semalam suntuk bersama jemaat, sekitar jam 3 subuh terdengar suara Tuhan “hambaKu, umatKu membutuhkan pola ibadah yang benar, agar mereka terhindar dari kekacauan ibadah akhir zaman”. Ternyata berjalannya waktu, pola ibadah yang benar ini memang dikacaukan oleh banyak orang.

Saya tidak perlu risau dan ikut kacau karena saya sudah memegang pola yang benar, pola Sorga yaitu Tabernakel. Tidak butuh lagi pola yang lain, buatan manusia. Kalau mengikuti pola yang benar, pola Sorga berarti diatur oleh Tuhan lewat FirmanNya. Kalau sekarang ini mulai dikacaukan dengan campur tangan manusia lewat organisasi! Hati-hati saudara yang suka mengagung-agungkan organisasi dengan kekuasaannya!

Menurut organisasi yang menahbisan pendeta itu adalah pemimpin dalam organisasi, padahal pendeta yang mau menahbiskan itu tahbisannya sudah tidak benar! Coba lihat serkarang ini, banyak hamba Tuhan tidak bisa ditahbisan karena tidak mengikuti aturan organisasi. Bila tidak akan kena surat peringatan. Padahal yang mentahbiskan itu harus seorang hamba Tuhan dalam tahbisan yang benar, bukan karena dia adalah pimpinan organisasi atau pimpinan dalam satu wilayah!

Pola dari Sorga itu enak sekali, kita tinggal mengikuti. Mulai dari pintu gerbang berarti menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat. Ada tiga lorongnya berarti Bapa, Anak dan Roh Kudus yaitu Tuhan Yesus Kristus. Ada empat tiangnya menunjuk Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Yohanes. Mezbah Korban Bakaran berarti kita bertobat. Datang ke Bejana Pembasuhan berarti memberi diri dibaptis. Pintu kemah berarti kita diberi Roh Kudus dan kita masuk dalam ruangan suci yaitu wilayah penggembalaan. Di dalam penggembalaan ada tiga macam ibadah.
Ø  Meja Roti sajian menunjuk ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci.
Ø  Pelita Emas menunjuk ibadah Raya/kesaksian.
Ø  Mezbah Dupa Emas menunjuk ibadah doa penyembahan.

Kemudian sampai di pintu tirai yang menunjuk perobekan daging. Dan akhirnya kita masuk ke Ruangan Maha Suci menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Ini jalan yang lurus. Sudah begitu transparan Tuhan tunjukkan, mengapa mau dirubah lagi?

Ternak hubungannya dengan ibadah. Dari sejak Habel, dia beribadah kepada Tuhan dengan ternak yang disembelih. Kemudian datang bapa orang percaya yaitu Abraham. Dia membuat mezbah dan di atasnya ternak disembelih. Demikian juga Ishak dan Yakub. Lalu lebih diperinci setelah umat Israel keluar dari Mesir, Musa menerima perintah untuk membuat Tabernakel dan dua loh batu. Musa juga menerima Firman secara utuh dan mulai diperinci caranya.

Sekarang kita sudah lebih sempurna korban yang kita terima yaitu Koban Kristus. Polanya tetap pola Sorga. Ini yang sangat kita harapkan di dunia Kristen sekarang. Makanya kalau ada orang yang berpegang teguh pada pola ini jangan saudara nista dan jangan saudara umpat. Terima dan dukunglah serta sambut apa yang dia beritakan. Supaya saudara jatuh pada pelukan Tuhan.

Kemudian Imamat 19:19 berbicara ladang. Ladang itu tempat kita beraktivitas, tempat kita giat. Tempat kegiatan kita itu di ladangnya Tuhan, ladang Mempelai. Banyak ladang, tetapi kita harus ada pada kegiatan di ladang Mempelai. Jangan ditaburi dua jenis tanaman (dua macam ajaran). Seakan-akan ladang itu kita buat menjadi dua karena menabur dua jenis benih, padahal ladang itu satu.

Boas adalah gambaran Tuhan Yesus karena arti nama Boas adalah di dalam dia ada kuat kuasa Allah. Boaslah yang menebus Rut.
Rut 2:8
2:8 Sesudah itu berkatalah Boas kepada Rut: "Dengarlah dahulu, anakku! Tidak usah engkau pergi memungut jelai ke ladang lain dan tidak usah juga engkau pergi dari sini, tetapi tetaplah dekat pengerja-pengerjaku perempuan.

Contohnya kita punya satu ladang, satu tempat kita tanam jagung dan di sebelahnya kita tanam ubi kayu. Berarti ladang ini sudah dibagi dua sehingga aktivitas sudah beda. Kita ini ladangnya Tuhan, jangan sampai kita ditaburi dengan benih yang berbeda-beda. Benih kita harus sama, jangan sembarang kita ikut persekutuan.

Kalau persekutuan di A pengajaran benar maka di situ kita ikuti. Kalau persekutuan di B pengajaran benar maka kita juga bisa pergi ke situ. Tetapi harus kita jaga, jangan sampai kita pergi ke A lalu kita memfitnah si B. Ini tidak boleh. Kalau kita masuk dalam komunitas pemfitnah ini kita akan mudah kena sebab bahasanya mantap sekali. Olehnya kita harus waspada!

Paulus adalah pendahulu, Timotius diajar supaya tidak lupa kepada pendahulu bahkan harus mencontoh dan meneladani imannya.
II Korintus 11:2
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.

Jadi aktivitas kita di ladang adalah untuk menghentar umat Tuhan menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kalau sudah ada dua benih tidak akan bisa sidang jemaat dikemas menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Makanya harus satu benih yaitu benih Firman pengajaran yang sehat. Motivasi kegiatannya adalah membawa umat Tuhan menjadi Mempelai Wanita untuk Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, itu yang harus menjadi penekanannya.

Ladang itu harus benar hanya ditaburi satu benih. Ternak itu juga tidak boleh dikawinkan. Ibadah tidak boleh dikombinasi. Jangan berpikir untuk mencari massa maka digelarlah ibadah yang sesuai selera anak muda, dari pada mereka keluyuran di luar sana, kemudian dimasukan cara dunia. Ibadah sudah dikawinkan, bicara Firman tetapi sistemnya dunia.

Saya sebagai gembala harus waspada. Seperti rasul Paulus berkata “jangan sampai aku memberitakan Firman tetapi aku sendiri ditolak”. Jadi harus waspada terhadap diri sendiri. Apakah ada tanaman lain? Kita ada di ladang mempelai atau tidak.

Kemudian tentang pakaian. Kalau ternak dan ladang itu sudah benar maka otomatis pakaiannya juga akan tampil benar. Kalau ibadahnya polanya benar dan kegiatannya untuk membentuk supaya menjadi Mempelai Wanita maka nanti hasilnya pakaiannya juga benar= perilakunya pasti benar.
Wahyu 19:8
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]

Tidak ada kain belacu di sana atau baju garis-garis di sana, yang ada lenan halus, putih bersih dan berkilau-kilauan. Tadi dikatakan kalau ibadahmu benar, kegiatanmu benar, otomatis saudara sedang membentuk pakaian dan itu pasti pakaian yang benar.

Pakaian lenan ini sudah jelas nuansanya istana. Yesus bertanya “apakah kamu pergi ke sana melihat bulu yang bergoyang ditiup angin atau melihat orang yang memakai pakaian lenan halus? Orang berpakaian lenan halus adanya di istana”. Kalau kita berperilaku dibentuk oleh ibadah yang sesuai pola dari Sorga dan oleh kegiatan yang benar maka kita akan tampil dengan pakaian istana.
Matius 11:8
11:8 Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja.

Rindulah saudara masuk dalam istana Firdaus. Pakaianmu harus lenan halus, jangan campur-campur. Perilaku harus sudah dibentuk oleh Firman Tuhan. Suami kelakuannya baik kepada isteri, isteri juga kelakuannya bagus kepada suami. Hamba Tuhan dan jemaat perilakunya harus bernuansa kesucian. Pakaiannya putih berkilau-kilauan. Berarti bukan hanya ke dalam tetapi bercahaya ke luar. Sebab berkilau-kilauan itu pantulan dari dalam.

Jangan sampai di gereja berpakaian halus lalu menyanyi lagu pop dunia, sebentar seriosa, keroncong atau irama melayu dan sebagainya. Artinya menyanyilah dan berperilakulah dalam koridor kebenaran Firman. Jangan di luar lain, di dalam lain. Tampillah seperti seorang penghuni istana sorga.

Coba lihat istana dunia saja. Di dalam kerajaan dunia saja orang berbicara dengan halus tetapi tidak tahu apa yang ada di dalam hatinya. Dia berkata dengan lembut “silahkan makan pak” tetapi begitu yang makanannya habis dia berkata “orang itu golojo/rakus”.

Perhatikanlah, kita sedang dibangun oleh Tuhan. Beribadahlah dengan pola Sorga, ada pintu gerbang (percaya kepada Tuhan), mezbah korban bakaran (pertobatan), bejana pembasuhan (pembaptisan air), pintu kemah (baptisan Roh Kudus) lalu masuk dalam ruangan suci, masuk dalam wilayah penggembalaan di mana ada tiga alat yang menunjuk ketekunan dalam tiga macam ibadah.

Sebenarnya sudah sangat jelas pola ini. Di atas meja roti sajian itu ada alat-alat untuk melakukan perjamuan kudus.
Keluaran 25:28-29
25:28 Haruslah engkau membuat kayu pengusung itu dari kayu penaga dan menyalutnya dengan emas, dan dengan itulah meja harus diangkut.
25:29 Haruslah engkau membuat pinggannya, cawannya, kendinya dan pialanya, yang dipakai untuk persembahan curahan; haruslah engkau membuat semuanya itu dari emas murni.

Ini hanya ada pada Meja Roti Sajian, kenapa dibuat juga pada dua ibadah yang lain. Itu berarti sudah merubah pola, ibadah sudah dirusak.

Perhatikan ini sahabat-sahabatku, kekasih Tuhan yang diberkati Tuhan. Jangan menjadi penyebar fitnah sebab itu menjadi bencana bagi dirimu. Orang yang difitnah malah semakin diberkati Tuhan.

Imamat 19:17
19:17 Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.

Kalau ada pemfitnah itu harus saudara tegur, tetapi waspada jangan saudara ikut berdosa. Kalau pemfitnah itu berbalik marah, jangan saudara terpancing ikut marah.

Imamat 19:18
19:18 Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.

Sebangsa di sini menunjukkan sesama anggota Tubuh Kristus, mari kita saling mengasihi. Malam ini kita diajar oleh Tuhan untuk saling mengasihi. Mungkin suami isteri ada dendam dan sakit hati, selesaikan itu. Mungkin jemaat terhadap gembala, jangan menyebar fitnah. Selesaikan semuanya itu maka hidupmu diberkati Tuhan dan berbahagia.


Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar