20170215

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 15 Februari 2017 Pdt. Bernard Legontu



 Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Yeremia 2:32-37
2:32 Dapatkah seorang dara melupakan perhiasannya, atau seorang pengantin perempuan melupakan ikat pinggangnya? Tetapi umat-Ku melupakan Aku, sejak waktu yang tidak terbilang lamanya.
2:33 Alangkah baiknya engkau mengatur jalanmu untuk mencari percintaan! Sebab itu juga engkau membiasakan segala jalanmu kepada kejahatan.
2:34 Sampai-sampai pada bajumu terdapat darah orang-orang miskin yang tidak bersalah; bukan waktu mereka membongkar untuk mencuri kaudapati mereka! Meskipun semuanya itu demikian,
2:35 engkau berkata: Aku tidak bersalah! Memang, murka-Nya telah meninggalkan aku! Sesungguhnya Aku akan membawa engkau ke pengadilan, oleh karena engkau berkata: Aku tidak berdosa!
2:36 Alangkah ringannya kaupandang untuk mengubah tingkah langkahmu! Juga karena Mesir engkau akan menjadi malu, seperti engkau telah menjadi malu karena Asyur.
2:37 Dari sana pun juga engkau akan keluar dengan mengangkat tanganmu, sebab TUHAN telah menolak mereka yang telah kaupercayai dan engkau tidak akan berhasil dengan mereka."

Kita melihat di sini, keperihatinan Tuhan akan umatNya yang telah dibebaskan dari Mesir. Itu telah diceritakan kepada kita dalam Yeremia 2:2, hubungan Tuhan dengan orang Israel digambarkan sebagai hubungan pasangan mempelai. Itulah kerinduan hati Tuhan membangun gerejaNya agar gereja Tuhan dan Penciptanya ada jalinan hubungan seperti hubungan mempelai.

Bagi yang masih baru, berdoa supaya bisa mengerti Firman. Bagi yang sudah lama, doakan mereka. Agar kita semua seirama dipersiapkan menyambut kedatangan Tuhan kedua kali yang sudah diambang pintu sesuai dengan keadaan dunia dan nubuatan para nabi, para rasul dan orang-orang benar di masa lampau.

Di sini Tuhan menyatakan rasa kesedihanNya. Karena disebutkan anak dara itu tidak mungkin melupakan perhiasannya. Kemudian disebutkan lebih dalam bahwa mempelai wanita, tidak melupakan ikat pinggangnya. Bila kita melihat Firman Tuhan ini, benar-benar tepat pada zaman kita ini.

Mengapa Tuhan menyebut pribadi di sini sebagai anak dara? Bukankah gereja Tuhan yang bertunangan dengan Tuhan itu disebut seperti seorang anak dara. Kalau kita gereja Tuhan betul-betul mengkondisikan diri seperti ini, maka Tuhan tunjukkan bahwa sifat anak dara itu tidak pernah lepas dengan perhiasan-perhiasan.

Dulu Tuhan gambarkan dengan anak dara yang tidak pernah melepaskan perhiasan, itu singgungan kepada umat tebusanNya yaitu Israel yang telah melupakan Kekasihnya yaitu Tuhan. Sekarang ini untuk kita:
II Korintus 11:2
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.

Bicara anak dara itu bicara perawan suci. Jadi jelas kepada kita, Tuhan menyinggung tentang anak dara berarti menunjuk perawan suci. Memang kita ini ditemukan oleh Tuhan sebagai kehidupan yang tidak ada kebenaran dan hidup dalam kenajisan noda dosa. Tetapi oleh pekerjaan Firman dan penebusanNya, Tuhan mau mengkondisikan saudara seperti anak dara atau perawan suci. Oleh sebab itulah Tuhan sedia untuk menjadi tunangan dari anak dara, tunangan (sidang jemaat) yang diangkat menjadi perawan suci.

Tentu untuk mencapai kadar rohani seperti ini ada prosesnya. Proses ini sudah saudara jalani. Ada yang baru menjalani beberapa ruas jalan dan belum sampai pada ujung. Ada yang baru sepertiga perjalanan, ada yang separuh jalan atau mungkin ada yang sudah mendekati finish. Untuk mencapai kondisi seperti ini, itu adalah karena pekerjaan Firman, Roh dan Kasih Tuhan.

Mulai masuk dalam pintu gerbang Tabernakel, pandangan pertama yang kita lihat adalah Mezbah Korban Bakaran (pertobatan), kemudian Bejana Pembasuhan (baptisan air) dan selajutnya. Sekalipun rohani kita belum sepenuhnya menjadi perawan suci atau anak dara, Tuhan sudah siap menjadikan kita tunangannya.

Dari pintu gerbang Tabernakel kita melihat panjangnya 20 hasta dan tingginya 5 hasta. 20x5=100. Angka 100 adalah angka nikah, angka 100 juga adalah angka kelengkapan Tubuh Kristus. Berarti baru di pintu gerbang kita sudah diiming-iming untuk menjadi tubuhNya. Dalam nikah, kedudukan tubuh itu adalah isteri dan kepala itu suami.

Jadi baru di pintu gerbang, sebenarnya saudara dan saya telah ada satu pertalian, ikatan pertunangan dengan Tuhan Yesus. Sekalipun kita belum mencapai standar perawan yang suci. Tetapi yang Tuhan dambakan dalam hati saudara dan saya, yang memahami dan menyadari bahwa saudara dan saya ini dipertunangkan dengan Kristus, jangan lupa dengan perhiasan. Kita harus selalu memanfaatkan hidup ini untuk dihiasi. Untuk apa kita dihiasi? Supaya penampilan kita semakin menarik.

Coba lihat anak dara yang baru bangun dari tidur, lihat keadaannya. Tetapi kalau sudah mandi dan berhias apalagi kalau pergi ke salon, orang lain bisa bingung “ini anak saya atau bukan” karena dia sudah tampil lebih cantik.

Agar kita tampil cantik rohani, maka butuh perhiasan. Perhiasan itu tidak kita jumpai di toko emas, kita hanya jumpai lewat ibadah ketika kita mendengarkan Firman, kita dihiasi oleh pekerjaan Firman, Roh Kudus dan Kasih Kristus.

Kita makin berhias supaya tampil elok dan menarik. Ini yang Tuhan dambakan dari anak dara, ini yang Tuhan dambakan dari perawan suci, inilah yang Tuhan dambakan dari kehidupan saudara dan saya sebagai gereja Tuhan. Ini yang Tuhan dambakan yaitu agar jangan kita melupakan perhiasan. Kalau melupakan perhiasan itu seperti melupakan Tuhan. Jadi jelas kalau melupakan perhiasan itu melupakan ibadah pelayanan, berarti saudara lupa untuk berhias.
Yeremia 2:32
2:32 Dapatkah seorang dara melupakan perhiasannya, atau seorang pengantin perempuan melupakan ikat pinggangnya? Tetapi umat-Ku melupakan Aku, sejak waktu yang tidak terbilang lamanya.

Ketika kita lupa dalam ibadah pelayanan, itu sama dengan anak dara melupakan perhiasan. Dia takkan menarik, tidak elok. Tuhan gambarkan tadi, anak dara itu tidak akan pernah melupakan perhiasan. Itu secara fisik. Secara rohani mengingatkan kepada kita, jangan sampai kita lupa Pribadi yang memberi kita perhiasan dan Dia juga yang menjadi perhiasan kita. Perhiasan kemuliaan Allah.

Inilah yang fatal dalam gereja Tuhan, ini yang paling rawan yaitu lupa perhiasannya. Kenapa bisa lupa? Karena dia sibuk sehingga tidak lagi bercermin. Firman itu bagaikan cermin untuk melihat keadaan kita dan sekaligus melihat siapa Tuhan Yesus itu.
1 Korintus 13:12
13:12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.

II Korintus 3:18
3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.

Dikatakan oleh Firman Tuhan, gereja Tuhan digambarkan seperti anak dara atau perawan suci. Ada sesuatu yang mengerikan, ternyata anak dara ini terbagi dua. Itu kita baca dalam Matius pasal 25.

Benih dari perempuan ini pada ujungnya terbagi dua. Yang tertinggal itu bagaikan lima ada dara yang bodoh yang tidak mau bercermin sebab cahayanya hampir pudar. Ajaran itu adalah cahaya.
Amsal 6:23
6:23 Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,

Sekalipun dia mau bercermin tetapi dalam suasana remang-remang, apalagi gelap, bagaimana kita bisa melihat keadaan kita. Makanya butuh cahaya yaitu ajaran Tuhan. Ajaran Tuhan inilah yang membuat kita tampil elok dan menarik. Ini yang Tuhan rindukan dalam diri saya dan saudara. Jangan sampai kita mengatakan “ajaran Tuhan tidak menarik”. Ajaran Tuhan itu cahaya, itu terang. Tidak mungkin saudara memantau wajah saudara sejelas-jelasnya bila tanpa cahaya (cermin).

Ternyata Yerusalem Baru itu dihiasi. Ada cahaya. Itu identik dengan Mempelai Wanita Tuhan.
Wahyu 21:2
21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

Yerusalem Baru digambarkan perempuan yang berhias untuk suaminya. Inilah kondisi kita yang terakhir. Kita harus mengupayakan lewat Firman pengajaran untuk mengkondisikan diri seperti itu.

Wahyu 21:11,19
21:11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.
21:19 Dan dasar-dasar tembok kota itu dihiasi dengan segala jenis permata. Dasar yang pertama batu yaspis, dasar yang kedua batu nilam, dasar yang ketiga batu mirah, dasar yang keempat batu zamrud,

Dari bawah yaitu dari dasar kita dihiasi. Siapa yang bertanggung jawab di sini? Kami gembala-gembala. Dasar pertama adalah Yaspis. Itu berbicara pendirian kita yang harus teguh! Kalau pendirian kita saja tidak ada hiasan, tidak ada keteguhan, gampang oleng kesana kemari, bagaimana bisa mengatakan “saya ke Yerusalem Baru!” dasarnya saja tidak kuat. Mulai dari dasar harus diperhatikan. Gereja Tuhan yang dikondisikan seperti anak dara atau perawan suci, dasarnya harus diperhatikan.

Yaspis itu adalah permata berwarna biru dan arti Yaspis itu ialah berkobar-kobar. Berkobar-kobar itu harus diselidik. Jangan sampai berkobar-kobar tetapi beralun-alun. Kelihatan berkobar-kobar tetapi pondasinya tidak jelas, tidak berkobar yang benar. Angin bertiup membuat sesuatu berkobar-kobar. Tetapi angin pengajaran palsupun  bisa membuat seseorang terlihat berkobar-kobar tetapi dasarnya tidak kuat. Kita perhatikan ini, jangan sampai kita tidak mencapai apa yang Tuhan janjikan.

46 lembar papan jenang dalam Tabernakel itu, setiap papannya berdiri di atas dua kaki dari perak yang beratnya 1 talenta perak. Maksudnya apa? Supaya teguh berdiri, tidak goyah, tidak oleng. Kalau saudara mau masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus tetapi pondasimu oleng maka pasti tidak akan dipakai.

Perak itu berbicara penebusan. Jadi jangan goyah dalam pekerjaan yang telah kita terima dari penebusan Kristus Yesus. Pekerjaan penebusan Kristus Yesus itu tidak hanya sebatas membeli saudara dengan tunai tetapi penebusan itu membukakan rahasia Firman. Oleh Korban Kristus maka rahasia Firman Tuhan dibuka.

Kalau gereja Tuhan mau teguh pendiriannya maka harus memiliki alas dari perak seberat 1 talenta. Artinya harus teguh pendirian kita. Jangan kita berkobar-kobar tetapi pendirian kita oleng dan goyah, tidak benar itu! Jangan berkata “fellowshipnya berkobar-kobar padahal tidak jelas apa dasarnya.

Oiko artinya bumi, mene artinya manusia. Jadi oikumene artinya bumi dan manusia, tidak ada sentuhan rohaninya. Kalau menggalakkan itu maka pengajaran di dalamnya akan campur aduk. Karena orang yang berkhotbah di sana mengikuti pendapatnya, tanpa mengikuti pola sorga.

Wahyu 4:3
4:3 Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.

Yang duduk di takhta itu baikan permata Yaspis. Yang menjadi Mempelai Wanita Tuhan juga bagaikan permata Yaspis. Berarti sudah setara, sederajat dan ini yang Tuhan dambakan dari kehidupan kita. Masakan kita tidak mau mengisi kerinduan hati Tuhan ini. Orang Israel tidak mengisi kerinduan hati Tuhan ini bahkan membelakangi. Justru yang akan menggenapi posisi ini adalah kita gereja Tuhan di akhir zaman. Kalau kita tidak mau mengisi kerinduan hati Tuhan ini maka berat harganya nanti yang akan dibayar.

Alangkah indahnya kalau kita jatuh pada pelukan kekasih kita Yesus Kristus sebab kita akan terus menerus berhias. Saat saudara mendapat pelayanan Firman, saudara dihiasi terus sehingga satu saat saudara tampil menarik, tampil molek, tampil indah. Itu yang Tuhan mau dari kehidupan saudara.

Mengapa bisa berkobar-kobar? Sebab dalam diri saudara ada cinta mempelai. Siapa yang saudara cintai? Itulah Tuhan Yesus Kristus. Kalau benar saudara memiliki cinta mempelai sebagai anak dara, sebagai perawan yang suci yang selalu bercermin dan berhias, maka biar air yang banyak tidak dapat menghanyutkan saudara.
Kidung Agung 8:6
8:6 -- Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!

Inilah permohonan anak dara, permohonan perawan suci itu kepada kekasihnya. Kenapa digambarkan cinta ini kuat seperti maut?

Kidung Agung 8:7
8:7 Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina.

Air yang banyak itu ditunjukkan dalam:
Wahyu 17:15,1
17:15 Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.
17:1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.

Ini justru pengantin yang  lain, dia suka air yang banyak. Tetapi gereja Tuhan yang tulen yang bertunangan dengan Tuhan Yesus, biarpun mendapatkan bujuk rayu air yang banyak dia tidak bisa terpengaruh. Artinya, orang percaya yang dikondisikan bagaikan anak dara, bagaikan perawan yang suci, dia tidak mudah dipengaruhi oleh dunia sekarang ini. Dia tidak mudah digoda oleh kemanisan dunia. Bukan kita menolak menggunakan perkara-perkara dunia, tetapi kita gunakan apa yang ada di dunia ini untuk kemuliaan Tuhan. Artinya pengaruh dunia yang mau mencemarkan dan menodai saudara ini tidak bakal berhasil karena cinta kita kepada Kekasih kita di Sorga itu lebih kuat.

Makanya disebutkan anak dara itu tidak melupakan perhiasannya. Itulah kondisi gereja Tuhan yang disebut perawan yang suci yang tidak bisa tergoda dengan bujuk rayu dunia. Anak muda remaja di sini, jangan ikut-ikut cara dunia. Saudara mesti tampil beda karena saudara berhias dengan Firman. Saudara selalu dihiasi dengan Firman, Roh dan Kasih Tuhan serta saudara bercermin lewat Firman maka harus tampil beda. Di sekolah tampil bedalah, jangan ikut-ikut orang yang tidak tahu pengajaran. Mestinya kalian menjadi saksi di manapun kalian berada. Jangan sampai menyesal di kemudian hari.

Jangan sampai terbius dengan dunia sehingga menghalalkan segala cara untuk mendapatkan yang dunia. Kalau kami hamba Tuhan sudah menghalalkan segala cara untuk mendapatkan yang dunia dengan melangkahi kebenaran Firman, itulah yang disebut Tuhan “telah meninggalkan Aku”. Sebab kebenaran Tuhan diabaikan dan mengangkat kebenaran manusia. Tetapi orang Israel zaman Yeremia ini tidak ada pemahaman bahwa itu adalah hal yang salah. Sekalipun Tuhan sudah sorot bahwa itu salah, tetapi mereka tidak merasa bersalah. Apalagi mau datang mengaku, mereka tidak akan mengaku karena tidak merasa bersalah sebab mengangkat kebenaran manusia, kebenaran Tuhan sudah tidak diangkat sebagai ukuran.
Yeremia 2:35
2:35 engkau berkata: Aku tidak bersalah! Memang, murka-Nya telah meninggalkan aku! Sesungguhnya Aku akan membawa engkau ke pengadilan, oleh karena engkau berkata: Aku tidak berdosa!

Sehingga dia merasa tidak bersalah, tidak perlu ada penyelesaian, tidak perlu ada penyesalan, tidak perlu ada permohonan maaf dan mohon ampun lagi. Itu terjadi karena dia menggunakan ukuran kebenaran manusia, ukuran kebenaran Tuhan sudah dia buang jauh.

Tuhan Yesus akan datang pada kali yang kedua mencari mana anak dara yang telah berhias, mana pengantin yang tidak melupakan ikat pinggangnya. Ada dua pribadi yang disebutkan dalam Yeremia yaitu anak dara dan pengantin perempuan. Kelihatannya sama saja tapi ada bedanya sebab anak dara umum sedangkan mempelai khusus.
Yeremia 2:32
2:32 Dapatkah seorang dara melupakan perhiasannya, atau seorang pengantin perempuan melupakan ikat pinggangnya? Tetapi umat-Ku melupakan Aku, sejak waktu yang tidak terbilang lamanya.

Mempelai Wanita Tuhan itu bagaikan yaspis. Mempelai Laki-laki Sorga yang duduk di takhta itu juga bagaikan yaspis. Berarti sudah setaraf. Yaspis itu berbicara berkobar-kobar. Bagaimana supaya kita berkobar-kobar? Kita lihat bagaimana pengalaman Kleopas dan isterinya.
Lukas 24:32
24:32 Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"

Yaspis itu warnanya biru, itu menunjuk kuasa kebangkitan. Di sini Kleopas itu berbicara tentang kebangkitan Kristus. Yang berbicara saat itu adalah Yesus sendiri, tetapi mereka tidak kenal sebab Dia adalah tamu yang muncul secara tiba-tiba. Ketika Yesus bicara tentang Firman maka itu yang membuat Kleopas bersama isterinya berkobar-kobar.

Kalau mau kita berkobar-kobar, mau seperti Yaspis, seperti Dia yang duduk di takhta itu maka jangan sampai kita menjauh dari Firman Tuhan dalam kuasa kebangkitan. Mulai dari diriku. Saya tidak akan meninggalkan dan mengabaikan kebangkitan Kristus. Kalau saya menghargai kebangkitan Kristus, maka saya harus menghargai Firman yang seharga Korban Kristus. Itulah yang membuahkan hatiku berkobar-kobar.

Nampak orang yang suam dan tidak lagi berkobar-kobar karena dia sudah lupa pekerjaan Kristus dalam kuasa kebangkitanNya, tandanya dia tidak antusias lagi terhadap Firman.
Lukas 24:32
24:32 Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"

Apa perbincangan mereka? Tentang kebangkitan Kristus. Warna biru menunjuk kuasa kebangkitan, Injil Markus warnanya biru.

Tadinya Kleopas sudah menjauh dari Yerusalem, tetapi setelah hati mereka berkobar-kobar mereka kembali ke Yerusalem. Tadinya kita sudah menjauh, sudah tidak mengarah pada Yerusalem Baru, tetapi karena kuasa kebangkitan menceritakan Firman Tuhan atau kitab suci maka kita kembali ke Yerusalem Baru. Ini bernubuat, tadinya kita sudah jauh dari Yerusalem Baru. Karena apa? Karena pengaruh air yang banyak. Karena pengaruh air yang banyak ini menyebabkan orang Kristen, anak Tuhan bahkan hamba Tuhan itu jauh dari Yerusalem Baru. Bisa bernyanyi “oh Yerusalem, kota mulia” tetapi sebenarnya hatinya sudah jauh dari sana.

Orang itu sudah mendirikan kebenaran manusia dan itu dia jadikan ukuran sehingga sulit untuk minta maaf.
Yeremia 2:36
2:36 Alangkah ringannya kaupandang untuk mengubah tingkah langkahmu! Juga karena Mesir engkau akan menjadi malu, seperti engkau telah menjadi malu karena Asyur.

Mereka mau mengubah tingkah langkah tetapi tidak ada pemberesan. Tidak ada pengakuan dengan dasar “saya sudah salah” dan dia menganggap biasa saja. “Saya sudah baik dengan dia, sudah makan bersama, sudah bersenda gurau” sehingga dia menganggap biasa, padahal tidak ada penyelesaian tuntas!

Baik dalam nikah rumah tangga, suami kalau mengaku, mengakulah yang serius. Isteri kalau mengaku, mengakulah yang serius. Jangan katakan “saya sudah duduk makan, isteri sudah aturkan makan, berarti sudah selesai”. Hei, benihnya belum kau cabut!

Yeremia 2:32
2:32 Dapatkah seorang dara melupakan perhiasannya, atau seorang pengantin perempuan melupakan ikat pinggangnya? Tetapi umat-Ku melupakan Aku, sejak waktu yang tidak terbilang lamanya.

Pengantin perempuan itu tidak melupakan ikat pinggangnya.
Lukas 17:8
17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
Tadinya berhias, sekarang berikat pinggang. Berarti lengkaplah penampilan mempelai wanita ini. Mempelai wanita ini menggambarkan gereja Tuhan, menggambarkan kehidupan saudara. Kalau saudara seperti ini maka lengkaplah hidup saudara sebab saudara tidak akan mengabaikan pelayanan saudara. Kalau saudara masih sering mengabaikan dan melalaikan pelayananmu berarti belum menggunakan ikat pinggang dalam standar rohani yang benar.

Ikat pinggang ini ada hubungannya melayani majikan, ada hubungannya melayani Kekasih kita yang sekaligus majikan kita. Kita melihat gambarkan yang jelas dalam Alkitab:
I Petrus 3:6
3:6 sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.

Abraham suami dari pada Sara tetapi sebut itu tuannya, majikan. Kita ini diikat dalam pertunangan. Berarti kita menjadikan Tuhan Yesus sebagai Mempelai Laki-laki kita sekaligus Majikan kita. Maka kita tidak boleh melepas ikat pinggang, layani Dia, jangan kita abaikan soal pelayanan. Jangan bermain-main dalam pelayanan. Itu perlengkapan Mempelai, perlengkapan anak dara.

Jangan kita abaikan itu karena kita mau dikondisikan Tuhan menjadi Mempelai Wanita. Sudah dari sekarang kita sudah harus mengkondisikan diri. Sudah dari sekarang kita harus membiasakan diri melayani semaksimal mungkin. Rintangan dan halangan yang ada harus kita kalahkan, yang penting kita mau menyenangkan Kekasihku, Majikanku, calon Suamiku. Kita harus ada niat yang suci seperti ini di dalam hati kita.

Kita minta ampun kepada Tuhan, masih sering kita mengabaikan pelayanan kita. Kita sudah salah kepada Tuhan tetapi kita merasa tidak perlu penyelesaian padahal kita sudah salah kepada Kekasih kita, salah kepada Majikan kita. Kita lalai, berarti kita lupa ikat pinggang kita. Ampuni kami Tuhan, kami seringkali menganggap tidak terlalu penting ikat pinggang.

Olehnya itu dalam melayani Majikan kita jangan pernah jemu. Layanilah majikanmu, itulah Yesus. Dia adalah Mempelai Laki-laki Sorga, Dialah kekasih saudara. Jangan jemu, jangan bosan.
Galatia 6:9-10
6:9 Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
6:10 Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.

Kadang kita dipengaruhi air yang banyak (suara orang banyak), sehingga kita kadang lalai atau mengabaikan untuk melayani makan Majikan kita. Artinya dengan kita melayani makan Majikan kita, berarti kita sebagai pelayan yang menggunakan ikat pinggang, kita tahu selera Majikan kita.  Melayani itupun masih diseleksi, tetapi dengan adanya ikat pinggang maka diingatkan “ini selera Majikanmu, ini selera kekasihMu” yaitu melayani dalam tanda kebenaran dan kesetiaan.
Yesaya 11:5
11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.

Kebenaran dan kesetiaan, itulah selera majikan kita. Kalau kita melayani dalam kebenaran dan kesetiaan berarti sudah pas sesuai dengan seleraNya. Yesus datang untuk menjemput Mempelai WanitaNya, semoga kita mengkondisikan diri kita di sana. Dunia boleh gelap, dunia goncang gancing, tetapi saudara sudah dibawa oleh Majikan, itulah kekasih kita. Sebetulnya itulah seleranya Tuhan sampai Dia berkata “anak dara tidak lupa perhiasaannya, pengantin perempuan tidak lupa ikat pinggangnya”.

Apakah Tuhan tidak berdaulat memaksa kita supaya kita tidak lupa perhiasan dan ikat pinggang kita? Tuhan berdaulat tetapi Tuhan menciptakan kita seperti gambarNya. Tuhan itu bebas, maka kita juga bebas, Dia tidak akan memaksa.
Kejadian 1:26 (Terjemahan Lama)
1:26 Maka firman Allah: Baiklah Kita menjadikan manusia atas peta dan atas teladan Kita, supaya diperintahkannya segala ikan yang di dalam laut dan segala unggas yang di udara dan segala binatang yang jinak dan seisi bumi dan segala binatang pelata yang menjalar di tanah.

Tuhan menciptakan kita bebas, mau memilih Tuhan atau memilih iblis, itu terserah seseorang tetapi Tuhan berikan gambaran dengan menunjuk anak dara yang tidak lupa perhiasannya dan pengantin perempuan yang tidak lupa ikat pinggannya maksudnya supaya kita juga seperti itu, jangan kita melupakan Tuhan, Kekasih kita yang sudah berkorban sampai tetes darah yang terakhir.

Kita melayani jangan pernah jemu. Kadang karena kita tergoda dengan aroma dunia, akhirnya Kekasih kita, kita lupa. Padahal dunia ini sedang menuju pada kebinasaan.

Kalau anak dara tidak lupa berhias, dan pengantin perempuan tidak lupa ikat pinggang, dan diberi gambaran bahwa kita harus seperti itu. Maka saat kita mengabaikan ibadah pelayanan itu sama dengan kita mencopot kembali ikat pinggang dan mencoreng moreng kembali muka kita dengan arang dan tidak ada lagi hiasan. Ini yang jangan sampai terjadi.

Dengan kedua hal ini maka lengkaplah standar rohani Mempelai Wanita, sebab dia selalu berhias, selalu di muka cermin melihat wajahnya. Firman itu cermin untuk melihat wajah kita. Dia selalu membawa dirinya untuk disucikan oleh pekerjaan Firman. Maka tidak ada alasan ketika Tuhan Yesus datang pada kali yang kedua untuk menjemput pribadi itu. Kalau tidak, maka apa boleh buat, tempat orang itu ada dalam 3,5 tahun aniaya antikristus.

Yang menjadi pukulan bagi saya adalah sifat yang dikehendaki oleh Tuhan terhadap Mempelai WanitaNya. Tuhan mengharapkan ada yang memotivasi. Kondisi sidang jemaat yang bisa tampil seperti ini, harus ada yang memotivasi, berarti ada yang menangani khusus. Siapa dia? Gembala, hamba Tuhan. Ini yang menyebabkan satu saat di tangannyalah Tuhan mempercayakan bagaimana mengkondisikan gereja Tuhan. Bukan berarti dengan kekuatannya, tetapi diberikan wibawa Ilahi.

Ternyata orang-orang yang dipercayakan untuk menangani, memotivasi, mengkondisikan rohani umat Tuhan pada waktu itu malah nihil. Mengapa? Karena mereka sendiri yang berulah sehingga membuat umat Tuhan murtad. Ternyata mereka tidak menjalankan tugas sebagaimana yang dipercayakan, akhirnya umat Tuhan murtad. Ini yang saya takut, jangan sampai terjadi pada diriku.

Yesaya 49:2
49:2 Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.

Ada perlindungan, makanya kami hamba Tuhan tidak usah takut untuk menyabet pedang Firman Allah sana dan sini yang penting kebenaran Firman yang kita sampaikan karena itu adalah tugas kami. Tuhan sudah janji melindungi.

Bagaimana bisa ada pedang dan anak panah yang runcing? Karena itu dipercayakan oleh Tuhan. Jadi yang harus memotivasi ini adalah orang kepercayaan Tuhan. Orang kepercayaan Tuhan, dari mulutnya ada pedang yang tajam. Ada anak panah yang runcing, artinya ada ayat-ayat Firman Tuhan yang terbang untuk menusuk setiap telinga yang mendengar dan membersihkan setiap hati yang menerima.

Kenapa Tuhan janji ada perlindungan? Sebab belum tentu semua menerima, akan ada arus balik. Kalau hamba Tuhan itu berani, ada ikat pinggang, ada kesetiaan dan berani menyampaikan kebenaran seruncing apapun, Tuhan sudah tahu pasti ada yang memusuhi. Makanya Tuhan janji “Aku melindungi” baik yang bagaikan anak panah yang runcing, juga yang bagaikan pedang taham di mulutnya. Sipemberita dan yang menyambut berita akan berada pada perlindungan Tuhan.

Pasti akan tampil orang yang tidak senang pada kita dan akan memusuhi, tetapi Tuhan sudah janji ada perlindungan. Kita harus ada pada posisi seperti ini. Kita harus mengkondisikan dan memotivasi umat sekalipun beresiko. Berdoa supaya semoga kita semua menerima.

Ternyata pelayanan mereka pada zaman nabi Yeremia ini menyebabkan kemurtadan. Mestinya umat Tuhan dibawa makin menarik, tambah cantik, tambah ganteng rohaninya di hadpaan Tuhan tetapi malah makin biadab. Akhir zaman ini pemuncakan kebiadaban dan kemurtadan ini akan makin nyata. Murtad dan biadab ini bekerja sama.

Yeremia 28:15
28:15 Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi Hananya: "Dengarkanlah, hai Hananya! TUHAN tidak mengutus engkau, tetapi engkau telah membuat bangsa ini percaya kepada dusta.

Mereka sama-sama nabi, tidak disebut Hananya nabi palsu.

Yeremia 28:16
28:16 Sebab itu beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku menyuruh engkau pergi dari muka bumi. Tahun ini juga engkau akan mati, sebab engkau telah mengajak murtad terhadap TUHAN."

Umat Tuhan menjadi murtad sebab kebenaran yang disampaikan oleh Hananya adalah kebenaran manusia. Walaupun Yeremia harus dibuang ke sumur buta, tetapi dia dilindungi oleh Tuhan.

Ini koreksi Tuhan buat saya, untuk memotivasi saya supaya tidak ragu dan tidak segan menyampaikan Firman. Walaupun persepsi setiap orang berbeda terhadap saya, saya tidak peduli. Yang penting saya menyampaikan kebenaran Firman sebagai tanggung jawabku kepada Tuhan dan kepada sidang jemaat supaya menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Seringkali kita menerima Firman dengan akal kita, dengan persepsi kita sendiri, tidak melihat tujuan Firman Tuhan itu datang untuk memotivasi kita supaya satu saat kita ada pada kondisi seperti anak dara yang tidak melupakan perhiasan dan seperti pengantin perempuan yang tidak lupa ikat pinggangnya. Kalau sudah seperti ini berarti umat Tuhan itu sudah pasti menjadi Mempelai Wanita untuk Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, siapa lagi yang bisa menggugat saudara. Kalau saudara sudah seperti ini maka Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga bertanggung jawab terhadap saudara.

Murtad dalam bahasa aslinya adalah apostasia yang artinya:
1.      Meninggalkan ajaran yang benar
2.      Berkhianat
3.      Undurkan diri dari apa yang dahulu diikrar bersama
4.      memberontak

Kebiadaban dan murtad ini akan mencuat di akhir zaman. Tetapi rencana Tuhan yaitu tampilnya Mempelai Wanita Tuhan juga akan terwujud dan akan dilindungi dari orang-orang biadab dan murtad ini. Jangan sampai kita kena raginya.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar