20170222

Kebaktian PA Kitab Yehezkiel, Kamis 23 Februari 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Angka 70 dalam Alkitab, ada banyak tempat kita temukan. Baik dalam Keluaran pasal 24, ada 70 tua-tua yang khusus diminta oleh Tuhan untuk menyertai Musa bertemu dengan Tuhan dan mereka diperkenankan memandang kakinya Tuhan. Kemudian di dalam Bilangan pasal 12 juga ada angka 70 yaitu orang-orang pilihan Tuhan yang akan mendampingi Musa dalam pelayanan untuk mengatasi segala masalah di dalam umat Israel. Juga diceritakan dalam Keluaran pasal 16, ada 70 pohon korma di Elim.

Jadi angka 70 selain angka pengutusan, juga angka keberhasilan dan juga angka pilihan untuk diperkenankan melihat Tuhan walaupun hanya sebatas kaki yang berdiri di atas batu pualam. 70 orang ini juga adalah orang yang dikaruniakan Tuhan hikmat untuk mampu mengatasi segala masalah di tengah-tengah umat Tuhan. Kalau pribadiku Tuhan izinkan genap berusia 70 tahun, biarlah semua ini nyata menjadi kelengkapan dalam diri saya karena kami suami isteri rindu untuk menghentar sidang jemaat masuk pada rencana Tuhan yang besar.

Kita akan bicara pada poin yang berikut yaitu tentang sayap.
Yehezkiel 1:6,8-9,23-25
1:6 tetapi masing-masing mempunyai empat muka dan pada masing-masing ada pula empat sayap.
1:8 Pada keempat sisi mereka di bawah sayap-sayapnya tampak tangan manusia. Mengenai muka dan sayap mereka berempat adalah begini:
1:9 mereka saling menyentuh dengan sayapnya; mereka tidak berbalik kalau berjalan, masing-masing berjalan lurus ke depan.
1:23 Dan di bawah cakrawala itu sayap mereka dikembangkan lurus, yang satu menyinggung yang lain; dan masing-masing mempunyai sepasang sayap yang menutupi badan mereka.
1:24 Kalau mereka berjalan, aku mendengar suara sayapnya seperti suara air terjun yang menderu, seperti suara Yang Mahakuasa, seperti keributan laskar yang besar; kalau mereka berhenti, sayapnya dibiarkan terkulai.
1:25 Maka kedengaranlah suara dari atas cakrawala yang ada di atas kepala mereka; kalau mereka berhenti, sayapnya dibiarkan terkulai.

Kalau sedang aktif maka sayap itu bersentuhan sehingga ada suara yang kuat terdengar seperti air terjun, seperti keributan laskar yang terdengar, kalau mereka berhenti, sayap mereka terkulai. Kalau memperhatikan persoalan sayap-sayap ini bukan berarti kita harus memiliki sayap seperti yang ditulis secara hurufiah ini. Tetapi Tuhan memperlihatkan kepada kita peran dari sayap ini sebenarnya untuk menarik minat kita untuk memiliki sayap-sayap seperti yang diperagakan oleh Tuhan ini secara rohani.

Fungsi sayap-sayap:
1.      Menutupi daging (menutup tubuhnya)
2.      Untuk mengangkat
3.      Untuk membawa masuk pada penyingkiran.

Sayap-sayap ini yang diperagakan oleh Tuhan, tujuannya kepada kita sesuai yang dibutuhkan oleh gereja Tuhan dan Tuhan sudah siap memfasilitasi saya dan saudara. Kalau Tuhan sudah siap memfasilitasi kita, betapa tidak bijaknya kalau kita tidak menyiapkan diri untuk difasilitasi oleh Tuhan. Betapa bodohnya kita kalau kita tidak berupaya menerima fasilitas atau kelengkapan yang Tuhan berikan kepada kita.

Dua sayap dipakai untuk terbang dan dua sayap dipakai untuk menutup badan. Sayap ini kembar, jadi untuk menutup badan ada dua dan yang dipakai untuk terbang ada dua. Dua sayap yang dipakai untuk menutup badan itu sama dengan dua sayap yang dipakai untuk terbang.

Dua sayap menunjukkan Firman pengajaran yang benar dan pekerjaan Roh Kudus yang mengurapi kita. Jadi Tuhan tidak memfasilitasi saudara dengan Firman pengajaran, satu sayap. Tetapi Tuhan juga memfasilitasi saudara dengan sayap yang kedua yaitu Roh Kudus.

1.      Tujuan pertama untuk menutup badan. Berarti menutup tubuh. Tubuh ini bicara tentang daging, kedagingan kita. Jadi dua sayap ini menunjuk pekerjaan Firman pengajaran dan Roh Kudus untuk menyucikan segala tabiat daging. Karena Tuhan tidak berdaging, Tuhan tidak punya nafsu daging. Kita mau dibawa setaraf dengan Tuhan, alias suci mulia bersama dengan Tuhan. Makanya Tuhan memberikan kepada saya dan saudara dua sayap untuk mentutup badan. Artinya Firman pengajaran dan pekerjaan Roh Kudus ini, untuk menyelesaikan segala masalah daging kita. Karena manusia ini kedagingan, tidak ada manusia yang tidak ditandai dengan hawa nafsu daging. Keinginan daging ini bercorak ragam. Tanpa kita sadari kalau kita menuruti keinginan daging maka kita terjebak dalam perangkap iblis, akhirnya kita tidak bisa keluar dari sana dan binasa.

Agar umat Tuhan lepas dari belenggu daging maka Tuhan memberikan kelengkapan dua sayap yaitu Firman dan Roh Kudus. Firman itu kebenaran yang mengerjakan penyucian dan Roh Kudus juga kebenaran yang mengerjakan penyucian. Keduanya bekerja sama.
Yohanes 17:17
17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

I Yohanes 5:6
5:6 Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran.
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

Jadi keduanya bekerja sama. Makanya Firman Tuhan mengatakan kalau dua sayap itu sedang aktif maka suara mereka seperti suara air terjun yang menderu. Kalau Firman dan Roh Kudus aktif maka dalam diri saudara akan tertutup suara-suara yang lain, yang terdengar hanya suara Firman dan Roh Kudus. Kalau kita datang dan hadir dalam ibadah di mana Firman dan Roh Kudus itu aktif tujuannya supaya perhatian kita fokus kepada Tuhan. Jangan dengarkan suara iblis yang berbisik, dia hanya berbisik tetapi luar biasa racunnya mematikan.

Kepada Yudas Iskariot, iblis hanya berbisik. Tuhan Yesus berbicara dan terdengar pada mereka yang berada di situ. Namun Yudas membuka telinganya kepada bisikan iblis dibandingkan pada suara Yesus dalam urapan Roh Kudus. Siapa yang seperti Yesus yang dikatakan diurapi lebih dari yang lain.
Ibrani 1:9
1:9 Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-Mu."

Saat kita dilayani oleh Firman dan Roh Kudus, kita harus bergumul bahwa perhatian kita hanya mendengar suara yang menderu itu. Tujuannya supaya kita memiliki sayap. Kalau sayap tidak ada bulunya apa artinya. Sayap burung nazar itu kurang lebih ada 70.000 helai bulunya dan ada waktunya sayap itu gugur tetapi tumbuh kembali. Gereja digambarkan terbang menggunakan sayap burung nazar itulah Firman dan Roh Kudus.

Suara itu juga digambarkan seperti suara orang dalam pertempuran. Itu sebabnya suara Firman dan Roh Kudus yang kita terima di dalam pelayanan, itu bagaikan suara perang yang memerangi musuh kita yaitu daging, dunia dan iblis. Itu tujuan Firman dan urapan Roh Kudus. Tetapi kita umat Tuhan ditipu oleh iblis sehingga kita lemas.

Kalau aktivitasnya sudah berakhir, maka sayap itu terkulai. Artinya kalau pekerjaan Firman itu selesai membawa kita pada kemenangan dalam peperangan maka kita mengalami kedamaian. Jadi sayap itu menutup daging, mengempang keinginan daging, aktifitas daging, hawa nafsu daging yang bukan membuat kita damai sejahtera tetapi malah menimbulkan perselisihan, sengketa, perbantahan dan berakhir dengan lemas.

Luar biasa Tuhan kita, Dia ingin kita sama seperti Dia. Itu sebabnya Dia mau mengangkat kita.

2.      Fungsi sayap yang kedua adalah mengangkat. Mengangkat di sini berarti mengangkat rohani kita. Tujuan Firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus untuk mengangkat rohani kita step by step. Kalau kita tidak mau mendengar Firman pengajaran dan tidak mendapat pengurapan, tidak ada pergumulan maka rohaninya kerdil terus, tidak naik-naik (tidak bertumbuh). Apakah saudara mau punya anak sudah umur 10 tahun tetapi badannya seperti 1 tahun? Tentu tidak.

Kita butuh Firman pengajaran dan urapan Roh Kudus untuk membawa rohani kita makin terangkat. Ada saatnya sayap itu terkulai, artinya menghasilkan kedamaian. Untuk apa kita melayani tetapi tidak merasa damai, sia-sia kalau begitu. Tetapi kalau kita aktif dalam ibadah pelayanan maka setelah itu kita segar bukannya loyo.

Payah kita kalau setelah melakukan pekerjaan Tuhan kemudian rohani kita menjadi loyo. Itu sebabnya tujuan pertama dari sayap itu adalah menutup daging. Sebab daging yang membuat kita lemas, daging yang menyeret kita pada persoalan yang tidak selesai. Itu sebabnya Tuhan ingin daging itu ditutup dan berakhir dengan kedamaian.

3.      Fungsi sayap yang ketiga adalah menerbangkan ke padang belantara.
Wahyu 12:14
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

Sayap itu tidak tiba-tiba tumbuh nanti saat itu. Mulai dari sekarang sayap kita harus mulai tumbuh dan begitu waktunya, sekali kita sentak maka kita sudah terbang di padang belantara. Ketika Tuhan melihat gerejanya dalam keadaan berbahaya sebab dihadang antikristus maka Tuhan sudah memberikan fasilitas, dengan satu kali sentak kita sudah ada di padang belantara. Tuhan yang tahu waktunya kapan, hal ini sudah dekat.

Sayap itu befungsi menutup daging berarti membersihkan, menyucikan dan mematikan segala keinginan daging yang membuat manusia lelah, capek, letih dan lesu. Sudah mencapai keinginan daging belum tentu hatinya damai. Apalagi kalau tidak tercapai keinginannya, tentu dia akan berupaya memenuhi keinginannya. Bagaimana cara menangkal keinginan daging? Kita harus memiliki dua sayap.

Kalau memiliki dua sayap menutup daging, otomatis nampak rohaninya naik, rohaninya tumbuh. Jangan menukik. Itu sebabnya Firman dan Roh Kudus sangat kita butuh. Roh Kudus selalu mengingatkan kepada kita, apalagi suara Roh Kudus tampil dengan tegas. Ketegasan Roh Kudus ini harus kita pahami. Roh Kudus dengan tegas mengatakan bahwa akhir zaman banyak orang murtad. Ini berarti Roh Kudus mencegah agar jangan kita murtad. Kalau tidak ada sayap maka itu berbahaya sekali. Kalau ada sayap akan membawa rohani kita naik maka kita berkemenangan.

Dua sayap ini harus kita perhatikan. Dalam susunan Tabernakel, sayap di sebelah kanan adalah meja roti sajian yaitu Firman Pengajaran dan perjamuan suci, sayap di sebelah kiri adalah pelita emas yaitu pekerjaan Roh Kudus dan karunia-karuniaNya. Kedua sayap ini sebenarnya sudah Tuhan siapkan, tinggal kita mau mengambil atau tidak. Bagaimana caranya kita ambil? Kita tekuni ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, serta menekuni ibadah Raya. Ini sistem Sorga, jangan kita malah mempersulit.

Tuhan melihat anak Tuhan itu tekun dalam ibadah pendalaman Alkitab berarti sayap kanannya sedang tumbuh. Kemudian dia tekun dalam ibadah Raya berarti sayap sebelah kirinya juga tumbuh. Sehingga suara dagingnya semakin redup dan yang terdengar adalah suara perang. Sebab Firman dan Roh Kudus itu adalah kelengkapan rohani yang Tuhan berikan kepada kita untuk berperang melawan daging.

Roma 8:5-9
8:5 Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
8:6 Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
8:8 Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.
8:9 Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.

Kenapa kita lesuh, kenapa letih terus dan tidak bersemangat? Pertama kita periksa apa masalah, apa penyebabnya? Sebab kita tidak menekuni ibadah persekutuan dengan Meja Roti Pertunjukkan yaitu ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan kudus serta ibadah Raya. Kalau dua hal ini ada maka otomatis itu akan mendorong kita untuk masuk dalam penyerahan sepenuh lewat doa penyembahan.

Ini yang Tuhan rindukan dari kita. Makanya Tuhan sudah fasilitisi, apa lagi yang kurang. Tuhan tidak memaksa kita untuk memakai fasilitas yang Tuhan sediakan, Tuhan memberikan kesempatan kepada kita mau memakai atau tidak. Karena Tuhan tidak pernah memaksa. Kalau iblis selalu memaksa, sekalipun dia datang dengan suara halus tetapi dia licik/ memaksa.

Berapa meja roti di sebelah utara? Satu. Berapa pelita emas di sebelah selatan? Satu. Kalau meja roti sajian hanya satu, kenapa kita mau menganut banyak pengajaran? Sebab hanya ada satu pengajaran yang benar. Untuk apa memiliki pola ibadah sesuai pola Tabernakel tetapi menganut banyak pengajaran. Jangan juga kita menerima berbagai macam roh sebab hanya ada satu Roh Kudus dan ada 7 implikasinya dan 9 manifestasinya.

Alangkah rancunya kalau gereja Tuhan memiliki banyak meja roti sajian, artinya banyak ajaran. Jangan katakan “ajaran ini bagus didengar”. Tetapi perhatikan bagusnya itu ke mana arahnya, apakah daging kita dihantam atau tidak.

Karena gereja Tuhan digambarkan seperti merpatinya Tuhan berarti gereja Tuhan juga memiliki sayap merpati.
Mazmur 68:14
68:14 Maukah kamu berbaring di antara kandang-kandang? Sayap-sayap merpati bersalut dengan perak, bulu kepaknya dengan emas berkilau-kilauan.

1.      Disebut sayap burung merpati di sini dihubungkan dengan penggembalaan dan penekanannya perak dan emas. Kalau kita disebut merpatinya Tuhan, berarti kita adalah kekasihnya Tuhan, mempelai wanita Tuhan. Kalau Tuhan bicara tentang merpati dan sayap, ini dikaitkan dengan persoalan penggembalaan. Berarti kembali kita menekuni ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci serta ibadah Raya, otomatis kita akan didorong dalam ibadah doa penyembahan sehingga sayap kita disaput dengan perak. Berarti dalam suasana penggembalaan kita sedang diarah oleh Tuhan untuk memikirkan bahwa setiap rohani kita terangkat itu karena pekerjaan penebusan.

Badan kita ditutup dengan sayap karena Korban Kristus. Rohani kita terangkat karena korban Kristus. Kita disingkirkan karena pekerjaan Korban Kristus. Jangan kita nista korban Kristus hanya karena pekerjaan daging kita dan akhirnya korban Kristus kita nistakan di depan umum. Dia tidak tahu bahwa itu berakibat fatal bagi dirinya.

Itu sebabnya ada pertanyaan “maukah kamu berbaring di kandang-kandang?”. Di dalam kandang penggembalaan itulah kita makin ditekankan harga dari perak, harga dari penebusan itu, sehingga ada perjamuan kudus dan ada ibadah raya di mana kita menjadi saksi. Ini yang dimaksudkan oleh Tuhan. Perak itu selalu berbicara pekerjaan penebusan.

Bukan hanya tentang penggembalaan dalam arti kita seperti sekarang ini, tetapi ada nilai berikutnya yaitu kita dilindungi. Kehidupan yang ada dalam penggembalaan dan merasa bahwa sayapnya disalut dengan perak maka dia akan mendapatkan perlindungan. Perlindungan itu sekalian kemuliaan Tuhan.

Yohanes 10:27-29
10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
10:29 Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.

Diperlihatkan kepada Yehezkiel penampilan dari Tuhan, tujuannya supaya kita dibawa seperti Dia. Yesus adalah Firman dan Dia juga yang memiliki kuasa Roh Kudus sehingga Dia terangkat ke Sorga.

2.      Di dalam penggembalaan bulu kepak kita disalut dengan emas berkilau-kilauan artinya agar merpati ini ada kerinduan hati suatu saat dia memiliki kemuliaan. Di Yerusalem Baru jalannya terbuat dari emas. Berarti lewat Firman dan Roh Kudus saya dan saudara dibungkus oleh kemuliaan Sorga.
Jadi sayap burung merpati itu kaitannya dengan penggembalaan yang penekanannya perak berarti penebusan Kristus dan emas adalah kemuliaan Kristus. Sayap burung nazar artinya juga tangguh menghadapi badai.
Ulangan 32:11
32:11 Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya,

Ketika induk burung rajawali ini bertelur lalu anaknya menetas, induknya turun untuk memberi makan anak-anaknya. Tetapi ketika dia mulai besar dan bulu-bulunya sudah tumbuh, dia tidak terus diberi makan, dia harus mencari makan sendiri, belajar mandiri. Kalau dia tidak mau terbang maka induknya mengkacaukan sarangnya supaya anaknya jatuh. Tetapi bukan berarti induknya diam, ketika melihat anaknya mencoba mengepakkan sayapnya namun masih meluncur jatuh kearah batu cadas maka dia akan menukik dan mendukung anaknya di atas sayapnya.

Jadi artinya kita memiliki sayap burung nazar ini adalah kita selalu siap dilatih oleh Tuhan, bukan hanya makan tidur. Kita dilatih kerja. Ketika kita datang beribadah, kita makan makanan yang sesungguhnya dan minum minuman yang sesungguhnya, setelah itu kita dilibatkan untuk kerja, jangan tidur terus di sarang.

Tuhan berbicara bagaimana perjalanan bangsa Israel dalam nyanyian Musa ini.
Ulangan 32:12
32:12 demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia.

Ketika kita diizinkan Tuhan dilatih sayap kita, jangan berteriak pada ilah lain, jangan minta pertolongan kepada yang lain, selain Tuhan sendiri.

Kalau disebut anak burung nasar, siapa induk burung nasar? Tuhanlah induk burung nasar yang melatih kita. Ibadah itu termasuk pelatihan.
I Timotius 4:7
4:7 Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.

Kalau hanya mendahulukan olah raga dunia tanpa duduk di kaki Tuhan maka hasilnya nihil.

I Timotius 4:8
4:8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

Bagaimana Tuhan melatih kita?
Ayub 39:30
39:30 Atas perintahmukah rajawali terbang membubung, dan membuat sarangnya di tempat yang tinggi?

Apalagi kalau ada angin badai, dia akan mengembangkan sayapnya dan bermain-main dalam angin badai. Burung nazar tidak takut dengan angin badai. Itu sebabnya kalau sayap burung nazar diberikan kepada kita yaitu Firman dan Roh Kudus, tujuannya supaya kita tidak takut menghadapi angin angin topan. Menghadapi cobaan, kecil, besar atau berat, jangan kita cengeng.

Ayub 39:31
39:31 Ia diam dan bersarang di bukit batu, di puncak bukit batu dan di gunung yang sulit didatangi.
Dia ada di tempat yang tinggi dan sulit didatangi, berarti dia tidak dapat diganggu oleh persoalan di dunia ini.

Ayub 39:32
39:32 Dari sana ia mengintai mencari mangsa, dari jauh matanya mengamat-amati;
Matanya jeli melihat apa yang harus dia lakukan dan apa yang tidak harus dia lakukan.

Ayub 39:33
39:33 anak-anaknya menghirup darah, dan di mana ada yang tewas, di situlah dia."

Matius 24:28
24:28 Di mana ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun."

Dikatakan di mana ada yang tewas, itu menunjuk kematian Yesus. Makan dagingNya itu makanan sesungguhnya, minum darahNya itu minuman yang sesungguhnya. Jadi perjamuan suci itulah darah dan dagingnya Yesus, tempat fellowship anak-anak burung nazar.
Matius 26:26-28
26:26 Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku."
26:27 Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini.
26:28 Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.

Mengapa Yesus dikatakan bangkai? Karena Yesus menanggung pemberontakan kita. Orang yang mati di dalam pemberontakan itu diibaratkan bangkai. Begitu rendahnya keadaan Yesus hanya untuk menolong saudara dan saya, supaya ada tempat kita bersekutu. Lewat tubuh dan darah Yesus di situ kita mendapatkan persekutuan. Dan oleh korban Kristus, rahasia Firman dibukakan. Pengajaran dan Roh Kudus datang oleh karena korban Kristus.

Jadi tidak salah kalau kita memegang satu pengajaran dan satu roh. Jangan sampai suami isteri pengajarannya lain, atau rohnya lain. Kalau menghargai kematian Yesus tidak bakal lain rohnya, pasti satu pengjaran.

Sayap burung nasar ini membuat kita tangguh menghadapi berbagai goncangan dan tahu di mana kita harusnya berfellowship. Sayap burung nasar ini juga mengarahkan kita untuk selalu berpikir “kapan Tuhan datang”. Makanya di dalam penggembalaan, di dalam Firman pengajaran kita dibawa oleh Tuhan menghargai korban Kristus sehingga sayap kita seperti sayap merpati disalut dengan perak dan berakhir dengan kemuliaan (emas). Sayap burung nazar mau mengarahkan kita untuk setia menanti Tuhan.
Yesaya 40:30
40:30 Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,

Jadi kalau hanya mengandalkan kekuatan kita karena kita masih muda, suatu saat akan lemah dan tersandung.

Yesaya 40:31
40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Mengapa dia kuat? Sebab dalam benak hati dan pikirannya selalu berpikir kapan Tuhan Yesus datang. Mereka selalu siap terhadap kedatangan Tuhan. Kalau menyiapkan diri, pasti ada yang terjadi dalam dirinya. Orang yang menantikan Tuhan berarti dia tetap ada dalam proses disucikan oleh Firman pengajaran dan urapan Roh Kudus.

I Yohanes 3:2-3
3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.

Ini yang membuat dia tidak lesu karena selalu ada kerinduan hati untuk jumpa dengan Tuhan. Kalau kita rindu bertemu dengan kekasih kita yang akan datang kita pasti akan tunggu dengan macam persiapan kita dan tidak merasa capek. Kalau kita menanti Tuhan Yesus kekasih kita sudah mau datang menjemput kita, kita tidak akan capek masuk dalam penyucian untuk mempersiapkan diri menyambut kedatanganNya.

Wahyu 3:19-20
3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

Dia sudah tidak jauh, sudah di belakang pintu. Dia akan masuk dan makan dengan kita. Berarti kita menjadi satu dengan Tuhan.

Jangan kita menjadi orang yang loyo, biarlah kita menanti Tuhan. Kita melayani Tuhan karena ingin ketika Tuhan datang kita siap. Saudara menyembah Tuhan karena saudara ingin ketika Tuhan datang saudara ada dalam aktivitas rohani.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar