20170520

Kebaktian Doa, Sabtu 20 Mei 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 1:50-51
1:50 Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu."
1:51 Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."

Natanael berada di bawah pohon Ara. Berbeda dengan kejatuhan Adam dan Hawa, mereka mengambil daun pohon Ara menjadi cawat mereka.

Berada di bawah pohon Ara ini ada kaitan dengan janji Tuhan kepada bangsa Israel. Dalam kerajaan Israel ada 3 raja yang masa pemerintahannya sama yaitu selama 40 tahun. Raja Saul memerintah 40 tahun, raja Daud memerintah 40 tahun dan raja Salomo juga memerintah selama 40 tahun. Pada zaman raja Salomo inilah ada janji Tuhan yang sudah menjadi kenyataan bahwa umat Tuhan duduk tenang di bawah pohon anggur dan di bawah pohon ara mereka.

Itu sebabnya mengapa Tuhan mengatakan bahwa Natanael ini adalah Israel sejati, di dalamnya tidak ada kepalsuan. Sebab sekalipun pemerintahan raja Salomo jauh sebelum dia ada tetapi dia merasakan suasana seperti zaman raja Salomo.

I Raja-raja 4:24-25
4:24 sebab ia berkuasa atas seluruh tanah di sebelah sini sungai Efrat, mulai dari Tifsah sampai ke Gaza, dan atas semua raja di sebelah sini sungai Efrat; ia dikaruniai damai di seluruh negerinya,
4:25 sehingga orang Yehuda dan orang Israel diam dengan tenteram, masing-masing di bawah pohon anggur dan pohon aranya, dari Dan sampai Bersyeba seumur hidup Salomo.

Salomo tidak ada lagi, tetapi bagi Natanael suasana ini dia miliki. Itu sebabnya Tuhan mengatakan “inilah Israel sejati”. Zaman Salomo benar-benar umat Israel itu sejati, damai tentram, tinggal di bawah pohon anggur dan di bawah pohon ara.

Sekarang ini kita tidak lagi seperti zaman Salomo secara kerajaan, tetapi secara pribadi kita diberi kesempatan menikmati ini. Apalagi kita dilawati Tuhan lewat Firman yang begitu tajam hari-hari terakhir ini. Ini semua adalah sistem pemeliharaan Tuhan supaya penguasa-penguasa angkasa itu dihancur luluhkan supaya kita bisa memiliki roh damai dan tenteram. Orang yang memiliki perasaan damai, aman dan tentram maka dari hatinya akan selalu mengalir syukur dan puji bagi nama Tuhan. Apapun yang mengusik dan mengganggu gugat dia, dia ada di bawah naungan anggur dan naungan pohon ara seperti zaman Salomo.

Kalau ciri ini ada pada kita maka Tuhan akan mengatakan kepada kita “inilah Israel sejati yang tidak ada kepalsuan di dalamnya”. Bagaimana bisa ada kepalsuan kalau hatinya damai dan tentram. Ini yang saya gumuli dan saya mendambakan hal seperti ini. Ini janji Tuhan dan pasti akan terwujud. Hanya kerinduan hati Tuhan bukan hanya nanti tetapi mulai dari sekarang ini kita pelan dan pasti melangkah maju. Mestinya dari sekarang ini sedikit demi sedikit damai sejahtera, aman dan tentram itu kita nikmati dan volumenya makin membesar
sampai pada puncaknya (suasana mempelai).

Orang seperti ini dijamin oleh Tuhan akan melihat perkara besar. Kepada Natanael dikatakan akan melihat perkara besar. Tetapi kepada kita dijanjikan bukan hanya melihat tetapi kita akan berada dalam perkara besar ini.
Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

Itulah Mempelai wanita yang ada di antara bumi dan langit (angkasa). Dia tidak ditarik lagi oleh grafitasi bumi, bagi dia bumi tidak ada apa-apanya. Dalam pandangannya dia membutuhkan suasana kerajaan Salomo. Namun ada yang lebih:
Matius 12:42
12:42 Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo!"

Salomo adalah gambaran Yesus dalam kemuliaanNya, lepas dari akhir hidup Salomo. Daud adalah gambaran Yesus dalam derita sengsaraNya, apalagi Daud ini diangkat menjadi raja dalam usia 30 tahun. Daud diurapi sampai tiga kali, Salomo hanya satu kali. Dia memerintah selama 40 tahun berarti usianya sampai 70 tahun. Saul tidak disebutkan berumur berapa, tetapi ketika dia menjadi raja dia sudah mempunyai putera bernama Yonatan, berarti sudah berumah tangga. Persamaannya mereka memerintah 40 tahun. Totalnya 120 tahun.

Inilah dasar bangunan Tuhan, ini dasar bait Allah yang dibangun dengan 120 jiwa di Yerusalem.

Yohanes 1:50
1:50 Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu."

Perkataan itu diberikan kepada orang yang berada di bawah naungan pohon ara. Maksudnya orang yang ada suasana damai sejahtera (di bawah pohon anggur dan di bawah pohon ara).
Mari kita membawa diri kita agar kita diperkenan Tuhan bukan hanya untuk melihat semata tetapi anda dan sayalah yang menjadi tanda yang besar itu. Di depan ini kita melangkah dan segera akan menjadi kenyataan, kita harus bergumul supaya ada di sana. Supaya kita ada di sana maka mulai dari sekarang kita singkirkan hal yang mengusik ketenangan dan damai sejahtera. Bagaimana caranya? Dengan kita banyak mendengar Firman otomatis hal-hal yang menggangu ketenangan dan damai sejahtera itu akan tersingkir.

Itu ditopang oleh Firman pengajaran, Roh Kudus dan kasih Tuhan. Berarti meja roti sajian (Firman pengajaran), pelita emas (urapan Roh Kudus dan karunia-karunianya), mezbah dupa emas (kasih Allah) di sinilah wilayah kita akan menemukan damai sejahtera dan tenteram sehingga bukan hanya diizinkan melihat tanda itu tetapi kitalah yang akan menjadi tanda di langit itu.

Tidak dapat disangkal, kehidupan kita ini masih banyak yang menggangu. Kita rindu damai dan memang damai itu sudah ditawarkan oleh Tuhan. Tinggal kita mau memanfaatkan atau tidak, itu terpergantung saya dan saudara.
Roma 5:1
5:1 Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.

Tadinya kita memusuhi Tuhan di dalam hati tetapi telah didamaikan oleh darah Yesus.
Kolose 1:20-21
1:20 dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.
1:21 Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,

Untuk bisa kita menjadi tanda yang besar maka upayakan dari hari-hari terakhir ini kita diam di bawah pohon Ara.
I Raja-raja 4:24-25
4:24 sebab ia berkuasa atas seluruh tanah di sebelah sini sungai Efrat, mulai dari Tifsah sampai ke Gaza, dan atas semua raja di sebelah sini sungai Efrat; ia dikaruniai damai di seluruh negerinya,
4:25 sehingga orang Yehuda dan orang Israel diam dengan tenteram, masing-masing di bawah pohon anggur dan pohon aranya, dari Dan sampai Bersyeba seumur hidup Salomo.

Untuk kita melihat tanda yang besar, ayo upayakan untuk selalu menikmati damai sejahtera, menikmati ketentraman. Seperti pada zaman Salomo, semua rakyatnya diam di bawah pohon anggur dan di bawah pohon ara.

Anggur ada hubungannya dengan nikah. Ara ada hubungannya dengan kemanisan dan kesembuhan. Raja Hizkia bisul besar dan sudah disuruh oleh nabi Yesaya untuk berwasiat sebab dia segera akan mati. Tetapi sepeninggalnya nabi Yesaya, Hizkia berbalik ke dinding dan berdoa kepada Tuhan dengan menangis. Lalu Tuhan menyuruh Yesaya kembali kepada Hizika dan menyampaikan Firman Tuhan kepada Hizkia “Aku telah mendengar doamu dan melihat air matamu” lalu usianya ditambah 15 tahun, tetapi lebih dahulu diambil buah ara yang ditempelkan pada bisulnya dan dia sembuh.
2 Raja-raja 20:7 (Terjemahan lama)
20:7 Maka kata Yesaya: Hendaklah kamu mengambil buah ara segumpal. Maka diambilnyalah, dibubuhnya pada bisul baginda, lalu bagindapun sembuhlah.

Kita lihat bagaimana Tuhan mau membersihkan hidup kita supaya hubungan kita dengan Tuhan kembali harmonis. Hal ini dulu telah kita lakukan, sekarang jangan diulang:
Roma 5:9-10
5:9 Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.
5:10 Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!

Kita lihat lagi persoalan tangga yang menghubungkan bumi dan Sorga supaya hubungan kita dengan Tuhan semakin mesra.
Filipi 2:1
2:1 Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,

Ada titipan Tuhan di sini, karena alamat yang disebut Tuhan tadi itu ada di angkasa. Itulah Mempelai Wanita Tuhan.
Kejadian 28:19-20
28:19 Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus.
28:20 Lalu bernazarlah Yakub: "Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai,

Berarti dalam perjalanannya yang dia minta ada damai sejahtera, ketentraman dan rasa aman. Kenapa? Sebab Tuhan menyertai. Bukti penyertaan Tuhan adalah memberi damai. Walaupun di sekeliling kita banyak hal yang mau mengganggu tetapi damai dalam hati tidak copot sebab ada Tuhan menyertai kita.

Kejadian 28:21
28:21 sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku.

Kita mau kembali ke rumah Bapa kita di Sorga. Tetapi saat kita melangkah mengarah ke sana, ada proyek yang harus kita kerjakan yang tidak bisa kita elakkan. Mau kembali ke rumah Bapa harus ada pemberesan dan pembangunan bukan secara jasmani lagi tetapi secara rohani.

Kejadian 28:22
28:22 Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."
Rumah Allah yang pertama disebut dalam Alkitab itu abstrak, tidak nyata, tidak dalam bentuk jasmani. Ini pembangunan rumah Tuhan karena itu akan berwujud kepada tanda besar. Tanda besar itu dipertontonkan dalam Wahyu 12:1, di mana perempuan itu tidak diikat oleh bumi.

Tuhan katakan kepada Natanael “engkau akan melihat yang lebih besar dari itu”. Bagi Natanael hanya melihat tetapi bagi kita bukan hanya sekedar melihat. Tanda itu adala gereja Tuhan, Mempelai Wanita Tuhan, itulah tanda yang besar itu. Yohanes di pulau Patmos melihat tanda besar di langit.

Tetapi ada dua yang tampil tanda besar di langit. Yang kedua adalah setan merah padam. Ini pesaing yang mau mempecundangi tetapi tidak berhasil.

Agar kita berada pada tanda besar yang pertama maka perlu penyucian bagi kehidupan gereja Tuhan dari segala perekat-perekat yang bisa membuat kita amblas di bumi. Sebab sepertiga bintang bisa gugur, itu menggambarkan pelayan-pelayan Tuhan bisa gugur. Apalagi kita ini. Untuk kita tidak bisa gugur maka kita harus mengakui di hadapan Tuhan bahwa aku miliknya Tuhan. Kalau saya mengaku saya miliknya Tuhan maka prakteknya saya mengembalikan miliknya Tuhan. Jadi mengembalikan miliknya Tuhan adalah tanda kita sedang dibangun sebagai Bait Allah secara abstrak, bukan secara konkrit seperti bangunan ini. Ini kita perhatikan agar alamat itu bukan hanya kita lihat tetapi kita menjadi alamat yang besar itu.

Kalau saudara mau ada pada alamat/tanda yang besar itu dan tidak ditarik oleh kecintaan dunia, maka beri hidupnya selalu berdamai dengan Tuhan, jangan sembunyikan dosa, sehingga aman, tenteram, sejahtera dari Tuhan saudara nikmati. Ini yang Tuhan ingin kita kerjakan dan kita lakukan.

Salomo adalah orang kepercayaan Tuhan untuk membangun Bait Allah. Yang menghimpun bahan adalah raja Daud. Salomo dipercayakan Tuhan untuk meneruskan kerinduan hati Daud untuk membangun rumah Tuhan secara fisik. Ini harus menjadi panutan bagi kita semua utamanya kami hamba Tuhan. Ketika membangun Bait Allah secara fisik, tidak ada ditandai dengan kredit, selalu dibayar lebih dahulu. Kalau kredit berarti kehidupan itu belum mempercayakan diri 100% kepada Tuhan. Kalau dia mempercayakan diri 100% kepada Tuhan bahwa dia beribadah dan melayani Tuhan maka dia tidak akan melakukan sistem kredit untuk membangun Bait Allah.
II Tawarikh 2:15-16
2:15 Baiklah sekarang tuanku kirim kepada hamba-hamba tuanku gandum dan jelai, minyak dan anggur yang telah tuanku sebutkan itu.
2:16 Dan kami akan menebang kayu dari gunung Libanon sebanyak engkau perlukan dan membawanya kepadamu dengan rakit-rakit melalui laut sampai ke Yafo, dan engkau dapat mengangkutnya ke Yerusalem."

Jangan membangun rumah Tuhan dengan cara kredit di toko. Itu berseberangan dengan teladan ini. Bagaimana bisa damai sejahtera, aman dan tenteram, kalau pembangunan secara jasmani saja sudah berhutang. Omong kosong kalau mengatakan dirinya damai.

Membangun rumah secara fisik ini menubuatkan membangun rumah yang abstrak, tidak nyata, itulah Mempelai Wanita Tuhan yaitu Bait Allah yang sesungguhnya atau Tubuh Kristus. Apakah sekarang saudara sedang melihat bangunan Tubuh Kristus di satu tempat? Tidak bisa kita lihat, tetapi itu sedang dibangun. Kita bisa menjadi bahan dalam pembangunan Bait Allah yaitu Tubuh Kristus, asal bahannya adalah:
I Korintus 6:20; 7:23
6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
7:23 Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.

I Korintus 6:20; 7:23 (Terjemahan Lama)
6:20 Karena kamu sudah dibeli dengan harga tunai. Sebab itu hendaklah kamu memuliakan Allah dengan tubuhmu.
7:23 Maka kamu sudah dibeli dengan harga tunai; janganlah kamu menjadi hamba orang.

Tuhan Yesus membeli kita dengan tunai, tidak diangsur untuk membangun Tubuh Kristus. Mengapa dalam membangun Bait Allah secara fisik mereka tidak mengangsur atau menyicil? Sebab dari kehidupan mereka mau berbuat, mau berkorban dan juga mengembalikan milik Tuhan. Membangun rumah Tuhan itu pakai iman, pakai Firman. Kalau pakai iman ayo kita bergerak, tanda syukur kita pada Tuhan.

Saat Yesus disalib tidak pernah Dia minta untuk diturunkan dulu lalu naik lagi disalib. Yesus membayar kita di kayu salib tidak diangsur, tetapi dengan tunai. Kalau ada hamba Tuhan yang bicara menyampaikan kebenaran ini, malah tidak disukai, dibenci, dilawan, dicerca, difitnah, dinista. Tetapi itu tidak akan membuat mulut hamba Tuhan itu tertutup. Sebab dia akan bicara terus demi terwujudnya Tubuh Kristus yang sempurna yang harganya sudah dibayar tunai oleh Tuhan.

Sangking gemarnya mereka berbuat dan berkorban untuk pembangunan Tabernakel sehingga pengawas melihat bahwa persembahan itu sudah berkelimpahan dan mereka masih juga membawa korban sehingga akhirnya Musa perintahkan supaya mereka menghentikan.
Keluaran 36:3
36:3 Mereka menerima dari pada Musa seluruh persembahan khusus, yang telah dibawa oleh orang Israel untuk melaksanakan pekerjaan mendirikan tempat kudus. Tetapi orang Israel itu masih terus membawa pemberian sukarela kepada Musa tiap-tiap pagi.

Ini cinta umat kepada Tuhan karena Tuhan berjanji “Aku akan diam bersama dengan kamu, maka bangunkan Aku Baitulmukadis”. Dulu itu untuk Israel. Untuk kita sekarang Tuhan minta supaya kita membangun Tubuh Kristus yaitu Mempelai WanitaNya supaya Tuhan bisa berdiam bersama dengan kita dan tidak akan terpisahkan lagi.

Keluaran 36:4-5
36:4 Dan segala orang ahli yang melakukan seluruh pekerjaan untuk tempat kudus itu, datanglah masing-masing dari pekerjaan yang dilakukannya,
36:5 dan berkata kepada Musa: "Rakyat membawa lebih banyak dari yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan yang diperintahkan TUHAN untuk dilakukan."

Umat Tuhan harus dibersihkan dari ikatan yang membuat mereka melekat kepada dunia. Mamon yang menjadi ikatan harus dibersihkan.

Keluaran 36:6
36:6 Lalu Musa memerintahkan, supaya dimaklumkan di mana-mana di perkemahan itu, demikian: "Tidak usah lagi ada orang laki-laki atau perempuan yang membuat sesuatu menjadi persembahan khusus bagi tempat kudus." Demikianlah rakyat itu dicegah membawa persembahan lagi.

Mereka ini malah dicegah karena korban sudah berkelimpahan. Kalau di dunia sekarang ini, jika gereja Tuhan mau membangun satu proyek, panitia/ gembala malah bingung bagaimana caranya mencari sumber dana. Apalagi kalau mau KKR, yang paling berat adalah bendahara mencari dana ke mana-mana. Bahkan ada yang menggelar KKR dan setelah selesai malah utang di mana-mana. Berbeda dengan KKR di dalam pengajaran, malah ada sisa saldo setelah KKR.

Kenapa pada zaman Musa, zaman Daud dan Salomo, orang Israel berbuat seperti itu? Ini gambaran bagi kita, untuk membangun Tubuh Kristus yaitu Tabernakel rohani di mana Tuhan Yesus satu dengan gerejanya, ayo kita belajar melalui teladan yang ada di Alkitab. Dalam pembangun yang jasmani mari kita berbuat lewat korban dari diri kita sendiri mulai dari mengembalikan perpuluhan. Kalau mengembalikan perpuluhan berarti kita mengakui kita miliknya Tuhan. Kalau kita mengembalikan milik Tuhan maka itu pembuktian Tuhan menyertai.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar