20170510

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 10 Mei 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yeremia 3:4-5
3:4 Bukankah baru saja engkau memanggil Aku: Bapaku! Engkaulah kawanku sejak kecil!
3:5 Untuk selama-lamanyakah Ia akan murka atau menaruh dendam untuk seterusnya? Demikianlah katamu, namun engkau sedapat-dapatnya melakukan kejahatan."

Kita lihat di sini bagaimana ungkapan hati dari umat Tuhan. Itu jelas pada ayat yang kelima. Kemudian perasaan Tuhan yang dikhianati ada pada ayat yang keempat.

Mereka memanggil Tuhan sebagai Bapa mereka. Ini kena mengena dengan kelahiran baru. Dalam Tabernakel ini kena pada suasana Halaman. Berarti mereka mengerti dan paham bahwa kehidupan itu telah dilahirkan dalam keluarga Allah. Dahulu untuk Israel, sekarang hal ini untuk kita. Mari kita meneropong diri kita, apakah sudah sah kita memanggil Tuhan itu Bapa kita? Kalau sudah sah berarti sudah mengalami kelahiran baru.

Engkau kawanku sejak kecil!” kecil disini bukan kanak-kanak. Kawan di sini bukan teman sepermainan atau teman bersenda gurau. Maksudnya di sini adalah kawan sekerja. Berarti jiwa dari ayat ini ditujukan lebih spesifik kepada kita di dalam pengajaran. Kalau dalam susunan Tabernakel, ayat 4a kena suasana halaman, maka “kawan sekerja” sudah kena ruangan suci. Kita sudah ada dalam pola ibadah yang benar. Yang disayangkan oleh Tuhan semuanya itu hanya sesaat. Memanggil Tuhan itu Bapa hanya sesaat, menyebut Tuhan itu kawan sekerja hanya sesaat. Tidak berkelanjutan, itu yang memilukan Tuhan.

Kalau kita menyapa Tuhan itu Bapa berarti kita telah lahir dalam keluarga Bapa ini, kita lihat dahulu hidup kita yang lalu. Bagaimana keadaan kita dahulu sebelum dilahirkan kembali. Kemudian kita menemukan pintu gerbang kemurahan Allah yang memberi kesempatan kita dilahirkan dalam keluarga Allah. Tetapi yang aneh kenapa hanya sesaat. Terjadi penyimpangan dan penyelewengan dari tata krama atau aturan atau kaidah atau norma-norma keluarga Allah. Ketika hal itu dipertanyakan, dia berkuat diri untuk menentang kembali kebenaran. Tidak heran banyak kehidupan itu berubah menjadi bidat.

Olehnya ayo kita lihat dulu bagaimana kehidupan kita dahulu kemudian kita alami kelahiran kembali dan memanggil Dia “Bapa”. Kita periksa di dalam surat Titus. Surat Titus adalah surat yang ditujukan oleh rasul Paulus kepada jemaat yang ada di Kreta. Hanya sesaat mereka memanggil Tuhan itu Bapa namun tenggelam kembali dalam perbuatan-perbuatan gelap bahkan lebih lagi dari sebelum mereka mengenal Tuhan.
Titus 3:3
3:3 Karena dahulu kita juga hidup dalam kejahilan: tidak taat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji, saling membenci.

Ini adalah ciri kehidupan lama kita, termasuk rasul Paulus yang dipercaya Tuhan menulis surat ini. Tuhan mengilhami rasul Paulus, itu bukan berangkat dari diri rasul Paulus sendiri, karena setiap gerakannya ada dibawah pimpinan Roh Kudus.

Titus 3:4
3:4 Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia,

Ini kemurahan Tuhan. Setelah kemurahan ini kita temukan maka kita masuk dan kita dilahirkan kembali.
Titus 3:5
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

Rahmat adalah kasih Tuhan yang beraksi untuk menolong manusia yang berdosa tepat pada waktunya. Coba proyeksikan dirimu di sini, lihat hidupmu masa lampau.

Israel memilukan hati Tuhan, mereka memanggil Tuhan sebagai Bapanya tetapi hanya sesaat. Itu juga akan kita temukan pada kehidupan Kristen di Kreta.

Titus 3:5 (Terjemahan Lama)
3:5 yang sudah menyelamatkan kita bukannya dari sebab perbuatan yang kita perbuat di dalam kebenaran, melainkan menurut rahmatnya dengan baptisan yang mengadakan kejadian yang baharu, dan dengan keadaan baharu yang dikerjakan oleh Rohulkudus,

Baptisan merupakan kelahiran baru yang kita praktekkan karena ada pintu yang terbuka. Bagaimana keadaan kita bila tidak menemukan hal ini.

Titus 3:6-7
3:6 yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita,
3:7 supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.

Luar biasa mereka diberi hak untuk hidup yang kekal, tetapi sayang terlepas kembali. Ini yang berbahaya bagi kita yaitu suasana seperti orang Israel dalam Yeremia 3:4.

Titus 3:8
3:8 Perkataan ini benar dan aku mau supaya engkau dengan yakin menguatkannya, agar mereka yang sudah percaya kepada Allah sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik. Itulah yang baik dan berguna bagi manusia.

Melakukan pekerjaan yang baik ini berarti sudah menjadi kawan sekerja dari Tuhan.

Titus 3:9
3:9 Tetapi hindarilah persoalan yang dicari-cari dan yang bodoh, persoalan silsilah, percekcokan dan pertengkaran mengenai hukum Taurat, karena semua itu tidak berguna dan sia-sia belaka.

Ternyata setelah sampai pada ayat 9, ada gangguan. Hubungan yang tadi sudah elok dengan Bapa, yang sudah menjadi mitra kerja, terganggu kembali.

Di Kreta ini ada orang yang mengangkat dan mau menampilkan mengenai hukum Taurat yang penuh dengan tradisi dan adat istiadat. Ini yang mengganggu. Sehingga rasul Paulus mengingatkan bahwa dia adalah orang yang paling getol soal hukum Taurat dan adat istiadat. Tetapi sekarang dia tinggalkan (rombak).
Galatia 1:14; 2:18
1:14 Dan di dalam agama Yahudi aku jauh lebih maju dari banyak teman yang sebaya dengan aku di antara bangsaku, sebagai orang yang sangat rajin memelihara adat istiadat nenek moyangku.
2:18 Karena, jikalau aku membangun kembali apa yang telah kurombak, aku menyatakan diriku sebagai pelanggar hukum Taurat.

Jika sudah dia rombak, kemudian dia bangun kembali berarti menjadi pelanggar hukum.

Dalam Titus 3:9 antara lain yang menimbulkan percekcokkan adalah persoalan silsilah. Inilah yang mengganggu dan akhirnya lahirlah orang bidat.

Kita tahu pembagian tingkat kerohanian orang Kristen:
1.      Psucikos artiya orang yang sampai pada tingkat percaya kepada Tuhan Yesus tetapi belum lahir baru.
2.      Sarcikos artinya orang yang percaya dan lahir baru tetapi rohaninya belum bertumbuh.
3.      Pnoumacikos artinya orang yang percaya, lahir baru dan rohaninya dewasa.

Di luar dari yang tiga itu adalah haiviticos. Orang bidat dalam terjemahan aslinya adalah haiviticos yaitu orang yang berkuat diri menentang apa yang benar. Bisa saja orang-orang ini membentuk satu kelompok, tetapi tidak menutup kemungkinan hal ini masuk pada satu dua pribadi. Ini yang membuat orang Israel hanya sesaat menyebut Tuhan itu Bapanya dan hanya sesaat menyebut Tuhan itu kawannya sejak kecil. Artinya dimulai dari yang kecil sampai besar, pelayanan itu harus dimulai dari perkara yang kecil. Tuhan selalu memulai dari yang kecil kemudian bertahap menjadi besar. Dia yang memulai, Dia juga yang menyelesaikan. Bukan berarti Dia memulai dan langsung sempurna.
Filipi 1:6
1:6 Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.

Memulai pekerjaan yang baik berarti tidak langsung sempurna. Tetapi Tuhan akan mengerjakan semuanya itu sampai sempurna.
Filipi 1:6 (Terjemahan Lama)
1:6 Aku yakin akan hal ini juga, bahwa Ia yang sudah memulai di dalam kamu suatu pekerjaan yang baik, akan menyudahkan dia sehingga sampai kepada Hari Kristus Yesus.

Tuhan memulai dari yang kecil, mulai dari Abraham suami isteri, kemudian meningkat mempunyai satu anak yaitu Ishak, kemudian Ishak memperanakkan Yakub dan Yakub memiliki 12 anak. Ini terus berkembang.

Kita harus waspada jangan sampai hanya sekarang kita menyebut Dia Bapa, apakah itu tetap berkelanjutan.
Maleakhi 1:6a
1:6 Seorang anak menghormati bapanya

Ketika Yesus bangkit dari antara orang mati, yang pertama menyaksikan Yesus bangkit dari antara orang mati adalah Maria Magdalena. Tuhan Yesus mengatakan akan pergi kepada BapaKu dan Bapamu. Urusan apa Tuhan Yesus pergi? Kalau Yesus mengklaim “BapaKu dan Bapamu” berarti Bapa kita sama dengan Tuhan Yesus. Mengapa kita hanya sesaat bersekutu dengan Bapa itu dan kemudian memilukan hatiNya?

Yohanes 20:11-13
20:11 Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu,
20:12 dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring.
20:13 Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."

Maria Magdalena ini pelayanannya tidak hanya sesaat. Dalam Lukas 8:1-3 salah satu yang mengorbankan harta adalah Maria Magdalena karena dia sudah dilepaskan dari tujuh roh jahat. Dia terus melayani Yesus sampai di liang kubur. Dia tidak melayani separuh jalan, dia melayani sampai 100%.

Yohanes 20:12-18
20:12 dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring.
20:13 Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."
20:14 Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
20:15 Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."
20:16 Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.
20:17 Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."
20:18 Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.

Ini orang yang sudah dilepaskan dari tujuh roh jahat, yang melayani Tuhan ke mana Yesus pergi dalam pelayananNya. Mereka inilah yang mengorbankan harta terus menerus. Termasuk bendahara Herodes. Dia ini orang yang mengasihi dan mencintai Tuhan Yesus.

Yesus hormat kepada Bapa di Sorga. Teladan yang sempurna adalah Yesus. Mengapa kita tidak bisa menaruh hormat dan taat kepada Bapa itu. Orang Israel hanya sesaat menaruh hormat. Baru saja memanggil Tuhan sebagai Bapanya tetapi langsung lupa. Orang seperti ini parah sekali, bukan hanya turun sampai pada tahap sarcikos atau psucikos tetapi sampai menjadi haivicikos atau bidat. Dia akan bersih tegang leher melawan yang benar. Ini hal yang mengerikan.

Ketika Tuhan Yesus memanggil Maria dengan sebutan “ibu”, Maria tidak mengerti. Nanti dia dipanggil dengan sebutan “Maria” baru dia mengerti bahwa itu Yesus. Padahal Yesus memanggil dia dengan suara yang sama, tidak berubah. Panggilan ibu itu bahasa umum. Artinya Kristen umum ini tidak akan mengerti apa itu “BapaKu dan Bapamu”.

Yesus mengatakan “Bapaku bekerja sampai sekarang dan Akupun bekerja sampai sekarang”. Kalau saudara mempunyai Bapa yang bekerja sampai sekarang dan Yesus juga bekerja sampai sekarang berarti kita menjadi kawan sekerja dari Tuhan. Dan juga tidak berhenti bekerja (tidak ada pensiun).

Kalau pemahaman kita seperti itu dan kita hidup di dalamnya maka kita bisa berterima kasih kepada Tuhan. Saya tadi orang jahat, saya begini dan begitu seperti dalam Titus 3:2-3. Tetapi kemurahan Tuhan diperhadapkan kepada saya kemudian saya manfaatkan peluang ini dengan lahir baru di dalam keluarga Allah. Sehingga Allah yang disapa oleh Yesus sebagai BapaNya itu juga yang menjadi Bapa saya. Bapa itu bekerja sampai sekarang, Yesus juga bekerja, maka saya juga harus bekerja sampai tuntas pekerjaanNya.
Filipi 1:6
1:6 Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.
Yohanes 5:17
5:17 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga."

I Korintus 3:9
3:9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.

Jadi tidak pernah Bapa dan Yesus itu berhenti bekerja. Dia berkarya sampai selesai. Kitapun harus terus bekerja kalau kita memanggil Tuhan itu kawan.

Kita perhatikan kembali Yeremia pasal 3 sebab itu ada hubungannya, bukan hanya hubungan Bapa dan anak atau hubungan sesama kawan, di dalamnya ada muatan yang paling dalam yaitu kita berkarya bersama Bapa, berkarya bersama Kawan sampai berujung kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Itulah yang disebutkan dalam Yeremia pasal 2 dan pasal 3. Kita menemukan hubungan Tuhan dengan orang Israel itu bagaikan hubungan suami isteri.

Ke sana arahnya Tuhan menggiring kita, ke sanalah Bapaku dan Bapamu menggiring kita, ke sanalah Kawanmu dan Kawanku menggiring kita. Olehnya jangan kita berhenti menyebut Dia Bapa dan jangan berhenti berkarya besama Kawan kita sampai terwujud saudara menjadi Mempelai Wanita Tuhan, itu yang Tuhan rindukan.

Jangan kita malah berbalik menentang. Ini muncul dipermukaan hari-hari terakhir ini, orang yang dulu mengajarkan Tabernakel malah menjadi penghina. Kenapa? Karena kena angin pengajaran permainan palsu manusia. Ilham dia hina “apa itu ilham-ilham, yang mendapat ilham hanya 40 orang yang menulis Alkitab”. Berarti dia tidak percaya pembukaan rahasia Firman karena pembukaan rahasia Firman Tuhan itu adalah ilham. Lewat pengajaran kitab Yeremia ini, saya didorong oleh Tuhan lebih kuat untuk memegang ajaran dari pendahulu.

Sapalah Dia “Bapaku” jangan hanya sesaat. Sapalah Dia “Kawanku” jangan hanya sesaat. Teruslah sampai Bapa dan Kawan itu menghasilkan suatu karya yaitu Mempelai Wanita Tuhan. Karya ini adalah untuk saudara dan saya, kitapun dilibatkan untuk berkarya.

Maria Magdalena adalah pribadi yang benar-benar tidak pernah luntur pengikutannya kepada Tuhan dari sejak awal. Dialah manusia pertama yang dikhususkan oleh Tuhan Yesus untuk jumpa dengan Dia. Bukan Petrus atau Yohanes, tetapi Maria Magdalena. Kemudian dia disuruh bersaksi kepada murid-murid Tuhan Yesus yang masih tersisa.
Lukas 8:1-3
8:1 Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia,
8:2 dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat,
8:3 Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.
Pelayanan mereka tidak pernah luntur, artinya benar-benar pelayanan mereka sudah lengket/ benar-benar melekat.
Mazmur 91:14
91:14 "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.

Hatinya sudah melekat, tidak ada lagi yang bisa mengerat hati mereka. Mereka sudah satu dengan Tuhan.
I Korintus 6:17
6:17 Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.

Ini rencana Tuhan kepada kita. Tugas kami hamba Tuhan seperti Lewi yang artinya melekatkan, menghubungkan, menyambungkan. Kalau kami hamba Tuhan berupaya sedemikan rupa dan jemaat mengambil sikap juga demikian maka puji Tuhan. Jangan tolak, jangan bersitegang leher melawan hamba Tuhan yang meyatakan kebenaran Tuhan.

Keluhan Tuhan ini digambarkan dalam Hosea pasal 11.
Hosea 11:1
11:1 Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu.

Tuhan menganggap Israel itu anakNya, jadi orang Israel memanggil Tuhan itu Bapanya dan Tuhan akui mereka anakNya.

Hosea 11:2
11:2 Makin Kupanggil mereka, makin pergi mereka itu dari hadapan-Ku; mereka mempersembahkan korban kepada para Baal, dan membakar korban kepada patung-patung.

Mereka makin menjauh. Tidak melihat bagaimana Tuhan bermurah hati turun untuk membebaskan mereka dari derita sengsara oleh perhambaan Firaun.
Hosea 11:3-4
11:3 Padahal Akulah yang mengajar Efraim berjalan dan mengangkat mereka di tangan-Ku, tetapi mereka tidak mau insaf, bahwa Aku menyembuhkan mereka.
11:4 Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih. Bagi mereka Aku seperti orang yang mengangkat kuk dari tulang rahang mereka; Aku membungkuk kepada mereka untuk memberi mereka makan.

Begitu Tuhan merendahkan diri membungkuk untuk memberi makan anaknya yang ada di bumi yang sedang tersedak sebab ada tulang pada lehernya. Rahang itu kekuatan untuk mengunyah.

Saat Firman diberitakan, disitulah kita harus mengambil sikap seperti Tuhan membungkuk. Artinya merendahkan diri serendah-rendahnya. Begitulah seharusnya kita. Di saat itulah Tuhan sebagai Bapa merasa dihargai dan dihormati. Sebagai Bapa memberi makanan yaitu Firman pengajaran. Sebagai Kawan Dia tahu sejauh maka kemampuanmu untuk bekerja dan Dia memberikan kemampuan yang ajaib. Tetapi disayangkan orang Israel, semakin dipanggil mereka semakin menjauh.

Karena kasih Tuhan kepada anakNya maka Dia menarik umatNya dengan tali kesetiaan dan mengikat dengan tali kasih. Ini hubungan umat Israel dengan Tuhan dalam hubungan anak dan Bapa. Untuk kita sekarang apakah benar kita memanggil Dia Bapa. Ketika Bapa itu memberi Firman menjadi makanan kita, apakah kita menerimanya dan memberi hormat kepadaNya?.

Saat saudara tersedak tulang di lehermu dan Dia melihat rahangmu bermasalah untuk mengunyah, maka Tuhan mengeluarkan tulang itu. Tidak ada masalah yang tidak bisa Dia selesaikan sebab Tuhan ingin kita menikmati makanan dan minuman yang sesunggunya dengan rasa hormat. Ketika Dia melihat ada kendala dan ada gangguan maka Dia cepat menghindarkan itu. Itulah sikap Bapa yang yang mengasihi saya dan saudara.

Sekarang kita datang pada persoalan.
Yeremia 3:4b
3:4b Engkaulah kawanku sejak kecil!

Israel sebagai kawan sudah harus tahu selera kawannya apalagi dari sejak kecil. Namun hasilnya nihil. Kita hamba Tuhan diutus untuk bekerja sekawan dengan Tuhan Yesus. Kita sudah tahu selera Bapa yang adalah kawan kita, kenapa malah membelot. Kawan ini tahu persis, dan tidak pernah Dia salah terhadap kita. Letak salahnya terjadi pada kita.

Ini Kawan kita dan Dia adalah Kawan sekerja. Tetapi iblis mendorong kita supaya kita mengerjakan yang lain sehingga kita tidak terlibat dalam pekerjaan dengan Kawan kita yang sebenarnya mempersiapkan kita menjadi Mempelai WanitaNya.
Keluaran 5:9
5:9 Pekerjaan orang-orang ini harus diperberat, sehingga mereka terikat kepada pekerjaannya dan jangan mempedulikan perkataan dusta."

Ini siasat Firaun yang menambah volume pekerjaan, diperberat pekerjaannya. Tanpa kita sadar, kita sudah disiasati oleh Firaun, sehingga pekerjaan kita ditambah. Karena godaan untuk mendapatkan keuntungan membuat kita mengejar itu sehingga hilang waktu beribadah, lupa Kawan kita, lupa Bapa kita. Iblis begitu lihai dan licik mempecundangi kita.

Kalau sudah kawan berarti itu sudah sekelas dengan Mempelai sebab pada sahabat atau kawan itu dibukakan rahasia.
Yohanes 15:15
15:15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.
Yohanes 15:15 (Terjemahan Lama)
15:15 Tiadalah lagi Aku memanggil kamu hamba; karena seorang hamba tiada mengetahui yang diperbuat oleh tuannya; tetapi Aku sudah memanggil kamu sahabat, oleh sebab segala perkara Aku dengar daripada Bapa-Ku, itulah Aku beritahu kepadamu.

Ini sudah kelasnya Kabar Mempelai sebab sudah dijadikan khusus. Sialnya rahasia itu sudah dibuka tetapi orang itu berbalik berkuat diri melawan apa yang benar.

Biarlah kita kuat teguh hati seperti dua tiang di rumah Tuhan. Apakah kita hanya sesaat membara, hanya sesaat menyebut Dia Bapa?
Yakobus 1:16-18
1:16 Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat!
1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
1:18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.

Itulah yang akan bersukacita bersama Malaikat di Yerusalem Sorgawi. Apalagi yang kurang dari Bapa kita itu yang juga rela menyebut diriNya Kawan. Sebenarnya ini sikap yang merendahkan diri, saya menjadi kawannya Tuhan. Sesungguhnya tidak layak, tidak patut tetapi Dia rela merendahkan diri untuk dapatkan kita.

Tetapkan hatimu, teguhkan hatimu. Biarlah kita menjadi tiang boas dan yakin di dalam gereja Tuhan.

Tiga macam ibadah perlu saya tekankan kembali:
1.      Meja roti sajian adalah ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan Kudus supaya kita lebih mendalami pengenalan kita kepada Tuhan. Tuhan Yesus mengatakan ketika makan minum perjamuan suci berarti kita makan makanan yang sesungguhnya dan minum yang sesungguhnya berarti pengenalan kita sampai pada pengenalan yang sesungguh-sungguhnya.
Hosea 6:3
6:3 Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."

Hujan akhir musim berarti rohani matang dan siap dibawa ke lumbung. Itu sebabnya ibadah pendalaman Alkitab jangan diremehkan.
II Petrus 3:18
3:18 Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.

2.      Kaki Dian Emas menunjuk ibadah Raya. Di sini Tuhan menggarap kita umat Tuhan yang tadi sudah dibawa oleh Tuhan pada pengenalan yang dalam kepada Kristus, benar-benar siap menjadi saksi sampai kita satu suara dengan Roh Kudus. Kita menjadi surat yang terbuka yang bisa dibaca.
II Korintus 3:1-3
3:1 Adakah kami mulai lagi memujikan diri kami? Atau perlukah kami seperti orang-orang lain menunjukkan surat pujian kepada kamu atau dari kamu?
3:2 Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang.
3:3 Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.

Itulah ibadah raya, yang membawa kita menjadi saksi sampai satu waktu kita satu suara dengan Roh Allah.
Wahyu 22:17
22:17 Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!

3.      Mezbah Dupa Emas menunjuk ibadah doa penyembahan. Setelah pengenalan kita makin mendalam dan sungguh-sunggu kita mengenal Dia adalah makanan dan minuman yang sesungguhnya, maka kita tidak akan tahan untuk tidak bersaksi. Kalau dua hal ini sudah kuat di dalam kita maka kita akan datang pada satu titik yang paling dalam yaitu menyerah sepenuh kepada Tuhan itulah penyembahan. Penyerahan sepenuh kepada Tuhan inilah yang menghasilkan gereja Tuhan yang mengandung.
Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

Ketiga macam ibadah ini sangat penting di mata Tuhan untuk dijalankan oleh umat Tuhan. Apakah hanya sekedar kita memanggil Dia Bapa secara sesaat? Itu masih daerah halaman. Meningkat kita harus memanggil Dia Kawan, itu berarti sudah ada di ruangan suci dan kita bekerja bersama dengan Dia. Di dalam kita bekerja bersama dengan Tuhan, kita isi dengan tiga macam ibadah dan hasilnya kita masuk dalam Ruangan Maha Suci menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Apalagi yang kurang bagi kita.

Yeremia 3:5
3:5 Untuk selama-lamanyakah Ia akan murka atau menaruh dendam untuk seterusnya? Demikianlah katamu, namun engkau sedapat-dapatnya melakukan kejahatan."

Ini bahasa yang dikutip oleh Tuhan dari ungkapan-ungkapan hati orang Israel untuk mereka bisa lolos untuk terus berbuat dosa. “Tuhan itu baik hati, biarpun buat dosa sekarang, nanti saya minta ampun” itu mempermainkan kemurahan Tuhan. Ibarat menjadikan Tuhan sebagai tukang penatu. Tuhan tolong kita, jangan kita jadikan Yesus tukang penatu.

Tuhan penuh kasih sayang, Dia sampai sekarang terus bekerja bersama Bapa. BapaNya adalah Bapaku, ayo kita libatkan diri bekerja bersama dengan Bapa.
Yohanes 9:4
9:4 Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.

Selagi masih siang ayo kita mengerjakan pekerjaan Bapa, Kawan kita yang punya ladang dan bangunan.

Tuhan memberkati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar